Disusun Oleh :
1. Ahmad ulul rusdi (11 M 2)
2. M.hadil huda (11 M 3)
1
LEMBAR PENGESAHAN I
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
DARI PIHAK SMK ASSA’ADAH BUNGAH GRESIK
Menyetujui,
Pokja Prakerin, Guru Pembimbing,
Mengetahui,
Kepala SMK Assa’adah,
Dra. Sumiati
2
LEMBAR PENGESAHAN II
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
DARI PIHAK PT. HADIID BRILIAN MANDIRI
Menyetujui,
Pembimbing Lapangan
PT. HADIID BRILIAN MANDIRI
Abdur Rouf
Mengetahui,
HRD / Pimpinan
PT. HADIID BRILIAN MANDIRI
Syafi'i
KATA PENGANTAR
3
Alhamdulillah, segala puji penulis panjatkan kehadirat Allah SWT.
Berkat bimbingan dan kemudahan yang Allah anugerahkan kepada penulis,
sehingga mendapat kesempatan untuk menyelesaikan penyusunan Laporan
PRAKERIN ini.
Sebagai manusia yang mempunyai keterbatasan, penulis menyadari
adanya kekurangan dalam penyusunan Laporan ini. Penulis sangat
mengharapkan saran atau kritik yang bersifat membangun dari teman-
teman, Bapak/Ibu guru dan pihak industri agar menambah pengetahuan
dalam penyusunan sebuah tugas untuk kedepannya.
Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Kepala SMK Assa’adah Bungah Gresik, Ibu Dra. Sumiati
2. HRD / Pimpinan PT.HADIID BRILIAN MANDIRI Bapak Syafi'i
3. Guru Pembimbing Sekolah, Bapak Ahmad Nurul Fahruddin, S.Kom
4. Pembimbing Lapangan PT.HADIID BRILIAN MANDIRI, Bapak Abdur
Rouf
5. Seluruh Staf dan Karyawan PT. HADIID BRILIAN MANDIRI
6. Bapak/Ibu Guru dan Teman-teman SMK Assa’adah Bungah Gresik
7. Kepada orang tua yang selalu memberikan dukungan dan do’a
sehingga kegiatan prakerin dari awal sampai akhir dapat terselesaikan
dengan baik.
8. Kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebuatkan satu – persatu.
Penulis
DAFTAR ISI
4
COVER ...................................................................................... 1
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH ............................................. 2
LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN...................................... 3
KATA PENGATAR ...................................................................... 4
DAFTAR ISI ............................................................................. 5
BAB IV : PENUTUP.................................................................
4.1. Kesimpulan ........................................................ 16
LAMPIRAN-LAMPIRAN
• Foto Kegiatan Prakerin
• Foto Copy Jurnal Prakerin
BAB I
PENDAHULUAN
5
1.1 Latar Belakang
Kegiatan praktik kerja merupakan kurikulum pendidikan Sekolah
Menengah Kejuruan yang mendukung kegiatan belajar mengajar
siswa melalui kegiatan praktik kerja secara langsung di dunia kerja
sesuai dengan program studi tertentu untuk mencapai keahlian kerja
sebagai bekal untuk bekerja secara profesional. Untuk mewujudkan
tujuan tersebut, maka diterapakan suatu sistem pendidikan yang
dikenal dengan istilah “Praktik Kerja Industri (PRAKERIN)” atau
disebut juga dengan “Pendidikan Sistem Ganda (PSG)”. Sistem ini
merupakan suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian
profesional yang memadukan secara sistematis program pendidikan di
sekolah dengan program penguasaan keahlian melalui kegiatan
bekerja secara langsung dan terarah untuk mencapai tingkat keahlian
profesional tertentu.
Keahlian profesional hanya dapat dikuasai melalui cara
mengerjakan langsung pekerjaan pada bidang profesi yang ada dalam
dunia kerja. Sehubungan dengan itu, maka siswa SMK pada jenjang
tertentu diwajibkan mengikuti kegiatan praktik kerja secara langsung.
6
a. Mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang telah
diperoleh di sekolah.
b. Menambah wawasan mengenai dunia kerja khususnya
berupa pengalaman kerja langsung (real) dalam rangka
menanamkan iklim kerja positif yang berorientasi pada
peduli mutu proses dan hasil kerja.
c. Menambah dan meningkatkan kompetensi serta menamkan
etos kerja yang tinggi sesuai budaya industri.
d. Memperkuat kemampuan produktif sesuai dengan
kompetensi keahlian yang dipelajari.
e. Mengembangkan kemampuan sesuai dengan bimbingan/
arahan pembimbing industri dan dapat berkontribusi
kepada dunia kerja.
f. Memperkuat kepribadiannya yang berkarater sesuai
dengan tuntutan nilai-nilai yang tumbuh dari budaya
industri.
