Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

INJECTION PUMP
DI BALAI LATIHAN KERJA KEBUMEN

DISUSUN OLEH
Nama : Rizki Nur Hidayah
Kelas : XI TKRO A
NISN : 005
Program Study : Teknik Kendaran Ringan

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)


MUHAMMADIYAH PETANAHAN
Jln. Tumbak Keris No.1 Petanahan
Website: https://smkmutupetanahan.mvsch.id/
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

INJECTION PUMP
DI BALAI LATIHAN KERJA KEBUMEN

Disusun Oleh:
Nama : Rizki Nur Hidayah
Kelas : XI TKRO A
NISN : 005
Program Study : Teknik Kendaran Ringan

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)


MUHAMMADIYAH PETANAHAN
Jln. Tumbak Keris No.1 Petanahan
Website: https://smkmutupetanahan.mvsch.id/
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

Laporan Praktek Kerja Industri disusun untuk


Memenuhi Persyaratan Menempuh
Ujian akhir Nasional/ Ujian akhir Sekolah

Disetujui

Pada tanggal:

Oleh

Guru Pembimbing Pembimbing Industri

Surtini, S.Pd. Agus Turasyono

Mengetahui

Kepala SMK Muhammadiyah Petanahan

H. Firman Handoko, S.S


LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

Laporan Praktek Kerja Industri telah diuji


Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah Petanahan
Program Study Teknik Kendaraan Ringan
Tahun Pelajaran 2021/2022

Telah diuji dan disahkan

Pada Tanggal:

Tim Penguji

Nama : Tanda Tangan


1. …………………… ……………….
2. …………………… ……………….
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
hidayahnya  sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Industri
ini. Pada dasarnya, tujuan  dibuatnya  Laporan Praktek Kerja Industri ini adalah
untuk memenuhi salah satu syarat dalam mengikuti  Ujian Akhir Nasional dan
Ujian Akhir Sekolah serta saya berharap dengan diselesaikan laporan ini, saya
dapat mengetahui lebih dalam dan banyak mengenai seluk – beluk dunia kerja
pada dunia usaha atau dunia industri utamanya ditempat saya
melaksanakan  PRAKERIN.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu saya dalam penyusunan laporan ini, khususnya kepada :
1. Kedua orang tua saya yang telah memberikan do’a dan dukungannya baik
secara materi maupun moral.
2. Bapak H. Firman Handoko,S.S selaku kepala sekolah SMK Muhammadiyah
Petanahan
3. Ibu Surtini, S.Pd. selaku guru pembimbing Praktek Kerja Industri
4. Bapak Agus Turasyono selaku pembimbing industry
5. Teman-teman yang memberikan masukan ataupun membantu dalam
penyusunan laporan
         Sudah tentu kekurangan – kekurangan akan terdapat  dalam laporan ini.
Karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun dari pembaca sangat saya
harapkan, demi kesempurnaan laporan ini.
          Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi saya khususnya dan bagi
pembeca umumnya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Kebumen, Maret 2022


Penulis

Rizki Nur Hidayah


DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL………………………………………………………………….
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING………………………………………
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI………..……………………………………
KATA PENGANTAR……………...………………………………………………
DAFTAR ISI………………….……………………………………………………
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………
BAB I . PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Praktik Kerja Industri (PRAKERIND)…………………
B. Tujuan Praktik Kerja Industri(PRAKERIND)………..…………………
C. Manfaat Praktik Kerja Industri (PRAKERIND)…………...……………
BAB II. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Pendirian Lembaga……………………………………………...
B. Struktur Organisasi………………………………………………………
C. Displin Kerja dan Keselamatan Kerja…………………………………...
BAB III LANDASAN TEORI
A. Dasar Teori………………………………………………………………
BAB IV.PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
(PRAKERIND
  A. Jenis-jenis Kegiatan……………………………………….…………….
B. Langkah-langkah Kerja /Proses Kerja……..…………………………….
C. Hasil yang dihhharapkan dari jenis Kegiatan
D. Jenis-jenis Alat Keselamatan Kerja yang digunakan
E. Hambatan-hambatan yang dialami dan cara penyelesaian
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Bagi Sekolah
2. Bagi Industri
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Prakerind
Praktek Kerja Industri (PRAKERIND) mengandung pengertian bahwa
proses penyelenggaraan pendidik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tidak
hanya merupakan program milik SMK dan Departemen Pendidikan Nasional,
akan tetapi merupakan program bersama anatara SMK dan Dunia Industri/Dunia
Usaha.
Program bersama tersebut diorganisasikan melalui Majelis Sekolah (MS)
sehingga secara organisasi majelis sekolah merupakan kebutuhan mutlak bagi
SMKI karena MS adalah organisasiyang mewakili dunia usaha/dunia industri.

