Anda di halaman 1dari 62

BAB I

PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Pertanian merupakan sektor yang sangat penting dalam perekonomian nasional.
Namun demikian, sejalan dengan tahapan-tahapan perkembangan ekonomi,maka kegiatan
jasa-jasa dan bisnis berbasis pertanian juga akan semakin meningkat, dengan kata lain
kegiatan agribisnis akan menjadi salah satu kegiatan ungulan pembangunan ekonomi
nasional dalam berbagai aspek yang luas.
Salah satu penyumbang yang cukup besar dalam hal pendapatan nasional adalah
sektor pertanian, sehingga dikata bahwa sektor pertanian mempunyai peranan penting
dalam perekonomian. Sasaran yang ditempu untuk pembangunan pertanian dewasa ini
adalah peningkatan produksi yang dapat mengdorong peningkatan pendaptan petani. Oleh
karna itu indonesia adalah negarag agraris yang menggantungkan kebutuhan hidupnya
dari produsi pertanian merupakan syarat mutlak pembangunan ekonomi.
Pertanian tanaman pangan dalam membangun pertanian mempunyai peranan yang
srategis,salah satu indikatornya adalah sebagai penghasil makana pokok sebagian besar
penduduk indonesia. Peran ini tidak dapat digantikan secara sempurna oleh sektor
pertanian lain kecuali oleh impor komoditi pangan. Dari itulah maka ketahan pangan
merupakan syart utama bagi ketahan politik dan ketahan ekonomi, apalagi dihubungkan
dengan kondisi perekonomian global maupun nasinal yang tidak stabil
Dalam kondisi seperti ini,ketahan pangan yang paling mantap dapat dicapai melaluyi
pencapaian suasembada pangan dimana langka yang paling tepat adalah dengan
meningkatkan produksi pangan nasional.
Salah satu komoditas tanaman pangan yang memiliki posisi yang paling penting
dalam pembanguan pertanian adalah beras. Beras merupakan bahan makan pokok yang
dikonsumsi oleh hampir seluruh penduduk indonesia, karna itu permintannya selalu
meningkat. Peningkatan permintan ini harus diimbangi dengan peningkatan produksinya.

Sulawesi Selatan adalah

Propinsi lumbung pangan dibagian timur Indonesia.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura bertekat memaksimalkan produksi beras, jagung dan kedelai, Sehingga
predikat sebagai lumbung penyelamat Pangan Nasional dapat dipertahankan.
UPTD Balai Benih Tanaman Pangan pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan mempunyai tugas malaksanakan sebagian
kewenangan dan tugas teknis tertentu yang menunjang pelaksanan tugas Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dalam rangka melayani Balai Benih, produsen benih swasta dan
penangkar benih dalam rangka memproduksi benih bermutu dari varietas unggul dengan
menerapkan prinsip pelayanan,koordinasi dan integrasi baik kedalam maupun ke luar, dan
merupakan unit kerja yang membidangi dan memproduksi benih tanaman pangan salah
satunya yaitu tanaman padi, sehingga merupakan tempat pelaksanaan Praktek Industri
yang sangat tepat.
Dalam kegiatan praktek Industri ini dilakukan agar Mahasiswa dapat memperoleh
pengalaman yang nyata dengan teori yang telah diterima dibangku Kuliah sehingga dapat
mengenal langsung dunia kerja yang dapat diterapkan baik dilingkup Kampus maupun
Masyarakat.
Rumusan Masalah
Adapun Rumusan Masalah dari Kegiatan Magang adalah Bagaimana Teknik

1.2.

pengelolaan,pemeliharaan,perbanyakan dan pemasaran Benih sumber tanaman Padi di


UPTD Balai Benih Tanaman Pangan.
1.3.

Tujuan Magang
Tujuan Magang meliputi :
1.Untuk mengetahui kegitan kerja di UPTD Balai Benih Tanaman Pangan
2.Untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan kegiatan
magang yang di lakukang di UPTD Balai Benih Tanaman Pangan.
3. Memperdalam pengetahuan yang didapatkan di dunia usaha atau industry pada
UPTD Balai Benih Tanaman Pangan Provinsi Sulawesi Selatan Khususnya dalam
memproduksi benih sumber padi.

4. Untuk memperoleh masukan dan umpan balik tentang implememtasi teori yang
didapatkan di bangku kuliah guna memperbaiki dan mengembangkan kompetensi.
Khususnya dalam bidang perbanyakan benih.
1.4 Manfaat Magang
Manfaat Kegiatan Magang yang dilakukan adalah :
1. Mahasiswa memperoleh gambaran tentang kegiatan kerja yang dilakukan di
UPTD Balai Benih Tanaman Pangan.
2. Mahsiswan memperoleh pengetahuan dan pengalaman nyata dalam melakuakan
kegiatan magang yang dilakukan di UPTD Balai Benih Tanaman Pangan.
3. Mahasiswa memperoleh wawasan yang luas dan memperdalam pengetahuan yang
diperoleh berkaitan dengaan perbanyakan Benih Sumber Padi yang dilakukan di
UPTD Balai Benih Tanaman Pangan Sulawesi Selatan.
4. Mahasiswa dapat memperoleh masukan dan umpan balik tentang implementasi
teori yang didapatkan dibangku kuliah guna memperbaiki dan mengembangan
potensi, khususya dalam bidang produksi perbanyakan Benih Sumber Padi.

BAB II
GAMBARAN UMUM INSTANSI
2.1. Sejarah UPTD Balai Benih Tanaman Pangan (BBTP)
Pada awalnya Balai Benih Tanaman Pangan berdiri pada tahun 1971 dengan nama
Kebun Benih Sentral (KBS) yang dibawahi oleh bagian Biro Produksi Departemen Pertanian
yang berfungsi sebagai tempat melaksanakan Perbanyakan Benih sumber yang mutunya dan
kualitasnya benar-benar terjaga untuk memenuhi kebutuhan petani dan Masyarakat. Saat
berdirinya KBS ini mempunyai tugas selain memproduksi benih juga bertugas mengadakan
pengawasan mutu, tetapi pada tahun 1982 KBS difokuskan untuk memproduksi benih,

sedangkan untuk Pengawasan dibentuk Balai tersendiri yang saat ini dikenal dengan nama
UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
(BPSBTPH) dan pada saat itupula KBS berganti nama menjadi Balai Benih Induk (BBI)
Tanaman Pangan.
Sejalan dengan program pemerintahan tentang pelaksanaan otonomi daerah maka
sesuai dengan

keputusan Gubernur Sulawesi Selatan No.266 Tahun 2001 tanggal 26

November 2001, Balai Benih Induk (BBI) menjadi Unit Pelaksanaan Teknis Dinas Balai
Benih Induk Tanaman Pangan (UPTD BBITP). Pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura Provensi Sulawesi Selatan. Menindaklanjuti peraturan Pemerintahan No.41
Tahun 2007 tentang organisasi perangkat Daerah, maka UPTD Balai Benih Induk Tanaman
Pangan menjadi UPTD Balai Benih Tanaman Pangan pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan
dan Hortikultura sesuai peraturan Gubernur Sulawesi Selatan No.42 Tahun 2009 tanggal 18
Februari 2009.

2.2. Visi dan Misi


Sesuai perubahan Lingkungan strategis dan tuntutan/kebutuhan masyarakat terhadap
Pangan yang berubah cepat, maka diperlukan Manajemen strategi Pembangunan Pertanian
yang lebih baik dalam meningkatkan keberpihakan kepada Petani atau Masyarakat
Agroteknologi mamanfaatkan Peluang serta dengan mempertahankan Visi Dinas Pertanian
Tanaman Pangan dan Hotrikultura Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013 sampai dengan
2018 yaitu Sulawesi Selatan Sebagai Pilar Utama Penyedia Pangan Nasional
Berkelanjutan dan Berdaya Saing, maka dirumuskanVisi UPTD Balai Benih Tanaman
Pangan Tahun 2013 samapai dengan 2018, yaitu :

PILAR UTAMA PENYEDIA BENIH SUMBER TANAMAN PANGAN


BERKELANJUTAN DAN BERDAYA SAING
1. Pilar Utama penyedia Benih sumber tanaman Pangan, dimaksudkan bahwa UPTD
Balai Benih Tanaman Pangan pada Dinas Pertanian Sulawesi Selatan sesui tugas
Pokok dan Kewenangan yang dimiliki berusaha mempertahankan dan memantapkan
peran Sulawesi Selatan sebagai Lumbung Pangan dan Provinsi Penyelamat Pangan
nasional.
2. Berkelanjutan, dimaksudkan bahwa perencanaan dan pelaksanaan Proses perbanyakan
Benih Tanaman Pangan dapat ditingkatkan oleh Penangkar benih secara partisipatif.
3. Berdaya Saing, dimaksudkan bahwa Benih Tanaman Pangan yang dihasilkan mampu
memiliki daya saing yang tinggi terhadap permintaan pasar.
Dalam rangka mewujudkan Visi tersebut, ditetapkan Misi atas upaya yang akan
dilaksanakan oleh UPTD Balai Benih Tanaman Pangan Provinsi Sulawesi Selatan
sebagai berikut:
1. Meningkatkan ketersediaan benih bermutu dari Varietas unggul.
2. Mendorong Optimalisasi Pemanfaatan Sumber Daya produksi Instalasi Kebun
Benih Padi dan Palawija.
3. Mendorong berkembangnya usaha penangkaran benih padi dan palawija.
2.3 Struktur Organisasi
Dalam menjalankan suatu kegiatan Organisasi diperlukan suatu struktur Organisasi
yang dapat memberikan suatu batasan mengenai wewenang dan tanggung jawab masingmasing bagian, Berdasarkan Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan No.42 Tahun 2009,
Ditetapkan di Makassar pada tanggal 18 Februari 2009 tentang susunan organisasi UPTD
Balai Benih Tanaman Pangan, terdiri dari :
1.
2.
3.
4.

