Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL

TEACHING FACTORY
PROGRAM KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN

SMK NEGERI 2 BATUSANGKAR


TAHUN 2023
HALAMAN PENGESAHAN

Proposal Teaching Factory Program Keahlian Agribisnis


Tanaman disyahkan untuk diberlakukan pada Tahun Pelajaran
2022/2023.

Ditetapkan di : Batusangkar
Tanggal : Januari 2023

Mengetahui :
Kepal SMK N 2 Batusangkar Ketua Program Keahlian

BUDI DHARMAWAN, S.Pd, MT Ir. ASNIDAR


NIP. 19770322 200501 1 004 NIP. 19630904 199303 2001

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat


dan hidayah kepada kita sehingga Proposal Teaching Factory
ini dapat diselesaikan.

Proposal ini disusun sebagai acuan dalam melakukan kegiatan


Teaching Factory di Program Keahlian Agribisnis Tanaman SMK
Negeri 2 Batusangkar.

Pada kesempatan ini penyusun program mengucapkan terima


kasih kepada:

1. Kepala SMK Negeri 2 Batusangkar sebagai pengambil


kebijakan
2. Tim pendidik di Program Keahlian Agribisnis Tanaman.
3. Rekan-rekan majelis guru dan pegawai tata usaha yang
selalu bekerja keras dalam memajukan program sekolah

Proposal ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu saran


dan kritikan sangat diharapkan agar hasil dapat dicapai
dengan maksimal.
Semoga Program Kerja ini dapat menjadi pedoman dalam
pelaksanaan Teaching Factory di Agribisnis Tanaman pada
khususnya dan SMK Negeri 2 Batusangkar.

Batusangkar, Januari 2023

Ketua TEFA
Agribisnis Tanaman

Ir.ASNIDAR
NIP. 19630904 199303 2 001

ii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB. I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Landasan Hukum 1
C. Tujuan Teaching Factory 2
D. Kepengurusan 2
E. Sasaran 3
BAB. II STANDAR OPERASIONAL DAN REGULASI 4
A. Jenis Usaha Yang Dilaksanakan 4
B. Prosedur Pelaksanaan Teaching Fctory 4
C. Alur Kegiatan Teaching Factory Agribisnis 4
Tanaman
D. Aturan Pelaksanaan Teaching Factory 5
BAB. III PERHITUNGAN MODAL DAN KEUNTUNGAN 6
A. Rencana Anggaran Biaya dan Keuntungan 6
B. Perhitungan Keuntungan 6
BAB. IV PENUTUP 7

iii
BAB.I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam dunia industri tenaga terampil yang kompeten dan
siap bekerja sangat dibutuhkan. Salah satu lembaga yang
mempunyai peranan penting dalam mengembangkan
keterampilan, kompetensi dan produktifitas manusia dalam
bekerja adalah lembaga pendidikan.
Teaching Factory pada Sekolah Menengah Kejuruan
merupakan salah satu alternatif dalam rangka mendekatkan
mutu tamatan SMK dengan kebutuhan dunia kerja. Teaching
Factory juga merupakan salah satu sumber atau sarana
belajar yang tepat bagi siswa terutama pada aspek
keterampilan untuk menghasilkan produk maupun jasa
Teaching Factory sangatlah penting sebagai langkah awal
untuk mempersiapkan manusia yang mampu mengembangkan
seluruh kreatifitasnya. Maka setiap sekolah diharuskan
menerapkan praktik kewirausahaan melalui kegiatan
Teaching Factory terutama Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK). Ini sesuai dengan PP No. 29 Tahun 1990 Pasal 29
Ayat 2, bahwa: Untuk mempersiapkan siswa sekolah
menengah kejuruan menjadi tenaga kerja, pada sekolah
menengah kejuruan dapat didirikan Teaching Factory yang
beroperasi secara professional

B. Landasan Hukum
Yang Menjadi Landasan Hukum Teaching Factory adalah :
1. Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
2. Undang-Undang nomor 13 tahun 2003 tentang
ketenagakerjaan.
3. Peraturan Presiden nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi Kerja Nasional Indonesia (KKNI).

1
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 103
tahun 2014. Tentang Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran.
5. Peraturan Pemerintah nomor 41 tahun 2015 tentang
Pembangunan Sumberdaya Industri.
6. Instruksi Presiden nomor 9 tahun 2016 tentang
Revitalisasi SMK.

