Anda di halaman 1dari 84

PERBEDAAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN BIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN


PEMBELAJARAN DALAM JARINGAN DAN LUAR
JARINGAN DI SMPN I MUARO JAMBI

SKRIPSI

IKA LESTARI
NIM. 207172977

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2021
PERBEDAAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN BIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN
PEMBELAJARAN DALAM JARINGAN DAN LUAR
JARINGAN DI SMPN I MUARO JAMBI

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar


Sarjana Strata Satu (S1) dalam pendidikan Biologi

IKA LESTARI
NIM. 207172977

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN
KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI 2021

ii
KEMENTRIAN AGAMA RI
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI FAKULTAS TARBIYAH DAN
KEGURUAN
PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR
Kode Dokumen Kode Formulir Berlaku No. Tgl Halaman
tgl Revisi Revisi
In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05- - - 1 dari 2
03

Hal : Nota Dinas


Lampiran :-

Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di – Tempat

Assalamu’alaikum wr.wb
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta
mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat
bahwa Skripsi saudara:

Nama : Ika Lestari


NIM : 207172977
Program Studi : Tadris Biologi
Judul Skripsi : Perbedaan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Biologi Dengan Menggunakan Pembelajaran Dalam
Jaringan dan Luar Jaringan di SMP N 1 Muaro Jambi

Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi
Tadris Biologi UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu.
Dengan ini kami mengharapkan agar skripsi/ tugas akhir Saudara tersebut di atas
dapat segera dimunaqasyahkan.Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

Jambi, 01 Oktober 2021


Mengetahui,
Pembimbing I

Prof, Dr. Risnita, M.Pd


NIP. 196707081998032001

i
KEMENTRIAN AGAMA RI
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI FAKULTAS TARBIYAH DAN
KEGURUAN
PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR
Kode Dokumen Kode Formulir Berlaku No. Tgl Halaman
tgl Revisi Revisi
In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05- - - 1 dari 2
03

Hal : Nota Dinas


Lampiran :-

Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di – Tempat

Assalamu’alaikum wr.wb
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta
mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat
bahwa Skripsi saudara:

Nama : Ika Lestari


NIM : 207172977
Program Studi : Tadris Biologi
Judul Skripsi : Perbedaan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Biologi Dengan Menggunakan Pembelajaran Dalam
Jaringan dan Luar Jaringan di SMP N 1 Muaro Jambi

Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi
Tadris Biologi UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu.
Dengan ini kami mengharapkan agar skripsi/ tugas akhir Saudara tersebut di atas
dapat segera dimunaqasyahkan.Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

Jambi, 01 Oktober 2021


Mengetahui,
Pembimbing II

Diandara Oryza, M.Pd


NIP. 19920408202122015

i
PENGESAHAN SKRIPSI

v
PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya susun


sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi seluruhnya merupakan hasil karya
sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi yang saya kutip
dari hasil karya orang lain telah ditulis sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian skripsi bukan
hasil karya saya sendiri atau terindikasi adanya unsur plagiat dalam bagian-bagian
tertentu, saya bersedia menerima sangsi sesuai dengan peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku.

Jambi, 01 Oktober 2021

IKA LESTARI
NIM. 207172977

v
PERSEMBAHAN

Utaian rasa syukur atas segala nikmat yang telah diberikan oleh Allah
SWT dan Shalawat teriring salam tercurahkan untuk baginda Nabi Muhammad
SAW, kepadanya hamba selalu menghanturkan do’a dan kepadanya pula hamba
menteladani uswatun hasanah yang mulia.
Izinkan karya tulis ilmiah dalam bentuk skripsi ini saya persembahkan
untuk kedua orang tuaku tercinta yaitu, Ayahanda Nazarrudin dan Ibundaku
Ilyana, dan kakak laki-lakiku , Muhammad Yani, Ardiansyah, Idris Marbawi, dan
adik perempuan saya Rosdiana Maulidya serta seluruh anggota keluargaku.
Terima kasih atas dukungan, kasih sayang dan do’a kalian sehingga saya dapat
menyelesaikan studi pendidikan diperguruan ini.
Terima kasih juga kepada Andika, yang selalu menyemangati memberi
suport serta do’anya dalam menyelesaikan tugas akhir ini serta sahabat-sahabatku
Ratu Sampurna, Clarisa, Fazila, Wanda, Ismi, Ainur, Halimah, Nanda, Arya,
Zulpa dan kepada sepupuku Irmawati juga para sahabat dan teman-teman
seperjuangan khususnya mahasiswa Tadris Biologi angkatan 17 kelas A. Semoga
keberhasilan ini menjadi amal ibadah dan kesuksesan di masa yang akan datang.
Aamiin ya Rabbal Alamin.

v
MOTTO

‫لال‬
ِ ‫ل‬
ِ ‫ه‬O‫طل ِع ْل ِم َف‬
َ ‫من خرج ى‬
‫َو ب الْ ب‬
‫ْي‬
‫س‬
“Barang siapa keluar untuk mencari ilmu maka dia berada di jalan Allah”

(HR. Turmudzi)

vi
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur atas kehadirat Allah S.W.T yang telah


melimpahkan rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua sehingga saya dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Perbedaan Minat Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran Biologi Dengan Menggunakan Pembelajaran Dalam Jaringan dan
Luar Jaringan di SMP N 1 Muaro Jambi”
Sholawat serta salam selalu dicurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad S.A.W yang telah membawa manusia dari alam kebodohan menuju
alam yang penuh dengan akhlak terpuji, keterampilan dan ilmu pengetahuan.
Penulis skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat akademik
guna mendapatkan gelar sarjana pendidikan strata satu (S1) pada Fakultas
Tarbiyah Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini banyak melibatkan pihak
yang telah memberikan motivasi baik moril maupun materil, untuk itu penulis
menyampaikan terimakasih dan penghargaan kepada :
1. Prof. Dr. H. Su’aidi Asy’ari, MA, Ph.D selaku Rektor UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi
2. Dr. Hj. Fadilla, M.Pd sebagai Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
3. Prof,Dr. Risnita, M.Pd sebagai Wakil Dekan 1 Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
4. Dr. Najmul Hayat, S.Ag, M.Pd.I sebagai Wakil Dekan 2 Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
5. Dr. Yusria, S.Ag, M.Ag sebagai Wakil Dekan 3 Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
6. Ibu Reny Safita, S. Pt, M. Pd. Selaku Ketua Program Studi Tadris Biologi
Dan Ibu Dwi Gusfarenie, M.Pd Selaku Sekretaris Program Studi Tadris
Biologi.

i
7. Ibu Prof, Dr. Risnita, M.Pd selaku Pembimbing I saya. Terima kasih telah
meluangkan waktunya dan mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan
peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Ibu Diandara Oryza, M.Pd selaku Pembimbing II saya. Terima kasih telah
meluangkan waktunya dan mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan
peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Kepala Sekolah beserta Bapak/Ibu guru SMPN 1 Muaro Jambi yang telah
memberikan kemudahan kepada peneliti dalam memperoleh data lapangan
dan siswa kelas VII A&C yang telah bersedia meluangkan waktu untuk
berpartisipasi dalam penelitian ini.
Penulis menyadari sepenuhya, masih banyak kekurangan dalam penulisan
skripsi ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan
manfaat bagi perkembangan pengetahuan dalam bidang pendidikan.Semoga Allah
S.W.T selalu memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua Aamiin.

Jambi, 01 Oktober 2021


Penulis

Ika Lestari
NIM. 2017172977

x
ABSTRAK

x
ABSTRAC

x
DAFTAR ISI

HALAMAN SKRIPSI............................................................................................i
NOTA DINAS.......................................................................................................iii
PENGESAHAN SKRIPSI.....................................................................................v
PERNYATAAN ORISINALITAS......................................................................vi
PERSEMBAHAN................................................................................................vii
MOTTO...............................................................................................................viii
KATA PENGANTAR...........................................................................................ix
ABSTRAK.............................................................................................................xi
DAFTAR ISI.......................................................................................................xiii
DAFTAR TABEL................................................................................................xv
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................xvi
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah...............................................................................1
B. Identifikasi Masalah.....................................................................................6
C. Pembatasan Masalah....................................................................................6
D. Rumusan Masalah........................................................................................6
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian..................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................8
A. Deskripsi Teori.............................................................................................8
1. Pengertian Pembelajaran.........................................................................8
2. Pengertian Pembelajaran Daring.............................................................9
3. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Daring.................................10
4. Pengertian Pembelajaran Luring...........................................................13
5. Manfaat Pembelajaran Luring...............................................................14
6. Prinsip Pembelajaran Luring.................................................................14
B. Studi Relavan.............................................................................................17
C. Kerangka Berpikir......................................................................................18
D. HipotesisPenelitian.....................................................................................20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN..........................................................21

xi
A. Tempat dan Waktu Penelitian....................................................................21
B. Desain Penelitian........................................................................................21
C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel................................................22
D. Instrumen Penelitian...................................................................................24
E. Kisi-kisi Instrumen.....................................................................................25
F. Teknik Analisis Data..................................................................................27
G. Hipotesis Statistik.......................................................................................29
H. Jadwal Penelitian........................................................................................30
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................32
A. Profil Sekolah.............................................................................................32
1. Sejarah & Berdirinya Sekolah...............................................................32
2. VISI & MISI SmpN 1 Muaro Jambi.....................................................34
3. Profil Sekolah........................................................................................34
4. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMP N 1 Muaro Jambi.......36
5. Sarana dan Prasarana SMP N 2 1 Muaro Jambi....................................40
B. Hasil Penelitian..........................................................................................42
1. Deskripsi Data.......................................................................................42
2. Analisis Data..........................................................................................54
C. Pembahasan Hail Penelitian.......................................................................60
BAB VKESIMPULAN.........................................................................................63
A. Kesimpulan.................................................................................................63
B. Saran...........................................................................................................64
C. Kata Penutup..............................................................................................64
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................65
LAMPIRAN-LAMPIRAN..................................................................................68

xi
DAFTAR

Tabel 2.1Perbedaan dan Persamaan studi relevan yang peneliti ambil...............17

Tabel 3.1 Kisi-kisi Angket Minat Belajar...............................................................25

Tabel 3.2. Jadwal Penelitian..................................................................................30

Tabel 4.1 Nama-nama Kepala Sekolah SMP N 1 Muaro Jambi............................33

Tabel 4.3 Mata Pelajaran K 13..............................................................................35

Tabel 4.4 Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan.............................................36

Tabel 4.5 Data Siswa.............................................................................................39

Tabel 4.6 Data Sarana Prasarana.........................................................................40

Tabel 4.7 Hasil Nilai Rata-Rata Angket Minat Belajar Siswa Dengan
Menggunakan Pembelajaran Secara Daring.............................................43

Tabel 4.8 Distribusi frekuensi hasil skor pembelajaran Daring............................46

Tabel 4.9 Hasil Nilai Rata-Rata Angket Minat Belajar Siswa Dengan
Menggunakan Pembelajaran Secara Luring.............................................48

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi skor minat belajar dengan menggunakan


pembelajaran luring...................................................................................51

Tabel 4.11 Perbedaan Minat Belajar Dengan Menggunakan Pembelajaran


Daring Dan Luring.....................................................................................53

Tabel 4.12 Uji Normalitas......................................................................................54

Tabel 4.14 Skor Minat Belajar Siswa Dengan Menggunakan Pembelajaran


Daring........................................................................................................55

4.15 Tabel minat belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran luring........56

Tabel 4.16 Minat Belajar Siswa Dengan Menggunkan Pembelajaran Daring Dan
Pembelajaran Luring.............................................................................................57

x
DAFTAR

x
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pengertian pendidikan menurut undang-undang sistem Pendidikan


Nasional No. 20 Tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangakan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat (Amos,
2017).

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan arus


informasi menjadi cepat dan tanpa batas.Hal ini berdampak langsung pada
berbagai bidang kehidupan, termasuk dalam bidang pendidikan.Lembaga
pendidikan sebagai bagian dari sistem kehidupan telah berupaya
mengembangkan struktur kurikulum, sistem pendidikan, dan metode
pembelajaran yang efektif dan efisien untuk meningkatkan sumber daya
manusia yang berkualitas. Pendidikan merupakan kunci untuk semua
kemajuan dan perkembangan yang berkualitas, karena pendidikan dapat
diartikan sebagai sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga
orang memperoleh pengetahuan, pemahaman dan cara bertingkah laku yang
sesuai dengan kebutuhan (Syah, 2010).

Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat di era


globalisasi saat ini tidak bisa dihindari lagi pengaruhnya terhadap dunia
pendidikan. Tuntutan global menuntut dunia pendidikan untuk selalu dan
senantiasa menyesuaikan perkembangan teknologi terhadap usaha dalam
peningkatan mutu pendidikan, terutama penyesuaian penggunaannya bagi
dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Globalisasi telah
memicu kecenderungan pergeseran dalam dunia pendidikan dari pertemuan
tatap muka yang konvensional kearah pendidikan yang lebih terbuka.

1
2

Pendidikan masa mendatang akan bersifat luwes (fleksibel), terbuka


dan dapat diakses oleh siapa pun yang memerlukan tanpa mandang faktor
usia, maupun pengalaman pendid kan sebelumnya. Pendidikan masa
mendatang akan lebih ditentukan oleh jaringan informasi yang
memungkinkan berinteraksi dan kalaborasi, bukan berorientasi pada gedung
sekolah. Kecenderungan perubahan dan inovasi dalam dunia pendidikan akan
terus terjadi dan berkembang dalam memasuki abad ke-21 sekarang ini.
Perubahan tersebut antara lain lebih muda dalam mencari sumber belajar,
lebih banyak pilihan untuk menggunakan dan memanfaatkan Information and
Communication Tecnology (ICT), makin meningkatnya peran media dan
multimedia dalam kegiatan pembelajaran.Teknologi dapat meningkatkan
kualitas dan jangkauan apabila digunakan secara bijak untuk pendidikan
dalam latihan, dan mempunyai arti yang sangat penting bagi kesejahteraan.
Kemajuan ilmu dan teknologi informasi telah banyak mengubah cara pandang
gaya hidup masyarakat Indonesia dalam menjalankan aktivitas dan
kegiatannya. Keberadaan dan peran teknologi informasi dan sistem
pendidikan telah membawa era baru perkembangan dunia pendidikan, tetapi
perkembangan tersebut belum diimbangi dengan peningkatan sumber daya
manusia yang menentukan keberhasilan dunia pendidikan di Indonesia pada
umumnya (Budiman, 2017).

Pandemi COVID -19, merupakan musibah yang memilukan seluruh


penduduk bumi.Seluruh kalangan kehidupan manusia dibumi terganggu tanpa
kecuali pendidikan.Banyak Negara memutuskan menutup sekolah, perguruan
tinggi maupun universitas, termasuk Indonesia. Covid-19 merupakan
penyakit menular, yang berarti dapat menyebar, baik secara langsung maupun
tidak langsung dari satu orang keorang lain. Kondisi ini menyerang sistem
pernapasan seperti hidung, tenggorokan dan paru-paru.Rumitnya penanganan
wabah, belum ditemukannya vaksin dan obat untuk penyembuhan pasien
Covid-19 serta terbatasnya alat pelindung diri (APD) untuk tenaga kesehatan
membuat pemerintah menerapkan kebijakan ketat untuk memutus rantai
3

penyebaran Covid-19. Salah satu cara untuk memutuskan rantai penyebaran


Covid-19 adalah dengan melakukan pembatasan interaksi masyarakat yang
diterapkan dengan istilah physical distancing. Wabah corona virus
disease2019 (Covid-19) yang telah melanda 215 Negara di dunia.Untuk
melawan Covid-19 pemerintah meliburkan para peserta didik, melarang untuk
berkerumun, pembatasan sosial (social distancing), memakai masker dan
selalu cuci tangan. Memindahkan proses belajar mengajar disekolah menjadi
dirumah dengan kebijakan Work From Home (WFH) membuat resah banyak
pihak. Ada dua dampak bagi keberlangsungan pendidikan yang disebabkan
oleh pandemi Covid-19.Pertama adalah dampak jangka pendek, yang
dirasakan oleh banyak keluarga diIndonesia baik dikota maupun didesa.Di
Indonesia banyak keluarga yang kurang familiar melakukan sekolah dirumah,
bersekolah dirumah bagi keluarga Indonesia adalah kejutan besar khususnya
bagi produktivitas orang tua yang biasanya sibuk dengan pekerjaannya diluar
rumah. Demikian juga dengan problem psikologis anak- anak peserta didik
yang terbiasa belajar bertatap muka langsung dengan guru-guru mereka.
Seluruh elemen pendidikan secara kehidupan sosial “terpapar” sakit karena
covid-19 (Rizqon,2020).

Menurut Mulyati (2020) pembelajaran daring artinya pembelajaran


yang dilakukan secarang online, menggunakan aplikasi pembelajaran maupun
jejaring sosial. Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang dilakukan
dalam jaringan , segala bentuk materi pelajaran disampaikan secara online,
komunikasi juga dilakukan secara online. Sedangkan pembelajaran luring
(luar jaringan), artinya pembelajaran ini tidak lain merupakan pembelajaran
konvensional yang sering digunakan guru sebelum adanya pandemi covid-19
akan tetapi ada perubahan tertentu seperti jam pelajaran yang lebih singkat
dan materinya sedikit.

Sistem pendidikan sekolah di Indonesia secara umum menggunakan


metode pembelajaran secara tatap muka, namun sejak akhir tahun 2019 ketika
wabah Covid-19 menyerang dunia yang juga mengaharuskan kita menjaga
4

jarak satu sama lainnya Indonesia mulai menerapkan metode Pembelajaran


Jarak Jauh (PJJ). Sistem penggunaan metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)
yang dipersepsikan sebagai inovasi abad 21, merupakan sistem pendidikan
yang memiliki daya jangkau luas lintas ruang, waktu, dan sosiol ekonomi.
Metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) membuka akses terhadap pendidikan
bagi siapa saja, di mana saja, dan kapan saja. Melalui berbagai perangkat
hukum yang telah dikeluarkan pemerintah, yaitu SK Mendiknas No.
107/U/2001, UU Sisdiknas No. 20/2003, PP 17/2010, dan juga PP 66/2010,
sistem penggunaan metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sudah menjadi
bagian yang menyatu dalam dunia pendidikan di Indonesia, dan menjadi
pilihan bagi masyarakat untuk memperoleh akses terhadap pendidikan,
termasuk pendidikan guru dan tenaga kependidikan. Situasi ini mendorong
berbagai institusi pendidikan, terutama pendidikan tinggi, untuk berpartisipasi
aktif dalam pendidikan jarak jauh. Namun saat ini bukan hanya pendidikan
tinggi saja yang menggunakan metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) namun
segala tingkatan sekolah di Indonesia telah menerapkan metode tersebut
(Atmoko,2012).

Pada proses pelaksanaan pendidikan di sekolah, guru memegang


peranan yang menentukan untuk mengembangkan potensi anak, maka pada
akhirnya tergantung pada guru dalam memanfaatkan kemampuan yang ada.
Dalam hal ini guru mempunyai peranan sebagai fasilitator, motivator, pemacu
dan pemberi inspirasi bagi peserta didik agar mencapai tujuan yang yang
diharapkan (Mulyasa, 2007).

Berdasarkan observasi dan hasil wawancara peneliti dengan siswa pada


bulan Januari 2021, siswa kelas VII A dan VII C SMPN 1 Muaro Jambi yang
berjumlah 61 siswa 35 mengatakan pembelajaran daring (dalam jaringan) ini
membosankan, karena kurang optimalnya pemahaman siswa terhadap materi
yang diajarkan dibandingkan materi yang diajarkan secara langsung atau tatap
muka, sehingga mengakibatkan kurangnya minat siswa dalam pembelajaran
daring karena menurut mereka pembelajaran daring ini kurang efektif karena
5

jaringan internet yang kurang stabil, dan terkendala pada kuota internet,
dibandingkan dengan pembelajaran secara langsung atau tatap muka, siswa
lebih mudah memahami materi yang dijelaskan oleh guru mereka belajar
lebih fokus. Sedangkan pada pembelajaran daring siswa kurang bersemangat
dalam proses belajar dikarenakan media pembelajaran yang digunakan guru
kurang menarik perhatian siswa, materi yang diajarkan cukup banyak dengan
durasi waktu yang sedikit dari yang semestinya, metode dan model
pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi sehingga ketertarikan
siswa untuk belajar rendah.

Setelah melakukan wawancara dengan siswa, peneliti juga melakukan


wawancara dengan guru mata pelajaran IPA di kelas VII A dan VII C SMPN
1 Muaro Jambi. Beliau mengatakan pembelajaran daring ini kurang optimal
karena rendahnya minat belajar siswa dalam pembelajaran daring didapatkan
hasil data yang diperoleh dari guru tersebut yaitu dari 61 siswa yang
mengerjakan tugas hanya 31 siswa. Sedangkan pada saat pembelajaran tatap
muka, minat belajar siswa lebih baik daripada pembelajaran daring karena
pada pembelajaran tatap muka, siswa lebih fokus mendengarkan, memahami
materi yang diberikan oleh guru, dan minat belajar siswa dalam pembelajaran
tatap muka lebih baik dari pada pembelajaran secara online guru juga dapat
langsung memantau kemampuan siswa dalam memahami materi, sedangkan
pada pembelajaran daring terdapat banyak kendala sehingga siswa kurang
fokus dalam memahami materi.

Selain itu, peneliti juga melakukan observasi di MTs Nurul Huda.


Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dengan guru mata pelajaran IPA
di MTs Nurul Huda, mengatakan bahwa 26 orang siswa kurang minat dengan
pembelajaran daring, bahwasanya masalah yang dihadapi dalam proses
pembelajaran daring ini, ialah pada minat belajar siswa yang masih
rendah,karena kurangnya kesadaran siswa dalam mengerjakan tugasyang
telah diberikan, dari kehadiran, keaktifan siswa dalam proses pembelajaran
daring.
6

Merujuk pada penelitian Ria (2020), ditemukan bahwa pembelajaran


daring pada masa pandemi covid-19 sangat berpengaruh terhadap minat
belajar siswa, siswa merasa bosan karena tidak bertemu dengan teman dan
gurunya secara langsung dan siswa sulit memahami materi pembelajaran.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka
dapat diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut:
1. Kegiatan pembelajaran daring masih kurang efektif diberlakukan,
dikarenakan beberapa faktor seperti, jaringan internet yang kurang
stabil, kurangnya ketersediaan handphone peserta didik, dan terkendala
pada kuota internet.
2. Dalam kegiatan pembelajaran luring rendahnya minat belajar siswa
dikarenakan media yang digunakan guru kurang menarik perhatian
siswa, metode dan model pembelajaran yang digunakan kurang
bervariasi, materi yang diajarkan cukup banyak dengan durasi waktu
sedikit.

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah diatas,
maka perlu adanya batasan massalah dalam penelitain ini, yaitu:
1. Kemampuan yang diukur adalah minat belajar siswa.
2. Perbedaan Pembelajaran Daring dan Luring Terhadap Minat Belajar
Siswa pada Pembelajaran Biologi.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka rumusan
masalah yang akan dikemukakan dalam penelitian ini adalah:
“ Apakah Terdapat Perbedaan minat belajar siswa pada mata pelajaran
Biologi dengan menggunakan Pembelajaran Daring dan Luring di Sekolah
Menengah Pertama Negeri 1 Muaro Jambi?”