Kepala UPTD
Sub. Bagian Tata Usaha
Seksi Produksi
Seksi Sarana dan Prasarana

Tugas Pokok dan Fungsi dari masing-masing bagian diuraikan sebagai berikut :
1. Kepala UPTD
Tugas Pokok Kepala UPTD adalah memimpin, menyusun kebijakan
menyelenggarakan koordinasi, pembinaan, pengawasan, dan pengrndalian teknis
dalam penyelenggaraan kegiatan Balai Benih Tanaman Pangan (BBTP) Provinsi
Sulawesi Selatan.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut kepala UPTD mempunyai fungsi :
a. Pengkordinasi Pelaksanaan Kegiatan;
b. Pengelolah urusan umum dan Administrasi kepegawaian;
c. Pengelolah keuangan;
d. Pengkoordinasi dan penyusunan program serta pengelolaan dan penyajian
data;
e. Pengelolaan dan pembinaan organisasi tatalaksana;
f. Pelaksana tugas Kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya.
2. Sub Bagian Tata Usaha
Sub Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian Tata Usaha
yang mempunyai tugas pokok melakukan urusan administrasi ketatausahaan,
koordinasi, dan pengadalian, monitoring, evaluasi dan pengukuran kinerja lingkup
UPTD Balai Benih Tanaman Pangan (BBTP) serta penyusunan laporan.
3. Seksi Produksi
Seksi produksi dipimpin oleh seorang kepala seksi yang mempunyai tugas
pokok

melaksanakan

sebagai

tugas

UPTD

dalam

hal

perencanaan,pengawasan,monitoring dan evaluasi di bidang produksi benih tanaman


pangan.
4. Seksi Sarana dan Parasarana
Seksi Sarana dan Prasarana dipimpin oleh Seorang kepalah seksi yang
mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagaian tugas UPTD dalam hal
perencanaan, pembinaan, pengawasan, monitoring dan evaluasi dibidang sarana dan
prasarana.

2.4. Denah Kantor UPTD Balai Benih Tanaman Pangan Provinsi Sulawesi Selatan
Adapun layout di Kantor UPTD Balai Benih Tanaman Pangan yaitu :

Lantai dua

Gambar 2. Layout Kantor UPTD Balai Benih Tanaman Pangan


KETERANGAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Garasi
12. Ruang Keuangan ABPD
Ruang Staf seksi produksi
13. Lorong penghubung Ruangan
WC
14. Ruang Staf KTU
Ruang Arsip
15. Ruang Kasubag TU
Ruang Staf Seksi Produksi
16. Kamar Mandi
Ruang Kepala Seksi Produksi
17. Ruang Rapat
Ruang Teras
18. Teras Depan
Ruang Kepala Seksi Sarana dan 19. Ruang Kepala UPTD
Prasarana
9. Ruang Tengah
20. Ruang Rapat
10. Ruang Keuangan APBN
21. Teras Belakang
11. Ruang Staf Sub Bagian TU

BAB III
PELAKSANAAN MAGANG
3.1.

Waktu dan Tempat Magang


Kegitan Magang dilaksanakan selama 45 dimulai Tanggal 6 April sampaia
dengan tanggal 20 Mei yang bertempat di UPTD Balai Benih Tanaman Pangan

Sulawesi Selatan di Jl.Dr.Ratulangi No.42 Maros Provinsi Sulawesi Selatan.


3.2.
Kegitan Magang
Tabel Kegitan Mahasiswa selama melakukan magang di UPTD Balai Benih
Tanaman Pangan (BBTP) Provinsi Sulawesi Sealatan.
No
1

Hari/ Tanggal
6 April 2015

Kegiatan
Penerimaan Mahasiwa UIM

2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

7 April 2015
8 April 2015
9 April 2015
10 April 2015
11 April 2015
12 April 2015
13 April 2015
14 April 2015
15 April 2015
16 April 2015
17 April 2015
18 April 2015
19 April 2015
20 April 2015
21 April 2015
22 April 2015
23 April 2015
24 April 2015
25 April 2015
26 April 2015
27 April 2015
28 April 2015
29 April 2015
30 April 2015
1 Mei 2015
2 Mei 2015
3 Mei 2015
4 Mei 2015
5 Mei 2015

Pengarahan Pembimbing
Membuat Bedengan
Isi Polibek
Isi Polibek
Menanam Cabe
Libur
Menanam Kangkung
Menanam Terong
Pengambilan sampel paritas padi
Pengambilan sampel paritas padi
Pengambilan sampel paritas padi
Pengambilan sampel paritas padi
Libur
Mengamati hama dan penyakit tanaman padi
Mengamati hama dan penyakit tanaman padi
Pengambilan sampel permalai 1000 butir
Pengambilan sampel permalai 1000 butir
Panen padi
Panen padi
Libur
Penjemuran
Penjemuran
Perontokan padi
Pengambilan ubinan
Penimbangan hasil ubinan
Panen padi
Libur
Perontokan Padi
Penyiangan tanaman

31
32
33

6 Mei 2015
7 Mei 2015
8 Mei 2015

34
35
36

9 Mei 2015
10 Mei 2015
11 Mei 2015

37
38
39
40
41
42
43
44
45

12 Mei 2015
13 Mei 2015
14 Mei 2015
15 Mei 2015
16 Mei 2015
17 Mei 2015
18 Mei 2015
19 Mei 2015
20 Mei 2015

Penyiraman Tanaman
Panen Padi
Jumat Bersih
Penaburan Benih
Pembersian tanaman
Libur
Penyiangan tanaman
Penyiraman Tanaman
Penambahan padi bobot 1000 butir
Penimbangan bobot 1000 butir
Libur
Penimbangan bobot 1000 butir
Libur
Penyelesaian laporan Magang
Penyeleaian laporan magang
Penyeleaian laporan magang
Penarikan Mahasiswa UIM

BAB IV
HASIL KERJA MAGANG
4.1.

Pengolahan Lahan
a. Pengolahan lahan dengan menggunakan TRAKTOR
Tanah atau lahan yang digunakan untuk pertanaman harus diperiksa sejarah
lapangan lebih dahulu, untuk menghindari terjadinya pencampuran dengan
tanaman atau verietas lain.
Pengolahan lahan juga berpengaruh langsung terhadap hasil tanaman padi
selain pemupukan, pengairan, pengendalian hama penyakit, dll. Pengolahan
dimulai paling lambat 25 hari sebe lum pemindahan bibit. Bibit dipindahkan 2
minggu setelah pengolahan tanah.
Pengolahan tanah, diolah pertama dengan menggunakan traktor, bajak
singkal untuk menghancurkan gulungan pertama. Pengolahan tanah dimaksudkan
untuk menggemburkan tanah dan memberantas gulma-gulma yang ada di
lapangan. Serta pengolahan tanah bertujuan untuk menghindari CVL yang tumbuh
tanpa sengaja.
Pada saat pengolahan membutuhkan air macak-macak ketinggian 5 cm
tergantung dari kondisi tanahnya.
Untuk mendapatkan stuktur lumpur yang baik perlu dilakukan :
-

Membajak 1

Merendam 2 - 3 hari

Membajak 2

Merendam 2 - 3 hari

Menggaru 1

10

Merendam 2 - 3 hari

Menggaru 2 dan meratakan tanah agar dapat menahan air dengan baik dan
merata hingga tanah siap tanam.
Gulma dan sisa tanaman di ambil dan disingkirkan dari petakan sawah.Tanah

berat dibajak dua kali, arah bajakan membentuk garis silang tegak lurus, kedalam
bajak 15 20 cm.Tanah ringan pembajakan dilakukan satu kali dan digaru satu kali
pada kedalaman sekitar 25 cm, tetapi yang sekarang digunakan tiga kali membajak
dan dua kali menggaru.
b. Pengolahan Lahan Tanpa TRAKTOR ( TOT )
Dalam metode ini pengolahan lahan dilakukan dengan menggunakan tenaga
manusia dengan cara menginjak sisa-sisa rumpun yang telah dipanen agar menjadi
pupuk Dan meratakan pinggiran pematang dengan menggunakan cangkul .

11

4.2.

Persemaian
Persemaian disiapkan 15 - 20 hari sebelum tanam. Dalam melakukan persemaian

sebaiknya dibuat pada lahan bekas tanaman palawija atau bukan pada lahan tanaman padi.
Tanah yang dipilih harus seragam kesuburannya, dan teratur pengairannya.
Sebelum melakukan penanaman benih disemaikan terlebih dahulu usus agar tanaman
terhindar dari campuran verietas lain. Pedoman persemaian adalah sebagai berikut:

12

Lahan dibersihkan dari rumput atau bekas tanaman padi.


Persamaian dipersiapkan 25 - 30 hari sebelum tanam.
Tanah diolah dengan cangkul atau bajak pada kondisi air macak-macak agar

tanah menjadi gembur.


Persamaian dibuat seluas 25 m x 2 m ( 5 % areal tanam ) atau dalam 1
hektar 300 m - 500 m (5 % areal tanam) dengan lebar bedengan 110 cm,
tinggi 15 cm 20 cm, jarak antara bedengan 20 cm 30 cm dan dibuat saluran

drainase, kira kira 5 cm tepi kiri kanan bedengan jangan ditabur benih.
Sebelum ditabur benih direndam dengan air bersih kemudian diaduk, lalu
direndam pada air mengalir selama 24 jam,setelah itu benih di inkubasi selama

36 jam sampai 48 jam.


Persemaian dipupuk dengan menggunakan pupuk urea dan Sp 36 dengan dosis

masing-masing 10 g/m2, pupuk dicampur sebelum benih ditabur.


Benih ditabur pada bedengan yang telah siap, 5 hari setelah ditabur
persemaian dialiri air 1 cm selama 2 hari.

4.3.

Penanaman
Dalam melakukan penanaman kita harus memilih bibit yang baik dan sehat dan ciri-

cirinya sebagai berikut:


a.

Pertumbuhan dan tinggi tanaman seragam.

13

b.

Tahan terhadap serangan OPT.

c.

Produksi tinggi.

d.

Daya kecambah tinggi.


Dalam kegiatan penanaman ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

a.

Penanaman dilakukan pada saat bibit berumur 21 - 25 hari (lebih muda


lebih baik).

b.

Memilih bibit yang baik dan sehat.

c.

Jarak tanaman padi untuk benih harus teratur dengan menggunakan


caplak sistem larikan tanam jajar legowo 2 : 1 sehingga memudahkan penyiangan dan
seleksi.
Untuk memproduksi benih cukup mengunakan jarak tanam 20 x 20 cm, 20 x 25 cm,

atau 25 x 25 cm, serta jarak tanam yang digunakan untuk sistem tanam jajar legowo 2 :
1 yaitu 10 x 20 cm ( 40 cm ).

4.4.