7
c. Dunia kerja/DU/DI dapat mengembangkan proses dan atau
produk melalui optimalisasi peserta PRAKERIN.
d. Mendapatkan calon tenaga kerja yang berkualitas sesuai
dengan kebutuhannya.
e. Meningkatkan citra positif DU/DI karena dapat
berkontribusi terhadap dunia pendidikan sebagai
implementasi dari Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016.
8
e. Perakitan meja besi
f. Pengecatan besi
BAB II
MATERI PRAKERIN
1.1 Welding
Pengelasan (welding) adalah salah salah satu teknik penyambungan
logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi
dengan atau tanpa tekanan. Definisi pengelasan menurut DIN (Deutsche
Industrie Norman) adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam atau
logam paduan yang dilaksanakan dalam keadaan lumer atau cair. Dengan
kata lain, las merupakan sambungan setempat dari beberapa batang logam
dengan menggunakan energi panas. Pengelasan bimetal adalah proses
pengelasan yang menyambungkan dua macam logam yang berbeda.
Pengelasan bimetal mempunyai tingkat kerumitan yang lebih tinggi
dibanding dengan pengelasan logam yang sejenis. Karena logam yang tidak
sejenis mempunyai karakteristik yang berbeda satu sama lainnya. Sehingga
proses pengelasan logam yang tidak sejenis membutuhkan beberapa teknik
9
tertentu, misalnya pemilihan logam yang akan disambung harus tepat,
pemilihan elektroda yang sesuai.
a) Mesin Las
Mesin las terdiri dari dua macam yaitu: mesin las arus bolak balik
(mesin las AC) dan mesin las arus searah (mesin las DC). Pada mesin
las AC terdapat transformator atau trafo yang berfungsi untuk
menaikkan ataumenurunkan tegangan, kebanyakan trafo yang
digunakan pada peralatanlas adalah jenis trafo step-down, yaitu trafo
yang berfungsi untukmenurunkan tegangan. Sedangkan pada mesin
las DC terdapat receiferatau penyearah arus yang berfungsi untuk
mengubah arus bolak balik (AC)menjadi arus searah (DC).
b) Kabel las
Kabel las digunakan untuk mengalirkan arus listrik dari sumber
listrik ke elektroda dan massa. Arus yang besar harus dapat dialirkan
melalui kabel tanpa banyak mengalami hambatan, sehingga perlu
dipilih kabel yang sesuai dengan arus yang dialirkan.
c) Elektroda
Berdasarkan selaput pelindungnya, elektroda dibedakan menjadi
dua macam, yaitu elektroda polos dan elektroda berselaput.
Elektroda berselaput terdiri dari bagian inti yang berfungsi
sebagai filler metal dan zat pelindung atau fluks yang berfungsi
untuk:1) Melindungi cairan las, busur listrik, dan benda kerja yang
dilas dariudara luar. Udara luar mengandung oksigen yang dapat
mengakibatkanterjadinya oksidasi, sehingga dapat mempengaruhi
sifat mekanis darilogam yang dilas.2) Memungkinkan dilakukannya
posisi pengelasan yang berbeda-beda.3) Memberikan sifat-sifat
khusus pada hasil pengelasan dengan caramenambah zat-zat tertentu
pada selaput elektroda dan lain sebagainya.
d) Pemegang elektroda
Pemegang elektroda berfungsi sebagai penjepit/pemegang
ujung elektroda yang tidak berselaput, dan juga berfungsi untuk
mengalirkan arus listrik dari kabel ke elektroda.
e) Tang penghubung kabel massa
Tang penghubung kabel massa berfungsi untuk menghubungkan
kabel massa dengan benda kerja yang akan dilas.
f) Alat bantu
Alat bantu sifatnya tidak mutlak harus ada. Fungsinya adalah
sebagai pembantu untuk mempermudah dalam pengelasan. Alat
bantu yang umum digunakan contohnya: palu terak, tang untuk
10
memegang benda kerja yang masih panas, sikat kawat, topeng las,
dan sebagainya.
11
4. membentuk lengkungan pada benda kerja yang bersudut
5. menyiapkan permukaan benda kerja untuk dilas, dan lain-lain.