E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian


1. Tujuan Penelitian
7

Berdasarkan rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan :


“Untuk mengetahui perbedaan minat belajar siswa pada mata pelajaran
Biologi dengan menggunakan pembelajaran daring dan luring di Sekolah
Menengah Pertama Negeri 1 Muaro Jambi.”
2. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini adalah :
a. Kegunaan Teoritis
Manfaat teoritis adalah manfaat yang diambil untuk mendapatkan
teori baru tentang peningkatan minat belajar siswa dalam pembelajaran
Biologi melalui pembelajaran daring dan luring dapat menambah
wawasan berpikir untuk dapat dijadikan dasar bertindak bagi pendidik
dan dunia kependidikan pada umumnya.
b. Kegunaan Praktis
1) Bagi dunia pendidikan, khususnya bagi para guru, penelitian ini
diharapkan dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam memilih
pembelajaran daring yang efektif digunakan dalam menunjang
proses pembelajaran yang dilakukan dirumah atau secara daring agar
dapat berjalan dengan baik dan menyenangkan serta dapat
meningkatkan minat belajar siswa khususnya pada mata pelajaran
Biologi.
2) Bagi siswa, dengan diberikannya materi Biologi dengan
menggunakan pembelajaran daring dan luring dapat meningkatkan
minat belajar siswa, dapat melatih siswa untuk dapat
membandingkan, menghubungkan, mengevaluasi, dan menilai suatu
gagasan dari sebuah permasalahan yang akan dipecahkan.
3) Bagi sekolah, penelitian ini paling tidak dapat dijadikan masukan
untuk mengoptimalkan pembelajaran daring dan luring dalam
kegiatan pembelajaran yang dapat meningkatkan mutu pembelajaran
di sekolah pada khususnya.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori
1. Pengertian Pembelajaran
Sebelum penulis memaparkan pengertian pembelajaran, penulis akan
menguraikan terlebih dahulu defenisi belajar menurut para ahli,
diantaranya sebagai berikut:
a. Piaget berpendapat bahwa belajar adalah proses perubahan dan
perkembangan struktur kognitif sebagai akibat dari proses adaptasi
terhadap perubahan lingkungan (Pudyo,2018).
b. Watson mendefinisikan belajar sebagai proses interaksi antara
stimulus dan respon, namun stimulus dan respon yang dimaksud harus
dapat diamati (observable) dan dapat diukur. Jadi walaupun dia
mengikuti adanya perubahan-perubahan mental dalam diri seseorang
selama proses belajar, namun dia menganggap faktor tersebut sebagai
hal yang tidak perlu diperhitungkan karena tidak dapat diamati
(Iswandi,2014).
c. Menurut Hamalik (2013) dalam bukunya yang berjudul “Proses
Belajar Mengajar” mengartikan belajar adalah merupakan suatu
proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar
bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni
mengalami.
Dari beberapa pengertian belajar di atas, dapat ditarik kesimpulan
bahwa belajar adalah suatu perubahah perilaku yang dialami pada diri
seseorang setelah melalukan aktivitas tertentu yang dilakukan dengan
sengaja dalam keadaan sadar, sehingga memperoleh suatu pemahaman
atau pengetahuan baru. Kata pembelajaran merupakan perpaduan dari dua
aktivitas belajar dan mengajar. Aktivitas belajar secara metodologi
cendrung lebih dominan pada siswa. Sementara mengajar secara
intruksional dilakukan oleh guru. Jadi istilah pembelajaran adalah

8
9

ringkasan dari kata belajar dan mengajar. Dengan kata lain, pembelajaran
adalah penyederhanaan dari kata belajar dan mengajar (BM), proses
belajar mengajar (PBM), atau kegiatan belajar mengajar (KBM). Jadi
dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi
peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar
dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan
kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada
peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk
membantu peserta didikagar dapat belajar dengan baik (Muhammad
Fathurrohman, 2015).

2. Pengertian Pembelajaran Daring


Pembelajaran daring (dalam jaringan) merupakan salah satu cara
menanggulangi masalah pendidikan tentang penyelenggaraan
pembelajaran. Devinisi pembelajaran daring adalah metode belajar yang
menggunakan model intreaktif berbasis internet dan Learning
Management System (LMS). Seperti menggunakan zoom, google meet,
google drive,dan sebagainya. Kegiatan daring diantaranya webinar, kelas
online, seluruh kegiatan dilakukan menggunakan jaringan internet dan
komputer (Mulyana, 2020). Pembelajaran daring bertujuan memberikan
layanan pembelajaran bermutu dalam jaringan (Daring) yang bersifat pasif
dan terbuka untuk menjangkau peminat yang lebih banyak dan luas
(Rozaq,2019).
Pembelajaran daring sangat dikenal dikalangan masyarakat dan
akademik dengan istilah pembelajaran online. Pembelajaran daring
merupakan pembelajaran yang berlagsung didalam jaringan dimana
mengajar dan yang diajar tidak tatap muka secara langsung (Pohan, 2020).
Menurut Meidawati, dkk (2019). Pembelajaran daring Learning sendiri
dapat dipahami sebagai pendidikan formal yang diselengarakan oleh
sekolah yang peserta didik dan instrukturnya (Guru) berada dilokasi yang
1

terpisah sehingga memerlukan sistem telekomunikasi interaktif untuk


menghubungkan keduanya dan berbagai sumber daya yang diperlukan
didalamnya.

3. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Daring


a. Kelebihan Pembelajaran Daring
Menurut Windhiyana (2020), Pembelajaran ini memberikan
keuntungan bagi pihak- pihak tertentu yang ikut terlibat dalam
prosesnya yang dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, dan pihak
yang secara langsung merasakan dampak positif dari adanya
pembelajaran daring tersebut yaitu :
1) Satuan Pendidikan/Sekolah
Lembaga pendidikan tentunya mendapatkan pengaruh dari adanya
sistem pembelajaran daring yang diterapkan. Lembaga pendidikan akan
lebih peka terhadap perkembangan teknologi yang ada. Dengan adanya
hal ini lembaga pendidikan juga lebih peduli terhadap fasilitas yang
akan mendukung proses pembelajaran. Seperti pengoptimalisasian
jaringan internet, pengadaan komputer yang lebih memadai dan
peralatan lain yang diperlukan. Pembelajaran daring juga merupakan
salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan
pada era globalisasi karena pada saat ini tanpa campur tangan teknologi
suatu lembaga sekolah akan sangat tertinggal. Sekolah bisa menerapkan
berbagai media atau aplikasi untuk pelakasanaan pembelajaran secara
daring seperti penerapan E- Learning, yang lebih simpel dan tidak
memakan kuota yang cukup banyak bagi siswa selalin itu sekolah juga
bisa membuat channel youtube untuk mengupload setiap materi yang
diajarkan kepada siswa.

2) Bagi Guru

Guru memiliki peran penting dalam proses pembelajaran secara


daring, sebagus apapun aplikasi ataupun media yang digunakan, jika
guru tidak mahir dalam mengelola atau menggunakan aplikasi yang
1

digunakan maka akan terasa sia-sia saja. Kelebihan pembelajaran secara


daring yang dirasakan oleh guru diantaranya tidak menyita banyak
waktu, tidak terfokus pada satu tempat, terkadang bisa mengerjakan
pekerjaan yang double sekaligus dan lebih memiliki waktu yang lebih
banyak. Guru akan lebih banyak belajar lagi mengenai media atau
aplikasi dalam pengajaran. Dan hal ini akan menambah wawasan dan
ilmu baru bagi guru.
3) Bagi Siswa
Beberapa keuntungan yang bisa didapatkan oleh siswa melalui
pembelajaran daring diantaranya:
a) Siswa lebih mahir dalam ilmu teknologi
b) Siswa bisa mengulang-ulang materi pembelajaran yang
dirasa belum dipahami
c) Waktu yang digunakan lebih singkat dan padat dari
pada biasanya
d) Tidak terpaku hanya pada satu tempat
e) Menghemat biaya trasportasi bagi yang rumahnya jauh
f) Penggunaan HP akan lebih bermanfaat
g) Pengalaman baru dalam mengajar

4) Bagi Orang Tua


Berikut adalah keuntungan orang tua siswa saat pembelajaran
daring yaitu:
a) Orang tua bisa memantau anaknya ketika belajar
b) Orang tua mengetahui perkembangan anak
c) Orang tua tidak perlu antar anak kesekolah
d) Menurunkan biaya berkelanjutan
e) Hemat uang jajan, hemat ongkos pulang pergisekolah
f) Mengurangi kekuatiran berlebih saat anak menggunakan HP
karena banyak dipergunakan untuk belajar (Yuliani, dkk, 2020)
1

b. Kekurangan Pembelajaran Daring


Beberapa kelemahan dari pembelajaran daring dari berbagai aspek
diantaranya :
1) Kesehatan
Kesehatan menjadi hal terpenting bagi kehidupan kita,
pembelajaran daring dengan menggunakan media gadget/laptop yang
cukup lama yang akan memberikan dampak buruk terhadap kesehatan
kita (Meda,2020).
2) Bagi sekolah
Pelaksanaan pembelajaran virtual dimasa pandemi ini masih
banyak kekurangsiapan dan proses penyesuaian yang masih terus
diupayakan seperti literasi teknologi yang belum sepenuhnya dikauasi
oleh pendidik dan peserta didik, jaringan internet yang tidak sama
disetiap wilayah, biaya internet yang tidak murah, dan lain-lain (Gusti,
dkk,2020).
Sekolah sebagai pelaksana dari kebijakan pembelajaran daring,
tentunya akan merasakan dampak yang terjadi baik itu dampak postif
maupun dampak negatif. Pembelajaran daring tentunya membutuhkan
persiapan yang cukup matang dan layak bagi siswa. Maka sekolah mau
tidak mau harus memberikan banyak pengorbanan agar pembelajaran
daring ini bisa terlaksana. Namun sudah kita ketahui bahwa tidak semua
sekolah itu memiliki fasilitas dan keadaan yang bagus, bagi sekolah
yang berada di pelosok tentunya hal ini akan sangat sulit untuk
diimplementasikan karena terlalu banyak kendala yang dihadapi seperti
tidak adanya sinyal internet, tidak punya HP (handphone), dan kurang
layaknya fasilitas lain dalam mendukung pembelajaran daring.
3) Bagi Guru
Beberapa faktor penghambat guru dalam pelaksanaan pembelajaran
daring yaitu : (1) masih banyak guru yang tidak menguasai teknologi
(2) Guru tidak memiliki fasilitas/media pendukung (3) Kesuliatan
1

dalam memberikan penilaian (4) keterbatasan ruang dan waktu dalam


proses mengajar.
4) Bagi Siswa
Beberapa faktor penghambat siswa dalam pelaksanaan
pembelajaran daring yaitu : (1) Tidak semua siswa langsung bisa
menggunakan IT (Teknologi Informasi) (2) Jaringan internet yang
kurang stabil (3) Tidak memiliki media gadget/laptop (4) Kurangnya
interaksi langsung dengan guru (5) Siswa dibebani dengan banyak tugas
(6) Kurangnya komunikasi aktif (7) Mudah bosan dan jenuh.
5) Bagi Orang Tua
Beberapa permasalahan yang dihadapi oleh orang tua siswa, pada
saat pembelajaran daring diantaranya :
a) Tidak semua orang tua bisa membagi waktu antara pekerjaan
dan pendampingan anak dirumah.
b) Orang tua harus mengeluarkan uang yang cukup banyak untuk
pemasangan jaringan internet/membeli kuotainternet.
c) Orang tua cepat jengkel dan mudah emosi dalam mengajarkan
anak.
d) Memerlukan waktu yang cukup lama agar orang tua bisa mulai
beradaptasi dengan kebiasaan baru.
e) Orang tua di tuntut bisa menggunakan teknologi (Yuliani, dkk,
2020).

4. Pengertian Pembelajaran Luring


Luring merupakan singkatan dari “ Luar Jaringan “ , luring adalah
antonym dari kata daring atau dalam jaringan, dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa luring adalah aktivitas yang dilakukan tanpa
memanfaatkan akses internet. Internet merupakan suatu jaringan
komunikasi yang menghubungkan satu media elektronik dengan media
yang lainnya Susilana,(2020).
1

Banyak orang yang memiliki pemahaman yang berbeda dalam


mendefinisikan aktifitas daring dan luring. Adapun perbedaan ini perlu
diluruskan, karena sejumlah orang mengganggap bahwa aktifitas daring
adalah kegiatan yang dilakukan secara online dan kegiatan luring adalah
kegiatan yang terhubung melalui internet. Sebagaimana yang telah
dijelaskan diatas bahwa internet merupakan terminology dalam dunia
informatika yang merujuk pada kondisi saling terhubung waktu dalam
cakupan yang sangat terbatas. Dengan demikian aktifitas luring adalah
aktifitas yang dilaksanakan tanpa memanfaatkan akses internet, salah satu
contoh aktifitas luring adalah ketika seseorang sedang mengerjakan tugas
menggunakan buku sebagai sumber belajar aktitas ini merupakan aktifitas
luring karena tidak terhubung dengan internet Hujair,(2009).

