Anda di halaman 1dari 35

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI ( PRAKERIN )


DI PT.SENTOSA MULIA BAHAGIA ( SMB )
KEC. TUNGKAL JAYA
KAB. MUSI BANYUASIN

TUGAS PRAKERIN : PERAWATAN POHON KELAPA


SAWIT
( ELAEIS GUENEENSIS JACQ )

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI INI TELAH


MEMENUHI PERSYARATAN, DISETUJUI DAN
DISAHKAN
PADA TANGGAL 14 JULI 2022 – 14 NOVEMBER 2022

PEMBIMBING 1 : SOFYAN SP

Mengetahui,
Kepala SMK – PP NEGERI JAMBI Ketua Panitia

DIDIK SISWANTO, M. NUNUNG RITA ROSITA,S.Pt


NIP : 198503232010011023 NIP : 197909102014072004

i
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur kehadirat Allah swt yang telah memberikan


rahmat dan karunianya sehingga kami dapat melaksanakan dan
menyelesaikan Tugas Praktik Kerja Industri ( PRAKERIN ) yang
berlangsung selama 4 bulan ( 14 Juli – 14 November 2022 ) dengan baik.
Laporan Praktik Kerja Industri ( PRAKERIN ) ini dapat kami susun dengan
baik berkat bantuan dari pihak-pihak yang telah memberikan bantuan dan
dukungan terhadap kami. Agar kami bisa belajar di dunia perindustrian serta
bisa langsung mempraktekkan di lapangan.
Dengan ini kami mengucapkan banyak terima kasih atas bimbingan serta
bantuan dan ilmu yang telah kami terima selama kegitan pelaksanaan
Praktek Kerja Industri ( PRAKERIN ) :
1. Bapak DIDIK SISWANTO M.PD sebagai kepala sekolah SMK – PP
NEGERI JAMBI yang telah memberi kesempatan kami untuk
melaksanakan program Praktik Kerja Industri ( Prakerin ).
2. Bapak SOFYAN SP. Sebagai guru pembimbing peserta pkl dan
pembimbingan penulisan laporan kegiatan SMK – PP NEGERI
JAMBI.
3. Bapak SUYONO sebagai Kepala Administratur PT. SMB
4. Bapak JOKO TRIONO sebagai Asisten Kepala ( Askep ) Divisi
lahan 1 PT. SMB
5. Bapak MALAU sebagai Asisten Lapangan Sawit Bawah Divisi
Lahan 1
6. Bapak Edy Kus sebagai Asisten Lapangan Sawit Atas Lahan 1
7. Bapak Sunardi sebagai Asisten Lapangan
8. Seluruh stap dan karyawan PT . SMB yang telah memberi segala
dukungan terhadap kami, dan kami ucapkan terimakassih banyak
yang telah dapat berkesempatan memberikan izin melakukan
Program Praktik Kerja Industri ( Prakerin).
Demikian laporan ini kami buat atas bantuan dan saran di ucapkan terima
kasih.
Jambi, 14 November 2022

Kel
ompok 1

ii
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan i

Kata Pengantar ii

Daftar Isi iii

Daftar Lampiran iv

Daftar Tabel v

Daftar Gambar vi

BAB 1 PENDAHULUAN 7

1.1. Latar Belakang 7


1.2. Tujuan 7
1.3. Manfaat 8
1.3.1. Manfaat Teoritis 8
1.3.2.Manfaat Praktis 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10

BAB III PELAKSANAAN 11

3.1.Rencana Kegiatan 11

3.2 Gambaran Umum 11


3.2.1 Latar Belakang Perusahaan 11

3.2.2 Identisas Perusahaan 11

3.2.3 Struktur Organisasi 12

3.2.4 Visi dan Misi 13

3.3 Waktu dan Lokasi 13

BAB IV PEMBAHASAN 14

4.1. Kegiatan Utama 14

4.1.1. Pemeliaharaan Kelapa Sawit 14

4.2. Analisi Usaha 25

BAB V PENUTUP 30

5.1. Kasimpulan 30

5.2. Saran 31

iii
DAFTAR RUJUKAN 32

LAMPIRAN GAMBAR 33

iv
DAFTAR TABEL

1. Rencana kegiatan praktek kerja industri ( PRAKERIN )


2. Indentitas perusahaan
3. Tabel Jenis pupuk
4. Tabel unsur tankos

v
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Sekolah menengah kejuruan sebagai salah satu sub sistem


