Anda di halaman 1dari 6

UPEJ 5 (1) (2016)

Unnes Physics Education Journal


http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej
METODE DISKUSI BUZZ GROUP DENGAN ANALISIS GAMBAR UNTUK
MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA

Anis Sulistyani , Sugianto, Mosik


Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Gedung D7 Lt. 2, Kampus Sekaran Gunungpati, Semarang 50229

Info Artikel Abstrak


Sejarah Artikel: Penelitian ini bertujuan untuk menentukan minat dan hasil belajar siswa menggunakan
Diterima Februari 2016 metode diskusi buzz group dengan analisis gambar. Populasi dalam penelitian ini adalah semua
Disetujui Februari 2016 siswa kelas kelas VII SMP N 24 Semarang. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive
Dipublikasikan April
sampling yaitu kelas VII A sebagai kelas eksperimen yang mendapat perlakuan dengan metode
2016
diskusi buzz group dengan analisis gambar dan VII C sebagai kelas kontrol yang mendapat
Keywords: perlakuan dengan metode ceramah tanya jawab. Dengan uji gain minat belajar siswa pada kelas
buzz grup method, interest, eksperimen meningkat 0,35 kategori sedang dan pada kelas kontrol meningkat sebesar 0,29
learning outcomes. kategori rendah. Sedangkan peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen meningkat sebesar
0,41 kategori sedang dan pada kelas kontrol meningkat sebesar 0,39 kategori sedang. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa peningkatan minat dan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan
metode diskusi buzz group dengan analisis gambar lebih besar daripada siswa yang diajar dengan
metode ceramah tanya jawab.

Abstract
This research aims to determine interest and student learning outcomes using buzz group discussion
method with image analysis. The population in this study were all students off class VII SMP N 24
Semarang. Samplig was de by purposive sampling that is class VII A as a class experiment treated with buzz
grup discussion method with image analysis and VII C as the control class who receive treament with the
lecture method debriefing. With the gain test students interest in the experimental class medium category
increased 0,35 and the control class increased 0,29 lower category. While improving learning outcome at 0,41
experimental class increases medium category and the control class increased by 0,39 medium category. It can
be concluded that and increase in interest and learning outcome of student who are taught using buzz
discussion grup with higher image analysis rather than student taught by lecture method debriefing.

© 2016 Universitas Negeri Semarang



Alamat korespondensi: ISSN 2252-6935
E-mail: anissulistyani27@gmail.com
A.Sulistyani et al/ Unnes Physics Education Journal 5 (1) (2016)

