PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sebagai salah satu persyaratan dalam menempuh pendidikan di
sekolah kejuruan adalah siswa wajib melaksanakan Praktik Kerja Industri
(Prakerin). Untuk melaksanakan Praktik Kerja Industri (Prakerin). Maka,
kami siswa dari SMK SPP St.Paulus Makale dengan jurusan Agribisnis
Ternak Ruminansia (ATR) melaksanakan prakerin di Balai Besar
Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari. BBIB Singosari dipilih sebagai tempat
Praktik Kerja Industri (Prakerin) karena BBIB singosari merupakan salah
satu tempat yang sesuai untuk pelaksanaan Praktik Kerja Industri (Prakerin).
Sebagaimana jurusan kami di sekolah yaitu Agribisnis Ternak Ruminansia
(ATRm). Kegiaan prakerin adalah salah satu program yang sangat
membantu kami dalam menerapkan pengetahuan yang diperoleh selama
disekolah. Dengan adanya kegiatan prakerin ini kami dapat mengetahui
secara langsung kegiatan industri biologis (produksi semen beku) dengan
demikian diperoleh manfaat dapat membandingkan antara ilmu dari sekolah
dengan keadaan yang nyata di industri. Selain itu dengan adanya program
prakerin ini, kami telah mendapatkan kesempatan untuk terjun langsung
dalam dunia industri dan menerapkan ilmu yang kami dapat dari sekolah
kedunia industri. .
2. Tujuan Prakerin
Secara umum, praktik kerja industri bertujuan untuk memberi
gambaran kepada siswa pada saat bekerja, baik di suatu perusahaan ataupun
di suatu lembaga instansi. Sedangkan secara khususnya antara lain :
a. Dapat menambah dan mengembangkan potensi ilmu pengetahuan pada
masing-masing siswa.
b. Melatih keterampilan yang dimiliki siswa sehingga dapat bekerja
dengan baik.
c. Dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.
d. Menambah kreatifitas siswa agar dapat mengembangkan bakat yang
terdapat dalam dirinya.
e. Memberikan motivasi sebagai semangat dalam meraih cita-cita.
f. Melatih siswa agar dapat membuat suatu laporan yang terperinci dari
apa saja yang merka kerjakan selama praktik.
3. Manfaat Prakerin
Adanya manfaat prakerin, antara lain :
a. Menambah wawasan kepada siswa
b. Membina hubungan kerja sama yang baik antar pihak sekolah
dengan perusahaan atau lembaga instansi lainnya.
c. Menambah pengalaman untuk bekal pada saat bekerja nantinya.
d. Menumbuhkan rasa kebersamaan dan kekeluargaan anatara pihak
sekola dengan pihak perusahaan.
e. Media observasi
SMK SPP ST.PAULUS MAKALE 2016/2017 1
SMK SPP ST.PAULUS MAKALE 2016/2017 2
BAB II
PROFIL BBIB SINGOSARI
B. Keadaan Geografis
Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari terletak di Dusun Gelatik Desa
Toyomarto Kecamatan Singosari Kabupaten Malang. Berdasarkan jarak
tempuh, 20 km sebelah utara kota Malang, dengan ketinggian 800-1.200
meter diatas permukaan laut. Rataan suhu udara berkisar antara 16-22º C,
dengan kelembapan dengan berkisar antara 70-90% dan curah hujan 2.233
mm/tahun. Luas areal 67.72 Ha, terdiri dari :
Kantor
Laboratorium
Guesthouss
Perumahan dinas
Kebun rumput
Kandang sapi dan kambing
Auditorium
Asrama
Gedung promosi
Area penampungan
SMK SPP ST.PAULUS MAKALE 2016/2017 4
Kereta Biosecurity
Alat mesin pertanian
A. Perawatan Ternak
Pemeliharaan sapi pejantan sangat mempengaruhi kualitas dan
kuantitas semen. Untuk mendapatkan kriteria kualitas dan kuantitas semen
yang bagus maka perlu memperhatikan beberapa faktor diantaranya yaitu
pakan, kesehatan, dan manajemen.
No Bangsa Jumlah
.
1. Sapi Limousin 40 ekor
2. Sapi Simental 23 ekor
3. Sapi Brahman 11 ekor
4. Sapi Peranakan Ongole 14 ekor
5. Sapi Arbedeen Angus 5 ekor
6. Sapi Friesian Holstein 18 ekor
(FH)
7. Sapi Bali 50 ekor
8. Sapi Madura 5 ekor
9. Sapi Banteng Cross 1 ekor
10. Sapi wagyu 1 ekor
11. Sapi Galekan 1 ekor
12. Sapi brangus 1 ekor
13. Sapi Red Brahman 1 ekor
14. Calon pejantan 5 ekor
Simental
15. Calon pejantan 11 ekor
Limousin
Total 185 ekor
Keunggulan:
Tahan terhadap panas
Tahan terhadap ekto dan endo parasit
Dapat beradaptasi terhadap pakan jelek
Pertumbuhan relatif cepat
Persentase karkas yang baik.
