PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Pertanian merupakan sektor yang sangat penting dalam perekonomian nasional.
Namun demikian, sejalan dengan tahapan-tahapan perkembangan ekonomi,maka kegiatan
jasa-jasa dan bisnis berbasis pertanian juga akan semakin meningkat, dengan kata lain
kegiatan agribisnis akan menjadi salah satu kegiatan ungulan pembangunan ekonomi
nasional dalam berbagai aspek yang luas.
Salah satu penyumbang yang cukup besar dalam hal pendapatan nasional adalah
sektor pertanian, sehingga dikata bahwa sektor pertanian mempunyai peranan penting
dalam perekonomian. Sasaran yang ditempu untuk pembangunan pertanian dewasa ini
adalah peningkatan produksi yang dapat mengdorong peningkatan pendaptan petani. Oleh
karna itu indonesia adalah negarag agraris yang menggantungkan kebutuhan hidupnya
dari produsi pertanian merupakan syarat mutlak pembangunan ekonomi.
Pertanian tanaman pangan dalam membangun pertanian mempunyai peranan yang
srategis,salah satu indikatornya adalah sebagai penghasil makana pokok sebagian besar
penduduk indonesia. Peran ini tidak dapat digantikan secara sempurna oleh sektor
pertanian lain kecuali oleh impor komoditi pangan. Dari itulah maka ketahan pangan
merupakan syart utama bagi ketahan politik dan ketahan ekonomi, apalagi dihubungkan
dengan kondisi perekonomian global maupun nasinal yang tidak stabil
Dalam kondisi seperti ini,ketahan pangan yang paling mantap dapat dicapai melaluyi
pencapaian suasembada pangan dimana langka yang paling tepat adalah dengan
meningkatkan produksi pangan nasional.
Salah satu komoditas tanaman pangan yang memiliki posisi yang paling penting
dalam pembanguan pertanian adalah beras. Beras merupakan bahan makan pokok yang
dikonsumsi oleh hampir seluruh penduduk indonesia, karna itu permintannya selalu
meningkat. Peningkatan permintan ini harus diimbangi dengan peningkatan produksinya.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura bertekat memaksimalkan produksi beras, jagung dan kedelai, Sehingga
predikat sebagai lumbung penyelamat Pangan Nasional dapat dipertahankan.
UPTD Balai Benih Tanaman Pangan pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan mempunyai tugas malaksanakan sebagian
kewenangan dan tugas teknis tertentu yang menunjang pelaksanan tugas Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dalam rangka melayani Balai Benih, produsen benih swasta dan
penangkar benih dalam rangka memproduksi benih bermutu dari varietas unggul dengan
menerapkan prinsip pelayanan,koordinasi dan integrasi baik kedalam maupun ke luar, dan
merupakan unit kerja yang membidangi dan memproduksi benih tanaman pangan salah
satunya yaitu tanaman padi, sehingga merupakan tempat pelaksanaan Praktek Industri
yang sangat tepat.
Dalam kegiatan praktek Industri ini dilakukan agar Mahasiswa dapat memperoleh
pengalaman yang nyata dengan teori yang telah diterima dibangku Kuliah sehingga dapat
mengenal langsung dunia kerja yang dapat diterapkan baik dilingkup Kampus maupun
Masyarakat.
Rumusan Masalah
Adapun Rumusan Masalah dari Kegiatan Magang adalah Bagaimana Teknik
1.2.
Tujuan Magang
Tujuan Magang meliputi :
1.Untuk mengetahui kegitan kerja di UPTD Balai Benih Tanaman Pangan
2.Untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan kegiatan
magang yang di lakukang di UPTD Balai Benih Tanaman Pangan.
3. Memperdalam pengetahuan yang didapatkan di dunia usaha atau industry pada
UPTD Balai Benih Tanaman Pangan Provinsi Sulawesi Selatan Khususnya dalam
memproduksi benih sumber padi.
4. Untuk memperoleh masukan dan umpan balik tentang implememtasi teori yang
didapatkan di bangku kuliah guna memperbaiki dan mengembangkan kompetensi.
Khususnya dalam bidang perbanyakan benih.
1.4 Manfaat Magang
Manfaat Kegiatan Magang yang dilakukan adalah :
1. Mahasiswa memperoleh gambaran tentang kegiatan kerja yang dilakukan di
UPTD Balai Benih Tanaman Pangan.
2. Mahsiswan memperoleh pengetahuan dan pengalaman nyata dalam melakuakan
kegiatan magang yang dilakukan di UPTD Balai Benih Tanaman Pangan.
3. Mahasiswa memperoleh wawasan yang luas dan memperdalam pengetahuan yang
diperoleh berkaitan dengaan perbanyakan Benih Sumber Padi yang dilakukan di
UPTD Balai Benih Tanaman Pangan Sulawesi Selatan.
4. Mahasiswa dapat memperoleh masukan dan umpan balik tentang implementasi
teori yang didapatkan dibangku kuliah guna memperbaiki dan mengembangan
potensi, khususya dalam bidang produksi perbanyakan Benih Sumber Padi.
BAB II
GAMBARAN UMUM INSTANSI
2.1. Sejarah UPTD Balai Benih Tanaman Pangan (BBTP)
Pada awalnya Balai Benih Tanaman Pangan berdiri pada tahun 1971 dengan nama
Kebun Benih Sentral (KBS) yang dibawahi oleh bagian Biro Produksi Departemen Pertanian
yang berfungsi sebagai tempat melaksanakan Perbanyakan Benih sumber yang mutunya dan
kualitasnya benar-benar terjaga untuk memenuhi kebutuhan petani dan Masyarakat. Saat
berdirinya KBS ini mempunyai tugas selain memproduksi benih juga bertugas mengadakan
pengawasan mutu, tetapi pada tahun 1982 KBS difokuskan untuk memproduksi benih,
sedangkan untuk Pengawasan dibentuk Balai tersendiri yang saat ini dikenal dengan nama
UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
(BPSBTPH) dan pada saat itupula KBS berganti nama menjadi Balai Benih Induk (BBI)
Tanaman Pangan.
Sejalan dengan program pemerintahan tentang pelaksanaan otonomi daerah maka
sesuai dengan
November 2001, Balai Benih Induk (BBI) menjadi Unit Pelaksanaan Teknis Dinas Balai
Benih Induk Tanaman Pangan (UPTD BBITP). Pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura Provensi Sulawesi Selatan. Menindaklanjuti peraturan Pemerintahan No.41
Tahun 2007 tentang organisasi perangkat Daerah, maka UPTD Balai Benih Induk Tanaman
Pangan menjadi UPTD Balai Benih Tanaman Pangan pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan
dan Hortikultura sesuai peraturan Gubernur Sulawesi Selatan No.42 Tahun 2009 tanggal 18
Februari 2009.
Kepala UPTD
Sub. Bagian Tata Usaha
Seksi Produksi
Seksi Sarana dan Prasarana
Tugas Pokok dan Fungsi dari masing-masing bagian diuraikan sebagai berikut :
1. Kepala UPTD
Tugas Pokok Kepala UPTD adalah memimpin, menyusun kebijakan
menyelenggarakan koordinasi, pembinaan, pengawasan, dan pengrndalian teknis
dalam penyelenggaraan kegiatan Balai Benih Tanaman Pangan (BBTP) Provinsi
Sulawesi Selatan.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut kepala UPTD mempunyai fungsi :
a. Pengkordinasi Pelaksanaan Kegiatan;
b. Pengelolah urusan umum dan Administrasi kepegawaian;
c. Pengelolah keuangan;
d. Pengkoordinasi dan penyusunan program serta pengelolaan dan penyajian
data;
e. Pengelolaan dan pembinaan organisasi tatalaksana;
f. Pelaksana tugas Kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya.
