PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelaksanaan Praktek Kerja Industri (Prakerin) sebagai wujud pelaksana.an
dan kebijaksanaan Kurikulum. SMK yang akan dipelajari oleh peserta didik di
sekolah dan di Dunia Usaha (DU) / Dunia Industri (DI). Pelaksanaan Prakerin
lebih ditekankan dalam rangka meningkatkan mutu SMK dan tamatannya
sehingga tercapai relevansi antara dunia pendidikan dengan lembaga yang
membutuhkan tenaga kerja.
Penyelenggaraan praktek di industri dimaksudkan agar siswa SMK
memilih kemampuan profesional dalam rangka meningkatkan kualitas Sumber
Daya Manusia (SDM) kemampuan yang meliputi pengorganisasian dan
implementasi pekerjaan, komunikasi, kerja sama, penerapan teknik dan metode
kerja serta kemandirian dan tanggung jawab.
Untuk mengetahui perkembangan peserta didik yang mengikuti Praktek
Kerja Industri (Prakerin) diperlukan perangkat yang dapat memberikan informasi
kepada peserta didik, pembimbing industri dan guru pembimbing. Oleh karena
itu, maka buku ini dimaksudkan untuk memenuhi keperluan tersebut.
1
mandiri penerima upah maupun sebagai pekerja mandiri terutama yang
berkenaan dengan disiplin kerja.
4. Meningkatkan, memperluas dan memantapkan proses penyerapan
teknologi baru dan lapangan kerja ke sekolah maupun sebaliknya.
5. Memberikan masukan dan umpan balik mengembangkan kesesuaian
pendidikan kejuruan.
6. Memberikan peluang masukan penempatan dan kerja sama.
2
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
3
1. Tugas Pokok UPTD
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 3,
UPTD Balai Benih Daerah Tanaman Pangan, mempunyai fungsi;
a. Menyusun program kerja, rencana kerja dan anggaran UPTD Balai Benih.
Daerah Tanaman Pangan sesuai kebutuhan setiap tahun;
b. Mengkoordinasikan jenis, kualitas dan jumlah bibit serta waktu
pelaksanaan pembenihan dan pembibitan Tanaman pangan;
c. Menyediakan/ mengadakan benih/bibit Tanaman Pangan unggul,
mengawasi dan memelihara bibit agar dapat menghasilkan bibit atau benih
yang unggul;
d. Membuat rencana penyaluran bibit sesuai aturan dan petunjuk, serta
arahan Kepala Dinas dan Kepala Bidang Tanaman Pangan;
e. Melaksanakan pengadaan sarana dan prasarana perbenihan /
pembibitan Tanaman Pangan dan fasilitas lainnya;
f. Melakukan bimbingan kepada penangkar tentang teknologi
perbenihan/pembibitan Tanaman Pangan dalam lingkup UPTD;
g. Melaksanakan penasaran dan distribusi. benih/bibit Tanaman Pangan
unggul;
h. Melaksanakan pengolahan administrasi umum, administrasi kepegawaian
dan administrasi keuangan;
i. Melakukan pengolahan administrasi pengolahan barang daerah yang ada
pada UPTD Balai Benih Daerah Tanaman Pangan;
4
B. Struktur Organisasi
KEPALA BBU
WANDY GUNAWAN,SP
NIP. 1982062 201001 1 015
C. Bidang Usaha
1. Kepala UPTD
a. Kepala UPTD mempunyai tugas pokok memimpin, melakukan
koordinasi, pembinaan dari pengendalian di bidang produksi
perbenihan/pembibitan Tanaman Pangan sesuai dengan kententuan
perundangan-undangan dan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati;
b. Dalam menyelenggarakan tugas pada ayat (1) pasal ini, kepala
UPTD mempunyai fungsi :
1) Perumusan Kebijakan teknis, pemberian bimbingan dalam
melakukan sertifikat sesuai standar;
2) Perumusan kebijakan teknis distribusi perbenihan/pembibitan
Tanaman. Pangan;
3) Melaksankan pelayanan mum sesuai standar yang ditetapkan oleh
Bupati;
4) Pengamanan dan pengendalian pelaksanaan tugas pokok sesuai
dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati;
5) Melaksanakan pengembangan perbenihan / pembibitan Tanaman
pangan;
5
6) Pencegahan, pengendalian dan pengobatan OPT pada benih/bibit
yang dikembangkan;
7) Penyimpangan, pendistribusian, pencatatan. dan pemasaran
benih/bibit Tanaman Pangan;
8) Pelaksanaan recording, monitoring dan evaluasi dibidang tugasnya;
2. Sub Bagian Tata Usaha
a. Sub Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Sub
Bagian Tata Usaha yang mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan
program, administrasi umum, administrasi kepegawaian, administrasi
keuangan.