Pemupukan

14

Pemupukan dasar kadang dilakukan sebelum ditanami atau sesudahnya. Pupuk


kandang / kompos yang matang disarankan untuk dibersihkan secara merata pada saat
pengolahan tanah sebanyak 1 ton /Ha.
Pemupukan tanaman benih pada dasarnya sama untuk komsumsi. Dosis
pemupukan yang dianjurkan 120-240 kg urea, 100-190 Kg KCL/Ha, atau dapat juga
berpedoman pada rekomendasi daerah setempat :
a. Pupuk Dasar 1/3 dosis urea 100% sp 36
b. Pupuk susulan I 1/3 dosis urea dosis KCL
c. Pupuk susulan II 1/3 dosis urea dosis KCL
Pemupukan N (urea) susulan dapat juga dilakukan berdasarkan keadaan
tanaman dilapangan dengan menggunakan Bagan Warna Daun (BWD). Jika
warna daun menunjukkan skala kurang dari 5 maka tanaman harus segera
dipupuk.
Dalam pemupukan ada beberapa hal yang diperhatikan jenis pupuk ,waktu
pemupukan, dosis yang digunakan dan cara pemberian pupuk yang berdeda
dan letaknya berdampingan harus diatur sedemikian rupa sehingga saat
berbunga tidak bersamaan dengan perbedaan minimal 30 hari.
Pemberian pupuk harus dilakukan secara merata, bila tidak akan
menyulitkan seleksi maupun panen.
Kesuburan tanah yang tidak merata dapat mengakibatkan pertanaman tidak
homogen dan masaknya tidak serempak. Pemberian pupuk P dan K sebaiknya
didasarkan pada analisis tanah. Untuk tanah yang mempunyai kandungan P
dan K tinggi, maka pupuk tidak perlu diberikan. Pada musim hujan, takaran
pupuk dianjurkan lebih rendah daripada musim kemarau.

15

Pemberian bahan organik berupa kompos jerami insitu dan kompos


kotoran ternak sangat dianjurkan pada lahan sawah dengan tujuan untuk
meningkatkan kandungan bahan organik tanah serta mengefekantifkan
penggunaan pupuk buatan

4.5.

Pemeliharaan

Pemeliharaan terdiri atas :


a. Penyulaman
Penyulaman dilakukan beberapa hari setelah tanam ( 4 sampai 5 hari )
kemungkinan terdapat bibit yang mati, maka segera diadakan penyulaman dengan
menggunakan sisa bibit yang telah dipersiapkan dan paling lambat 1 minggu setelah
tanam.
b. Penyiangan
Penyiangan merupakan salah satu kegiatan rutin yang sangat penting dalam
pemeliharaan tanaman padi. Populasi gulma yang tumbuh tidak terkendali, akan
merugikan tanaman padi karena terjadinya persaingan di dalam memperoleh unsur
hara,air,cahaya matahari, dan ruang tumbuh. Jenis-jenis gulma tertentu diduga pula
mengeluarkan senyawa racun (allelopati) yang membahayakan tanaman padi.

16

Pengendalian gulma pada pertanaman Padi bertujuan untuk menekan serendah


mungkin kerugian yang ditimbulkan akibat gulma, sehingga diperoleh laju
pertumbuhan tanaman Padi dan produksi yang maksimal. Tujuan penyiangan bukan
saja membersihkan sawah dari rumput tetapi memperbaiki tata udara dalam tanah,
sehingga pertukaran udara dalam tanah dapat berlangsung dengan baik.
Disamping itu dapat pula dilakukan seleksi ringan dengan membuang rumput yang
terletak dialur barisan tanam ( volunter ). Penyiangan dilakukan 2 sampai 3 kali
tergantung pada keadaan gulma. Penyiangan juga dapat dilakukan pada saat
pemupukan susulan I dan II. Menyiang dapat dilakukan dalam beberapa cara :
-

Secara manual yaitu menyiang dengan menggunakan tangan.

Secara mekanis misalnya dengan landak.

Secara biologis dengan menggunakan tanaman penutup tanah.

Secara kimiawi dengan menggunakan herbisida.

c. Pengairan
Pengairan terhadap pertanaman dilakukan secara teratur sebagai berikut :
Setelah bibit ditanam atau setelah pemupukan N pertama, selama 3 hari petakan
sawah dikeringkan sampai macak macak.
Pada umur 4 14 hari setelah tanam, sawah diairi selama 10 hari dengan tinggi
permukaan air 7 10cm, agar suhu tanah tidak naik yang dapat mengakibatkan
tanaman menjadi layu
Pada umur 15 30 hari setelah tanam, sawah digenangii selama 14 hari dengan
tinggi permukaan air 3 5 cm. Tinggi air lebih dari 5 cm dapat menghambat umur
tersebut akan mengurangi jumlah anakan.
Setelah itu sawah dikeringkan selama 3 hari dan dibiarkan macak macak.
Pada umur 35 50 hari setelah tanam, sawah diairi lagi sampai macak macak
selama 5 hari
17

Pada umur 50 hari setelah tanam, sawah dikeringkan lagi sampai macak macak
selama 5 hari.
Pada umur 55 hari lalu diadakan penggenangan lagi sedalam 10 cm terus menerus
sehingga berbunganya serempak.Kekurangan air pada fase ini akan melemahkan
pembentukan anakan dan pembuahan sehingga mengakibatkan kehampaan.
Pada umur 7 10 hari sebelum panen, sawah dikeringkan agar masaknya
serempak dan menghindari kemungkinan roboh.
Tahap tahap pengeringan sawah tersebut diatas dimaksudkan untuk. :
Memberikan kesempatan kepada akar untuk memperoleh tata udara yang baik,
sehingga perkembangan akar juga baik dan dapat menjamin pertumbuhan yang
baik.
Menaikkan suhu tanah sehingga dapat merangsang kegiatan jasad renik dalam

merubah bahan organik.


Mengurangi jumlah anakan yang tidak produktif.
Membatasi perpanjangan ruas sehingga tidak mudah roboh.
Menghilangkan gas gas racun yang timbul
Menyeragamkan pembungaan dan pemasakan sehingga tanaman dapat dipanen
sekaligus.

4.6.

Pemberantasan Hama dan Penyakit


Tujuan dari pemberantasan hama dan penyakit untuk mengamankan produksi dan

membatasi kehilangan hasil. Dalam pemberantasan hama dan penyakit sebaiknya tanpa
aplikasi pestisida, tetapi apabila diperlukan harus memperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
a.

Jenis Pestisida.
Pestisida yang digunakan sesuai dengan hama dan penyakit yang dikendalikan.

b.

Dosis.
Dalam pemakaian pestisida harus sesuai dengan dosis yang dianjurkan.

18

c.

Waktu Pengendalian.
Waktu yang baik untuk pengendalian hama dan penyakit yaitu pagi dan sore.
Hama yang menyerang tanaman padi serta bagian bagian padi yang diserang oleh
hama tersebut diantaranya :
Yang menyerang bagian akar adalah anjing tanah.
Yang menyerang bagian batang adalah wereng coklat, penggerek batang, tikus,
wereng punggung putih, dan babi.
Yang menyerang bagian daun adalah belalang, hama putih, hama punggung
putih (HPP), wereng hijau, ulat gerayak, keong mas.
Yang meyerang bagian malai adalah burung pipit, tikus, walang sangit, ulat
grayak

4.7.

Seleksi
Seleksi merupakan hal yang sangat
penting karena dengan seleksi kita
bisa

mendapatkan benih yang berkualitas

dan bermutu tinggi. Seleksi dimaksudkan untuk membuang tanaman yang


menyimpang dari tanaman induknya maupun rerumputan sehingga kemurnian benih
yang dapat terjamin.
Dalam melakukan seleksi harus diketahui sifat-sifat tanaman yang akan
diseleksi. Selama pertanaman dilapangan seleksi dilakukan minimal 3 kali yaitu :
a. Fase Vegetatif
Untuk membedakan pewarnaan pigmentasi bentuk dan tinggi tanaman
b. Fase Berbunga
Untuk membedakan umur, bentuk, tinggi, warna, bunga, dan keseragaman
bunga.
c. Fase Masak

19

Untuk membedakan umur, bentuk, dan tinggi serta warna gabah dan
seleksi terhadap tanaman yang akan meragukan harus di laksanakan
dengan teliti.apa bila dapat tanaman yang meragukan sebaiknya di cabut
saja,yang paling penting yang harus di perhatikan yaitu volunteer tanaman
yang tumbuhnya tidak di inginkan semua tanaman yang terletak di luar
barisan harus di buang begitu juga tanaman yang tingginya cepat atau
terlambat.

4.8.

Panen
Hal yang perlu di perhatikan sebelum kegiatan panen dilakukan yaitu persiapan
panen dan waktu serta cara memanen
a. Persiapan panen
Sebelum panen di mulai persiapan karung dan wadah-wadah lainnya serta alat
pengangkut yang digunakan harus di bersihkan dari sisa-sisa gabah dan kotoran
tainya .tujuannya adalah untuk menjamin kualitas benih agar betul-betul murni.
b. Waktu panen
Panen di lakukan
apabila kemasakan telah mencapai 90%.panen di
lakukanpada waktu cuaca baik dan tidak pada cuaca hujan.usahakan tidak
melakukan panen lebih dari suatu varietas pada tempat dan waktu yang agar tidak
terjadi percampuran,tetapi apabila hal ini tidak dapat

dihindarkan maka

pengawasan harus diperketat,kadar air pada waktu berkisar antara 23-27 %.


c. Cara Memanen
Dalam memanen ada dua cara yaitu :
- Manual
Dengan cara panen bahwa yaitu menggunakan sabit bergerigi,untuk
perontokkan menggunakan alat rontok secara manual.

20

Mekanis
Dengan cara panen atas yaitu dengan menggunakan alat panen mesin
yaitu Triven.

Untuk menjaga kebersihan dan kemurnian benih, semua peralatan dan pengolahan
harus diperiksa dan dibersihkan dahulu sehingga bebas dari sisa-sisa benih dan kotoran lain
dari pengolahan sebelumnya.

