SKRIPSI
LENA SUSANTI
NIM.201172297
SULTHANTHAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2021
IMPLEMENTASI METODE SOROGAN DALAM PEMBELAJARAN
FIQIH PADA KITAB FATHUL QORIB DI PONDOK PESANTREN
HIDAYATUL MUBTADI-IN KECAMATAN RIMBO ULU
KABUPATEN TEBO
SKRIPSI
LENA SUSANTI
NIM.201172297
SULTHANTHAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2021
ii
KEMENTERIAN AGAMA RI
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Jl. Lintas Jambi-Ma. Bulian. KM. 16 Simpang Sungai Duren Muara Jambi
36363Telp/Fax: (0741) 583183-584118 website : www.iainjambi.ac.id
Nomor :-
Lampiran :-
Perihal : Nota Dinas
Kepada Yth.
Bapak/Ibu Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di _
Jambi
Assalamualaikum Wr. Wb
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta
mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat
bahwa skripsi :
Nama : Lena Susanti
NIM : 201172298
Judul Skripsi : Implementasi Metode Sorogan Dalam Pembelajaran Fiqih Pada
Kitab Fathul Qorib di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-In
Kecamatan Rimbo Ulu Kabupaten Tebo
Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
Strata Satu dalam Program Pendidikan Agama Islam.
Dengan ini kami berharap agar skripsi/ tugas akhir saudara tersebut di atas dapat
segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapakan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Jambi,29 April 2021
Pembimbing I,
Drs.H.Habibuddin Ritonga,M.Ag
NIP. 19590612198703001
iii
KEMENTERIAN AGAMA RI
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Jl. Lintas Jambi-Ma. Bulian. KM. 16 Simpang Sungai Duren Muara Jambi
36363Telp/Fax: (0741) 583183-584118 website : www.iainjambi.ac.id
Nomor :-
Lampiran :-
Perihal : Nota Dinas
Kepada Yth.
Bapak/Ibu Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di _
Jambi
Assalamualaikum Wr. Wb
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta
mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat
bahwa skripsi :
Nama : Lena Susanti
NIM : 201172298
Judul Skripsi : Implementasi Metode Sorogan Dalam Pembelajaran Fiqih Pada
Kitab Fathul Qorib di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-In
Kecamatan Rimbo Ulu Kabupaten Tebo
Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
Strata Satu dalam Program Pendidikan Agama Islam.
Dengan ini kami berharap agar skripsi/ tugas akhir saudara tersebut di atas dapat
segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapakan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Jambi, 29 April 2021
Pembimbing II,
Dr.Hj.Hindun,M.Pd.I
NIP. 197810032008012007
iv
v
vi
PERSEMBAHAN
vii
MOTTO
viii
KATA PENGANTAR
ix
9. Pimpinan Perpustakaan Universitas dan Fakultas Tarbiyah dan keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi serta karyawan yang telah membantu
penulis dalam melengkapi referensi dalam penulisan skripsi
inimenyelesaikan skripsi.
10. Kyai Muhammad Shoim Yunus, selaku pengasuh Pondok Pesantren
Hidayatul Mubtadi-In yang telah mengizinkan saya untuk melakukan riset
di pondok pesantren Hidayatul Mubtadi-In kecamatan Rimbo Ulu
Kabupaten Tebo.
11. Uatad Alfyan Hadi Wibowo, selaku guru/ustad yang mengajar
pembelajaran fiqih pada Kitab Fathul Qarib menggunakan metode
Sorogan yang telah membantu penulis dalam memberikan informasi-
informasi yang penulis butuhkan
12. Ustad Zainuddin, selaku ustad yang mengajar sorogan yang telah banyak
membantu dalam memberikan informasi dan juga memberikan motivasi
13. Kepada teman-teman sejawat dan seperjuangan yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu, terkhusus kepada PAI C angkatan 2017.
