Oleh :
Irfan Alghifari
150510160047
Diajukan untuk menyelesaikan tugas Mata Kuliah Magang pada Program Studi
Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
Jalan Raya Bandung – Sumedang Km 21 Jatinangor 45363
Telp./Fax 022 – 779 6316 Website : www.faperta.unpad.ac.id
LAPORAN MAGANG
Oleh :
Irfan Alghifari
150510160047
`
Diajukan untuk menyelesaikan tugas Mata Kuliah Magang pada Program Studi
Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
Jalan Raya Bandung – Sumedang Km 21 Jatinangor 45363
Telp./Fax 022 – 779 6316 Website : www.faperta.unpad.ac.id
LEMBAR PERSETUJUAN
Laporan Magang
Laporan magang ini telah diperiksa dan disetujui sebagai hasil kegiatan
Magang untuk memenuhi persyaratan Mata Kuliah Kuliah Magang pada
Program Studi Agroteknologi (Strata-1) Fakultas Pertanian Universitas
Padjadjaran
Mengetahui
Ketua Program Studi Agroteknologi,
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
inayah, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan sampai dengan
menyelesaikan kegiatan Magang, serta dapat menyelesaikan laporan Magang yang berjudul
“PRODUKSI DAN DISTRIBUSI BENIH BERMUTU OLEH UPTD BALAI BENIH PADI DAN
PALAWIJA KABUPATEN KUNINGAN”. Laporan ini disusun dengan sungguh-sungguh dan
dibuat dengan usaha maksimal penulis, dibantu dengan pihak-pihak lainnya yang sangat
berkontribusi pada penyusunan laporan magang ini. Program Magang ini memberikan
pengalaman dan pelajaran yang sangat berharga bagi penulis baik dari segi akademik
maupun non-akademik yang tidak dapat penulis temukan saat di bangku kuliah yang sangat
bermanfaat untuk kedepannya.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan kegiatan Magang dan penyusunan
laporan Magang, karena atas bantuan dan bimbingan semua pihak laporan magang ini
dapat diselesaikan, penyampaian terima kasih diberikan terutama kepada:
1. Bapak Nono Carsono , S.P., M.Sc., Ph.D. selaku Kepala Prodi Agroteknologi.
2. Bapak Dr. Muhammad Amir Solihin, SP.,MT. selaku Dosen Pembimbing Akademis
Magang.
3. Bapak Ahmada selaku Pembimbing Lapangan Magang.
4. Dinas Pertanian dan UPTD Balai Benih Padi dan Palawija Kabupaten Kuningan yang
telah menerima dan menyediakan tempat dan pengalaman yang menarik bagi
penulis.
5. Kedua Orang Tua penulis yang telah memberikan izin serta dukungan moral kepada
penulis selama masa kegiatan magang berlangsung.
6. Tim yang telah memberikan bimbingan kepada penulis selama kegiatan magang
berlangsung yang namanya tidak dapat ditulis satu per satu.
7. Rekan magang, Rizky Anggita Putri yang telah membantu selama kegiatan magang
berlangsung.
8. Semua pihak yang telah memberikan ilmu dan pengalaman berharga serta
bimbingan dan juga arahan selama pelaksanaan kegiatan Magang hingga laporan
ini dapat diselesaikan dengan baik.
ii
Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan laporan
Magang ini, oleh karena itu kritik dan saran yang sangat harapkan. Semoga laporan Magang
ini dapat memberikan manfaat untuk perkembangan ilmu yang lebih maju.
