Disusun Oleh
Kelompok 4 :
1. Karakteristik Peserta
1) Jumlah Peserta : ......... orang
2) Pendidikan : SMP, SMA Sederajat
2. Tujuan Penyuluhan
1) Tujuan Umum
Setelah mendapat penyuluhan diharapkan ibu-ibu dapat mengetahui tentang Tanda
Bahaya Pada Kehamilan.
2) Tujuan Khusus
Setelah selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan :
a. Peserta dapat menjelaskan pengertian tanda bahaya pada kehamilan
b. Peserta dapat Menyebutkan macam tanda bahaya pada kehamilan
c. Peserta dapat menjelaskan komplikasi yang ditimbulkan
d. Peserta dapat menjelaskan cara mencegah terjadinya bahaya pada kehamilan
3. Materi Penyuluhan
1) Terlampir
4. Metode
1) Penkes
2) Ceramah
3) Tanya jawab
5. Media
1) Leaflet
2) LCD
6. Kegiatan penyuluhan
N Tahap Kegiatan Waktu
o.
1. Pembukaan Mengucap salam 10 menit
Perkenalan
Pendekatan dengan pesarta
Menggali pengetahuan ibu tentang tanda bahaya
pada kehamian
7. Evaluasi
a. Pelaksanaan
a) Tanggal / Jam : Senin, 18 Desember 2015
b) Waktu : 10.00 WIB
c) Tempat : Rumah Klien Ibu Hamil
d) Jumlah Peserta : ....... orang
e) Respon terhadap penyuluhan :
(a) Jumlah peserta yang aktif : ..... .orang
(b) Jumlah pertanyaan yang diajukan : ...... orang
(c) Macam pertanyaan yang diajukan :
Bagaimana cara untuk mencegah terjadinya eklamsi pada kehamilan kedua
Makanan yang bisa menyebabkan tekanan darah tinggi
Jika terjadi KPD berapa lama minimal waktu bayi akan lahir
Apa yang dilakukan jika berat badan pada TM II masih belum naik padahal
tidak mengalami mual muntah
MATERI
TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN
e. Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 10 kali dalam 12jam)
Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6. Beberapa ibu
dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi
tidur gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1
jam jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan
baik.
f. Demam Tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam kehamilan
merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi
dalam kehamilan. Penanganan demam antara lain dengan istirahat baring,
minum banyak dan mengompres untuk menurunkan suhu (Saifuddin,2002).
Demam dapat disebabkan oleh infeksi dalam kehamilan yaitu masuknya
mikroorganisme pathogen ke dalam tubuh wanita hamil yang
kemudian menyebabkan timbulnya tanda atau gejala-gejala penyakit. Padainfeksi
berat dapat terjadi demam dan gangguan fungsi organ vital. Infeksi dapat terjadiselama
kehamilan, persalinan dan masa nifas.
g. Nyeri perut yang hebat
Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan normal adalah tidak
normal.
ibu. Namun, terkadang letak janin tidak normal sampai usia kehamilan 9 bulan.
Sehingga ibu harus melahirkan di rumah sakit supaya ibu dan janin bisa diselamatkan.
Kelainan letak janin antara lain :
1. Letak sungsang : kepala janin di bagian atas rahin
2. Letak lintang: letak janin melintang di dalam rahim
Jika menjelang persalinan bagian tubuh janin terlihat di jalan lahir, misalnya
tangan, kaki atau tali pusat, maka ibu harus segera mendapat perawatan medis di
rumah sakit.
C. Komplikasi yang Ditimbulkan Oleh Tanda Bahaya Selama Masa Kehamilan
a. Komplikasi tanda bahaya kehamilan :
a) Perdarahan
Penyebab perdarahan paling sering pada trimester ketiga adalah:
1. Kelainan letak plasenta.
2. Pelepasan plasenta sebelum waktunya.
3. Penyakit pada vagina atau leher rahim (misalnya infeksi). Perdarahan pada
trimester ketiga memiliki risiko terjadinya kematian bayi, perdarahan hebat
dan kematian ibu pada saat persalinan. Untuk menentukan penyebab
terjadinya perdarahan bisa dilakukan pemeriksaan USG, pengamatan leher
rahim dan Pap smear.
b) Persalinan prematur lebih mungkin terjadi pada keadaan berikut:
1. Ibu memiliki kelainan struktur pada rahim atau leher rahim.
2. Perdarahan.
3. Stress fisik atau mental.
4. Kehamilan ganda.
5. Ibu pernah menjalani pembedahan rahim.
6. Bayi lahir belum cukup bulan.
7. Bayi lahir dengan berat kahir rendah (BBLR).
8. Keguguran (abortus).
9. Persalinan tidak lancar / macet.
10. Perdarahan sebelum dan sesudah persalinan.
11. Janin mati dalam kandungan.
12. Ibu hamil / bersalin meninggal dunia.
13. Keracunan kehamilan/kejang-kejang. (Firdaus, 2006)
D. Cara Mencegah Tanda Bahaya Selama Masa Kehamilan Pencegahan Tanda
Bahaya Kehamilan
a. Mengenal dan mengetahui ibu-ibu yang termasuk dalam kondisi yang mengalami
tanda bahaya dengan adanya pengetahuan ibu-ibu sehingga dapat dilakukan rujukan ke
tempat fasilitas yang lebih baik (rumah sakit).
b. Meningkatkan mutu prinatal care
c. Menganjurkan setiap ibu hamil kontrol ke BKIA.
d. Penyuluhan oleh bidan desa terhadap kesehatan ibu, bayi serta penyakit yang dapat
diderita oleh ibu selama kehamilan secara aktif.
e. Bidan desa harus bertempat tinggal di desa yang ditugaskan yang merupakan ujung
tombak tentang kesehatan ibu di desa yang ditempatinya.
f. Dengan memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan teratur ke Posyandu,
Puskesmas, Rumah Sakit, paling sedikit 4 kali selama masa kehamilan.
g. Dengan mendapatkan imunisasi TT 2X.
h. Bila ditemukan kelainan saat pemeriksaan harus lebih sering dan lebih intensif.
i. Makan makanan yang bergizi yaitu memenuhi 4 sehat 5 sempurna. (Rachmat, 2007)
DAFTAR PUSTAKA
Kristiyansari Weni. 2017. Ibu hamil, tanda & bahaya. Yogyakarta : Nuha Medika
Roesli Utami. 2017. Tanda Bahaya Ibu Hamil. Jakarta : Pustaka Bunda.
Suradi, Rululina dkk. 2018. Manfaat Pencegahan untuk Tanda Bahaya Ibu
Hamil. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universirtas Indonesia.