1.8 SapiLimousin
Sapi Limousin adalah bangsa Bos taurus (Talib dan Siregar, 1999),
dikembang-kan pertama di Perancis, merupakan tipe sapi potong dengan
perototan yang lebih baik dari Simental, warna bulu coklat tua kecuali
disekitar ambing berwarna putih serta lutut kebawah dan sekitar mata
berwarna lebih muda.Secara genetik, sapi Limousin adalah sapi potong yang
berasal dari wilayah beriklim dingin, merupakan sapi tipe besar, mempunyai
volume rumen yang besar
Ciri-ciri:
a. Warna coklat muda kuning agak kelabu
b. Bentuk tubuh besar, panjang, kompak dan padat
c. Cocok didaerah yang mempunyai curah hujan tinggi
d. Sangat cocok dipelihara di iklim sedang.
Pertumbuhanbadansangatcepat
Kalitasdagingtinggi, dikenaldisukaipeternak.
Cocok dipelihara di daerah yang memiliki curah hujan tinggi dan
beriklim sedang.
1.11 SapiWagyu
Jenis sapi ini berasal dari Jepang yang merupakan persilangan sapi lokal
dari Jepang dengan Sapi Aberdeen Angus. Jenis sapi ini di datangkan dari
BET Cipelang dengan jumlah 1 ekor.
1. Kambing Boer
Kambing ini adalah kambing yang di khususkan untuk kambing pedaging.
Kambing Boer berasal dari Afrika Selatan.
3. Kambing saneen
Kambing saanen berasal dari lembah swiss yang sama dengan kambing PE
sebagai pengasil susu. Jenis bangsa kambing saanen dI BBIB Singosari
didatangkan dari Jawa Timur.
Selain itu, kandang juga berfungsi sebagai tempat makan serta minum ,
istirahat, perawatan, serta buang kotoran. Dengan demikian, di butuhkan
perlengkapan kandang agar dapat terpelihara dengan baik. Perlengkapan
kandang secara umum yang di gunakan adalah sebagai berikut :
3.1.1. Tempat penyediaan air
Lantai kandang hendaknya di buat dari bahan yang kuat dan sedemikian
rupa sehingga mudah dalam pembersihannya , disamping itu untuk lantai
kandang ternak sapi di buat miring. Dengan tujuan agar urine, air bekas
memandikan ternak ,air bekas sanitasi tempat pakan , atau air lainya yang
ada dalam kandang dapat mengalir keluar dengan mudah. Syarat lantai
kandang yang baik antara lain adalah : tidak licin agar ternak tidak
tergelincir , tidak becek , tidak terlalu keras dan tidak terlalu kasar.
Lantai kandang sebagai tempat berdirinya ternak atau berbaring setiap saat.
Untuk meningkatkan kebersihan dan memberikan rasa nyaman pada sapi ,
terutama anak sapi atau pedet , di atas lantai dapat di beri jerami atau serbuk
gergaji atau lainnya. Fungsinya sebagai penghangat pada saat berbaring dan
tidak langsung basah jika terkena kotorannya sendiri. Namun sapi biasanya
lebih nyaman dengan karpet.
Selokan digunakan untuk mengalirkan air kencing dan air dari pembersihan
kandang atau pembersihan sapi. Selokan harus di desain sedemikian rupa
agar dapat mengallir dengan lancar pada suatu tempat yang telah ditentukan
sebagai pembuangan atau penampungan air. Selokan sapi di BBIB Singosari
terletak dibagian dalam kandang atau berada di belakang sapi.
3.1.5. Tempat Penampungan Kotoran
Kandang pejantan di lengkapi dengan palungan pakan dan minum (pada sisi
depan) dan saluran pembuangan feses pada sisi belakang. Kontruksi
kandang pejantan harus kuat serta mampu menahan benturan dan dorongan
serta memberikan kenyamanan dan keleluasan bagi ternak. Tipe kandang di
BBIB Singosari dibedakan berdasarkan bentuk, fungsi dan bentuk atap.
Berdasarkan bentuk, kandang dibedakan menjadi kandang tunggal dan
kandang ganda. Kandang ganda dibagi menjadi dua bentuk, yakni kandang
tail to tail dan kandang head to head. Tipe kandang berdasarkan fungsi
SMK SPP ST.PAULUS MAKALE 2016/2017 25
yaitu kandang perawatan, kandang paddock, kandang isolasi, kandang
karantina, dan kandang jepit (Bull Crush). Sedangkan kandang berdasarkan
bentuk atapyaitu : monitor, semi monitor, dan gable.
