A TUJUAN
a. Tujuan instruksional umum
Setelah kegiatan penyuluhan berlangsung pasien dan keluarga mampu memahami
masalah yang di timbulkan karena putus obat.
b. Tujuan instruksional Khusus :
1. Menjelaskan definisi obat jiwa
2. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan putus obat
3. Menjelaskan perlu nya minum obat pada pasien jiwa
4. Menjelaskan penyebab terjadinya putus obat
5. Menjelaskan tanda dan gejala putus obat
6. Apa yang dilakukan keluarga dalam pengawasan minum obat
7. Menjelaskan lingkungan yang mendukung agar tidak terjadi putus obat
8. Menjelaskan gaya hidup sehat untuk meningkatkan evektivas obat
B METODE
1. Ceramah
2. Diskusi atau tanya jawab
C MEDIA
1. Lifleat
2. poster
D KEGIATAN PENYULUHAN
Fase kegiatan Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta
Pra interaksi 1. Menyiapkan SAP dan materi penyuluhan
2. Menyiapkan daftar hadir
3. Menyiapkan tempat untuk penyuluhan
pembukaan 1. Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam - Menjawab
2. Melakukan perkenalan salam
3. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan - Menyimak
4. Menyebutkan materi yang akan di berikan - Memperhatikan
Uraian materi 1. Menjelaskan definisi obat jiwa - menyimak
2. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan putus obat - memperhatikan
3. Menjelaskan perlu nya minum obat pada pasien
jiwa
4. Menjelaskan penyebab terjadinya putus obat
5. Menjelaskan tanda dan gejala putus obat
6. Apa yang dilakukan keluarga dalam pengawasan
minum obat
7. Menjelaskan lingkungan yang mendukung agar
tidak terjadi putus obat
8. Menjelaskan gaya hidup sehat untuk meningkatkan
evektivas obat
penutup Menutup pertemuan : - Menyimak
1. Menyimpulkan hasil materi - Menyampaikan
2. Mengundang komentar atau pertanyaan peserta pendapat /
3. Menjawab pertanyaan dengan singkat dan jelas pertanyaan
4. Mengucapkan salam penutup - Menjawab
pertanyaan
- Menjawab
salam
E EVALUASI
a. Evaluasi Struktur
- Keluarga dan pasien hadir di tempat penyuluhan.
- Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan oleh mahasiswa Prodi DIV keperawatan
poltekkes kemenkes palu
b. Evaluasi Proses
- Keluarga dan pasien antusias terhadap materi penyuluhan yang disampaikan oleh
pembicara.
- Keluarga dan pasien tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan penyuluhan selesai
- Keluarga dan pasien terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan.
c. Evaluasi Hasil
- Ada umpan balik positif dari peserta seperti dapat menjawab pertanyaan yang
diajukan pemateri.
5. Tanda dan gejala yang ditimbulkan karena putus obat : Mengamuk, Gelisah, Susah
diatur, Susah tidur, Tidak mau makan, Sering melamun, Kembali mengoceh sendiri,
Kembali mendengar bisikan-bisikan, Gemetar.
Anief, Moh. Drs, Apt. 2003. Ilmu Farmasi. Jakarta: Ghalia Indonesia
Arif , Iman Setiadi. 2006. Skizofrenia: Memahami Dinamika Keluarga Pasien. Bandung: Refika
Aditama.
Intansari, Nurjanah. 2004. Pedoman Gangguan Jiwa. Mocomedia: Yogyakarta. Keliat, B.A.
2006. Peran Serta Keluarga Dalam Perawatan Klien Gangguan Jiwa. Jakarta: EGC.
Maslim, Rusdi. 2005. Penggunaan Klinis Obat Psikotropik. Jakarta: FK Universitas Atmajaya.
Wardani, IY. 2009. Analisis Pengalaman Keluarga Mencegah Kekambuhan Pasien Gangguan
Jiwa. FIK UI: Jakarta.
DAFTAR HADIR