Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelaksanaan Praktek Kerja Industri (Prakerin) sebagai wujud pelaksana.an
dan kebijaksanaan Kurikulum. SMK yang akan dipelajari oleh peserta didik di
sekolah dan di Dunia Usaha (DU) / Dunia Industri (DI). Pelaksanaan Prakerin
lebih ditekankan dalam rangka meningkatkan mutu SMK dan tamatannya
sehingga tercapai relevansi antara dunia pendidikan dengan lembaga yang
membutuhkan tenaga kerja.
Penyelenggaraan praktek di industri dimaksudkan agar siswa SMK
memilih kemampuan profesional dalam rangka meningkatkan kualitas Sumber
Daya Manusia (SDM) kemampuan yang meliputi pengorganisasian dan
implementasi pekerjaan, komunikasi, kerja sama, penerapan teknik dan metode
kerja serta kemandirian dan tanggung jawab.
Untuk mengetahui perkembangan peserta didik yang mengikuti Praktek
Kerja Industri (Prakerin) diperlukan perangkat yang dapat memberikan informasi
kepada peserta didik, pembimbing industri dan guru pembimbing. Oleh karena
itu, maka buku ini dimaksudkan untuk memenuhi keperluan tersebut.

B. Maksud dan Tujuan Prakerin


Penyelenggaraan Praktek Kerja Industri adalah kegiatan yang terprogam
untuk mencapai keahlian profesional bertujuan untuk :
1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional dengan
tingkat pengetahuan keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan
tuntutan lapangan kerja.
2. Menumbuh kembangkan dan memantapkan sikap profesional yang
diperlukan siswa untuk memasuki lapangan kerja yang sesuai dengan
bidangnya.
3. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memasyarakatkan diri pada
suasana atau iklim lingkungan kerja yang sebenarnya baik sebagai pekerja

1
mandiri penerima upah maupun sebagai pekerja mandiri terutama yang
berkenaan dengan disiplin kerja.
4. Meningkatkan, memperluas dan memantapkan proses penyerapan
teknologi baru dan lapangan kerja ke sekolah maupun sebaliknya.
5. Memberikan masukan dan umpan balik mengembangkan kesesuaian
pendidikan kejuruan.
6. Memberikan peluang masukan penempatan dan kerja sama.

C. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Prakeri


Praktek Kerja Industri Prakerin dilaksanakan di Balai Benih Utama (BBU
Holtikultura tanggal 19 Maret s/d 18 Juni 2019 Jika di dalam waktu belajar untuk
saat ini pada Kuantan. Jika diperhitungkandengan kegiatan dalam waktu belajar
untuk saat ini pada semester 2 SMKN 3 Teluk Kuantan Sentajo Teluk Kuantan.

2
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah Berdirinya Perusahaan


Balai Benih Utama Holtikultura Sentajo Raya berdiri. sejak Tahun 2000.
Pada awalnya Balai Benih ini didirikan zaman Kabupaten Indragiri. Hulu dengan
nama Balai Benih Pernbantu Kecamatan yang tertelak di pinggir jalan Teluk
Kuantan Rengat Km 10 tepatnya di Desa Kampung Baru Sentajo Kecamatan.
Sentajo Raya yang mempunyai luas lahan ± 9 ha, kondisi lahan kering. Adapaun.
tujuan didirikan Balai Benih tersebut pada zaman tersebut adalah untuk
penyediaan benih unggul bagi masyarakat di Kabupaten Indragiri Hulu pada
urnumnya. Pada tahun 2013 nama balai unggul. Balai Benih berubah menjadi
Unit Pelayanan Tanis Daerah (UPTD) Balai Benih Tanaman Pangan yang
merupakan salah satu unit pelayanan teknis Dinas Tanaman Pangan Kabupaten
Kuantan Singingi. yang melakasanakan sebagian kewenangan dan tugas teknis
tertentu yang menunjang pelaksanaan tugas holtikultura.