Mesin Gerinda didesain untuk dapat menghasilkan kecepatan
sekitar 11.000 – 15.000 rpm. Dengan kecepatan tersebut batu gerinda
yang merupakan komposisi aluminium oksida dengan kekasaran serta
kekerasan yang sesuai, dapat menggesek permukaan logam sehingga
menghasilkan bentuk yang diinginkan. Dengan kecepatan tersebut
juga, mesin gerinda juga dapat digunakan untuk memotong benda
logam dengan menggunakan batu gerinda yang dikhususkan untuk
memotong.
12
memotong logam, namun kelemahannya yang dihasilkan dari
fungsi ini yaitu area yang terpotong akan lebih banyak atau lebar
daripada dengan menggunakan batu gerinda potong.
13
D. Keselamatan kerja
1. Batu Gerinda
✓ Sesuaikan batu gerinda dengn material yang akan digerinda.
✓ Periksa batu gerinda dari kerusakan (visual/sound test).
✓ Pencekaman batu gerinda harus benar.
✓ Periksa keseiimbangan batu gerinda (batu gerinda harus
balance).
✓ Periksa eksentrisitas batu gerinda (truing dan dressing).
✓ Gunakan cutting speed yang direkomendasikan.
2. Mesin Gerinda
✓ Kuasai operasi penggunaan mesin gerinda.
✓ Untuk pengerindaan kering, mesin gerinda harus dilengkapi
dengan penghisap debu.
✓ Untuk mesin gerinda bangku (pedestal grinder) jarak antara
batu gerinda dan meja harus disetel sedekat mungkin
(maksimal 2mm)
3. Operator
✓ Jangan menyentuh batu gerinda yang sedang berputar.
✓ Pakailah kacamata pelindung.
✓ Pakailah masker pelindung pernapasan.
✓ Rambut tidak boleh panjang.
✓ Kuku tidak boleh panjang.
✓ Gunakan helm pelindung.
14
BAB III
PEMBAHASAN PRAKERIN
1.1. Grinding
Proses dimana saya melakukan penggerindaan untuk repair dari
hasil pemotongan plat atau besi yang tidak rata ( final pengelasan,
pemotongan, bekas material yang tidak rata). Berikut alat yang
dibutuhkan dalam menggerinda:
1) Mesin gerinda
2) Face shield ( pelindung muka )
3) Sarung tangan
4) Sepatu safety
15
2) Tentukan titik yang akan digerinda
3) Gunakan perlengkapan safety terlebih dahulu dengan benar
4) Lakukan penggerindaan sesuai dengan prosedur
5) Lihat hasil penggerindaan untuk memastikan hasil yang bagus
6) Setelah melakukan penggerindaan, rapikan alat dan benda kerja.
BAB IV
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Berdasarkan prakerin (Praktik Kerja Indrustri) yang saya jalani di
PT.HADIID BRILIAN MANDIRI, banyak kompetensi yang saya
dapatkan seperti :
1. Bagaimana cara melakukan/melaksanakan pekerjaan dengan
baik dan benar.
2. Mengerti cara mekakukan maintenance terhadap tools,
equipment dan mesin dengan baik dan perawatannya.
3. Mengerti dan memahami fungsi dari peralatan yang saya
pelajari.
4. Mampu menguasai/menjalankan peralatan dengan banar dan
aman.
5. Mengerti dan memahami kegunaan APD dan cara bekerja yang
aman.
1.2 Saran
1. Lakukan segala kegiatan/pekerjaan sesuai dengan SOP.
2. Analisis bahaya dan resiko sebelum memulai kegiatan/pekerjaan.
3. Kalau melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan api,
gunakanlah APD yang lengkap seperti kacamata, sarung tangan,
masker dll.
16
4. Hindari kegiatan/pekerjaan yang bahaya dan resikonya belum
diketahui.
DAFTAR PUSTAKA
http://tehnik-pengelasan.blogspot.com/2012/02/pengertian-
pengelasan.html
https://www.academia.edu/9083556/Mesin_Gerinda_Laporan_Mesin_Geri
nda_Tangan
https://hyprowira.com/blog/mengenal-cara-kerja-dan-bagian-pada-
vibration-meter
https://www.slideshare.net/mobile/icanaliican/belt-conveyor-15043269
https://www.slideshare.net/mobile/alfi091/las-listrik-30300828
https://www.scribd.com/doc/43725241/Apa-itu-Lapping
17
18
LAMPIRAN
19
20
LAMPIRAN
21
22