Kandang tipe ganda merupakan kandang yang terdiri dari 2 baris dengan
posisi saling berhadapan (head to haid) atau bertolak belakang (tail to tail).
3.3.1. Paddock
Atap kandang berfungsi untuk menghindarkan ternak dari panas dan hujan.
Atap kandang di usahakan dari bahan yang awet , memberi kehangatan bagi
ternak pada malam , 1hari. Atap kandang dapat menggunakan genting, seng,
asbes , ilalang maupun ijuk. Gunakan bahan atap kandang yang harganya
murah ,mudah didapat ,tahan lama, panas matahari dapat ditahan dengan
baik, sehingga tidak langsung mempengaruhi panas ruangan kandang
Apabila atap kandang dari bahan seng gunakanlah seng yang jenisnya
bergelombang, begitu juga konstruksi kandang harus tinggi agar pans tidak
langsung mempengaruhi ternak didalamnya. Atap kandang dari bahan
ilalang pemasangannya kurang praktis dan tidak dapat tahan lama , sehingga
jarang digunakan oleh peternak yang skala usaha besar. Ada beberapa tipe
atap kandang yang ada di Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari,
yaitu semi monitor, monitor dan gable.
Tipe atap gable yaitu atap yang terdiri atas dua sisi dan tidak terdapat lubang
diatasnya. Tipe atap ini terdapat di kandang kambing.
Kandang Panggung
4. Exercise
Exercise merupakan suatu kesempatan yang diberikan pada ternak untuk
melakukan gerakan yang lebih bebas ketika dikeluarkan dari kandang.
Sehingga kesehatan dan kebugaran tubuh ternak tetap terjaga. Tujuan
dilakukan exercise pada ternak adalah untuk memperoleh sinar matahari
yang cukup, memperkuat perototan, dan memperlancar peredaran darah.
Exercise untuk ternak sapi yang ada di Balai Besar Inseminasi Buatan
(BBIB) Singosari biasanya dilakukan pada pagi hari setelah dimandikan dan
diberi pakan, berkisar antara pukul 09.00-11.00 wib. Exercise digunakan
untuk sapi yang tidak dijadwalkan untuk di tampung semennya.
5. Penimbangan
Dilakukan dengan metode ear tage yang terbuat dari plastik. Pemberian
identitas ini, meliputi nama dan nomor kode yang dipasang di telinga ternak.
Selain ear tag identitas juga terdapat pada papan nama untuk memudahkan
pada saat ternak akan ditampung.
Body Condition Score (BCS) yaitu menilai timbunan lemak pada suatu
ternak secara visual dan palpasi dilihat dari belakang kemiringan 45°. Body
Condition Score (BCS) scornya dari 1-5 dengan interval 0,25
1. Sangat kurus: tonjolan tulang terlihat sangat jelas.
2. Kurus: sudah mulai ada timbunan lemak pada tulang shortrib.
3. Sedang: antara tulang huk, thull, pin berbentuk v.
4. Gemuk : tonjolan tulang sudah tidak terlihat lagi tetapi bila diraba
masih terasa.
5. Sangat gemuk: tonjolan tulang sudah tidak terlihat dan bila diraba tidak
terasa.
9. Bull Salon
Divisi : Angiospermae
Class : Monocotyledoneae
Ordo : Graninales
Family : Graminaea
Genus : Brachiaria
Species : Braciaria decumbens
Klasifikasi Gamal
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Subfamili : Faboideae
Genus : Gliricidia
Species : G. Sepium
d. Tarum (Indigofera)
Indigofera merupakan hijauan pakan jenis leguminosa yang
memiliki kualitas nutrisi yang tinggi. tanaman ini memiliki kandungan
protein yang tinggi setara dengan alfalfa, dengan kandungan protein yang
tinggi (21±24%) disertai kandungan serat yang relatif rendah dan tanaman
ini sangat baik sebagai sumber pakan dasar maupun sebagai pakan suplemen
sumber protein dan energi.
Klasifikasi Kaliandra
Kingdom : Plantae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Klasifikasi Jagung
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Graminae
Famili : Graminaceae
Genus : Zea
Species : Zea mays L.
2. KEGIATAN HPT
1. Pengolahan Tanah
SMK SPP ST.PAULUS MAKALE 2016/2017 39
1.1 Land Clearing
Land clearing adalah memebersihkan tanah dari tanaman yang tumbuh
liar yang ada di area lahan tersebut, seperti : pepohonan, semak-semak,
alang-alang atau tanaman lainnya yangbersifat merugikan.
1.2 Pembajakan
Pembajakan merupakan proses pemecahan lapisan tanah menjadi
bongkahan-bongkahan. Hal ini dilakukan agar proses mineralisasi bahan
organik berlangsung dengan cepat.