3
1. Tugas Pokok UPTD
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 3,
UPTD Balai Benih Daerah Tanaman Pangan, mempunyai fungsi;
a. Menyusun program kerja, rencana kerja dan anggaran UPTD Balai Benih.
Daerah Tanaman Pangan sesuai kebutuhan setiap tahun;
b. Mengkoordinasikan jenis, kualitas dan jumlah bibit serta waktu
pelaksanaan pembenihan dan pembibitan Tanaman pangan;
c. Menyediakan/ mengadakan benih/bibit Tanaman Pangan unggul,
mengawasi dan memelihara bibit agar dapat menghasilkan bibit atau benih
yang unggul;
d. Membuat rencana penyaluran bibit sesuai aturan dan petunjuk, serta
arahan Kepala Dinas dan Kepala Bidang Tanaman Pangan;
e. Melaksanakan pengadaan sarana dan prasarana perbenihan /
pembibitan Tanaman Pangan dan fasilitas lainnya;
f. Melakukan bimbingan kepada penangkar tentang teknologi
perbenihan/pembibitan Tanaman Pangan dalam lingkup UPTD;
g. Melaksanakan penasaran dan distribusi. benih/bibit Tanaman Pangan
unggul;
h. Melaksanakan pengolahan administrasi umum, administrasi kepegawaian
dan administrasi keuangan;
i. Melakukan pengolahan administrasi pengolahan barang daerah yang ada
pada UPTD Balai Benih Daerah Tanaman Pangan;

4
B. Struktur Organisasi

KEPALA BBU

WANDY GUNAWAN,SP
NIP. 1982062 201001 1 015

TENAGA TEKNIS PEKERJA


DALIJO ZULKANI

C. Bidang Usaha
1. Kepala UPTD
a. Kepala UPTD mempunyai tugas pokok memimpin, melakukan
koordinasi, pembinaan dari pengendalian di bidang produksi
perbenihan/pembibitan Tanaman Pangan sesuai dengan kententuan
perundangan-undangan dan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati;
b. Dalam menyelenggarakan tugas pada ayat (1) pasal ini, kepala
UPTD mempunyai fungsi :
1) Perumusan Kebijakan teknis, pemberian bimbingan dalam
melakukan sertifikat sesuai standar;
2) Perumusan kebijakan teknis distribusi perbenihan/pembibitan
Tanaman. Pangan;
3) Melaksankan pelayanan mum sesuai standar yang ditetapkan oleh
Bupati;
4) Pengamanan dan pengendalian pelaksanaan tugas pokok sesuai
dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati;
5) Melaksanakan pengembangan perbenihan / pembibitan Tanaman
pangan;

5
6) Pencegahan, pengendalian dan pengobatan OPT pada benih/bibit
yang dikembangkan;
7) Penyimpangan, pendistribusian, pencatatan. dan pemasaran
benih/bibit Tanaman Pangan;
8) Pelaksanaan recording, monitoring dan evaluasi dibidang tugasnya;
2. Sub Bagian Tata Usaha
a. Sub Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Sub
Bagian Tata Usaha yang mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan
program, administrasi umum, administrasi kepegawaian, administrasi
keuangan.
b. Dalam menyelenggarakan tugas pada ayat (1) pasal ini,
Bagian Tata Usa.ha mempunyai fungsi :
1) Penyusunan program dan kegiatan;
2) Pengolaan administrasi keuangan;
3. Kasubsi Pengolaan Produksi Benih
a. Kasubsi pengolaan produksi Benih Tanaman Pangan mempunyai
tu.gas melaksanakan kegiatan perbenihan Tanaman pangan dan pengkajian
teknologi pertanian;
b. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Ayat
(1) pasal ini pengolaan produksi benih mempunyai fungsi:
1. Pelaksanaan kegiatan pembenihan Tanaman Pangan;
2. Pelaksanaan Pe.ngkajian teknologi perbenihan Tanaman
Pangan;
3. Pengolaan sarana dan prasarana pembenihan;
4. Evaluasi dan pelaporan hsil pelaksanaan kegiatan;
4. Kasubsi Pengolaan Pemasaran Benih
a. Kasubsi pengolaan pemasaran benih mempunyai
tugas pokok melaksanakan kegiatan pemasaran benih;
b. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana
yang dimaksud ayat

6
1) Pasal ini pengolaan pemasaran benih
mempunyai tugas:
2) Pelaksanaan kegiatan pemasaran benih;
3) Pengolaan sarana dan prasarana pemasaran
benih Tanaman Pangan;
4) Evaluasi dan pelaporan hasil pelaksanaan
kegiatan;