Kuningan, September 2019
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
3.1.4. Penyimpanan dan Pengemasan ............................................................. 18
4.1. Kesimpulan................................................................................................. 26
LAMPIRAN ............................................................................................................... 28
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Daftar Kepala UPTD BB Padi dan Palawija dari tahun ke tahun. ......................... 5
Tabel 2. Inventaris Lahan Kantor UPTD Balai Benih Padi dan Palawija ............................ 8
Tabel 3. Daftar Inventaris Peralatan Kantor UPTD Balai Benih Padi dan Palawija.............. 8
Tabel 4. Jadwal Kegiatan Magang. ............................................................................. 11
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Foto dan Peta lokasi kegiatan magang di kantor UPTD .................................. 4
Gambar 2. Foto dan Peta lokasi kegiatan magang di lahan penangkaran benih. ............... 4
Gambar 3. Struktur organisasi UPTD Balai Benih Padi dan Palawija ................................ 6
Gambar 4. Penampakan dari Varietas padi (A) INPARI 33, (B) INPARI 10, (C) Mekongga,
(D) IR64. ................................................................................................................. 12
Gambar 5. Contoh rumpun tipe simpang pada lahan padi INPARI 33. ........................... 13
Gambar 6. A) Pemotongan rumpun yang menyimpang dengan menggunakan gunting. B)
Rumpun tipe simpang hasil roguing. .......................................................................... 14
Gambar 7. Assesment lapangan oleh Bapak Darsono. ................................................. 15
Gambar 8. Peralatan panen padi, Arit dan papan perontok padi. .................................. 15
Gambar 9. A) Pemanenan padi potong bawah menggunakan arit; B) perontokkan padi cara
tradisional; C) Penimbangan hasil panen. ................................................................... 16
Gambar 10. Mesin Seed Cleaner A2H. ........................................................................ 16
Gambar 11. Penimbangan benih hasil pembersihan; Contoh karung benih yang sudah diberi
label. ...................................................................................................................... 17
Gambar 12. Penyimpanan sementara benih padi......................................................... 18
Gambar 13. BPSB Sub Unit Majalengka. ..................................................................... 18
Gambar 14. Benih INPARI 14 yang siap dikemas; proses memasukan benih ke kemasan;
dan penyegelan kemasan dengan impulse sealer. ....................................................... 19
Gambar 15. Gudang Mandiri Benih milik Pak Surkim, ketua kelompok penangkar benih
Sapihanean, Desa Sukajaya. ..................................................................................... 20
Gambar 16. Kunjungan ke kios-kios mitra yang menjual benih padi. ............................. 20
Gambar 17. Dokumentasi Acara Hari Krida Pertanian ke-47 Tahun 2019 di Desa Cirahayu
Kec. Luragung. ........................................................................................................ 21
Gambar 18. Dokumentasi pengamatan kegiatan olah tanah dan penyemaian padi di Desa
Lengkong. ............................................................................................................... 21
Gambar 19. Alur Produksi dan Distribusi Benih Padi Bersertifikat. ................................. 22
Gambar 20. Penjemuran benih dan Pembersihan benih. .............................................. 23
Gambar 21. Abu sisa pembakaran jerami di lahan penangkaran benih. ......................... 24
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
teknologi tersebut tidak diaplikasikan oleh petani sehingga produksi padi tidak optimal. Hal
ini mengakibatkan pendapatan riil petani benih bersertifikat lebih rendah dibandingkan
dengan petani yang menggunakan benih nonsertifikat (Rachmina dan Maryono, 2008).
Kebijakan Pemerintah dalam pembangunan di bidang Pertanian khususnya tanaman
pangan diantaranya bertujuan melestarikan swasembada beras. Tujuan tersebut dapat
dicapai dengan dukungan ketersediaan benih bermutu dari varietas unggul yang memadai
baik kualitas maupun kuantitasnya, yang disertai dengan penerapan teknologi yang sesuai.
Oleh karena itu upaya pengadaan benih perlu terus ditingkatkan dan dimantapkan
untuk mengantisipasi kebutuhan yang semakin meningkat. Dalam hal ini kegiatan sertifikasi
benih, pelabelan, pangawasan pemasaran dan pengujian benih Laboratoris mempunyai
peran yang besar.
Sesuai dengan mata kuliah yang wajib diambil, magang merupakan salah satu
kegiatan yang wajib diselesaikan pada saat masa perkuliahan. Kegiatan ini bertujuan untuk
menggambarkan kegiatan dalam dunia kerja. UPTD Balai Benih Padi dan Palawija
merupakan kelembagaan yang ada di satuan Perangkat Dinas Pertanian, Peternakan dan
Perikanan Kabupaten Kuningan, dan merupakan Lembaga yang bergerak di bidang
perbenihan. Penulis memilih instansi tersebut sebagai tempat magang karena ingin
mengetahui bagaimana teknis, cara kerja, peran dan kontribusi nyata dari instansi di
lingkup Dinas pada bidang pertanian. Pada laporan ini, yang akan dibahas oleh penulis
adalah mengenai proses produksi benih padi bermutu varietas unggul dan sertifikasinya,
beserta cara distribusi dan pemasaran benih di Kabupaten Kuningan.