5. Manfaat Pembelajaran Luring


Manfaat pembelajaran jarak jauh dimasa pandemi dengan sistem
Luring antara lain:
a. Dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja
b. Mengatasi kesenjangan ekonomi peserta didik
c. Memperkuat silaturahmi dan kerjasama
d. Guru semakin mengenal karakteristik peserta didik (Susilana,
2010).
6. Prinsip Pembelajaran Luring
Pada pembahasan sebelumnya pembelajaran daring adalah
pembelajaran dalam jaringan seperti google classroom, whatsAp group dll.
Sedangkan Pembelajaran Luring pada masa pandemi ini adalah sistem
pembelajaran yang tidak terhubung ke jaringan internet atau menggunakan
media-media diluar internet. Pembelajaran Luring adalah upaya alternative
baik dari sisi pendidik maupun peserta didik untuk tetap dapat
melaksanakan proses pembelajaran dengan baik di masa pandemi Covid-
19 (Wijayanti, 2015).
1

Terdapat beberapa prinsip dasar pembelajaran luring dimasa pandemi


yaitu sebagai berikut :

 Kemudahan belajar

 Kerjasama yang baik

 Ketercapaian tujuan pembelajaran

 Kesadaran belajar

 Fleksibilitas

7. Minat Belajar
a. Pengertian Minat Belajar
Menurut Buchori (1991), minat dapat dibedakan menjadi dua
macam yaitu sebagai berikut :
1) Minat Primitif : minat primif disebut minat yang bersifat biologis,
seperti kebutuhan makan, minum, bebas bergaul dan sebaginya.
Jadi pada jenis minat ini meliputi kesadran tentang kebutuhan
yang langsung dapat memuaskan dorongan untuk
mempertahankan organisme.
2) Minat Kultural : minat kultural atau dapat disebut juga minat
sosial yang berasal atau diperoleh dari proses belajar. Jadi minat
kultural disini lebih tinggi nilainya dari pada minat primitif.
Menurut Semiawan, C.(2017), mengatakan bahwa minat adalah
suatu keadaan mental yang menghasilkan respon terarah kepada suatu
situasi atau objek tertentu yang menyenangkan dan memberikan
kepuasan kepadanya. Dengan demikian, minat dapat menimbulkan
sikap yang merupakan suatu kesiapan berbuat bila ada stimuli khusus
sesuai dengan keadaan tersebut.
Dapat peneliti simpulkan dari pendapat para ahli diatas, mengenai
pengertian minat adalah merupakan suatu keadaan dimana seseorang
mempunyai perhatian terhadap sesuatu dan disertai keinginan untuk
mengetahui dan mempelajari maupun membuktikannya lebih lanjut.
1

Minat timbul karena adanya perhatian yang mendalam terhadap suatu


objek, dimana perhatian tersebut menimbulkan keiinginan untuk
mengetahui, mempelajari serta membuktikan lebih lanjut.Hal itu
menunjukan bahwa dalam minat, di samping perhatian juga terkandung
suatu usaha untuk mendapatkan sesuatu dari objek minat tersebut.
Minat merupakan sifat yang relatif menetap pada diri seseorang minat
ini besar sekali pengaruhnya, dengan minat seseorang akan melakukan
sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya tanpa minat seseorang tidak
mungkin melakukan sesuatu. Menurut Hamalik ,(2013) dalam bukunya
yang berjudul “Proses Belajar Mengajar” mengartikan belajar adalah
merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau
tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu,
yakni mengalami.
Menurut Gagne, dkk.(1988) yang ada didalam (Pudyo. 2018)
belajar adalah penerimaan, pemprosesan, dan penyimpanan informasi di
dalam otak serta pengorekan kembali bila respon untuk menanggapi
informasi perlu dijalankan. Informasi yang diproses itu adalah benda-
benda dan kejadian yang teramati oleh indra, sedangkan respons pada
umumnya berbentuk tingkah laku luar yang dapat diamati.
Berikut indikator minat belajar yang akan dicapai dalam
penelitian ini :
a. Perasaan Senang
Apabila seorang siswa memiliki perasaan terhadap pelajaran
tertentu maka tidak akanada rasa terpaksa untuk belajar. Contohnya
senang mengikuti pelajaran, tidak ada perasaan bosan, dan hadir saat
pelajaran.
b. Keterlibatan siswa
Keterlibatan seseorang akan objek yang mengakibatkan orang
tersebut senang dan terlibat untuk melakukan atau mengerjakan
kegiatan dari objek tersebut. Contohnya aktif dalam diskusi, aktif
bertanya, dan aktif menjawab pertanyaan dari guru.
1

c. Ketertarikan
Berhubungan dengan daya dorong siswa terhadap ketertarikan
pada sesuatu benda, orang, kegiatan, atau berupa pengalaman efektif
yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. Contohnya antusias dalam
mengikuti pelajaran, tidak menunda tugas dari guru.
d. Perhatian siswa
Minat dan perhatian merupakan dua hal yang dianggap sama
dalam penggunaan sehari-hari, perhatian siswa merupakan konsentrasi
siswa terhadap pengamatan dan pengertian, dengan mengesampingkan
yang lain. Siswa memiliki minat pada objek tertentu maka dengan
sendirinya akan memperhatikan objek tersebut. Contohnya
mendengarkan penjelasan guru dan mencatat materi (Slameto, 2010).

B. Studi Relavan
Tabel 2.1
Perbedaan dan Persamaan studi relevan yang peneliti ambil
No Peneliti & Judul Persamaan Perbedaan
1 “ Feby Widhi  Meneliti tentang  Tempat penelitian
Setyo Utomo perbedaan minat yang berbeda
2013” Perbedaan belajar siswa  Waktu penelitian
Minat Belajar  Metode penelitian yang berbeda
Siswa Dengan kuantitatif,
Menggunakan pengumpulan data
Model menggunakan angket
Pembelajaran E-  Tentang minat belajar
Learning Dan
Konvensional
Pada Mata
Pelajaran Sejarah
Di SMA N 1
Temanggung
1

No Peneliti & Judul Persamaan Perbedaan

2 Ria dan Umi  Meneliti tentang  Tempat penelitian


Tahun 2020 pembelajaran daring yang berbeda
“Pengaruh dimasa pandemi  Waktu penelitian
Pembelajaran covid-19 yang berbeda
Terhadap Minat  Metode penelitian
Belajar Siswa kuantitatif,
Pada Masa pengumpulan data
Covid-19” menggunakan angket
 Tentang minat belajar
siswa

3 “.Syarifah dan  Meneliti tentang  Tempa Penelitian


Inovany Tahun pembelajaran daring yang berbeda
2020 “Pengaruh dimasa pandemic Waktu penelitian yang
Pembelajaran covid-19 berbeda
Daring Terhadap  Metode penelitian
Minat Belajar kuantitatif,
Mahasiswa Pada pengumpulan data
Masa Pandemi menggunakan angket
Covid-19 Tentang minat belajar
siswa

C. Kerangka Berpikir
Belajar adalah suatu proses interaksi antara guru dengan siswa yang
menghasilkan siswa yang aktif dan inovatif. Pembelajaran Biologi berkaitan
dengan cara mencari tahu dan memahami alam semesta secara sistematis,
dalam pembelajaran Biologi siswa tidak hanya diharapkan mampu menguasai
fakta-fakta, konsep-konsep maupun prinsip-prinsip saja melainkan
1

merupakan suatu proses penemuan, sehingga dalam mengembangkan


pembelajaran Biologi dikelas hendaknya ada keterlibatan aktif siswa dalam
pembelajaran untuk menemukan sendiri pengetahuan melalui interaksinya
dalam lingkungan.
Sehingga untuk hal itu dalam proses pembelajaran seorang guru harus
dapat mengembangkan berbagai kemampuan siswa, seperti dengan
menerapkan proses belajar bersama dengan teman sebaya dan disini guru
hanya berperan sebagai fasilitator dan pembimbing. Apa lagi dimasa
Pandemi seperti ini guru harus lebih ekstra lagi dalam mendidik peserta didik
karena pembelajaran yang biasanya tatap muka sekarang menjadi
pembelajaran daring dimana waktunya sangat singkat, dan siswa sebagian
sulit untuk memahami pembelajaran belum lagi terkendala dengan jaringan
internet.
Minat belajar adalah kecenderungan individu untuk merumuskan
perhatian rasa lebih suka dan rasa keterkaitanterhadapsuatu objek atau situasi
tertentu (belajar). Oleh sebab itu dengan adanya Pandemi Covid-19 ini
digunakanlah yang namanya pembelajaran Daring, sebab hanya dengan cara
ini kita semua bisa memutuskan sedikit banyaknya rantai penyebaran Covid-
19 dengan ini juga kita tetap bisa melakukan aktifitas pembelajaran walaupun
dengan hal yang berbeda tidak dengan cara tatap muka seperti sedia kala.

Minat Belajar Siswa Rendah

Perbedaan Pembelajaran Daring &


Pembelajaran Luring

Minat Belajar

Gambar 2.1 Kerangka Pikir


2

D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam
bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang
diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada
fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data (Sugiyono,
2016). Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Ha : Terdapat perbedaan minat belajar siswa pada mata pelajaran
Biologi dengan menggunakan pembelajaran daring dan luring di SMPN 1
Muaro Jambi.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di SMPN 1 Muaro Jambi yang beralamat dijalan
lintas Jambi-Muara Bulian KM 17 Desa Simpang Sungai Duren Kab.
Muaro Jambi. Alasan peneliti memilih SMPN 1 Muaro Jambi adalah
karena dekat dari tempat tinggal saya.

2. Waktu Penelitan
Adapun penelitian ini akan dilaksanakan Di SMPN 1 Muaro Jambi
kelas VII A dan VII C pada tahun ajaran 2021/2022.

B. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan
desain penelitian Expost Facto. Penelitian ex post facto merupakan penelitian
dimana variabel-variabel bebas telah terjadi ketika peneliti mulai dengan
pengamatan variabel terikat dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini
keterikatan antara variabel bebas maupun dengan variabel terikat sudah
terjadi secara alami. Penelitian ex post facto bertujuan menemukan penyebab
yang memungkinkan perubahan perilaku, gejala atau fenomena yang
disebabkan oleh suatu peristiwa, perilaku atau hal-hal yang menyebabkan
perubahan pada variabel bebas secara keseluruhan sudah terjadi. Jadi dapat
dikatakan bahwa metode Ex Post Facto adalah suatu penelitian yang
dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian melihat
kebelakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan
kejadian tersebut (Andi dkk. 2018).

21
2

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel


1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, S, 2013).
Populasi adalah Wilayah regenerasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan bahwa populasi
bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain.
Populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang
dipelajari, tetapi mengikuti seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh
subjek atau objek itu (Sugiyono, 2013). Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas VII A dan VII C SMP N 1 Muaro Jambi dengan
jumlah siswa sebanyak 58 siswa.
2. Teknik Pengambilan Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Apabila populasi besar, dan peneliti tidakmungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, maka populasi dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut ( Sugiyono,
2013). Sampel dalam penelitian ini dari anggota populasi yang ada di
SMPN 1 Muaro Jambi yaitu kelas VII A dan VII C. Dengan Cara
Purposive Sampling dimana tekhnik pengambilan sampelnya dilakukan
dengan pertimbangan tertentu.
3. Pengumpulan Data
a. Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang
spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara
dan kuesioner, kalau wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi
dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga
objek-objek alam yang lain (Sugiyono, 2016).
b. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila
peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan
2

permasalahan yang harus diteliti ingin mengetahui hal-hal dari


responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.
Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur,
dan dapat dilakukan melalui tatap muka maupun dengan menggunakan
telpon (Sugiyono 2016).
c. Angket
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau peryataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya. Tujuan melakukan pengisian
angket adalah untuk megetahui berapa besar minat belajar siswa pada
pembelajaran biologi yang dilakukan secara daring. Kuesioner dalam
peneliti ini digunakan untuk mengali data minat belajar siswa. Adapun
pemilihan instrument kuesioner ini digunakan untuk mengatasi
keterbatasan ruang dan waktu dalam peneliti. Melalui kuesioner ini
diharapkan peneliti dapat mengali banyak informasi dari subjek yang
berkaitan secara langsung dengan masalah penelitian yang menjadi
fokus utama dalam penelitian ini. Kuesioner dalam penelitian ini adalah
angket dimana responden tinggal memilih jawaban pada setiap
pertanyaan yang diberikan. Skala yang digunakan penelitian ini adalah
skala likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat
dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial
yang telah diterapkan sebagai variabel dalam penelitian ini yaitu minat
belajar siswa (Sugiyono,2014).
d. Dokumentasi
Dokumentasi ditunjukan untuk memperoleh data langsung dari
tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-
peraturan, laporan kegiatan, dan foto-foto. Dokumentasi dalam
penelitian ini adalah dokumentasi yang menyajikan data yang ada
kaitannya dengan penelitian, misalnya tentang geografis sekolah,
jumlah siswa, jumlah guru, sara dan prasarana, dan struktur sekolah.
2

