Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TENTANG TANDA DAN BAHAYA PADA IBU HAMIL

Disusun oleh :

Kelas : 04|KPP009

Evita Karlina 211030121558

Ghozi Fauziroh 211030121527

Jihan Davina Azzahra 211030121536

Muhamad Yusril 211030121521

Yazid Dwi Putra 211030121537

Siti Amalia 211030121564

PROGRAM S1 KEPERAWATAN

STIKes WIDYA DHARMA HUSADA TANGERANG

Jl. Pajajaran No. 1, Pamulang Barat, Kec. Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten 15
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Mengenali Tanda Bahaya Pada Kehamilan

Sasaran : Ibu Hamil

Hari/ Tanggal : senin, 4 juni 2023

Waktu : 20 menit

Tempat : STIkes Widya Dharma Husada

1. Karakteristik Peserta

1) Jumlah Peserta : 15 orang

2) Pendidikan : SMP, SMA, Diploma dan PT

2. Tujuan Penyuluhan

1) Tujuan Umum Setelah mendapat penyuluhan diharapkan ibu-ibu dapat mengetahui


tentang Tanda Bahaya Pada Kehamilan.

2) Tujuan Khusus Setelah selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan :

a. Peserta dapat menjelaskan pengertian tanda bahaya pada kehamilan

b. Peserta dapat Menyebutkan macam tanda bahaya pada kehamilan

c. Peserta dapat menjelaskan komplikasi yang ditimbulkan

d. Peserta dapat menjelaskan cara mencegah terjadinya bahaya pada


kehamilan

3. Materi Penyuluhan

1) Terlampir

4. Metode

1) Ceramah

2) Tanya jawab

3) Kuis
5. Media

1) Leaflet

2) LCD

6. Kegiatan penyuluhan

n Tahap kegiatan waktu


o
1 Pembukaan Mengucap salam Perkenalan Pendekatan 5 meni
dengan pesarta Menggali pengetahuan ibu
tentang tanda bahaya pada kehamian
2 Pengembangan Menjelaskan tentang pengertian tanda bahaya 10 menit
pada kehamilan, macam tanda bahaya pada
kehamilan, komplikasi yang ditimbulkan dan
cara mencegah terjadinya bahaya dalam
kehamilan Memberi kesempatan peserta
untuk bertanya.
3 Penutup Mengadakan Tanya jawab untuk mengetahui 5 menit
seberapa jauh peserta paham tentang materi
yang disampaikan Membagikan lieaflet
Menyimpulkan hasil penyuluhan Ucapan
terima kasih dan salam penutup

7. Pengorganisasian

A. Penanggung Jawab : Muhamad Yusril

B. Humas : Yazid Dwi

C. Pembawa Acara : Muhamad Yusril

D. Konsumsi : Ghozi Fauziroh

E. Dokumentasi : Jihan Davina Azzahra

F. Observasi : Siti Amalia

G. Evaluator : Evita Karlina


8. Evaluator

Metode Penelitian : Diskusi Dan Tanya Jawab

Jumlah Pertanyaan : 2 Soal

Jenis Pertanyaan : Lisan

Soal : Terlampir

MATERI TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN

A. Pengertian Tanda Bahaya Kehamilan

Tanda bahaya kehamilan adalah suatu kehamilan yang memiliki suatu tanda bahaya
atau risiko lebih besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya), akan terjadinya
penyakit atau kematian sebelum maupun sesudah persalinan (Tiran, 2007). Tanda-tanda
bahaya pada kehamilan adalah tanda-tanda yang terjadi pada seorang Ibu hamil yang
merupakan suatu pertanda telah terjadinya suatu masalah yang serius pada Ibu atau janin
yang dikandungnya.Tanda-tanda bahaya ini dapat terjadi pada awal kehamilan Sedangkan
menurut uswhaya 2009, Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan
bahwa ibu dan bayi dalam keadaan bahaya.