2
1.3. Capaian Kegiatan Magang
• Menerapkan ilmu yang dipelajari selama perkuliahan untuk mendukung dan
menghubungkan antara teori yang ada dengan kondisi pekerjaan terlebih dalam
tekanan tugas pekerjaan tetap dapat melakukan prosedur dengan baik dan tepat
serta terampil dalam melakukannya secara lebih baik.
• Menerapkan soft-skills, dalam hal kompetensi profesional (pemahaman tugas,
kecakapan bekerja, kreativitas bekerja, pemecahan masalah dan etos kerja) sesuai
dengan deskripsi tugas yang diberikan secara profesional dan bekerja sama secara
internasional dengan pekerja dari berbagai negara lain.
• Secara personal dan sosial, ilmu mengenai etika dan etos kerja selama magang
dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari terlebih dalam perkuliahan dan dunia
kerja ke depannya.
• Pengetahuan dan pengalaman yang didapat dalam kegiatan magang ini diharapkan
dapat menambah wawasan mengenai bagaimana kondisi nyata dunia kerja di
bidang pertanian khususnya di lembaga dinas, serta peran Dinas Pertanian dalam
pembangunan pertanian khususnya di bidang perbenihan.
3
1.4. Waktu dan Tempat Magang
Kegiatan magang dilaksanakan pada 1 Juli 2019 – 16 Agustus 2019 di kantor UPTD
Balai Benih Padi dan Palawija di Kelurahan Winduhaji Kec. Kuningan Kab. Kuningan dan
lahan penangkaran benih padi di Desa Gresik Kec. Ciawigebang Kab. Kuningan. UPTD Balai
Benih Padi dan Palawija terletak kurang lebih 3 Km ke arah timur dari pusat kota Kuningan,
tepatnya di Kelurahan Winduhaji Kecamatan Kuningan Kabupaten Kuningan. Kabupaten
Kuningan terletak pada titik koordinat 108,23° - 108,47° Bujur Timur dan 6,47° - 7,12°
Lintang Selatan.
Gambar 1. Foto dan Peta lokasi kegiatan magang di kantor UPTD Balai Benih Padi dan
Palawija.
Gambar 2. Foto dan Peta lokasi kegiatan magang di lahan penangkaran benih.
4
BAB 2
ANALISIS SITUASI UMUM
Tabel 1. Daftar Kepala UPTD BB Padi dan Palawija dari tahun ke tahun.
No Nama Masa Bakti (Tahun)
1 Maryono 1960 - 1979
2 Hasbullah 1979 - 1985
3 Juhad 1985 - 1988
4 Badrudin, SP. 1988 - 1993
5 Endeng 1993 - 1999
6 Ir. Uu Rukmana 1999 - 2006
7 Sanusi, SP., MP. 2006 - 2010
8 Ahmada 2010 – Sekarang
5
2.1.3. Struktur Organisasi
Gambar 3. Struktur organisasi UPTD Balai Benih Padi dan Palawija Kabupaten Kuningan
UPTD Balai Benih Padi dan Palawija adalah Perangkat SKPD Dinas Pertanian,
Peternakan dan Perikanan Kabupaten Kuningan yang melaksanakan tugas sebagian dari
tugas Kepala Dinas dalam hal perbenihan Padi dan Palawija. Terdiri dari 7 orang pegawai
dengan masing-masing jabatan dan tugasnya, yaitu :
• Kepala UPTD bertugas mengkoordinasikan seluruh kegiatan di BB Padi dan Palawija
• TU bertugas membantu melaksanakan tugas ketatausahaan termasuk bagian
keuangan atau bendahara
• Pelaksana produksi bertugas mengsurvei lahan-lahan penangkaran yang ada di Kab.