pendidikan nasional, memiliki kedudukan sangat penting dalam
fungsi menyiapkan tenaga kerja terampil untuk menujukan sistem
pendidikan nasional . Upaya penyiapan tenaga kerja yang terampil
sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri , di dekati melalui
kebijakan “link and match” adalah penyelengaraan kegiatan praktek
kerja industri (prakerin) , pada dasarnya praktek kerja industri
(prakerin) merupakan penyelengaraan yang mengintegrasikan secara
sistem pendidikan dunia usaha dan industri. Pengintegrasian
kegiatan didikan ini akan mehilangkan perbedaan sentandar nilai
sekolah dan dunia kerja sekaligus mendekatkan supply dan demand
ketenagakerjaan .
Program keahlian agribisnis tanaman perkebunan (ATP)
khususnya, pihak sekolah telah bekerja sama dengan kantor PT.SMB
sebagai salah satu tempat dilaksanakannya program praktik kerja
industri. Hal ini dilaksanakan dalam rangka penikatan mutu dari
sekolah kejuruan ( SMK-PP NEGERI JAMBI ) dalam mencapai
tujuan yang selaras antara dunia pendidikan dengan tuntunan
kebutuhan tenaga kerja.
Kegiatan penyelengaraan prakerin diharapkan dapat
meningkatkan keahlian dan semagat kerja siswa yang meliputi :
Kemampuan bekerja,motivasi kerja,inisiatif, kereativitas, disiplin
dan kerajinan tanggung jawab dalam bekerja, adapun pelaksanaan
sistem praktik kerja industri (prakerin) yang diterapkan SMK-PP
NEGERI JAMBI pada awalnya dilaksanakan pada semester 5 atau
kelas Xll.

1.2 Tujuan

Praktik kerja industri ( prakerin ) di tunjukan untuk


membentuk siswa dan siswi supaya memiliki propesional kerja
antara lain :
1. Meningkatkan, memperluas dan menetapkan keterampilan yang
membentuk ke mampuan siswa sebagai bekal untuk memasuki
lapangan kerja yang sesuai dengan program keahlian dan
kedisiplinan.
2. Menumbuh dan mengkembangkan memanfaatkan siswa
profesional yang diperlukan siswa untuk memasuki lapang kerja
sesuai dengan bidangnya.

7
3. Meningatkan pengalaman siswa pada aspek-aspek usaha yang
potensial dalam lapangan kerja antara lain: Struktur organisasi
usaha, asosiasi usaha, jenjang karir, dan menengah usaha.
4. Memberikan kesempatan pada siswa untuk memasyarakatan diri
pada sesuatu atau lingkungan kerja yang sebenarnya, baik
sebagai pekerja mandiri, terutama yang berkenang dengan
kedisiplinan kerja.
5. Meningkatkan, memperluas dan memantapkan proses
penyerapan teknologi baru dari lapangan sekolah dan sebaliknya.

1.3 Manfaat

1. Manfaat bagi sekolah:


a. Membina hubungan kerja sama yang baik antara pihak
sekolah dengan kantor atau lembaga instansi lainnya.
b. Menumbuhkan rasa kebersamaan dan kekeluargaan antar
pihak sekolah dengan pihak perusahaan.
c. Meningkatkan popularitas sekolah di mata masyarakat.
d. Memberikan kontribusi dan tenaga kerja bagi perusahaan.
2. Manfaat siswa
a. Membentuk pola piker siswa siswi agar kreatif baik serta
memberikan pengalaman dalam dunia industri maupun dunia
kerja.
b. Menambah keterampilan seputar dunia usaha serta industri
yang professional dan handal.
c. Mengasah kemampuan dan keterampilan yang di berikan
sekolah menengah kejuruan ( SMK ).
d. Sebagai bentuk pengakuan dan penghargaan bahwa
pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan.

1.3.1 Manfaat teoretis


1 . Mendapatkan pengetahuan tentang tanaman perkebunan
kelapa sawit.
2 Mendapatkan pengetahuan tentang budi daya tanaman
perkebunan seperti kelapa sawit, karet.

1.3.2 Manfaat praktis


1. Mengetahui penyemayan bibit kelapa sawit
2. Mengetahui cara pengolahan minyak kelapa sawit ( CPO )

8
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

9
2.1 Pekerja

2.2 Tanaman kelapa sawit

Nama ilmiah : Elaeis Guineensis Jacq

Tanaman kelapa sawit ( Elaeis Guineensis jacq ) berasal dari Negeria,


Afrika Barat. Meskipun demikian, ada yang menyatakan bahwa kelapa
sawit berasal dari Amerika selatan yaitu Brazil karena lebih banyak di
temukan spesies kelapa sawit di hutan Brazil di bandingkan Afrika.pada
kenyataanya tanaman kelapa sawit hidup subur di luar daerah asalnya,
seperti Malasya,Indonesia,Thailand dan papua Nugini.

Tanaman kelapa sawit memiliki arti penting bagi pembangunan


perkebunan nasional selain mampu menciptakan kesempatan kerja dan
mengarah kepada kesejahteraan masyarakaat, kelapa sawit juga sumber
devisa Negara dan Indonesia merupakan salah satu produsen utama minyak
kelapa sawit.

