Anda di halaman 1dari 7

PETA TRANSEK (TRANSECT MAPPING)

Secara harfiah transek berarti gambaran irisan muka bumi. Teknik ini digunakan untuk
melakukan pengamatan langsung lingkungan dan sumberdaya masyarakat dengan cara
berjalan menelusuri wilayah desa mengikuti suatu lintasan tertentu yang disepakati. Hasil
pengamatan tersebut kemudian dituangkan dalam suatu bagan atau gambar irisan muka
bumi.

Jenis-jenis transek berdasarkan jenis informasi (topik kajian) serupa dengan pembuatan
peta desa.

Transek sumber daya desa (umum)


Transek sumber daya alam
Transek topik-topik lain misalnya sarana kesehatan, kondisikesehatan, pengelolaan
air, irigasi, dsb

Jenis transek berdasarkan lintasan:


Transek lintasan garis lurus: berjalan mengikuti garis lurus, atau jalan utama di
wilayah pertanian atau wilayah yang diamati
Transek bukan garis lurus: berjalan mengabaikan lintasan yang ada.
Pengamatan ditentukan oleh letak lokasi atau tempat yang sudah ditentukan
sebelumnya.
Transek lintasan saluran air (sumber air): mengikuti aliran air secara _ sistematis
untuk mengikuti aliran air atau tepian sungai.

Tujuan

Menganalisis karakteristik geografi dan demografi masyarakat dalam berbagai variabel


Mengidentifikasi masalahmasalah yang berkaitan dengan sumberdaya
Mengidentifikasi sumberdaya atau potensi yang tersedia dalam masyarakat

Manfaat
Peta transek memberikan . gambaran yang menyeluruh tentang
Dapat di gunakan untuk mengidentifikasi masalah yang perlu dieksplorasi lebih jauh
CONTOH PETA TRANSEK
Transect Mapping Kel. Mannaruki

Variabel 100M 350M 200M


1. Jenis Tanah Berpasir dan Berpasir Berpasir dan
berlumpur berlumpur

2. Kemiringan Datar Datar Datar

3. Penggunaan Perumahan, Perumahan, Jalan Jalan, Mesjid,


Lahan Perkebunan, Jalan Raya, Jembatan Sekolah, Jembatan,
Setapak, Puskesmas, Kantor, Lapangan
Pembantu, Pos Kelurahan MCK
Kamling umum

4. Pendapatan Tukang Ojek, Petani, Pegawai, Tukang Pedagan, Pemulung


Pedagang Bangunan, Supir
Angkot
5. Bahaya/Risiko Banjir, Penyakit Banjir Banjir, Penyakit
Menular Menular
6. Masalah ISPA, Diare ISPA ISPA, Diare,
Kesehatan Penyakit Kulit
7. Kelompok Rentan Anak-anak, Lansia, Lansia Anak-anak, Anak-anak
Ibu Hamil
8. Potensi Pustu, Kader Tokoh Masyarakat. Sekolah Guru Tokoh
Posyandu, Bidan Tenaga Gotong Agama
Desa, Petani Baik Royong,
untuk Perkebunan Kader Desa, Ada
MCK Umum
9. Gender Ibu bekerja industry Kerajinan Tangan Kelompok .
rumahan PKK Pengajian ibu-ibu

Penelusuran Wilayah / Transek Wilayah

Transek adalah peta suatu wilayah secara horizontal, gambar irisan bumi untuk mengenali dan
mengamati lingkungan yang dibuat bersama masyarakat setempat yang lebih paham akan
keadaan wilayahnya. Mengkaji potensi wilayah dan meneliti perubahan perubahan yang telah
terjadi. Cara membuat transek wilayah adalah dengan cara berjalan menelusuri wilayah desa
mengikuti suatu lintasan yang telah disepakati bersama tokoh masyarakat, yang kemudian
hasilnya didiskusikan lebih lanjut.

A. Tujuan :

a. Mengetahui kondisi lahan dan permasalahannya;

b. Mengamati secara langsung perilaku masyarakat dalam pemanfaatan SDA;

c. Sebagai acuan dalam penentuan materi yang tepat dalam melaksanakan penyuluhan;

d. Memberikan kesadaran akan adanya peluang untuk meningkatkan penaatan lahan.

B. Ciri : Ruang sama dengan teknik gambar desa, dilakukan untuk membahas wilayah desa
atau kawasan ekosistem, beserta pemanfaatan yang dilakukan oleh masyarakat setempat terhadap
wilayahnya, dan mengkaji masalah masalah yang sedang di alami masyarakat setempat,
kemudian didiskusikan bersama tokoh masyarakat.

C. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan penyusun untuk melakukan penelusuran, adalah sebagai berikut :

a. Data profil desa


b. Kamera

c. Form Pertanyaan untuk tokoh masyarakat setempat yang berkaitan

d. Kertas HVS

e. Balpoint

D. Langkah Kerja

Langkah kerja yang dilaksanakan penyusun adalah Sebagai berikut :

a) Melakukan wawancara dengan prangkat desa atau sumber informasi lainnya menggunakan
form pengumpulan data sebagai acuan;

b) Untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap, dilakukan wawancara semi terstruktur
dengan salasatu tokoh masyarakat;

c) melakukan penelusuran wilayah, bersama ketua kelompok tani Giri Mukti di Kampung
Kerta mukti yang mewakili seluruh potensi yang ada di Desa Curugrendeng.

E.Hasil

Hubungan antara manusia dan lingkugan alam bagi masyarakat pedesaan sangatlah erat. Begitu
pula dengan masyarakat Desa Curugrendeng, Mata pencaharian mereka adalah mengolah alam,
dan sumber daya alam akan sangat menentukan keadaan mereka, misalnya pada jenis dan
keadaan tanah, ketersediaan air dan curah hujan. Rapatnya hubungan timbal balik antar
kehidupan masyarakat dan lingkungan menyebabkan perlu dipahami dalam mengembangkan
program bersama. Dengan teknik penelusuran desa atau pembuatan transek desa dapat diperoleh
gambaran keadaan sumber daya alam masyarakat Desa Curugrendeng bersama masalah
masalahnya, serta perubahan perubahan potensi desa yang ada.

Berdasarkan transek Desa Curugrendeng yang dibuat oleh penyusun bersama ketua
kelompok tani Giri mukti di Kampung Kerta mukti, dapat disimpulkan bahwa masih banyaknya
lahan yang belum di manfaatkan secara optimal. Dan banyak pula tanaman yang pemeliharaan
dan proses produksinya belum dilakukan secara intensif. Seperti banyaknya pohon durian,
jengkol, kelapa, dan manggis yang tidak diperhatiakan sanitasi lahannya, sehingga serangan
hama dan penyakit lebih mudah, produktivitas hasilnya pun tidak maksimal. Contoh seperti
hama yang menyerang pada pucuk daun manggis. Kesuburan tanah yang mulai menurun serta
pengetahuan dan sikap petani yang masih mempertahankan kebiasaan, Menyebabkan sulitnya
masyarakat dalam menerapkan inovasi baru untuk memperbaiki kegiatan usaha tani di Desa
Curugrendeng. Seperti penerapan sistem tanam SRI pada padi sawah dengan jarak tanam jajar
legowo yang masih sulit untuk diterapkan, padahal dengan sistem tanam ini produktivitas padi
akan meningkat, serangan hama dan penyakit pun dapat ditekan. Selain itu juga kurangnya
pemahaman masyarakat akan pemanfaatan potensi desa, untuk dijadikan sebagai peluang usaha
yang menguntungkan, membuat angka pengangguran di Desa curugrendeng meningkat

Jenis Jenis Transek

Jenis-jenis Transek berdasarkan jenis informasi (topik kajian) terdiri dari tiga jenis yaitu Transek Sumber
Daya Desa yang bersifat umum, Transek Sumber Daya Alam dan Transek untuk Topik Topik Khusus.
Uraian singkat ketiha jenis transek tersebut adalaH:

Pertama, Transek Sumber Daya Desa ( Umum )

Penelusuran desa adalah pengamatan sambil berjalan melalui daerah pemukiman desa yang
bersangkutan guna mengamati dan mendiskusikan berbagai keadaan. Keadaan-keadaan
yang diamati yaitu pengaturan letak perumahan dan kondisinya, pengaturan halaman rumah,
pengaturan air bersih untuk keluarga, keadaan sarana MCK (mandi-cuci-kakus), sarana
umum desa (a.l. sekolah, took, tembok dan gapura desa, tiang listrik, puskesmas, dsb), juga
lokasi kebun dan sumber daya pertanian secara garis besar. Kajian transek ini terarah
terutama pada aspek-aspek umum pemukiman desa tersebut, terutama sarana-sarana yang
dimiliki desa, sedangkan keadaan sumber daya alam dan bukan alam dibahas secara garis
besarnya saja. Kajian ini akan sangat membantu dalam mengenal desa secara umum dan
beberapa sapek lainnya dari wilayah pemukiman yang kurang diperharikan.