Kuningan termasuk pembinaan teknis di lapangan mengenai produksi benih padi,
dan membeli calon benih yang akan digunakan dalam produksi benih di UPTD BBPP
• Pelaksana marketing bertugas memasarkan benih yang diawali dengan survei pasar
terlebih dahulu
• Pelaksana gudang bertugas mengawasi stok benih masuk dan keluar, menjaga
kebersihan dan keamanan Gudang.
• Pelaksana administrasi bertugas menyelesaikan kearsipan, keluar masuk barang dan
hal-hal yang berkaitan dengan administrasi
6
• Pelaksana pemegang kas bertugas mengatur keuangan, keluar masuk uang yang
dilengkapi dengan pembukuannya.
7
2.1.5. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana serta fasilitas lainnya merupakan faktor penunjang dalam
mencapai visi dan misi (pembangunan pertanian secara menyeluruh). Adapun keadaan
sarana dan prasarana di UPTD Balai Benih Padi dan Palawija terlihat pada tabel di bawah :
Tabel 2. Inventaris Lahan Kantor UPTD Balai Benih Padi dan Palawija
Tabel 3. Daftar Inventaris Peralatan Kantor UPTD Balai Benih Padi dan Palawija
Kondisi Sumber
No Jenis Peralatan SAT
Baik Rusak Jml Dana
I PERALATAN KANTOR
1. Komputer 1 - 1 Unit APBN
2. Printer 1 - 1 Unit APBN
8
Kondisi Sumber
No Jenis Peralatan SAT
Baik Rusak Jml Dana
II FURNITURE
1. Meja kerja ½ biro 1 - 1 Unit APBN
2. Kursi ½ biro 1 - 1
3. Meja rapat - - -
4. Kursi sice 2 - 2 Buah APBN
5. Kursi lipat 20 - 20 Buah APBN
6. Filling cabinet 2 - 2 Unit APBN
7. Papan tulis 1 - 1 Buah Swadaya
III PERALATAN PERTANIAN
1. Mist blower 2 - 2 Buah APBN
2. Hand sprayer 1 - 1 Buah APBN
3. Moisture tester 1 - 1 Buah APBN
4. Mesin jahit karung 1 1 2 Buah APBN
5. Impulse Sealer 1 - 1 Unit APBN
6. Seed cleaner 1 - 1 Buah APBN
7. Timbangan gantung 2 - 2 Buah APBN
8. Timbangan duduk 1 - 1 Buah APBN
9. Box dryer 1 - 1 Buah APBN
10. Blower dryer 1 - 1 Unit APBD
11. Silo 1 - 1 Buah APBD
12. Automatic packing 1 - 1 Buah APBN
13. Mesin pemotong rumput 1 - 1 Unit APBN
14. Pompa air 1 - 1 Buah APBN
IV ALAT TRANSPORTASI
1. Kendaraan bermotor roda 1 - 1 Unit APBN
dua 1 - 1 Unit APBN
2. Kendaraan bermotor roda
empat
9
2.2. Tugas Pokok dan Fungsi Tempat Magang
• Melaksanakan sebagian tugas Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perikanan di bidang
pelayanan perbenihan padi dan palawija
• Pengendalian dan pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan produksi, sertifikasi, dan
distribusi benih padi dan palawija
• Pelaksanaan pemberian, pelayanan, dan informasi perbenihan padi dan palawija
• Pelaksanaan identifikasi dan pengujian benih padi dan palawija
• Pelaksanaan urusan ketatausahaan UPTD Balai Benih Padi dan Palawija
10
2.4. Rencana Jadwal Kegiatan Magang
Kegiatan magang yang dilaksanakan mencakup kegiatan di lahan penangkaran
benih di Desa Gresik Kec. Ciawigebang dan di kantor UPTD Balai Benih Padi dan Palawija
di Kelurahan Winduhaji Kec. Kuningan. Kegiatan dimulai dari jam 08.00 WIB hingga selesai,
berikut jadwal kegiatan magang ditampilkan pada tabel di bawah ini :
11
BAB 3
PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG
A B
C D
Gambar 4. Penampakan dari Varietas padi (A) INPARI 33, (B) INPARI 10, (C) Mekongga,
(D) IR64.