Tanaman kelapa sawit berkembang baik dengan biji dan akan


berkecambah untuk selanjutnya tumbuh menjadi tanaman. Susunan buah
kelapa sawit dari lapisan luar sebagai berikut :

1. Kulit buah yang licin dan keras ( epicarp )


2. Daging buah ( mesocarp ) terdiri atas susunan tersebut ( fibre ) dan
mengandung minyak.
3. Kulit biji ( cangkang / tempurung ) berwarna hitam dank eras
( endocarp ).
4. Daging biji ( mesoperm ), berwarna putih dan mengadung minyak.
5. Lembaga ( embrio ) Lembaga yang keluar dari kulit biji akan
berkembang ke dua arah yaitu :
1. Arah tegak lurus ke atas ( fototrophy), disebut flumula yang
selanjutnya akan menjadi batang dan daun kelapa sawit.
2. Arah tegak lurus kebawah ( geotrophy), disebut radikula yang
selanjutnya akan menjadi akar ( sunarko,2009).
3.

BAB III
PELAKSANAAN
3.1. Rencana Kegiatan
3.1.1 Tabel 1 Rencana Kegiatan Prakerin

10
Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4
1 Pengenalan siswa magang
dengan lokasi kerja
2 Kegiatan Lapangan
3 Materi Pembelajaran
4 Pembuatan laporan

3.2 Gambaran umum PT. SENTOSA MULIA BAHAGIA


3.2.1 Latar Belakang Perusahaan
PT. SENTOSA MULIA BAHAGIA merupakan sebuah perusahaan yang
bergerak di industri agribisnis, di mana saat ini bergerak pada sector kelapa
sawit & karet. PT.SMB awalnya berdiri pada tahun 1999, yang didirikan
oleh KMS,H.A.HALIM ALI dengan nama PT. Sentosa Mulia Bahagia yang
mengelola perkebunan kelapa sawit di Sumatera Selatan. Saat ini kegiatan
operasional PT.SMB berlokasi di Sumatera Selatan di mana tercatat pada
tahun 1999 sampai sekarang memiliki perkebunan kelapa sawit yang cukup
luas dan kelapa sawit merupakan kontribusi terbesar bagi perusahaan.

3.2.2 Identitas Perusahaan

NO KETERANGAN URAIAN
1 Nama Perusahaan PT. Sentosa Mulia Bahagia
2 Alamat Jl.Dr.M.Isa No.1
Palembang
3 Direktur Utama KMS,H.A.HALIM ALI
4 Produk Kelapa Sawit
5 Luas Wilayah ( Ha ) 12485,66 Hektar
6 Lokasi Proyek Kecamatan Tungkal
jaya,Kabupaten Musi
Banyuasin Propinsi
Sumatera Selatan
3.2.3 Struktur Organisasi

RM. BUDI SENTOSA, SH


GM

11
DJOKO PURNONO
Koord. Keamanan

SUYON0
Administratur
Kebun

Departement Departement
Quality Cekroll WIDYA VIRA BRAWITA
Control Internal Auditor ISPO

KGS. AZHARI
Kabag Kasir
Personalia

AK3U

CSR

NURYANI MEGAWATI HASAN M. Nuh


Ka. Logistik Kabag Operasional Koord. Damkar

JOKO TRIONO Ir. ARMAN M Ir. PRASETYO


Askep Lahan 1 Askep Lahan 2 & 3 Askep Lahan Wil Pauh

ASSISTEN ASSISTEN ASSISTEN

MABES MABES MABES

KRANI KANTOR KRANI KANTOR KRANI KANTOR


KRANI LOGISTIK KRANI LOGISTIK KRANI LOGISTIK

KRANI BUAH KRANI BUAH KRANI BUAH


MANDOR MANDOR MANDOR
3.2.4 Visi dan Misi
Vis
Terciptanya Sistem Perkebunan yang Profesional, Ekonomis,
Efisien, Bermasyarakat, Sejahtera dan Berkelanjutan

12
Misi

 Menjalankan usaha perkebunan kelapa sawit dan karet


dengan cara professional yang menggunakan teknologo
budidaya dan proses pengolahan yang Efektif, Efisien serta
ramah lingkungam
 Mengembangkan sumver daya manusia yang bekarakter
sehingga mempunyai kualitas kemampuan atau Skill pada
bidang masing – masing di lingkungan perusahaan
 Mendukung pelaksanaan program – program pendekatan ke
lingkungan sekitar perusahaan untuk pemberdayaan dan
kesejahteraan masyarakat
 Mewujutkan nilai standarisasi kesejahteraan karyawan secara
dinamis

3.3 Waktu dan Lokasi


Waktu pelaksanaan Praktik Kerja Industri ( PRAKERIN ) siswa SMK
PP Negeri Jambi dilaksanakan di PT. SENTOSA MULIA BAHAGIA
tepatnya di Perkebunan Sawit. Praktik Kerja Industri ( PRAKERIN ) di
mulai dari tanggal 14 Juli - 14 November 2022.