Sebaiknya untuk panen padi menggunakan sabit bergerigi yang mempunyai


kemampuan menekan kehilangan hasil serendah mungkin. Waktu menyabit sebaiknya
dilakukan agak siang setelah embun hilang.
Perontokkan dapat dilakukan secara tradisional atau secara mekanis. Pengoprasian
mesin sebaiknya dilakukan oleh operator yang mengerti tentang benih dan mesin. Hal ini
untuk menghindari karena mesin kotor maupun kerusakan mekanik atau fisik benih kerena
pengoprasian yang salah

21

4.9.
Pasca Panen
4.9.1. Pengeringan

Pengeringan dilakukan dengan dua cara yaitu :


a. Pengeringan secara alami
Pada pengeringan ini lapisan gabah jangan terlalu tebal, cukup 3-5 cm agar
cepat kering. Untuk mendapatkan kering yang merata,gabah harus dibolakbalik.
b. Pengeringan ini menggunakan mesin pengering (dryen), perubahan suhu
tidak boleh terlalu cepat. Pengeringan gabah dengan kadar air lebih dari 18
% digunakan temperature maksimun 32,2 C, bila kadar air antara 10-18
% perlu suhu maksimun 37,8 C. Kadar air untuk benih padi 11 %.
4.5.1

Prossesing

22

Penanganan benih harus dilakukan dengan baik, agar mutu benih dapat
dipertahankan. Gabah

yang telah diproses dan dikeringkan kemudian

dibersihkan, Pembersihan dilakukan dengan 2 cara yaitu :


a. Tradisional, yaitu dengan menggunakan niru / tampi secara berulang-ulang
agar didapatkan gabah yang berisi(bernas) dengan cara ini kerusakan benih
dapat dihindarkan.
b. Mekanis, yaitu dengan menggunakan mesin pembersih (seed cleaner),
perlu dilakukan dengan hati-hati terutama dengan perputaran mesin untuk
menghindari rusaknya calon benih.

4.5.2

Pengemasan dan Penyimpanan


Pengemasan selain untuk mempermudah dalam penyaluran atau transportasi

benih juga untuk melindungi benih selama penyimpanan, tertama dalam


mempertahankan mutu benih dan menghindari serangan insek.Efektifitas dari
wadah kemasan sangat ditentukan oleh kemampuannya dalam mempertahankan
kadar air dan Viabilitas benih selama penyimpanan.

23

Benih dapat disimpan dalam kemasan Plastik, atau wadah lainnya yang memenuhi
syarat. Tempat penyimpanan (gudang) harus benih, ventilasi baik, kering dari
bebas dari gangguan hama dan penyakit.Penumpukan karung tidak boleh langsung
mengenai lantai, dinding dan tembok dan harus diselang seling agar sirkulasi
udara cukup baik dan tidak mudah rebah.

4.5.3

Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses sosial, dimana individu dan kelompok
memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara
memciptakan dan mempertukarkan produk dan nilai dengan individu dengan
kelompok lain. Sejalan dengan itu pemasaran atau tataniaga adalah meliputi
segala kegiatan usaha yang di utamakan atau diperlukan agar barang barang
produksi dimunkinkan mengalir secara lancar kesektor kosumen. Dalam hal
ini penyampaian atau pemindahan barang dari produsen ke konsumen.
Pemasaran merupakan hal yang sangat penting setelah selesainya
proses produksi pertanian. Jadi,pemasaran produk produk pertanian seperti
benih padi di mulai dari lahan usaha tani ketika petani merencanakan produksi

24

untuk memenuhi permintaan pasar yang spesipik dan prospek pasar. Produk
pertanian biasanya tidak dapat langsung dibawa ke konsumen.
Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang harus di
lakukan oleh para pengusaha termasuk pengusaha tani dalam usaha untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk medapatkan laba dan untuk
berkembang. Berhasil tidaknya usaha tersebut sangat tergantung pada
keahlianya di bidang pemasaran, produksi, keuangan, dan SDM.
Saluran pemasaran
Saluran pesaran atau saluran distribusi terdiri dari seperangkat lembaga yang
melakukan produk dan stasus pemiliknya dari produsen ke konsumen. Untuk memperlancar
penyaluran suatu barang atau jasa dari produsen ke konsumen, maka asalah satu hal yang
perlu mendapat perhatian adalah memilih saluran disrtribusi yang tepat. Saluran disrtribusi
terdiri dari seperangkat lembaga yang melaksanakan semua kegiatan atau fungsi yang
digunakan untuk menyalurkan produk dan status pemilikannya dari produsen hingga ke
konsumen.
ALUR PEMASARAN BENIH SUMBER PADI
BS
PEMULIA

BP

UPB

IKB
DAERAH

BD

BP

IKB

BUMN

(INSTALASI KEBUN BENIH)

PETANI
SHS
25

BR
PETANI

BP
KOPERASI
PENANGKAR BENIH
SWASTA

BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan laporan hasil praktek lapang kami menyimpulkan bahwa :
-

Penggunaan benih yang bersertifikat dan unggul sangat diperlukan dalam


perbanyakan benih.

Untuk mendapatkan benih yang unggul dan bermutu diperlukan penguasaan


yang ketat untuk menjamin kemurnian suatu benih.

Benih yang memenuhi standar mutu benih ditandai dengan label yang
bersertifikat yang hanya dikeluarkan oleh Balai Pengawasan dan Sertifikasi
Benih (BPSB).
26

Hal yang harus diperhatikan dalam merawat tanaman, yaitu pada

saat

kekurangan cahaya matahari tanaman tidak dapat memproduksi cukup


makanan, banyaknya air yang tersedia buat tanaman pada persemaian dapat
menyebabkan tanaman lebih tinggi.
5.2. Saran
-

Perlu adanya pembinaan yang intensif dan tindak lanjut pemerintah setempat
khususnya tentang penggunaan benih varietas unggul bersertifikat sebagai sarana

usahapertanian.
-Dalam melakukan kegiatan diharapkan pengantar benih mengadakan konsultasi dengan
penyuluh pertanian atau orang yang mengerti tentang teknis perbanyakan benih .

DAFTAR PUSTAKA
Anonymous, 1985, Pedoman Sertifikasi Benih, Jakarta Departemen Pertanian.
Assauri, S. 1996. Manajemen Pemasaran, Penerbit rajawali pers. Jakarta.
Sjamsoed,sadjad,1974, Pedoman Program Sertifikasi Benih, Bogor : IPB
Soehario, Mari, 1974, Program Pengawasan Pemasaran Sertifikasi Benih Di Indonesia, Bogor
: IPB

27

BENIH

YANG

TERNYATA

SEMULA

BESAR,

ITU

BESAR-BESARKAN.
MASALAHNYA

DIANGGAP
BUKAN

UNTUK

BESAR

BESAR

KECIL
DI

KARENA

KECIL

KARENA

DIBANDINGKAN BESARNYA HASIL DAPAT DI


PUNGUT

DARI

PADANYA

KECIL

KARENA

DIPANDANG UNTUK HARI INI TETAPI BESAR


KALAU KITA MAMPU MELIHAT JAUH KEHARIHARI DEPAN PADA HASIL PETIKANNYA. KECIL
KARENA DILIHAT BENTUK LUARNYA TETAPI
BESAR

MAKNA

MENGANDUNG

DI

DALAMNYA

SUATU

KARENA

KEHIDUPAN

YANG

BEGITU EFISIEN DITIMBANG DALAM WADAH


YANG BEGITU KECIL. KECIL KARENA FISIKNYA
TETAPI

BESAR

BENAR-BENAR

ISI

JANJINYA

DAPAT

DI

LAMPIRAN

1. MOTTO BENIH

28

KALAU

KITA

MANFAATKANNYA

2. STRUKTUR ORGANISASI UPTD BBTP MAROS

KEPALA UPTD
Ir.H.A. PARENRENGI, MP
29

Nip. 19631231 199703 1 020

KEPALA SUB BAGIAN


TATA USAHA
NICODEMUS KENDEK.SP
Nip. 19621115 199703 1 002

SEKSI SARANA DAN PRASARANA

SEKSI PRODIKSI

Drs.AHYARUL KHULUK

Ir.BASO AS

Nip. 19600513 198903 1 012

Nip. 19580202 199203 1 006

3. BENIH BERLABEL
Tabel 1. Standar Mutu Benih Padi berdasarkan Pengamatan Lapangan
Kelas Benih
Benih Dasar (BD)
Benih pokok (BP)

Varietas lain dan


Tipe simpang
Maks.(%)
0,0
0,2
30

Isolasi Jarak
Minimum (meter)
2
2

Isolasi Waktu
(hari)
30
30

Benih Sebar (BS)

0,5

30

Tabel 2. Standar Mutuh Benih Padi Berdasarkan Pengamatan laboratorium


Komponen
(%)
Kadar Air Maks
Benih Murni
Min
Kotoran Benih
Maks
Benih Varietas
Lain Maks
Benih Tanaman
& Biji Gulma
Maksimum
Daya Tumbuhan
Min

Benih Dasar
(BD)
13,0 %
99 %

Benih Pokok
( BP)
13,0 %
99 %

Benih Sebar
( BS)
13,0 %
98 %

1%

1%

2%

0,0 %

0,1 %

0,2 %

0,0 %

0,1 %

0,2 %

80 %

80 %

80 %

4. PERBANYAKAN BENIH
Pola perbanyakan benih padi berkelas tunggal
(one generation flow)

BS

31

BD

BP

BR

KOMSUMSI

5. GAMBAR BULIR PADI

32

Benih bervariasi dalam bentuk, ukuran , waktu, dan panjang bulu.

6. BAGIAN-BAGIAN DALAM BENIH (BIJI) PADI

Bulu padi

Sekam

33

Putih Lembaga Dalam


(Endosperem)

Lembaga (Embrio)

Keterangan :
a. Sekam adalah bagian yang keras yang membungkus benih (Biji)
b. Putih Lembaga dalam terdiri atas pati, protein, gula dan lemak,Ini digunakan
sebagai persediaan makanan untuk lembaga.
c. Hampir 80 % dari putih lembaga dalam terdiri atas pati. Makanan yang
dibutuhkan untuk perkecambahan benih terdapat dalam putih lembaga dalam.
d. Lembaga akan berkembang menjadi akar dan tunas.
7. PENANAMAN SISTEM LEGOWO
Lampiran Penanaman sistem jajar tanam logowo 2 .1

20 cm
10 cm

X X

40 cm

x x

X X

X X

x x

x x

x x

x x

x x

x x

x x

x x
34

x x

x x

x x

x x

x x

x x

Keterangan:
Antara baris tanaman yaitu 20 cm.
Antara banjar tanaman kebelakang 10 cm.
Antara barisan tanaman 40 cm.