B. Tujuan Prakerind

            Penyelenggaraan Praktek Kerja Industri ( PRAKERIN ) mempunyai


maksud dan tujuan :

a. Tujuan Pembuatan Umum


 Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian professional,yaitu
tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan dan ketrampilan kerja
yang sesuai dengan tuntutan lapangan pasar.
  Meningkatkan dan memperkokoh keterkaitan dan kesepadanan ( link and

match )antara lembaga pendidikan pelatihan kejuruan dengan dunia kerja.


 Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja
berkualitas professional.
 Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai
bagian dari proses pendidikan.
 Memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap kompetensi siswa
yang diperoleh setelah melaksanakan Praktek  Kerja Industri
( PRAKERIN ).

b.Tujuan Pembuatan Laporan


 Mengembangkan pengetahuan,sikap dan ketrampilan serta menambah
wawasan siswa siswi yang berkaitan dengan pelajaran yang telah diterima
di sekolah.
 Melatih kerja dan pengamatan teknikj-teknik yang diterapkan di tempat
Praktek Kerja Industri ( PRAKERIN ) sesuai di bidang keahlian yang
dimiliki.
  Membekali siswa siswi dengan pengalaman yang sebenarnya dalam dunia

kerja serta meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan kerja


yang berkualitas dan professional.
   Untuk menerapkan ilmu-ilmu yang telah didapatkan di sekolah.

  Meningkatkan dan memperluas proses wawasan globalisasi.


C. Manfaat Prakerind

Prakerind sangat perlu dan dibutuhkan bagi siswa SMK. Dari prakerind
pasti mempunyai manfaat yang baik.
Manfaat-manfaat prakerind:
1. Membuat siswa lebih disiplin
Siswa yang mempunyai kemalasan akan menjadi disiplin karena waktu
di bengkel lebih disiplin daripada di sekolah
2. Melatih kerjasama
3. Mendapatkan ilmu langsung
4. Membantu pengenalan dunia kerja
5. Dapat menjga hubungan antara DU/DI dan sekolah
6. Dapat memanfaatkan waktu kosong
7. Membentuk kesopanan
BAB II
GAMBARAN PERUSAHAAN
A. Sejarah Pendirian Lembaga

1. Sejarah Disnaker Kebumen


Pertama berdiri di Kabupaten Kebumen bernama BLKIP atau kependekan
dari Balai Latihan Kerja Industri dan Pertanian. Balai ini mulai dioperasikan pada
tanggal 27 Juli 1984 setelah diresmikan oleh Gubernur Jawa Tengah. Sejalan
dengan perkembangan BLKIP berubah nama menjadi Kursus Latihan Kerja
(KLK). Sesuai denmgan SK Manker No. Kep. 181/MEN/1997 tanggal 20 Mei
1997 Loka Latihan Kerja (LLK) merupakan UPT dibidang Pelatihan Kerja,
bidang industri pertanian dan usaha kecil menengah yang berada dibawah
tanggung jawab kepala kantor wilayah Depnaker provinsi Jawa Tengah dan secara
teknis fungsional dibina oleh Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan
Produktifitas Tenaga Kerja (Dirjen Bina Lattas Depnaker). Depanker memiliki
luas area 20,145 m² dengan luas kantor 12,4899 m² sedangkal bengkel beserta
fasilitas lainnya 3,333489 m² dengan maksud para instruktur dalam menjalankan
tugas dengan baik dan lancar

2. Sesudah Otonomi Daerah


Sejalan dengan kesadaran masyarakat tentang pentingnya keterampilan
dalam mengikuti dunia kerja dan minat dalam pelatihan berdasarkan UU RI No.
25 1999 tentang pertimbangan antara pemerintah pusat dan daerah maka dengan
hal tersebut terjadi status loka latihan kerja menjadi Kantor Pelatihan Kerja,
Kabupaten Kebumen. Dengan perkembangan yang sangat cepat pada era otonomi
daerah yang dilandasi PP No. 8 tahun 2004 terjadilah penggabungan kantor
menjadi dinas tenaga kerja dan transmigrasi Kabupaten Kebumen sesuai Perda no.
26 STOK 2005 yang merupakan gabungan dua kantor menjadi satu antara kantor
tenaga kerja dan kantor transmigrasi yang beralamat di Jl. Arumbinang dengan
kantor tenaga kerja yang beralamat di JL. Kutoarjo.
B. Struktur Organisasi