1.3 Penggaruan
Penggaruan adalah proses penghancuran bongkahan-bongkahan padat
melalui tekstur yang remah dan juga sekaligus membersihkan sisa-sisa
perakaran dari tanaman liar. Sebelumnya diberikan pemupukan awal dengan
pupuk organik atau anorganik ( P dan K) sehingga penggaruan dapat
tercampur secara merata pada tanah.
2. Penanaman
Ada dua cara penanaman, yaitu penanaman langsung dan tidak
langsung. Berikut ini adalah penjelasannya :
Media pengemasan :
a. Tanah feses kambing,
b. sekam,
c. dedak
Sekam dan dedak dapat mempertahankan air dengan perbandingan 1:1
Proses penyemaian :
1. Penyediaan media penyemaian ditempatkan pada media persemaian
Proses pertumbuhan:
a. Indigofera berkecambah setelah 8 hari
b. Umur 16 hari tumbuh daun
c. Umur 21 hari tingginya 1-2 cm
d. Pindah tanam 21-24 hari
3. PAKAN AWETAN
Pada musim hujan persediaan hijauan melimpah, baik itu rumput
ataupun hijauan yang lainnya. Akan tetapi, jika musim kemarau persediaan
hijauan terbatas. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan cara
pengawetan hijauan. Pengawetan hijauan dapat dilakukan dengan 2 cara,
yaitu pembuatan silase dan hay.
1. Hay
Hay adala hijauan pakan ternal yang sengaja dipotong dan
dikeringkan. Di BBIB Singosari memakai rumput yang berbatang kecil.
a. Pengawetan silase
Silase adalah pakan ternak yang masih memiliki kadar air yang
tinggi sebagai hasil pengawetan pengawetan HMT melalui proses
fermentasi yang dibantu oleh mikroba dalam kondisi anaerob (tanpa
oksigen) baik dengan penambahan atau tanpa penambahan bahan pengawet.
Cara pembuatan;
1. Pemanenan hijauan, tanaman jagung berumur 70-80 hari atau rumput
berumur 40-60 hari (sebelum berbunga).
SMK SPP ST.PAULUS MAKALE 2016/2017 45
2. Hijauan yang sudah panen dilayukan hingga kadar air menjadi 60-70% .
3. Pemotongan hijauan menggunakan chopper dengan ukuran 3-5 cm.
4. Penambahan bahan pengawet atau starter sebanyak 3% dari hijauan dengan
cara menaburkan kesesluruh permukaan pada setiap penebalan 20 cm. Di
BBIB Singosari pembuatan silase menggunakan seluruh bagian tanaman
jagung termasuk buahnya (kecuali akar). Buah jagung digunakan sebagai
starter, sedangkan penambahan starter digunakan pada proses pembuatan
silase dari rumpaut gajah.
5. Pemadatan rumput didalam Silo dengan cara di injak-injak.
6. Pengisian Silo sampai penuh.
7. Penutupan Silo dengan plastik atau bahan lain yang kedap udara kemudian
ditutup kembali dengan terpal untuk melindungi plastik supaya tidak sobek.
8. Beri beban (bahan bekas atau karung berisi pasir) di atasnya.
9. Pengisian Silo dengan bahan silase harus selesai dalam waktu 10-12 hari.
10. Setelah 40 hari silase siap dibuka dan dapat diberikan kepada ternak.
2. Mineral bubuk
Mineral bubuk adalah pakan tambahan yang mengandung mineral
dan berbentuk serbuk putih. Mineral bubuk biasanya langsung ditaburkan
diatas pakan.
Menurut bahasa biosekurity dari kata bio dan security, bio artinya hidup dan
security artinya perlindungan atau pengamanan. Biosecurity adalah tindakan
untuk melindungi atau mengamankan suatu kehidupan (ternak) dari segala
ancaman dari luar area peternakan. Biosecurity merupakan suatu kegiatan
yang bertujuan untuk melindungi ternak dari segala bahaya termasuk
ancaman serangan penyakit atau semua tindakan yang merupakan
pertahanan pertama untuk pengendalian wabah dan dilakukan untuk
mencegah semua kemungkinan kontak/penularan dengan peternakan
tertular, dan mencegah penyebaran penyakit. .
Tindakan Biosekurity di BBIB Singosari:
a. Perlindungan area peternakan dengan cara pemagaran.
b. Penyemprotan desinfektan pada kendaraan yang memasuki areal BBIB
Singosari
c. Penggunaan kerta biosekurity pagi para pengunjung yang akan meninjau
lokasi ternak.
d. Penggunaan jas dan sepatu boot bagi pengunjung yang memasuki areal
peternakan
e. Pembatasan akses lokasi peternakan dengan memasang tanda areal
biosekurity.
f. Penyediaan desinfektan pada tiap pintu kandang
g. Sanitasi kandang dan ternak
h. penguburan dan penyemprotan desinfektan pada bangkai ternak yang mati
dan pasca dinekropsi dan pada areal kandang ternak yang ditempati.