2. Sub Bagian Tata Usaha
Sub Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian Tata Usaha
yang mempunyai tugas pokok melakukan urusan administrasi ketatausahaan,
koordinasi, dan pengadalian, monitoring, evaluasi dan pengukuran kinerja lingkup
UPTD Balai Benih Tanaman Pangan (BBTP) serta penyusunan laporan.
3. Seksi Produksi
Seksi produksi dipimpin oleh seorang kepala seksi yang mempunyai tugas
pokok
melaksanakan
sebagai
tugas
UPTD
dalam
hal
2.4. Denah Kantor UPTD Balai Benih Tanaman Pangan Provinsi Sulawesi Selatan
Adapun layout di Kantor UPTD Balai Benih Tanaman Pangan yaitu :
Lantai dua
Garasi
12. Ruang Keuangan ABPD
Ruang Staf seksi produksi
13. Lorong penghubung Ruangan
WC
14. Ruang Staf KTU
Ruang Arsip
15. Ruang Kasubag TU
Ruang Staf Seksi Produksi
16. Kamar Mandi
Ruang Kepala Seksi Produksi
17. Ruang Rapat
Ruang Teras
18. Teras Depan
Ruang Kepala Seksi Sarana dan 19. Ruang Kepala UPTD
Prasarana
9. Ruang Tengah
20. Ruang Rapat
10. Ruang Keuangan APBN
21. Teras Belakang
11. Ruang Staf Sub Bagian TU
BAB III
PELAKSANAAN MAGANG
3.1.
Hari/ Tanggal
6 April 2015
Kegiatan
Penerimaan Mahasiwa UIM
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
7 April 2015
8 April 2015
9 April 2015
10 April 2015
11 April 2015
12 April 2015
13 April 2015
14 April 2015
15 April 2015
16 April 2015
17 April 2015
18 April 2015
19 April 2015
20 April 2015
21 April 2015
22 April 2015
23 April 2015
24 April 2015
25 April 2015
26 April 2015
27 April 2015
28 April 2015
29 April 2015
30 April 2015
1 Mei 2015
2 Mei 2015
3 Mei 2015
4 Mei 2015
5 Mei 2015
Pengarahan Pembimbing
Membuat Bedengan
Isi Polibek
Isi Polibek
Menanam Cabe
Libur
Menanam Kangkung
Menanam Terong
Pengambilan sampel paritas padi
Pengambilan sampel paritas padi
Pengambilan sampel paritas padi
Pengambilan sampel paritas padi
Libur
Mengamati hama dan penyakit tanaman padi
Mengamati hama dan penyakit tanaman padi
Pengambilan sampel permalai 1000 butir
Pengambilan sampel permalai 1000 butir
Panen padi
Panen padi
Libur
Penjemuran
Penjemuran
Perontokan padi
Pengambilan ubinan
Penimbangan hasil ubinan
Panen padi
Libur
Perontokan Padi
Penyiangan tanaman
31
32
33
6 Mei 2015
7 Mei 2015
8 Mei 2015
34
35
36
9 Mei 2015
10 Mei 2015
11 Mei 2015
37
38
39
40
41
42
43
44
45
12 Mei 2015
13 Mei 2015
14 Mei 2015
15 Mei 2015
16 Mei 2015
17 Mei 2015
18 Mei 2015
19 Mei 2015
20 Mei 2015
Penyiraman Tanaman
Panen Padi
Jumat Bersih
Penaburan Benih
Pembersian tanaman
Libur
Penyiangan tanaman
Penyiraman Tanaman
Penambahan padi bobot 1000 butir
Penimbangan bobot 1000 butir
Libur
Penimbangan bobot 1000 butir
Libur
Penyelesaian laporan Magang
Penyeleaian laporan magang
Penyeleaian laporan magang
Penarikan Mahasiswa UIM
BAB IV
HASIL KERJA MAGANG
4.1.
Pengolahan Lahan
a. Pengolahan lahan dengan menggunakan TRAKTOR
Tanah atau lahan yang digunakan untuk pertanaman harus diperiksa sejarah
lapangan lebih dahulu, untuk menghindari terjadinya pencampuran dengan
tanaman atau verietas lain.
Pengolahan lahan juga berpengaruh langsung terhadap hasil tanaman padi
selain pemupukan, pengairan, pengendalian hama penyakit, dll. Pengolahan
dimulai paling lambat 25 hari sebe lum pemindahan bibit. Bibit dipindahkan 2
minggu setelah pengolahan tanah.
Pengolahan tanah, diolah pertama dengan menggunakan traktor, bajak
singkal untuk menghancurkan gulungan pertama. Pengolahan tanah dimaksudkan
untuk menggemburkan tanah dan memberantas gulma-gulma yang ada di
lapangan. Serta pengolahan tanah bertujuan untuk menghindari CVL yang tumbuh
tanpa sengaja.
Pada saat pengolahan membutuhkan air macak-macak ketinggian 5 cm
tergantung dari kondisi tanahnya.
Untuk mendapatkan stuktur lumpur yang baik perlu dilakukan :
-
Membajak 1
Merendam 2 - 3 hari
Membajak 2
Merendam 2 - 3 hari
Menggaru 1
10
Merendam 2 - 3 hari
Menggaru 2 dan meratakan tanah agar dapat menahan air dengan baik dan
merata hingga tanah siap tanam.
Gulma dan sisa tanaman di ambil dan disingkirkan dari petakan sawah.Tanah
berat dibajak dua kali, arah bajakan membentuk garis silang tegak lurus, kedalam
bajak 15 20 cm.Tanah ringan pembajakan dilakukan satu kali dan digaru satu kali
pada kedalaman sekitar 25 cm, tetapi yang sekarang digunakan tiga kali membajak
dan dua kali menggaru.
b. Pengolahan Lahan Tanpa TRAKTOR ( TOT )
Dalam metode ini pengolahan lahan dilakukan dengan menggunakan tenaga
manusia dengan cara menginjak sisa-sisa rumpun yang telah dipanen agar menjadi
pupuk Dan meratakan pinggiran pematang dengan menggunakan cangkul .
11
4.2.
Persemaian
Persemaian disiapkan 15 - 20 hari sebelum tanam. Dalam melakukan persemaian
sebaiknya dibuat pada lahan bekas tanaman palawija atau bukan pada lahan tanaman padi.
Tanah yang dipilih harus seragam kesuburannya, dan teratur pengairannya.
Sebelum melakukan penanaman benih disemaikan terlebih dahulu usus agar tanaman
terhindar dari campuran verietas lain. Pedoman persemaian adalah sebagai berikut:
12
drainase, kira kira 5 cm tepi kiri kanan bedengan jangan ditabur benih.
Sebelum ditabur benih direndam dengan air bersih kemudian diaduk, lalu
direndam pada air mengalir selama 24 jam,setelah itu benih di inkubasi selama
4.3.