C. Tujuan Teaching Factory


Secara umum tujuan penyelenggaraan Teaching Factory
untuk meningkatkan mutu pendidikan dan latihan melalui
penyediaan kesempatan pelatihan berproduksi secara
profesional bagi peserta didik, serta mendukung
pembiayaan operasional pendidikan dan peningkatan
kesejahteraan.
Tujuan Teaching Factory di SMK Negeri 2 Batusangkar
adalah:
1.Meningkatkan keterampilan siswa dalam menjual produk
2.Melatih siswa melakukan praktik usaha sebelum memasuki
dunia kerja
3.Melatih siswa melayani konsumen
4.Mengembangkan sikap mandiri dan percaya diri dalam
kegiatan paktek berwirausaha

D. Kepengurusan
Struktur Organisasi Teaching Factory Agribisnis Tanaman
dapat dilihat pada gambar berikut

2
Gambar 1. Struktur Organisasi Teaching Factory
Program Keahlian Agribisnis Tanaman

E. Sasaran Teaching Factory

Untuk mendukung pelaksanaan Teaching Factory, sasaran


kegiatan adalah sebagai berikut:
1. Produsen
Siswa sebagai peran utama dalam pelaksanaan Teaching
Factory berperan sebagai produsen dan pemasaran
produk.
2. Konsumen
Konsumen yang menjadi sasaran Teaching Factory adalah
Hotel Emersia, guru dan keluarga besar SMK Negeri 2
Batusangkar.
Kemudian lingkungan sekolah di kecamatan lima kaum
khususnya dan masyarakat Tanah Datar pada umumnya

3
BAB II. STANDAR OPERASIONAL DAN REGULASI

A. Jenis Usaha Yang Dilaksanakan


Jenis usaha yang dilaksanakan di Program Keahlian
Agribisnis Tanaman adalah:
1.Pengadaan instalasi Hidroponik
2.Pengadaan dan pemasaran sayuran
3.Pengadaan dan pemasaran pangan ( ubi jalar, jagung
hibrida )

B. Prosedur Pelaksanaan Teaching Factory


Prosedur kegiatan Teaching Factory di Agribisnis Tanaman
adalah sebagai berikut;
1. Menyusun tahapan-tahapan
2. Menganalisis ketercapaian Program Kerja
3. Mengimplementasikan hasil produk
4. Memberikan pelayanan prima kepada pelanggan/konsumen
5. Membuat laporan kegiatan

C. Alur Kegiatan Teaching Factory Agribisnis Tanaman

4
D. Aturan pelaksanaan Teaching Factory
Teaching Factory di Agribisnis Tanaman mempunyai aturan
sebagai berikut;
1. Memahami dan melaksanakn program kerja yang telah
disyah oleh kepala sekolah
2. Memelihara peralatan dan sarana jurusan yang digunakan
3. Memberikan pelayanan prima kepada konsumen/pelanggan
4. Mengembangkan budaya kerja yang solid
5. Membuat laporan kegiatan
6. Melaporkan hasil usaha kepada bendahara
7. Menindaklanjuti kepuasan pelanggan

5
BAB. III PERHITUNGAN MODAL DAN KEUNTUNGAN

A. Rencana Anggaran Biaya dan Keuntungan

Rencana Anggaran Biaya dan keuntungan dapat dilihat pada


komoditi yang diusahakan ( terurai pada lampiran )

B. Perhitungan Keuntungan

Tabel Perhitungan Keuntungan

N Jenis Modal Harga Jual Ket


Keuntungan
O Usaha/komod (Rp)
RP
ity
1 Pengadaan 1 4.581.000 6.081.000 1.500.000 Waktu 1 thn
unit ( 3 unit )
Instalasi
Hidroponik
2 Produksi 5.892.000 9.492.000 3.600.000 Waktu 1
. dan tahun
pemasaran
sayur
hidroponoui
3 Produksi 14.430.000 27.200.000 12.770.000 1 tahun
Jagung (2xpanen)
Hibrida
4 Produksi 20.165.541 33.750.000 13.584.459 1 tahun (3 x
Bawang panen)
Merah
Untuk 1
Jumlah 45.068.541 76.523.000 31.454.459
tahun

Target proses produksi diuraikan dalam jangka waktu


1 tahun seperti pada table 1.
Untuk Modal usaha Rp 45.068.541 memberi keuntungan
Rp. 31.454.459
Jika permintaan konsumen lebih besar untuk setiap jenis
usaha maka keuntungan akan bertambah.Penambahan
permintaan konsumen akan dibuat dalam buku kas untuk
dipertanggungjawabkan dalam laporan kegiatan