2.3 Desinfeksi
Penyakit ini di sebabkan oleh virus herpes, yang termasuk dalam keluarga
Herpetoviridae. Gejala yang timbul tergantung pada organ yang paling berat
menderita oleh karena itu di kenal beberapa bentuk penyakit, diantaranya
bentuk respiratorik(organ yang menderita adalah saluran pernafasan bagian
atas seperti hidung, sinus dan tenggorokan).
Gejala :
1. Nafsu makan menurun.
2. Gangguan alat pencernaan .
3. Penurunan berat badan secara derastis.
4. Tumbuhnya tumor pada permukaan kulit.
Gejala penyakit:
1. Nafsu makan menurun.
2. Gangguan alat pencernaan .
3. Penurunan berat badan secara derastis.
4. Tumbuhnya tumor pada permukaan kulit.
5.
2.5.4 Brucellocis
2.5.5 Leptospirosis
2.5.8 Trichomoniasis
Penyakit ini disebabkan oleh jenis protozoa yaitu tritrichomonas foetus.
Penularan penyakit melalui penggunaan semen atau peralatan yang
terkontaminasi pada inseminasi buatan. Gejala penyakit : semen yang
dihasilkan akan terkontaminasi oleh tritrichomonaz foetus sehingga dapat
menular pada betina.
2.5.9 Theileriasis
2.5.10 Anaplasmosis
Penyakit ini disebabkan oleh protozoa yaitu anaplasma marginale dan
anaplasma centrale. Penularan penyakit melalui parasit berpindah dari
ternak satu ke ternak yang lain melalui gigitan serangga penghisap serangga,
yaitu lalat kuda, lalat kandang dan nyamuk.
2.5.11 Babesiosis
Penyakit ini disebabkan oleh babesia bigemin, babesia argentia, babesia
divergent. Penularannya melalui caplak atau lalat penghisap darah lainnya.
Gejala penyakit :
1. Demam tinggi.
2. Nafsu makan berkurang.
3. Pernafan dan denyut nadi cepat.
4. Selaput lendir mulut dan mata brwarna pucat kekuningan.
5. Air kencing berwarna merah.
2.6 Observasi
Observasi atau pengamatan adalah aktivitas untuk mendapatkan informasi-
informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian.
3. Pengendalian penyakit
Pengendalian penyakit adalah upaya mengurangi hubungan antara penyebab
penyakit. Kegiatan pengendalian penyakit meliputi :
3.1 Isolasi
Isolasi merupakan kegiatan memisahkan individu yang teridentifikasi
penyakit menular. Isolasi bertujuan untuk mecegah menularnya penyakit
dan memberi kesempatan kepada hewan yang teridentifikasi penyakit untuk
istirahat dan membantu mempercepat kesembuhan.
A. Penampungan Semen
1. Metode Penampungan Semen
Penampungan semen merupakan salah satu cara yang dapat di
pergunakan untukmemaksimalkandaya guna semen pejantan, semen harus
di proses kemudian di inseminasikan ke beberapa ternakbetina (sapi dan
kambing). Tahap awal proses pengolahan semen ialah proses penampungan
semen di BBIB singosari di kenal beberapa metode penampungan semen
yaitu:
1. Menggunakan AV (Artificial Vagina)
f. Tabung dengan penutup hitam di rangkai dengan come dan di ikat kuat.
Gambar 5.5 AV
g. Memasukkan air hangat pada AV, dan mengisi angin pada AV.
2. Pemeriksaan Mikroskopis
Periksaan mikroskopis meliputi pemeriksaan pergerakan massa dan
pergerakan individu, pergerakan massa dapat di ukur menggunakan
mikroskop dengan pembesaran 100X. Semen di ambil menggunakan pipet
volumetric dan di permukaan object glass tanpa menggunakan cover glass,
dalam pergerakan massa akan terlihat adanya pusaran- pusaran gelombang
yang terbentuk oleh sperma, pergerakan massa (2+ sampai 3+). +).
Pergerakan individu dapat di ukur menggunakan mikroskop dengan
pembesaran 200 X dan semen pada object glass di tutup dengan cover glass,
pergerakan individu yang progresif akan di nilai. Jika pergerakan individu
sperma di bawah 60% maka semen di nyatakan afkir,semen yang
pergerakannya individunya 60% maka dapat di lakukan proses berikutnya.
