TEACHING FACTORY
PROGRAM KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN
Ditetapkan di : Batusangkar
Tanggal : Januari 2023
Mengetahui :
Kepal SMK N 2 Batusangkar Ketua Program Keahlian
i
KATA PENGANTAR
Ketua TEFA
Agribisnis Tanaman
Ir.ASNIDAR
NIP. 19630904 199303 2 001
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB. I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Landasan Hukum 1
C. Tujuan Teaching Factory 2
D. Kepengurusan 2
E. Sasaran 3
BAB. II STANDAR OPERASIONAL DAN REGULASI 4
A. Jenis Usaha Yang Dilaksanakan 4
B. Prosedur Pelaksanaan Teaching Fctory 4
C. Alur Kegiatan Teaching Factory Agribisnis 4
Tanaman
D. Aturan Pelaksanaan Teaching Factory 5
BAB. III PERHITUNGAN MODAL DAN KEUNTUNGAN 6
A. Rencana Anggaran Biaya dan Keuntungan 6
B. Perhitungan Keuntungan 6
BAB. IV PENUTUP 7
iii
BAB.I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia industri tenaga terampil yang kompeten dan
siap bekerja sangat dibutuhkan. Salah satu lembaga yang
mempunyai peranan penting dalam mengembangkan
keterampilan, kompetensi dan produktifitas manusia dalam
bekerja adalah lembaga pendidikan.
Teaching Factory pada Sekolah Menengah Kejuruan
merupakan salah satu alternatif dalam rangka mendekatkan
mutu tamatan SMK dengan kebutuhan dunia kerja. Teaching
Factory juga merupakan salah satu sumber atau sarana
belajar yang tepat bagi siswa terutama pada aspek
keterampilan untuk menghasilkan produk maupun jasa
Teaching Factory sangatlah penting sebagai langkah awal
untuk mempersiapkan manusia yang mampu mengembangkan
seluruh kreatifitasnya. Maka setiap sekolah diharuskan
menerapkan praktik kewirausahaan melalui kegiatan
Teaching Factory terutama Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK). Ini sesuai dengan PP No. 29 Tahun 1990 Pasal 29
Ayat 2, bahwa: Untuk mempersiapkan siswa sekolah
menengah kejuruan menjadi tenaga kerja, pada sekolah
menengah kejuruan dapat didirikan Teaching Factory yang
beroperasi secara professional
B. Landasan Hukum
Yang Menjadi Landasan Hukum Teaching Factory adalah :
1. Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
2. Undang-Undang nomor 13 tahun 2003 tentang
ketenagakerjaan.
3. Peraturan Presiden nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi Kerja Nasional Indonesia (KKNI).
1
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 103
tahun 2014. Tentang Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran.
5. Peraturan Pemerintah nomor 41 tahun 2015 tentang
Pembangunan Sumberdaya Industri.
6. Instruksi Presiden nomor 9 tahun 2016 tentang
Revitalisasi SMK.
D. Kepengurusan
Struktur Organisasi Teaching Factory Agribisnis Tanaman
dapat dilihat pada gambar berikut
2
Gambar 1. Struktur Organisasi Teaching Factory
Program Keahlian Agribisnis Tanaman
3
BAB II. STANDAR OPERASIONAL DAN REGULASI
4
D. Aturan pelaksanaan Teaching Factory
Teaching Factory di Agribisnis Tanaman mempunyai aturan
sebagai berikut;
1. Memahami dan melaksanakn program kerja yang telah
disyah oleh kepala sekolah
2. Memelihara peralatan dan sarana jurusan yang digunakan
3. Memberikan pelayanan prima kepada konsumen/pelanggan
4. Mengembangkan budaya kerja yang solid
5. Membuat laporan kegiatan
6. Melaporkan hasil usaha kepada bendahara
7. Menindaklanjuti kepuasan pelanggan
5
BAB. III PERHITUNGAN MODAL DAN KEUNTUNGAN
B. Perhitungan Keuntungan
6
BAB. IV PENUTUP
7
Lampiran 1.
Jagung merupakan salah satu komoditi penting hasil pertanian setelah tanaman padi.
Pemakaian bahan jagung ini memang memiliki peranan yang sangat penting. Jagung menjadi
salah satu bahan pangan yang dibutuhkan bagi bagi budidaya peternakan unggas, hewan ternak
kaki 4 dan berbagai industri makanan dan olahan lainnya. Meningkatnya kebutuhan jagung di
tengah masyarakat membuat banyak petani membudidayakan tanaman ini. Jenis tanaman
jagung memanag beragam, namun yang unggul dan bermutu adalah jagung hibrida. Tak heran
jika peluang usaha budidaya jagung hibrida terbilang sangat menjanjikan. Budidaya jagung
hibrida memang menjadi jenis budidaya jagung yang sangat menjanjikan.