C. Disiplin Kerja dan Keselamatan Kerja

A. Disiplin Kerja
Setiap karyawan atau anak magang diharuskan berangkat atau datang
sebelum jam 08.00 WIB. Bila lebih dari jam yang ditentukan, maka akan
dinasehati agar tidak terulang kembali. Adapun beberapa peraturan yang harus
ditepati bagi karyawan atau anak magang adalah sebagai berikut:
a) Tidak boleh merokok
b) Tidak boleh mencuri atau mengambil barang milik orang lain

B. Keselamatan Kerja
Ada beberapa hal untuk menunjang keselamatan kerja, diantaranya adalah:
o Memakai sepatu dan wearpack
o Memakai Helm kerja
BAB III

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Injection Pump (Pompa Injeksi) 


Pompa Injeksi adalah perangkat yang memompa bahan bakar ke dalam
silinder sebuah mesin diesel. Secara tradisional, pompa digerakkan tidak langsung
dari poros engkol dengan roda gigi, rantai atau sabuk bergigi (sering timing belt )
yang juga menggerakkan camshaft . Berputar pada setengah kecepatan poros
engkol dalam konvensional mesin empat-stroke . Sistem ini diatur sedemikian
rupa sehingga bahan bakar yang disuntikkan hanya sangat sedikit. Hal serupa juga
terjadi untuk sabuk pompa pada mesin bensin akan didorong langsung dari
camshaft. Dalam beberapa sistem tekanan hingga 200Mpa.Karena kebutuhan
untuk Pompa Injeksi sangat tekanan tinggi dan efek terhadap lingkungan yang
sangat berbahaya, maka banyak Produsen mengembangkan system terbaru dengan
tekan injeksi yang dapat ditekan hingga 15.000 psi (100 MPa). Oleh karena itu
dibutuhkan kewaspadaan yang cukup tinggi untuk berhati-hati dalam
menggunakan produck dengan tekanan yang cukup tinggi. Keluarnya bahan bakar
saat terjadi tekanan akan dengan mudah dapat menembus kulit dan pakaian,
kemudian msuk ke jaringan tubuh dengan konsekuensi medis cukup serius.

B. Fungsi Fuel Injection Pump


Inti dari fungsi Fuel Injection Pump (pompa injeksi bahan bakar) adalah
mensuplay bahan bakar ke nozzle dengan tekanan tinggi (max 300 kg/cm2),
menentukan timing penyemprotan dan jumlah bahan bakar yang disemprotkan.
Berikut fungsi dari pompa injeksi 
A.Menyimpan bahan bakar.
B.Menyaring bahan bakar.
C.Memompa atau menginjeksi bahan bakar ke dalam ruang bakar silinder mesin.
D.Mengabutkan bahan bakar ke dalam ruang bakar silinder mesin.
E.Memajukan saat penginjeksian bahan bakar.
F.Mengatur kecepatan mesin sesuai dengan bebannya melalui pengaturan
penyaluran bahan bakar.
G.Mengembalikan kelebihan bahan bakar ke dalam tangki bahan bakar.
C. SECARA UMUM KOMPONEN-KOMPONEN INJEKSI BAHAN
BAKAR MESIN
DIESEL ADALAH:
a) Tangki bahan bakar (fuel tank)
b) Saringan bahan bakar (fuel filter)
c) Pompa pemindah bahan bakar (fuel transfer pump)
d) Pompa injeksi bahan bakar (fuel injection pump)
e) Pipa-pipa injeksi bahan bakar (fuel injection lines)
f) Injektor (fuel injector)
g) Pipa-pipa pengembali bahan bakar (fuel return lines.
Di samping komponen-komponen utama di atas, komponen sistem injeksi
tambahan yang lain adalah:
h) Pengatur kecepatan (governor)
i) Pengatur untuk memajukan saat injeksi otomatis (advancer/automatic timer.
Komponen-komponen tersebut di atas terangkai menjadi satu kesatuan dan saling
berhubungan dan saling membantu dalam rangka penginjeksian bahan bakar ke
dalam silinder mesin dengan saat yang tepat dengan jumlah yang tepat pula.
j) Tangki bahan bakar (fuel tank)
Tangki bahan bakar berfungsi menyimpan atau menampung bahan bakar. Tangki
bahan bakar harus tertutup untuk mencegah masuknya kotoran, namun demikian
harus mempunyai lubang pernafasan (ventilation) dan untuk lubang pengisian
bahan bakar sebagai pengganti bahan bakar yang telah dipakai. Dengan demikian
paling tidak harus ada tiga buah lubang, yaitu untuk mengisi, mengalirkan keluar
dan lubang untuk mengeringkan (draining). Kadangkala terdapat lubang untuk
saluran kebocoran bahan bakar (fuel overflow/fuel leak-off).