PENDAHULUAN

Mata pelajaran IPA merupakan salah satu pembelajaran yang digunakan guru kurang
mata pelajaran yang menarik perhatian para menarik siswa. Seperti kita ketahui banyak
pelaku pendidikan dan menarik disoroti. sekali pendidik dalam pembelajaran yang masih
Mengingat beberapa orang dari siswa Indonesia menggunakan metode ceramah yang cenderung
telah melambungkan nama Indonesia di dunia berjalan satu arah dari guru ke siswa, sehingga
Internasional atas kemenangannya di bidang pembelajaran terkesan hanya mentransfer ilmu
olimpiade fisika. Akan tetapi pada kenyataan dari guru ke siswa. Siswa bersikap seperti
kebanyakan siswa menyatakan bahwa pelajaran pendengar, pengikut dan pelaksana tugas.
IPA terutama Fisika merupakan pelajaran yang Akibatnya siswa cenderung malas dalam
sulit dan kurang disukai. Dengan adanya mengikuti pembelajaran. Minat belajar siswa
perbaikan sistem pendidikan pemerintah saat ini pada materi IPA menjadi rendah akibat proses
diharapkan setiap pendidik lebih kreatif lagi pembelajaran tersebut.
dalam memilih media yang cocok untuk proses Menurut Wahyudin (2009), pembelajaran
belajar mengajar sehingga pembelajaran dapat berbantuan multimedia menggunakan metode
menarik siswa untuk belajar IPA. inkuiri terbimbing efektif meningkatkan minat
Namun kenyataannya dalam proses dan pemahaman. Pemahaman siswa meningkat
belajar mengajar tidak semua harapan itu dapat dari 60% siswa yang dinyatakan tidak paham
tercapai. Pelaksanaan pembelajaran cenderung pada siklus I menjadi 5% siswa yang dinyatakan
berpusat pada guru sehingga kurang melibatkan tidak paham untuk siklus II. Hasil analisis
siswa, siswa kurang berani bertanya atau tanggapan siswa terhadap pengajaran diperoleh
mengemukakan pendapatnya saat pembelajaran. rata – rata tanggapan siswa sebelum tindakan
Hal yang paling sering dikeluhkan siswa adalah sebesar 72,90%. Setelah tindakan, nilai rata –
kehadiran rumus – rumus yang begitu banyak rata tanggapan siswa meningkat menjadi
susah diingat disebabkan karena penyampaian 76,81%.
konsep IPA yang abstrak dan fasilitas sekolah Untuk itu dalam pembelajaran diperlukan
yang tidak memadai. Kondisi tersebut metode yang sesuai dengan tingkat
menyebabkan beberapa siswa tidak tuntas perkembangan siswa. Dengan demikian,
dalam pembelajaran IPA dan siswa tidak pemilihan metode yang tepat dan efektif sangat
semangat dalam pembelajaran sehingga diperlukan. Hal ini sesuai dengan pendapat
dibutuhkan metode pembelajaran yang dapat Sudjana, sebagaimana dikutip oleh Sari
menjadi solusi bagi permasalahan yang ada (2013:153), bahwa peranan metode mengajar
dalam pembelajaran IPA. sebagai alat untuk menciptakan proses belajar
Hasil belajar siswa rendah juga dan mengajar. Oleh karena itu, dalam penelitian
disebabkan kurangnya minat belajar siswa inipeneliti menggunakanmetode diskusi buzz
terhadap mata pelajaran IPA. Hal ini sesuai group dengan analisis gambar untuk
dengan pendapat Djamarah (2002: 157) meningkatkan minat dan hasil belajar siswa.
menyebutkan “Minat belajar tinggi cenderung Menurut Sunaryo, sebagaimana dikutip
menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya oleh Budiman (2015) metode buzz group adalah
minat belajar yang kurang akan menghasilkan suatu kelompok besar dibagi menjadi beberapa
prestasi belajar yang rendah”. Minat yang besar kelompok kecil terdiri atas 3-4 orang yang
terhadap sesuatu merupakan modal yang besar bertemu secara bersama-sama membicarakan
artinya untuk mencapai atau memperoleh benda suatu topik yang sebelumnya telah dibicarakan
atau tujuan yang diminati itu.Salah satu faktor secara klasikal. Melalui kegiatan diskusi buzz
yang menyebabkan kurangnya minat belajar group, siswa akan diajak untuk benar-benar aktif
siswa untuk belajar IPA yaitu motode dalam silang pendapat untuk mencapai suatu
13
A.Sulistyani et al/ Unnes Physics Education Journal 5 (1) (2016)