5. Kelompok Jabatan Fungsional


Kelompok Jabatan fungsional mempunyai tugas melakukan tugas,
wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwewenang wituk
melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan bidang profesinya dalam upaya
mendukung kelancaran tugas pokok perangkat Daerah Kabupaten Kuantan
singingi;
6. Alamat
Alamat Balai Benih Utama (BBU) Holtikultura Sentajo Tempat Praktek
Kerja Industri Siswa SMK Negeri 3 Model Teluk Kuantan beralamat di :
Kampung Baru Sentajo Kec. Sentajo Raya Kabupaten. Kuantan Singingi dipimpin
oleh Bapak WANDY GUNAWAN, S.P. Sedangkan pembimbing lapangan adalah
Bapak DALIJO.

7
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH

A. Uraian Materi
A. HASIL KEGIATAN SISWA
Selama praktek kerja industri dilaksanakan di BBU Hortikultura Sentajo
selama 3 bulan, dimulai dari tanggal 19 Maret S/D 18 Juni 2019. Setelah saya
melaksanakan kegiatan praktek kerja industri (Prakerin) saya dapat menambah
pengalaman serta pengetahuan tentang pelayanan di BBU Holtikultura Sentajo
tentang pertanian. Khususnya tentang budidaya tanaman terong.
Kegiatan yang penulis lakukan selama prakerin, yaitu:
1. Mengisi Jurnal
Mengisi jurnal yaitu pencatatan setelah melakukan kegiatan atau yang harus
dilalui untuk menyelesaikan suatu proses kerja tertentu.
Contohnya:
a. Mengisi lembar kegiatan
b. Mengisi daftar hadir

B. Langkah - Langkah Penyelesaian Materi


Sejarah Tananaman Terung
Terung (Solanum melongena adalah tanaman asli daerah tropis. Tanaman
ini awalnya berasal dari benua Asia yaitu India dan Binna. Daerah penyebaran
tanaman terung awalnya di beberapa negara (wilayah) antara lain di Karibia,
Malaysia, Afrika Barat, Afrika Tengah, Afrika Timur, dan Amerika Selatan.

8
Tanaman ini menyebar ke seluruh dunia, baik negara-negara yang beriklim panas
(tropis) maupun iklim sedang (sub tropis). Pengembangan budidaya terung paling
pesat di Asia Tenggara, salah. satunya di Indonesia (Firmanto, 2011).
Banyaknya manfaat dan tingginya nilai ekonomi tanamn terong,
memungkinkan bahwa tanaman terong memiliki peluang bisnis yang besar, oleh
karena itu perlu dibudidayakan dengan baik dan benar agar dapaat dicapai
produktivitas dan kualitas yang tinggi. Produktivitas tanama terong di Indonesia
pada tahun 2012 yaitu 518-827 ton/ha mengalami kenaikan sejak tahun 1997
sampai tahun 2012 sebesar 1,43%. Meskipun produsi terong nasional tiap tahun
cenderung meningkat namun produksi terong di Indonesia masih rendah hanya
menyembang 1% dan kebutuhan dunia. Salah satu usaha yang dilakukan untuk
meningkatkan produksi terong di Indonesia adalah pengolahan tanah yang baik
dan pern.berian pupuk yang tepat serta dosis yang sesuai kebutuhan tanaman,
(Simatupang, 2010).

Taksonomi Tanaman Terung


Tanaman terung (Solanum. melongena) dalam dunia tumbuhtumbuhan di
klasifikasikan seperti berikut ini :
Kingdom : Plantae
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Asteridae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Solanum
Spesies : S. melongena

Morfologi Tanaman Terung


1. Akar
Tanaman terung mem.iliki system per aran tunggang dan serabut. Akar
serabut dapat menem.bus tanah sampat kedal.aman 45 cm, sedangkan akar serabut
uniumnya rumba menyebar kesamping dan menembus ke tanah dangkal, akar
bewarna keputih- putihari dan halus berukuran kecil.