3.1.1. Roguing
Roguing adalah kegiatan mengidentifikasi dan menghilangkan tanaman yang
menyimpang. Roguing merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam upaya
peningkatan kemurnian benih dalam produksi benih, oleh karena itu roguing perlu dilakukan
dengan benar dan dimulai mulai fase vegetatif sampai akhir pertanaman.
Roguing dilakukan untuk membuang rumpun-rumpun tanaman yang ciri-ciri
morfologisnya menyimpang dari ciri-ciri varietas tanaman yang diproduksi benihnya.
Karakteristik varietas dapat digunakan untuk mengenali dan mengidentifikasi tipe simpang.
12
Pada kegiatan produksi benih padi yang dilaksanakan oleh UPTD Balai Benih Padi
dan Palawija di lahan penangkaran, roguing dilakukan sebanyak 3 kali, yaitu pada stadia
vegetatif awal, stadia vegetatif akhir sebelum pembungaan dan stadia generatif akhir.
Roguing yang kami lakukan adalah roguing ke-3 yaitu pada stadia generatif akhir mendekati
panen, praktik dilakukan pada tanggal 8 Juli 2019.
Berikut prosedur kerja dari kegiatan Roguing :
1. Identifikasi tanaman tipe simpang. Dimulai dengan pengamatan rumpun-
rumpun yang berjarak 3 meter di depan, tujuannya agar lebih mudah
menemukan rumpun yang berbeda atau menyimpang. Selanjutnya dilakukan
pengamatan dari jarak dekat untuk melihat karakteristik malai dan gabahnya,
lalu membandingkannya dengan rumpun yang karakternya sesuai varietas yang
ditanam.
Gambar 5. Contoh rumpun tipe simpang pada lahan padi INPARI 33.
13
• Tanaman/rumpun yang memiliki bentuk dan ukuran gabah warna gabah, dan
ujung gabah (rambut /tidak berambut) berbeda.
3. Semua malai dari kegiatan roguing dikeluarkan dari areal yang akan dipanen.
Hal ini untuk menghindari tercampurnya calon benih dengan malai sisa roguing.
14
Gambar 7. Assesment lapangan oleh Bapak Darsono.
Panen INPARI 33 dilakukan pada tanggal 10 Juli 2019. Sebelum panen dilakukan
perlu disiapkan peralatan yang akan digunakan panen (sabit, karung, terpal, alat perontok).
Panen dilakukan dengan teknik potong bawah menggunakan arit, lalu hasil panen
dikumpulkan pada areal yang sudah diberi alas terpal. Setelah terkumpul, dilakukan
perontokkan benih dengan cara digebot. Calon benih kemudian dimasukkan ke dalam
karung dan ditimbang beratnya. Setelah itu dilakukan pembagian bawon untuk para petani
penggarap lahan penangkaran benih berdasarkan dari berat benih hasil panen. Pembagian
bawon untuk hasil panen INPARI 33 dilakukan tanggal 12 Juli 2019. Bawon yang diberikan
sebanyak 1/5 dari berat total untuk petani yang menggarap mulai dari pengolahan tanah,
dan 1/8 bagian untuk petani yang menggarap mulai dari penanaman.
15
Gambar 9. A) Pemanenan padi potong bawah menggunakan arit; B) perontokkan padi
cara tradisional; C) Penimbangan hasil panen.
Selanjutnya karung diberi label nama varietas, tanggal panen, asal pertanaman; lalu
diangkut ke kantor UPTD untuk perlakuan pascapanen yaitu pengeringan benih.
Pengeringan yang dilakukan adalah menggunakan sinar matahari, benih dijemur di atas
lantai jemur di depan kantor UPTD BB Padi dan Palawija. Pengeringan sudah mulai
dilakukan sejak 15 Juli 2019 yang dimulai dari penjemuran INPARI 33. Pengeringan
dilakukan hingga mencapai kadar air yang memenuhi standar mutu benih bersertifikat
(13% atau lebih rendah).
