Anda di halaman 1dari 7

MATERI KELAS IBU HAMIL PERTEMUAN I

1. PERUBAHAN TUBUH SELAMA KEHAMILAN

1.1 Apakah Kehamilan itu?


Kehamilan adalah masa dimana terdapat janin di dalam rahim seorang perempuan.

1.2 Perubahan tubuh ibu selama kehamilan


a. Perubahan pada payudara
b. Peningkatan berat badan
c. Kram perut
d. Sering buang air kecil
e. Sembelit ( susah buang air besar )
f. Ngidam
g. Mual dan Muntah

1.3 Keluhan umum saat hamil dan cara mengatasinya


a. Keputihan
Cara mengatasinya dengan menjaga kebersihan daerah kewanitaan.
b. Nyeri pinggang
Cara mengatasinya yaitu dengan berolahraga seperti senam hamil atau dengan jalan kaki.
c. Kram kaki
Cara mengatasinya dengan meningkatkan konsumsi makanan yang tinggi kandungan
kalsium dan magnesium, seperti aneka sayuran berdaun serta susu dan produk
olahannya.
d. Pembengkakan kaki
Salah satu cara mengatasinya dengan mengurangi makanan yang mengandung garam.
e. Wasir/ Ambeien
Salah satu cara mengatasinya yaitu dengan memperbanyak makanan yang berserat.

1.4 Apa saja yang perlu dilakukan ibu hamil?


a. Periksa kehamilan secepatnya dan sesering mungkin sesuai anjuran petugas
b. Timbang berat badan
c. Minum 1 tablet tambah darah setiap hari sesudah makan
d. Minta imunisasi Tetanus Toksoid kepada petugas kesehatan
e. Minta nasehat kepada petugas kesehatan tentang makanan bergizi selama hamil
f. Sering mengajak bicara bayi sambil mengelus-elus perut setelah kandungan berumur 4
bulan.

1.5 Pengaturan gizi termasuk pemberian tablet tambah darah untuk penanggulangan anemia

Ada 3 manfaat makanan yang dimakan oleh ibu hamil yaitu:


1. Untuk kebutuhan gizi ibu sendiri agar tidak terjadi KEK.
2. Agar terjadi pertumbuhan dan perkembangan janin.
3. Untuk mempersiapkan pembentukan air susu ibu.

Tri Guna Makanan dalam logo gizi seimbang


1. Sumber zat tenaga ( padi-padian, tepung-tepungan dan umbi-umbian )
2. Sumber zat pengatur ( sayuran dan buah-buahan )
3. Sumber zat pembangun ( kacang-kacangan, makanan hewani dan hasil olahan )
2. PERAWATAN KEHAMILAN

2.1 Kesiapan Psikologis menghadapi kehamilan


Kesiapan psikologis adalah saat dimana seorang perempuan dan pasangannya merasa telah
ingin mempunyai anak dan telah merasa siap menjadi orang tua termasuk mengasuh dan
mendidiknya. Dukungan dan peran serta suami dalam masa kehamilan terbukti
meningkatkan kesiapan ibu hamil dalam menghadapi proses persalinan, bahkan juga
memicu produksi ASI.

2.2 Hubungan suami isteri/ senggama selama kehamilan


Senggama boleh dilakukan selama kehamilan dalam keadaan sehat. Tidak ada batasan
waktu kapan saat tepat untuk bersenggama selama hamil. Asalkan kehamilan dinyatakan
tidak memiliki resiko apapun. Jika kehamilan beresiko lebih baik berkonsultasi dulu dengan
dokter.

2.3 Obat yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil
Selama kehamilan, apa yang dikonsumsi ibu akan dikonsumsi juga oleh janin, sehingga jika
salah minum obat, akan mengganggu proses tumbuh kembang janin di dalam rahim ibu.
Obat yang relative aman, meski dianggap cukup aman sebaiknya dikonsumsi setelah usia
kehamilan lebih dari 10 minggu.

2.4 Tanda-tanda bahaya kehamilan


 Perdarahan
 Bengkak di kaki, tangan dan wajah
 Demam tinggi
 Keluar air ketuban
 Gerakan bayi berkurang
 Ibu muntah terus dan tidak mau makan
 Terjadi trauma atau cedera pada perut yang dapat terjadi karena terjatuh, kecelakaan
lalu lintas, dll.

2.5 Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan stiker
 Tanggal taksiran persalinan
 Tempat dan penolong persalinan
 Tabulin ( biaya persalinan )
 Transportasi
 Calon donor darah
 Menyiapkan kebutuhan persalinan
MATERI KELAS IBU PERTEMUAN II

3. PERSALINAN
3.1 Tanda-tanda persalinan
 Mulas-mulas yang teratur timbul semakin sering dan semakin lama
 Keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir
 Keluar cairan ketuban dari jalan lahir

3.2 Tanda bahaya pada persalinan


 Perdarahan dari jalan lahir
 Tali pusat atau tangan bayi keluar dari jalan lahir
 Ibu tidak kuat mengedan
 Mengalami kejang
 Ibu gelisah atau mengalami kesakitan yang hebat
 Ait ketuban keruh dan berbau

3.3 Proses persalinan


Ibu berhak memilih proses persalinan yang sesuai keinginannya.