Penanaman
Dalam melakukan penanaman kita harus memilih bibit yang baik dan sehat dan ciri-
13
b.
c.
Produksi tinggi.
d.
a.
b.
c.
atau 25 x 25 cm, serta jarak tanam yang digunakan untuk sistem tanam jajar legowo 2 :
1 yaitu 10 x 20 cm ( 40 cm ).
4.4.
Pemupukan
14
15
4.5.
Pemeliharaan
16
c. Pengairan
Pengairan terhadap pertanaman dilakukan secara teratur sebagai berikut :
Setelah bibit ditanam atau setelah pemupukan N pertama, selama 3 hari petakan
sawah dikeringkan sampai macak macak.
Pada umur 4 14 hari setelah tanam, sawah diairi selama 10 hari dengan tinggi
permukaan air 7 10cm, agar suhu tanah tidak naik yang dapat mengakibatkan
tanaman menjadi layu
Pada umur 15 30 hari setelah tanam, sawah digenangii selama 14 hari dengan
tinggi permukaan air 3 5 cm. Tinggi air lebih dari 5 cm dapat menghambat umur
tersebut akan mengurangi jumlah anakan.
Setelah itu sawah dikeringkan selama 3 hari dan dibiarkan macak macak.
Pada umur 35 50 hari setelah tanam, sawah diairi lagi sampai macak macak
selama 5 hari
17
Pada umur 50 hari setelah tanam, sawah dikeringkan lagi sampai macak macak
selama 5 hari.
Pada umur 55 hari lalu diadakan penggenangan lagi sedalam 10 cm terus menerus
sehingga berbunganya serempak.Kekurangan air pada fase ini akan melemahkan
pembentukan anakan dan pembuahan sehingga mengakibatkan kehampaan.
Pada umur 7 10 hari sebelum panen, sawah dikeringkan agar masaknya
serempak dan menghindari kemungkinan roboh.
Tahap tahap pengeringan sawah tersebut diatas dimaksudkan untuk. :
Memberikan kesempatan kepada akar untuk memperoleh tata udara yang baik,
sehingga perkembangan akar juga baik dan dapat menjamin pertumbuhan yang
baik.
Menaikkan suhu tanah sehingga dapat merangsang kegiatan jasad renik dalam
4.6.
membatasi kehilangan hasil. Dalam pemberantasan hama dan penyakit sebaiknya tanpa
aplikasi pestisida, tetapi apabila diperlukan harus memperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
a.
Jenis Pestisida.
Pestisida yang digunakan sesuai dengan hama dan penyakit yang dikendalikan.
b.
Dosis.
Dalam pemakaian pestisida harus sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
18
c.
Waktu Pengendalian.
Waktu yang baik untuk pengendalian hama dan penyakit yaitu pagi dan sore.
Hama yang menyerang tanaman padi serta bagian bagian padi yang diserang oleh
hama tersebut diantaranya :
Yang menyerang bagian akar adalah anjing tanah.
Yang menyerang bagian batang adalah wereng coklat, penggerek batang, tikus,
wereng punggung putih, dan babi.
Yang menyerang bagian daun adalah belalang, hama putih, hama punggung
putih (HPP), wereng hijau, ulat gerayak, keong mas.
Yang meyerang bagian malai adalah burung pipit, tikus, walang sangit, ulat
grayak
4.7.
Seleksi
Seleksi merupakan hal yang sangat
penting karena dengan seleksi kita
bisa
19
Untuk membedakan umur, bentuk, dan tinggi serta warna gabah dan
seleksi terhadap tanaman yang akan meragukan harus di laksanakan
dengan teliti.apa bila dapat tanaman yang meragukan sebaiknya di cabut
saja,yang paling penting yang harus di perhatikan yaitu volunteer tanaman
yang tumbuhnya tidak di inginkan semua tanaman yang terletak di luar
barisan harus di buang begitu juga tanaman yang tingginya cepat atau
terlambat.
4.8.
Panen
Hal yang perlu di perhatikan sebelum kegiatan panen dilakukan yaitu persiapan
panen dan waktu serta cara memanen
a. Persiapan panen
Sebelum panen di mulai persiapan karung dan wadah-wadah lainnya serta alat
pengangkut yang digunakan harus di bersihkan dari sisa-sisa gabah dan kotoran
tainya .tujuannya adalah untuk menjamin kualitas benih agar betul-betul murni.
b. Waktu panen
Panen di lakukan
apabila kemasakan telah mencapai 90%.panen di
lakukanpada waktu cuaca baik dan tidak pada cuaca hujan.usahakan tidak
melakukan panen lebih dari suatu varietas pada tempat dan waktu yang agar tidak
terjadi percampuran,tetapi apabila hal ini tidak dapat
dihindarkan maka
20
Mekanis
Dengan cara panen atas yaitu dengan menggunakan alat panen mesin
yaitu Triven.
Untuk menjaga kebersihan dan kemurnian benih, semua peralatan dan pengolahan
harus diperiksa dan dibersihkan dahulu sehingga bebas dari sisa-sisa benih dan kotoran lain
dari pengolahan sebelumnya.
21
4.9.
Pasca Panen
4.9.1. Pengeringan
Prossesing
22
Penanganan benih harus dilakukan dengan baik, agar mutu benih dapat
dipertahankan. Gabah
4.5.2
23
Benih dapat disimpan dalam kemasan Plastik, atau wadah lainnya yang memenuhi
syarat. Tempat penyimpanan (gudang) harus benih, ventilasi baik, kering dari
bebas dari gangguan hama dan penyakit.Penumpukan karung tidak boleh langsung
mengenai lantai, dinding dan tembok dan harus diselang seling agar sirkulasi
udara cukup baik dan tidak mudah rebah.
4.5.3
Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses sosial, dimana individu dan kelompok
memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara
memciptakan dan mempertukarkan produk dan nilai dengan individu dengan
kelompok lain. Sejalan dengan itu pemasaran atau tataniaga adalah meliputi
segala kegiatan usaha yang di utamakan atau diperlukan agar barang barang
produksi dimunkinkan mengalir secara lancar kesektor kosumen. Dalam hal
ini penyampaian atau pemindahan barang dari produsen ke konsumen.
Pemasaran merupakan hal yang sangat penting setelah selesainya
proses produksi pertanian. Jadi,pemasaran produk produk pertanian seperti
benih padi di mulai dari lahan usaha tani ketika petani merencanakan produksi
24
untuk memenuhi permintaan pasar yang spesipik dan prospek pasar. Produk
pertanian biasanya tidak dapat langsung dibawa ke konsumen.
Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang harus di
lakukan oleh para pengusaha termasuk pengusaha tani dalam usaha untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk medapatkan laba dan untuk
berkembang. Berhasil tidaknya usaha tersebut sangat tergantung pada
keahlianya di bidang pemasaran, produksi, keuangan, dan SDM.
Saluran pemasaran
Saluran pesaran atau saluran distribusi terdiri dari seperangkat lembaga yang
melakukan produk dan stasus pemiliknya dari produsen ke konsumen. Untuk memperlancar
penyaluran suatu barang atau jasa dari produsen ke konsumen, maka asalah satu hal yang
perlu mendapat perhatian adalah memilih saluran disrtribusi yang tepat. Saluran disrtribusi
terdiri dari seperangkat lembaga yang melaksanakan semua kegiatan atau fungsi yang
digunakan untuk menyalurkan produk dan status pemilikannya dari produsen hingga ke
konsumen.