16
Praktik pembersihan benih dilakukan di lantai jemur kantor UPTD dengan
menggunakan mesin Seed Cleaner A2H pada benih padi INPARI 33 yang telah dikeringkan.
Langkah-langkah prosedur pembersihan benih adalah :
1. Sebelum pembersihan benih dimulai, peralatan yang akan digunakan disiapkan
dan dibersihkan dari kotoran maupun sisa-sisa benih lain. Area yang digunakan
adalah lantai jemur bekas tempat pengeringan benih tersebut.
2. Menyalakan mesin dan mengatur kecepatan prosesingnya. Kecepatan mesin
mempengaruhi kualitas benih hasil pembersihan, kecepatan yang terlalu tinggi
akan meningkatkan potensi terbawanya gabah hampa dan kotoran lainnya,
sementara kecepatan yang terlalu rendah akan memperlambat proses
pembersihan.
3. Memasukan benih secara bertahap melalui mulut mesin di bagian atas. Benih yang
bersih akan keluar lewat saluran pengeluaran 1, sementara gabah hampa akan
keluar lewat saluran pengeluaran 2, dan sisa kotoran lainnya dibuang melalui
saluran pembuangan di bagian belakang mesin.
4. Benih yang sudah bersih langsung dimasukan ke dalam karung ukuran 50kg dan
diberi label, lalu disimpan di gudang penyimpanan.
Gambar 11. Penimbangan benih hasil pembersihan; Contoh karung benih yang
sudah diberi label.
Pada periode tanam ini, UPTD Balai Benih Padi dan Palawija memproduksi 4 varietas
benih padi sehingga untuk mencegah terjadinya kontaminasi varietas lain, setiap kali
pembersihan benih selesai dilakukan, mesin harus dibersihkan ulang dari sisa-sisa benih
yang tertinggal di mesin.
17
3.1.4. Penyimpanan dan Pengemasan
Benih padi yang sudah dibersihkan disimpan di gudang penyimpanan (penyimpanan
sementara) selama masa dormansi. Benih padi memiliki karakteristik dormansi yang
dinamakan after-ripening. Fenomena after-ripening yaitu dormansi benih padi yang tidak
mampu berkecambah ketika baru dipanen dan baru dapat berkecambah setelah melewati
periode penyimpanan kering, peristiwa after ripening padi umumnya terjadi selama 8
minggu.
Benih yang telah melewati periode penyimpanan sementara akan diuji mutu
benihnya untuk sertifikasi sebelum dikemas dalam kemasan plastik ukuran 5 kg. Uji mutu
benih dilakukan di laboratorium terhadap contoh benih yang mewakili. Uji mutu yang
dilakukan adalah terhadap mutu genetis, mutu fisiologis, dan mutu fisik (Wahyuni, 2005).
Uji mutu benih untuk sertifikasi dilaksanakan di BPSB Sub Unit Majalengka yang
beralamat di Jl. Jatiwangi-Majalengka-Karayunan, Baribis, Kec. Cigasong, Kabupaten
Majalengka. Benih yang diproduksi adalah benih kelas benih pokok sehingga label yang
diperoleh berwarna ungu.
Pada praktik pengemasan benih, benih yang digunakan adalah benih INPARI 14
yang telah disertifikasi, karena ditanam pada periode tanam sebelumnya. Alat yang
digunakan dalam pengemasan adalah timbangan dan impulse sealer, serta kemasan plastik
benih ukuran 5 kg. Prosedur pengemasan benih yang dilakukan pada tanggal 30 Juli 2019
adalah :
1. Lantai gudang penyimpanan dibersihkan terlebih dahulu, lalu disiapkan alat dan
bahan yang akan digunakan yaitu timbangan, impulse sealer, kemasan, label benih,
dan benih INPARI 14.
2. Mula-mula benih dimasukkan ke dalam kemasan dan ditimbang seberat 5 kg, Lalu
label benih dimasukkan ke dalam kemasan.