3.4 Inisiasi Menyusu Dini (IMD)


Setelah bayi lahir bayi diletakkan di dada ibu agar bayi berusaha mencari putting susu ibu.

4. PERAWATAN NIFAS

4.1 Apa saja yang dilakukan ibu nifas agar dapat menyusui ekslusif

Bagaimana agar sukses menyusui?


1. Menyusui sesering mungkin termasuk malam hari
2. Makan makanan bergizi seimbang
3. Istirahat cukup
4. Membangun percaya diri dan dukungan keluarga
5. Membantu ibu secara psikologis

Keuntungan Menyusui Ekslusif


 Dapat dilakukan segera setelah bayi lahir
 Tidak mengganggu hubungan seks
 Tidak ada efek samping sistemik
 Tidak perlu dilakukan pengawasan medis
 Cukup efektif dalam mencegah kehamilan dalam 6 bulan pertama
 Tidak perlu pasokan ulangan
 Tidak perlu biaya
 Bagi anak :
o Perlindungan dari berbagai penyakit infeksi
o Sumber makanan terbaik untuk bayi
o Mengurangi terkenanya kontaminasi
 Bagi Ibu :
o Mengurangi perdarahan pascapersalinan dan membantu percepatan kembalinya
uterus
o Mengeratkan hubungan psikologis ibu-anak
o Mengurangi resiko anemia
4.2 Bagaimana menjaga kesehatan ibu nifas?
 Dua jam pertama pada persalinan normal, petugas akan memantau ibu
 Kebersihan jalan lahir
 Kontraksi rahim
 Banyak minum
 Mobilisasi secepat mungkin

4.3 Tanda-tanda bahaya dan penyakit pada ibu nifas


Infeksi adalah salah satu keadaan yang perlu diwaspadai, gejala-gejala infeksi yang dapat
diamati adalah:
 Suhu tubuh lebih dari 37,5˚C
 Menggigil, pusing dan mual
 Keputihan
 Cairan yang keluar disertai bau yang menyengat
 Keluar cairan disertai dengan rasa nyeri
 Terasa nyeri di perut
 Perdarahan kembali banyak

4.4 KB pasca salin


Manfaat program Keluarga Berencana (KB):
 Agar ibu punya waktu untuk menyusui dan merawat bayi, menjaga kesehatan ibu serta
mengurus keluarga
 Mengatur agar jarak kehamilan tidak terlalu dekat

Cara ber-KB :
1. IUD/AKDR (Alat kontrasepsi Dalam Rahim)
2. IMPLAN/AKBK (Alat Kontrasepsi Bawah Kulit)
3. Pil
4. Suntik
5. Kondom
6. MAL (Metoda Amenorea Laktasi)
MATERI PERTEMUAN KELAS IBU PERTEMUAN III

5. PERAWATAN BAYI
5.1 Perawatan bayi baru lahir
Pada bayi baru lahir lakukan hal-hal sebagai berikut:
 Keringkan untuk mencegah kehilangan panas akibat cairan ketuban yang melekat pada
tubuh bayi.
 Potong tali pusat setelah bayi dikeringkan
 Segera lakukan IMD
 Beri segera ASI
 Jaga bayi tetap hangat
 Beri suntikan Vitamin K1
 Cegah infeksi pada bayi baru lahir
 Periksa kesehatan bayi baru lahir ke bidan/dokter sedikitnya 3 kali

5.2 Pemberiran K1 injeki


Pemberian Vitamin K1 bertujuan mencegah terjadinya perdarahan akibat kekurangan
vitamin K1.

5.3 Tanda bahaya pada bayi baru lahir


a. Adanya kejang dengan atau tanpa kesadaran menurun
b. Adanya gangguan napas
c. Penurunan suhu tubuh kurang dari 36˚C
d. Bayi demam ˃ 37,5˚C
e. Adanya infeksi
f. Bayi kuning pada hari pertama setelah lahir atau setelah 14 hari atau pada umur lebih
dari 2 minggu
g. Adanya gangguan saluran cerna
h. Diare

5.4 Pengamatan pertumbuhan dan perkembangan Bayi/Anak


Tanda-tanda anak tumbuh sehat:
 Berat badab anak naik setiap bulannya
 Pada KMS garis pertumbuhan naik mengikuti salah satu pita warna atau pindah ke pita
warna di atasnya

5.5 Pemberian Imunisasi pada bayi baru lahir


Imunisasi merupakan upaya untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit menular.
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi adalah:
 Hepatitis B (HB)
 TBC
 Polio
 Difteri, pertusis, tetanus
 Campak

