Anda di halaman 1dari 34

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan (PKL)

Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah sebagai perwujudan kebijakan “Link and
Match” dalam prosesnya dilaksanakan pada dua tempat yaitu di sekolah dan di dunia
usaha.Upaya ini dilaksanakn dalam rangka peningkatan mutu tamatan Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) dalam pencapaian tujuan relevansi pendidikan dengan
tuntutan kebutuhan tenaga kerja.

Harapan utama dari kegiatan penyelenggaraan praktik kerja lapangan ini selain
siswa mendapat keahlian profesional dan peningkatan kemampuan sesuai dengan
tuntutan dunia usaha/industri, juga siswa akan memiliki etos kerja yang meliputi
kemampuan kerja, inisiatif, kreatifitas, hasil kerja yang berkualitas dan disiplin waktu.

Untuk mendeteksi perkembangan para siswa di dunia usaha/industri di perlukan


suatu perangkat yang dapat memberikan informasi tentang kualitas dan jenis kegiatan
lapangan siswa.Perangkat yang dimaksud adalah jurnal kegiatan siswa.Jurnal ini
berfungsi sebagai suatu bentuk laporan kegiatan siswa selama melaksanakan PKL di
dunia usaha / dunia industri.

1. Pengertian

Praktik kerja lapangan yang disingkat dengan “ PKL” merupakan bagian dari
program pembelajaran yang harus dilaksanakan oleh setiap peserta didik didunia
kerja, sebagai wujud nyata dari pelaksanaan sistem pendidikan di SMK YAITU
PENDIDIKAN SISTEM GANDA (PSG). Program PKL disusun bersama antara
sekolah dan dunia kerja dalam rangka memenuhi kebutuhan peserta didik dan sebagai
kontribusi dunia kerja terhadap pengembangan program pendidikan SMK.

Dengan demikian peserta didik dapat menguasi sepenuhnya aspek-aspek


kompetensi yang dituntut kurikulum, dan disamping itu mengenal lebih dini dunia
kerja setelah menamatkan pendidikannya.

1
2. Tujuan PKL
a. Pemenuhan Kompetensi Sesuai Tuntutan Kurikulum

Penguasaan kompetensi dengan pembelajaran di sekolah sangat ditentukan


oleh fasilitas pembelajaran yang tersedia.Jika ketersediaan fasilitas terbatas,
sekolah perlu merancang pembelajaran kompetensi diluar sekolah (Dunia Kerja
Mitra).

Keterlaksanaan pembelajaran kompetensi tersebut bukan diserahkan


sepenuhnya ke Dunia Kerja, tetapi sekolah perlu memberi arahan tentang apa yang
seharusnya dibelajarkan kepada peserta didik.

b. Impelementasi Kompetensi ke Dalam Dunia Kerja

Kemampuan – kemampuan yang sudah dimiliki peserta didik, melalui


latihan dan praktik di sekolah perlu di implementasikan secara nyata sehingga
tumbuh kesadaran bahwa apa yang sudah dimiliki berguna bagi dirinya dan orang
lain. Dengan peserta peserta didik akan lebih percaya diri karena orang lain dapat
memahami apa yang dipahaminya dan pengetahuannya diterima orang banyak.

c. Penumbuhan Etos Kerja

SMK sebagai lembaga pendidikan yang diharapkan dapat menghantarkan


tamatannya ke dunia kerja perlu memperkenalkan lebih dini lingkungan sosial
yang berlaku di Dunia Kerja. Pengalaman berinteraksi dengan lingkungan dunia
kerja dan terlibat langsung di dalamnya, diharapkan dapat membangun sikap kerja
dan kepribadian yang utuh sebagai pekerja

A. Landasan Hukum

Dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ada beberapa dasar


acuan yang digunakan adalah sebagai berikut :

a. UU No. 20 Tahun 2003, tentang sistem Pendidikan Nasional


b. PP. No. 29 1990, tentang Pendidikan Menengah
c. Peraturan Pemerintah RI No. 39 Tahun 1992, tentang Peran Serta Masyarakat
dalam pendidikan Nasional

2
d. PP No. 39 Tahun 1992, tentang Peran Serta Masyarakat dalam pendidikan
Nasional Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
e. Nomor : 0490/U/1992, tentang Sekolah Menengah Kejuruan
f. Nomor : 0323/U/1997, tentang Penyelenggaraan PSG pada SMK
g. Peraturan Pemerintah RI No. 66 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan
Pendidikan
h. Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
i. Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
j. Permendiknas No. 23 Tahun 2007 tentang Standar Kompetensi Lulusan
k. Permendikas No. 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan
l. Kurikulum tingkat satuan pendidikan ktsp smk negeri 1 pangkalan bun
m. Program kerja smk negeri 1 pangkalan bun

1. TujuanUmum :

Adalah memuat tujuan PKL secara umum yaitu :

1. Menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama perkuliahan dalam
bentuk praktek kerja pada Industri/Instansi serta menelaah bila terjadi perbedaan untuk
penyesuaian.
2. Mampu beradaptasi dan bersosialisasi dengan dunia Industri/Instansi.
3. Melatih mahasiswa untuk bekerja mandiri di lapangan dan menyesuaikan diri dengan kondisi
lapangan pekerjaan yang nanti akan ditekuni oleh para lulusan.
4. Menambah wawasan mahasiswa mengenai kerja dan manajemen Industri/Instansi

2. Tujuan Khusus :
Sesuai dengan tugas khusus yang menjadi objek tinjauan selama PKL.
2.1 Profil Perusahaan
Sejarah Singkat CV. DWI SURYA
CV. DWI SURYA telah berdiri sejak 28 Februari 2008 yang pada
awalnya adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jasa Kontraktor Kelapa Sawit
yang beralamat di JL.Cilik Riwut II No.02 Pangkalan Bun Kalimantan Tengah.
Dengan Era Globalisasi ni pembangunan di Indonesia mengalami kemajuan yang pesat.
Hasil pembangunan tampak jelas, terutama dalam bidang infrastruktur.Pengembangan

3
pembangunan pun terlihat mulai merata di seluruh wilayah.Keberhasilan pembangunan ini
didukung oleh peran berbagai pihak, terutama pihak swasta.

