Anda di halaman 1dari 34

Menjelaskan kegiatan

Peran Serta Masyarakat


(PSM)
Hanny Salsabila Putri (15711520090)
Isty Naura Hamdanis (1571152011)
Pengertian PSM
 Peranserta masyarakat adalah suatu proses yang melibatkan masyarakat,
yaitu proses komunikasi dua arah yang terus menerus untuk meningkatkan
pengertian masyarakat secara penuh atas suatu proses kegiatan (canter,
1977)

 Peranserta Peranserta masyarakat masyarakat adalah bagaimana bagaimana


masyarakat masyarakat dapat terlibat terlibat dalam ,perubahan sosial yang
memungkinkan mereka mendapatkan bagian keuntungan dari kelompok yang
berpengaruh (arnstein, 1969)

 Secara sederhana didefinisikan feed forwaard information (komunikasi dari


pemerintah kepada masyarakat tentang suatu kebijakan) dan feedback
information (komunikasi dari masyarakat ke pemerintah atas kebijakan itu).
Lanjutan Pengertian PSM
Proses dimana individu,keluarga dan lembaga masyarakat termasuk
swasta :
a). Mengambil tanggung jawab atas kesehatan diri, keluarga dan
masyarakat.

b). Mengembangkan kemampuan untuk menyehatkan diri,


keluarga dan masyarakat.

c). Menjadi pelaku perintis kesehatan dan pemimpin yang


menggerakkan kegiatan masyarakat di bidang kesehatan
berdasarkan atas kemandirian dan kebersamaan.
Pemberdayaan masyarakat
1. Pemberdayaan masyarakat adalah proses pembangunan di mana masyarakat berinisiatif
untuk memulai proses kegiatan sosial untuk memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri.
Pemberdayaan masyarakat hanya bisa terjadi apabila warganya ikut berpartisipasi.

2. Suatu usaha hanya berhasil dinilai sebagai "pemberdayaan masyarakat" apabila kelompok
komunitas atau masyarakat tersebut menjadi agen pembangunan atau dikenal juga sebagai
subyek. Disini subyek merupakan motor penggerak, dan bukan penerima manfaat.
.
Tujuan PSM
Tujuan Umum
Untuk meningkatkan jumlah dan mutu upaya masyarakat di bidang kesehatan.
Tujuan Khusus
a). Meningkatkan kemampuan pemimpin/pemuka masyarakat dalam menggerakkan
upaya kesehatan
b). Meningkatkan kemampuan organisasi masyarakat dalam meyelenggarakan upaya
kesehatan
c). Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menggali, menghimpun dan
mengelola dana/ saran masyarakat untuk kesehatan
Tujuan PSM
d). Untuk menghasilkan masukan dan persepsi yang berguna dari warga negara dan
masyarakat yang berkepentingan (public interest) dalam rangka meningkatkan kualitas
pengambilan keputusan masalah kesehatan.

e). Meningkatkan persatuan dan kebersamaan ke gotong royongan dalam


menyelesaikan masalah secara mandiri.
Sasaran PSM
1. Tokoh masyarakat
2. Organisasi masyarakat dan organisasi profesi
3. Kelurahan dan Dasa Wisma
4. Kelompok masyarakat dengan kebutuhan khusus
5. Masyarakat umum didesa, kota dan pemukiman/ kelompok khusus
Tahapan PSM
1. Pertemuan/pendekatan tingkat desa
2. Survey mawa diri
3. Musyawarah masyarakat desa
4. Pelatihan kader
5. Pelaksanaan upaya kesehatan oleh masyarakat
6. Pembinaan pelestarian Kegiatan
7. Pengenalan sosial dan budaya masyarakat setempat
Teknik Penggerak PSM
1. Mengumumkan ancaman dan sanksi
2. Pemberian imbalan (reward)
3. Menimbulkan kesadaran
4. Teknik kombinasi
Bentuk PSM
1. Ikut dalam menelaah situasi masalah
2. Ikut terlibat dalam menyusun perencanaan, pelaksanaan, termasuk penentuan prioritas
3. Menjalankan kebiasaan hidup sehat dan atau berperan serta secara aktif dalam
mengembangkan ketenagaan, dana dan sarana