D. SYARAT SISTEM INJEKSI BAHAN “BAKAR MESIN DIESEL


 Memberikan sejumlah tertentu bahan bakar. Sistem injeksi bahan
bakar harus setiap saat tertentu memberikan sejumlah  tertentu
bahan bakar ke tiap-tiap silinder mesin diesel.
 Menepatkan saat penginjeksian bahan bakar Bahan bakar harus
diinjeksikan ke dalam silinder tepat pada saat kemungkinan mesin
diesel mampu menghasilkan tenaga yang maksimum. Bahan bakar
yang diinjeksikan terlalu cepat atau terlalu lambat selama langkah
usaha menyebabkan terjadinya kerugian tenaga.
 Mengendalikan kecepatan pengiriman bahan bakar. Kerja mesin
diesel yang halus pada tiap-tiap silinder tergantung pada lama
waktu yang diperlukan untuk menginjeksikan bahan bakar.
Kecepatan mesin yang lebih tinggi harus dicapai dengan
pemasukan bahan bakar yang lebih cepat pula.
 Mengabutkan bahan bakar. Bahan bakar harus sepenuhnya
tercampur dengan udara untuk pembakaran sempurna. Dalam hal
ini bahan bakar harus dikabutkan menjadi partikel-pertikeal yang
halus. Dengan demikian penginjeksian bahan bakar ke dalam
silinder mesin diesel harus pada saat yang tepat dan jumlah yang
tepat pula sesuai dengan jumlah yang diperlukan.”

Ada Dua Tipe Pompa Injeksi Pada Sistem Bahan Bakar Diesel Yaitu Pompa
Injeksi In-line Dan Pompa Injeksi Distributor.
  1. injeksi in-Pompa lin

  Keterangan:
1.Fuel tank (tangki bahan bakar)
2.Fuel line (pipa bahan bakar)
3.Priming pump (pompa priming)
4.Feed pump
5.Water Sedimenter dan Fuel filter
6.Injection pump (pompa injeksi)
7.Injection pipe (pipa injeksi)
8.Injection nozzle (injektor)
9.Over flow pipe (pipa pengembali)

D. ALIRAN BAHAN BAKAR POMPA INJEKSI IN-LINE

Cara Kerja Pompa Injeksi in-line


1.      Injection pump mendorong bahan bakar menuju Injection Nozzle dengan
tekanan dan dilengkapi dengan sebuah mekanisme untuk menambah dan
mengurangi jumlah bahan bakar yang menuju nozzle. Plunger di dorong ke atas
oleh camshaft dan dikembalikan oleh Plunger Spring. Plunger bergerak ke atas
dank e bawah di dalam Plunger barrel dan pada jarak stroke yang telah ditetapkan
guna mensuplai bahan bakar dengan tekanan. Dengan naik dan turunya Plunger
berarti akan membuka dan menutup section dan discharge port sehingga
mengatur banyaknya injeksi bahan bakar. Dan pengaturan pergerakan naik turun
plunger diatur oleh governor.
2.      Governor yang terpasang pada pompa injeksi digunakan untuk mengatur
kecepatan mesn. Kecepatan mesin ini sebanding dengan mengalirnya bahan bakar
ke dalam silinder ruang bakar
3.      Pada governor mekanik, pengaturan injeksi bahan bakarnya sesuai dengan
kerja governor yang bekerja berdasarkan gaya sentrifugal. Plunger dari pompa
injeksi berputar oleh gerakan dari batang gerigi pengatur bahan bakar ( Control
Rod ), dengan demikian mengatur jumlah bahan bakar yang diinjeksikan ke dalam
silinder.
4.      Control Rod dihubungkan ke governor melalui floating lever. Bila putaran
mesin naik, batang gerigi pengatur bahan bakar bergerak mengurangi jumlah
bahan bakar yang di injeksikan. Bila putaran mesin turun, batang gerigi pengatur
bahan bakar ( Control Rod ) bergerak menambah bahan bakar yang di injeksikan.
Dengan demikian governor adalah suatu mekanisme untuk lever ratio dari floating
lever.
5.      Jika mesin berputar idling, gaya sentrifugal dari bobot Flyweight adalah
kecil. Jika gaya sentrifugal ini tidak cukup besar untuk mengatasi tahanan dari
batang gerigi pengatur bahan bakar ( control Rod ) mesin dapat.
 