B. Macam– macam tanda bahaya kehamilan

a. Keluar Darah Dari Jalan Lahir

Perdarahan vagina dalam kehamilan adalah jarang yang normal. Pada masa awal
sekali kehamilan, ibu mungkin akan mengalami perdarahan yang sedikit atau spotting
disekitar waktu pertama haidnya. Perdarahan ini adalah pendarahan implantasi, dan ini
normal terjadi. Pada waktu yang lain dalam kehamilan, perdarahan ringan mungkin pertanda
dari servik yang rapuh atau erosi. Perdarahan semacam ini mungkin normal atau mungkin
suatu tanda adanya infeksi.Pada awal kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah yang
merah, perdarahan yang banyak, atau perdarahan dengan nyeri. Perdarahan ini dapat berarti
abortus, kehamilan mola atau kehamilan ektopik. Pada kehamilan 7-9 bulan, meskipun hanya
sedikit, tetap merupakan ancaman bagi ibu dan janin, karena mengindikasikan bahwa sesuatu
telah terjadi, seperti adanya pelepasan
b. Keluar Air Ketuban Sebelum Waktunya

Yang dinamakan ketuban pecah dini adalah apabila terjadi sebelum persalinan
berlangsung yang disebabkan karena berkurangnya kekuatan membran atau meningkatnya
tekanan intrauteri atau ole h kedua faktor tersebut, juga karena adanya infeksi yang dapat
berasal dari vagi na dan servik dan penilaiannya ditentukan dengan adanya cairan ketuban di
vagina. Penentuan cairan ketuban dapat dilakukan dengan tes lakmus (nitrazintest) merah
menjadi biru (Saifuddin, 2002). plasenta sebelum waktunya (solusio plasenta) atau indikasi
plasenta menutupi jalan lahir (plasenta previa).

c. Kejang

Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan danterjadinya


gejala -gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila semakin berat,
penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian kejang. Kejang dalam kehamilan
dapat merupakan gejala dari eklampsia

d. Bengkak Pada Wajah, Kaki Dan Tangan

Memasuki masa kehamilan beberapa perubahan tubuh pada ibu hamil antara lain
adalah kenaikan berat badan dan sedikit pembengkakan pada bagian tubuh seperti tangan,
kaki dan wajah. Namun waspada bila terjadi pembengkakan pada bagian tubuh tersebut dan
diikuti dengan nyeri tengkuk, nyeri ulu hati dan pusing kepala bahkan kejang-kejang
mendadak dan disertai pertambahan berat badan yang berlebihan selama hamil. Semua tanda
tersebut mengarah pada keadaan keracunan kehamilan atau disebut dengan preeklampsia dan
eklampsia bila kejang. Ibu hamil dengan kondisi bengkak, pusing kepala, nyeri tengkuk dan
ulu hati, mata berkunang kunang wajib segera memeriksakan diri ke bidan dan tenaga
kesehatan terdekat.

e. Gerakan Janin Tidak Ada Atau Kurang (Minimal 10 Kali Dalam 12jam)

Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6. Beberapa ibu dapat
merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya akan melemah. Bayi harus
bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu
makan dan minum dengan baik.
f. Demam Tinggi

Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam kehamilan merupakan suatu
masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan.
Penanganan demam antara lain dengan istirahat baring, minum banyak dan mengompres
untuk menurunkan suhu (Saifuddin,2002). Demam dapat disebabkan oleh infeksi dalam
kehamilan yaitu masuknya mikroorganisme pathogen ke dalam tubuh wanita hamil yang
kemudian menyebabkan timbulnya tanda atau gejala-gejala penyakit. Padainfeksi berat dapat
terjadi demam dan gangguan fungsi organ vital. Infeksi dapat terjadiselama kehamilan,
persalinan dan masa nifas.

g. Nyeri Perut Yang Hebat

Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan normal adalah tidak
normal. Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam keselamatan
jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah istirahat. Hal ini bisa berarti
appendiksitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang pelviks, persalinan preterm,
gastritis, penyakit kantong empedu, iritas uterus, abrupsi placenta, infeksi saluran kemih atau
infeksi lainnya.

h. Sakit Kepala Yang Hebat

Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan, dan seringkali


merupakanketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan
suatumasalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang menetap dan tidak hilang dengan
beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu
mungkinmenemukan bahwa penglihatannya men jadi kabur atau berbayang. Sakit kepala
yang hebatdalam kehamilan adalah gejala dari pre-eklampsia

i. Muntah Terus Dan Tidak Bisa Makan Pada Kehamilan Muda.