b. Dalam menyelenggarakan tugas pada ayat (1) pasal ini,
Bagian Tata Usa.ha mempunyai fungsi :
1) Penyusunan program dan kegiatan;
2) Pengolaan administrasi keuangan;
3. Kasubsi Pengolaan Produksi Benih
a. Kasubsi pengolaan produksi Benih Tanaman Pangan mempunyai
tu.gas melaksanakan kegiatan perbenihan Tanaman pangan dan pengkajian
teknologi pertanian;
b. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Ayat
(1) pasal ini pengolaan produksi benih mempunyai fungsi:
1. Pelaksanaan kegiatan pembenihan Tanaman Pangan;
2. Pelaksanaan Pe.ngkajian teknologi perbenihan Tanaman
Pangan;
3. Pengolaan sarana dan prasarana pembenihan;
4. Evaluasi dan pelaporan hsil pelaksanaan kegiatan;
4. Kasubsi Pengolaan Pemasaran Benih
a. Kasubsi pengolaan pemasaran benih mempunyai
tugas pokok melaksanakan kegiatan pemasaran benih;
b. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana
yang dimaksud ayat
6
1) Pasal ini pengolaan pemasaran benih
mempunyai tugas:
2) Pelaksanaan kegiatan pemasaran benih;
3) Pengolaan sarana dan prasarana pemasaran
benih Tanaman Pangan;
4) Evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan
kegiatan;
7
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH
A. Uraian Materi
A. HASIL KEGIATAN SISWA
Selama praktek kerja industri dilaksanakan di BBU Hortikultura Sentajo
selama 3 bulan, dimulai dari tanggal 19 Maret S/D 18 Juni 2019. Setelah saya
melaksanakan kegiatan praktek kerja industri (Prakerin) saya dapat menambah
pengalaman serta pengetahuan tentang pelayanan di BBU Holtikultura Sentajo
tentang pertanian. Khususnya tentang budidaya tanaman terong.
Kegiatan yang penulis lakukan selama prakerin, yaitu:
1. Mengisi Jurnal
Mengisi jurnal yaitu pencatatan setelah melakukan kegiatan atau yang harus
dilalui untuk menyelesaikan suatu proses kerja tertentu.
Contohnya:
a. Mengisi lembar kegiatan
b. Mengisi daftar hadir
8
Tanaman ini menyebar ke seluruh dunia, baik negara-negara yang beriklim panas
(tropis) maupun iklim sedang (sub tropis). Pengembangan budidaya terung paling
pesat di Asia Tenggara, salah. satunya di Indonesia (Firmanto, 2011).
Banyaknya manfaat dan tingginya nilai ekonomi tanamn terong,
memungkinkan bahwa tanaman terong memiliki peluang bisnis yang besar, oleh
karena itu perlu dibudidayakan dengan baik dan benar agar dapaat dicapai
produktivitas dan kualitas yang tinggi. Produktivitas tanama terong di Indonesia
pada tahun 2012 yaitu 518-827 ton/ha mengalami kenaikan sejak tahun 1997
sampai tahun 2012 sebesar 1,43%. Meskipun produsi terong nasional tiap tahun
cenderung meningkat namun produksi terong di Indonesia masih rendah hanya
menyembang 1% dan kebutuhan dunia. Salah satu usaha yang dilakukan untuk
meningkatkan produksi terong di Indonesia adalah pengolahan tanah yang baik
dan pern.berian pupuk yang tepat serta dosis yang sesuai kebutuhan tanaman,
(Simatupang, 2010).