Visi dan Misi CV. DWI SURYA

- Visi : Untuk berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan pembangunan.


- Misi : Menciptakan iklim kerjasama yang baik dengan pemerintah maupun
dengan sesama rekan, serta pihak swasta lain. Besar harapan kami, dengan kehadiran kami
ini bermnfaat bagi pembangunan nasional.

4
i. Bagan Organisasi CV. DWI SURYA

CV Dwi Surya
Direktur Komisaris
Dwi Siswanto Suryati

Sekretaris Keuangan Sparepart Kepala Mekanik Koordinator Lapangan

RayinaNor Lian Ratih Dian Bambang Usman


Kebun 1 Kebun 1 Kebun 1

Admin Sparepart Mekanik

Isti To’ah 1. Rudi


Operator Operator Operator
2. Yudha

5
2.2 Ruang Lingkup Kerja Perusahaan
CV. DWI SURYA merupakan Perusahaan yang bergerak dibidang Rental Alat Berat.
Saat ini CV. DWI SURYA mempunyai 27 karyawan dibidangnya yaitu, 4 Staff kantor, 3
mekanik, 20 Operator. CV. DWI SURYA telah memiliki 20 Unit Alat Berat dengan merk
CATEPILLAR, KOBELCO, SUMITOMO, HITACHI, SANY yang saat ini beroperasi di
PT.Sungai Bila Estate, PT.Sungai Jelai Estate, PT.Salonok Ladang Mas, PT.Bukit Harum
Maju Sejahtera.
2.3 Penerapan Keselamatan Kerja
Perlindungan pekerja menjadi hal yang sangat penting saat ini tidak hanya bagi para
pekerja di sektor Formal tapi juga para pekerja di sektor Informal.Pada saat ini penerapan
keselamatan kerja sangat diperhatikan, hal ini disebabkan adanya Pandemi Covid-19 yang
melanda ke penjuru Dunia termasuk Indonesia.
Surat Edaran Kementerian Ketenagakerjaan Nomor M/3/HK.04/III/2020 tertanggal 17
Maret 2020 tentang perlindungan pekerja dan kelangsungan usaha dalam rangka
Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 di tempat kerja.
Di Perusahaan CV. DWI SURYA pada saat pandemi Covid-19 dalam setiap aktivitas nya
memperhatikan dan menerapkan protokol kesehatan, yaitu :
- Setiap kegiatan menerapkan Physical Distancing guna memutus rantai penyebaran
Covid-19.
- Setiap Karyawan wajib menggunakan masker.
- Mencuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir.
- Menghindari berjabat tangan dan menjaga kesehatan tubuh

6
 Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran

Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran / materi yang diajarkan adalah sebagai berikut:

1. Pengantar Ekonomi Bisnis


2. Pengantar Administrasi Perkantoran
3. Otomatisasi Perkantoran
4. Korespondensi
5. Kearsipan
6. Simulasi dan Komunikasi Digital
7. Administrasi Kepegawaian
8. Admnistrasi Keuangan
9. Administrasi Sarana Prasarana
10. Administrasi Humas dan Keprotokolan

 Kompentensi Lulusan Keahlian Administrasi Perkantoran

Kompetensi Lulusan Keahlian Administarsi Perkantoran ini dirancang dalam


rangka menciptakan tenaga kerja terampil pada bidang – bidang pekerjaan sebagai berikut:

1. Pengetikan naskah atau dokumen


2. Penanganan telepon
3. Penataan dan pengelolaan surat atau dokumen
4. Penataan dan pengelolaan arsip
5. Penanganan perjalanan bisnis
6. Penanganan dana kas kecil
7. Penyiapan pertemuan atau rapat
8. Penanganan aplikasi
9. Penanganan informasi melalui internet

7
 Standar kompetensi dankompetensi dasar kejuruan administrasi
perkantoran.
DASAR KOMPETENSI KEJURUAN

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1. Memahami prinsip- 1.1 Mendeskripsikan administrasi perkantoran.


prinsip 1.2 Mendeskripsikan fungsi pekerjaan kantor dalam
penyelenggaraan Organisasi.
administrasi 1.3 Mengidentifikasi pekerjaan kantor.
perkantoran. 1.4 Mengidentifikasi sarana dan prasarana
administrasi perkantoran
1.5 Mengidentifikasi persyaratan personil
administrasi perkantoran

2. Mengaplikasikan 2.1 Mengidentifikasi proses komunikasi.


keterampilan dasar 2.2 Menerima dan menyampaikan informasi.
komunikasi. 2.3 Memilih media komunikasi.
2.4 Melakukan komunikasi melalui telepon.

3. Menerapkan prinsip- 3.1 Mendeskripsikan kerjasama dengan kolega dan


prinsip kerjasama pelanggan.
dengan kolega dan 3.2 Menyediakan bantaun kepada pelanggan di
pelanggan. dalam dan di luar organisasi.
3.3 Memlihara standar penampilan pribadi.
3.4 Menerapkan bekrja dalam tim

4. Menerapkan 4.1 Mendeskripsikan keselamatan dan kesehatan


keselamatan, kerja (K3).
kesehatan kerja, dan 4.2 Melaksanakan prosedur K3.
lingkungan hidup 4.3 Menerapkan konsep lingkungan hidup.
(K3LH). 4.4 Menerapkan ketentuan pertolongan pertama
pada kecelakaan.