3. Pemeriksaan konsentrasi dan konsistensi semen segar
Caranya dengan menyiapkan NaCl 0,9% sebanyak 3,5 ml ke dalam
tabung reaksi, kemudian ambil semen menggunakan pipet volumetrik
sebanyak 35 ml selanjutnya masukkan ke dalam tabung reaksi yang sudah
berisi larutan NaCl 0,9%, lalu kemudian di homogenkan menggunakan
thermo mixer selama 10 detik, dan kemudian semen yang telah tercampur
kedalam cuvet, masukkan cuvet ke dalam alat bersama alat
spectrophotometer, kemudian angka jumlah sperma akan muncul dalam
juta/ml.
Fungsi pengencer yaitu menambah volume, sebagai super energi, anti cold
shock, untuk mencegah penyakit masuk kedalam semen yang akan di IB
kan.
Syarat pengencer :
3. Mengandung antibiotik
1. Pengenceran A1
Proses pengenceran A1 di lakukan pada suhu water bath sekitar
37⁰C yaitu suhu yangmendekati suhu semen. Sebelumnya bahan pengencer
A1 di hangatkan terlebih dahulu kedalam water bath bersuhu 37⁰C. Pada
proses pengenceran A1 perbandingan antara bahan pengencer dengan semen
adalah 1:1, semen yang telah lolos dari pemeriksaan mikroskopis dan
makrosopis akan segera di lakukan pengenceran A1. Tahapannya ialah :
a. Lihat volume semen dari collection tube
b. Ambil pengencer A1 sejumlah volume semen menggunakan spuite
c. Tuangkan pengencer A1 ke dalam collection tube yang lebih besar melalui
dinding tabungsecara perlahan.
d. Sebelumnya collection tube dengan volume 50 ml di hangatkan terlebih
dahulu dalam water bath yang suhunya mencapai 37⁰C
e. Semen di campur dengan pengencer A1
f. Tuangkan semen dari collection tube 15 ml ke collection tube 50 ml (di
bolak-balik 2-3 kali)
g. Collection tube di tutup menggunakan aluminium foil, pesan nama bull
h. Masukkan ke dalam jacket glass yang sudah berisi air bersuhu 37⁰C
i. Pidahkan lagi ke dalam cooling unit cabinet sampai suhu turun menjadi 4-
7⁰C
Saat suhu semen sudah turun hingga mencapai 4-7⁰C ,semen siap untuk di
lakukanproses pengenceran A2. Penurunan suhu semen di lakukan secara
bertahap, dan hal inibertujuan untuk menghindari terjadinya temperatur
shock yang akan merusak kualitas semen.
2. Pengenceran A2
Proses pengenceran A2 dilakukan dalam cooling unit cabinet
bersuhu 4-70C. sebelumnya siapkan terlebih dahulu bahan pengencer A2,
labu Erlenmeyer dan gelas ukur dalam cooling unit cabinet agar suhunya
sama dengan suhu semen, agar tidak menimbulkan temperatur shock pada
semen. Setelah semua siap maka proses pengenceran A2 dapat
dilaksanakan, yang pertama yaitu tuang pengencer A2 kedalam gelas ukur
3. Pengenceran B
Pada proses pengenceran B di lakukan dalam colling unit cabinet
bersuhu 3-5⁰C . Bahanpengencer B yaitu tris yolk yang sudah di tambah
gliserol 13%. Tujuan penambahan gliserol 13% agar kadar gliserol dalam
semen bisa mencapai standart 6-7%. Gliserol yang di tambahkan13%
alasannya yaitu karena sebelumnya sudah di tambah pengencer A1 yang
merupakan setengah dari volume total, dari hal tersebut bisa di simpulkan
bahwa jika pengencer B sudah tambahkan, maka kadar gliserol dalam labu
erlenmeyer menjadi 6,5%. Setelah proses pegenceranB selesai maka proses
selanjutnya ialah before freezing.
Proses ini dilakukan dalam colling unit cabinet dengan suhu 4-5⁰C
menggunakan Automatic Fillingand Sealling Mechine. Sebelumnya siapkan
terlebih dahulu straw di dalam Colling Unit Cabinet, setelah itu siapkan
Fleksible Rubber Section yaitu unit yang memiliki empat jarum yang
terpasang karet fleksibel pada bagian pangkalnya. Ada dua tipe Fleksible
Rubber Section yaitu Long Needle and Short Needle. Kemudian siapkan
Tiper Disc yaitu wadah yang berbentuk kerucut yang nantinya akan di buat
tempat untuk semen pada saat proses Filling and Sealling.
SMK SPP ST.PAULUS MAKALE 2016/2017 70
Pasang Tiper disc pada Filling and Sealling Mechine.
Pasang Fleksible Rubber Section dengan tipe Long Needle dan letakkan
karet fleksibel padaTiper Disc dengan posisi lurus ke atas.
Pasang Fleksible Rubber Section dengan tipe Short Needle secara sejajar
dengan Long Needle.
