Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TANDA BAHAYA KEHAMILAN

PROGRAM STUDI D-IV KEBIDANAN

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III

TAHUN AKADEMIK 2018/2019


SATUAN ACARA PENYULUHAN

TANDA BAHAYA KEHAMILAN

Pokok Bahasan : Tanda Bahaya Kehamilan

Sasaran : Ibu-ibu hamil

Hari/Tanggal :

Tempat : Balai Desa Pengasinan

Waktu :

Penyuluh : Mahasiswa Kebidanan Poltekkes Jakarta 3

I. LATAR BELAKANG
Faktor penyebab kematian ibu di Indonesia masih di dominasi oleh timbulnya
bahaya yang terjadi selama kehamilan sehingga menyebabkan terjadinya
komplikasi yaitu perdarahan, eklamsia, partus lama, komplikasi aborsi dan
infeksi.
Tanda-tanda bahaya kehamilan bisa terjadi pada masa ibu hamil maupun
bersalin. Masalah ini dapat berdampak pada ibu maupun bayi yang akan
dilahirkan, dinyatakan bahwa dari keseluruhan ibu yang mengalami
komplikasi kehamilan 4 % mengalami perdarahan berlebih, 2 % mengalami
mulas sebelum 9 bulan, masing-masing kurang dari 1 % mengalami demam
dan kejang dan 8 % ibu mengalami hipertensi, kepala pusing, posisi janin
sungsang, dan oedema (Kementrian Kesehatan, 2012)
Tanda bahaya kehamilan harus diketahui dan diantisipasi sedini mungkin agar
tidak terjadi kegawatan pada kehamilan sehingga menyebabkan kematian.
II. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Setelah mengikuti penyuluhan mengenai Tanda Bahaya pada Kehamilan,
diharapkan ibu dapat mengerti, memahami, dan mewaspadai tentang tanda tanda
bahaya pada kehamilan yang bisa mengakibatkan komplikasi kehamilan.

III. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)

Setelah mendapatkan penjelasan tentang Tanda Bahaya pada Kehamilan, ibu


hamil dapat:

1. Memahami pengertian Tanda Bahaya pada Kehamilan


2. Memahami macam-macam tanda bahaya pada kehamilan
3. Mewaspadai tanda bahaya pada kehamilan
4. Mencegah terjadinya tanda bahaya pada kehamilan

IV. MATERI PENYULUHAN


1. Pengertian dari tanda bahaya kehamilan
2. Macam-macam tanda bahaya kehamilan
3. Cara pencegahan tanda bahaya kehamilan

V. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya Jawab
VI. MEDIA
1. Leaflet
2. Video
VII. WAKTU PELAKSANAAN

KEGIATAN
NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN
PESERTA
1 3 menit Pembukaan :
a. Mengucapkan salam
b. Memperkenalkan diri
c. Menyampaikan tujuan
penyuluhan
d. Menyebutkan materi Mendengarkan
penyuluhan yang akan
diberikan.
e. Mengemukakan kontrak
waktu
2 15 menit Pelaksanaan :
a. Menjelaskan pengertian dari Mendengarkan dan
tanda bahaya kehamilan memperhatikan
Bertanya dan menjawab
pertanyaan yang
diajukan.
b. Menyebutkan macam-macam Mendengarkan dan
tanda bahaya kehamilan mempertahikan.
Bertanya tentang materi
yang sudah
c. Menjelaskan komplikasi disampaikan.
yang ditimbulkan oleh tanda Mendengarkan dan
bahaya selama masa memperhatikan.
kehamilan Bertanya tentang materi
d. Menyebutkan cara yang sudah
pencegahan tanda bahaya disampaikan.
kehamilan
Mendengarkan dan
memperhatikan.
Bertanya tentang materi
yang sudah
disampaikan.
3 7 menit Penutup
a. Evaluasi Menjawab dan
Menanyakan kepada ibu menjelaskan pertanyaan.
tentang materi yang diberikan
Memberikan reward kepada
ibu yang dapat menjawab
pertanyaan yang diajukan
b. Menyampaikan kesimpulan Mendengarkan
penyuluhan kesimpulan yang
disampaikan
c. Memberi salam Menjawab salam

VIII. SUMBER
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2015. Buku Kesehatan Ibu dan
Anak. Jakarta: Kementerian Kesehatan dan JICA

IX. LAMPIRAN MATERI


A. Pengertian Tanda Bahaya Kehamilan
Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang mengindikasikan
adanya bahaya yang bisa terjadi selama kehamilan, yang apabila tidak
dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu (Asrinah,
2010). Tanda-tanda bahaya kehamilan dapat terjadi pada masa kehamilan
muda dan kehamilan lanjut.