9
2. Batang
Batang tanaman terung dibedakan menjadi dua macam, yaitu batang utama
(batang primer) dan percabangan (cabang sekunder). Batang utam.a merupakan
penyangga berdirinya tan an, sedangkan percabangan merupakan hamar" tanaman
yang m ngeluarkan bunga. Bentuk percabangan tanaman terong hampir sana
dengan. percabangan yaitu menggarpu (dikotom), letaknya agak. tidak Ieraturan.
3. -Daun
Daun terung tertutup oleh bulu-bulu halus. Daunnya berbentuk bulat

panjang dengan pangkal dan ujungnya sempit , namun bagian tengahnya


lebar, letak daun bersel.an.g-seling dan betb tuk slindris dengan sisi agak pipih
dan menebal di bagian pangkal, panang berkisar antara 5-8 cm. Lebar helaian dam
7-9 cm atau lebih sesJai varietasnya. Panjang daun antara 12-20 cm. Daun muda
berwarna hija t tua, sedangkan yang telah tua berwamah ungu kemerahan
(Johan,2010).
4. Bunga
Bunga terong merupakan bunga bani atau lebih di.kenal. dengan bunga
berkelamin dua. Dalam satu bungd terdapar alat kelamin jantan (benan.g sari) dan
alat kelamin betina (pu ). Bunga ini juga din.amakan bunga sempurna atau bunga
lengkap, kareila perhiasan bunganya terdiri dari kelopak bung (calyx),
mahkotabunga (corolla) dan tangkai bunga. Pada saat bunga mekar, bunga
mempinyai diameter rata-rata 2-3 centimeter dan letaknya menggantung. Mahkota
bun.ga berwarna ungu cerah, jumlahnya5-8 buah, tersusun rapi meinbentuk
bangun bintang. Bunga terong bentuknya mirip bintang berwarnah ungu cerah
jumlahnya 5-8 buah, tersusun rapi membentuk b bentuknya mirip bintang
berwarna biru a warna yang lebihgelap. Bunga terong (johan,2010).
5. Buah
Buah terung digolongkan dalam jenis y luar yang tipis sedangkan lapisan
tengah d Buah terung memiliki bentuk beran varietasnya.Bentuk yang dikenal
meliputi lonjong, lonjong (oval), bulat lebar dan bulat dilakukan dengan lapisan in
lapisan dalamnya menyatu. karagam sesuai dengan : panjang silindris, panjang
(Riva1,2014).

10
Buah terong merupakn buah sejati tunggal dan ti• masak. Kulit buah luar
berupa lapisan tipis berw yang mengkila. Daging buah tebal , lunak dan be: Biji-
biji terdapat dalam daging buah. Buah meng yang dikenal seperti panjang
silindris, panjang ton dan bulat. Karena bentuk bug., berlainan maka berbeda-beda
dan berlainan pula, rata-rata 125 gra yang ukurannya kecil-kecil berbentuk pipih
dan b merupakan alat reproduksi atau perbanyakan (Johan,2010).

Syarat Tumbuh Tanaman Terung


Lingkungan Tumbuh
Iklim
Tanaman terung ungu dapat tumbuh dan berproduksi baik di dataran
rendah maupun di dataran tinggi 20 — 1.000 meter dari permukaan taut. Tanaman
ini memerlukan air yang cukup untuk menopang pertumbuhannya. Selama
pertumbuhannya, terung ungu men.ghendaki keadaan suhu udara antara 22°C-
30°C, cuaca panas dan iklimnya kerin.g, sehingga cocok ditanam pada musim
kemarau. Pada keadaan cuaca panas akan merangsang dan mempercepat proses
pembungaan atau penibuahan. Namun, bi.la suhu udara tinggi pembungaan dan
pernbuahan terun.g ungu akan terganggu yakni bunga dan buah akan berguguran,
Firmanto (2011).
Tanah
Kondisi tanah yang ideal untuk penanaman terong yaitu tanah yang remah,
lempung berpasir, dan cukup bahan organik. Dengan kondisi tersebut, biasanya
aerasi dan draenasinya baik. Dimana aerasi adalah suatu proses penambahan
udara/oksigen dalam air dengan membawa air dan udara ke dalam kontak yang
dekat, dengan cara menyemprotkan air ke udara (air ke dalam udara) atau dengan
m.emberikan gel.embung-gelembung halus udara dan membiarkannya naik
melalui air. Dan draenasi adalah pembuangan massa air secara alami atau buatan
dari permukaan atau bawah permukaan dari suatu tempat. Pembuangan ini dapat
dilakukan dengan mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air. tidak
mudah tergenang air. Sebena.mya terong bisa di tanam disegala jenis tanah, asal

11
cukup bahan organik. Keasarnan (pH) tanah yang sesuai untuk tanaman terong
sekitar 6,0-6,5 (Pracaya, 2006).