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Kegiatan Utama

13
4.1.1. Pemeliharaan Tanaman Sawit

1. Pengendalian Gulma

Gulma merupakan tumbuhan yang muncul secara alami namun tidak


di kehendaki karena dapat mengurangi tanaman kelapa sawit. Gulma
biasanya menghambat pertumbuhan dan menurunkan kualitas produksi
kelapa sawit karena seringkali menjadi biang hama dan penyakit. Areal
yang perlu dijaga kebersihannya dari tumbuhan gulma di antaranya:

 Piringan sawit , yaitu areal di sekeliling tanaman kelapa sawit


 Pasar pikul , yaitu jalan kecil tempat jalur pemanen memikul buah
 Jalur utama , yaitu jalan yang dapat di lalui kendaraan
pengangkutan
 Tempat pengumpulan hasil ( TPH ) , yaitu tempat buah TBS
dikumpulkan sebelum di angkut ke PKS.

Pengendalian gulma harus di lakukan secara berkala untuk


mengurangi losses yang di sebabkan areal perkebuan yang kurang terawat.

Contoh beberapa jenis gulma yang harus di kendalikan

 Lalang di piringan dan gawangan


 Rumput rumput liar
 Tanaman talas
 Jamur dan anak kayu

Namun tidak semua tumbuhan liar mesti di berantas beberapa jenis


rumput-rumputan yang tambah pendek dan berakar dangkal masih
dapat di toleransi karena dapat mengurangi erosi dan menjaga
kelembapan tanah.

2. Tebas

14
 Tebas adalah pengendalian gulma untuk menghambat dan memutus
siklus gulma tanpa bahan kimia

Tebas terbagi menjadi 2 ( dua) bagian yaitu :

1. Tebas total:
Tebas total adalah pengendalian gulma agar tidak menghambat
pertumbuan tanaman kelapa sawit dan untuk memudahkan
penyemprotan tanaman tersebut
2. Tebas selektif:
Tebas selektif adalah Tebas yang di fokuskan terhadap anak
kayu pakisan,dan gulma yang tidak mati di dalam blok tersebut (
tidak semua di tebas dalam blok tersebut)
 Sarana dan prasarana
 Sarana
1. Parang
2. Batu asa
 Prasarana
1. Sepatu bot
2. Sarung tangan
3. Topi

3. Semprot (spraying)

Semprot (spraying) bertujuan untuk menekan pertumbuhan gulma


dengan kimia secara berkala untuk pertumbuhan kelapa sawit dan
meningkatkan produksi.

Semprot (spraying) biasanya di aplikasikan di lapangan pada


sekeliling piringan tanaman kelapa sawit yang masih berumur 6 bulan – 1
tahun dan pada jalur gawangan tanaman kelapa sawit. Fungsi semprot
spraying adalah untuk mempermudah pemupukan, menekan pertumbuhan

15
gulma, untuk membasmi sarang atau rumah hama seperti ulat merah dan
tikus.

Dalam seprot sepraying mengunakan 2 (dua) sistim yaitu sistemik


dan kontak.

- Sistim sistemik cara kerja racunnya adalah secara perlahan


tapi pasti sampai ke akar-akarnya, nama racun yang di
gunakan adalah racun gromokson.
- Sistim kontak cara kerjanya adalah di mana yang disemprot
atau yang terkena racun yaitulah yang mati dan tidak sampai
ke akar-akarnya berbeda dengan sistemik.

Dosis yang digunakan dalam semprot spraying 2,5 ml dan di


aplikasikan tergantung keadaan lahan tersebut dan yang di semrot hanya
piringan sawit dan jarak gawangan.

Peralatan yang di gunakan untuk Penyemprotan (spraying) :


1. Kep
2. Sarung tangan
3. Masker
4. Helem
5. Sepatu bot
6. Kacamata khusus
7. Apron/penampung

Semprot pada tanaman kelapa sawit ada 3 (tiga) macam yaitu.


1. Semprot total 100 – 120 untuk yang semak
2. Semprot piringan – pasar pikul (jalan panen)
3. Semprot anak kayu, lalang, pakisan, cakar elang.
4. Mancang Titik Tanam Sawit

16
Untuk mendapatkan barisan tanam dan pertumbuhan tanaman kelapa
sawit yang sesuai harapan, maka perlu melakukan proses pemancangan dan
pembuat lubang tanam sesuai anjuran.

1. Pemancangan

Pada tahap pertama di buat rancangan ( barisan ) tanaman serta


pancang sebaagai titik tanam, dimana titik tanam kelapa sawit akan di
tanam. Pengajiran atau memancang adalah menempatkan tempat-tempat
yang akan di tanam bibit kelapa sawit. Letak ajir ( pancang ) harus tepat,
sehingga terbentuk barisan ajir yang lurus di lihat dari segala arah, dan
relatif individu tanaman pun akan lurus teratur serta memperoleh tempat
tumbuh yang sama luas nya .

Sistem jarak tanam yang di gunakan di PT. SMB ini adalah segitiga
sama sisi dengan jarak 9 m x 9 m x 9 m. Dengan sistem segitiga sama sisi
ini, jarak utara – selatan tanaman adalah 7,8 m dan jarak antara setiap
tanaman adalah 9 m.