6
BAB. IV PENUTUP

Program Kerja Teaching Factory Agribisnis Tanaman


diharapkan dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam
berwira usaha khususnya di lingkungan Agribisnis Tanaman.
Kemudian mampu mengembangkan sikap mandiri dan percaya diri
dalam praktek berwira usaha

7
Lampiran 1.

Analisa Usahatani Jagung Hibrida

Jagung merupakan salah satu komoditi penting hasil pertanian setelah tanaman padi.
Pemakaian bahan jagung ini memang memiliki peranan yang sangat penting. Jagung menjadi
salah satu bahan pangan yang dibutuhkan bagi bagi budidaya peternakan unggas, hewan ternak
kaki 4 dan berbagai industri makanan dan olahan lainnya. Meningkatnya kebutuhan jagung di
tengah masyarakat membuat banyak petani membudidayakan tanaman ini. Jenis tanaman
jagung memanag beragam, namun yang unggul dan bermutu adalah jagung hibrida. Tak heran
jika peluang usaha budidaya jagung hibrida terbilang sangat menjanjikan. Budidaya jagung
hibrida memang menjadi jenis budidaya jagung yang sangat menjanjikan.
Sebagian besar petani tidak pernah melakukan perhitungan terhadap analisa usaha tani jagung,
sehingga tidak diketahui besaran untung/rugi hasil dari usahatani jagung hibrida yang mereka
usahakan. Petani hanya memperhitungkan benih, pupuk dan pestisida, sedangkan selain itu
banyak variable – variable lain yang juga mesti diperhitungkan dimulai dari biaya pengolahan,
penanaman, pemeliharaan, sampai pada proses panen dan pasca panen sampai pada proses
pengakutan. Apakah usahatani jagung hibrida ini layak dan menguntungkan untuk di usahakan.
Untuk itu perlu dilakukan analisa usahatani jagung hibrida, untuk luas areal 1 Ha
Berikut adalah rincian analisa usahatani Jagung Hibrida :

I. Biaya persiapan Lahan


1. Sewa lahan 1 tahun untuk 2 x tanam ; 0,50 x Rp 8.000.000 = Rp 4.000.000
2. Pengolahan lahan 1 unit x 1 kali x Rp1.500.000 = Rp 1.500.000
Total Biaya Persiapan lahan = Rp 5.500.000,-
II. Biaya Penanaman, Pemeliharaan, Panen & Pasca Panen
1. Penanaman 4 orang x 2 hari x Rp 70.000 = Rp 560.000
2. Penyulaman ; 1 orang x 1 hari x Rp 70.000 = Rp 70.000
3. Pemupukan ; 2 orang x 8 hari x Rp70.000 = Rp 1.120.000
4. Penyemprotan ; 2 orang x 4 hari x Rp 70.000 = Rp 560.000
5. Penyiangan dan Pembumbunan ; 2 orang x 4 hari x Rp 70.000 = Rp 560.000
6. Pemanenan ; 5 orang x 2 kali x Rp 70.000 = Rp 700.000
7. Pasca panen (Penjemuran, sortir, dll) ; 3 orang x 4 hari x Rp 70.000 = Rp 840.000
8. Pemipilan dengan power treaser ; 1 kali x 8000 kg ( 8 ton) x Rp 200 = Rp 1.600.000
Total Biaya Pemeliharan, Panen & Pasca Panen = Rp 6.010.000,-

III. Biaya Sarana produksi


1. Benih ; 20 kg x Rp 75.000 = Rp 1.500.000
2. Pupuk Kimia / Anorganik
Urea ; 100 kg x 3 kali pemupukan (300 Kg) x Rp1.800 = Rp 540.000
SP 36; 50 kg x 1 kali pemupukan (50 Kg) x Rp 2.000 = Rp 100.000
NPK 100 kg x 2 kali pemupukan (200 Kg) x Rp 2.300 = Rp 460.000
3. Pestisida
Herbisida 2 kali Penyemprotan x Rp. 80.000 = Rp 160.000
Insektisida/ fungisida 2 Kali penyemprotan x Rp. 80.000 = Rp. 160.000
Total biaya Sarana Produksi : Rp. 2.920.000