ALUR PEMASARAN BENIH SUMBER PADI
BS
PEMULIA
BP
UPB
IKB
DAERAH
BD
BP
IKB
BUMN
PETANI
SHS
25
BR
PETANI
BP
KOPERASI
PENANGKAR BENIH
SWASTA
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan laporan hasil praktek lapang kami menyimpulkan bahwa :
-
Benih yang memenuhi standar mutu benih ditandai dengan label yang
bersertifikat yang hanya dikeluarkan oleh Balai Pengawasan dan Sertifikasi
Benih (BPSB).
26
saat
Perlu adanya pembinaan yang intensif dan tindak lanjut pemerintah setempat
khususnya tentang penggunaan benih varietas unggul bersertifikat sebagai sarana
usahapertanian.
-Dalam melakukan kegiatan diharapkan pengantar benih mengadakan konsultasi dengan
penyuluh pertanian atau orang yang mengerti tentang teknis perbanyakan benih .
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous, 1985, Pedoman Sertifikasi Benih, Jakarta Departemen Pertanian.
Assauri, S. 1996. Manajemen Pemasaran, Penerbit rajawali pers. Jakarta.
Sjamsoed,sadjad,1974, Pedoman Program Sertifikasi Benih, Bogor : IPB
Soehario, Mari, 1974, Program Pengawasan Pemasaran Sertifikasi Benih Di Indonesia, Bogor
: IPB
27
BENIH
YANG
TERNYATA
SEMULA
BESAR,
ITU
BESAR-BESARKAN.
MASALAHNYA
DIANGGAP
BUKAN
UNTUK
BESAR
BESAR
KECIL
DI
KARENA
KECIL
KARENA
DARI
PADANYA
KECIL
KARENA
MAKNA
MENGANDUNG
DI
DALAMNYA
SUATU
KARENA
KEHIDUPAN
YANG
BESAR
BENAR-BENAR
ISI
JANJINYA
DAPAT
DI
LAMPIRAN
1. MOTTO BENIH
28
KALAU
KITA
MANFAATKANNYA
KEPALA UPTD
Ir.H.A. PARENRENGI, MP
29
SEKSI PRODIKSI
Drs.AHYARUL KHULUK
Ir.BASO AS
3. BENIH BERLABEL
Tabel 1. Standar Mutu Benih Padi berdasarkan Pengamatan Lapangan
Kelas Benih
Benih Dasar (BD)
Benih pokok (BP)
Isolasi Jarak
Minimum (meter)
2
2
Isolasi Waktu
(hari)
30
30
0,5
30
Benih Dasar
(BD)
13,0 %
99 %
Benih Pokok
( BP)
13,0 %
99 %
Benih Sebar
( BS)
13,0 %
98 %
1%
1%
2%
0,0 %
0,1 %
0,2 %
0,0 %
0,1 %
0,2 %
80 %
80 %
80 %
4. PERBANYAKAN BENIH
Pola perbanyakan benih padi berkelas tunggal
(one generation flow)
BS
31
BD
BP
BR
KOMSUMSI
32
Bulu padi
Sekam
33
Lembaga (Embrio)
Keterangan :
a. Sekam adalah bagian yang keras yang membungkus benih (Biji)
b. Putih Lembaga dalam terdiri atas pati, protein, gula dan lemak,Ini digunakan
sebagai persediaan makanan untuk lembaga.
c. Hampir 80 % dari putih lembaga dalam terdiri atas pati. Makanan yang
dibutuhkan untuk perkecambahan benih terdapat dalam putih lembaga dalam.
d. Lembaga akan berkembang menjadi akar dan tunas.
7. PENANAMAN SISTEM LEGOWO
Lampiran Penanaman sistem jajar tanam logowo 2 .1
20 cm
10 cm
X X
40 cm
x x
X X
X X
x x
x x
x x
x x
x x
x x
x x
x x
34
x x
x x
x x
x x
x x
x x
Keterangan:
Antara baris tanaman yaitu 20 cm.
Antara banjar tanaman kebelakang 10 cm.
Antara barisan tanaman 40 cm.
8. DOKUMENTASI KEGIATAN
35
Gambar 2. Persemaian
Gambar 3.Penanaman
36
Gambar 4.Pemupukan
Gambar 5.Panen
37
Gambar 6.Perontokan
Pasca Panen
38
Gambar 7.Pengeringan
Gambar 8.Prossesing
39
Gambar
9.Pengemasan dan
penyimpanan
Gambar 10.Penyaluran
9. DESKRIPSI VARIETAS
Inpari 3
Nomor seleksi
Asal seleksi
Umur tanaman
Bentuk tanaman
Tinggi tanaman
Daun bendera
Bentuk gabah
Warna gabah
Kerontokan
Kerebahan
: 953/Kpts/SR.120/7/2008
:Digul/BPT164C-68-7-2
: 110 hari
: Sedang
:95-100cm
: Tegak
: Panjang Ramping
: Kuning Bersi
: Sedang
: Sedang
40
Tekstur nasi
Kadar Amilosa
Rata rata hasil
Potensi hasil
Bobot 1000 Butir
Ketahanan terhadap
Hama
Penyakit
: Pulen
: 20,57%
: 6,05 t/ha GKG
:7,52 t/ha GKG
:36,7 gm
: Tahan terhadap wereng batang coklat biotipe 1 dan 2.
: Agak Tahan terhadap penyakit hawar daun bakteri
strain III, agak rentan terhadap strain IV dan VIII, Agak terhadap penyakit
tungro Inokulum varian 073,031 dan 031.
Anjuran tanam
: Cocok untuk ditanam pada lahan irigasi dengan
ketinggian sanpai 600 m dpl .
Pemulia
Dilepas tahun
: 2008
Inpari 7 Lanrang
Nomor seleksi
Asal seleksi
Umur tanaman
Bentuk tanaman
Tinggi tanaman
Daun bendera
Bentuk gabah
Warna gabah
Kerontokan
Kerebahan
Tekstur nasi
Kadar Amilosa
Rata rata hasil
Potensi hasil
Bobot 1000 Butir
Ketahanan terhadap
Hama
: RUTTST968-15-1-2-2-2-1
:S3054-2D-12-2/Utri Merah-2
:110-115 hari
: Tegak
:104 7cm
: Tegak
: Panjang(P=7,06 mm; L=2,20 mm;P/L=3,21)
: Kuning Bersi
: Sedang
: Sedang
: Pulen
: 20,78%
: 6,23 t/ha GKG
: 8,7 t/ha GKG
:34,6 gm
: Agak terhadap wereng batang coklat biotipe 1,2 dan 3
41
Penyakit
agak rentan terhadap ras IV dan VIII, rentan terhadap tungro inokulum
no. 073 dan 031, agak tahan terhadap inokulum no. 013.
Anjuran tanam
Dilepas tahun
: 2009
Inpari 8
Nomor seleksi
Asal seleksi
Umur tanaman
Bentuk tanaman
Tinggi tanaman
Daun bendera
Bentuk gabah
Warna gabah
Kerontokan
Kerebahan
Tekstur nasi
Kadar Amilosa
Rata rata hasil
Potensi hasil
Bobot 1000 Butir
Ketahanan terhadap
Hama
dan 3.