Semoga kesuksesan senantiasa mengiringi langkah kita semua, dan juga
kakak angkatan maupun adik angkatan yang turut serta memberikan
semangat, doa, motivasi, masukan, arahan, binaan, nasehat, dan
dukungan. Akhirnya semoga Allah SWT berkenan membalas segala
kebaikan dan amal semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini
bermanfaat bagi pengembangan ilmu.
Lena Susanti
NIM.201172297
x
ABSTRAK
Nama : Lena Susanti
Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan
Judul : Implementasi Metode Sorogan Dalam Pembelajaran Fikih Pada
Kitab Fathul Qarib Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-In
Kecamatan Rimbo Ulu Kabupaten Tebo
Kata Kunci : Implementasi metode Sorogan dalam pembelajaran Fikih pada kitab
Fathul Qarib
Penelitian ini merupakan upaya untuk Implementasi Implementasi
Metode Sorogan Dalam Pembelajaran Fikih Pada Kitab Fathul Qarib Di Pondok
Pesantren Hidayatul Mubtadi-In Kecamatan Rimbo Ulu Kabupaten Tebo.
Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1). Bagaimana
Implementasi Metode Sorogan Dalam Pembelajaran Fikih Pada Kitab Fathul
Qarib Di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-In Kecamatan Rimbo Ulu
Kabupaten Tebo. (2). Bagaimana Pencapaian metode Sorogan dalam
pembelajaran fiqih pada Kitab Fathul Qorib bagi santri Pondok Pesantren
Hidayatul Mubtadi-In Desa Sukamaju Kecamatan Rimbo Ulu Kabupaten Tebo.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan rancangan studi pengembangan ( research and
development). Berdasarkan kajian teori dan hasil penelitian lapangan, maka
peneliti dapat menyimpulkan bahwa hasil penelitian yaitu untuk proses
pembelajaran fikih pada kitab Fathul Qarib dengan menggunakan Implementasi
metode Sorogan dalam pembelajaran Fikih pada kitab Fathul Qarib karena metode
ini dianggap cocok untuk mempermudah dan membantu para santri dalam
membaca dan memahami kitab kuning dan metode ini dianggap sebagaimetode
yang mampu mempererat hubungan antara para santri dengan gurunya karena
penerapan metode ini ini dilaksanakan secara langsung satu-persatu santri
menghadap kepada gurunya, sehingga proses pembelajaran dapat lebih kondusif
karena ketika terdapat kesalahan dalam membaca kitab, maka secara langsung
guru membenarkan dengan memberikan penjelasan kepada santri yang sorogan.
Kendala yang dihadapi dalam Implementasi metode Sorogan dalam pembelajaran
Fikih pada kitab Fathul Qarib ialah adanya beberapa santri yang malas, terdapat
perbedaan kecerdasan, waktu yang terlalu sedikit, pembelajaran nahwu dan
shorof yang sebelumnya kurang maksimal, dan tidak focus karena terganggu
dengan hafalan-hafalan pelajaran lainnya. Namun dengan adanya metode sorogan
yang sangat membantu santri dalam membaca dan memahami kitab maka terdapat
pencapaian dan juga keuntungan bagi santri. Dengan diterapkannya metode
sorogan, santri sedikit demi sedikit akan terus terbiasa. Keuntuntungan yang
didaptkan, ketika terdapat perlombaan membaca kitab maka pondok pesantren
hidayatul mubtadi-in ini melahirkan banyak santri-santri yang dapat diikut
sertakan dalam perlombaan.
xi
ABSTRAK
Name : Lena Susanti
Faculty : Tarbiyah and Teacher
Addres : Implementation of the Sorogan Method in Jurisprudence Learning
in the Fathul Qarib Book at the Hidayatul Mubtadi-In Islamic
Boarding School, Rimbo Ulu District, Tebo Regency
Kata kunci : The Sorogan Method, Read the Book, Islamic Boarding Schol.