D. Instrumen Penelitian
Instrument penelitian adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk
mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati secara spesifik semua
fenomena ini disebut variabel (Sugiyono, 2016).
Instrument yang digunakan untuk memperoleh data didalam penelitian
ini adalah skala minat belajar siswa menggunakan angket yang terdiri atas 20
item pertanyaan yang menggunakan skala likert. Skala minat belajar ini
digunakan untuk memperoleh data minat belajar Biologi.
1. Defenisi Konseptual
Minat belajar adalah salah satu kecendrungan yang menetap,
kegairahan (keinginan) yang tinggi. Yang disertai dengan rasa suka
(senang) dan ketertarikan terhadap sesuatu, diekspresikan melalui
pernyataan yang menunjukan bahwa seseorang lebih memperhatikan
sesuatu hal daripada yang lainnya dan diimplementasikan melalui
partisipasi aktif dalam aktivitas sehingga memperoleh perubahan tingkah
laku sebagai dari hasil pengalaman dengan lingkungannya yang berkaitan
dengan aspek koognitif, efektif, dan psikomotor. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa indikator atau ciri-ciri minat belajar ialah rasa suka
(senang), ketertarikan, perhatian, partisipasi, dalam aktivitas (Jurnal
Manajemen Perkantoran, 2016).
2. Defenisi Operasional
Minat belajar dalam penelitian ini adalah berupa skor yang diperoleh
dari siswa setelah mengisi angket minat belajar yang diberikan oleh guru.
Selanjutnya minat belajar siswa diukur berdasarkan beberapa indikator,
diantaranya rasa suka (senang), ketertarikan, perhatian dan partisipasi
dalam aktivitas.
3. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbenruk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016).
2

Penelitian ini terdapat dua jenis variabel, yaitu variabel bebas (X) dan
variabel terikat (Y). Variabel bebas adalah variabel yang secara sengaja
dipelajari pengaruhnya terhadap variabel terikat, sedangkan variabel
terikat adalah suatu akibat yang keadaannya dipengaruhi oleh variabel
bebas.
a) Variabel (X) : Pembelajaran Daring dan Luring

b) Variabel (Y) : Minat Belajar Biologi

E. Kisi-kisi Instrumen
Tabel 3.1 Kisi-kisi Angket Minat Belajar

Indikator Keterangan No. item Jumlah

+ -

a. Perasaan senang 1. Perasaan senang


saat 1 2 2
pembelajaran
biologi secara 3 4 2
luring
2. Perasaan senang
dalam
mengerjakan soal
secara luring
b. Perhatian 1. Siswa tidak
mengalami
kendala saat
pembelajaran
secara luring

2. Perhatian 19 20 2
siswa dengan
2

media yang
digunakan 17 2
18
guru

c. Ketertarikan 1. Ketertarikan
dalam belajar 5 6 2
biologi secara
luring
11 12 2
2. Ketertarikan
siswa
mengerjakan
tugas secara
luring
3. Ketertarikan
belajar biologi
2
secara luring 7 8
membuat siswa
semangat untuk
belajar

d.Keterlibatan siswa 1. Siswa semangat


menjawab
9 10 2
pertanyaan
secara luring
2. Siswa antusias
setiap guru 15 16 2

menjelaskan
2

materi secara
luring
3. Siswa
13 14 2
mengikuti
pembelajaran
dari awal
sampai akhir
secara luring
Jumlah Keseluruhan 20

F. Teknik Analisis Data


1. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah untuk melihat sampel berdistribusi normal atau
tidak. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
liliefors karena sampel dalam penelitian ini adalah sampel kecil, dengan
langkah-langkah sebagai berikut :

a. Mengurutkan data sampel dari yang terkecil ke terbesar


(X1X1X1,,,Xn)

b. Menghitung rata-rata nilai skor sampel secara


keseluruhan menggunakan rata-rata tunggal

c. Menghitung standar deviasi nilai skor sampel menggunakan


rata-rata tunggal

d. Menghitung dengan rumus

e. Menentukan nilai tabel Z (melihat lampiran tabel Z)


berdasarkan nilai dengan mengabaikan nilai negatifnya

f. Menentukan besar peluang masing-masing nilai Z


berdasarkan tabel Z (ditulis dengan simbol f ( )). Yaitu
2

dengan cara nilai 0,5 – nilai tabel Z apabila nilai negatif (-),
dan 0,5 + nilai tabel Z apabila nilai positif(+)

g. Menghitung frekuensi komulatif nyata dari masing-masing


nilai Z untuk setiap baris, dan disebut dengan S (z) kemudian
dibagi dengan jumlah number of cases (N) sampel.

h. Menentukan nilai | |dan dibandingkan


dengan nilai (tabel nilai kritis uji liliefors) dalam hal ini taraf
signifikasikan yang digunakan sebesar 5% (0,05)

i. Apabila , maka sampel berasal dari populasi yang


berdistribusi normal. (Sudjana,2005).
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk melihat apakah kedua sampel
mempunyai varian yang homogenitas atau tidak. Uji homogenitas yang
digunakan dalam penelitian ini adalah uji beda varians, dengan lagkah-
langkah sebagai berikut:
a. Mencari nilai varians terbesar dan variansterkecil

b. Membandingkan nilai dengan , dengan rumus:

Dk pembilang = n-1 = (untuk


varians terbesar) Dk penyebut
= n-1 = (untuk varians terkecil)
Kedua variabel dikatakan homogen apabila pada taraf signifikansi

(α) = 0,05dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

Jika fhitung ≥ ftabel ,tidak homogen

Jika f hitung ≤f tabel ,homogen. (Ridwan,2012).


2

3. Uji Hipotesis
Setelah data yang diperoleh benar-benar telah memenuhi syarat-syarat
analisis, kemudian dilakukan pengujian hipotesis untuk mengetahui
perbedaan minat belajar siswa pada mata pelajaran biologi dengan
menggunakan pembelajaran dalam jaringan dan luar jaringan dengan
menggunakan uji “t” (Sudijono, 2015).
Berdasarkan besarnya df atau db terbentuk, kita mencari harga kritik
“t” yang tercantum dalam tabel nilai “t” pada taraf signifikasi 5% dan taraf
signifikasi 1% dengan catatan :
a. Apabila to ≥ tt, maka hipotesis nihil ditolak, berarti diantara kedua
variabel yang kita selidiki terdapat perbedaan mean yang
signifikan.
b. Apabila to≤ tt, maka hipotesis nihil diterima atau disetujui, berarti
diantara kedua variabel yang kita selidiki tidak terdapat perbedaan
mean yang signifikan (Sudijono, 2015).

G. Hipotesis Statistik
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pernyataan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru
didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta
empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data (Sugiyono, 2013).
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah H0 = µ1 ≤ µ2 H1 = µ1 ≥
µ2
Keterangan :
H0: Tidak terdapat Perbedaan Pembelajaran Daring dan Luring
Terhadap Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Biologi di
Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 MuaroJambi.
H1 : Terdapat Perbedaan Pembelajaran Daring dan Luring Terhadap
Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Biologi di Sekolah
Menengah Pertama Negeri 1 Muaro Jambi.
3

µ1 = rata-rata minat belajar siswa pada pembelajaran Biologi secara


daring dan luring.
µ2 = rata-rata minat belajar siswa pada pembelajaran Biologi tidak
secara daring dan luring.

H. Jadwal Penelitian
Agar penelitian ini lebih terarah dari sisi waktu dan kegiatan, maka
peneliti membuat jadwal penelitian yang tertera pada lampiran :
Tabel 3.2. Jadwal Penelitian
31

Bulan ke, Tahun 2020-2021


No. Kegiatan November Desember Januari Maret April Juli Agustus
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan penelitian √
2 Menyusun proposal √ √
3 Mengajukan Dosen Pembimbing √

4 Konsultasi dengan Dosen Pembimbing √


5 Seminar Proposal √
6 Perbaikan proposal √
7 Izin atau perintah riset √
8 Pelaksanaan riset √
9 Penulisan hasil riset
10 Konsultasi dengan Dosen Pembimbing
11 Penggandaan skripsi
12 Sidang dan perbaikan
Penggandaan skripsi dan penyampaian
13
skripsi kepada tim penguji dan fakultas
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Profil Sekolah
1. Sejarah & Berdirinya Sekolah
SmpN 1 Muaro Jambi terletak didesa Simpang sungai duren yang
merupakan salah satu desa dalam kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten
Muaro Jambi, Kabupaten Muaro Jambi hasil dari pemekaran Daerah
Tingkat II Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi terletak ± 17 Km dari
Kota Jambi.
Desa Simpang Sungai Duren disebelah Barat berbatasan dengan Desa
Ness Muhajirin dan sebelah Timur berbatasan dengan Sungai Batanghari,
sedangkan sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Mendao Daratdan
Utara berbatasan dengan Kelurahan Pijoan. Letak sekolah sangat strategis
di Desa Simpang Sungai Duren dipinggir jalan lintas Sumatera dan dekat
dengan Kota Jambi sehingga transportasi lancar membuat proses
pembelajaran menjadi mudah dan lancar dan hal ini pun menjadi alasan
tersendiri bagi masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di SmpN 1
Muaro Jambi.
SMP Negeri 1 Muaro Jambi didirikan pada tahun 1978 dengan nama
SMP Negeri Pelita, pada masa itu sekolah memiliki tiga ruang kelas dan
sat ruang guru. Pendiri SMP Pelita diantaranya adalah warga mestong
selaku Bupatti Kabupaten Batanghari.Pada waktu itu, dan H. Halik
Sulaiman selaku tokoh masyarakat Sungai Duren. Pada awal sekolah
dibuka muridnya berjumlah 30 orang dengan staf dewan guru sebagai
berikut :
a. Bapak Drs. Siagian Sebagai Kepala Sekolah
b. Bapak Hatta
c. Bapak Nasrullah Jusin
d. Bapak Nasrullah Jusin
e. BapakNawawi

32
3

Pada tanggal 14 Juli 1981, SMP Pelita berubah statusnya menjadi


SMP Negeri dengan Nama SMP Negeri Sungai Duren, dengan surat
keputusan Kakanwi Depdikbud Provinsi Jambi No. 0720/C/1981 dan pada
tanggal 9 Januari 2004 berdasarkan surat keputusan Kepala Dinas
Kabupaten Muaro Jambi No. 800/14/PDD/2004. SMP Negeri Sungai
Duren berganti nama menjadi SMP Negeri 1 Muaro Jambi hingga saat ini.
Adapun nama-nama kepala sekolah SMP Negeri 1 Muaro Jambi sejak
tahun 1978 adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Nama-nama Kepala Sekolah SMP N 1 Muaro Jambi


No Nama Periode
1 Drs. Siagian Tahun 1978 s/d 1981 nama SMP Pelita
2 Tahun 1981 s/d 1989 nama SMPN Sungai
Radi Arief
Duren
3 Tahun 1989 s/d 1993 nama SMPN sungai
Yahya Daud
Duren
4 Tahun 1993 s/d 1997 Berubah menjadi
Amiruddin Rafi’I
SMPN 1 Jaluko
5 Marmadi, Sm.Hk Tahun 1997 s/d 1999
6 Ishaq Rahayub, BA Tahun 1999 s/d 2001
7 Suprayitno Tahun 2001 s/d 2003
8 Agusti S.Pd Tahun 2003 s/d 2005
9 Tahun 2005 s/d 2007. Berubah nama menjadi
Dra. Lamisah, M.Pd
SMPN 1 Muaro Jambi
10 S. Waltuti, S.Pd Tahun 2007 s/d 2012
11 Muslim, S.Pd Tahun 2013 s/d 2015
12 Syahnuar, S.Pd Tahun 2015 s/d 2020
13 Erma Dewita, S.Pd Tahun 2021 s/d sekarang
3

Berdasarkan fakta diatas, terlihat bahwa SMP Negeri 1 Muaro Jambi


termasuk sekolah yang telah lama berdiri, yaitu sejak tahun 1978, dan
telah dipimpin oleh 13 orang Kepala Sekolah.

2. VISI & MISI SmpN 1 Muaro Jambi


a. VISI “Bertaqwa, Berprestasi, Kreatif dan Mandiri”
b. MISI “Dalam upaya mewujudkan visi tersebut diatas, Misi SMP Negeri
1 Muaro Jambi adalah sebagai berikut :
1) Menumbuh kembangkan penghayatan terhadap ajaran agama yang
dianut dan budaya bangsa sehingga terbangun siswa yang
kompeten dan berakhlak mulia.
2) Mewujudkan pembelajaran aktif, kreatif, inspiratif, efektif dan
menyenangkan.
3) Mengembangkan keterampilan melalui kegiatan pembelajaran dan
pelatihan berbasis IPTEK.
4) Mewujudkan Standart Kompetensi Lulusan (SKL) yang
Kompetitif.
5) Mewujudkan disiplin kerja dan belajar bagi warga sekolah.
6) Mewujudkan hubungan yang baik antara warga sekolah dan
masyarakat untuk menciptakan mutu pendidikan.