6. MITOS
Mitos yang berkaitan kesehatan ibu dan anak perlu diteliti kebenarannya!!!

7. PENYAKIT MENULAR
7.1 Infeksi Menular Seksual (IMS)
Merupakan infeksi yang dapat menyebar dari satu orang ke orang lainnya melalui
hubungan seks.
Tabel : Komplikasi IMS pada perempuan, laki-laki dan bayi baru lahir.
PEREMPUAN BAYI BARU LAHIR LAKI-LAKI

 Radang panggul  Prematuritas  Epididimitis


 Kemandulan  Berat lahir rendah  Prostatitis
 Kehamilan ektopik  Sifilis bawaan  Striktus uretra
 Keguguran  Oftalmia neonatorum  Infertilitas
 Lahir mati  Pneumonia klamidia  AIDS
 Kanker serviks  Septicemia  Hepatitis
 AIDS  AIDS
 Hepatitis  Hepatitis

7.2 Informasi dasar HIV & AIDS


HIV-AIDS menular melalui;
 Darah
 Air Susu
 Cairan Vagina
 Air Mani

7.3 Pencegahan dan penanganan Malaria pada ibu hamil


Cara Pencegahan Malaria
 Tidur memakai kelambu
 Pasang kasa nyamuk pada lubang angin di rumah
 Bersihkan semak-semak di sekitar rumah
 Timbun/alirkan air tergenang di sekitar rumah
 Pakai obat nyamuk atau semprot kamar sebelum tidur

8 AKTA KELAHIRAN
Pentingnya akta kelahiran
Akta kelahiran menjadi penting bagi seseorang karena akan menentukan status hokum seseorang
sebagai syarat untuk : masuk sekolah, melamar pekerjaan, pembuatan KK/KTP/NIK, pelayanan
kesehatan, pembuatan SIM, pembuatan Passport, dll.
MATERI KELAS IBU HAMIL PERTEMUAN IV

1. KEHAMILAN
 Ibu harus segera memeriksa kehamilannya segera ke petugas kesehatan sedini mungkin.
 Makan makanan dengan pola gizi seimbang, untuk menambah tenaga makan makanan
selingan pagi dan sore hari seperti kolak, bubur kacang hijau, tidak ada pantangan makanan
bagi ibu hamil kecuali atas indikasi medis.
 Pentingnya menjaga kebersihan sebelum dan sesudah melakukan hubungan suami istri
untuk mencegah terjadinya infeksi yang dapat berakibat terjadinya kelahiran premature.
 Jangan merokok, memakai narkoba, jamu atau minum-minuman keras, hindari asap rokok.
 Suami/keluarga harus segera membawa ibu hamil ke bidan/dokter jika terjadi tanda-tanda
bahaya pada kehamilannya.

2. PERSALINAN DAN NIFAS


 Jika ibu sudah mengalami tanda-tanda persalinan, maka ibu harus segera dibawa ke
petugas kesehatan. Suami atau keluarga mendampingi ibu. Keluarga terutama suami harus
memberikan dukungan pada saat ibu dalam proses bersalin.
 Agar dapat menjaga kesehatan ibu pada masa nifas, maka perlu diperhatikan hal-hal di
bawah ini:
 Makan makanan dengan pola gizi seimbang
 Istirahat cukup
 Minum kapsul vitamin A dosis tinggi
 Minum 1 tablet penambah darah selama nifas
 Jaga kebersihan alat kelamin, ganti pembalut setiap kali kain basah
 Kontrasepsi terpilih untuk pasca salin harus mempertimbangkan beberapa hal:
 Pastikan ibu menyusukan bayinya atau tidak
 Pilih jenis kontrasepsi yang sesuai
 Tidak ada masalah gangguan pembekuan darah, produksi ASI dan tumbuh kembang
bayi bila ibu menggunakan kontrasepsi
 Tidak harus menghentikan pemberian ASI untuk menggunakan suatu alat kontrasepsi
 Kontrasepsi terpilih harus tidak mempengaruhi kualitas jumlah ASI atau mengganggu
kesehatan bayi
3. BAYI
 Ibu harus mengetahui tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir.
 Ibu membawa bayinya ke posyandu/ petugas kesehatan untuk mendapatkan
perkembangan dan pertumbuhan, mendapatkan imunisasi.

4. HIV-AIDS
Untuk menghindari penularan HIV gunakan konsep “ABCD”, yang artinya:
 A (Abstinence), artinya Absen seks ataupun tidak melakukan hubungan seks bagi orang
yang belum menikah;
 B (Be Faithful), artinya Bersikap saling setia kepada satu pasangan seks (tidak berganti-
ganti);
 C (Condom), artinya Cegah penularan HIV dengan memakai kondom;
 D (Drug No), artinya Dilarang menggunakan narkoba.

Anda mungkin juga menyukai