xii
DAFTAR ISI
xiii
B. Studi Relevan ......................................................................................................20
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................24
A. Pendekatan dan Metode Penelitian ...................................................................24
B. Setting dan Subjek Penelitian............................................................................25
C. Jenis dan Sumber Data ......................................................................................25
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................27
E. Teknik Analisis Data ..........................................................................................28
F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data..............................................................30
G. Jadwal Penelitian............................................................................................33
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN ...................................................................34
A.TEMUAN UMUM.................................................................................................34
1.Sejarah Singkat Berdirinya Pondok Pesantren Hidayaul Mubtadi-in .................. 34
2.Geografis Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-In ............................................ 36
3.Visi dan Misi Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-In ...................................... 36
4.Sarana Pra sarana Pomdok PesantrenHidayatul Mubtadi-In .............................. 37
5.Struktur organisasi pondok pesantren Hidayatul Mubtadi-In ............................. 38
6. .......... Keadaan tenaga pendidikan dan kependidikan Pondok Pesantren Hidayatul
Mubtadi-In ............................................................................................................. 39
B.TEMUAN KHUSUS DAN PEMBAHASAN ............................................................43
BAB V PENUTUPAN ....................................................................................................56
A.Kesimpulan ............................................................................................................56
B.Saran ......................................................................................................................57
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................58
xiv
DAFTAR TABEL
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1……………………………………………………………………...60
Lampiran 2……………………………………………………………………...62
Lampiran 3…………………………………...…………………………………67
Lampiran 4……………………………………………………………………...70
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
keluarga sebagai pendidik kodrati. Melalui jalur ini peran utama yang
dilibatkan dalam proses pendidikan adalah keluarga terutama ayah dan
ibu.
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional memberikan penjelasan terhadap pendidikan
Nonformal yang berbunyi :
“jalur Pendidikan yang diselenggarakan bagi warga masyarakat
yang memerlukan layanan Pendidikan yang berfungi sebagai
pengganti, penambah, dan/atau pelengkap Pendidikanormal dalam
rangka mendukung Pendidikan sepanjang hayat”.
B. Fokus Penelitian
Penelitian ini di fokuskan pada Implementasi metode Sorogan dalam
Pembelajaran Kitab Fathul Qorib bagi santri kelas II Wushto khususnya
santri kelas II Wustho Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-In Desa
Sukamaju Kecamatan Rimbo Ulu Kabupaten Tebo.
7
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar belakang diatas, maka pertanyaan utama pada
penelitian ini adalah bagaimana pembelajaran kitab athul Qorib melalui
metode Sorogan dalam Pembelajaran Kitab Fathul Qorib di Pondok
Pesantren Hidayatul Mubtadi-In, Desa Sukamaju Kecamatan imbo Ulu
Kabupaten Tebo ?
Di ajukan untuk memudahkan dalam menjawab pertanyaan utama
tersebut, berikut peneliti cantumkan beberapa pertanyaan rinciannya :
1. Bagaimana Implementasi metode Sorogan dalam Pembelajaran Fiqih
pada Kitab Fathul Qorib bagi santri Pondok Pesantren Hidayatul
Mubtadi-In Desa Sukamaju Kecamatan Rimbo Ulu Kabupaten Tebo ?
2. Apa kendala yang dihadapi pada implementasi metode Sorogan dalam
Pembelajaran Fiqih pada Kitab Fathul Qorib bagi santri Pondok
Pesantren Hidayatul Mubtadi-In Desa Sukamaju Kecamatan Rimbo
Ulu Kabupaten Tebo ?
3. Bagaimana Pencapaian metode Sorogan dalam pembelajaran fiqih
pada Kitab Fathul Qorib bagi santri Pondok Pesantren Hidayatul
Mubtadi-In Desa Sukamaju Kecamatan Rimbo Ulu Kabupaten Tebo ?
