Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Tanda Bahaya Pada Persalinan


Sasaran : Ibu Hamil
Hari/ Tanggal : 24 Mei 2023
Waktu : 30 menit
Tempat : Desa Salupangkang

1. Karakteristik Peserta
1) Jumlah Peserta : 5 orang

2. Tujuan Penyuluhan
1) Tujuan Umum
Setelah mendapat penyuluhan diharapkan ibu-ibu dapat mengetahui
tentang Tanda Bahaya Pada Kehamilan.
2) Tujuan Khusus
Setelah selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan :
a. Peserta dapat menjelaskan pengertian tanda bahaya pada kehamilan
b. Peserta dapat Menyebutkan macam tanda bahaya pada kehamilan
c. Peserta dapat menjelaskan komplikasi yang ditimbulkan
d. Peserta dapat menjelaskan cara mencegah terjadinya bahaya pada
kehamilan

3. Materi Penyuluhan
1) Terlampir

4. Metode
1) Ceramah
2) Tanya jawab

5. Media
1) Lembar Balik
6. Kegiatan penyuluhan
No Tahap Kegiatan Waktu

1. Pembukaan Mengucap salam Perkenalan 5 menit


Pendekatan dengan pesarta
Menggali pengetahuan ibu tentang tanda
bahaya pada kehamian
2. Pengemba Menjelaskan tentang pengertian tanda bahaya 20 menit
pada kehamilan, macam tanda bahaya pada
n gan
kehamilan, komplikasi yang ditimbulkan dan
cara mencegah terjadinya bahaya dalam
kehamilan Memberi kesempatan peserta untuk
bertanya.
3. Penutup Mengadakan Tanya jawab untuk mengetahui 5 menit
seberapa jauh peserta paham tentang materi
yang disampaikan Membagikan leaflet
Menyimpulkan hasil penyuluhan
Ucapan terima kasih dan salam penutup

7. Evaluasi
a. Pelaksanaan
a) Tanggal / Jam : 24 Mei 2023
b) Waktu : 10.00 WIB
c) Tempat : Desa Salupangkang
d) Jumlah Peserta : 5 orang
e) Respon terhadap penyuluhan :
a. Jumlah peserta yang aktif : 5 orang
b. Jumlah pertanyaan yang diajukan 1
c. Macam pertanyaan yang diajukan :
 Makanan yang bisa menyebabkan tekanan darah tinggi
MATERI TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN

A. Pengertian Tanda Bahaya Kehamilan


Tanda bahaya kehamilan adalah suatu kehamilan yang memiliki suatu tanda
bahaya atau risiko lebih besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya),
akan terjadinya penyakit atau kematian sebelum maupun sesudah persalinan.
Tanda-tanda bahaya pada kehamilan adalah tanda-tanda yang terjadi pada
seorang Ibu hamil yang merupakan suatu pertanda telah terjadinya suatu
masalah yang serius pada Ibu atau janin yang dikandungnya.Tanda-tanda
bahaya ini dapat terjadi pada awal kehamilan Sedangkan menurut uswhaya
2009, Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa
ibu dan bayi dalam keadaan bahaya.