pemecahan yang mufakat, yang hasilnya manusia terdiri dari sejumlah aspek.
merupakan kesepakatan dari semua aspirasi Berdasarkan taksonomi Bloom hasil belajar
anggota dan dapat disetujui oleh seluruh peserta peserta didik dapat diklasifikasikan menjadi tiga
diskusi. Di sisi lain, kegiatan diskusi buzz group ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan
dapat memberikan pelajaran bagi siswa untuk psikomotorik (Arikunto, 2007: 117). Karena
dapat bersikap objektif, berani mengemukakan terbatasnya waktu penelitian , dalam penelitian
pendapat, melatih bermusyawarah, dan ini hasil belajar yang diteliti adalah hasil belajar
utamanya menghargai pendapat anggota diskusi ranah kognitif. Oleh tentang hasil belajar ranah
lainnya. kognitif .
Menurut Rochmani (2011: 10) media Ranah kognitif oleh Bloom dibedakan
gambar merupakan media visual yang tidak dalam enam kategori yaitu:
diproyeksikan. Media ini sangat sederhana 1) Pengetahuan
karena merupakan perangkat lunak tidak Adalah kemampuan untuk mengingat
tembus cahaya dan tidak dipantulkan pada layar. kembali atau mengenal kembali apa saja yang
Media gambar lebih banyak dimanfaatkan oleh telah dipelajari.
guru sebagai media dalam proses pembelajaran. 2) Pemahaman
media gambar adalah media yang paling umum Adalah kemampuan mental untuk
dipakai, yang merupakan bahasan umum yang menjelaskan informasi yang telah diketahui
dapat dimengerti dan dinikmati dimana saja. Jadi dengan bahasanya sendiri.
analisis gambar adalah siswa dapat 3) Penerapan
mendiskripsikan gambar sehingga siswa dapat Adalah kemampuan untuk mengaplikasikan
memahami materi yang diberikan. pengetahuan yang dimiliki dalam konteks
Minat merupakan faktor instrisik yang atau situasi yang baru.
dapat terhadap hasil belajar seseorang. Minat 4) Analisis
erat sekali hubungannya dengan perasaan suka Adalah kemampuan untuk menguraikan
atau tidak suka, senang atau tidak senang, suatu fakta, konsep, pendapat, asumsi dan
tertarik atau tidak tertarik. Hal ini sesuai dengan masing-masing elemen.
pendapat Slameto (2010:57), seseorang yang 5) Sintesis
mempunyai minat terhadap suatu Adalah kemampuan untuk
pelajaran,maka seseorang tersebut akan mengkombinasikan elemen-elemen ke dalam
cenderung bersungguh-sungguh suatu kesatuan atau struktur.
mempelajarinya, sedangkan seseorang yang 6) Evaluasi
kurang berminat terhadap suatu pelajaran maka Adalah kemampuan untuk
maka cenderung enggan mempelajarinya. mengkombinasikan elemen-elemen ke dalam
Menurut Safari, sebagaimana yang dikutip Wasti suatu kesatuan atau struktur.
(2003: 30) indikator minat belajar yaitu sebagai Penelitian ini bertujuan untuk
berikut (1) perasaan senang, (2) ketertarikan meningkatkan minat dan hasil belajar siswa
siswa, (3) perhatian, (4) keterlibatan siswa. serta untuk mengetahui apakah minat dan hasil
Menurut Dimyati (2006), memaparkan belajar menggunakan metode diskusi buzz group
bahwa hasil belajar adalah hasil dari suatu dengan analisis gambar lebih tinggi daripada
interaksi tindak belajar dan tindak mengajar minat dan hasil belajar siswa menggunakan
yang diakhiri dengan proses evaluasi. Perilaku metode ceramah tanya jawab.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode bentuk Nonequivalent Control Group Design.


penelitian Quasi Experimental Design. Dengan Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

14
A.Sulistyani et al/ Unnes Physics Education Journal 5 (1) (2016)

siswa kelas VII SMP Negeri 24 Semarang tahun diskusi buzz group dengan analisis gambar.
pelajaran 2014/2015. Pengambilan sampel Variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat
dalam penelitian ini menggunakan teknik belajar dan hasil belajar siswa dalam
purposive sampling. Menurut Sugiyono (2012: pembelajaran.
120), dalam teknik ini pengambilann sampel Perangkat pembelajaran dan instrumen
dari populasi dilakukan dengan pertimbangan penelitian sebelum digunakan terlebih dahulu
tertentu yaitu pertimbangan berdasarkan dilakukan uji validitas, reliabilitas, daya beda,
kemampuan rata-rata hasil belajar siswa dalam dan taraf kesukaran. Berdasarkan hasil uji coba
pembelajaran IPA dari nilai UTS semester instrumen penetilian digunakan 25 soal untuk
2014/2015 dan kurikulum yang sama. Peneliti digunakan dalam penelitian. Untuk menguji
menentukandua kelas sebagai kelas sampel yaitu hipotesis digunakan uji gain untuk peningkatan
kelas VII A sebagai kelas eksperimen dan VII C minat dan hasil belajar siswa dan uji pihak
sebagai kelas kontrol. kanan untuk mengetahui minat dan hasil belajar
menggunakan metode diskusi buzz group
Variabel dalam penelitian ini yaitu dengan analisis gambar lebih tinggi daripada
variabel bebas dalam penelitian ini adalah minat dan hasil belajar siswa menggunakan
pembelajaran dengan menggunakan metode metode ceramah tanya jawab.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa 0.4