Tabel 1.1 Dasar Kompetensi Kejuruan


8
KOMPETENSI KEJURUAN

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1. Mengoperasikan 1.1 Mendeskripsikan aplikasi perangkat lunak.


aplikasi perangkat 1.2 Mengoperasikan aplikasi perangkat lunak
lunak dalam mengolah dokumen/naskah.

2. Mengoperasikan 2.1 Mendeskripsikan aplikasi presentasi.


aplikasi presentasi 2.2 Mengunakan aplikasi presentasi untuk
mengolah bahan informasi.

3. Mengelola peralatan 3.1 Melakukan prosedur pengadaan peralatan


kantor kantor.
3.2 Menggunakan peralatan kantor.
3.3 Memelihara peralatan kantor.

4. Melakukan prosedur 4.1 Mengidentifikasi dokumen dokumen kantor.


administrasi 4.2 Melakukan surat menyurat.
4.3 Menata dokumen.

5. Menangani 5.1 Memilih jenis penggandaan dokumen yang


penggandaan dokumen sesuai.
5.2 Melakukan penggandaan dokumen.
5.3 Mendistribusikan dokumen.

6. Menangani surat / 6.1 Mengidentifikasi jenis-jenis surat/ dokumen.


dokumen kantor 6.2 Memproses surat / dokumen.
6.3 Mendistribusikan surat / dokumen.
6.4 Memproses e-mail.

7. Mengelola sistem 7.1 Menentukan sistem kearsipan.


kearsipan 7.2 Menetukan kebutuhan alat dan bahan
kearsipan
7.3 Mengimplementasikan sistem kearsipan.

9
7.4 Memelihara sistem kearsipan.

8. Membuat dokumen 8.1 Membuat catatan dikte untuk menghasilkan


naskah/dokumen
8.2 Mengidentifikasi kebutuhan dokumen
8.3 Membuat dokumen
8.4 Memproduksi dokumen

9. Memproses perjalanan 9.1 Mendeskripsikan perjalanan bisnis


bisnis 9.2 Melaksanakan penanganganan perjalanan
bisnis

10. Mengelola 10.1 Mempersiapkan pertemuan/rapat


pertemuan/rapat 10.2 Menyelenggarakan pertemuan/rapat
10.3 Membuat catatan hasil pertemuan/rapat
10.4 Mendistribusikan hasil pertemuan/rapat

11. Mengelola dana kas 11.1 Mempersiapkan administrasi kas kecil


kecil 11.2 Membukukan mutasi dan selisih dana kas
kecil

11.3 Mendokumentasikan bukti-bukti kas keci

12. Memberikan pelayanan 12.1 Mendeskripsikan pelayanan prima


kepada pelanggan 12.2 Mengidentifikasi pelanggan dan
kebutuhannya
12.3 Memberikan pelayanan kepada pelanggan

13. Mengelola 13.1 Mengumpulkan data/informasi


data/informasi di 13.2 Melakukan pengolahan data/informasi
tempat kerja

14. Mengaplikasikan 14.1 Melaksanakan tata persuratan dan kearsipan


administrasi 14.2 Melaksanakan administrasi
perkantoran di tempat kepegawaian/ketenagaan
kerja 14.3 Melaksanakan administrasi keuangan
14.4 Melaksanakan administrasi saran dan

10
prasarana

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. OTOMATISASI TATA KELOLA PERKANTORAN

Jurusan OTKP mempelajari segala jenis kegiatan kantor. Mulai dari pembukuan,
pengarsipan, hingga public relations. Mayoritas lulusannya bekerja di lingkungan
perkantoran dengan peran diantaranya menjaga kelancaran operasional kantor sehari-hari
termasuk bertindak sebagai perantara dari karyawan dan pimpinan perusahaan ataupun
dengan pihak di luar kantor. Bagi para lulusan yang berminat di bidang seni bisa bekerja di
berbagai galeri, gedung pameran dan teater, mengatur kelancaran operasional sehari-hari
serta mengkoordinir acara-acara jika ada.

Pemaparan singkat di atas, dapat menjadi salah satu alasan mengapa memilik
sekolah di SMK jurusan Otomatisasi Perkantoran. Selain di desain untuk siap kerja ketika
lulus, juga dimungkinkan untuk melanjutkan pendidikan di tingkat yang lebih tinggi.
Seperti sembohyannya “SMK BISA!”.

11
Kompetensi keahlian Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran (OTKP) atau
dulunya Administrasi Perkantoran (AP) merupakan salah salah satu jurusan di Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) Padakembang yang memberikan bekal tentang berbagai
informasi layanan dibidang administrasi  baik secara pengetahuan, keterampilan, dan sikap
dalam menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan perusahaan atau kantor.

TUJUAN UMUM
Tujuan umum Kompetensi Keahlian Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran adalah
mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang Otomatisasi dan Tata
Kelola Perkantoran.
TUJUAN KHUSUS
1 Menerapkan dan mengembangkan kemampuan berkomunikasi baik lisan maupun tertulis
dengan memperhatikan norma dan lingkungan masyarakat
2 Menerapkan dan mengembangkan kemampuan teknologi informasi untuk melaksanakan
tugas secara efektif dan efisien,
3 Menerapkan dan mengembangkan kemampuan untuk merencanakan, melaksanakan,
mengorganisasi dan mengevaluasi tugas yang menjadi tanggung jawabnya,
4 Menerapkan dan mengembangkan kemampuan dalam mengelola surat/ dokumen sesuai
standar operasi dan prosedur untuk mendukung tugas pokok lembaga,
5 Menerapkan dan mengembangkan kemampuan mengelola administrasi keuangan
sehingga segala aspek keuangan dapat dilaporkan dan dipertanggung jawabkan,
6 Menerapkan dan mengembangkan pelayanan terhadap relasi sehingga diperoleh manfaat
untuk semua pihak.
VISI DAN MISI
VISI : Beriman dan bertaqwa, profesional dan mampu bersaing di dunia kerja
MISI :
1 Mempersiapkan peserta didik menjadi manusia yang jujur, disiplin, mandiri dan mampu
bersaing sebagai tenaga kerja sesuai dengan kompetensi keahliannya
2 Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan teknologi agar menjadi manusia
produktif sesuai dengan kompetensi keahlianya
3 Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan agar mampu beradaptasi di
lingkungan kerja dan mengembangkan sikap profesional bidang keahliannya