3. Profil Sekolah
Tabel 4.2 Profil SMP N 1 Muaro Jambi

Nama Sekolah SmpN 1 Muaro Jambi

NISS/NPSN 201100903001/10502804

Kategori sekolah Potensial/RintisanSSN/SSN/Rintisan


SBI/SBI

Tipe sekolah A/A1/A2/B/B1/B2/C/C1/C2


3

Jumlah Rombongan Belajar 16 Rombel

Jumlah Guru Jumlah guru

Alamat Sekolah Jl. Jambi Ma Bulian Km 17 Simp.


Sungai Duren Kec. Jambi Luar Kota
Kab. Muaro Jambi

Telepon/Hp/Fax/e-mail/Website 07415917392

Status Sekolah Negeri

Nilai akreditas sekolah : BSkor BSkor= 80.00

Struktur kurikulum K13

Tabel 4.3 Mata Pelajaran K 13


Kelas
No Mata Pelajaran VII VIII IX
( K 13 ) ( K 13 ) (K 13 )
1 Pendidikan Agama 3 3 3
2 Pendidikan Kewarganegaraan 3 3 3
3 Bahasa Indonesia 6 6 6
4 Bahasa Inggris 4 4 4
6 Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
7 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
8 Seni Budaya 3 3 3
9 Pendidikan Jasmani 3 3 3
3

Kelas
No Mata Pelajaran

VII VIII IX
( K 13 ) ( K 13 ) (K 13 )
10 Prakarya / TIK 2 2 2
Jumlah 38 38 38

4. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMP N 1 Muaro Jambi


Tabel 4.4 Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Tugas Mata JMLH Sertifikasi
No Nama / NIP
Tambahan Pelajaran JAM Ya Tdk
ERMA DWEITA, S.Pd Kepala
1 - √
1966 1231 199203 2 037 Sekolah
SUMARLINAH. S.Pd
2 MTK 25 √
1962 0515 198302 2 003
Kepala
IDRIYARDI, S.Pd
3 Laboratoiu IP A 15 √
1965 1215 1988 11 1001
m IPA
Wakil
Kepala
CICI KURNIASIH, S.Pd B.
4 Sekolah 12 √
1969 0228 199403 2005 Inggris
Bid.
Kesiswaan
Kepala
TRISONTA, S.Pd
5 Perpustaka MTK 5 √
1965 0402 1987 03 1011
an
WILBARHOV SINAGA,
6 S.Pd IPS 24 √
1969 0910 1998 03 1006
7 Drs. MUSRIP PAI 24 √
3

1965 0621 2007 01 1006


Wakil
Kepala
Drs ISHAK B.Indone
8 Sekolah 12 √
1966 1218 1995 12 1001 sia
Bid.
Kurikulum
Hj. ARYANI, S.Pd
9 PK N 24 √
1963 1231 1985 03 2062
YULIEN, S.Pd B.Indone
10 24 √
1961 0719 1991 03 2002 sia
Edison, S.Pd
11 IPS 16 √
1965 1231 1988 12 1009
NUGROHO ASMARA JP,
12 S.Pd IP A 25 √
1967 1216 1990 10 1001
UMI KAROMAH, S.Pd
13 MTK 25 √
1969 1114 1992 03 2003
RAMA EVA FITRIYENI,
14 S.Pd MTK 25 √
1972 1030 1999 03 2001
Dra ZURMAINI B.Indone
15 24 √
1963 0518 1999 03 2001 sia
SITI JERNIMAH
B.
16 SITOMPUL. S.Pd 24 √
Inggris
1964 0324 1992 03 2002
Drs Wasderil 185
17 B K √
1962 1023 1989 02 1002 siswa
S U S I, S.Pd I P A+
18 24 √
1969 1019 2003 12 2005 Prakarya
19 FRENNY MARVIL, S.Pd B. 24 √
3

1977 0302 2003 12 2006 Inggris


ELFIDARFIANA. S.Ag
20 PK N 24 √
1974 0910 2008 01 2003
Dra YENISMA ARFITA
21 IPS 24 √
1966 0616 2005 01 2005
Ir PRETI
I P A+
22 HASMININGSIH 24 √
Prakarya
1963 1229 2007 01 2006
HENA ANDRIYANA.
S.Si
23 Prakarya 12 √
NIP. 1982 0224 2009 03
2006
SYAMSIAH, S.Ag
24 PAI 24 √
1975 0204 2007 01 2007
RIYANI. S.Pd B.Indone
25 24 √
1968 0825 2008 01 2003 sia
12 +
MEYLISANELTY, S.Kom TIK +
26 160 √
1984 0505 2010 01 2018 BK TIK
siswa
ANTON TIRANO, S.Pd 182
27 B K √
1981 0228 2005 01 1 siswa
B.Inggris
RINA YUNITA,Ss + Seni 8+6
28 √
1986 0613 2010 01 2026 Budya + +3
PAI
BOBBY HARYANTO,
AM.Pd PenjasKe
29 18 √
NIP. 1986 0603 2008 04 s
1001
30 GANDA SWANDANA G, Seni 15 √
3

S.Sn Budaya
NP: 1983 1012 2019 03
1001
FINA SANIATI S.Pd
PKN +
31 NP: 1989 1204 2019 03 12 √
Prakarya
2003
Kepala
ROSITA NUR, S.Pd
32 Laboratori Prakarya 16 √
NIP : -
um
Seni 4+ √
ROBI MAHERDI, S.Pd
33 budaya 151
NIP : -
+ BK siswa
MARENTI WIDYA SARI,
Penjaske
34 S.Pd 18 √
s
NIP : -
KORI KURNIAWAN,
PenjasKe
35 S.Pd 6 √
s
NIP : -
AHMAD, S.Pd PenjasKe
36 12 √
NIP : - s
RIA IRAWATI, S.Pd Seni
37 6 √
NIP : - Budaya
PUSPITA SARI, S.Pd Seni
38 6 √
NIP : - Budaya

Tabel 4.5 Data Siswa


Jumlah ∑ Ruang
Kelas/ Program Rerata Ket.
Siswa Rombel Kelas
VII 137 5 27
VIII 151 5 30
4

IX 183 6 31
Jumlah 471 16 30

5. Sarana dan Prasarana SMP N 2 1 Muaro Jambi


Tabel 4.6 Data Sarana Prasarana
Peralatan
No Nama Ruang Jumlah Tidak Tidak
Lengkap
Lengkap Ada
1 Ruang Teori / Kelas √
2 Laboratorium IPA 1 √
3 Laboratorium Kimia √
4 Laboratorium Fisika √
5 Laboratorium Biologi √
6 Laboratorium Bahasa √
7 Laboratorium IPS √
8 Laboratorium Komputer √
9 Ruang Perpustakaan 1 √
10 Ruang Kepala Sekolah 1 √
11 Ruang Guru 1 √
12 Ruang Tata Usaha 1 √

Simp.Sungai Duren , Juli2021


K e p a l a Sekolah

ERMA DEWITA, S.Pd


NIP.19661231 199203 2 03
41
4

B. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data
Penelitian ini dilakukan pada dua kelas yaitu kelas VII A sebagai
kelas Daring dan kelas VII C sebagai kelas Luring. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII A dan kelas VII C SmpN 1
Muaro Jambi pada semester ganjil tahun 2021/2022. Mengingat situasi dan
kondisi pandemi Covid-19 maka dari itu peneliti mematuhi protokol
kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Pelaksanaan pembelajaran dikelas VII A dengan model
pembelajaran daring dan kelas VII C dengan model pembelajaran luring.
Namun seperti kondisi saat ini masih adanya pandemi Covid-19, karena
lokasi sekolah berada dikabupaten Muaro Jambi yang tergolong zona
hijau, untuk itu sekolah diperbolehkan untuk melaksanakan pembelajaran
secara offline dari kelas VII-IX , hanya saja dari satu kelas harus dibagi
dua secara shift atau bergantian dalam jangka waktu satu minggu sekali
shift 1 masuk dan untuk shift 2 dimulai pada minggu berikutnya, dengan
tetap melaksanakan protocol kesehatan yang sesuai dengan standarisasi
Covid-19, yang mengharuskan siswa sebelum memasuki area sekolah
harus mencuci tangan, nantinya ada guru yang bertugas untuk mengecek
suhu, apabila diatas 37ºC maka siswa dipersilahkan untuk pulang, begitu
pula jika ada siswa yang sakit maka akan diizinkan untuk mengikuti
pembelajaran secara daring, siswa juga wajib memakai masker selama
proses pembelajaran berlangsung, posisi duduk siswa dalam kelas pun
berjarak antara satu siswa dengan siswa lainnya, dengan waktu
pembelajaran 25 menit saja untuk menjelaskan materi, untuk penugasan
nantinya diberikan lewat aplikasi pembelajaran daring seperti group
WhatsApp, google classroom.
4

a. Hasil Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Biologi Dengan


Menggunakan Pembelajaran Daring (Dalam Jaringan)
Hasil penelitian minat belajar siswa dengan menggunakan
pembelajaran daring yang telah diterapkan di SmpN 1 Muaro Jambi pada
kelas VII A yang menjadi kelas daring dengan menggunakan teknik
pengumpulan data seperti observasi, wawancara, angket dan dokumentasi.
Pada saat peneliti memulai penelitian pada kelas ini dengan menggunakan
model pembelajaran daring siswa masih tampak belum tertarik untuk
mengikuti pembelajaran, terlihat dari setelah siswa mengisi angket yang
telah peneliti sebarkan. Disini terlihat jelas bahwa siswa kurang minat
dengan pembelajaran dilakukan secara daring, dengan alasan rata-rata
siswa tidak menyukai pembelajaran secara daring, karena terkendala di
jaringan, kuota internet, kurang memahami materi yang telah diberikan
oleh guru, dan siswa juga kebingungan ketika guru menjelaskan materi,
sehingga pembelajaran secara daring membuat siswa kurang berminat
untuk belajar. Didapatkan dari hasil wawancara peneliti dengan guru mata
pelajaran Biologi di SMP N 1 Muaro Jambi bahwa ketika pembelajaran
secara daring guru memberikan tugas tidak semua siswa mengerjakannya
dengan alasan tidak memahami materi yang telah sampaikan oleh guru,
berbeda hal nyadengan pembelajaran secara luring (luar jaringan).
Adapun hasil skor minat siswa kelas VII A dengan menggunakan
pembelajaran secara daring sebagai berikut :
Tabel 4.7 Hasil skor Minat Belajar Siswa Dengan Menggunakan
Pembelajaran Secara Daring
No Responden Skor
1 R1 60
2 R2 60
3 R3 50
4 R4 65
5 R5 85
6 R6 80
7 R7 65
8 R8 85
4

No Responden Skor
9 R9 50
10 R10 65
11 R11 50
12 R12 65
13 R13 60
14 R14 65
15 R15 65
16 R16 60
17 R17 55
18 R18 70
19 R19 80
20 R20 70
21 R21 65
22 R22 80
23 R23 80
24 R24 75
25 R25 50
26 R26 78
27 R27 80
28 R28 85
29 R29 60
30 R30 70
31 R31 80

1) Sebaran Data
60 65 60 80 50 80
60 85 65 70 78
50 50 65 65 80
65 65 60 80 85
85 50 55 80 60
80 65 70 75 70

2) Nilai Tertinggi dan


Terendah Tertinggi = 85
Terendah = 50
4

3) Rentang
R =H–L+1
= 85 – 50 + 1 = 36

4) Menentukan Banyak Kelas


K = 1 + 3,44 Log N
= 1 + 3,44 Log 31
= 1 + 3,44 x 1,491
= 1 + 5,129
= 6,129
= 6 (Pembulatan)

5) Menentukan Panjang Kelas

I =

=
=6

6) Mencari Mean

̅ =

=
= 68

7) Mencari Median
N = 2n
31 = 2n

N = = 68

= 15,5
= 16 (dibulatkan)
4

Posisi Me =

8) Mo = 65 (mempunyai frekuensi paling banyak)

9) Membuat tabel frekuensi

Tabel 4.8 Distribusi frekuensi hasil skor minat belajar siswa dengan
pembelajaran Daring
No X F FX FX2
x2
1 60 5 300 -8 64 90000
2 60 5 300 -8 64 90000
3 50 3 150 -18 324 22500
4 65 7 455 -3 9 207025
5 85 3 255 17 289 65025
6 80 6 480 12 144 230400
7 65 7 455 -3 9 207025
8 85 3 255 17 289 65025
9 50 3 150 -18 324 22500
10 65 7 455 -3 9 207025
11 50 3 150 -18 324 22500
12 65 7 455 -3 9 207025
13 60 5 300 -8 64 90000
14 65 7 455 -3 9 207025
15 65 7 455 -3 9 207025
16 60 5 300 -8 64 90000
17 55 1 55 -13 169 3025
18 70 2 140 2 4 19600
19 80 6 480 12 144 230400
20 70 2 140 2 4 19600
21 65 7 455 -3 9 207025
22 80 6 480 12 144 230400
23 80 6 480 12 144 230400
24 75 1 75 7 49 5625
25 50 3 150 -18 324 22500
26 78 1 78 10 100 6084
27 80 6 480 12 144 230400
28 85 3 255 17 289 65025
4