Contoh : POD (Pos Obat Desa), Polindes, Poskesdes, PKMD, Posyandu, Gotong Royong
dll.
Tolak Ukur PSM
1. Meningkatkaya kemampuan kepemimpinan masyarakat
2. Meningkatnya keorganisasian kesehatan masyarakat
3. Meningkatnya rasa serta masyarakat dalam mengelolakan dana sumberdaya untuk
kesehatan
4. Meningkatnya penerimaan masyarakat terhadap program kesehatan
01
Pemberitahuan ibu hamil
untuk bersalin di tenaga kesehatan
(promosi bidan siaga)
Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat sudah mengenal dukun bayi atau
dukun beranak sebagai tenaga pertolongan persalinan yang diwariskan secara turun-temurun.
Dukun bayi yaitu mereka yang memberi pertolongan pada waktu kelahiran atau dalam hal-hal
yang berhubungan dengan pertolongan kelahiran, seperti memandikan bayi, upacara
menginjak tanah, dan upacara adat serimonial lainnya. Sekitar 70% - 80% pertolongan
persalinan di pedesaan ditangani oleh dukun bayi. Dukun bayi mendapat kepercayaan penuh
sebagai orang tua yang dapat melindungi klien dan keluarga.
Kesalahan yang sering dilakukan oleh dukun sehingga dapat mengakibatkan kematian ibu
dan bayi, antara lain :
1. Terjadinya robekan rahim karena tindakan mendorong bayi didalam rahim dari luar
sewaktu melakukan pertolongan pada ibu bersalin
2. Terjadinya perdarahan pasca bersalin yang disebabkan oleh tindakan mengurut-ngurut
rahim pada waktu kala 3
3. Terjadinya partus tidak maju, karena tidak mengenal tanda kelainan partus dan tidak mau
merujuk ke puskesmas atau RS. Untuk mencegah kesalahan tindakan dukun tersebut di
perlukan suatu bimbingan bagi dukun.
Lahir
diduk
un?
Cara Melakukan
Pendekatan Promosi Tenaga Kesehatan Ga du
lu sis
t…
1. Pendekatan Medik
Tujuan dari pendekatan ini adalah kebebasan dari penyakit dan kecacatan yang didefinisikan
secara medik, seperti penyakit infeksi, kanker dan penyakit jantung. Pendekatan ini
melibatkan kedokteran untuk mencegah atau meringankan kesakitan, mungkin dengan metode
persuasif maupun paternalistik. Sebagai contoh, memberitahu orang tua agar membawa anak
mereka untuk imunisasi, wanita untuk memanfaatkan klinik KB dan pria umur pertengahan
untuk dilakukan screening tekanan darah.
2. Pendekatan Perubahan Prilaku
Tujuan dari pendekatan ini adalah mengubah sikap dan prilaku individu masyrakat sehingga
mereka mengambil gaya hidup sehat. Contoh membiasakan para ibu hamil untuk bersalin
dengan tenaga kesehatan bukan dengan dukun bayi.

3. Pendekatan Edukasual
Tujuan dari pendekatan ini adalah memberikan informasi dan memastikan pengetahuan dan
pemahaman tentang perihal kesehatan, dan membuat mungkin keputusan ditetapkan atas
dasar informasi yang ada. Informasi tentang kesehatan disajikan, dan orang dibantu menggali
nilai dan sikap, dan membuat keputusan mereka sendiri.
4. Pendekatan Berpusat Pada Klien
Tujuan dari pendekatan ini adalah bekerja dengan klien agar dapat membantu mereka
mengidentifikasi apa yang ingin mereka ketahui dan lakukan, dan membuat keputusan dan
pilihan mereka sendiri sesuai dengan kepentingan dan nilai mereka.

5. Pendekatan Perbahan Sosietal


Tujuan dari pendekatan ini adalah melakukan perubahan-perubahan pada lingkungan fisik,
sosial dan ekonomi, supaya dapat membuatnya lebih mendukung untuk keadaan yang sehat.
02
Pengenalan Tanda Bahaya
Kehamilan, Persalinan dan Nifas
Beserta Rujukkannya
Di masa kehamilan memungkinkan untuk ibu hamil mengalami beberapa perubahan dan
keluhan pada tubuh. Keluhan-keluhan yang umum biasanya akan hilang sendiri, namun ada
beberapa keadaan tertentu yang perlu ibu hamil waspadai. Keadaan tersebut harus diketahui
oleh ibu hamil sebagai tanda bahaya pada masa kehamilan.

Berikut tanda bahaya pada kehamilan……


1. Tidak mau makan dan muntah terus menerus
2. Demam tinggi
3. Pergerakan pada janin kurang
4. Beberapa bagian tubuh membengkak
5. Terjadi pendarahan
6. Air ketuban pecah sebelum waktunya
Maka dari itu deteksi dini gejala dan tanda bahaya selama kehamilan merupakan upaya
terbaik untuk mencegah terjadinya gangguan yang serius terhadap kehamilan serta
keselamatan ibu hamil dan janin. Tetapi ada banyak hal yang dapat Bunda lakukan untuk
mengurangi risiko, termasuk mengikuti tips sebagai berikut ini:
1. Makan teratur
2. Olahraga
3. Menjaga kebersihan mulut
4. Chek ke dokter/bidan untuk memantau kesehatan janin
5. Vitamin prenatal
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun kedalam jalan
lahir. Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup
bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala, tanpa komplikasi
baik ibu maupun janin.