metode buzz group dengan analisis gambar
N-gain Minat

0.3
dapat meningkatkan minat belajar siswa. hal ini
Belajar

dapat dilihat pada Tabel 1 dan Gambar 1. 0.2


0.1
Tabel 1 Data Uji Peningkatan Minat Belajar
0
Siswa kelas kelas
eksperimen kontrol
Rata-rata Kelas Kelas
Eksperimen Kontrol Gambar 1 Peningkatan minat belajar siswa
Pre-test 64,44 63,38 Berdasarkan Gambar 1 terlihat
Post-test 77,28 74,00
peningkatan minat belajar siswa kelas
Gain 0,35 0,29
eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol
Berdasarkan Tabel 1 data uji gain minat dikarenakan pembelajaran dengan metode
belajar siswa menunjukkan bahwa rata-rata minat diskusi buzz group dengan analisis gambar pada
belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol kelas eksperimen, menunjukkan sebagian besar
mengalami peningkatan. Peningkatan minat siswa menyukai pembelajaran yang
belajar siswa pada kelas eksperimen sebesar 0,35 dilaksanakan,sehingga pelajaran pada materi
dalam kategori sedang dan kelas kontrol 0,29 GLB dan GLBB mudah untuk di pahami dan
dalam kategori rendah. dimengerti. Apabila minat sudah tumbuh dalam
diri siswa maka proses pembelajaran akan
efektif dan keberhasilan siswa dalam belajar
dapat tercapai. Hal ini senada dengan pendapat
Djamarah (2010) minat belajar cenderung
menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya
minat belajar yang kurang akan menghasilkan
prestasi belajar yang rendah. Minat yang besar
terhadap sesuatu merupakan modal yang besar
15
A.Sulistyani et al/ Unnes Physics Education Journal 5 (1) (2016)

artinya untuk mencapai atau memperoleh benda Rata-rata Kelas Kelas


atau tujuan yang diminati itu. Peningkatan minat Eksperimen Kontrol
belajar tiap indikator dilihat pada Gambar 2. Pre-test 53,75 46,41
Post-test 72,81 67,34
Gain 0,41 0,39
2.5
N-gain Minat Belajar

2 Berdasarkan Tabel 3 data uji gain hasil


Tiap Indikator

1.5 belajar siswa menunjukkan bahwa rata-rata


1 kelas
hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas
eksperimen
0.5 kontrol mengalami peningkatan. Peningkatan
0 kelas kontrol
hasil belajar siswa pada kelas eksperimen
sebesar 0,41 dan kelas kontrol 0,39. Kedua kelas
mempunyai kriteria peningkatan sedang.

0.415

N-gain Hasil Belajar


Gambar 2 Peningkatan minat belajar siswa 0.41
perindikator 0.405
Berdasarkan Gambar 2 terlihat 0.4
peningkatan minat pada indikator keterlibatan 0.395
siswa kelas kontrol lebih besar daripada kelas 0.39
eksperimen hal ini dikarenakan banyak siswa 0.385
yang mengisi angket pada kalimat yang positif 0.38
kelas kelas
saja tidak sesuai yang dia lakukan dan banyak eksperimen kontrol
siswa juga yang asal mengisi angket tanpa
Gambar 3 Peningkatan hasil belajar
membaca dengan teliti kalimat pada angket.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Berdasarkan Gambar 3 terlihat
metode buzz group dengan analisis gambar peningkatan hasil belajar siswa kelas
dapat meningkatkan hasil belajar siswa. hal ini eksperimen lebih besar daripada kelas kontrol
dapat dilihat pada Tabel 3 dan Gambar 3. dikarenakan pembelajaran dengan metode
diskusi buzz group dengan analisis gambar pada
kelas eksperimen.
Tabel 3 Data Uji Peningkatan Hasil Belajar Siswa