Tuangkan semen cair ke dalam Tiper Disc, kemudian petugas akan menekan
tombol start untuk memulai proses Filling and Sealling.
Straw akan secara otomatis keluar empat-empat dengan posisi Factory Plug
yaitu sumbat pabrik akan menghadap ke Short Needle yang nantinya akan
menghisap semen dalam tiper disc, meuju ke long needle dan akan
memasukkan semen cair ke dalam straw, kemudian mesin akan secara
otomatis member segel. Segel tersebut disebut Laboratoryum Plug atau
sumbat laboratorium.
Straw yang terisi sempurna kemudian akan di pindahkan dalam colling unit
cabinet satunya, di mana straw nantinya akan di hitung dan di lakukan
proses prefreezing dan freezing.
b. Sepatu safety
Sepatu digunakan untuk melindungi kaki agar tidak terlindas oleh
roda VGL.
c. Masker
Masker digunakan untuk untuk melindungi dari gangguan
pernapasan.
d. Kaca mata
Kaca mata digunakan untuk melindungi mata dari percikan nitrogen
cair.
e. Penutup telinga
Penutup telinga digunakan untuk menlindungi telinga pada saat pembukaan
VGL, yang biasanya akan keluar bunyi yang sangat keras.
Pola distribusi semen beku di BBIB Singosari menggunakan dua pola yaitu
APBN dan BLU.
Prosedur pengiriman semen beku di BBIB Singosari sudah baik dan sesuai.
Berikut ini adalah prosedur pengiriman distribusi :
Pengisisan Nitrigen cair sangat penting karena apabila nitrogen cair kurang,
hal itu dapat menurunkan kualitas semne beku. Apabila dalam container ada
satu goblet dalam container maka tinggi nitrogen cair minimal 15 cm dan
apabila ada dua goblet maka tinggi nitrogen cair minimal 30 cm, semen
beku harus selalu terendam oleh nitrogen cair.
Pengiriman semen beku dilakukan oleh via jasa pengiriman, dan pada saat
memasukkan container kedalam mobil ekspedisi harus dilakukan dengan
hati-hati agar tidak terjadi benturan, sehingga kualitas semen beku tetap
baik.
6.1 Container
Container merupakan bejana vakum yang terdiri dari bahan baja atau
alumunium berdinding, memiliki isi ruang vacum serta isolasi yang ketat.
Berikut ini merupakan tipe container berdasarkan fungsinya :
a) Container depo, merupakan container yang di gunakan untuk menyimpan
semen beku sebelum di distribusikan. Contoh container depo antara lain :
34XT, 34HC, 35HC, GT40, dan sebagainya.
b) Container transpot, merupakan container yang di gunakan untuk pengiriman
atau pendistribusian semen beku menuju lokasi pemesan.Contoh container
transpot antara lain : GT2, 3XTL,35XT, dan sebagainya.
c) Container produksi atau penghitungan, merupakan container yang di
gunakan untuk produksi serta penghitungan semen beku sebelum semen
beku di distribusikan.
2 3 6 6 3 1.2
. XT 00
L
3 LR 6 1 7 2.4
. 7 2 00
4 10 9 9 10 1.8
. HC 00
L
5 10 6 1 10 2.4
. XT 2 00
6 CD 6 1 15 8.4
. B20 2 00
15
7 DR 6 1 17 2.4
. 17 2 00
8 XR 6 1 30 2.4
. 16 2 00
9 DR 6 1 30 8.4
. 30/ 2 00
6
1 DR 10 2 30 14.
0 30/ 0 000
. 10
1 MV 6 1 30 8.4
1 E 2 00
. 30/
6
1 MV 9 1 30 12.
2 E 8 600
. 30/
9
1 SC 6 1 30 2.4
3 33/ 2 00
SMK SPP ST.PAULUS MAKALE 2016/2017 84
. 26
1 DR 6 1 31 2.4
4 31 2 00
.
1 34 6 1 34 2.4
5 XT 2 00
.
1 34 6 1 34 8.4
6 HC 2 00
.
1 35 10 2 35 14.
7 HC 0 000
.
6.2 Canister
6.3 Goblet
Goblet merupakan suatu silinder plastik dengan dasar yang tidak tembus
cairan, ukuranya setengah dari tinggi canister. Penyimpanan ministraw di
dalam goblet dahulu kemudian di masukkan ke dalam goblet yang lebih
besar atau ministraw langsung di simpan.
7. Perawatan Container
B.SeksiInformasidanPemantauanMutu Semen
Informasi dan pemantauan mutu semen bertugas melakukan pelaksanaan
urusan informasi, dan dokumentasi hasil produksi, pemberian pelayanan
purna jual, serta pelayanan pemantauan mutu semen ternak unggul.