B. Macam-macam Tanda Bahaya Kehamilan


a. Perdarahan pada hamil muda dan hamil tua
Perdarahan pervaginam pada hamil muda adalah bercak-bercak dalam
jumah banyak yang disertai dengan nyeri dan kaku pada perut, nyeri pada
panggul. Hal tersebut kemungkinan disebabkan oleh abortus,
kehamilan ektopik dan mola hidatidosa. Pada kehamilan lanjut, perdarahan
yang tidak normal adalah keluarnya darah merah segar tanpa disertai rasa
nyeri, keluarnya darah berwarna kehitaman dan cair dengan disertai rasa
nyeri yang menetap. Perdarahan tersebut kemungkinan disebabkan oleh
Plasenta previa atau solusio plasenta.
b. Bengkak di kaki, tangan dan wajah atau sakit kepala disertai kejang
Kaki bengkak saat hamil (edema tungkai) adalah pembengkakan kedua
tungkai akibat penumpukan cairan berlebih di jaringan. Pembengkakan
dapat menandakan perubahan normal tubuh selama kehamilan atau adanya
penyakit tertentu. Namun, apabila pembengkakan terjadi pada kaki, tangan
dan wajah hal tersebut perlu diwaspadai sebagai gejala pre-eklampsia.
Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan, dan seringkali merupakan
ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang
menunjukkan suatu masalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang
menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit
kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa
penglihatannya menjadi kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebat
dalam kehamilan adalah gejala dari pre-eklampsia.
c. Muntah terus dan tak mau makan
Mual dan muntah merupakan salah satu gejala paling awal, paling umum
dan paling menyebabkan stres yang dikaitkan dengan kehamilan. Mual
dan muntah ini biasanya disebabkan oleh perubahan dalam sistem
endokrin yang terjadi selama kehamilan, terutama disebabkan oleh
tingginya fluktuasi kadar hCG (human chorionic gonadotrophin).
Muntah yang membahayakan ini dibedakan dari morning sickness normal
yang umunya dialami wanita hamil karena intensitasnya melebihi muntah
normal dan berlangsung selama trimester pertama kehamilan. Namun,
mual dan muntah tersebut juga dapat terjadi pada trimester kedua dan
ketiga. Hal ini sangat berbahaya bagi ibu hamil dan janin dikarenakan
dapat berisiko terkena dehidrasi dan kekurangan gizi.
d. Demam tinggi
Ibu hamil menderita demam dengan suhu tubuh >37,5ºC dalam kehamilan
merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya
infeksi dalam kehamilan. Penanganan demam antara lain dengan istirahat
baring, minum banyak dan mengompres untuk menurunkan suhu
Keterlambatanpenanganan dapat menimbulkan bahaya bagi ibu akibat
infeksi. Selain itu bayi berpotensi mengalami keguguran dan terlahir
prematur bahkan kematian bayi dalam kandungan.
e. Janin dirasakan kurang bergerak dibandingkan sebelumnya
Ibu mulai merasakan gerakan bayinya selama bulan ke-5 atau ke-
6,beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Bayi harus
bergerak paling sedikit 3 kali dalamperiode 3 jam. Jika bayi
tidur,gerakannya akan melemah. Apabila ibu tidak merasakan gerakan bayi
seperti biasa, hal ini merupakan suatu risiko tanda bahaya. Bayi kurang
bergerak seperti biasa dapatdikarenakan oleh aktivitasibu yang terlalu
berlebihan, keadaan psikologis ibu maupun kecelakaansehingga aktivitas
bayi di dalam rahim tidak seperti biasanya.
f. Air ketuban keluar sebelum waktunya
Ibu hamil dalam usia kehamilan kurang dari 37 minggu apabila mengalami
ada cairan keluar dari jalan lahir baik itu merembes maupun mengalir yang
tidak dapat ditahan segera menuju ke tempat pelayanan kesehatan untuk
memastikan apakah ibu mengalami pecah ketuban sebelum waktunya.

C. Cara Mencegah Tanda Bahaya Kehamilan


1. Dengan memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan teratur ke
Posyandu, Puskesmas, Rumah Sakit, paling sedikit 4 kali selama masa
kehamilan.
2. Dengan mendapatkan imunisasi TT 2X.
3. Makan makanan yang mengandung gizi seimbang
4. Jangan terlalu banyak pikiran sehingga dapat menimbulkan stress
5. Istirahat yang cukup

Anda mungkin juga menyukai