3. Merapihkan bagian mulut kemasan hingga rata, lalu dipress menggunakan impulse
sealer untuk menyegel kemasan. Untuk mengecek penyegelan sudah rapat atau
tidak, kemasan benih dijatuhkan ke lantai, jika tidak ada benih yang keluar maka
penyegelan sudah rapat.
4. Benih yang sudah dikemas kemudian disimpan di gudang penyimpanan.
19
beberapa kios pertanian yang telah bermitra dengan UPTD BB Padi dan Palawija pada
tanggal 29 Juli 2019.
Gambar 15. Gudang Mandiri Benih milik Pak Surkim, ketua kelompok penangkar benih
Sapihanean, Desa Sukajaya.
20
Gambar 17. Dokumentasi Acara Hari Krida Pertanian ke-47 Tahun 2019 di Desa Cirahayu
Kec. Luragung.
Gambar 18. Dokumentasi pengamatan kegiatan olah tanah dan penyemaian padi di Desa
Lengkong.
21
Setelah selama satu bulan melaksanakan kegiatan magang di UPTD Balai Benih Padi
dan Palawija, penulis menjadi lebih terampil dalam melakukan beberapa kegiatan pada
proses produksi benih bermutu di UPTD Balai Benih Padi dan Palawija. Mulai dari kegiatan
di lapangan, dimana kami diajarkan bagaimana teknik roguing pada lahan penangkaran
benih padi, teknik panen padi potong bawah menggunakan arit, serta teknik perontokkan
benih dengan penggebotan. Di bagian prosesing kami diajarkan bagaimana teknik
pembersihan benih dengan menggunakan seed cleaner, dan juga cara pengemasan benih
padi agar siap didistribusikan.
Selain menambah keterampilan, penulis juga menjadi lebih memahami tentang
bagaimana alur produksi benih padi bermutu yang dilaksanakan di UPTD Balai Benih Padi
dan Palawija dan pemasarannya di daerah Kabupaten Kuningan. Secara garis besar alur
produksi benih padi bermutu dijelaskan oleh diagram di bawah :
22
Kegiatan produksi benih padi yang dilakukan oleh UPTD Balai Benih Padi dan
Palawija telah mengikuti Standar Operasional Prosedur pada Peraturan Kepala Dinas
Pertanian , Peternakan dan Perikanan Kabupaten Kuningan Nomor 521.22/KPTS.2474/DP3.
Yaitu Penangkaran benih padi yang mengikuti prosedur penangkaran benih dan sesuai
dengan asas Pengelolaan Tanaman Terpadu. Namun dalam penerapannya masih
ditemukan kekurangan yang harus diperbaiki, sehingga mampu meningkatkan produksi.
Pertama yaitu pada tahapan roguing. Roguing yang dilakukan sebanyak 3 kali, yaitu pada
stadia vegetatif, generatif dan generatif akhir sebelum panen. Namun, roguing pada
penangkaran benih padi diharuskan dilakukan sebanyak 4 kali, yaitu pada stadia vegetatif
awal, vegetatif akhir, generatif awal dan generatif akhir (BPTP Jabar, 2009).
Pada tahapan panen, perontokkan padi masih menggunakan alat tradisional.
Menurut penulis, akan lebih efektif jika perontokkan menggunakan alat mekanis misalnya
pedal thresher. Selain mempercepat proses perontokkan, penggunakan alat perontok
mekanis juga mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen.
Selanjutnya yaitu kehilangan hasil pada kegiatan pascapanen, khususnya pada
tahapan pengeringan dan pembersihan benih. Selama kegiatan pengeringan dan
pembersihan benih belum menggunakan alas, benih langsung ditaruh diatas lantai jemur
(Gambar 20). Penggunaan alas pada penjemuran dapat menghindari suhu penjemuran
yang terlalu tinggi dan mencegah benih tercampur dengan kotoran, pasir, atau serpihan
batu, sehingga akan menyebabkan proses pembersihan benih yang lebih cepat karena
benih hasil pengeringan yang lebih bersih.
23
sebagian jerami lainnya belum dimanfaatkan, jerami hanya dibakar di lahan penangkaran
benih (Gambar 21). Sebaiknya, jerami sisa dapat dimanfaatkan kembali misalnya digunakan
sebagai pupuk kompos, pupuk cair, atau dimanfaatkan sebagai mulsa organik untuk
budidaya tanaman hortikultura. Sehingga lebih sesuai dengan asas PTT yaitu zero waste.
