A. TUJUAN PENYULUHAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pembelajaran ini, mahasiswa dapat mengenali dan mengerti
tentang tanda bahaya pada kehamilan.
2. Tujuan Khusus
Setelah emngikuti penyuluhan ini, ibu dapat :
a. Mengetahui pengertian kehamilan
b. Mengetahui tanda bahaya kehamilan
c. Mengetahui macam – macam tanda bahaya kehamilan
d. Mengetahui Komplikasi yang Ditimbulkan Oleh Tanda Bahaya Selama Masa
Kehamilan
e. Mengetahui Cara Mencegah Tanda Bahaya Selama Masa Kehamilan
f. Mengetahui Sikap Yang Harus dilakukan oleh Suami / Keluarga
B. MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian Kehamilan
2. Pengertian Tanda Bahaya pada Kehamilan
3. Macam – macam tanda bahaya pada kehamilan
4. Komplikasi yang Ditimbulkan Oleh Tanda Bahaya Selama Masa Kehamilan
5. Cara Mencegah Tanda Bahaya Selama Masa Kehamilan
6. Sikap Yang Harus dilakukan oleh Suami / Keluarga
C. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
D. ALAT / MEDIA
1. Leaflet
E. EVALUASI
Prosedur : Lisan
G. MATERI
Terlampir
H. EVALUASI
Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan kembali tentang tanda bahaya pada
masa kehamilan.
TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN
1. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah sebuah proses yang dimulai dari tahap konsepsi sampai
lahirnya janin. Lamanya kehamilan normal adalah 38 – 40 minggu dihitung dari
hari pertama haid terakhir (Kemenkes RI,2022). Menurut Federasi Obstetri
Ginekologi Internasional, kehamilan memiliki arti sebagai fertilisasi atau penyatuan
dari spermatozoa dan ovum kemudian dilanjutkan dengan nidasi (implementasi).
Bila dihitung dari waktu fertilisasi sampai lahirnya bayi, kehamilan normal akan
berlangsung selama 36-40 minggu menurut kalender internasional.
Tanda dan bahaya kehamilan merupakan gejala yang menunjukan bahwa ibu
dan bayi dalam keadaan yang perlu diwaspadai selama kehamilan, jika tidak
terdeteksi atau diketahui secara cepat akan menyebabkan kematian bagi ibu maupun
janin. Salah satu hal yang bisa dilakukan Ibu hamil untuk pendeteksian sejak dini
tanda-tanda bahaya kehamilan dengan melihat adanya komplikasi mungkin terjadi
selama kehamilan dengan cara memeriksakan kehamilan secara rutin (Rahmatia,
2017).