9
2. Batang
Batang tanaman terung dibedakan menjadi dua macam, yaitu batang utama
(batang primer) dan percabangan (cabang sekunder). Batang utam.a merupakan
penyangga berdirinya tan an, sedangkan percabangan merupakan hamar" tanaman
yang m ngeluarkan bunga. Bentuk percabangan tanaman terong hampir sana
dengan. percabangan yaitu menggarpu (dikotom), letaknya agak. tidak Ieraturan.
3. -Daun
Daun terung tertutup oleh bulu-bulu halus. Daunnya berbentuk bulat
10
Buah terong merupakn buah sejati tunggal dan ti• masak. Kulit buah luar
berupa lapisan tipis berw yang mengkila. Daging buah tebal , lunak dan be: Biji-
biji terdapat dalam daging buah. Buah meng yang dikenal seperti panjang
silindris, panjang ton dan bulat. Karena bentuk bug., berlainan maka berbeda-beda
dan berlainan pula, rata-rata 125 gra yang ukurannya kecil-kecil berbentuk pipih
dan b merupakan alat reproduksi atau perbanyakan (Johan,2010).
11
cukup bahan organik. Keasarnan (pH) tanah yang sesuai untuk tanaman terong
sekitar 6,0-6,5 (Pracaya, 2006).
2.Persiapan pembibitan
12
media ditutup dengan kain goni (bisa juga menggunakan mulsa PHP) dan dijaga
dalam keadaan lembab.
Pembukaan pen:utup permukaan media semai dilakukan apabila benih
sudah berkecambah, baru kemudian benih disungkup menggunakan plastik
transparan. Pembukaan sungkup dimulai pada jam 07.00 - 09.00, dan dibuka lagi
jam 15.00-17.00. Umur 5 hari menjel.an.g tanam sungkup harus dibuka secara
penuh untuk penguatan tanaman. Penyiraman jangan terlalu basah dan dilakukan
setiap pagi.. Penyemprotandengan fungisida berbahan aktifsimoksanil dan
insektisida berbahan aktifimidakloprid pada umur 15 ha (hari setelah semai)
dengan dosis 1/2 dari dosis terendah. Bibit yang sudah memiliki 4 helai daun
sejati siap untuk pindah tanam ke lahan.
3. Penanaman
Benih yang telah disemai selama 25 hari setelah semai (HSS) dapat
ditanam pada lubang tanam yang telah disediakan. Ciri dari bibit tanaman terong
yang siap tanam adalah munculnya atau keluar 3 lembar helai daun sempurna atau
mencapai tinggi 7,5 cm. Sebaiknya penanaman dilakukan pada sore hari setelah
dilakukan penggenangan untuk mempermudah pemindahan dan masa adaptasi
pertumbuhan awal.
Sistem tanam yang digunakan untuk terong adalah sistem single row,
dengan jarak antara tanaman 75 cm. Bibit yang siap tanam dimasukkan kedalam
lubang tanam yang ditugal sedalam 10-15 cm kemudian ditekan ke bawah sambil
ditimbun dengan tanah yang berada di sekitar lubang mulsa sebatas leher akar
(pangkal batang). Untuk menjaga dari serangan hama dapat diberikan insektisida
bahan aktif carbofuran.