8
Total Biaya dalam 1 musim tanam :

Biaya Persispan lahan + Biaya penanaman, pemeliharaan, panen dan pasca panen + Biaya
Saprodi
= Rp 5.500.000 + Rp 6.010.000 + 2.920.000
= Rp. 14. 430.000,-
IV. Estimasi Keuntungan bersih
1. Benih yang digunakan adalah benih unggul bersertifikat , estimasi dari panen budidaya
jagung ini akan mencapai minimal 8 sd 12 ton basah dan minimal 8000 kg ( 9 ton )
jagung pipil kering
2. Dengan perkiraan harga jual minimal ; Rp. 3.500,- (jagung pipil kering) Maka pendapatan
kotor adalah ; 8.000 kg x Rp 3.400= Rp 27.200.000
3. Maka pendapatan bersih /keuntungan per panen yang didapatkan adalah
= Total Pendapatan - Total biaya = Rp 27.200.000 - Rp14.430.000= Rp 12.770.000
4. R/C ratio = 27.200.000 / 14.430.000 = 1,90 ( R/C > 1 ) Layak diusahakan

Perhitungan diatas merupakan analisa usaha tani jagung hibrida secara umum dilihat dari segi
biaya yang dibutuhkan dan keuntungan yang kita dapatkan setiap kali panen. Perhitungan
tersebut hanya perkiraan, karena hasil panen tergantung dari cuaca, pemeliharaan, serangan
hama penyakit dan faktor lain yang mempengaruhi hasil produksi usahatani jagung hibrida.

Batusangkar, Januari 2023


Guru Mapel

Ir. YEFFRINA FAURIZA

9
Lampiran 2

BUDIDAYA BAWANG MERAH


DAN ANALISA USAHA

GURUMAPEL
GURU MAPELAGRIBISNIS
AGRIBISNISTANAMAN
TANAMANSAYUR
SAYUR: :WIDYA
WIDYARAHMI
RAHMI
GURU MAPELGURU
PKK MAPEL PKK : HERWIYANTI, SP
: HERWIYANTI, SP

KOMPETENSI KEAHLIAN
KOMPETENSI
AGRIBISNIS KEAHLIAN
TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
GRIBISNIS TANAMAN
SMK NEGERIPANGAN DAN HORTIKULTURA
2 BATUSANGKAR
2023
SMK NEGERI 2 BATUSANGKAR
2021
10
Latar Belakang

Saat ini peluang usaha budidaya bawang merah semakin


menguntungkan. Harga jual bawang merah memang cukup stabil dibandingkan
harga cabai. Bawang merah menjadi jenis tanaman holtikultura dengan nilai
ekonomis yang tinggi. Bawang merah hampir tak pernah dilewatkan untuk
bumbu masakan. Mulai dari ibu rumah tangga, pengusaha makanan hingga
pengusaha kuliner membutuhkan bawang merah. Membudidayakan bawang
merah menjadi celah bisnis yang menguntungkan. Terlebih di jaman modern ini
budidaya bawang merah tengah banyak mengalami kemajuan. Banyak petani
yang memanfaatkan teknologi modern, sehingga hasil panen bawang merah
melimpah. Memang di masa panen yang bebarengan menjadikan stok bawang
merah di pasaran meningkat. Sehingga penanaman bawang merah perlu
dilakukan di luas masa panen umumnya. Sehingga budidaya bawang merah
akan semakin menguntungkan dengan hasil yang di dapat. Jika Anda tertarik
dengan bisnis budidaya bawang merah maka bisa menyimak ulasannya di
bawah ini :

Dalam bisnis budidaya bawang merah membutuhkan beberapa peralatan


penting diantaranya sewa lahan, pompa air, golok, cangkul, wadah, gerobak
dorong, sabit, timba. Dengan adanya peralatan tersebut maka bisnis budidaya
bawang merah makin maksimal. Juga butuh bibit bawang merah, pestisida,
pupuk, dan karung.

Lokasi strategis dalam berjualan budidaya bawang merah


Dalam berjualan budidaya bawang merah, Anda bisa memasarkannya
dengan cara menjualnya ke pasar, rumah makan, restoran atau hotel. Juga
dapat memasarkannya ke swalayan atau supermarket.

Harga jual budidaya bawang merah


Patokan harga untuk budidaya bawang merah dapat Anda buat dalam
hitungan per kg dimana harga mulai Rp 15.000 hingga Rp 30.000. Ini
tergantung dari harga bawang merah yang ada di pasaran.

11
Keuntungan dalam menjalankan bisnis budidaya bawang merah
Keuntungan bila Anda memilih terjun dalam peluang bisnis budidaya
bawang merah ini yakni merupakan bisnis pertanian yang paling banyak dicari
orang karena bawang merah banyak dibutuhkan.
Kekurangan bisnis budidaya bawang merah
Segi kekurangan bisnis budidaya bawang merah ialah budidaya bawang
merah memiliki tingkat persaingan yang tinggi dan ketat.