Tugas pokok seksi informasi di BBIB Singosari adalah sebagai
berikut :
1.1 Metode kegiatan promosi yang dilakukan yaitu secara langsung dan
secara tidak langsung.
1.1.1Secara langsung
Penyampaian ini di lakukan pada saat bertatap muka seperti kegiatan
kunjungan,
Pihak-pihak terkait maupun tamu ke BBIB Singosari,
Pelayanan purnajual,
Padasaat BBIB Singosari melakukan sosialisasi maupun pameran.
5.Pengelolaan perpustakaan
Tugas utama dari petugas perpustakaan ini adalah pelayanan perpustakaan
BBIB Singosari yang menyediakan buku refresi, kumpulan album,
kumpulan laporan hasil peserta magang atau pkl di BBIB Singosari,dan
berkas-berkas lainnya.
Luar Negeri
Semen Beku Unsexing
Sapi potong/sapi FH kelas B/ Kambing Rp. 30.000/dosis
SMK SPP ST.PAULUS MAKALE 2016/2017 88
Sapi FH kelas A Rp. 40.000/dosis
Sapi FH proven sire Rp. 60.000/dosis
Sapi FH Elite Bull Rp. 80.000/dosis
2. Bimbingan Teknis
Peningkatan mutu genetik ternak harus diikuti dengan peningkatan mutu
sumber daya manusia peternakan. Dalam rangka peningkatan Sumber Daya
Manusia (SDM) peternakan dan sebagai tindak lanjut keputusan Direktur
Jenderal Peternakan Nomor. 52/OT.210/Kpts/0896 BBIB Singosari
menyelenggarakan Bimbingan Teknis yang bertujuan untuk mencetak
sumber daya manusia peternakan yang handal dan terampil. bimbingan
teknis dan magang terbagi menjadi beberapa jenis yaitu :
2.1 Jenis Bimbingan Teknis
Inseminator Sapi/kerbau
Inseminator kambing/Domba
Pemeriksaan kebuntingan
Asisten Teknis Reproduksi
Tabel 1.2
No Besifat Lama Biaya
. Perorangan Bimtek
1. Penanganan 5 hari Rp. 2.500.000
Semen Beku
2. Potong Kuku 5 hari Rp. 2.500.000
3. Bull Salon 5 hari Rp. 2.500.000
4. Laborant 5 hari Rp. 2.500.000
5. Bull Master 5 hari Rp. 2.500.000
6. Pembuatan 5 hari Rp. 2.500.000
Silase
7. Pembuatan 5 hari Rp. 2.500.000
Hay
8. Manajemen 5 hari Rp. 2.500.000
Peternakan
(sumber dari website BBIB Singosari)
3. Layanan Masyarakat
BBIB Singosari menyediakan layanan masyarakat dalam bentuk wisata
peternakan. Layanan ini diciptakan guna meningkatkan gairah dan kecintaan
masyarakat luas terhadap dunia peternakan juga menumbuhkan minat untuk
beriwausaha di bidang peternakan. Dalam wisata peternakan, pengunjung
diajak berkeliling melihat koleksi kebun rumput dan ternak unggul juga
Luar Negeri :
Paket I : Rp. 30.000,- /orang
5. Tenaga Instruktur
BBIB menyediakan pelayanan instruktur bidang manajemen IB dan Juri
Kontes ternak yang meliputi pemberian materi, pemberian praktek lapangan
, dan pemberian penilaian
Tujuan mengetahui etalase kemajuan ternak dan ajang apresiasi terhadap
peternak
Tarif jasa tenaga instruktur dan juri kontes ternak di BBIB adalah sebagai
berikut:
Jawa Timur : Rp. 750.000,-
Luar Jawa Timur : Rp. 1.000.000,
6. Jasa Konsultasi
Jasa konsultasi memberikan pemahaman dalam usaha peternakan dan
beternak secara terpadu yang terintegrasi dengan sektor lain. Balai Besar
Inseminasi Buatan Singosari menyediakan ruang lingkup / jenis konsultasi,
yaitu :
Evaluasi hasil pelaksanaan hasil manajemen IB. Pada pelayanan purna jual
ini tidak dikenakan biaya/gratis. Penampungan semen beku harus dilakukan
secara cepat dan cermat untuk menjaga kualitas semen beku sebelum di
distribuskan. Sebelum di distribusikan, dilakukan pengecekkan dan
perhitungan ulang serta menjaga semen beku agar selalu terendam nitrogen
cair. Distribusikan semen beku juga didukung dengan layanan informasi
untuk memperkenalkan segala aktifitas yang ada di BBIB Singosari.
1. Kesimpulan
2. Saran
Tugas dan fungsi BBIB Singosari, tugas dan fungsi bagian Umum,tugas dan
fungsi Bidang Pelayanan Teknis, tugas dan fungsi Bidang Pemasaran dan
Informasi.