24
Sehingga perlu diadakan agenda khusus bagi peserta magang khususnya pada
periode libur semester genap maupun semester ganjil, agar meningkatkan kualitas magang
dan juga sebagai ajang untuk memperkenalkan diri antara Dinas Pertanian Kabupaten
Kuningan dan Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Unpad, serta agar terbinanya jaringan
kerjasama dan kemitraan antar kedua instansi.
25
BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
• Penulis menjadi mengetahui gambaran kegiatan pekerjaan di Dinas Pertanian,
khususnya pada lembaga perbenihan yaitu UPTD Balai Benih Padi dan Palawija baik
di lapangan maupun diluar lapangan.
• Penulis menjadi lebih terampil dalam melakukan berbagai kegiatan pada proses
produksi benih padi bermutu di lapangan dan pascapanen.
• Penulis dapat memperluas hubungan silaturahmi dan koneksi dengan para pegawai
di UPTD BB Padi dan Palawija dan juga masyarakat di lingkungan kerja khususnya
para petani.
• Penulis dapat mengetahui secara lebih rinci mengenai alur produksi dan distribusi
benih padi bermutu di Kabupaten Kuningan yang dilaksanakan oleh UPTD Balai
Benih Padi dan Palawija.
4.2. Saran
• Perlu adanya perbaikan dan peningkatan dalam teknis produksi benih padi di UPTD
Balai Benih Padi dan Palawija agar meningkatkan produksi sehingga dapat
memperluas dan memperbanyak kemitraan dengan kelompok penangkar benih dan
kios penjual benih lainnya.
• Perlu adanya agenda khusus peserta magang khususnya pada periode libur
semester genap maupun semester ganjil, agar kegiatan magang menjadi lebih
intensif dan rutin, sehingga meningkatkan kualitas magang.
26
DAFTAR PUSTAKA
Abdulrachman, S., Mejaya, M. J., Sasmita, P., dan Agus G. 2013. Petunjuk Teknis Lapang
PTT Padi Sawah Irigasi. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Balitbangtan
Kementerian Pertanian.
Ambiya, E. N. 2011. Sertifikasi Benih. Program Studi Teknologi Pengolahan Yayasan
Pendidikan Politeknik Agroindustri. Sukamandi-Subang.
BPTP Jawa Barat. 2009. Petunjuk Teknis Penangkaran Benih Padi. Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian.
Kementerian Pertanian. 2009. Rancangan Rencana Strategis Kementerian Pertanian Tahun
2010-2014.
Mugnisjah, W. Q. 2008. “Situasi Perbenihan di Indonesia” Dalam Teknologi benih.
Nurfitriyani, A. 2013. “Pengaruh Penggunaan Benih Bersertifikat Terhadap Produksi Dan
Pendapatan Usahatani Padi Di Kabupaten Cianjur”. Institut Pertanian Bogor.
Rachmina, D., & Maryono, M. 2008. Analisis Efisiensi Teknis dan Pendapatan USAhatani
Padi Program Benih Bersertifikat: Pendekatan Stochastic Production Frontier. Jurnal
Agribisnis dan Ekonomi Pertanian, 2(2).
Rijoly, O. C. 2005. Analisis Usahatani Padi Sawah melalui Penggunaan Benih Bersertifikat
di Kabupaten Pinrang (Studi Kasus Desa Leppangang Kecamatan Patampanua). J.
Adiwidia. 42-51.
Wahyuni, S. 2005. Teknologi produksi benih bermutu. Makalah disampakan pada Lokakarya
Pengembangan Jaringan Alih Teknologi Produksi dan Distribusi Benih Sumber di
Balitpa, 21-22.
27
LAMPIRAN
28
Lampiran 2. Logbook Magang.
29
30
31
Lampiran 3. Gambar/foto/dokumen pendukung laporan magang.
32
Lampiran 4. Lembar Penilaian Kinerja Magang Pembimbing Lapangan
33
34
35
36