No X F FX ̅ FX2
x2
29 60 5 300 -8 64 90000
30 70 2 140 2 4 19600
31 80 6 480 12 144 230400

Total = N= 31 ∑FX = 9559 ∑FX2=364,0184

FREKUENSI
10
09 90
0
8 80

4
03
2
0
0 50-60 61-70 71-80 81-90 91-100
NILAI

Gambar 4.1 Grafik Minat Belajar menggunakan Pembelajaran Daring

10) Mencari Standart Deviasi

=√

=√
= 3,42
11) Mencari Standar Error

SEMX
=√

=√
4

=√

= = 0,62

b. Hasil Minat Belajar Siswa Pada Mta Pelajaran Biologi Dengan


Menggunakan Pembelajaran Luring (Luar jaringan)
Hasil penelitian minat belajar siswa dengan menggunakan
pembelajaran secara luring yang telah diterapkan di SMP N 1 Muaro
Jambi pada kelas VII C yang menjadi kelas Luring dengan teknik
pengumpulan data seperti observasi, wawancara, angket dan dokumentasi.
Pada saat observasi peneliti memulai penelitiannya di SMP N 1 Muaro
Jambi Dengan memberikan angket kepada siswa dan siswa menjawab
pernyataan telah tertera di angket. Pada saat proses pembelajaran
berlangsung dengan menggunakan pembelajaran luring disini terlihat
bahwa minat belajar siswa jauh lebih baik dibandingan dengan
pembelajaran secara daring. Siswa lebih minat dengan pembelajaran
dilakukan secara tatap muka, alasannya rata-rata siswa lebih mudah
memahami materi yang telah disampaikan oleh guru, karena pada saat
pembelajaran secara tatap muka guru bisa langsung melihat perkembangan
siswa terbut, sekin itu juga tidak adanya kendala dengan jaringan internet
ataupun kuota karena siswa bisa langsung berkomunikasi dengan guru
mata pelajaran secara langsung, siswa juga lebih aktif untuk bertanya dan
menjawab pertanyaan yang telah diberikan, siswa juga semangat dalam
belajar karena bisa ketemu teman-teman secara langsung.
Adapun hasil skor minat belajar siswa kelas VII C dengan
menggunakan pembelajaran Secara Luring sebagai berikut :
Tabel 4.9 Hasil Skor Minat Belajar Siswa Dengan Menggunakan
Pembelajaran Secara Luring.
No Responden Skor
1 R1 90
2 R2 85
3 R3 80
4

No Responden Skor
4 R4 95
5 R5 80
6 R6 85
7 R7 80
8 R8 70
9 R9 90
10 R10 80
11 R11 90
12 R12 70
13 R13 80
14 R14 60
15 R15 65
16 R16 85
17 R17 90
18 R18 95
19 R19 90
20 R20 90
21 R21 85
22 R22 95
23 R23 90
24 R24 90
25 R25 70
26 R26 70
27 R27 80
28 R28 85
29 R29 90
30 R30 90

1) Sebaran Data
90 80 80 90 70
85 70 60 90 70
80 90 65 85 80
95 80 85 95 85
80 90 90 90 90
85 70 95 90 90
5

2) Nilai Tertinggi dan


Terendah Tertinggi = 95
Terendah = 60

3) Rentang
R =H–L+1
= 95 – 60 + 1
= 36

4) Menentukan Banyak Kelas


K = 1 + 3,3 log N
= 1 + 3,3 log 31
= 1 + 3,3 x 1, 49
= 1 + 4,917
= 5,917
= 6 (pembulatan)

5) Menentukan panjang kelas (I)

1 =

==6

6) Mencari mean

̅ =

=
= 83,16

7) Mencari Median
N = 2n
30 = 2n
n = = 15

posisi Me =
5

8) Mo = 90 (Mempunyai Frekuensi paling Banyak)


9) Membuat tabel Frekuensi

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi skor minat belajar dengan menggunakan


pembelajaran luring
No X F Fx X2 FX2
1 90 9 810 6,84 46,7856 656100
2 85 5 425 1,84 3,3856 180625
3 80 6 480 -3,16 9,9856 230400
4 95 3 285 11,84 140,1856 81225
5 80 6 480 -3,16 9,9856 230400
6 85 5 425 1,84 3,3856 180625
7 80 6 480 -3,16 9,9856 230400
8 70 4 280 -13,16 173,1856 78400
9 90 9 810 6,84 46,7856 656100
10 80 6 480 -3,16 9,9856 230400
11 90 9 810 6,84 46,7856 656100
12 70 4 280 -13,16 173,1856 78400
13 80 6 480 -3,16 9,9856 230400
14 60 1 60 -23,16 536,3856 3600
15 65 1 65 -18,16 329,7856 4225
16 85 5 425 1,84 3,3856 180625
17 90 9 810 6,84 46,7856 656100
18 95 3 285 11,84 140,1856 81225
19 90 9 810 6,84 46,7856 656100
20 90 9 810 6,84 46,7856 656100
21 85 5 425 1,84 3,3856 180625
22 95 3 285 11,84 140,1856 81225
23 90 9 810 6,84 46,7856 656100
24 90 9 810 6,84 46,7856 656100
25 70 4 280 -13,16 173,1856 78400
26 70 4 280 -13,16 173,1856 78400
27 80 6 480 -3,16 9,9856 230400
28 85 5 425 1,84 3,3856 180625
29 90 9 810 6,84 46,7856 656100
30 90 9 810 6,84 46,7856 656100

Total = N= 30 ∑FX = 15205 ∑FX2 = 941,1625


5

FREKUENSI
10 90
0

8
60
0
6
400
4
200
2
0
0 60-65 66-70 71-80 81-90 91-100
NILAI

4.2 Gambar Grafik skor minat belajar dengan menggunakan


pembelajaran luring
10) Mencari standar Deviasi

=√

=√
= 18 (dibulatkan)

11) Mencari standar Error

SE =
M √

=√

=√

=
= 3,34
5

c. Perbedaan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Biologi Dengan


Menggunakan Pembelajaran Daring (dalam jaringan) dan Luring
(luar jaringan)
Tabel 4.11 Perbedaan Minat Belajar Dengan Menggunakan
Pembelajaran Daring Dan Luring
No Ukuran penetapan Daring Luring
1 Nilai tertinggi 85 95
2 Nilai terendah 50 60
3 Nilai range 36 36
4 Nilai mean 68 83,16
5 Nilai median 16 15
6 Nilai modus 65 90
7 Nilai standar deviasi 3,42 18
8 Nilai standar eror 0,62 3,34

Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa nilai tertinggi dari minat belajar
siswa adalah dengan proses pembelajaran dilakukan secara luring dengan
skor nilai yaitu 95 dan nilai terendah 60, dibandingkan dengan nilai
pembelajaran daring yaitu 85 dan yang terendah 50. Rentang yang
dihasilkan saat proses pembelajaran daring dan luring sama-sama 36,
selain itu juga nilai rata-rata pembelajaran luring lebih bagus yaitu dengan
skor nilai 83,16 dan nilai rata-rata pembelajaran daring yaitu 68 dan
standar deviasi daring 3,42. Jika nilai yang diperoleh seperti ini, maka
minat belajar siswa yang menggunakan pembelajaran luring lebih baik
dibandingkan dengan pembelajaran daring.
Data yang dikumpulkan oleh peneliti ini yaitu berupa data yang
diperoleh dengan menggunakan angket minat belajar biologi siswa yang
diberikan kepada siswa sebagai tolak ukur untuk mengetahui perbedaan
minat belajar siswa antara pembelajaran daring dan pembelajaran luring,
peneliti dapat mengetahui pembelajaran seperti apa yang lebih diminati
oleh siswa pada proses pembelajaran. Dari penelitian yang telah
dilaksanakan, pembelajaran secara luring (tatap muka) lebih diminati oleh
siswa pada saat proses pembelajaran dengan alasan salah satunya siswa
5

lebih memahami materi yang disampaikan oleh guru karena saat proses
pembelajaran siswa juga bisa langsung berinteraksi dengan guru seperti
bertanya, menjawab pertanyaan dan lain sebagainya. Berbeda halnya
dengan minat belajar siswa dengan proses pembelajaran secara daring bisa
dilihat dari minat belajar siswa itu masih tergolong rendah, disebabkan
oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya seperti, terkendala jaringan
internet, kuota internet, dan siswa kurang memahami materi yang telah
diberikan oleh guru sehingga siswa kurang berminat dengan proses
pembelajaran dilakukan secara daring.
Maka dapat ditarik kesimpulan dari hasil observasi dan angket yang
telah diberikan bahwa minat belajar siswa lebih tinggi saat proses
pembelajaran dilakukan secara luring, berbeda dengan proses
pembelajaran dilakukan secara daring, karena didapatkan dari hasil rata-
rata pembelajaran luring sebesar 83,16 dan pembelajaran daring hanya 68,
maka dari itu sangat terlihat jelas bahwa siswa lebih berminat dengan
proses pembelajaran dilakukan secara luring dibandingkan dengan proses
pembelajaran dilakukan secara daring.

2. Analisis Data
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk melihatsampel berdistribusi normal
atau tidak normal.Uji yang digunakan pada penelitian ini adalah uji
Liliefors. Setelah melakukan perhitungan, maka dapat kesimpulan bahwa
data hasil angket daring dan luring berdistribusi normal karena :
Tabel 4.12 Uji Normalitas:
Test L0 Ltabel Keterangan
Daring 0,023 0,886 Normal
Luring 0,173 0,886 Normal
5

b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan bertujuan untuk melihat apakah data
daring dan luring mempunyai varians yang sama atau tidak. Jika data yang
diperoleh sudah homogen maka data tersebut akan menghasilkan
pengukuran yang akurat dalam uji perbedaan. Uji homogenitas yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah uji varian terbesan disbanding varian
terkecil dengan menggunakan tabel F, yaitu :
Fhitung ≥ Ftabel tidak homogen
Fhitung ≤ Ftabel homogen

Tabel 4.13 Uji Homogenitas


Varians Varians
Fhitung Ftabel Keterangan
Terbesar Terkecil

93,5089 35,6409 2,62 2,16 Homogen

c. Uji Hipotesis atau uji “t”


Setelah diketahui data berdistribusi normal dan kedua data kelompok
varians homogeny maka peneliti melanjutkan analisis data dengan uji “t”.