Sebagian besar petani tidak pernah melakukan perhitungan terhadap analisa usaha tani jagung,
sehingga tidak diketahui besaran untung/rugi hasil dari usahatani jagung hibrida yang mereka
usahakan. Petani hanya memperhitungkan benih, pupuk dan pestisida, sedangkan selain itu
banyak variable – variable lain yang juga mesti diperhitungkan dimulai dari biaya pengolahan,
penanaman, pemeliharaan, sampai pada proses panen dan pasca panen sampai pada proses
pengakutan. Apakah usahatani jagung hibrida ini layak dan menguntungkan untuk di usahakan.
Untuk itu perlu dilakukan analisa usahatani jagung hibrida, untuk luas areal 1 Ha
Berikut adalah rincian analisa usahatani Jagung Hibrida :
8
Total Biaya dalam 1 musim tanam :
Biaya Persispan lahan + Biaya penanaman, pemeliharaan, panen dan pasca panen + Biaya
Saprodi
= Rp 5.500.000 + Rp 6.010.000 + 2.920.000
= Rp. 14. 430.000,-
IV. Estimasi Keuntungan bersih
1. Benih yang digunakan adalah benih unggul bersertifikat , estimasi dari panen budidaya
jagung ini akan mencapai minimal 8 sd 12 ton basah dan minimal 8000 kg ( 9 ton )
jagung pipil kering
2. Dengan perkiraan harga jual minimal ; Rp. 3.500,- (jagung pipil kering) Maka pendapatan
kotor adalah ; 8.000 kg x Rp 3.400= Rp 27.200.000
3. Maka pendapatan bersih /keuntungan per panen yang didapatkan adalah
= Total Pendapatan - Total biaya = Rp 27.200.000 - Rp14.430.000= Rp 12.770.000
4. R/C ratio = 27.200.000 / 14.430.000 = 1,90 ( R/C > 1 ) Layak diusahakan
Perhitungan diatas merupakan analisa usaha tani jagung hibrida secara umum dilihat dari segi
biaya yang dibutuhkan dan keuntungan yang kita dapatkan setiap kali panen. Perhitungan
tersebut hanya perkiraan, karena hasil panen tergantung dari cuaca, pemeliharaan, serangan
hama penyakit dan faktor lain yang mempengaruhi hasil produksi usahatani jagung hibrida.
9
Lampiran 2
GURUMAPEL
GURU MAPELAGRIBISNIS
AGRIBISNISTANAMAN
TANAMANSAYUR
SAYUR: :WIDYA
WIDYARAHMI
RAHMI
GURU MAPELGURU
PKK MAPEL PKK : HERWIYANTI, SP
: HERWIYANTI, SP
KOMPETENSI KEAHLIAN
KOMPETENSI
AGRIBISNIS KEAHLIAN
TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
GRIBISNIS TANAMAN
SMK NEGERIPANGAN DAN HORTIKULTURA
2 BATUSANGKAR
2023
SMK NEGERI 2 BATUSANGKAR
2021
10
Latar Belakang
11
Keuntungan dalam menjalankan bisnis budidaya bawang merah
Keuntungan bila Anda memilih terjun dalam peluang bisnis budidaya
bawang merah ini yakni merupakan bisnis pertanian yang paling banyak dicari
orang karena bawang merah banyak dibutuhkan.
Kekurangan bisnis budidaya bawang merah
Segi kekurangan bisnis budidaya bawang merah ialah budidaya bawang
merah memiliki tingkat persaingan yang tinggi dan ketat.
12
Rp
Penyusutan wadah 1/44 x Rp. 82.000 1.864
.
Rp
Penyusutan gerobak dorong 1/62 x Rp 172.000 2.774
.
Rp
Penyusutan sabit 1/62 x Rp 70.500 1.137
.
Rp
Penyusutan timba 1/44 x Rp. 82.000 1.636
.
Rp
Penyusutan peralatan tambahan 1/44 x Rp. 112.500 1.815
.
Rp
upah pekerja 1.600.000
.
Rp
Total Biaya Tetap 1.921.847
.
Biaya Variabel
Rp Rp
Pestisida 21.000 x 30 = 630.000
. .
Rp Rp
Pupuk 23.000 x 30 = 690.000
. .
Rp Rp
Karung 10.000 x 30 = 300.000
. .
Rp Rp
Bahan lainnya 38.000 x 30 = 1.140.000
. .
Rp Rp
Biaya transportasi 30.000 x 30 = 900.000
. .
Rp Rp
Pengemas 10.000 x 30 = 300.000
. .
Rp Rp
BBM 28.000 x 30 = 840.000
. .
Rp
Total Biaya Variabel 4.800.000
.
Untuk 1 tahun
Keuntungan = .Rp.13.584.459 :
13
Dari analisa di atas dapat disimpulkan apabila bisnis budidaya bawang merah
sangat menguntungkan dimana modal Rp 20.165.541 dengan kentungan per
tahun Rp 13.584.459 untuk 3 kali panen
WIDIYA RAHMI
HERWIYANT, SP
14
Lampiran 3.
Volu Harga
No Keterangan Satuan Total
me Satuan