13
Waktu tanam yang baik musim kering, clan. air tersedia
Pilih bibit yang tumbuh subur dan normal
Tanam bibit di lubang tanam secara tegak lalu tanah di sekitar batang
dipadatkan
Siram lubang tanam yang telah ditanami hingga cukup basah (lembab)
4.Penyulaman
Penyuiaman dilakukan sampai dengan um.ur tana sudah terla1u tua
apabila masih. terns disularn men seragam. Dan akan berpengaruh terhadap
pengendan 2 minggu. Tanaman yang akibatkan pertumbuhan tidak ian haina
penyakit.
5 .Perempelan dan pengikatan tanaman.
Perempelan tunas sampingpada tanaman t ongdilakukan sampai dengan
pembentukan cabang, baik pada cabang utama cabang kedua, ketiga dan
seterusnya di atas cabang utama. Jadi di atas cabang utama, cabang yang
dipelihara adalah cabang-cabang produktif, dimana cabang-cabang produktif ini
selalu diikuti dengan mun.culnya bunga. Perempelan tunas samping dilakukan
pada semua tunas yang keluar di ketiak daun, 1 maupun di bawah cabang-cabang
produktif. Peren utama bertujuan untuk memacu pertumbuhan ve tumbuh kekar,
di.samping itu juga menjaga kelemb dewasa, sedangkan perempelan tunas
dibawah cabaik di bawah cabang utama pelan tunas di bawah cabang etatif
tanaman agar tanaman than pada saat tanaman sudah g-cabang produktif bertujuan
untuk menjaga kelembaban tanaman dan mengopti:
alkan produksi.
Perempelan daun di bawah cabang utama dilakuk pada saat tajuk tanaman
telah ini menutupi seluruh daun bagian bawah, pada saat i • daun sudah tidak
berfungsi secara optimal, justru sangat disenangi hama dan enyakit tanaman.
Perempelan pada daun juga dilakukan bagi daun tua/terserang penyakit.
14
6.Sanitasi lahan dan pengairan
7.Pemupukan susulan
Pupuk yang digunakan pada pemupukan susulan meliputi pupuk akar dan
pupuk dawn. Pupuk akardiberikan dengan cara pengocoranyaitu saat tanaman
berwnur 15 hst dan 30 hst berikan 3kg NPK15-15-15 kemudian larutkan dalam
2001t air, larutan ini dapat digunakan untuk 1000 tanaman dan masing-masing
tanaman diberikan 200m1. Pada umur 45 hst dosisnya 4kg NPK15-15-15
dilarutkan dalam 2001t air, untuk 1000 tanaman dan masing-masing tanam.an
diberikan 200m1. Sedangkan pada umur 60 hst dan 75 hst, dosisnya 5kg NPK15-
15-15 dilarutkan dalam 2001t air, untuk 1000 tanaman dan tiap tanaman 200m1.
Pupuk daundengan kandungan Nitrogen tinggi diberikan pada umur 14 hst
dan 21 hst. Sedangkan kandungan Phospat, Kalium dan rnikro tinggi diberikan
urnur 30 hst dan 60 hst.
8 Panen
Panen pertama terong dapat dilakukan saat tanaman berumur 30 hst atau
sekitar 15 — 18 hst setelah munculnya bunga. Kriteria panen buah terong Iayak
15
panen adaiah daging belum keras, wa.ma buah mengkilat, ukuran tidak terlalu
besar ataupun terlalu kecil. Sedangkan untuk terong jenis bulat kecil panen buah
dapat dilakukan pada mum 10-15 hari setelah muncul bunga dengan ciri : buah
kelihatan segar, warnanya cerah bagi terong tipe hijau dan beiiun berwarna
kecoklatan bagi terong berwarna ungu, bila dipotong belum tampak biji yang
berwarna kuning keemasan dan warna daging masih putih bersih.
Pemanenan dapat dilakukan seminggu dua kali sehingga total dalam satu
musim dapat dilakukan 8 kali panen dengan poten.si jumlah buah per tanaman
bisa mencapai 21 buah. Setelah pemanenan yang ke delapan biasanya produksi
mulai menurun baik kwalitas maupun kwantitasnya.