Berikut tanda bahaya pada persalinan….


1. Bayi tidak lahir dalam 12 jam sejak terasa mulas
2. Keluar darah dari jalan lahir sebelum melahirkan
3. Tali pusat atau tangan/kaki bayi terlihat pada jalan lahir
4. Tidak kuat mengejan
5. Mengalami kejang-kejang
6. Air ketuban keluar dari jalan lahir sebelum terasa mulas
7. Air ketuban keruh dan berbau
8. Setelah bayi lahir, ari-ari tidak keluar
9. Gelisah atau mengalami kesakitan yang hebat
10. Keluar darah banyak ketika bayi lahir
Nifas adalah masa yang dihitung sejak seorang ibu melahirkan hingga enam minggu
setelah selesai melahirkan Dengan kata lain, lama waktu masa nifas berlangsung
biasanya kurang lebih 40-42 hari setelah ibu melahirkan bayi. Lama masa nifas
tersebut sama bagi ibu yang baru saja melahirkan normal maupun operasi caesar.
Dalam lama kurun waktu 6 minggu atau 40-42 hari setelah melahirkan normal
maupun operasi caesar ini, tubuh ibu mengalami berbagai perubahan. Perubahan
tersebut khususnya dialmi organ-organ tubuh yang berperan dalam masa kehamilan
dan melahirkan, seperti rahim, leher rahim (serviks), serta vagina. Pada masa nifas ini,
semua organ tersebut akan berangsur-angsur kembali seperti semula saat Anda belum
hamil.
Tanda Bahaya Nifas
1. Perdarahan berlebihan pascamelahirkan
2. Demam tinggi lebih dari 38°C
3. Sakit kepala hebat
4. Nyeri tak tertahankan pada betis
5. Kesulitan bernapas dan nyeri dada
6. Gangguan buang air kecil
7. Merasa sedih terus-menerus
03

Pembinaan Kader
1. Kader posyandu yang merupakan anggota masyarakat yang dipilih dari
dan oleh masyarakat, mau dan mampu bekerja bersama dalam berbagai
kegiatan kemasyarakatan secara sukarela dilatih untuk menangani masalah-
masalah kesehatan perorangan maupun pelayanan posyandu secara rutin.

2. Kader posyandu tersebut kemudian memiliki tugas antara yaaitu :


1. Memberitahukan hari dan jam buka posyandu kepada masyarakat
2. Menyiapkan peralatan untuk penyelenggaraan posyandu sebelum
pelaksanaan Posyandu (buku catatan, KMS, alat peraga)
3. Melakukan pendaftaran bayi, balita, ibu hamil, dan ibu usia subur yang
hadir di posyandu
4. Melakukan penimbangan bayi dan balita
5. Mencatat hasil penimbangan pada KMS
6. Melakukan penyuluhan perorangan kapada ibu-ibu dimeja IV
7. Melakukan kunjungan rumah untuk melakukan penyuluhan khususnya
pada bumil, ibu yang mempunyai bayi/balita, pasangan usia subur.
8. Bagi masyarakat awam yang di berikan kepercayaan sebagai kader
posyandu dalam menjalankan tugas dibutuhkan pengetahuan dan
keterampilan khusus.
9. Mendasari hal tersebut, Desa Sagaracipta melaksanakan pelatihan
peningkatan kapasitas bagi kader posyandu.
04

Penyuluhan Gizi & KB


Menurut Kamus Gizi (Persagi, 2010) penyuluhan gizi adalah upaya
menjelaskan, menggunakan, memilih dan mengolah bahan makanan untuk
meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku perorangan atau masyarakat
dalam mengonsumsi makanan sehingga meningkatkan kesehatan dan
gizinya. Secara umum, tujuan penyuluhan gizi adalah suatu usaha untuk
meningkatkan status gizi masyarakat, khususnya golongan rawan gizi (ibu
hamil, ibu menyusui, dan anak balita) dengan cara mengubah perilaku
masyarakat kearah yang baik sesuai dengan prinsip ilmu gizi.
Penyuluh Keluarga Berencana yang selanjutnya disingkat PKB, adalah
Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan
hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan
kegiatan penyuluhan, pelayanan, evaluasi dan pengembangan Keluarga
Berencana Nasional. Penyuluhan Keluarga Berencana merupakan kegiatan
penyampaian informasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan
perilaku keluarga dan masyarakat guna mewujudkan keluarga berkualitas.
SEKIAN PRESENTASI DARI KAMI, JIKA
ADA YANG INGIN BERTANYA
DIPERSILAHKAN 

Anda mungkin juga menyukai