2. Membuat lubang tanam

Lubang tanam harus di buat seminggu sebelum penanaman agar tanah


yang di gali dan lubang tanam mengalami pengaruh iklim sehingga terjadi
perbaikan tanah secara fisik ataupun kimia dan dapat di lakukan pemeriksaan
lubang baik ukuran jumlah perhektarnya . Peralatan yang di perlukan untuk
membuat lubang tanam berupa cangkul, dan tambilang dengan ukuran 60 cm
x 60 cm.

1. Lubang tanam telah di perisapan 1 minggu sebelum


tanam.
2. Pancang tidak boleh di angkat sebelum di beri tanda untuk
pembuatan lubang tanam ( 60 cm x 60 cm ) di atas
permukaan tanah sehingga pancang tempat berada di
tengah-tengah pola tersebut.

17
3. Ukuran lubang tanam adalah ( 60 cm x 60 cm x 60 cm )
4. Tanah hasil galian di pisahkan antara tanah top soil ( tanah
paling atas) dan tanah sub soil (tanah bawah)

CARA MENANAM POHON KELAPA SAWIT

Waktu paling baik untuk menanam yaitu pada musim hujan , caranya
yaitu lepaskan pelastik polybag yang berisi bibit sawit dengan hati-hati
jangan sampai tanahnya rusak atau hancur karena perakaran bibit sawit
kemudian masukan bibit kedalam lubang tanam yang telah di gali. Lalu
tebarkan pupuk dolomit sebagai pupuk dasar dengan dosis 2.500 gram
perbatang setelah itu segera timbun dengan tanah galian bagian atas top soil.

5. BOKOR

Bokor untuk membersihkan tumbuhan pengganggu, sampah atau


yang lainnya dalam radius lebih 2 m dari pokok kelapa sawit.

Bokor terbagi menjadi 3:

- Bokor Manual adalah bokor yang menggunakan cangkul.


- Bokor Mekanis adalah bokor yang menggunakan bantuan
seperti mesin rumput.
- Bokor Spraying adalah bokor yang menggunakan alat
semprot, yaitu menggunakan herbisida. Herbisida terbagi
menjadi 2 yaitu: kontak dan sistemik

1. Contoh herbisida kontak: Rondap

2. Contoh herbisida sistemik: Gramaxon

Alat Bokor Manual :

- Cangkul
- Sarung tangan
- Parang

18
- Semprotan
- Mesin rumpu

6. PEMUPUKAN

Pemupukan adalah material yang di tambahkan pada media


tanam atau tanaman untuk menutupi kebutuhan hara yang di
perlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik.

Pupuk terbagi menjadi 2 ( dua ) yaitu

1. Pupuk non-organik

Adalah jenis pupuk yang berasal dari bahan anorganik ,


biasanya mengandung hunsur hara/mineral tertentu.Jenis pupuk
ini biasa dikenal pula dengan sebutan pupuk kimia.

Contoh : Pupuk An organik yaitu , urea ( mengandung unsur


nitrogen )

No Jenis Pupuk Umur Tanaman Pemakaian Dosis


1 Dolomit 0 – 30 hari 500 gr
2 Urea 0 – 6 bulan 250 gr
300 gr
500 gr
1 – 3 tahun 2 kg gr
3 Npk 3 – 25 tahun 3,5 kg

Pada umumnya dalam 1 tahun pemupukan di lakukan 4x

2. Pupuk Organik

Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi


makhluk hidup, seperti pelapukan sisa - sisa tanaman, hewan,
dan manusia. Macam-macam pupuk organik dan dosisnya :

19
- Tangkos/tandan kosong dengan dosis 210
- Pupuk kandang.
7. PEMANFAATAN TANAMAN KACANGAN

Tanaman kacangan sebagai pelindung tanah dari erosi di samping itu


tanaman kacangan bias di katakana merupakan pondasi awal yang baik
untuk menjaga sifat kimiawi tanah.Menanam tanaman kacangan juga dapat
meningkatkan kesuburan tanah dan menjaga air tetap bertahan saat terjadi
hujan. Di samping itudapat menghin dari potensi pertumbuhan gulma yang
dapat tumbuh pesat di area perkebunan kelapa sawit muda. Tanaman
kacangan mampu berperan efektif dalam menjaga untuk pertumbuhan hama
dan penyakit tertentu.

Proses penanaman kacangan meliputi aspek :

- pemilihan jenis tanaman kacangan yang sesuai dengan jenis


tahanan dan cuaca di area perkebunan

- pembibitan tanaman kacangan yang bai dan benar

- pertimbangan biaya dan kemudahan pemeliharaan tanaman


kacangan

- lokasi-lokasi tempat penanaman kacangan yang efektif

Ada beberapa jenis tanaman kacangan yang tersedia, namuan


penggunaannya haus di perhatikan karena tanaman kacangan dapat
merambat dengan cepat . pada beberapa kasus, penanaman tanaman
kacangan bias gagal. Di butuhkan pemeliharaan tanaman kacangan agar
tidak mati karena biayanya di rasa cukup tinggi.