Penyakit
: IR73005-69-1-1-2
:IR65469-161-2-2-2-3-2-2/IR61979-136-1-3-2-2
: 125 hari
: Tegak
:105-121 cm
: Tegak
: Panjang dan ramping
: Kuning bersih
: Sedang
: Tahan
: Pulen
: 20,46 g
: 6,41 t/ha GKG
: 9,3 t/ha GKG
: 29,7 gm
: Agak rentan terhadap wereng batang coklat biotipe 1,2
: Agak Tahan terhadap hawar daun bakteri ras III, dan
agak rentan terhadap ras IV dan VIII, rentan terhadap tungro inokulum no.
073 dan no.031,sertah tahan penyakit tungro inokulum no.013.
42
Anjuran tanam
Dilepas tahun
: 2009
Inpari 9
Nomor seleksi
Asal seleksi
Umur tanaman
Bentuk tanaman
Tinggi tanaman
Daun bendera
Bentuk gabah
Warna gabah
Kerontokan
Kerebahan
Tekstur nasi
Kadar Amilosa
Rata rata hasil
Potensi hasil
Bobot 1000 Butir
Ketahanan terhadap
Hama
2 dan 3
Penyakit
: IR73012-15-2-2-1
:IR68064-18-1-1-2-2/IR61979-136-1-3-2-2
:125 hari
: Tegak
:105 121 cm
: Tegak
: Panjang dan ramping
: Kuning bersih
: Sedang
: Tahan
: Pulen
: 21%
:6,25 t/ha GKG
:9,9 t/ha GKG
:29,7 gm
: Agak rentan terhadap wereng batang coklat biotipe 1,
:Agak Tahan terhadap hawar daun bakteri ras III, agak
rentan terhadap ras IV dan VIII, agak tahan terhadap tungro inokulum
no.073,serta tahan penyakit tungro inokulum no.031 dan no 013
Anjuran tanam
Dilepas tahun
: 2009
43
Inpari 20
Nomor seleksi
Asal seleksi
Umur tanaman
Bentuk tanaman
Tinggi tanaman
Daun bendera
Bentuk gabah
Warna gabah
Kerontokan
Kerebahan
Tekstur nasi
Kadar Amilosa
Rata rata hasil
Potensi hasil
Bobot 1000 Butir
Ketahanan terhadap
Hama
: BP2080-2E-KN-6-1
:S2823E-KN-33/ IR64//S2823E/ KN/ 33
:104 hari
: Tegak
:102 cm
: Tegak
: Ramping
: Kuning bersih
: Mudah
: Tahan
: Pulen
: 21,1 %
: 6,4 t/ha GKG
: 8,8 t/ha GKG
: 32,4 gm
: Agak tahan terhadap wereng batang coklat ()biotipe 1,
Anjuran tanam
: 2011
Inpari 21 Batipuah
44
Nomor seleksi
Asal seleksi
Umur tanaman
Bentuk tanaman
Tinggi tanaman
Daun bendera
Bentuk gabah
Warna gabah
Kerontokan
Kerebahan
Tekstur nasi
Kadar Amilosa
Rata rata hasil
Potensi hasil
Bobot 1000 Butir
Ketahanan terhadap
Hama
: BP1804-1F-7
:Sitali/S3383-1d-Pn-16-2/S969B-265-1-4-1
:120 hari setelah sebar
: Sedang
:96 cm
: Agak Tegak
: Sedang dan agak bulat
: Kuning bersih
: Sedang
: Tahan
: Pera
: 26%
: 6,4 t/ha GKG
: 8,2 t/ha GKG
: 26,8 gm
: Agak rentan terhadap wereng batang coklat biotipe
Anjuran tanam
Dilepas tahun
: 2012
Inpari 22
Nomor seleksi
Asal seleksi
Umur tanaman
Bentuk tanaman
Tinggi tanaman
Daun bendera
Bentuk gabah
Warna gabah
: BP3300-2C-2-3
:IR42/IRBB5//CIHERANG///TOWUTI
: 118 hari setelah sebar
: Tegak
:103 cm
: Tegak
: Panjang
: Kuning bersih
45
Kerontokan
Kerebahan
Tekstur nasi
Kadar Amilosa
Rata rata hasil
Potensi hasil
Bobot 1000 Butir
Ketahanan terhadap
Hama
dan 3
Penyakit
:sedang
: Tahan
:Pulen
: 21,9%
:5,8 t/ha GKG
:7,9 t/ha GKG
: 23,2 gm
: Agak tahan terhadap wereng batang coklat biotipe 1, 2
: Tahan terhadap hawar daun bakteri strain III, rentan
terhadap patotipe IV dan VIII, agak tahan terhadap blas ras 033, rentan
terhadap ras 133,agak tahan terhadap ras 073 dan 173, rentang terhadap
tungro.
Anjuran tanam
: 2012
Inpari 23 Bantul
Nomor seleksi
Asal seleksi
Umur tanaman
Bentuk tanaman
Tinggi tanaman
Daun bendera
Bentuk gabah
Warna gabah
Kerontokan
Kerebahan
Tekstur nasi
Kadar Amilosa
Rata rata hasil
Potensi hasil
Bobot 1000 Butir
Ketahanan terhadap
Hama
: B11955-MR-84-1-4
:B11738RS(Gilirang/BP342F-MR-1-3//Gilirang)
:113 hari setelah sebar
: Tegak
:112 cm
: Tegak
: Gemuk/ lonjong
: kuning
: Sedang
: Tahan
: Pulen
: 17%
:6,9 t/ha GKG
: 9,2 t/ha GKG
: 35,9 gm
: Tahan terhadap wereng batang coklat biotipe 1,2 dan 3
46
Penyakit
Bambang kustianto
Dilepas tahun
: 2012
Inpari 24 Gabusan
Nomor seleksi
Asal seleksi
Umur tanaman
Bentuk tanaman
Tinggi tanaman
Daun bendera
Bentuk gabah
Warna gabah
Kerontokan
Kerebahan
Tekstur nasi
Kadar Amilosa
Rata rata hasil
Potensi hasil
Bobot 1000 Butir
Ketahanan terhadap
Hama
3
Penyakit
: B11844MR-7-17-3
:Bio 12-MR-1-4-PN-6/Beras Merah
: 111 hari
: Tegak
: 106 cm
: Tegak
: Ramping
: Kuning
: Sedang
: Tahan
: Pulen
: 18 %
: 6,7 t/ha GKG
: 7,7 t/ha GKG
:26,7 gm
: Agak tahan terhadap wereng batang coklat biotipe 1, 2,
: Tahan terhadap hawar daun bakteri patotipe III, agak
rentan terhadap patotipe IV dan VIII, rentan terhadap tungro, agak tahan
terhadap blas ras 033, rentan terhadap ras 133, 073 dan 173.
Anjuran tanam
47
Pemulia
: 2012
: BP1002E-MR-2
:BIO 530C-MR-1/ IRBB21
:115 hari
: Tegak
:115 cm
: Tegak
: Ramping
: Kuning
: Sedang
: Tahan
: Ketan
: 5,7 %
:7,0 t/ha GKG
:9,4 t/ha GKG
: 25.09 gm
: Agak tahan terhadap wereng batang coklat biotipe 1,
Anjuran tanam
Suwarno
Dilepas tahun
: 2012
48
Inpari 26
Nomor seleksi
Asal seleksi
Umur tanaman
Bentuk tanaman
Tinggi tanaman
Daun bendera
Bentuk gabah
Warna gabah
Kerontokan
Kerebahan
Tekstur nasi
Kadar Amilosa
Rata rata hasil
Potensi hasil
Bobot 1000 Butir
Ketahanan terhadap
Hama
dan 3
Penyakit
rentan terhadap patotipe IV dan VIII, rentan terhadap tungro, agak tahan
terhadap blas ras 033, rentan terhadap ras 133, 073 dan 173.