Kedua, Transek Sumber Daya Alam

Transek ini dilakukan untuk mengenal dan mengamati secara lebih tajam mengenai potensi
sumberdaya alam serta permasalahan-permasalahannya, terutama sumber daya pertanian.
Seringkali, lokasi kebun dan lahan pertanian lainnya milik masyarakat berada di batas dan
luar desa, sehingga transek sumber daya alam ini bisa sampai keluar desa.
Informasi-informasi yang bisanya muncul antara lain adalah :
Bentuk dan keadaan permukaan alam (topografi) : termasuk ke dalamnya adalah
kemiringan lahan, jenis tanah dan kesuburannya, daerah tangkapan air dan sumber-
sumber air (sungai, mata air, sumur).
Pemanfaatan sumber daya tanah (tataguna lahan) : yaitu untuk wilayah permukiman,
kebun, sawah, lading, hutan, bangunan, jalan, padang gembala, dan sebagainya.
Pola usaha tani: mencakup jenis-jenis tanaman penting (antara lain jenis-jenis local) dan
kegunaanya (misalnya tanaman pangan, tanaman obat, pakan ternak, dsb), produktivitas
lahan dan hasilnya dan sebagainya.
Teknologi setempat dan cara pengelolaan sumber daya alam : termasuk teknologi
tradisional, misalnya penahan erosi dari batu, kayu, atau pagar hidup; pohon penahan
api; pemeliharaan tanaman keras; system beternak; penanaman berbagai jenis rumput
untuk pakan ternak, penahan air, penutup tanah; system pengelolaan air, (konservasi air,
kontrol erosi, dan pengairan) dan beberapa hal lainnya.
Pemilikan sumber daya alam : biasanya terdiri dari milik perorangan, milik adat, milik
umum/desa, milik pemerintah (missal hutan).

Kajian lebih lanjut yang dilakukan antara lain adalah :


Kajian mata pencaharian yang memanfaatkan sumber daya tersebut baik oleh pemilik
maupun bukan (missal, penduduk yang tidak memiliki kebun mungkin menjadi
pengumpul kayu bakar dari hutan, menjadi buruh, dsb).
Kajian mengenai hal-hal lain yang mempengaruhi pengelolaan sumber daya, seperti
perilaku berladang dan tata cara adat dalam pengelolaan tanah, pengelolaan air,
peraturan memelihara ternak, upacara panen, dan sebagainya.

Ketiga, Transek Topik Topik Lain

Transek juga bisa dilakukan untuk mengamati dan membahas topik-topik khusus. Misalnya:
transek yang dilakukan khusus untuk mengamati sarana kesehatan dan kondisi kesehatan
lingkungan desa, transek wilayah persebaran hama, atau transek khusus untuk mengamati
sumber air dan system pengelolaan aliran air serta irigasi, pendidikan dasar, dan
sebagainya.
Judul Jurnal:

Pemerapan Metode Peta Transek Dalam Meningkatkan Partisipatipasi Masyarakat Pada Kelompok
Model Desa Konservasi Hutan Cagar Alam Gunung Tangkuban Perahu.

Kesimpulan :

Penerapan Metode Peta Transek Yang Dilaksanakan Oleh Kelompok Model Desa Konservasi (MDK) telah
sesuai dengan Modul Pembelajaran Masyarakat CWMBC dan sesuai dengan lingkup pendidikan luar
sekolah. Tahap identifikasi awal dengan metode wawancara yang dilakukan oleh penyelenggara, kurang
mendalam untuk mendapat gambaran awal tingkat pemahaman peserta didik berkaitan dengan potensi
dan permasalahan Desa Sukamandi yang berhubungan dengan hutan konservasi Cagar Alam Gunung
Tangkuban Perahu. Kehadiran berbagai elemen masyarakat mulai dari tokoh agama, kelompok ibu-ibu,
hingga aparat pemerintahan desa membuat materi yang tersampaikan tepat sasaran. Tahap evaluasi
yang menggunakan tiga macam metode evaluasi, yaitu: evaluasi personal report, action plan, dan talent
mapping berupa lampiran tertulis, juga evaluasi melalui video dan foto, menjadikan penilaian yang
dilakukan bersifat subjektif. Acuan evaluasi yaitu capaian proses pembelajaran, yaitu tergambarnya
sketsa peta desa menjadi penilaian capaian individu tergantung hasil gambaran yang dilakukan bersama-
sama dalam forum diskusi. Hasil dari forum diskusi tersebut, kemudian disusun program kerja yang
menjadi program utama adalah upaya pelibatan masyarakat secara aktif, hal tersebut sejalan dengan
dengan tujuan metode pembelajaran peta transek dimana masyarakat harus terlibat penuh dalam
pengambilan keputusan dan pelaksanaan keputusan yang telah disepakati bersama.

Daftar pustaka dari jurnal

CWMBC. (2013). Modul Pembelajaran Masyarakat. Bandung: CWMBC. Hikmat, Harry. (2013). Strategi
Pemberdayaan Masyarakat. Bandung: Humaniora.

Irene, S.A.D. (2011). Desentralisasi dan Partisipasi Masyarakat Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.Roesmidi dan Riza. (2008). Pemberdayaan Masyarakat. Bandung: Alqa. Moleong, LJ. (2013).
Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: Rosda.

Anda mungkin juga menyukai