B. Macam– macam tanda bahaya kehamilan


a. Keluar darah dari jalan lahir
Perdarahan vagina dalam kehamilan adalah jarang yang normal. Pada masa
awal sekali kehamilan, ibu mungkin akan mengalami perdarahan yang sedikit
atau spotting disekitar waktu pertama haidnya. Perdarahan ini adalah
pendarahan implantasi, dan ini normal terjadi. Pada waktu yang lain dalam
kehamilan, perdarahan ringan mungkin pertanda dari servik yang rapuh atau
erosi. Perdarahan semacam ini mungkin normal atau mungkin suatu tanda
adanya infeksi.Pada awal kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah
yang merah, perdarahan yang banyak, atau perdarahan dengan nyeri.
Perdarahan ini dapat berarti abortus, kehamilan mola atau kehamilan ektopik.
Pada kehamilan 7-9 bulan, meskipun hanya sedikit, tetap merupakan
ancaman bagi ibu dan janin, karena mengindikasikan bahwa sesuatu telah
terjadi, seperti adanya pelepasan plasenta sebelum waktunya (solusio
plasenta) atau indikasi plasenta menutupi jalan lahir (plasenta previa).
b. Keluar air ketuban sebelum waktunya
Yang dinamakan ketuban pecah dini adalah apabila terjadi sebelum
persalinan berlangsung yang disebabkan karena berkurangnya kekuatan
membran atau meningkatnya tekanan intrauteri atau oleh kedua faktor
tersebut, juga karena adanya infeksi yang dapat berasal dari vagi na dan
servik dan penilaiannya ditentukan dengan adanya cairan ketuban di
vagina. Penentuan cairan ketuban dapat dilakukan dengan tes lakmus
(nitrazintest) merah menjadi biru (Saifuddin, 2002).
c. Kejang
Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan
danterjadinya gejala -gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga
muntah. Bila semakin berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun
kemudian kejang. Kejang dalam kehamilan dapat merupakan gejala dari
eklampsia
d. Bengkak pada wajah, kaki dan tangan
Memasuki masa kehamilan beberapa perubahan tubuh pada ibu hamil antara
lain adalah kenaikan berat badan dan sedikit pembengkakan pada bagian
tubuh seperti tangan, kaki dan wajah. Namun waspada bila terjadi
pembengkakan pada bagian tubuh tersebut dan diikuti dengan nyeri tengkuk,
nyeri ulu hati dan pusing kepala bahkan kejang-kejang mendadak dan disertai
pertambahan berat badan yang berlebihan selama hamil. Semua tanda
tersebut mengarah pada keadaan keracunan kehamilan atau disebut dengan
preeklampsia dan eklampsia bila kejang. Ibu hamil dengan kondisi bengkak,
pusing kepala, nyeri tengkuk dan ulu hati, mata berkunang kunang wajib
segera memeriksakan diri ke bidan dan tenaga kesehatan terdekat.
e. Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 10 kali dalam 12jam)
Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6. Beberapa
ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur
gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1
jam jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum
dengan baik.
f. Demam Tinggi
Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam kehamilan
merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya
infeksi dalam kehamilan. Penanganan demam antara lain dengan istirahat
baring, minum banyak dan mengompres untuk menurunkan suhu . Demam
dapat disebabkan oleh infeksi dalam kehamilan yaitu masuknya
mikroorganisme pathogen ke dalam tubuh wanita hamil yang kemudian
menyebabkan timbulnya tanda atau gejala-gejala penyakit. Pada
infeksi berat dapat terjadi demam dan gangguan fungsi organ vital. Infeksi
dapat terjadi selama kehamilan, persalinan dan masa nifas.
g. Nyeri perut yang hebat

Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan normal adalah


tidak normal.Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang
mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang
setelah istirahat. Hal ini bisa berarti appendiksitis, kehamilan ektopik, aborsi,
penyakit radang pelviks, persalinan preterm, gastritis, penyakit kantong
empedu, iritas uterus, abrupsi placenta, infeksi saluran kemih atau infeksi
lainnya .

h. Sakit kepala yang hebat


Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan, dan seringkali merupakan
ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang
menunjukkan suatu masalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang
menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit
kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa penglihatannya
menjadi kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan
adalah gejala dari pre-eklampsia

i. Muntah terus dan tidak bisa makan pada kehamilan muda.


Mual dan muntah adalah gejala yang sering ditemukan pada kehamilan
trimester I, Mual biasa terjadi pada pagi hari, gejala ini biasa terjadi 6
minggu setelah HPHT dan berlangsung selama 10 minggu. Perasaan
mual ini karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG
dalam serum. Mual dan muntah yang sampai mengganggu aktifitas
sehari- hari dan keadaan umum menjadi lebih buruk, dinamakan
Hiperemesis Gravidarum.