Mual dan muntah adalah gejala yang sering ditemukan pada kehamilan trimester I.
Mual biasa terjadi pada pagi hari, gejala ini biasa terjadi 6 minggu setelah HPHT dan
berlangsung selama 10 minggu. Perasaan mual ini karena meningkatnya kadar
hormoneestrogen dan HCG dalam serum. Mual dan muntah yang sampai mengganggu
aktifitas seharihari dan keadaan umum menjadi lebih buruk, dinamakan Hiperemesis
Gravidarum.

j. Berat badan ibu hamil tidak naik

Selama kehamilan, ibu diharapkan mengalami penambahan berat badan sedikitnya 6


kg. Ini sebagai petunjuk adanya pertumbuhan janin. Tidak adanya kenaikan berat badan yang
diharapkan menunjukkan kondisi gizi yang buruk pada ibu hamil dan menunjukkan adanya
pertumbuhan janin yang terhambat.

k. Kelainan letak janin

Normalnya, kepala janin berada di bagian bawah rahim ibu dan menghadap ke arah
punggung ibu. Menjelang persalinan, kepala bayi turun dan masuk ke rongga panggul ibu.
Namun, terkadang letak janin tidak normal sampai usia kehamilan 9 bulan. Sehingga ibu
harus melahirkan di rumah sakit supaya ibu dan janin bisa diselamatkan. Kelainan letak janin
antara lain :

1. Letak sungsang : kepala janin di bagian atas rahin

2. Letak lintang: letak janin melintang di dalam rahim

Jika menjelang persalinan bagian tubuh janin terlihat di jalan lahir, misalnya tangan,
kaki atau tali pusat, maka ibu harus segera mendapat perawatan medis di rumah sakit

C. Komplikasi yang Ditimbulkan Oleh Tanda Bahaya Selama Masa Kehamilan

a. Komplikasi tanda bahaya kehamilan : a) Perdarahan Penyebab perdarahan paling sering


pada trimester ketiga adalah:

1. Kelainan letak plasenta.

2. Pelepasan plasenta sebelum waktunya.

3. Penyakit pada vagina atau leher rahim (misalnya infeksi). Perdarahan pada
trimester ketiga memiliki risiko terjadinya kematian bayi, perdarahan hebat dan
kematian ibu pada saat persalinan. Untuk menentukan penyebab terjadinya
perdarahan bisa dilakukan pemeriksaan USG, pengamatan leher rahim dan Pap smear.
b) Persalinan prematur lebih mungkin terjadi pada keadaan berikut:

1. Ibu memiliki kelainan struktur pada rahim atau leher rahim.

2. Perdarahan.

3. Stress fisik atau mental.

4. Kehamilan ganda.

5. Ibu pernah menjalani pembedahan rahim.

6. Bayi lahir belum cukup bulan.

7. Bayi lahir dengan berat kahir rendah (BBLR).

8. Keguguran (abortus).

9. Persalinan tidak lancar / macet.

10. Perdarahan sebelum dan sesudah persalinan.

11. Janin mati dalam kandungan.

12. Ibu hamil / bersalin meninggal dunia.

13. Keracunan kehamilan/kejang-kejang. (Firdaus, 2006)

D. Cara Mencegah Tanda Bahaya Selama Masa Kehamilan Pencegahan Tanda Bahaya
Kehamilan

a. Mengenal dan mengetahui ibu-ibu yang termasuk dalam kondisi yang mengalami
tanda bahaya dengan adanya pengetahuan ibu-ibu sehingga dapat dilakukan rujukan
ke tempat fasilitas yang lebih baik (rumah sakit).

b. Meningkatkan mutu prinatal care

c. Menganjurkan setiap ibu hamil kontrol ke BKIA.

d. Penyuluhan oleh bidan desa terhadap kesehatan ibu, bayi serta penyakit yang dapat
diderita oleh ibu selama kehamilan secara aktif.

e. Bidan desa harus bertempat tinggal di desa yang ditugaskan yang merupakan ujung
tombak tentang kesehatan ibu di desa yang ditempatinya.
f. Dengan memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan teratur ke Posyandu,
Puskesmas, Rumah Sakit, paling sedikit 4 kali selama masa kehamilan.

g. Dengan mendapatkan imunisasi TT 2X.

h. Bila ditemukan kelainan saat pemeriksaan harus lebih sering dan lebih intensif.

i. Makan makanan yang bergizi yaitu memenuhi 4 sehat 5 sempurna. (Rachmat, 2007)

DAFTAR PUSTAKA

Parida Hanum, K. N. 2018. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Kejadian
Risiko Tinggi Kehamilan Diklinik Pratama Sunggal Medan. J.Matern.Kebidanan ,545–554

Marcelya, S. & Salafas, E. 2018. Faktor Pengaruh Risiko Kehamilan “4T” pada Ibu Hamil.
Indoneian J.Midwifery 1,120–127

Saifudidn,abdul bari. 2014. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Penerbit:BinaPustaka


Sarwono Prawirohardho

Maryunani,A.dkk. 20113. Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi.


Penerbit:Trans Info Media

Anda mungkin juga menyukai