12
KOMPETENSI YANG DIAJARKAN
1. 1. Simulasi Dan Komunikasi Digital
2. Ekonomi Bisnis
3. Administrasi Umum
4. Ipa
5. Teknologi Perkantoran
6. Korespondensi
7. Kearsipan
8. Otomatisasi Tata Kelola Kepegawaian
9. Teknologi Perkantora
10. Korespondesi
11. Kearsipan
12. Otomatisasi Tata Kelola Kepegawaian
13. Otomatisasi Tata Kelola Keuangan
14. Otomasisasi Tata Kelola Sarana Dan Prasarana
15. Romatisasi Tata Kelola Humas Dan Keprotokolan
16. Produk Kreatif Dan Kewirausahawan

13
KOMPETENSI LULUSAN
1 Pengetikan naskah atau dokumen
2 Penanganan telepon
3 Penataan dan pengelolaan surat atau dokumen
4 Penataan dan pengelolaan arsip
5 Penanganan perjalanan bisnis
6 Penanganan dana kas kecil
7 Penyiapan pertemuan atau rapat
8 Penanganan aplikasi
9 Penanganan informasi melalui internet

B. MANAJEMEN PERKANTORAN

1. Pengertian Manajemen Kantor

14
Menurut Moekijat (2008:2) Manajemen Perkantoran adalah penjurusan dan
pengawasan sebuah kantor untuk mencapai tujuannya yang khusus dengan cara yang
sehemat-hematnya.Menurut The Liang Gie (2009:4) mengemukakan bahwa: “Manajemen
Perkantoran merupakan rangkaian aktifitas merencanakan, mengorganisasi (mengatur dan
menyusun), mengarahkan (memberikan arah dan petunjuk), mengawasi dan mengendalikan
(melakukan kontrol sampai menyelenggarakan kegiatan pekerjaan kantor)”.
2. Pengertian Tata Ruang Kantor
Menurut The Liang Gie (2009:186) “2009:186) “Tata Ruang Kantor adalah
penyusunan alat-alat kantor pada letak yang tepat serta pengaturan tempat kerja yang
menimbulkan kepuasan bekerja bagi para pegawai”. Menurut Sayuti (2013:91) tata ruang
kantor dikatakan baik dan manfaat bagi para karyawannya apabila manajemen perusahaan
memperhatikan beberapa aspek; yaitu memanfaatkan penggunaan segenap ruang yang ada
secara efektif, mengembangkan lingkungan kerja yang nyaman bagi karyawan,
memberikan kesan yang positif terhadap pelanggan perusahaan, menjamin efisiensi dari
arus kerja yang ada, meningkatkan produktivitas kerja pegawai dan mengantisipasi
pengembanganorganisasi dimasa depan melalui perencanaan layout yang fleksibel.
3. Pengertian Humas
Menurut Marston dan Crifasi dalam Nova (2009:33) menjelaskan bbahwa humas
adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik, mempelajari kebijakan dan
prosedur individual atau organisasi sesuai dengan kepentingan publik, dan menjalankan
program untuk mendapatkan pemahaman dan penerimaan publik.

4.Pengertian Protokol

15
Kata “protokol” berasal dari bahasa Yunani protos dan kolla. Dalam bentukan kata
“protocollum” berarti “yang pertama dilekatkan”, dan dalam perkembangannya kita
memiliki kata “protocol” yang berarti lembar pertama yang dilekatkan pada dokumen
perjanjian internasional, yang memuat tentang urutan acara. (Aryati, 2004: 15).
4. Tujuan dan Peranan Tata Ruang Kantor

A. Tujuan Tata Ruang Kantor

Adapun tujuan dari tata ruang kantor menurut The Liang Gie (2009:188), antara lain:

a.Pekerjaan di kantor itu dalam proses pelaksanaannya dapat menempuh jarak yang
sependek mungkin.
b.Rangkaian aktivitas tatausaha dapat mengalir secara lancar.
c.Segenap ruang dipergunakan secara efisien untuk keperluan pekerjaan.
d.Kesehatan dan kepuasan bekerja para pegawai dapat terpelihara.
e.Pengawasan terhadap pekerjaan dapat berlangsung secara memuaskan.
f.Pihak luar yang mengunjungi kantor yang bersangkutan mendapat kesan yang baik
tentang organisasi itu.
g.Susunan tempat kerja dapat dipergunakan untuk berbagai pekerjaan dan mudah diubah
sewaktu-waktu diperlukan.
B. Peranan Tata Ruang Kantor
Dari tata ruang kantor yang baik akan memberikan manfaat terhadap
instansi/perusahaan dalam menyelesaikan pekerjaan.Menurut The Liang Gie (2009:188)
bahwa keuntungan dari tata ruang kantor adalah:
a.Mencegah penghamburan tenaga dan waktu para pegawai karena berjalan mondar-mandir
yang sebetulnya tidak perlu.
b.Menjamin kelancaran proses pekerjaan yang bersangkutan.
c.Memungkinkan pemakaian ruang kerja secara efisien, yaitu suatu luas lantai tertentu
dapat dipergunakan untuk keperluan yang sebanyak-banyaknya.