Langkah-langkab budidaya Tananam Terong


1.Persiapan lahan

Persiapan lahan meliputi pembajakan dan pengganian tanah, Pembuatan


beden.gan kasar den.ganl.ebar 110-120 cm, tinggi 40-70 cm dan lobar pant 50-70
cm, pemberian kapur pertanian sebanyak 200 kg/rol mulsa. PHP (Plastik Hitam
Perak) untuk tanah dengan pH di bawah 6,5, pemberianpupuk kandangyang sudah
difermentasi sebanyak 20 ton/ha. dan pupuk NPK 15-15-15sebanmak 150 kg/rol
mulsa PHP, kemudian dilakukan pengadukanlpencacakan beden.gan agar pupuk
yang sudah diberikan bercampur dengan tanah, persiapan selanjutnya pemasangan
mulsa PHP, pembuatan lubang tan= dengan jarak tanam ideal untuk musim
kemarau 60 cm x 60 cm sedangkan untuk musim penghujan bisa diperlebar 70 cm
x 60 cm dan kemudian dilakukan pemasangan ajir.

2.Persiapan pembibitan

Pada persiapan pembibitan dibuttihkan nunah atau sungkup pembibitan


untuk melindungi bibit yang masih mud.a. Kemudian menyediakan media semai
dengan komposisi. 20 liter tanah, 101iter pupuk kandang, dan 150 g NPK halm.
Media campuran. dimasukkan ke dalam polibag semai. kemudian benih
disemaikan pada polibag. Untuk mempercepat perkecambahan benih permukaan

12
media ditutup dengan kain goni (bisa juga menggunakan mulsa PHP) dan dijaga
dalam keadaan lembab.
Pembukaan pen:utup permukaan media semai dilakukan apabila benih
sudah berkecambah, baru kemudian benih disungkup menggunakan plastik
transparan. Pembukaan sungkup dimulai pada jam 07.00 - 09.00, dan dibuka lagi
jam 15.00-17.00. Umur 5 hari menjel.an.g tanam sungkup harus dibuka secara
penuh untuk penguatan tanaman. Penyiraman jangan terlalu basah dan dilakukan
setiap pagi.. Penyemprotandengan fungisida berbahan aktifsimoksanil dan
insektisida berbahan aktifimidakloprid pada umur 15 ha (hari setelah semai)
dengan dosis 1/2 dari dosis terendah. Bibit yang sudah memiliki 4 helai daun
sejati siap untuk pindah tanam ke lahan.

3. Penanaman

Benih yang telah disemai selama 25 hari setelah semai (HSS) dapat
ditanam pada lubang tanam yang telah disediakan. Ciri dari bibit tanaman terong
yang siap tanam adalah munculnya atau keluar 3 lembar helai daun sempurna atau
mencapai tinggi 7,5 cm. Sebaiknya penanaman dilakukan pada sore hari setelah
dilakukan penggenangan untuk mempermudah pemindahan dan masa adaptasi
pertumbuhan awal.
Sistem tanam yang digunakan untuk terong adalah sistem single row,
dengan jarak antara tanaman 75 cm. Bibit yang siap tanam dimasukkan kedalam
lubang tanam yang ditugal sedalam 10-15 cm kemudian ditekan ke bawah sambil
ditimbun dengan tanah yang berada di sekitar lubang mulsa sebatas leher akar
(pangkal batang). Untuk menjaga dari serangan hama dapat diberikan insektisida
bahan aktif carbofuran.