 POMPA INJEKSI INLINE (sebaris)

Pompa injeksi bahan bakar berfungsi untuk menekan bahan bakar dengan tekanan
yang cukup melalui kerja elemen pompa. Seperti telah diuraikan di atas bahwa
pompa injeksi bahan bakar berupa pompa injeksi sebaris
Gambar : Pompa Injeksi  Sebaris Tipe  Bosch (PE)  & Elemen Pompa Injeksi In
Line

 1) Pompa Injeksi Sebaris


                Pompa injeksi sebaris banyak digunakan untuk mesin diesel yang
bertenaga besar, karena pompa injeksi ini mempunyai kelebihan bahwa tiap
elemen pompa melayani satu silinder mesin.
                elemen pompa  injeksi in line yang terdiri dari plunyer (plunger) dan
silinder (barrel) yang keduanya sangat presisi, sehingga celah antara plunyer dan
silindernya sekitar 1/1000 mm. Ketelitian ini cukup baik untuk menahan tekanan
tinggi saat injeksi, walaupun pada putaran rendah. Sebuah alur diagonal yang
disebut alur pengontrol (control groove), adalah bagian dari plunyer yang
dipotong pada bagian atas. Alur ini berhubungan dengan bagian atas plunyer oleh
sebuah lubang. Bahan bakar yang dikirimkan oleh pompa pemindah masuk ke
pompa injeksi dengan tekanan rendah. Plunyer bergerak turun naik dengan
putaran poros nok pompa injeksi.
 
Proses Kerja Elemen Pompa Injeksi In Line
Gambar : Proses kerja elemen pompa injeksi in line

       
 keterangan
    1.Plunyer
    2.Silinder (barrel)
    3. Alur pengontrol   
    4. Lubang masuk  elemen   
    5. Katup penyalur  
    6. Sleeve pengontrol plunyer
    7. Pinion pengontrol plunyer
    8. Plunger driving face 
    9. Batang pengatur (control rack) 

Cara Kerja ElemenPompa Injeksi Sebaris


Gambar :elemen pompa injeksi sebaris
Cara Kerja Elemen Pompa Injeksi Sebaris
(a) Pada saat plunyer berada pada titik terbawah, bahan bakar mengalir melalui
lubang masuk (feed hole) pada silinder ke ruang penyalur (delivery chamber) di
atas plunyer.
(b) Pada saat poros nok pada pompa injeksi berputar dan menyentuh tappet roller
maka plunyer bergerak ke atas. Apabila permukaan atas plunyer bertemu dengan
bibir atas lubang masuk maka bahan bakar mulai tertekan dan mengalir keluar
pompa melalui pipa tekanan tinggi ke   injector.
(c) Plunyer tetap bergerak ke atas, tetapi pada saat bibir atas control groove
bertemu dengan bibir bawah lubang masuk, maka penyaluran bahan bakar
terhenti.
(d) Gerakan pluyer ke atas selanjutnya menyebabkan bahan bakar yang tertinggal
dalam ruang penyaluran masuk melalui lubang pada permukaan atas plunyer dan
mengalir ke lubang masuk menuju ruang isap, sehingga tidak ada lagi bahan bakar
yang disalurkan.
Ukuran elemen pompa dapat dilihat pada GAMBAR
         Tinggi pengangkatan nok adalah 8 mm, sehingga gerakan plunyer naik turun
juga sebesar 8 mm. Pada saat plunyer pada posisi terbawah, plunyer menutup
lubang masuk kirakira 1,1 mm dari besar diameter lubang masuk sebesar 3 mm.
Dengan demikian plunyer baru akan menekan setelah bergerak ke atas kira-kira
1,9 mm. Langkah ini disebut “prestroke” dan pengaturannya dapat dilakukan
dengan menyetel baut pada tappet roller. Prestroke ini berkaitan dengan saat
injeksi (injection timing) bahan bakar keluar pompa.
Pengontrolan Jumlah Bahan Bakar yang diinjeksikan
Gambar : Pengontrolan jumlah bahan bakar yang diinjeksikan