16
d.Mencegah para pegawai di bagian lain terganggu oleh publik yang akan menemui suatu
bagian tertentu.
5. Prinsip-prinsip Tata Ruang Kantor
Menurut MC Maryati (2008:148) prinsip-prinsip tata ruang kantor adalah sebagai
berikut:
a.Pekerjaan harus mengalir secara terus-menerus
b.Fungsi yang sama atau berhubungan diletakkan berdekatan
c.Pengaturan perkakas membuat pengawasan lebih mudah
d.Tidak permanen, agar fleksibel jika terjadi perubahane.Ada ruang yang cukup untuk
bergerak atau berjalan
f.Pekerjaan yang menimbulkan suara gaduh, misalnya bagian produksi dijauhkan dari yang
lainnya
g.Ruang pimpinan dipilih yang tenang karena lebih banyak membutuhkan konsentrasi
dalam bekerjah.Pengaturan tata letak membuat jarak tempuh lebih pendek sehingga
menghemat tenaga.
6. Jenis Tata Ruang Kantor
Menurut Harry L. Wylie (dalam The Liang Gie, 2009:192) Tata Ruang perkantoran
dapat dibedakan dalam dua macam, yaitu :
1.Tata ruang kantor yang terpisah-pisah
Pada susunan ini ruangan untuk bekerja terbagi-bagi dalam beberapa
satuan.Pembagian ini dapat terjadi karena keadaan gedungnya yang berdiri atas kamar-
kamar maupun karena memang sengaja dibikin pemisahan buatan, misalnya dengan sekosel
kayu atau dinding kaca. Jadi misalnya bagian penjualan suatu perusahaan terbagi dalam
beberapa seksi (seksi pesanan, seksi pembukuan, seksi iklan),pelaksanaan fungsi tiap-tiap
seksi itu dilakukan pada ruang kerja yang terpisah-pisah.
122.Tata ruang yang terbuka
Menurut susunan ini ruang kerjayang bersangkutan tidak dipisahkan.Jadi, bagi bagian
penjualan seperti contoh di atas, semua aktifitasnya dilaksanakan pada satu ruang besar
terbuka, tidak lagi dipisah-pisahkan menurut kamar atau pedengan-pedengan buatan.
8. Asas-asas Tata Ruang Kantor
Menurut Richard Muther yang dikutip oleh The Liang Gie (2009:189), asas-asas tata
ruang perkantoran adalah:

17
a. Asas mengenai jarak terpendekSuatu tata ruang yang terbaik adalah yang
memungkinkan proses penyelesaian sesuatu pekerjaan menempuh jarak yang terpendek.
Dalam hal ini garis lurus antara 2 titik adalah jarak yang terpendek.
b. Asas mengenai rangkaian kerja Suatu tata ruang terbaik ialah yang menempatkan para
pegawai dan alat-alat kantor menurut rangkaian yang sejalan dengan urutan-urutan
penyelesaian pekerjaan yang bersangkutan.
c. Asas mengenai penggunaan segenap ruangan suatu tata ruang kantor yang terbaik
adalah yang mempergunakan sepenuhya semua orang yang ada. Ruang ini tidak hanya
berupa luas lantai saja (ruang datar).
d. Asas mengenai perubahan susunan tempat kerjaSuatu tata ruang kantor yang terbaik
ialah yang dapat diubah atau disusun kembali dengan tidak terlampau sukar atau tidaka
memakan biaya yang besar.

9. Teknik Penyusunan Tata Ruang Kantor


Dalam menyusun tata ruang kantor yang baik harus mempunyai teknik tertentu
supaya ruang tersebut dapat tersusun dengan baik dan teratur. Menurut TheLiang Gie
(2009:193-195) bahwa teknik penyusunan tata ruang kantor yang baik adalah:
a. Meja-meja kerja disusun menurut garis lurus dan menghadap kejurusan yang sama.
Ini akan mengurangi kemungkinan para pegawai sering-sering mengobrol atau
memperhatikan apa yang dikerjakan oleh rekannya.
b. Pada tata ruang kantor yang terbuka, susunan meja-meja itu dapat terdiri atas
beberapa baris.
c. Di antara baris-baris meja itu disediakan lorong untuk keperluan lalu lintas para
pegawai. Sebaiknya di tengah ruangan terdapat sebuah lorong utama yang lebarnya 120 cm.
Lorong-lorong lainnya cukup selebar 80cm. Lebar 120 cm itu dibuat berdasarkan
perhitungan bahwa lebar badan seseorang yang normal kira-kira 60 cm sehingga lorong
tersebut dapat dijalani 2 orang dengan tanpa bersinggungan waktu berpapasan, sedang
perhitungan lorong yang 80 cm didasarkan kepadatebal tubuh seseorang yang rata-rata 40
cm. Dengan demikian kalau lorong itu dipakai untuk berpasangan oleh 2 orang, masing-
masing dapat lewat dengan memiringkan dirinya.
d. Jarak antara sesuatu meja dengan meja yang di muka atau di belakangnya (ruang
untuk duduk pegawai) selebar 80 cm. berdasarkan jarak ini dan lebar lorong tersebut pada
angka 3 di atas, maka bagi setiap pegawai yang memakai meja ukuran70 x 120 cm