Tabel 4.14 Skor Minat Belajar Siswa Dengan Menggunakan


Pembelajaran Daring
No Nama Nilai
1 R1 60
2 R2 60
3 R3 50
4 R4 65
5 R5 85
6 R6 80
7 R7 65
8 R8 85
9 R9 50
5

No Nama Nilai
10 R10 65
11 R11 50
12 R12 65
13 R13 60
14 R14 65
15 R15 65
16 R16 60
17 R17 55
18 R18 70
19 R19 80
20 R20 70
21 R21 65
22 R22 80
23 R23 80
24 R24 75
25 R25 50
26 R26 78
27 R27 80
28 R28 85
29 R29 60
30 R30 70
31 R31 80

4.15Tabel minat belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran luring


No Nama Nilai
1 R1 90
2 R2 85
3 R3 80
4 R4 95
5 R5 80
6 R6 85
7 R7 80
8 R8 70
9 R9 90
10 R10 80
11 R11 90
12 R12 70
5

No Nama Nilai
13 R13 80
14 R14 60
15 R15 65
16 R16 85
17 R17 90
18 R18 95
19 R19 90
20 R20 90
21 R21 85
22 R22 95
23 R23 90
24 R24 90
25 R25 70
26 R26 70
27 R27 80
28 R28 85
29 R29 90
30 R30 90

Tabel 4.16 Minat Belajar Siswa Dengan Menggunkan Pembelajaran Daring


Dan Pembelajaran Luring

Nama Nama
Nilai Nilai D=(X-Y) D2=(X-Y)
No Kelas Kelas
Daring Luring
Daring Luring
1 R1 60 R1 90 -30 900
2 R2 60 R2 85 -25 625
3 R3 50 R3 80 -30 900
4 R4 65 R4 95 -30 900
5 R5 85 R5 80 5 25
6 R6 80 R6 85 -5 25
7 R7 65 R7 80 -15 225
8 R8 85 R8 70 15 225
9 R9 50 R9 90 -40 1600
10 R10 65 R10 80 -15 225
11 R11 50 R11 90 -40 1600
12 R12 65 R12 70 -5 25
13 R13 60 R13 80 -20 400
5

Nama Nama
Nilai Nilai D=(X-Y) D2=(X-Y)
No Kelas Kelas
Daring Luring
Daring Luring
14 R14 65 R14 60 5 25
15 R15 65 R15 65 0 0
16 R16 60 R16 85 -25 625
17 R17 55 R17 90 -35 1225
18 R18 70 R18 95 -25 625
19 R19 80 R19 90 -10 100
20 R20 70 R20 90 -20 400
21 R21 65 R21 85 -20 400
22 R22 80 R22 95 -45 2025
23 R23 80 R23 90 -10 100
24 R24 75 R24 90 -15 225
25 R25 50 R25 70 -20 400
26 R26 78 R26 70 8 64
27 R27 80 R27 80 0 0
28 R28 85 R28 85 0 0
29 R29 60 R29 90 -30 900
30 R30 70 R30 90 -20 400
31 R31 80
∑N = ∑N = ∑D = ∑D = 15189
31 30 -497

Langkah-Langkah Perhitungan :

1) Mencari Mean of Difference (MD)

M D =

M D =
MD = 8,14

2) Mencari Standard Deviasi of Difference (SDD)


SD = √ - √
D

SDD = √-----√
5

SDD = √

SDD = √

SDD = √

SDD = 4,27

3) Mencari Standard Error dari Mean of Difference (SEMD)

SEMD
=√

=√

=

= 0,55

4) Mencari t0

t0=

t 0=
t0 = 7,76

5) Mencari
Interprestasi Df = N-
1
Df = 61-1
Df = 60
Pada taraf signifikan t 5% = 2,00
Pada taraf signifikan t 1 % = 2,66
Jika tt 5% > t0< tt 1% = H0 ditolak
6

Jika tt 5% < t0> tt 1% = Hα diterima


Karena tt 2,00 < 7,76 > 2,66
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa karena t 0 lebih
besar dari pada tt, maka Hipotesis Nihil yang diajukan dimuka diterima,
ini berarti bahwa adanya perbedaan skor minat belajar siswa saat
pembelajaran secara daring dan secara luring . Dengan demikian Ho
ditolak dan Hα diterima. Berarti terdapat perbedaan anatar
pembelajaran secara daring dan pembelajaran secara luring.
6) Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa untuk memunculkan prubahan dengan t0
atau “t” yang diperoleh dalam perhitungan t0 = 7,76 lebih besar dari ttabel
(baik dalam taraf signifikan 5% maupun pada taraf signifikan 1%), maka
dari kedua hipotesis yang ada dapat disimpulkan hipotesis nihil ditolak
sedangkan hipotesis alternatif diterima. Yang berarti kedua variabel X
dan Y terdapat perbedaan yang signifikan. Hal ini dapat dibuktikan
bahwa :
5% < t0 > 1%
2,00 < 7,76 > 2,66
Berdasarkan perhitungan diatas dan setelah uji hipotesis dilakukan
maka disimpulkan bahwa terdapat perbedaan positif yang signifikan
terhadap minat belajar biologi dengan menggunakan pembelajaran
dalam jaringan dan luar jaringan di SMPN 1 Muaro Jambi.

C. Pembahasan Hail Penelitian


Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari perhitungan
berkaitan dengan penelitian yang telah dilakukan di SMP N 1 Muaro Jambi,
dengan jumlah sampel 61 siswa dan semuanya dijadikan sampel. Dalam
pembelajaran menggunakan pembelajaran daring dan pembelajaran luring.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada atau tidaknya perbedaan
minat belajar siswa pada mata pelajaran biologi dengan menggunakan
pembelajaran daring dan pembelajaran luring, maka dilakukan pengujian
6

hipotesis yang diajukan secara statistik. Untuk menguji hipotesis


menggunakan rumus uji uji “t”. Uji indenpendent sampel test adalah uji t
yang digunakan untuk mengukur beda antara daring dan luring.
Berdasarkan analisis data yang dilakukan dengan uji “t” maka nilai “t”
yang diperoleh adalah 7,76 dan lebih besar dari ttabel, maka Hα diterima artinya
terdapat perbedaan yang signifikan dari pembelajaran daring dan
pembelajaran luring terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Biologi
Di SMPN 1 Muaro Jambi.
Ada perbedaan tersebut selain dapat diketahui melaalui uji “t”, dapat
juga diketahui dengan membandingkan nilai tertinggi saat proses
pembelaajaran secara luring yaitu 95 dan nilai tertinggi secara daring yaitu
85. Kemudian nilai terendah pembelajaran secara luring yaitu 60 dan yang
daring 50.
Rentang yang dihasilkan secara luring dan daring sama-sama 36, selain
itu juga nilai rata-rata pembelajaran secara luring juga lebih bagus yaitu 83,16
dan nilai rata-rata pembelajaran secara daring yaitu 68. Jika nilai yang
diperoleh seperti ini, maka minat belajar siswa biologi dengan menggunakan
pembelajaran secara luring lebih baik dibangingkan dengan menggunakan
pembelajaran secara daring. Karena dengan pembelajaran dilakukan secara
luring (tatap muka) membuat siswa aktif dalam belajar seperti aktif saat
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru, siswa juga lebih mudah
memahami materi yang disampaikan guru secara langsung dibandingkan
dengan pembelajaran secara daring.
Berdasarkan hasil penelitian dilapangan bahwa sistem pembelajaran
secara luring mampu membuat siswa aktif, memperhatikan, terlibat, tertarik
serta merasa senang dalam proses pembelajaran sehingga membuat siswa
lebih berminat untuk belajar biologi. Dalam proses pembelajaran terlihat
siswa begitu antusias dalam memperhatikan guru menjelaskan materi. Dari
aspek perhatian siswa sangat memperhatikan ketika guru menjelaskan materi
dan ketika ada teman yang bertanya dan menjawab pertanyaan yang
melibatkan siswa langsung kepada guru mata pelajaran. Dari uraian diatas
6

dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa meningkat dikarenakan


indicator minat belajar siswa telah terpenuhi, minat belajar siswa yaitu
perhatian, keterlibatan, ketertarikan dan perasaan senang siswa.
BAB V

KESIMPULA

A. Kesimpulan
Berdasarkan pelaksanaan penelitian dengan menggunakan pembelajaran
daring dan pembelajaran luring dikelas VII A&C di SMPN 1 Muaro Jambi
dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Rata-rata skor minat belajar berdasarkan data yang diperoleh dapat
disimpulkan bahwa nilai tertinggi saat proses pembelajaran secara daring
yaitu 85, kemudian nilai terendah saat pembelajaran daring yaitu 50.
Rentang yang dihasilkan 36, selain itu rata-rata pembelajaran daring yaitu
68, kemudian standar deviasi yaitu 3,42.
2. Rata-rata skor minat belajar berdasarkan data yang diperoleh dapat
disimpulkan bahwa nilai tertinggi yaitu 95 kemudian nilai terendah yaitu
60, rentang yang dihasilkan 36. Selain itu juga nilai rata-rata yaitu 83,16
kemudian standar deviasi yaitu 18.
3. Skor rata-rata perbedaan pembelajaran daring dan pempelajaran luring
rata-rata skor pembelajaran daring yaitu 68 dengan nilai tertinggi 85 dan
nilai terendah 50. Sedangkan skor rata-rata pembelajaran luring,
berdasarkan data yang diperoleh yaitu 83,16 dengan nilai tertinggi 95 dan
nilai terendah 60. Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara pembelajaran daring dan
luring dengan hasil pencarian ttabel pada taraf signifikan 5% = 2,00. Karena
yang diperoleh dalam perhitungan adalah lebih besar dari ttabel (baik dari
taraf signifikan 5% maupun 1%) yaitu 2,00 < 7,76 > 2,66 sehingga H a
yang menyatakan terdapat perbedaan yang signifikan antara pembelajaran
daring dan pembelajaran luring di SMPN 1 Muaro Jambi. Berdasarkan
data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa pembelajaran secara daring
dan luring pada minat belajar biologi memang ada perbedaan yang sangat
kuat dan tinggi.

6
B. Saran

C. Kata Penutup

6
DAFTAR PUSTAKA

Andi dkk. 2018. “Metodologi Penelitian”

Amos dan Amalia .2017.“Landasan Pendidikan”.Cimanggis Depok.Kencana

Arikunto.2013.”.Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (edisirevisi2)” Surabaya:


Bumi Aksara.

Buchori (1991).Psikologi Pendidikan, Jakarta PT Rineka Cipta.

Budiman, Haris. 2017. “Peran Teknologi Informasi dan Komuniksi Dalam


Pendidikan”. Jurnal Pendidikan Islam Volume 8 no 1

Darmadi, 2017.”Pengembangan Model Metode Pembelajaran Dalam Dinamika


Belajar siswa”, Yogyakarta : CV Budi Utama.

Elvania, R. “ Hubungan Pembelajaran Daring Dengan Minat Belajar Siswa MI


Pada Masa Pandemi Covid-19”. Skripsi. Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu
Keguruan Insitut Agama Islam Negeri Jurusan Program Studi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.Insitut Agama Islam Negeri
Salatiga.2020.

Fathurrohman, M 2018, Model-Model Pembelajaran Inovatif Alternative Desain


Pembelajaran Yang Menyenangkan, Jakarta : Ar-Ruzz Media.

Gusti, Sri, dkk. 2020. “Belajar Mandiri Pembelajaran Daring Di Tengah


Pandemi Covid-19”. Penerbit Yayasan Kita Menulis.

Hamalik, O.2013, Proses Belajar Mengajar, Cet. Ke-15, Jakarta : PT. Bumi
Aksara.

Hujair AH Sanaky. 2009. Media pembelajaran. Safitria Insani press

Iswandi, 2014, Teori Belajar, Bogor : Penerbit In Media.

6
Latjuba, S., dan Abdul R,.2019, Pembelajaran Daring Kombinasi Berbasis
Whatsapp Pada Kelas Karyawan Prodi Teknik Impormatika
Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi PGRI
Madiun, Madiun.

Mahayasa, B. 2018 “ Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Berbasis


Projek Untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Biologi Siswa
Kelas XI Ipa 2 Sma Negeri 1 Tanah Grogot”.

Meidawati, dkk. 2019. “Pengaruh Daring Learning Terhadap Hasil Belajar IPA

Siswa Sekolah Dasar”.

Muhibbin,S. 2010, Psikologi Pendidikan, Bandung : Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, 2007, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung: Remaja


Rosda karya.

Nugroho, A. 2012, Pengembangan Model Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis


Web (Model Development of Web-based Distance Learning). Jurnal
Transformatika. Semarang Indonesia.

Pohan, Albert, 2020. “Konsep Pembelajaran Daring Berbasis Pendekatan


Ilmiah”. Cv. Sarnung Untung : Jawa Tengah.

Ria dan Umi. 2020. “ Pengaruh Pembelajaran Daring Terhadap Minat Belajar
Siswa Pada Masa Covid-19”.

Ridwan, 2012, Dasar-Dasar Statistika, Bandung : Alfabeta

Rizqon.2020. “Dampak Covid-19 Pada Pendidikan Indonesia, Sekolah,


Keterampilan, dan Proses Pembelajaran”.

Sudjana, 2002, Metode statistika. Bandung Tarsito

6
Sugiyono, 2013,Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung:
Alfabeta.

Sugiyono , 2014, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung


Alfabrta.

Sugiono, 2016, Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif, Dan R&D,Cet. Ke-23,


Bandung : Alfabeta.

Susanto, A.2013, Teori Belajar & Pembelajaran Di Sekolah Dasar, Jakarta :


Prenada media Group.

Susanto,P 2018, Belajar Tuntas (Filosofi, konsep, dan Implementasi), Jakarta :


Bumi Aksara.

Susilana.(2010). Media Pembelajaran Hakikat, pengembangan, pemanfaatan,


dan penilaian. CV. Wacana prima.

Syarifah dan Dwi. 2020. “Pengaruh Pembelajaran Daring Terhadap Minat


Belajar Mahasiswa Pada Masa Pandemi Covid-19”.

Slameto, 2010. “Belajar dan faktor-faktor yang Mempengaruhinya” Jakarta: PT.


Rineka Cipta.

Yuliani,M dkk, 2020, Pembelajaran Daring Untuk Pendidikan Teori Dan


Penerapan, Medan : Yayasan Kita Menulis.

6
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

Anda mungkin juga menyukai