Analisa bisnis budidaya bawang merah untuk 1/8 ha


Investasi
Peralatan Harga
Rp
Sewa lahan 3.260.000
.
Rp
Pompa air 2.512.000
.
Rp
Bibit bawang merah 450.000
.
Rp
Golok 80.000
.
Rp
Cangkul 211.500
.
Rp
Wadah 82.000
.
Rp
Gerobak dorong 172.500
.
Rp
Sabit 70.500
.
Rp
Timba 82.000
.
Rp
Peralatan tambahan yang lainnya 112.500
.
Rp
Jumlah Investasi 7.033.000
.

Biaya Operasional per Bulan


Biaya Tetap Nilai
Rp
Penyusutan sewa lahan 1/12 x Rp. 3.260.000 271.667
.
Rp
Penyusutan pompa air 1/62 x Rp 2.512.000 24.403
.
Rp
Penyusutan bibit bawang merah 1/44 x Rp 450.000 10.227
.
Rp
Penyusutan golok 1/62 x Rp. 80.000 1.290
.
Rp
Penyusutan cangkul 1/44 x Rp. 211.500 5.034
.

12
Rp
Penyusutan wadah 1/44 x Rp. 82.000 1.864
.
Rp
Penyusutan gerobak dorong 1/62 x Rp 172.000 2.774
.
Rp
Penyusutan sabit 1/62 x Rp 70.500 1.137
.
Rp
Penyusutan timba 1/44 x Rp. 82.000 1.636
.
Rp
Penyusutan peralatan tambahan 1/44 x Rp. 112.500 1.815
.
Rp
upah pekerja 1.600.000
.
Rp
Total Biaya Tetap 1.921.847
.

Biaya Variabel
Rp Rp
Pestisida 21.000 x 30 = 630.000
. .
Rp Rp
Pupuk 23.000 x 30 = 690.000
. .
Rp Rp
Karung 10.000 x 30 = 300.000
. .
Rp Rp
Bahan lainnya 38.000 x 30 = 1.140.000
. .
Rp Rp
Biaya transportasi 30.000 x 30 = 900.000
. .
Rp Rp
Pengemas 10.000 x 30 = 300.000
. .
Rp Rp
BBM 28.000 x 30 = 840.000
. .
Rp
Total Biaya Variabel 4.800.000
.

Total Biaya Operasional


Rp
Biaya tetap + biaya variabel = 6.721.847
.

Pendapatan per periode (4 )


750 kg x Rp.15.000 = Rp. 11.250.000
= Rp.

Keuntungan per periode ( 4 Bulan )


Laba = Total Pendapatan – Total Biaya Operasional
Rp. 11.250.000 – Rp. 6.721.847 = Rp. 4.528.153

Untuk 1 tahun
Keuntungan = .Rp.13.584.459 :

13
Dari analisa di atas dapat disimpulkan apabila bisnis budidaya bawang merah
sangat menguntungkan dimana modal Rp 20.165.541 dengan kentungan per
tahun Rp 13.584.459 untuk 3 kali panen

Batusangkar, Januari 2023


Guru Pembimbing

WIDIYA RAHMI

HERWIYANT, SP

14
Lampiran 3.

RAB Instalasi Hidroponok untuk 1 Unit

Volu Harga
No Keterangan Satuan Total
me Satuan

1 Paralon 3" 2 Batang 97.000 194.000


2 Dop 3" 1 Buah 15.000 15.000
3 L 3" 11 Buah 15.000 165.000
4 Paralon 3/4" 0,5 Batang 30.000 15.000
5 L 1" 2 Batang 3.000 6.000
6 Cannal Taso 1,5 Batang 87.000 130.500
525.500
7 Baut Rofing 12 x 2 50 Buah 250 12.500
8 Mata gerina 0
9 Net Pot 2 Pak 5.000 10.000
10 Ember 1 Buah 85.000 85.000
11 L 3" 0
12 Seng Transparan 0
13 Cannal Taso Kecil 1 Btang 44.000 44.000
Mesin Pompa
14 1 Buah 350.000 350.000
Hidroponik
Makan 4 Orang Untuk
15 0
2 Hari
16 Jasa 1 400.000 400.000
Transportasi
17 Mengantarkan ke 1 paket 100.000 100.000
Lokasi
1.001.500

Total Biaya Keseluruhan 1.527.000

Biaya untuk 3 unit. Rp. 4.581.000

Anda mungkin juga menyukai