j. Selaput kelopak mata pucat


Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin di
bawah 11gr % pada trimester I dan III, <10,5 gr % pada trimester II. Nilai
tersebut dan perbedaannya dengan wanita tidak hamil terjadi hemodilusi,
terutama pada trimester II. Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh
defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tak jarang keduanya saling
berinteraksi
k. Berat badan ibu hamil tidak naik
Selama kehamilan, ibu diharapkan mengalami penambahan berat badan
sedikitnya 6 kg. Ini sebagai petunjuk adanya pertumbuhan janin. Tidak adanya
kenaikan berat badan yang diharapkan menunjukkan kondisi gizi yang buruk
pada ibu hamil dan menunjukkan adanya pertumbuhan janin yang terhambat.

l. Kelainan letak janin


Normalnya, kepala janin berada di bagian bawah rahim ibu dan menghadap ke
arah punggung ibu. Menjelang persalinan, kepala bayi turun dan masuk ke
rongga panggul ibu. Namun, terkadang letak janin tidak normal sampai usia
kehamilan 9 bulan. Sehingga ibu harus melahirkan di rumah sakit supaya ibu
dan janin bisa diselamatkan. Kelainan letak janin antara lain :
1. Letak sungsang : kepala janin di bagian atas rahin
2. Letak lintang: letak janin melintang di dalam rahim
Jika menjelang persalinan bagian tubuh janin terlihat di jalan lahir,
misalnya tangan, kaki atau tali pusat, maka ibu harus segera mendapat
perawatan medis di rumah sakit.

C. Komplikasi yang Ditimbulkan Oleh Tanda Bahaya Selama Masa Kehamilan


a. Komplikasi tanda bahaya kehamilan :
a) Perdarahan
Penyebab perdarahan paling sering pada trimester ketiga adalah:
1. Kelainan letak plasenta.
2. Pelepasan plasenta sebelum waktunya.
3. Penyakit pada vagina atau leher rahim (misalnya infeksi). Perdarahan
pada trimester ketiga memiliki risiko terjadinya kematian bayi,
perdarahan hebat dan kematian ibu pada saat persalinan. Untuk
menentukan penyebab terjadinya perdarahan bisa dilakukan
pemeriksaan USG, pengamatan leher rahim dan Pap smear.
b) Persalinan prematur lebih mungkin terjadi pada keadaan berikut:
1. Ibu memiliki kelainan struktur pada rahim atau leher rahim.
2. Perdarahan.
3. Stress fisik atau mental.
4. Kehamilan ganda.
5. Ibu pernah menjalani pembedahan rahim.
6. Bayi lahir belum cukup bulan.
7. Bayi lahir dengan berat kahir rendah (BBLR).
8. Keguguran (abortus).
9. Persalinan tidak lancar / macet.
10. Perdarahan sebelum dan sesudah persalinan.
11. Janin mati dalam kandungan.
12. Ibu hamil / bersalin meninggal dunia.
13. Keracunan kehamilan/kejang-kejang. (Firdaus, 2006)

D. Cara Mencegah Tanda Bahaya Selama Masa Kehamilan Pencegahan Tanda


Bahaya Kehamilan
a. Mengenal dan mengetahui ibu-ibu yang termasuk dalam kondisi yang
mengalami tanda bahaya dengan adanya pengetahuan ibu-ibu sehingga
dapat dilakukan rujukan ke tempat fasilitas yang lebih baik (rumah sakit).
b. Meningkatkan mutu prinatal care
c. Menganjurkan setiap ibu hamil kontrol ke BKIA.
d. Penyuluhan oleh bidan desa terhadap kesehatan ibu, bayi serta penyakit
yang dapat diderita oleh ibu selama kehamilan secara aktif.
e. Bidan desa harus bertempat tinggal di desa yang ditugaskan yang
merupakan ujung tombak tentang kesehatan ibu di desa yang ditempatinya.
f. Dengan memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan teratur ke
Posyandu, Puskesmas, Rumah Sakit, paling sedikit 4 kali selama masa
kehamilan.
g. Dengan mendapatkan imunisasi TT 2X.
h. Bila ditemukan kelainan saat pemeriksaan harus lebih sering dan lebih intensif.
i. Makan makanan yang bergizi yaitu memenuhi 4 sehat 5 sempurna.

Anda mungkin juga menyukai