KESIMPULAN DAN SARAN


Metode diskusi buzz group dengan analisis minat belajar fisika melalui metode ceramah
gambar dapat meningkatkan minat dan hasil tanya jawab mampu meningkatkan sebesar 0,29
belajar siswa. Hal ini dapat dilihat rata-rata nilai dalam kategori rendah. Penggunaan metode
minat belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi diskusi buzz group dengan analisis gambar juga
77,28 sedangkan kelas kontrol sebesar 74,00. dapat meningkatkan hasil belajar siswa sebesar
Penggunaan metode diskusi buzz group dengan 0,41 dalam kategori sedang, sedangkan
analisis gambar dapat meningkatkan hasil belajar peningkatan hasil belajar fisika melalui metode
siswa. Hal ini dapat dilihat rata-rata nilai hasil ceramah tanya jawab mampu meningkatkan
belajar siswa kelas eksperimen lebih tinggi yaitu sebesar 0,39 dalam kategori sedang. Sehingga
sebesar 72,81 sedangkan kelas kontrol sebesar dapat disimpulkan bahwa peningkatan minat dan
67,34. Selain itu penggunaan metode diskusi buzz hasil belajar siswa yang diajar menggunakan
group dengan analisis gambar dapat metode diskusi buzz group dengan analisis
meningkatkan minat belajar siswa sebesar 0,35 gambar lebih tinggi daripada siswa yang diajar
dalam kategori sedang, sedangkan peningkatan dengan metode ceramh tanya jawab.

16
A.Sulistyani et al/ Unnes Physics Education Journal 5 (1) (2016)

DAFTAR PUSTAKA
Karanganyar. Tesis. Surakarta: FKIP
Arikunto, S. 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Universitas Sebelas Maret.
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Rochmani, S. 2011. Penggunaan Media Gambar
Budiman, A. 2015. Penerapan Metode Buzz
Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar
Group Dalam Pembelajaran Matematika
Bahasa Mandarin Siswa Kelas V Di SD
Siswa Kelas VII SMP N 1 Batipuh Tanah
Tripusaka Surakarta. Laporan Akhir.
Datar. Skripsi. Sumatera Barat: FKIP
Surakarta : Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Universitas Muhammadiyah Sumatera
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Barat.
Sari, N. M. P. & Suparsa, I. N. 2011. Peningkatan
Dimyati. 2006. Belajar dan Pembelajaran.
Kemampuan Menganalisis Unsur Intrinsik
Jakarta: Rineka Cipta.
Cerpen Melalui Metode Diskusi Jenis Buzz
Group Pada Siswa Kelas VIII A SMP
Djamarah, S. 2010. Strategi Belajar Mengajar.
Dwijendra Gianyar Tahun Pelajaran
Jakarta: Rineka Cipta.
2011/2012. Jurnal Santiaji Pendidikan,
Hake, R.R. 2004. Design-Based Research: A Primer 3(2):153-154. Tersedia
for Physics Education Researchers, http://ojs.unmas.ac.id/index.php/JSP/arti
submitted to the American Journal of cle/view/17/15 (diakses 3-2-2015).
Physics on 10 June 2004. Online di
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang
http://www.physics.indiana.edu/~hake/
Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.
DBR-AJP-6.pdf [diakses 30-4--2015]

Nur’aini & Sri W. 2012. Bimbingan Kelompok Wasti, S. 2013. Hubungan Minat Belajar Dengan
Teknik Diskusi Buzz Group Untuk Hasil Belajar Mata Pelajaran Tata Busana
Meningkatkan Interaksi Sosial Siswa Kelas Di Madrasah Aliyah 2 Padang. Skripsi.
VII SMP Muhammadiyah 1 Gondangrejo Padang: Fakultas Teknik Universitas
Negeri Padang.

17

Anda mungkin juga menyukai