13
 Waktu tanam yang baik musim kering, clan. air tersedia
 Pilih bibit yang tumbuh subur dan normal
 Tanam bibit di lubang tanam secara tegak lalu tanah di sekitar batang
dipadatkan
 Siram lubang tanam yang telah ditanami hingga cukup basah (lembab)

4.Penyulaman
Penyuiaman dilakukan sampai dengan um.ur tana sudah terla1u tua
apabila masih. terns disularn men seragam. Dan akan berpengaruh terhadap
pengendan 2 minggu. Tanaman yang akibatkan pertumbuhan tidak ian haina
penyakit.
5 .Perempelan dan pengikatan tanaman.
Perempelan tunas sampingpada tanaman t ongdilakukan sampai dengan
pembentukan cabang, baik pada cabang utama cabang kedua, ketiga dan
seterusnya di atas cabang utama. Jadi di atas cabang utama, cabang yang
dipelihara adalah cabang-cabang produktif, dimana cabang-cabang produktif ini
selalu diikuti dengan mun.culnya bunga. Perempelan tunas samping dilakukan
pada semua tunas yang keluar di ketiak daun, 1 maupun di bawah cabang-cabang
produktif. Peren utama bertujuan untuk memacu pertumbuhan ve tumbuh kekar,
di.samping itu juga menjaga kelemb dewasa, sedangkan perempelan tunas
dibawah cabaik di bawah cabang utama pelan tunas di bawah cabang etatif
tanaman agar tanaman than pada saat tanaman sudah g-cabang produktif bertujuan
untuk menjaga kelembaban tanaman dan mengopti:
alkan produksi.
Perempelan daun di bawah cabang utama dilakuk pada saat tajuk tanaman
telah ini menutupi seluruh daun bagian bawah, pada saat i • daun sudah tidak
berfungsi secara optimal, justru sangat disenangi hama dan enyakit tanaman.
Perempelan pada daun juga dilakukan bagi daun tua/terserang penyakit.

14
6.Sanitasi lahan dan pengairan

Sanitasi lahan pada budidaya terong meliputi : pengendalian gulma atau


rumput, pengendalian air saat musim. hujan sehingga tidak muncul genangan,
perempelan daun dan pencabutan tanaman yang terserang hama penyakit.
Pengairan diberikan secara terukur, dengan penggenangan atau. pengeleban
seminggu sekali jika tidak turun hujan. Penggenangan jangan terlalu tinggi, batas
penggenangan hanya 1.13 dari tinggi bedengan.

7.Pemupukan susulan
Pupuk yang digunakan pada pemupukan susulan meliputi pupuk akar dan
pupuk dawn. Pupuk akardiberikan dengan cara pengocoranyaitu saat tanaman
berwnur 15 hst dan 30 hst berikan 3kg NPK15-15-15 kemudian larutkan dalam
2001t air, larutan ini dapat digunakan untuk 1000 tanaman dan masing-masing
tanaman diberikan 200m1. Pada umur 45 hst dosisnya 4kg NPK15-15-15
dilarutkan dalam 2001t air, untuk 1000 tanaman dan masing-masing tanam.an
diberikan 200m1. Sedangkan pada umur 60 hst dan 75 hst, dosisnya 5kg NPK15-
15-15 dilarutkan dalam 2001t air, untuk 1000 tanaman dan tiap tanaman 200m1.
Pupuk daundengan kandungan Nitrogen tinggi diberikan pada umur 14 hst
dan 21 hst. Sedangkan kandungan Phospat, Kalium dan rnikro tinggi diberikan
urnur 30 hst dan 60 hst.

8 Panen
Panen pertama terong dapat dilakukan saat tanaman berumur 30 hst atau
sekitar 15 — 18 hst setelah munculnya bunga. Kriteria panen buah terong Iayak

15
panen adaiah daging belum keras, wa.ma buah mengkilat, ukuran tidak terlalu
besar ataupun terlalu kecil. Sedangkan untuk terong jenis bulat kecil panen buah
dapat dilakukan pada mum 10-15 hari setelah muncul bunga dengan ciri : buah
kelihatan segar, warnanya cerah bagi terong tipe hijau dan beiiun berwarna
kecoklatan bagi terong berwarna ungu, bila dipotong belum tampak biji yang
berwarna kuning keemasan dan warna daging masih putih bersih.