8. DOKUMENTASI KEGIATAN

Gambar 1. Pengolahan Lahan

35

Gambar 2. Persemaian

Gambar 3.Penanaman

36

Gambar 4.Pemupukan

Gambar 5.Panen

37

Gambar 6.Perontokan

Pasca Panen

38

Gambar 7.Pengeringan

Gambar 8.Prossesing

39

Gambar

9.Pengemasan dan

penyimpanan

Gambar 10.Penyaluran
9. DESKRIPSI VARIETAS
Inpari 3
Nomor seleksi
Asal seleksi
Umur tanaman
Bentuk tanaman
Tinggi tanaman
Daun bendera
Bentuk gabah
Warna gabah
Kerontokan
Kerebahan

: 953/Kpts/SR.120/7/2008
:Digul/BPT164C-68-7-2
: 110 hari
: Sedang
:95-100cm
: Tegak
: Panjang Ramping
: Kuning Bersi
: Sedang
: Sedang
40

Tekstur nasi
Kadar Amilosa
Rata rata hasil
Potensi hasil
Bobot 1000 Butir
Ketahanan terhadap
Hama
Penyakit

: Pulen
: 20,57%
: 6,05 t/ha GKG
:7,52 t/ha GKG
:36,7 gm
: Tahan terhadap wereng batang coklat biotipe 1 dan 2.
: Agak Tahan terhadap penyakit hawar daun bakteri

strain III, agak rentan terhadap strain IV dan VIII, Agak terhadap penyakit
tungro Inokulum varian 073,031 dan 031.
Anjuran tanam
: Cocok untuk ditanam pada lahan irigasi dengan
ketinggian sanpai 600 m dpl .
Pemulia

: Aan A. Daradjat, dan Bambang Suprihatno.

Dilepas tahun

: 2008

Inpari 7 Lanrang
Nomor seleksi
Asal seleksi
Umur tanaman
Bentuk tanaman
Tinggi tanaman
Daun bendera
Bentuk gabah
Warna gabah
Kerontokan
Kerebahan
Tekstur nasi
Kadar Amilosa
Rata rata hasil
Potensi hasil
Bobot 1000 Butir
Ketahanan terhadap
Hama

: RUTTST968-15-1-2-2-2-1
:S3054-2D-12-2/Utri Merah-2
:110-115 hari
: Tegak
:104 7cm
: Tegak
: Panjang(P=7,06 mm; L=2,20 mm;P/L=3,21)
: Kuning Bersi
: Sedang
: Sedang
: Pulen
: 20,78%
: 6,23 t/ha GKG
: 8,7 t/ha GKG
:34,6 gm
: Agak terhadap wereng batang coklat biotipe 1,2 dan 3

41

Penyakit

: Agak Tahan terhadap hawar daun bakteri ras III dan

agak rentan terhadap ras IV dan VIII, rentan terhadap tungro inokulum
no. 073 dan 031, agak tahan terhadap inokulum no. 013.
Anjuran tanam

: Cocok untuk ditanam diekosistem sawah dataran

rendah sampai ketinggian 600 dpl.


Pemulia

: Aan A. Daradjat, Nafisah dan Bambang Suprihatno.

Dilepas tahun

: 2009

Inpari 8
Nomor seleksi
Asal seleksi
Umur tanaman
Bentuk tanaman
Tinggi tanaman
Daun bendera
Bentuk gabah
Warna gabah
Kerontokan
Kerebahan
Tekstur nasi
Kadar Amilosa
Rata rata hasil
Potensi hasil
Bobot 1000 Butir
Ketahanan terhadap
Hama

dan 3.
Penyakit

: IR73005-69-1-1-2
:IR65469-161-2-2-2-3-2-2/IR61979-136-1-3-2-2
: 125 hari
: Tegak
:105-121 cm
: Tegak
: Panjang dan ramping
: Kuning bersih
: Sedang
: Tahan
: Pulen
: 20,46 g
: 6,41 t/ha GKG
: 9,3 t/ha GKG
: 29,7 gm
: Agak rentan terhadap wereng batang coklat biotipe 1,2
: Agak Tahan terhadap hawar daun bakteri ras III, dan

agak rentan terhadap ras IV dan VIII, rentan terhadap tungro inokulum no.
073 dan no.031,sertah tahan penyakit tungro inokulum no.013.

42

Anjuran tanam

: Cocok untuk ditanam pada lahan irigasi sampai

ketinggian 600 m dpl.


Pemulia

: Aan A. Daradjat, Nafisah dan Bambang Suprihatno.

Dilepas tahun

: 2009

Inpari 9
Nomor seleksi
Asal seleksi
Umur tanaman
Bentuk tanaman
Tinggi tanaman
Daun bendera
Bentuk gabah
Warna gabah
Kerontokan
Kerebahan
Tekstur nasi
Kadar Amilosa
Rata rata hasil
Potensi hasil
Bobot 1000 Butir
Ketahanan terhadap
Hama

2 dan 3
Penyakit

: IR73012-15-2-2-1
:IR68064-18-1-1-2-2/IR61979-136-1-3-2-2
:125 hari
: Tegak
:105 121 cm
: Tegak
: Panjang dan ramping
: Kuning bersih
: Sedang
: Tahan
: Pulen
: 21%
:6,25 t/ha GKG
:9,9 t/ha GKG
:29,7 gm
: Agak rentan terhadap wereng batang coklat biotipe 1,
:Agak Tahan terhadap hawar daun bakteri ras III, agak

rentan terhadap ras IV dan VIII, agak tahan terhadap tungro inokulum
no.073,serta tahan penyakit tungro inokulum no.031 dan no 013
Anjuran tanam

: Cocok untuk ditanam dilahan irigasi sampai

ketinggian 600 m dpl.


Pemulia

: Aan A. Daradjat, Nafisah dan Bambang Suprihatno.

Dilepas tahun

: 2009

43

Inpari 20
Nomor seleksi
Asal seleksi
Umur tanaman
Bentuk tanaman
Tinggi tanaman
Daun bendera
Bentuk gabah
Warna gabah
Kerontokan
Kerebahan
Tekstur nasi
Kadar Amilosa
Rata rata hasil
Potensi hasil
Bobot 1000 Butir
Ketahanan terhadap
Hama

: BP2080-2E-KN-6-1
:S2823E-KN-33/ IR64//S2823E/ KN/ 33
:104 hari
: Tegak
:102 cm
: Tegak
: Ramping
: Kuning bersih
: Mudah
: Tahan
: Pulen
: 21,1 %
: 6,4 t/ha GKG
: 8,8 t/ha GKG
: 32,4 gm
: Agak tahan terhadap wereng batang coklat ()biotipe 1,

agak rentan terhadap biotipe 2 dan 3


Penyakit
: Tahan terhadap hawar daun bakteri patotipe III, agak
rentan terhadap patotipe IV dan VIII, rentan terhadap tungro, agak tahan
terhadap blas ras 033, rentan terhadap ras 133, 073 dan 173.

Anjuran tanam

: Cocok untuk ditanam diekosistem sawah dataran

rendah didaerah endemik tungro.


Pemulia

: Aan A. Daradjat, Nafisah , Trias Sitaresmi, Cucu

Gunarsih dan Bambang Suprihatno.


Dilepas tahun

: 2011

Inpari 21 Batipuah

44

Nomor seleksi
Asal seleksi
Umur tanaman
Bentuk tanaman
Tinggi tanaman
Daun bendera
Bentuk gabah
Warna gabah
Kerontokan
Kerebahan
Tekstur nasi
Kadar Amilosa
Rata rata hasil
Potensi hasil
Bobot 1000 Butir
Ketahanan terhadap
Hama

: BP1804-1F-7
:Sitali/S3383-1d-Pn-16-2/S969B-265-1-4-1
:120 hari setelah sebar
: Sedang
:96 cm
: Agak Tegak
: Sedang dan agak bulat
: Kuning bersih
: Sedang
: Tahan
: Pera
: 26%
: 6,4 t/ha GKG
: 8,2 t/ha GKG
: 26,8 gm
: Agak rentan terhadap wereng batang coklat biotipe

1,dan 2 agak rentan terhadap biotipe 3


Penyakit
: Tahan terhadap hawar daun bakteri strain III, agak
rentan terhadapstran IV dan VIII, tahan terhadap blas ras 033,agak tahan
terhadap ras 133, 073 dan 173 dan rentan terhadap tungro.

Anjuran tanam

: Cocok untuk ditanam diekosistem sawah sampai

ketinggian 600 m dpl


Pemulia

: Aan A. Daradjat, Sayahrul Zein , dan Abd Azis syarif,

Dilepas tahun

: 2012

Inpari 22
Nomor seleksi
Asal seleksi
Umur tanaman
Bentuk tanaman
Tinggi tanaman
Daun bendera
Bentuk gabah
Warna gabah

: BP3300-2C-2-3
:IR42/IRBB5//CIHERANG///TOWUTI
: 118 hari setelah sebar
: Tegak
:103 cm
: Tegak
: Panjang
: Kuning bersih
45

Kerontokan
Kerebahan
Tekstur nasi
Kadar Amilosa
Rata rata hasil
Potensi hasil
Bobot 1000 Butir
Ketahanan terhadap
Hama

dan 3
Penyakit

:sedang
: Tahan
:Pulen
: 21,9%
:5,8 t/ha GKG
:7,9 t/ha GKG
: 23,2 gm
: Agak tahan terhadap wereng batang coklat biotipe 1, 2
: Tahan terhadap hawar daun bakteri strain III, rentan

terhadap patotipe IV dan VIII, agak tahan terhadap blas ras 033, rentan
terhadap ras 133,agak tahan terhadap ras 073 dan 173, rentang terhadap
tungro.
Anjuran tanam

: Cocok ditanam di sawah dataran rendah(0-600 m dpl)

dan tidak di anjurkan di tanam di daerah endemik tungro..


Pemulia

: Aan A. Daradjat, Nafisah , Trias Sitaresmi, Cucu

Gunarsih dan Bambang Suprihat


no.
Dilepas tahun

: 2012
Inpari 23 Bantul

Nomor seleksi
Asal seleksi
Umur tanaman
Bentuk tanaman
Tinggi tanaman
Daun bendera
Bentuk gabah
Warna gabah
Kerontokan
Kerebahan
Tekstur nasi
Kadar Amilosa
Rata rata hasil
Potensi hasil
Bobot 1000 Butir
Ketahanan terhadap
Hama

: B11955-MR-84-1-4
:B11738RS(Gilirang/BP342F-MR-1-3//Gilirang)
:113 hari setelah sebar
: Tegak
:112 cm
: Tegak
: Gemuk/ lonjong
: kuning
: Sedang
: Tahan
: Pulen
: 17%
:6,9 t/ha GKG
: 9,2 t/ha GKG
: 35,9 gm
: Tahan terhadap wereng batang coklat biotipe 1,2 dan 3

46

Penyakit

: Tahan terhadap hawar daun bakteri patotipe III, agak tahan

terhadap patotipe IV, rentan terhadap patotipe VIII.