18
hendaknya disediakan luas lantai sekitar 3,5 m2. Jadi, ruang seluas 5 x 5 m (=25 m2) dapat
dipakai oleh maksimum 7 orang.
e. Pejabat pimpinan bagian yang bersangkutan ditempatkan di belakang para
pegawainya. Di satu pihak ini akan memudahkan pengawasan, di pihak lain akan mencegah
para pegawai mengangkat kepala untuk melihat siapa saja yang menemui pejabat pimpinan.
f. Pada tata ruang terbuka dimana bekerja banyak orang, apabila pegawai-pegawai
dikelompokkan dibawah pengawasan seseorang pejabat mereka ditempatkan di dekat
masing-masing pejabat yang bertanggung jawab atas kelompok itu.
g. Pegawai-pegawai yangmengerjakan pekerjaan-pekerjaan lembut, misalnya mencatat
angka-angka kecil secara cermat atau melukis gambar-gambar yang halus, diberi tempat
yang terbanyak memperoleh penerangan cahaya. Ini demi untuk kesehatan matanya dan
kesempurnaan hasil kerjanya.
h. Pegawai-pegawai yang bertugas mengenai urusan-urusan yang mengandung risiko
besar, ditempatkan di pojok yang tidak sering dilalui lalu lintas orang-orang. Kalau perlu
dapat dibuatkan dengan pedengan dari kaca. Pegawai-pegawai yang bertugas demikian itu
misalnya para kasir. Dengan demikian, terjaminlah keamanan uang yang berada di bawah
tanggung jawabnya.
i. Pegawai-pegawai yang sering membuat hubungan kerja dengan bagian-bagian lainnya
atau dengan publik, ditempatkan di dekat pintu. Dengan demikian orang-orang yang harus
menghubunginya tidak mondar-mandir melewati meja-meja dan mengganggu pegawai-
pegawai lainnya.
j. Lemari dan alat-alat perlengkapan lainnya ditaruh di dekat pegawa-pegawai yang
paling sering mempergunakan benda-benda itu.
k. Alat-alat kantor yang menimbulkan suara rebut, misalnya mesin stensil, ditaruh di
dekat jendela, sehingga gema suaranya sebagian besar dapat langsung terbuang keluar
ruangan.
l. Meja yang memuat alat-alat yang banyak memberikan getaran, misalnya saja mesin
hitung, tidak boleh menempel tembok atau tiang. Ini untuk mencegah getaran mengganggu
seluruh ruangan.
m. Lemari yang berat atau peti dapat diletakkan menempel tembok atau tiang sehingga
mendapat penyangga untuk menambah kekuatan.
n. Bagi pejabat pimpinan yang sering-sering harus menerima tamu penting dan
membicarakan urusan-urusan yang bersifat rahasia, dapatlah dibuatkan kamar tamu

19
tersendiri. Tetapi, apabila tiap-tiap pejabat pimpinan membutuhkan kamar tersendiri untuk
keperluan berunding, agar dapat menghemat ruang dan alat perabotan sebaiknya dibuatkan
15saja 1 kamar kompensasi. Kamar ini dapat dipergunakan oleh semua pejabat untuk
keperluan berunding di atas itu. Kamar ini sekaligus dapat pula diperuntukkan sebagai
ruang kamar rapat antara pimpinan kepala dengan para pejabat penting dalamorganisasinya.
o. Apabila seseorang kepala atau tenaga ahli karena sifat pekerjaannya benar-benar
membutuhkan ruang tersendiri, dapatlah dibuatkan kantor pribadi berukuran 2,5 x 3,6
meter(9 m2).2.10Teknik Penyusunan Perabot KantorMenurut Laksmi (2008:166) teknik
penyusunan perabot kantor yang baik adalah:

1.Meja kerja biasanya disusun menurut garis lurus dan menghadap kea rah yang sama.
Diantara baris meja, disediakan lorong untuk lalu lintas pegawai.
2.Meja pimpinan ditempatkan di belakang para pekerja. Susunan ini untuk memudahkan
pengawasan, dan mencegah agar konsentrasi pekerja tidak terganggu ketika pimpinan
menerima tamu.
3.Meja untuk staf yang mengerjakan pekerjaan yang memerlukan ketelitian (misalnya
mencatat angka, melukis gambar, dan sebagainya) ditempatkan di tempat di tempat yang
terbanyak memperoleh penerangan dan ruang yang lapang.
4.Lemari dan alat lain ditaruh di dekat staf yang paling sering mempergunakannya.
Misalnya lemari file ditempatkan di dekat sekretaris atau arsiparis.
5.Meja yang memuat alat yang banyak memberikan getaran, misalnya mesin hitung, tidak
boleh menempel pada dinding/tembok.
6.Alat kantor yang menimbulkan suara rebut, misalnya mesin stensil, ditaruh di dekat
jendela untuk mengurangi gema.

20
10. Efisiensi Kerja
Menurut Sedarmayanti (2001:112) pengertian Efisiensi Kerja adalah perbandingan
terbaik antara suatu pekerjaan yang dilakukan dengan hasil yang dicapai oleh pekerjaan
tersebut sesuai dengan yang ditargetkan baik dalam hal mutu maupun hasilnya yang
meliputi pemakaian waktu yang optimal dan kualitas cara kerja yang maksmimal.
Perbandingan tersebut dilihat dari:
1.Segi HasilSuatu pekerjaan disebut lebih efisien bila dengan usaha tersebut
memberikan hasil yang maksimal mengenai hasil pekerjaan tersebut.
2.Segi UsahaSuatu pekerjaan dapat dikatakan efisien apabila suatu hasil tertentu
tercapai dengan usaha minimal. Usaha tersebut terdiri dari lima unsuryaitu: pikiran, tenaga,
waktu, ruang dan benda (termasuk biaya).Syarat-syarat agar tercapainya efisiensi kerja
menurut Sedarmayanti (2001:122) adalah sebagai berikut:
1.Berhasil guna atau efektif
2.Ekonomis
3.Pelaksanaankerja yang dapat dipertanggungjawabkan
4.Pembagian kerja yang nyata
5.Prosedur kerja yang praktis

21
BAB III

METODOLOGI PKL

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan PKL

Saya melaksanakan PKL di sebuah kantor, yaitu CV. DWI SURYA yang
beralamat di JL.Cilik Riwut no.16 Pangkalan Bun Kec.Arut SelatanKabupaten
Kotawaringin Barat.
Kegiatan PKL tersebut berlangsung selama 3 bulan, dimulai sejak tanggal 06
Juli sampai dengan 06Oktober 2020. Berikut ini merupakan waktu pelayanan di CV.
DWISURYA:

HARI JAM KERJA ISTIRAHAT JAM KERJA-PULANG

SENIN 07.30 - 12.00 12.00 - 13.00 13.00 – 16.30

SELASA 07.30 - 12.00 12.00 - 13.00 13.00 - 16.30

RABU 07.30 - 12.00 12.00 - 13.00 13.00 - 16.30

KAMIS 07.30 - 12.00 12.00 - 13.00 13.00 - 16.30

JUM’AT 07.30 - 12.00 12.00 - 13.00 13.00 – 16.30

SABTU 07.30 – 13.00 - 07.30 - 13.00

MINGGU LIBUR - -

A. Motodologi Pelaksanaa Magang Industri


Adapun langkah-langkah yang dilakukan selama Praktik Kerja Lapangan ( PRAKERIN)
adalah sebagai berikut
22
1. Tahap Orientasi
Persiapan dimulai dari bulan Desember. Pada tahap ini penulis mencari tempat
Praktik kerja lapangan ( PKL ) pada bidang yang sesuai dengan program studi. Penulis pun
mengajukan permohonan praktik kerja lapangan ( PKL ) di CV. DWI SURYA

2. Tahap Pendaftaran
Pada tahap ini, Penulis menyampaikan surat permohonan PKL dari sekolah yang
diajukan ke Kantor CV. DWI SURYA Setelah beberapa minggu kemudian untuk proses,
Penulis medapatkan persetujuan untuk praktik kerja lapangan di Kantor CV. DWI SURYA.
Dan kemudian Pihak sekolah mengirimkan surat konfirmasi bahwa ada 1 orang yang
melaksanakan PKL di Kantor CV. DWI SURYA.

3. Tahap Pembekalan
Para peserta pratiktik kerja lapangan ( PKL ) di wajib kan mengikuti program
pembekalan selama 1 ( satu ) hari yaitu jum’at ( 3 Juli 2020 ) dan diwajibkan mengikuti
Protokol Kesehatan , bertempat di Aula SMK Negeri 1 Pangkalan Bun. Mulai pukul 07.00
WIB sampai dengan 11.00 WIB.
4. Pelepasan Peserta PKL
Pelepasan peserta PKL yakni pada tanggal 06 Juli 20 sebelum pelepasan perwakilan
dari siswa disetiap kelas diwajibkan mengikuti upacara dan juga pesan-pesan dari Kepala
Sekolah SMK Negeri 1 Pangkalan Bun.
5. Pengantaran Peserta PKL ke DU / DI
Sebelum pengantaran siswa ke tempat PKL peserta diberi arahan oleh pembimbing
setelah memberi arahan pembimbing kemudia mengantarakan peserta PKL ke Kantor CV.
DWI SURYA pada pukul 08.00 WIB.
6. Tahap Pelaksanaan
Penulis mulau melaksanakan Praktik Kerja Lapangan ( PKL ) pada hari Selasa
tanggal 06 Juli 2020. Disini, Penulis ditempatkan pada bagian Staff Administrasi Sparepart.
Penulis melakukan Praktik Kerja Lapangan ( PKL ) dengan 5 ( lima) hari kerja ( Senin s.d.
Jum’at ), Jam Kerja dari pukul 07.30 WIB sampai dengan 16.30 WIB ( Jam istirahat dari
pukul 12.00 WIB s.d. 13.00 WIB ). Ketentuan jam Kantor CV. DWI SURYA.
7. Tahap Penjemputan atau Penarikan Peserta PKL

23
Sudah 3 bulan peserta PKL melaksanakan tugasnya di Kantor CV, DWI SURYA
Pada tanggal 06 Oktober 2020 pukul 09.00 WIB Peserta PKL di jemput oleh pembimbing
dari sekolah .

No Minggu ke Kegiatan
1 Minggu I Pengenalan Tentang DU/DI
Istirahat
Pengenalan Tentang Alat dan Mesin pada DU /
DI
2 Minggu II – VI Melakukan Tugas/Kegiatan Sesuai Instruksi
dari Pembimbing Lapangan
Istirahat
3 Minggu VI - VII Melakukan Tugas/Kegiatan Sesuai Instruksi
dari Pembimbing Lapangan
Penjemputan Peserta PKL
Membuat Laporan Magang Industri dan
Mengambil Data yang diperlukan untuk
Laporan Magang Industri

Metodologi Pelaksanaan Magang

24
B. Peserta PKL ( Praktik Kerja Lapangan )

Peserta PKL ( Praktik Kerja Lapangan ) SMK Negeri – 1 Pangkalan Bun


Tahun Pelajaran 2020/2021 diikuti oleh siswa sebanyak :

Jumlah siswa
NO Program Keahlian Jumlah
L P

1 Program Akuntansi Keuangan Dan Lembaga 31 64 75

Program Keahlian Bisnis Daring Dan


2 20 11 31
Pemasaran

Program Keahlian Otomatisasi Tatakelola


3 18 52 70
Perkantoran

4 Program Keahlian Multimedia 46 18 64

5 Program Keahlian Usaha Perjalanan Wisata 14 14 28

Jumlah 129 159 288

25
Peserta PKL ( Praktik Kerja Lapangan ) SMK Negeri -1 Pangkalan Bun
Tahun Pelajaran 2020/2021 di CV. DWI SURYA :

Jumlah siswa
NO Program Keahlian Jumlah
L P

1 Program Akuntansi Keuangan Dan Lembaga - - -

Program Keahlian Bisnis Daring Dan


2 - - -
Pemasaran

Program Keahlian Otomatisasi Tatakelola


3 - 1 -
Perkantoran

4 Program Keahlian Multimedia - - -

5 Program Keahlian Usaha Perjalanan Wisata - -

Jumlah 1 1

Tabel 1.4 Tabel Peserta PKl

26
Rangkukan pekerjaan yang dilakukan selama PKL

Pelaksanaa kegiatan pekerjaan di CV. DWI SURYA sebagai berikut:

1. MELAKUKAN KOMUNIKASI MELALUI TELEPON DALAM BAHASA


INDONESIA

Bahan dan Alat

a.Telepon
b. Buku
c.Bolpoin

Prosedur Kerja

a.Mengakat Telepon

27
b. Mengucapkan Salam
c.Mencatat Pesan Yang Penting
d. Salam Penutup

2. MELAKUKAN PENCATATAN PENGGUNAAN DANA KAS KECIL

Bahan dan alat

a.Bolpoin
b. Buku jurnal

Prosedur kerja

a.Mencatat nota hasil pembelajaan sparepart

28
3 MENGARSIPKAN DOKUMEN

BAB IV

Bahan dan alat

a.Dokumen Yang Ingin Diarsipkan


b. Pelubang Kertas
c.Map Ordner

Prosedur kerja

a.Dokumen yang sudah dibaca atau diterima harus diarsipkan


b. Sebelum mengarsipkan dokumen baca lah terlebih dahulu dokumen tersebut “ hal ini untuk
mempermudah dalam menentukan posisi penyimpanan dokumen yang dimaksud,
berdasarkan sistem pengarsipan yang digunakan.
29
c.Kemudian indeks lah dokumen tersebut
d. Setelah dikelompokan selanjutnya lubangi dokumen atau yang akan diarsipkan
e.Selanjutnya , masukkan dokumen kedalam stof map folio,shelhecter atau folder yang
menggantung , untuk kemudian dimasukkan ke dalam lemari arsip.

4 MENGOPERASIKAN APLIKASI PENGOLAH ANGKA

Bahan dan alat

a.Dokumen yang ingin diketik


b. Komputer

Prosedur kerja

a.Nyalakan komputer
b. Kemudian buka aplikasi microsoft excel
c.Kemudia ketik lah sesuai contoh dokumen tersebut

30
5 MENGOPERASIKAN APLIKASI PENGOLAH KATA

Bahan dan alat :

a.Laptop
b. Contoh lembaran dokumen yang ingin diketik

Prosedur Kerja :

a.Nyalakan terlebih dahulu laptop


b. Kemudian buka aplikasi pengolah kata
c.Ketik format sesuai dengan apa yang di contoh lembaran dokumen tersebut

31
HAMBATAN DAN HASIL

Beberapa Hambatan yang penulis hadapi selama PKL ( Praktik Kerja Lapangan ) adalah
sebagai berikut :

1. Karena adanya COVID-19 Pekerjaan di Kantor Menurun

E. Hasil Yang Dicapai

Beberapa hasil/manfaat yang penulis dapat selama melaksanakan PKL ( Praktik Kerja
Lapangan ) adalah :

1. Penulis dapat mendalami semua materi dan pelatihan yang diterima disekolah dengan cara
mempraktekan didunia kerja.
2. Meningkatkan kedisiplinan dan menjadikan pribadi yang lebih baik.
3. Dapat mengambil sisi positif dan negatif dalam dunia pekerjaan.
4. Dapat dijadikan sebagai pengalaman dalam dunia kerja.
5. Dapat menggunakan alat-alat kerja yang semula belum diketahui di sekolah.
6. Mendapat rekan-rekan baru.
7. Penulis memperoleh pengetahuan dan wawasan yang lebih luas mengenai dunia kerja.

32
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah penulis melaksankan PKL ( Praktik Kerja Lapangan ) selama 3 bulan di CV.
DWI SURYA maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu, PKL ( Praktik Kerja
Lapangan ) merupakan salah satu materi yang diberikan kepada siswa khususnya program
keahlian yang ada di Sekolah Kejuruan yang diterapkan secara kerja nyata dan langsung di
praktikkan. Penulis dapat mengerti dan memperaktikan ilmu pengetahuan dan keterampilan
yang diajarkan selama disekolah .Penulis banyak mendapatkan wawasan kerja di dunia
Administrasi.
B. Saran – Saran
Dari hasil selama saya melakukan kegiatan PKL ( Praktik Kerja Lapangan ),
Saya memberikan saran agar PKL ( Praktik Kerja Lapangan ) dapat dilaksanakan dengan
lancar dan baik kedepannya, serta saya berharap kepada para peserta PKL ( Praktik Kerja
Lapangan ) agar mempersiapkan diri dengan menguasai pelajaran yang akan diterapkan
dalam DU/DI, agar memudahkan dalam melaksanakan PKL ( Praktik Kerja Lapangan ) di
perusahaan atau instansi dan yang paling penting adalah menjaga nama baik sekolah
dengan mematuhi peraturan yang ada di DU/DI, selalu ambil sisi positif DU/DI tersebut,
jalani saja terlebih SEMANGAT.

33
DAFTAR PUSTAKA

Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran

https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjXxpSUsKL
sAhXWR30KHZARCawQFjABegQIBxAC&url=http%3A%2F
%2Fwww.smkikhlasjawilan.sch.id%2Fread%2F10%2Fotomatisasi-tata-kelola-
perkantoran&usg=AOvVaw3BFCwHcojnD2YfR-QMQM5L

Manajemen Perkantoran

https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjOuem3r6Ls
AhVVfisKHWbmDngQFjABegQIARAC&url=http%3A%2F%2Feprints.polsri.ac.id
%2F796%2F3%2FFile%25203.pdf&usg=AOvVaw3TNXYei2En9-quwkNaQKJJ

34

Anda mungkin juga menyukai