Anjuran tanam
Pemulia
: 2012
Inpari 27
Nomor seleksi
Asal seleksi
Umur tanaman
Bentuk tanaman
Tinggi tanaman
Daun bendera
Bentuk gabah
Warna gabah
: 87025-TR-973-3-1-1-KN-B
:Inroduksi dari IRRI(Baldo/7904-TR-4-4-2-1-1)
: 125 hari
: Tegak
: 81 cm
: Tegak
: Ramping
: Kuning Bersih
49
Kerontokan
Kerebahan
Tekstur nasi
Kadar Amilosa
Rata rata hasil
Potensi hasil
Bobot 1000 Butir
Ketahanan terhadap
Hama
: Tahan
: Sedang
: Pulen
: 21,8%
: 5,7 t/ha GKG
: 7,6 t/ha GKG
: 26,5 gm
: Agak tahan terhadap wereng batang coklat biotipe 1,2
Anjuran tanam
Pemulia
Gunarsih .
Dilepas tahun
: 2012
Inpari 28 Kerinci
Nomor seleksi
Asal seleksi
Umur tanaman
Bentuk tanaman
Tinggi tanaman
Daun bendera
Bentuk gabah
Warna gabah
Kerontokan
Kerebahan
Tekstur nasi
Kadar Amilosa
Rata rata hasil
Potensi hasil
Bobot 1000 Butir
Ketahanan terhadap
: RUTTST85B-5-2-2-2-0-J
:IR 63872-14-2-2-1/CEA-1
: 120 hari
: Tegak
: 97 cm
: Tegak
: Ramping
: Kuning Bersih
: Sedang
: Tahan
: Pulen
: 23,7 %
: 6,6 t/ha GKG
: 9,5 t/ha GKG
: 29,7 gm
50
Hama
rentan terhadap patotipe IV dan VIII, agak tahan terhadap blas ras 033 dan
073, rentan terhadap ras 133, dan 173,rentan terhadap tungro.
Anjuran tanam
Gunarsih.
Dilepas tahun
: 2012
Inpari 29 Rendaman
Nomor seleksi
Asal seleksi
Umur tanaman
Bentuk tanaman
Tinggi tanaman
Daun bendera
Bentuk gabah
Warna gabah
Kerontokan
Kerebahan
Tekstur nasi
Kadar Amilosa
Rata rata hasil
Potensi hasil
Bobot 1000 Butir
Ketahanan terhadap
Hama
: B13138-7-MR-2-KA-1
:IR69502-6-SKN-1-B-1-3/KAL-9418F//Pokhall/Angke
: 110 hari
: Tegak
: 103 cm
: Tegak
: Panjang Ramping
: Kuning bersih
: Sedang
: Sedang
: Pulen
: 21,1%
: 6,5 t/ha GKG
: 9,5 t/ha GKG
: 26,10 gm
: Agak rentan terhadap wereng batang coklat 1, Rentan
51
Pemulia
Dilepas tahun
: 2012
Inpari 31
Nomor seleksi
Asal seleksi
Umur tanaman
Bentuk tanaman
Tinggi tanaman
Daun bendera
Bentuk gabah
Warna gabah
Kerontokan
Kerebahan
Tekstur nasi
Kadar Amilosa
Rata rata hasil
Potensi hasil
Bobot 1000 Butir
Ketahanan terhadap
Hama
: B12743-MR-18-2-3-B
:Pepe/BP/342B-MR-1-3-KN-1-2-3-6-MR-3-BT-1
: 112 hari
: Tegak
:104 cm
: Tegak
: Panjang,Ujung gabah kadang-kadang berbuluh pendek
: Kuning Bersih
: Sedang
: Tahan
: Pulen
: 21,1%
: 6,0 t/ha GKG
: 8,5 t/ha GKG
: 24,7 gm
: Agak tahan terhadap wereng batang coklat biotipe 1, 2
dan 3
Penyakit
tahan
patotipe
IV
dan
VIII,
tahan terhadap blas ras 033, agak terhadap ras 133, serata tahan terhadap
tungro ras lanrang
Anjuran tanam
Dilepas tahun
: 2013
52
Inpari 32
Nomor seleksi
Asal seleksi
Umur tanaman
Bentuk tanaman
Tinggi tanaman
Daun bendera
Bentuk gabah
Warna gabah
Kerontokan
Kerebahan
Tekstur nasi
Kadar Amilosa
Rata rata hasil
Potensi hasil
Bobot 1000 Butir
Ketahanan terhadap
Hama
: BP10620F-BB4-15-BB8
:Ciherang/IRBB64
:120 hari
: Tegak
: 97 cm
: Tegak
: Medium
: Kuning bersih
: Sedang
: Agak Tahan
: Pulen
: 23,46 %
: 6,3 t/ha GKG
: 6,42 t/ha GKG
: 28,10 gm
: Agak rentan terhadap wereng batang coklat biotipe 1,2
dan 3
Penyakit
tahan terhadap patotipe IV dan VIII, tahan terhadap blas ras 033, agak tahan
terhadap blas ras 073 serta agak tahan terhadap tungro ras langrang.
Anjuran tanam
Gunarsih.