Anjuran tanam
: Cocok ditanam sawah daratan rendah sampai sedang
( 0-600 m dpl).
Pemulia

: Buang Abdullah, Sularjo, Heni safitri, Cahyono, dan

Bambang kustianto
Dilepas tahun

: 2012

Inpari 24 Gabusan
Nomor seleksi
Asal seleksi
Umur tanaman
Bentuk tanaman
Tinggi tanaman
Daun bendera
Bentuk gabah
Warna gabah
Kerontokan
Kerebahan
Tekstur nasi
Kadar Amilosa
Rata rata hasil
Potensi hasil
Bobot 1000 Butir
Ketahanan terhadap
Hama

3
Penyakit

: B11844MR-7-17-3
:Bio 12-MR-1-4-PN-6/Beras Merah
: 111 hari
: Tegak
: 106 cm
: Tegak
: Ramping
: Kuning
: Sedang
: Tahan
: Pulen
: 18 %
: 6,7 t/ha GKG
: 7,7 t/ha GKG
:26,7 gm
: Agak tahan terhadap wereng batang coklat biotipe 1, 2,
: Tahan terhadap hawar daun bakteri patotipe III, agak

rentan terhadap patotipe IV dan VIII, rentan terhadap tungro, agak tahan
terhadap blas ras 033, rentan terhadap ras 133, 073 dan 173.
Anjuran tanam

: Cocok untuk ditanam diekosistem sawah dataran

rendah 0 600 m dpl.

47

Pemulia

: Aan A. Daradjat, Nafisah , Trias Sitaresmi, Cucu

Gunarsih dan Bambang Suprihatno.


Dilepas tahun

: 2012

Inpari 25 Opak Jaya


Nomor seleksi
Asal seleksi
Umur tanaman
Bentuk tanaman
Tinggi tanaman
Daun bendera
Bentuk gabah
Warna gabah
Kerontokan
Kerebahan
Tekstur nasi
Kadar Amilosa
Rata rata hasil
Potensi hasil
Bobot 1000 Butir
Ketahanan terhadap
Hama

: BP1002E-MR-2
:BIO 530C-MR-1/ IRBB21
:115 hari
: Tegak
:115 cm
: Tegak
: Ramping
: Kuning
: Sedang
: Tahan
: Ketan
: 5,7 %
:7,0 t/ha GKG
:9,4 t/ha GKG
: 25.09 gm
: Agak tahan terhadap wereng batang coklat biotipe 1,

agak rentan terhadap biotipe 2 dan 3


Penyakit
: Tahan terhadap hawar daun bakteri patotipe III, agak
tahan terhadap patotipe IV dan VIII.

Anjuran tanam

: Cocok untuk ditanam disawah dataran rendah sampai

sedang (0-600 m dpl).


Pemulia

: Buang Abdullah, Sularjo, Heni Safitri, Cahyono, dan

Suwarno
Dilepas tahun

: 2012

48

Inpari 26
Nomor seleksi
Asal seleksi
Umur tanaman
Bentuk tanaman
Tinggi tanaman
Daun bendera
Bentuk gabah
Warna gabah
Kerontokan
Kerebahan
Tekstur nasi
Kadar Amilosa
Rata rata hasil
Potensi hasil
Bobot 1000 Butir
Ketahanan terhadap
Hama

dan 3
Penyakit

: Barkat (K78-13) KN-8


:Introduksi dari IRRI (Sninei/China 971)
: 124 hari
: Tegak
: 80 cm
: Tegak
: Ramping
: Kuning Bersih
: Sedang
: Tahan
: Pulen
: 20,9 %
: 5,7 t/ha GKG
: 7,9 t/ha GKG
: 35,10 gm
: Agak tahan terhadap wereng batang coklat biotipe 1, 2
: Tahan terhadap hawar daun bakteri patotipe III, agak

rentan terhadap patotipe IV dan VIII, rentan terhadap tungro, agak tahan
terhadap blas ras 033, rentan terhadap ras 133, 073 dan 173.
Anjuran tanam

: Cocok ditanam di sawah dataran tinggi sampai 900m dpl

Pemulia

: IRRI,Aan A. Daradjat, Nafisah , Trias Sitaresmi, Cucu

Gunarsih dan Bambang Suprihatno.


Dilepas tahun

: 2012

Inpari 27
Nomor seleksi
Asal seleksi
Umur tanaman
Bentuk tanaman
Tinggi tanaman
Daun bendera
Bentuk gabah
Warna gabah

: 87025-TR-973-3-1-1-KN-B
:Inroduksi dari IRRI(Baldo/7904-TR-4-4-2-1-1)
: 125 hari
: Tegak
: 81 cm
: Tegak
: Ramping
: Kuning Bersih
49

Kerontokan
Kerebahan
Tekstur nasi
Kadar Amilosa
Rata rata hasil
Potensi hasil
Bobot 1000 Butir
Ketahanan terhadap
Hama

: Tahan
: Sedang
: Pulen
: 21,8%
: 5,7 t/ha GKG
: 7,6 t/ha GKG
: 26,5 gm
: Agak tahan terhadap wereng batang coklat biotipe 1,2

rentan terhadap biotipe 3


Penyakit
: Tahan terhadap hawar daun bakteri patotipe III, agak
rentan terhadap patotipe IV dan VIII, rentan terhadap tungro, tahan terhadap
penyakit blas ras 073 dan 173.

Anjuran tanam

: Cocok ditanam di sawah dataran tinggi sampai 900m dpl

Pemulia

: IRRI,Aan A. Daradjat, Nafisah , Trias Sitaresmi, Cucu

Gunarsih .
Dilepas tahun

: 2012

Inpari 28 Kerinci

Nomor seleksi
Asal seleksi
Umur tanaman
Bentuk tanaman
Tinggi tanaman
Daun bendera
Bentuk gabah
Warna gabah
Kerontokan
Kerebahan
Tekstur nasi
Kadar Amilosa
Rata rata hasil
Potensi hasil
Bobot 1000 Butir
Ketahanan terhadap

: RUTTST85B-5-2-2-2-0-J
:IR 63872-14-2-2-1/CEA-1
: 120 hari
: Tegak
: 97 cm
: Tegak
: Ramping
: Kuning Bersih
: Sedang
: Tahan
: Pulen
: 23,7 %
: 6,6 t/ha GKG
: 9,5 t/ha GKG
: 29,7 gm

50

Hama

terhadap biotipe 2 dan 3


Penyakit
: Tahan terhadap hawar daun bakteri patotipe III, agak

: Agak tahan terhadap wereng batang coklat biotipe 1,

rentan terhadap patotipe IV dan VIII, agak tahan terhadap blas ras 033 dan
073, rentan terhadap ras 133, dan 173,rentan terhadap tungro.
Anjuran tanam

: Cocok untuk ditanam diekosistem sawah sampai

ketinggian 600m dpl.


Pemulia

: Aan A. Daradjat, Nafisah , Trias Sitaresmi, Cucu

Gunarsih.
Dilepas tahun

: 2012

Inpari 29 Rendaman
Nomor seleksi
Asal seleksi
Umur tanaman
Bentuk tanaman
Tinggi tanaman
Daun bendera
Bentuk gabah
Warna gabah
Kerontokan
Kerebahan
Tekstur nasi
Kadar Amilosa
Rata rata hasil
Potensi hasil
Bobot 1000 Butir
Ketahanan terhadap
Hama

: B13138-7-MR-2-KA-1
:IR69502-6-SKN-1-B-1-3/KAL-9418F//Pokhall/Angke
: 110 hari
: Tegak
: 103 cm
: Tegak
: Panjang Ramping
: Kuning bersih
: Sedang
: Sedang
: Pulen
: 21,1%
: 6,5 t/ha GKG
: 9,5 t/ha GKG
: 26,10 gm
: Agak rentan terhadap wereng batang coklat 1, Rentan

terhadap biotipe 2 dan 3


Penyakit
: Agak rentan terhadap hawar daun bakteri patotipe III,

rentan terhadap patotipe IV dan VIII,


Anjuran tanam
: Cocok untuk ditanam di sawah dataran rendah sampai
ketinggian 400 m dpl,terutama rawan banjir dan rendaman keseluruhan hari.

51

Pemulia

: Yudhistirah Nugraha,Supartopo dan Suwarno

Dilepas tahun

: 2012

Inpari 31
Nomor seleksi
Asal seleksi
Umur tanaman
Bentuk tanaman
Tinggi tanaman
Daun bendera
Bentuk gabah
Warna gabah
Kerontokan
Kerebahan
Tekstur nasi
Kadar Amilosa
Rata rata hasil
Potensi hasil
Bobot 1000 Butir
Ketahanan terhadap
Hama

: B12743-MR-18-2-3-B
:Pepe/BP/342B-MR-1-3-KN-1-2-3-6-MR-3-BT-1
: 112 hari
: Tegak
:104 cm
: Tegak
: Panjang,Ujung gabah kadang-kadang berbuluh pendek
: Kuning Bersih
: Sedang
: Tahan
: Pulen
: 21,1%
: 6,0 t/ha GKG
: 8,5 t/ha GKG
: 24,7 gm
: Agak tahan terhadap wereng batang coklat biotipe 1, 2

dan 3
Penyakit
tahan

: Tahan terhadap hawar daun bakteri patotipe III, agak


terhadap

patotipe

IV

dan

VIII,

tahan terhadap blas ras 033, agak terhadap ras 133, serata tahan terhadap
tungro ras lanrang
Anjuran tanam

: Cocok ditanam diekosistem sawah dataran rendah

sampai ketinggian 600 m dpt


Pemulia

: Buang Abdullah, Sularjo, Heni sapitri

Dilepas tahun

: 2013

52

Inpari 32
Nomor seleksi
Asal seleksi
Umur tanaman
Bentuk tanaman
Tinggi tanaman
Daun bendera
Bentuk gabah
Warna gabah
Kerontokan
Kerebahan
Tekstur nasi
Kadar Amilosa
Rata rata hasil
Potensi hasil
Bobot 1000 Butir
Ketahanan terhadap
Hama

: BP10620F-BB4-15-BB8
:Ciherang/IRBB64
:120 hari
: Tegak
: 97 cm
: Tegak
: Medium
: Kuning bersih
: Sedang
: Agak Tahan
: Pulen
: 23,46 %
: 6,3 t/ha GKG
: 6,42 t/ha GKG
: 28,10 gm
: Agak rentan terhadap wereng batang coklat biotipe 1,2

dan 3
Penyakit

: Tahan terhadap hawar daun bakteri patotipe III, agak

tahan terhadap patotipe IV dan VIII, tahan terhadap blas ras 033, agak tahan
terhadap blas ras 073 serta agak tahan terhadap tungro ras langrang.
Anjuran tanam

: Cocok untuk ditanam diekosistem sawah dataran

rendah sampai ketinggian 600 m dpl.