Jumlah pengiriman bahan bakar dari pompa diatur oleh governor sesuai dengan
kebutuhan mesin. Governor mengatur gerakan control rack yang berkaitan dengan
control pinion yang diikatkan pada control sleeve. Control sleeve ini berputar
bebas terhadap silinder. Bagian bawah plunyer (flens) berkaitan dengan bagian
bawah control sleeve. Jumlah bahan bakar yang dikirim tergantung pada posisi
plunyer dan perubahan besarnya langkah efektif (Gambar). Langkah efektif
adalah langkah plunyer dimulai dari tertutupnya lubang masuk oleh plunyer
sampai control groove bertemu dengan lubang masuk. Langkah efektif akan
berubah sesuai dengan posisi plunyer dan jumlah bahan bakar yang diinjeksikan
sesuai dengan besarnya langkah efektif.
 
 
Katup Penyalur
Gambar . Katup Penyalur

 
             Penekanan bahan bakar dari elemen pompa ke injector diatur oleh katup
penyalur (delivery valve). Katup penyalur ini berfungsi ganda, yaitu selain
mencegah bahan bakar dalam pipa tekanan tinggi mengalir kembali ke plunyer
juga berfungsi mengisap bahan bakar dari ruang injector setelah penyemprotan
(Gambar ).
Dengan demikian katup penyalur pada pompa injeksi ini menjamin injektor akan
menutup dengan cepat pada saat akhir injeksi, karena untuk mencegah bahan
bakar menetes yang dapat menyebabkan pembakaran awal (pre-ignition) selama
siklus pembakaran berikutnya.
                                                                                                                       
KOMPONEN
Katup Penyalur (Pengalir)
1.Rumah
2.Katup
3.Pegas katup
4.Penahan pegas katup
                            

 Cara Kerja Katup Penyalur


Pada saat awal penginjeksian, maka katup penyalur pada posisi terangkat dari
dudukan, dengan adanya tekanan bahan bakar yang dipompa keluar dari pompa
plunyer. Hal ini memungkinkan bahan bakar dengan tekanan dialirkan ke nosel
injeksi. Bila tekanan penyaluran menurun dan pegas katup penyalur menekan
katup penyalur ke bawah, maka relief valve akan menutup hubungan antara ruang
penyalur dengan pipa injeksi dan selanjutnya katup akan masuk ke dalam sampai
dudukan bersentuhan dengan body mencegah menurunnya katup.
 
 2. Pompa Injeksi Distributor

Keterangan
1.Fuel tank (tangki bahan bakar)
2.Fuel line (pipa bahan bakar)
3.Water sedimenter dan fuel filter
4.Priming pump (pompa priming)
5.Injection pump (pompa injeksi)
6.Injection pipe (pipa injeksi)
7.Injection nozzle (injektor)
8.Over flow pipe (pipa pengembali) 

E. ALIRAN BAHAN BAKAR POMPA INJEKSI TIPE DISTRIBUTOR

 Pompa Injeksi Tipe Distributor Di Bedakan Menjadi 2 Tipe


1.      TIPE DPA

2.   TIPE VE

    

F. CARA KERJA POMPA INJEKSI TIPE DISTRIBUTOR


Pada sistem injeksi bahan bakar dengan pompa injeksi distributor, pompa
injeksinya hanya memiliki satu buah elemen pompa. Dengan demikian satu
elemen pompa akan melayani empat buah silinder mesin diesel melalui saluran
distribusi pada pompa.
 Pompa injeksi distributor tipe DPA saat ini sudah jarang digunakan, sedangkan
pompa injeksi distributor tipe VE masih banyak Digunakan Pompa injeksi sebaris
pada umumnya digunakan untuk mesin diesel bertenaga besar dengan ruang bakar
langsung dan penyemrotan langsung (direct injection), sedangkan pompa injeksi
distributor banyak digunakan untuk mesin diesel bertenaga menengah dan kecil
dengan ruang bakar tambahan.
BAB IV

PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKERIND

A. Jenis-jenis Kegiatan
 Chasis: -Membongkar pasang transmisi
-Membongakr pasang

Anda mungkin juga menyukai