Dilepas tahun
: 2012
P1
112
12
P2
116
13
P3
115
14
P4
110
13
P5
113
11
P6
119
10
53
P7
117
11
P8
117
16
P9
113
11
P10
113
10
Jumlah
1.144
121
Rata-rata
114,4
12,1
Anakan Produktif
Anakan Tdk Produktif
P.D Bendera
Panjang Malai
Jumlah Gabah Permalai
G. Bersi Permalai
G. Hampa Permalai
Bobot Butir Permalai
8
4
34
33
196
112
84
11
4
42
39
167
80
87
Varietas
Kelas
Hambur
Tanam
Perkiraan panen
Panen
11
3
30
32
180
117
63
10
3
27
36
167
114
53
10
1
29
35
152
78
74
9
1
33
39
140
63
77
8
3
32
36
145
103
42
13
3
39
34
204
114
90
10
1
29
30
173
82
91
7
3
30
31
165
93
72
97
26
325
345
1.689
956
733
9,7
2,6
32,5
34,5
168,9
95,6
73,3
: Inpari 3
: BD-BP
: 25 Desember 2014
: 19 Januari 2015
: 16 April 2015
: 2 Mei 2015
P1
103
25
24
1
30
148
24
29
119
P2
113
15
15
30
170
28
93
77
P3
109
20
19
1
28
186
27
62
124
P4
104
10
10
32
136
25
28
108
P5
107
23
22
1
38
113
27
37
76
P6
112
15
14
1
26
164
26
67
97
P7
116
27
25
3
26
150
29
55
95
Varietas
: Inpari 7
Kelas
: BD- BP
Hambur
: 25 Desember 2014
P8
107
21
19
2
21
119
24
42
77
P9
109
27
26
1
37
170
15
129
41
P10
109
12
11
1
34
84
29
22
62
Jumlah
1,089
195
185
11
305
1.440
254
564
876
Rata-rata
108,9
19,5
18,5
1,1
30,5
144,0
25,4
56,4
87,6
Tanam
: 19 Januari 2015
Perkiraan panen
: 21 April 2015
Panen
: 2 Mei 2015
Tabel Pengamatan Lapangan Kegiatan Perbanyakan Benih Padi Inpari 8
Uraian
Tinggi Tanaman
Jumlah Anakan
Anakan Produktif
Anakan Tdk Produktif
P.D Bendera
P1
125
23
13
10
54
P2
120
25
20
5
42
P3
121
14
13
1
49
P4
120
14
10
4
34
P5
115
8
6
2
54
P6
117
23
20
3
35
54
P7
123
11
9
2
44
P8
122
16
13
3
38
P9
124
9
6
3
47
P10
112
15
12
3
30
Jumlah
1199
158
122
36
427
Rata-rata
119,9
15,8
12,2
3,6
42,7
Panjang Malai
G. Bersi Permalai
G. Hampa Permalai
34
70
99
33
90
100
32
55
160
Varietas
Kelas
Hambur
Tanam
Perkiraan Panen
Panen
29
141
41
27
74
102
32
83
113
33
128
60
33
55
112
33
113
186
31
86
98
317
895
1071
31,7
89,5
107,1
: Inpari 8
: BD- BP
: 25 Desember 2014
: 19 Januari 2015
: 30 April 2015
: 7 Mei 2015
P1
120
19
15
4
40
30
203
74
129
P2
117
25
18
7
40
30
214
89
125
P3
115
11
8
3
28
29
145
77
68
P4
116
16
12
4
43
35
161
90
71
P5
113
11
8
3
33
31
219
99
120
P6
119
30
23
7
45
35
154
52
102
P7
127
40
29
11
48
31
222
70
152
P8
124
25
12
13
37
34
214
115
99
P9
125
10
8
2
50
32
215
82
133
P10
123
12
8
4
44
37
127
86
41
Jumlah
1.199
199
141
58
408
321
1.874
834
1.040
Rata-rata
119,9
19,9
14,4
5,8
40,8
32,1
187,4
83,4
104
Varietas
: Inpari 9
Kelas
: BD- BP
Hambur
: 25 Desember 2014
Tanam
: 19 Januari 2015
Perkiraan Panen : 23 April 2015
Panen
: 2 Mei 2015
Tabel Pengamatan Lapangan Kegiatan Perbanyakan Benih Padi Inpari 20
Uraian
Tinggi Tanaman
Jumlah Anakan
Anakan Produktif
Anakan Tdk Produktif
P.D Bendera
Panjang Malai
Jumlah Gabah Permalai
G. Bersi Permalai
G. Hampa Permalai
P1
105
10
10
35
27
203
59
46
Varietas
Kelas
Hambur
P2
104
14
14
2
35
26
214
70
74
P3
94
14
12
2
35
24
145
37
41
P4
122
18
16
2
52
27
161
91
55
P5
102
15
15
41
28
219
53
31
P6
103
11
11
1
32
25
154
105
57
: Inpari 20
: BD - BP
: 25 Desember 2014
55
P7
109
16
16
43
24
222
66
75
P8
109
13
13
39
36
214
99
29
P9
105
24
20
4
30
30
215
68
47
P10
121
27
16
1
53
26
127
56
35
Jumlah
1.074
152
143
12
395
273
1.874
704
490
Rata-rata
107,4
15,2
14,3
1,2
39,5
27,3
187,4
70,4
49
Tanam
Panen
: 19 Januari 2015
: 25 April 2015
P1
116
21
19
2
38
33
105
70
49
P2
125
19
19
46
37
144
54
70
Varietas
Kelas
Hambur
Tanam
Panen
P3
110
14
11
3
36
33
78
102
57
P4
109
24
21
3
39
30
146
84
45
P5
115
13
12
1
41
39
84
131
17
P6
110
11
10
1
22
30
162
137
48
P7
116
10
6
4
27
31
141
85
28
P8
110
11
9
2
35
38
128
128
34
P9
111
13
10
3
27
28
133
133
45
P10
116
18
15
3
35
39
91
102
11
Jumlah
1,138
154
154
22
346
338
1.194
1.026
404
Rata-rata
113,8
15,4
15,4
2,2
34,6
33,8
119,4
102,6
40,4
: Inpari 21
: BD - BP
: 25 Desember 2014
: 19 Januari 2015
: 25 April 2015
P1
117
19
18
1
34
29
171
151
20
P2
106
15
11
4
29
26
146
93
53
Varietas
Kelas
Hambur
Tanam
Panen
P3
120
18
17
1
36
27
213
156
57
P4
108
21
21
1
35
27
132
89
43
P5
112
17
15
2
32
25
171
159
12
P6
112
13
13
35
30
200
174
26
P7
113
10
8
2
40
26
202
160
42
P8
117
19
17
2
37
27
185
173
12
P9
118
18
12
5
37
35
181
153
28
P10
115
21
19
2
36
28
212
158
54
Jumlah
1.138
171
151
20
351
280
1.813
1.466
347
Rata-rata
113,8
17,1
15,1
2
35,1
28
181,3
146,6
34,7
: Inpari 22
: BD - BP
: 25 Desember 2014
: 19 Januari 2015
: 25 April 2015
P1
P2
P3
P4
P5
P6
56
P7
P8
P9
P10
Jumlah
Rata-rata
Tinggi Tanaman
Jumlah Anakan
Anakan Produktif
Anakan Tdk Produktif
P.D Bendera
Panjang Malai
Jumlah Gabah Permalai
G. Bersi Permalai
G. Hampa Permalai
128
11
9
2
57
25
339
112
227
115
10
6
54
20
170
53
117
Varietas
Kelas
Hambur
Tanam
Panen
127
15
15
57
29
270
95
175
129
7
7
45
30
181
121
60
134
13
13
42
28
217
83
134
114
7
5
2
65
25
153
34
119
125
11
8
3
57
26
245
101
144
108
8
7
1
47
22
167
56
111
123
10
9
1
49
29
199
75
124
126
29
26
3
50
39
177
77
100
1,229
121
105
12
523
273
2.118
807
1.311
122,9
12,1
10,5
1,2
52,3
27,3
211,8
80,7
131,1
: Inpari 23
: BD - BP