Pemulia

: Aan A. Daradjat, Nafisah , Trias Sitaresmi, dan Cucu

Gunarsih.
Dilepas tahun

: 2012

10. DATA PENGAMATAN LAPANGAN KEGIATAN PERBANYAKAN BENIH


PADI DI UPTD BBI MAROS
Tabel Pengamatan Lapangan Kegiatan Perbanyakan Benih Padi Inpari 3
Uraian
Tinggi Tanaman
Jumlah Anakan

P1
112
12

P2
116
13

P3
115
14

P4
110
13

P5
113
11

P6
119
10

53

P7
117
11

P8
117
16

P9
113
11

P10
113
10

Jumlah
1.144
121

Rata-rata
114,4
12,1

Anakan Produktif
Anakan Tdk Produktif
P.D Bendera
Panjang Malai
Jumlah Gabah Permalai
G. Bersi Permalai
G. Hampa Permalai
Bobot Butir Permalai

8
4
34
33
196
112
84

11
4
42
39
167
80
87

Varietas
Kelas
Hambur
Tanam
Perkiraan panen
Panen

11
3
30
32
180
117
63

10
3
27
36
167
114
53

10
1
29
35
152
78
74

9
1
33
39
140
63
77

8
3
32
36
145
103
42

13
3
39
34
204
114
90

10
1
29
30
173
82
91

7
3
30
31
165
93
72

97
26
325
345
1.689
956
733

9,7
2,6
32,5
34,5
168,9
95,6
73,3

: Inpari 3
: BD-BP
: 25 Desember 2014
: 19 Januari 2015
: 16 April 2015
: 2 Mei 2015

Tabel Pengamatan Lapangan Kegiatan Perbanyakan Benih Padi Inpari 7


Uraian
Tinggi Tanaman
Jumlah Anakan
Anakan Produktif
Anakan Tdk Produktif
P.D Bendera
Jumlah Gabah Permalai
Panjang Malai
G. Bersi Permalai
G. Hampa Permalai

P1
103
25
24
1
30
148
24
29
119

P2
113
15
15
30
170
28
93
77

P3
109
20
19
1
28
186
27
62
124

P4
104
10
10
32
136
25
28
108

P5
107
23
22
1
38
113
27
37
76

P6
112
15
14
1
26
164
26
67
97

P7
116
27
25
3
26
150
29
55
95

Varietas

: Inpari 7

Kelas

: BD- BP

Hambur

: 25 Desember 2014

P8
107
21
19
2
21
119
24
42
77

P9
109
27
26
1
37
170
15
129
41

P10
109
12
11
1
34
84
29
22
62

Jumlah
1,089
195
185
11
305
1.440
254
564
876

Rata-rata
108,9
19,5
18,5
1,1
30,5
144,0
25,4
56,4
87,6

Tanam
: 19 Januari 2015
Perkiraan panen
: 21 April 2015
Panen
: 2 Mei 2015
Tabel Pengamatan Lapangan Kegiatan Perbanyakan Benih Padi Inpari 8
Uraian
Tinggi Tanaman
Jumlah Anakan
Anakan Produktif
Anakan Tdk Produktif
P.D Bendera

P1
125
23
13
10
54

P2
120
25
20
5
42

P3
121
14
13
1
49

P4
120
14
10
4
34

P5
115
8
6
2
54

P6
117
23
20
3
35
54

P7
123
11
9
2
44

P8
122
16
13
3
38

P9
124
9
6
3
47

P10
112
15
12
3
30

Jumlah
1199
158
122
36
427

Rata-rata
119,9
15,8
12,2
3,6
42,7

Panjang Malai
G. Bersi Permalai
G. Hampa Permalai

34
70
99

33
90
100

32
55
160

Varietas
Kelas
Hambur
Tanam
Perkiraan Panen
Panen

29
141
41

27
74
102

32
83
113

33
128
60

33
55
112

33
113
186

31
86
98

317
895
1071

31,7
89,5
107,1

: Inpari 8
: BD- BP
: 25 Desember 2014
: 19 Januari 2015
: 30 April 2015
: 7 Mei 2015

Tabel Pengamatan Lapangan Kegiatan Perbanyakan Benih Padi Inpari 9


Uraian
Tinggi Tanaman
Jumlah Anakan
Anakan Produktif
Anakan Tdk Produktif
P.D Bendera
Panjang Malai
Jumlah Gabah Permalai
G. Bersi Permalai
G. Hampa Permalai

P1
120
19
15
4
40
30
203
74
129

P2
117
25
18
7
40
30
214
89
125

P3
115
11
8
3
28
29
145
77
68

P4
116
16
12
4
43
35
161
90
71

P5
113
11
8
3
33
31
219
99
120

P6
119
30
23
7
45
35
154
52
102

P7
127
40
29
11
48
31
222
70
152

P8
124
25
12
13
37
34
214
115
99

P9
125
10
8
2
50
32
215
82
133

P10
123
12
8
4
44
37
127
86
41

Jumlah
1.199
199
141
58
408
321
1.874
834
1.040

Rata-rata
119,9
19,9
14,4
5,8
40,8
32,1
187,4
83,4
104

Varietas
: Inpari 9
Kelas
: BD- BP
Hambur
: 25 Desember 2014
Tanam
: 19 Januari 2015
Perkiraan Panen : 23 April 2015
Panen
: 2 Mei 2015
Tabel Pengamatan Lapangan Kegiatan Perbanyakan Benih Padi Inpari 20
Uraian
Tinggi Tanaman
Jumlah Anakan
Anakan Produktif
Anakan Tdk Produktif
P.D Bendera
Panjang Malai
Jumlah Gabah Permalai
G. Bersi Permalai
G. Hampa Permalai

P1
105
10
10
35
27
203
59
46
Varietas
Kelas
Hambur

P2
104
14
14
2
35
26
214
70
74

P3
94
14
12
2
35
24
145
37
41

P4
122
18
16
2
52
27
161
91
55

P5
102
15
15
41
28
219
53
31

P6
103
11
11
1
32
25
154
105
57

: Inpari 20
: BD - BP
: 25 Desember 2014

55

P7
109
16
16
43
24
222
66
75

P8
109
13
13
39
36
214
99
29

P9
105
24
20
4
30
30
215
68
47

P10
121
27
16
1
53
26
127
56
35

Jumlah
1.074
152
143
12
395
273
1.874
704
490

Rata-rata
107,4
15,2
14,3
1,2
39,5
27,3
187,4
70,4
49

Tanam
Panen

: 19 Januari 2015
: 25 April 2015

Tabel Pengamatan Lapangan Kegiatan Perbanyakan Benih Padi Inpari 21


Uraian
Tinggi Tanaman
Jumlah Anakan
Anakan Produktif
Anakan Tdk Produktif
P.D Bendera
Panjang Malai
Jumlah Gabah Permalai
G. Bersi Permalai
G. Hampa Permalai

P1
116
21
19
2
38
33
105
70
49

P2
125
19
19
46
37
144
54
70

Varietas
Kelas
Hambur
Tanam
Panen

P3
110
14
11
3
36
33
78
102
57

P4
109
24
21
3
39
30
146
84
45

P5
115
13
12
1
41
39
84
131
17

P6
110
11
10
1
22
30
162
137
48

P7
116
10
6
4
27
31
141
85
28

P8
110
11
9
2
35
38
128
128
34

P9
111
13
10
3
27
28
133
133
45

P10
116
18
15
3
35
39
91
102
11

Jumlah
1,138
154
154
22
346
338
1.194
1.026
404

Rata-rata
113,8
15,4
15,4
2,2
34,6
33,8
119,4
102,6
40,4

: Inpari 21
: BD - BP
: 25 Desember 2014
: 19 Januari 2015
: 25 April 2015

Tabel Pengamatan Lapangan Kegiatan Perbanyakan Benih Padi Inpari 22


Uraian
Tinggi Tanaman
Jumlah Anakan
Anakan Produktif
Anakan Tdk Produktif
P.D Bendera
Panjang Malai
Jumlah Gabah Permalai
G. Bersi Permalai
G. Hampa Permalai

P1
117
19
18
1
34
29
171
151
20

P2
106
15
11
4
29
26
146
93
53

Varietas
Kelas
Hambur
Tanam
Panen

P3
120
18
17
1
36
27
213
156
57

P4
108
21
21
1
35
27
132
89
43

P5
112
17
15
2
32
25
171
159
12

P6
112
13
13
35
30
200
174
26

P7
113
10
8
2
40
26
202
160
42

P8
117
19
17
2
37
27
185
173
12

P9
118
18
12
5
37
35
181
153
28

P10
115
21
19
2
36
28
212
158
54

Jumlah
1.138
171
151
20
351
280
1.813
1.466
347

Rata-rata
113,8
17,1
15,1
2
35,1
28
181,3
146,6
34,7

: Inpari 22
: BD - BP
: 25 Desember 2014
: 19 Januari 2015
: 25 April 2015

Tabel Pengamatan Lapangan Kegiatan Perbanyakan Benih Padi Inpari 23


Uraian

P1

P2

P3

P4

P5

P6

56

P7

P8

P9

P10

Jumlah

Rata-rata

Tinggi Tanaman
Jumlah Anakan
Anakan Produktif
Anakan Tdk Produktif
P.D Bendera
Panjang Malai
Jumlah Gabah Permalai
G. Bersi Permalai
G. Hampa Permalai

128
11
9
2
57
25
339
112
227

115
10
6
54
20
170
53
117

Varietas
Kelas
Hambur
Tanam
Panen

127
15
15
57
29
270
95
175

129
7
7
45
30
181
121
60

134
13
13
42
28
217
83
134

114
7
5
2
65
25
153
34
119

125
11
8
3
57
26
245
101
144

108
8
7
1
47
22
167
56
111

123
10
9
1
49
29
199
75
124

126
29
26
3
50
39
177
77
100

1,229
121
105
12
523
273
2.118
807
1.311

122,9
12,1
10,5
1,2
52,3
27,3
211,8
80,7
131,1

: Inpari 23
: BD - BP
: 25 Desember 2015
: 19 Januari 2015
: 25 April 2015

Tabel Pengamatan Lapangan Kegiatan Perbanyakan Benih Padi Inpari 24


Uraian
Tinggi Tanaman
Jumlah Anakan
Anakan Produktif
Anakan Tdk Produktif
P.D Bendera
Panjang Malai
Jumlah Gabah Permalai
G. Bersi Permalai
G. Hampa Permalai