8. NANGKOS

20
Nangkos adalah salah satu jenis pekerjaan perawatan pada tanaman
kelapa sawit. Tandan Buah Segar ( Tangkos ) adalah Lmbah padat yang di
hasilkan dari pabrik pengolahan kelapa sawit.
Tangkos berguna untuk :

- Pupuk Organik yang mengandung unsur hara yang cukup tinggi,


memiliki kandungan unsur Nitrogen 1,5 %, Fosfat 0,5%,
Kalium 7,3% dan Magnesium 0,9 %

- Mempercepat pertumbuhan batang sawit

- Memperlambat pertumbuhan Gulma (Jenis anak kayu ± 2 bulan)

Table unsur dalam Tangkos :

UNSUR HARA SATUAN KISARAN RATA-


RATA
N Nitrogen % 0,64 – 0,93 0,9
P2O Phosphorus % 0,160 – 0,11
0,318
K2O Kalium,Potassium % 1,93 – 4,03 2.4
MgO Magnesium % 0,17 – 0,28 0,17
CaO Kalsium, Calsium % 0,23 – 0,41 0,27
CI Khlor % 0,44
Mn Mangan Ppm 24,75
B Boron Ppm 12,94
Zn Seng, Zinc Ppm 22 – 50 37,72
Cu Copper Ppm 43 – 83 53,14
Fe Besi, Ferrum Ppm 158 – 1128 275,36

Fungsi lain dari Tangkos adalah Menyerap dan menahan air,


sehingga dapat mempertahankan kelembapan tanah dan media tumbuh bagi

21
mikro organisme yang mampu merangsang pertumbuhan akar-akar baru
tanaman.

Waktu Pengerjaan ( aplikasi ) :

Tandan kosong harus telah di aplikasikan dalam kurun waktu 6 hari


kelapangan untuk mengurangi kehilangan unsur haranya unsur hara
ditangkos cepat merosot/menurun pada penumpukan yang lambat waktu di
aplikasi akibatnya manfaat menggunakan ( TKS) tidak tercapai maksimal.

Pemanfaatan secara langsung tangkos yaitu ditebar langsung di


daerah piringan maupun gawangan.

DOSIS :

Pemberian tangkos pada tanaman di berikan secara langsung 210


Kg/perbatang/pertahun dengan rotasi persemester ( 6 bulan ).

Tandan kosong ( tangkos ) merupakan limbah padat yang di


hasilkan pabrik kelapa sawit pada proses pengelolaan tandan buah
sawit menjadi minyak kelapa sawit ( CPO )

9. PRUNING KELAPA SAWIT

Pruning atau penunasan adalah proses pemotongan pelepah


kelapa sawit yang tidak di perlukan secara berkala untuk
memudahkan proses pemanenan dan menjaga kebersihan tanaman
( sanitasi )

1.Adapun maksud dan tujuan penunasan ( pruningan )


- Memudahkan pemanenan baik pemotongan dan melihat buah
secara virtual.
- Mencegah buah berondolan tersangkut pada sela – sela bonggol
pelepah.
- Memudahkan proses penyerbukan secara alami.

22
- Sanitasi / kebersihan tanaman sehingga tanaman tidak mudah di
tinggali hama.
- Memudahkan pekerjaan penyemprotan, pemupukan dan
pengambilan berondolan buah sawit.

Berikut cara pruning yang perlu di ketahui agar produktivitas


meningkat.

1. PRUNING SANITASI

Pruning sanitasi di kerjakan guna membersikan tamanan kelap sawit


dari pelepah-pelepah yang menggangu dan menjaga tingkat
keseimbangannya. Waktu pengerjaan pemangkasan ini bertepatan dengan
saat melakukan kastrasi yakni ketika tanaman sudah berusia sekitar 17-19
bulan.

2. PRUNING PERTAMA

Pemangkasan pertama di lakukan proses pemanen yang pertama kali


di laksanakan, caranya adalah membuang seluruh pelepah yang terletak di
bawah TBS yang posisinya paling rendah sehingga pertumbuhan TBS akan
lebih optimal

3. PRUNING USIA 4 TAHUN

Setelah pemangkasan pertama, tanaman kelapa sawit harus di


pangkas lagi umumnya pada umur segini pohon sawit sudah memiliki
pelepah dalam jumlah cukup banyak metode pemangkasannya harus di
lakukan melalui dua tahap. Pertama membuang empat lingkangkaran pelpah
apabila tanaman memiliki lapan lingkaran pelpah dan yang ke dua pada 2
sampai 3 bulan kemudian 4 lingkaran pelpah sisanya tadi di buang asalkan
hanya sampai pada 2 pelpah di bawah TBS yang matang.