16
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Terong sangat mudah dibudidayakan dan tidak perlu penanganan yang
rumit Terong dapat hidup didataran rendah dan tinggi dengan ketinggian 1-1.200
dpI dan suhu optimum 18 - 25 derajat Celcius. Untuk pembentukan wama buah,
terong memerlukan pencahayaan yang cukup. Terong tumbuh dengan baik di
tanah lempung berpasir dan mengandung abu vulkanis dengan PH 5-6. Waktu
penanaman terun.g yang tepat adalah pada awal musim kemarau.
Terong banyak macamnya antara lain terung gelatik yang sering disebut
terong lalap, terung kopek dengan ciri buahnya yang panjang, terong craigi yang
buahnya berbentuk bulat panjang ujung meruncing , terong jepang dengan buah
bulat dan panjang sileindris, terung medan yang buahnya bulat panjang dan
berukuran mini, terung bogor yang bentuknya bulat besar berwama keputih-
putihan.
Terong pada umumnya diperbanyak dengan biji. Untuk memperoleh biji
terong yang betul-betul berkualitas dapat diperoleh dengan membeli ditoko
pertanian. Setiap satu hektar dibutuhkan 1.50 s/d 500 gram biji atau tergantung
luasan lahan yang akan dipakai. Sebelum ditanam biji terong disemaikan terlebih
dahulu di- bedengan semai.
Agar diperoleh tanah yang baik untuk pertumbuhan terung, perlu
dilakukan langkah-Iangkah dalam pengolahan tanah yaitu penggemburan,
pembuatan bedengan, pengapuran dan pemberian puptik dasar. Setel.ah
penanaman maka perlu dilakukan pemeliharaan. Kegiatan pemeliharaan meliputi
17
pengai.ran, penyulaman, pembumbunan, penyiangan, pemupukan serta
pemberantasan. penyakit.
Terong pada masa pertumbuhaimya tidak terlepas dari hama dan penyakit.
Hama yang menyerang tanaman terung antara lain belalang, kutu dawn, kutu trip,
kumbang totol hitam, lalat buah, lembing hijau, penggerek batang, tungau kuning,
tungau merah, ulat jengkal dan ulat tanduk.
Sedangkan penyakit yang menyerang terung adalah bakteii dan virus. Cara
pencegah hama dan penyakit dengan disemprot bahan kimia. Terung rata-rata
dapat dipanen pada umur 3,5 bulan sejak tanam.
B. Saran
Sebagai generasi penerus hendaklah siswa/siswi SMKN 3 benar-benar bisa
membuka peluang kerja dengan memanfaatkan ilmu dan etos di Balai Benih
Utama benar bisa membuka peluang kerja dan pengalaman yang didapat pada
waktu (BBU) Holtikultura Sentajo.
Diharapkan semoga Balai Benih Utama (BBU) Holtikultura Sentajo untuk
kedepannya kembali bersedia menerima siswa/siswi dari SMKN 3 Teluk Kuantan
untuk prakerin disini.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu saya sehingga dapat terwujudnya laporan ini.
18
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Fuji. 2012. Pengarub Jarak Tanam pada Budidaya Terong Ungu (Solantun
melongena L.) secara Organik. Lampung Politeknik Negeri Lampung.
Diktat Pertanian Organik PPPTAL. 2009.
Dwi Sri Hastuti, Liana 2007. Terung-Tinjauan Langsung di Beberapa
Pasar di Kota Bogor.
Haryoto. 2010. Kreatif di Seputar Rumah: Menanam Terong di Pot. Bandung.
Like Irianti, dkk. 2013. Manfaat Pekarangan sebagai Sumber Pangan dan Gizi.
Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Badan
Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI.
Soetasad, A. Adi. 2000. Budidaya Terong Lokal dan Terong Jepang. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Rukmana, Rahmat.1995. Bertanam terong Yogyakarta.
Rukmana, Rahmat. 2011. Bertanam Terong. Bandung.
19
20