P1
115
16
16
27
42
133
114
19

P2
114
13
11
2
27
36
109
90
19

Varietas
Kelas
Hambur
Tanam
Panen

P3
122
15
14
1
29
38
118
103
15

P4
120
14
13
1
26
34
154
108
41

P5
120
8
18
28
23
150
130
20

P6
120
17
17
47
36
137
119
18

P7
115
14
14
29
42
145
130
15

P8
133
10
9
1
29
42
119
70
49

P9
117
21
20
1
26
37
171
152
19

P10
120
16
15
1
29
42
175
135
40

Jumlah
1,236
144
147
7
297
372
1,371
1.151
220

Rata-rata
123,6
14,4
14,7
0,7
29,7
37,2
137,1
115,1
22

: Inpari 24
: BD - BP
: 25 Desember 2014
: 19 Januari 2015
: 30 April 2015

Tabel Pengamatan Lapangan Kegiatan Perbanyakan Benih Padi Inpari 25


Uraian
Tinggi Tanaman
Jumlah Anakan
Anakan Produktif
Anakan Tdk Produktif
P.D Bendera
Panjang Malai
Jumlah Gabah Permalai

P1
124
12
9
3
31
34
144

P2
113
11
8
3
29
31
185

P3
114
11
9
2
31
27
179

P4
117
19
17
2
38
31
232

P5
122
10
8
2
43
37
259

57

P6
117
20
17
3
50
38
175

P7
117
20
18
2
41
34
151

P8
96
13
9
4
36
25
146

P9
117
9
8
1
40
25
281

P10
115
15
8
7
37
30
144

Jumlah
1.152
140
111
29
376
312
1.896

Rata-rata
115,2
14
11,1
2,9
37,6
31,2
189,6

G. Bersi Permalai
G. Hampa Permalai

100
44

95
90

Varietas
Kelas
Hambur
Tanam
Panen

109
70

95
137

144
115

143
32

113
38

94
52

201
80

86
58

1.179
716

117,9
71,6

: Inpari 25
: BD - BP
: 25 Desember 2014
: 19 Januari 2015
: 30 April 2015

Tabel Pengamatan Lapangan Kegiatan Perbanyakan Benih Padi Inpari 26


Uraian
Tinggi Tanaman
Jumlah Anakan
Anakan Produktif
Anakan Tdk Produktif
P.D Bendera
Panjang Malai
Jumlah Gabah Permalai
G. Bersi Permalai
G. Hampa Permalai

P1
89
27
23
4
31
28
149
104
45

P2
115
9
5
4
32
28
178
70
108

P3
94
17
15
2
38
26
206
116
90

P4
97
17
14
3
36
28
164
122
41

P5
112
16
14
2
36
23
222
109
113

P6
87
17
15
2
31
26
161
74
87

P7
117
22
13
9
32
26
196
78
118

P8
97
17
4
13
41
26
188
113
75

P9
122
18
4
14
43
30
154
39
115

P10
92
13
12
1
31
26
170
114
56

Jumlah
1022
173
119
54
351
267
1.788
939
848

Rata-rata
102,2
17,3
11,9
5,4
35,1
26,7
178,8
93,9
84,8

Varietas
: Inpari 26
Kelas
: BD - BP
Hambur
: 25 Desember 2014
Tanam
: 19 Januari 2015
Panen
: 25 April 201
Tabel Pengamatan Lapangan Kegiatan Perbanyakan Benih Padi Inpari 27
Uraian
Tinggi Tanaman
Jumlah Anakan
Anakan Produktif
Anakan Tdk Produktif
P.D Bendera
Panjang Malai
Jumlah Gabah Permalai
G. Bersi Permalai
G. Hampa Permalai

P1
108
18
18
35
27
103
83
20
Varietas
Kelas
Hambur
Tanam
Panen

P2
104
24
20
4
34
28
111
86
25

P3
103
25
24
1
29
26
138
113
25

P4
99
11
10
1
31
27
158
131
27

P5
102
20
20
36
24
147
118
29

P6
106
17
15
2
29
27
169
112
57

: Inpari 27
: BD - BP
: 25 Desember 2014
:19 Januari 2015
: 25 April 2015

58

P7
105
11
11
32
27
157
112
45

P8
98
16
14
2
38
28
134
98
36

P9
110
11
11
39
26
144
74
70

P10
102
14
13
1
32
24
132
99
33

Jumlah
1,037
167
156
11
335
264
1,387
1,020
367

Rata-rata
103,7
16,7
15,6
1,1
33,5
26,4
138,7
102
36,7

Tabel Pengamatan Lapangan Kegiatan Perbanyakan Benih Padi Inpari 28


Uraian
Tinggi Tanaman
Jumlah Anakan
Anakan Produktif
Anakan Tdk Produktif
P.D Bendera
Panjang Malai
Jumlah Gabah Permalai
G. Bersi Permalai
G. Hampa Permalai

P1
135
19
16
3
38
32
137
122
15

P2
125
14
12
2
38
33
123
90
33

Varietas
Kelas
Hambur
Tanam
Panen

P3
125
24
20
4
33
32
136
104
32

P4
135
11
10
1
50
36
146
87
59

P5
123
11
8
3
50
31
154
141
13

P6
141
9
8
1
40
36
148
107
41

P7
133
17
14
3
32
32
106
70
36

P8
137
15
11
4
32
32
179
98
81

P9
138
13
10
3
35
38
116
72
44

P10
125
14
10
3
32
31
90
65
25

Jumlah
1,317
147
109
27
360
333
1.335
953
379

Rata-rata
133,7
14,7
10,9
2,7
36,0
33,3
133,5
95,3
37,9

: Inpari 28
: BD - BP
: 25 Desember 2014
: 19 Januari 2015
: 26 April 2015

Tabel Pengamatan Lapangan Kegiatan Perbanyakan Benih Padi Inpari 29


Uraian
Tinggi Tanaman
Jumlah Anakan
Anakan Produktif
Anakan Tdk Produktif
P.D Bendera
Panjang Malai
Jumlah Gabah Permalai
G. Bersi Permalai
G. Hampa Permalai

P1
110
10
5
5
35
30
216
121
95

P2
130
23
19
4
47
30
187
90
97

Varietas
Kelas
Hambur
Tanam
Panen

P3
115
17
15
3
40
33
186
122
64

P4
117
22
21
1
37
29
219
156
63

P5
119
25
18
4
28
25
165
112
53

P6
125
13
7
6
64
33
204
124
80

P7
117
25
18
7
40
30
209
122
87

P8
130
21
14
7
49
30
298
158
140

P9
130
14
10
4
36
28
306
121
185

P10
120
17
13
4
25
20
285
183
102

Jumlah
1213
184
140
45
401
288
2.275
1.309
967

Rata-rata
121,3
18,4
14
4,5
40.1
28,8
227,5
130,9
96,7

: Inpari 29
: BD - BP
: 25 Desember 2014
: 19 januari 2015
: 27 April 2015

Tabel Pengamatan Lapangan Kegiatan Perbanyakan Benih Padi Inpari 31


Uraian
Tinggi Tanaman
Jumlah Anakan
Anakan Produktif

P1
102
8
4

P2
118
20
18

P3
118
19
16

P4
120
12
10

P5
118
11
37

P6
117
17
16
59

P7
120
19
16

P8
122
12
10

P9
122
8
6

P10
114
15
11

Jumlah
1,171
141
144

Rata-rata
117,1
14,1
14,4

Anakan Tdk Produktif


P.D Bendera
Panjang Malai
Jumlah Gabah Permalai
G. Bersi Permalai
G. Hampa Permalai

4
31
36
190
76
114

2
34
34
140
112
28

Varietas
Kelas
Hambur
Tanam
Panen

3
36
36
196
113
83

2
46
37
206
116
90

3
34
34
227
138
89

1
35
34
168
123
45

3
32
35
180
118
62

2
40
37
144
119
25

2
48
37
171
116
55

4
30
32
164
114
50

26
336
352
1,786
1.145
641

2,6
33,6
35,2
178,6
1.145
64,1

: Inpari 31
: BD-BP
: 25 Desember 2014
: 19 Januari 2015
: 4 Mei 2015

Tabel Pengamatan Lapangan Kegiatan Perbanyakan Benih Padi Inpari 32


Uraian
Tinggi Tanaman
Jumlah Anakan
Anakan Produktif
Anakan Tdk Produktif
P.D Bendera
Panjang Malai
Jumlah Gabah Permalai
G. Bersi Permalai
G. Hampa Permalai

P1
108
12
11
1
49
23
149
136
13

P2
109
16
15
1
29
25
158
142
16

Varietas
Kelas
Hambur
Tanam
Panen

P3
112
17
17
26
23
157
143
14

P4
109
16
13
3
33
26
103
63
40

P5
103
13
13
27
26
107
92
15

P6
116
13
13
37
29
143
129
14

P7
110
17
14
3
36
29
149
104
45

P8
117
20
19
1
40
25
170
147
23

P9
108
16
16
36
48
155
131
24

P10
108
23
20
2
29
22
132
117
15

Jumlah
1,100
163
151
11
342
276
1.423
1.204
219

: Inpari 32
: BD-BP
: 25 Desember 2014
: 19 Januari 2015
: 4 Mei 2015

Tabel Bobot 1000 Butir


No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Varietas

Bobot 1000 Butir


36,6579
34,5412
29,6264
29,724
32,3493
26,7454
23,1597
35,8623
26,6903
25.09

Inpari 3
Inpari 7
Inpari 8
Inpari 9
Inpari 20
Inpari 21
Inpari 22
Inpari 23
Inpari 24
Inpari 25

60

Rata-rata
110
16,3
15,1
1,1
34,2
27,6
142,3
120,4
21,9

11
12
13
14
15
16

Inpari 26
Inpari 27
Inpari 28
Inpari 29
Inpari 31
Inpari 32

35,973
26,4005
29,6264
26,9769
24,6319
28,1076

ALUR BENIH PADI DAN PALAWIJA


(flow of seed )

BENIH PENJENIS

PEMULIA

(BS)

TANAMAN

BENIH DASAR
(BD/FS)

SERTIFIKASI BENIH
OLEH

UPTD BPSBTPH

BENIH POKOK
(BP/SS)
61

INSTALASI KEBUN
BENIH PADI DAN
PALAWIJA

BENIH SEBAR

PB./BUMN/

(BR/ES)

KOPRASI
PETANI

62

Anda mungkin juga menyukai