4. Prunning 5-7 Tahun

23
Sawit yang telah berusia 5-7 tahun perlu di pangkas secara berkala
setiap setahun sekali caranya dengan membuang semua pelpah yang berada
sampai dua pelpah yang berada sampai dua pelpah di bawah tbs yang
masak. Untuk menjaga tingkat, keseimbangan struktur kelpa sawit usahakan
pohon kelapa sawit tersebut masih mempunyai 48-64 pelepah

5. Prunning 8-14 Tahun Pemangkasan

Umumnya proses pengerjaan plaksanaan pemangkasan tumbuhan


sawit yang berumur 8-14 tahun mirip seperti pemangkasan pada usia 5-7
tahun seluruh pelepah yang tumbuh sampai 2 pelepah di bawah TBS yang
masak perlu di buang.

9. Manen Kelapa Sawit

Pemanen tandan buah segar ( TBS ) kelapa sawit merupakan hal


yang sangat penting dalam kegiatan produksi tanaman kelapa sawit, karena
berpengaruh langsung terhadap kuantitas dan kualitas minyak yang di
hasilkan.Salah satu factor yang mempengaruhi keberhasilan panen adalah
pengetahuan tentang kretirea matang panen , factor-faktor lainnya seperti
persiapan panen, rotasi panen , sistem panen dan sarana panen.

Paramater Matang Panen

Prameter yang di gunakan dalam menentukan kreteria matang panen


yaitu perubahan warna dan mem berondolnya buah dari tandan, yaitu
terlepasnya buah dari tandan secara alami atau dengan istilah menghasilkan
beromdolan, proses perubahan warna yang terjadi pada tandan yaitu dari
hijau, berubah ke hitaman, kemudian berubah menjadi merah
mengkilat/orange.Kreteria matang manen tergantung pada berat tandan ,
yaitu berat tandan lebih dari 10Kg sebayak 2 berondolan perkilo gram
tandan, dan untuk berat tandan kurang dari 10Kg, sebanyak 1 brondolan
perkilo gram buah brondol dari tandan yang jatuh di pingiran/piringan
pokok .

24
4.4 Analisa Usaha Tani
1. Alat
- Parang 11 buah @ Rp. 65.000 Rp. 715.000,-
- Cangkul 11 buah @ Rp. 150.000 Rp.
1.650.000,-
- Tembilang 1 buah Rp. 100.000,-
- Gancu 2 buah @ Rp. 60.000 Rp. 120.000,-
- Tojok 3 buah Rp. 258.000,-
- Handsprayer 3 buah @ Rp. 400.000 Rp.
1.200.000,-
- Dodos 2 buah @ Rp. 160.000 Rp. 320.000,-
- Lori / angkong 1 buah Rp. 350.000,-
Jumlah Rp.
4.713.000,-
2. Bahan
- Tali Rp. 300.000,-
- Kayu pancang Rp. 286.000,-
- Bibit sawit 158 bibit Rp.
7.900.000,-
- Dolomite 72 Kg Rp. 87.000,-
- Urea 72 Kg Rp. 864.000,-
- Pupuk kompos 12.870 Kg / Ha Rp.
19.305.000,-
- Herbisida 1 botol Rp. 55.000,-
- Tankos 20 Kg/Btng (30.000 Kg/Ha) Rp.
1.500.000,-
Jumlah Rp.
30.297.000,-
3. Biaya Alat Tahan Lama / Penyusutan
a. Parang = 1 NB – 4 M x 11 Alat
= (Rp. 65.000 – Rp. 16.000 ) x 11 alat

25
= Rp. 49.000 x 11
= Rp. 539.000,-
= Rp. 715.000 NB – Rp. 539.000
= Rp. 176.000,- (Penyusutan per 4 bulan

b. Cangkul = 1 NB – 4 M x 11 Alat
= (Rp. 150.000 – Rp. 16.000 ) x 11 alat
= Rp. 134.000 x 11
= Rp. 1.474.000,-
= Rp. 1.650.000 – Rp. 1.474.000
= Rp. 176.000,- (Penyusutan per 4 bulan)

c. Tembilang = 1 NB – 4 M x 11 Alat
= (Rp. 100.000 – Rp. 16.000 ) x 1 alat
= Rp. 84.000 x 1
= Rp. 84.000,-
= Rp. 100.000 – Rp. 84.000
= Rp. 16.000,- (Penyusutan per 4 bulan)

d. Ganco = 1 NB – 4 M x 2 Alat
= (Rp. 60.000 – Rp. 16.000 ) x 2 alat
= Rp. 44.000 x 2
= Rp. 88.000,-
= Rp. 120.000 – Rp. 88.000
= Rp. 32.000,- (Penyusutan per 4 bulan)

e. Tojok = 1 NB – 4 M x 3 Alat
= (Rp. 86.000 – Rp. 16.000 ) x 3 alat
= Rp. 70.000 x 3
= Rp. 210.000,-
= Rp. 258.000 – Rp. 210.000