: 25 Desember 2015
: 19 Januari 2015
: 25 April 2015
P1
115
16
16
27
42
133
114
19
P2
114
13
11
2
27
36
109
90
19
Varietas
Kelas
Hambur
Tanam
Panen
P3
122
15
14
1
29
38
118
103
15
P4
120
14
13
1
26
34
154
108
41
P5
120
8
18
28
23
150
130
20
P6
120
17
17
47
36
137
119
18
P7
115
14
14
29
42
145
130
15
P8
133
10
9
1
29
42
119
70
49
P9
117
21
20
1
26
37
171
152
19
P10
120
16
15
1
29
42
175
135
40
Jumlah
1,236
144
147
7
297
372
1,371
1.151
220
Rata-rata
123,6
14,4
14,7
0,7
29,7
37,2
137,1
115,1
22
: Inpari 24
: BD - BP
: 25 Desember 2014
: 19 Januari 2015
: 30 April 2015
P1
124
12
9
3
31
34
144
P2
113
11
8
3
29
31
185
P3
114
11
9
2
31
27
179
P4
117
19
17
2
38
31
232
P5
122
10
8
2
43
37
259
57
P6
117
20
17
3
50
38
175
P7
117
20
18
2
41
34
151
P8
96
13
9
4
36
25
146
P9
117
9
8
1
40
25
281
P10
115
15
8
7
37
30
144
Jumlah
1.152
140
111
29
376
312
1.896
Rata-rata
115,2
14
11,1
2,9
37,6
31,2
189,6
G. Bersi Permalai
G. Hampa Permalai
100
44
95
90
Varietas
Kelas
Hambur
Tanam
Panen
109
70
95
137
144
115
143
32
113
38
94
52
201
80
86
58
1.179
716
117,9
71,6
: Inpari 25
: BD - BP
: 25 Desember 2014
: 19 Januari 2015
: 30 April 2015
P1
89
27
23
4
31
28
149
104
45
P2
115
9
5
4
32
28
178
70
108
P3
94
17
15
2
38
26
206
116
90
P4
97
17
14
3
36
28
164
122
41
P5
112
16
14
2
36
23
222
109
113
P6
87
17
15
2
31
26
161
74
87
P7
117
22
13
9
32
26
196
78
118
P8
97
17
4
13
41
26
188
113
75
P9
122
18
4
14
43
30
154
39
115
P10
92
13
12
1
31
26
170
114
56
Jumlah
1022
173
119
54
351
267
1.788
939
848
Rata-rata
102,2
17,3
11,9
5,4
35,1
26,7
178,8
93,9
84,8
Varietas
: Inpari 26
Kelas
: BD - BP
Hambur
: 25 Desember 2014
Tanam
: 19 Januari 2015
Panen
: 25 April 201
Tabel Pengamatan Lapangan Kegiatan Perbanyakan Benih Padi Inpari 27
Uraian
Tinggi Tanaman
Jumlah Anakan
Anakan Produktif
Anakan Tdk Produktif
P.D Bendera
Panjang Malai
Jumlah Gabah Permalai
G. Bersi Permalai
G. Hampa Permalai
P1
108
18
18
35
27
103
83
20
Varietas
Kelas
Hambur
Tanam
Panen
P2
104
24
20
4
34
28
111
86
25
P3
103
25
24
1
29
26
138
113
25
P4
99
11
10
1
31
27
158
131
27
P5
102
20
20
36
24
147
118
29
P6
106
17
15
2
29
27
169
112
57
: Inpari 27
: BD - BP
: 25 Desember 2014
:19 Januari 2015
: 25 April 2015
58
P7
105
11
11
32
27
157
112
45
P8
98
16
14
2
38
28
134
98
36
P9
110
11
11
39
26
144
74
70
P10
102
14
13
1
32
24
132
99
33
Jumlah
1,037
167
156
11
335
264
1,387
1,020
367
Rata-rata
103,7
16,7
15,6
1,1
33,5
26,4
138,7
102
36,7
P1
135
19
16
3
38
32
137
122
15
P2
125
14
12
2
38
33
123
90
33
Varietas
Kelas
Hambur
Tanam
Panen
P3
125
24
20
4
33
32
136
104
32
P4
135
11
10
1
50
36
146
87
59
P5
123
11
8
3
50
31
154
141
13
P6
141
9
8
1
40
36
148
107
41
P7
133
17
14
3
32
32
106
70
36
P8
137
15
11
4
32
32
179
98
81
P9
138
13
10
3
35
38
116
72
44
P10
125
14
10
3
32
31
90
65
25
Jumlah
1,317
147
109
27
360
333
1.335
953
379
Rata-rata
133,7
14,7
10,9
2,7
36,0
33,3
133,5
95,3
37,9
: Inpari 28
: BD - BP
: 25 Desember 2014
: 19 Januari 2015
: 26 April 2015
P1
110
10
5
5
35
30
216
121
95
P2
130
23
19
4
47
30
187
90
97
Varietas
Kelas
Hambur
Tanam
Panen
P3
115
17
15
3
40
33
186
122
64
P4
117
22
21
1
37
29
219
156
63
P5
119
25
18
4
28
25
165
112
53
P6
125
13
7
6
64
33
204
124
80
P7
117
25
18
7
40
30
209
122
87
P8
130
21
14
7
49
30
298
158
140
P9
130
14
10
4
36
28
306
121
185
P10
120
17
13
4
25
20
285
183
102
Jumlah
1213
184
140
45
401
288
2.275
1.309
967
Rata-rata
121,3
18,4
14
4,5
40.1
28,8
227,5
130,9
96,7
: Inpari 29
: BD - BP
: 25 Desember 2014
: 19 januari 2015
: 27 April 2015
P1
102
8
4
P2
118
20
18
P3
118
19
16
P4
120
12
10
P5
118
11
37
P6
117
17
16
59
P7
120
19
16
P8
122
12
10
P9
122
8
6
P10
114
15
11
Jumlah
1,171
141
144
Rata-rata
117,1
14,1
14,4
4
31
36
190
76
114
2
34
34
140
112
28
Varietas
Kelas
Hambur
Tanam
Panen
3
36
36
196
113
83
2
46
37
206
116
90
3
34
34
227
138
89
1
35
34
168
123
45
3
32
35
180
118
62
2
40
37
144
119
25
2
48
37
171
116
55
4
30
32
164
114
50
26
336
352
1,786
1.145
641
2,6
33,6
35,2
178,6
1.145
64,1
: Inpari 31
: BD-BP
: 25 Desember 2014
: 19 Januari 2015
: 4 Mei 2015
P1
108
12
11
1
49
23
149
136
13
P2
109
16
15
1
29
25
158
142
16
Varietas
Kelas
Hambur
Tanam
Panen
P3
112
17
17
26
23
157
143
14
P4
109
16
13
3
33
26
103
63
40
P5
103
13
13
27
26
107
92
15
P6
116
13
13
37
29
143
129
14
P7
110
17
14
3
36
29
149
104
45
P8
117
20
19
1
40
25
170
147
23
P9
108
16
16
36
48
155
131
24
P10
108
23
20
2
29
22
132
117
15
Jumlah
1,100
163
151
11
342
276
1.423
1.204
219
: Inpari 32
: BD-BP
: 25 Desember 2014
: 19 Januari 2015
: 4 Mei 2015
Varietas
Inpari 3
Inpari 7
Inpari 8
Inpari 9
Inpari 20
Inpari 21
Inpari 22
Inpari 23
Inpari 24
Inpari 25
60
Rata-rata
110
16,3
15,1
1,1
34,2
27,6
142,3
120,4
21,9
11
12
13
14
15
16
Inpari 26
Inpari 27
Inpari 28
Inpari 29
Inpari 31
Inpari 32
35,973
26,4005
29,6264
26,9769
24,6319
28,1076
BENIH PENJENIS
PEMULIA
(BS)
TANAMAN
BENIH DASAR
(BD/FS)
SERTIFIKASI BENIH
OLEH
UPTD BPSBTPH
BENIH POKOK
(BP/SS)
61
INSTALASI KEBUN
BENIH PADI DAN
PALAWIJA
BENIH SEBAR
PB./BUMN/
(BR/ES)
KOPRASI
PETANI
62