Pemanenan dapat dilakukan seminggu dua kali sehingga total dalam satu
musim dapat dilakukan 8 kali panen dengan poten.si jumlah buah per tanaman
bisa mencapai 21 buah. Setelah pemanenan yang ke delapan biasanya produksi
mulai menurun baik kwalitas maupun kwantitasnya.

16
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Terong sangat mudah dibudidayakan dan tidak perlu penanganan yang
rumit Terong dapat hidup didataran rendah dan tinggi dengan ketinggian 1-1.200
dpI dan suhu optimum 18 - 25 derajat Celcius. Untuk pembentukan wama buah,
terong memerlukan pencahayaan yang cukup. Terong tumbuh dengan baik di
tanah lempung berpasir dan mengandung abu vulkanis dengan PH 5-6. Waktu
penanaman terun.g yang tepat adalah pada awal musim kemarau.
Terong banyak macamnya antara lain terung gelatik yang sering disebut
terong lalap, terung kopek dengan ciri buahnya yang panjang, terong craigi yang
buahnya berbentuk bulat panjang ujung meruncing , terong jepang dengan buah
bulat dan panjang sileindris, terung medan yang buahnya bulat panjang dan
berukuran mini, terung bogor yang bentuknya bulat besar berwama keputih-
putihan.
Terong pada umumnya diperbanyak dengan biji. Untuk memperoleh biji
terong yang betul-betul berkualitas dapat diperoleh dengan membeli ditoko
pertanian. Setiap satu hektar dibutuhkan 1.50 s/d 500 gram biji atau tergantung
luasan lahan yang akan dipakai. Sebelum ditanam biji terong disemaikan terlebih
dahulu di- bedengan semai.
Agar diperoleh tanah yang baik untuk pertumbuhan terung, perlu
dilakukan langkah-Iangkah dalam pengolahan tanah yaitu penggemburan,
pembuatan bedengan, pengapuran dan pemberian puptik dasar. Setel.ah
penanaman maka perlu dilakukan pemeliharaan. Kegiatan pemeliharaan meliputi

17
pengai.ran, penyulaman, pembumbunan, penyiangan, pemupukan serta
pemberantasan. penyakit.
Terong pada masa pertumbuhaimya tidak terlepas dari hama dan penyakit.
Hama yang menyerang tanaman terung antara lain belalang, kutu dawn, kutu trip,
kumbang totol hitam, lalat buah, lembing hijau, penggerek batang, tungau kuning,
tungau merah, ulat jengkal dan ulat tanduk.

Sedangkan penyakit yang menyerang terung adalah bakteii dan virus. Cara
pencegah hama dan penyakit dengan disemprot bahan kimia. Terung rata-rata
dapat dipanen pada umur 3,5 bulan sejak tanam.

B. Saran
Sebagai generasi penerus hendaklah siswa/siswi SMKN 3 benar-benar bisa
membuka peluang kerja dengan memanfaatkan ilmu dan etos di Balai Benih
Utama benar bisa membuka peluang kerja dan pengalaman yang didapat pada
waktu (BBU) Holtikultura Sentajo.
Diharapkan semoga Balai Benih Utama (BBU) Holtikultura Sentajo untuk
kedepannya kembali bersedia menerima siswa/siswi dari SMKN 3 Teluk Kuantan
untuk prakerin disini.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu saya sehingga dapat terwujudnya laporan ini.

18
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Fuji. 2012. Pengarub Jarak Tanam pada Budidaya Terong Ungu (Solantun
melongena L.) secara Organik. Lampung Politeknik Negeri Lampung.
Diktat Pertanian Organik PPPTAL. 2009.
Dwi Sri Hastuti, Liana 2007. Terung-Tinjauan Langsung di Beberapa
Pasar di Kota Bogor.
Haryoto. 2010. Kreatif di Seputar Rumah: Menanam Terong di Pot. Bandung.
Like Irianti, dkk. 2013. Manfaat Pekarangan sebagai Sumber Pangan dan Gizi.
Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Badan
Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI.
Soetasad, A. Adi. 2000. Budidaya Terong Lokal dan Terong Jepang. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Rukmana, Rahmat.1995. Bertanam terong Yogyakarta.
Rukmana, Rahmat. 2011. Bertanam Terong. Bandung.

19
20

Anda mungkin juga menyukai