26
= Rp. 48.000,- (Penyusutan per 4 bulan)

f. Handsprayer= 1 NB – 4 M x 3 Alat
= (Rp. 400.000 – Rp. 16.000 ) x 3 alat
= Rp. 384.000 x 3
= Rp. 1.152.000,-
= Rp. 1.200.000 – Rp. 1.152.000
= Rp. 48.000,- (Penyusutan per 4 bulan)

g. Dodos = 1 NB – 4 M x 2 Alat
= (Rp. 160.000 – Rp. 16.000 ) x 2 alat
= Rp. 144.000 x 2
= Rp. 288.000,-
= Rp. 320.000 – Rp. 288.000
= Rp. 32.000,- (Penyusutan per 4 bulan)

h. Lori = 1 NB – 4 M x 1 Alat
= (Rp. 350.000 – Rp. 16.000 ) x 1 alat
= Rp. 334.000 x 1
= Rp. 334.000,-
= Rp. 350.000 – Rp. 334.000
= Rp. 16.000,- (Penyusutan per 4 bulan)

= Biaya alat tahan lama - Penyusutan


= Rp. 4.713.000 – Rp. 4.169.000
= Rp. 544.000,-

4. Biaya Tenaga Kerja


a. Pembersihan lahan
1
= x 45.000 x 11 Rp. 61.875,-
8

b. Penanaman

27
1
= x 45.000 x 10 Rp. 56.250,-
8

c. Pemupukan
1
= x 45.000 x 5 Rp. 28.125,-
8

d. Nerbas
1
= x 45.000 x 11 Rp. 61.875,-
8

e. Nangkos
1
= x 45.000 x 11 Rp. 61.875,-
8

f. Panen
1
= x 45.000 x 5 Rp. 28.125,-
8

g. Piringan / Bokor
1
= x 45.000 x 7 Rp. 39.375,-
8

Jumlah Rp. 341.000,-

5. Pendapatan O/I Ratio 4 Bulan


= 40 Kg x 143 = 5.720
= 5.720 x 7 = 40.040
= 40.040 x 1.500 = Rp. 60.060.000,-

6. Rincian Biaya
a. Biaya Alat Tahan Lama Rp.
4.713.000,-
b. Biaya Penyusutan Alat Rp.
4.169.000,-

28
c. Biaya Saprodi Rp.
30.297.000,-
d. Biaya Tenaga Kerja Rp. 341.000,-
Jumlah Rp.
39.520.000,-
7. O/I Ratio
Output
=
Input
¿
= Rp .60.060 .000 ,− Rp . 39.520.000 ,−¿ ¿ ¿
= 1,5
Berarti usaha budidaya sawit layak dan menguntungkan.

29
BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

1. Kelapa Sawit merupakan komiditi strategis nasional karena


memiliki rantai pemanfaatan yang panjang sehingga banyak
sekali manfaat yang dapat di ambil antara lain menggantikan
peran minyak bumi yang merupakan sumber daya alam yang
tidak dapat di perbaruhi ( Non/renewable resources ) sebagai
bahan bakar dan menghasilkan berbagai produk turunan yang
dapat di manfaatkan yanag mengakibatkan meningkatnya industri
pengolahan produk turunan dari kelapa sawit banyak nya industi
tersebut akan mengakibtkan banyaknya penyerapan tenaga kerja
dan menghasilkan peningkatkan devisi bagi Negara sehingga
perekonomian di Indonesia meningkat.
2. Solusi dari masalah lingkungan yang di akibatkan perubahan
penggunaan lahan oleh perkebunan kelapa sawit yaitu dengan
penerapan agroforestri. Pada perkebunan kelapa sawit yaitu
dengan penerapan di lahan gambut menggunakan tanaman ke
hutanan jenis jelutung ( dyrea costulata hook f ).

30
3. Dampak ekologi yang di peroleh dari penerapan agroforesti , sawit
jelutung yang di perbaikan fungsi lahan dalam konservasi tanah
dan air . Dampak secara ekonomi yaitu tambahan pendapat
perkebunan selain dari hasill kelapa sawit, seperti hasil
penyadapan getah jelutung dan kayu jelutung pada umur 10
tahun. Dampak sosial yang di peroleh yaitu dapat meningkatkan
penyerapan kerja sehingga juga di memperbaiki perekonomian
masyarakat sekitar dan terjalin hubungan yang harmonis antara
perusahaan dengan masyarakat sekitar

5.2 SARAN

Dalam pelaksanaannya penerapan agroforesti di lahan perkebunan


memerlukan kerja sama dari beberapa pihak antara lain perusahaan,
departemen kehutanan, dinas kehutanan, dan perkebunan daerah dan
masyarakat.

31
DAFTAR RUJUKAN

32
LAMPIRAN GAMBAR

TEAM KELOMPOK 1 PRAKERIN

1. TEBAS

2. SEMPROT

1. PEMANCANGAN ( TITIK TANAM )

33
2. LUBANG TANAM

3. TANAM SAWIT

4. PEMUPUKAN

5. TANGKOS

34
6. PRUNNING

7. PANEN

35
8. MUAT BUAH SAWIT

36

Anda mungkin juga menyukai