A. Landasan Teori
1. Definisi Implementasi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI), Implementasi
adalah pelaksanaan atau penerapan. Sedangkan secara umum adalah
suatu tindakan atau pelaksanaan rencana yang telah disusun secara
cermat dan runic ( matang ). Dalam kalimat ini Implementasi itu
sebagai penyedia sarana untuk melaksanakan sesuatu yang
menebabkan dampak terhadap sesuatu.
Implementasi merupakan suatu proses penerapan ide, konsep,
kebijakan, atau inovasi dalam bentuk tindakan praktis sehingga
memberikan dampak, baik berupa perubahan pengetahuan,
keterampilan, maupun nilai dan sikap (Hamalik 2013 : 237 ).
Menurut Mulyadi (2015:12), implementasi mengacu pada pada
tindakan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam
suatu keputusan. Tindakan ini berusaha untuk mengubah keputusan-
keputusan tersebut menjadi pola-pola operasional serta berusaha
mencapai perubahan-perubahan besar atau kecil sebagaimana yang
telah diputuskan sebelumnya.
2. Metode Sorogan
a. Pengertian metode Sorogan
Metode adalah cara untuk mencapai sesuatu. Untuk
melaksanakan suatu strategi digunakan seperangkat metode pengajaran
tertentu. Dalam pengertian demikian maka meode pengajaran menjadi
salah satu undur dalam strategi ( Abdul Majid, 2014:131-132 )
Metode sorogan pembelajaran kitab kuning merupakan bagian
yang paling sulit dari keseluruhan metode pendidikan pesantren, sebab
metode sorogan menuntut kesabaran, kerajinan, ketaatan, dan disiplin
pribadi guru dalam membimbing murid ( Dhofier, 2011:54 ).
9
Sorogan berasal dari bahasa Jawa “Sorog” artinya sodor. Sorogan
adalah pengajian yang merupakan permintaan dari seorang atau beberapa
orang santri kepada Kyainya untuk diajarkan kitab. (Nurjannah, 2018)
Sorogan diartikan suatu metode yang ditempuh dengan cara guru
menyampaikan pelajaran kepada santri secara individual biasanya selain
di pesantren juga dilakukan di langgar, masjid, atau terkadang malah
rumah-rumah.
Metode sorogan merupakan ciri khas pesantren dalam metode
pembelajaran yang polanya menyodorkan kitab kepada guru/Kyai
sehingga metode sorogan menjadi semacam CBSA ( Cara Belajar Siswa
Aktif ) yang mana siswa akan membaca, dan menerjemahkannya di
hadapan guru/kyai, biasanya kitab kuning, kemudian siswa akan
membaca, dan menerjemahkan nya dihadapan guru/kyai, sementsrs itu
guru/kyai mendengarkan bacaan siswa/santri dan mengoreksi bacaan atau
terjemahannya jika diperlukan.(Dhofir,2011:55)
Menurut Wahyu Utomo, Metode Sorogan adalah sebuah sistem
belajar dimana para santri maju persatu untuk membaca dan menguraikan
isi kitab dihadapan seorang guru atau Kyai. Zamaksary Dhofir
menjelaskan bahwa metode sorogan ialah seorang murid mendatangi
guru yang akan yang akan membacakan beberapa baris Al-Quran atau
kitab-kitab bahasa Arab dan menerjemahkan kata demi kata ke dalam
bahasa tertentu yang pada gilirannya murid mengulangi dan
menerjemahkan kata perkata sepersis mungkin dengan yang dilakukan
gur/ustad. (Nurjannah, 2018)
Metode Sorogan merupakan metode andalan dan hingga saat ini
masih dipergunakan di lingkungan Pesantren untuk menyampaikan
materi yang diberikan ustadz atau Kyai kepada santrinya. Metode
Sorogan merupakan salah satu metode radisional dalam pelajaran yang
masih diterapkan di Pondok Pesantren di Indonesia.
Mastuhu dalam Ahmad Muthohar memandang bahwa dari segi
ilmu pendidikan, metode Sorogan sebenarnya adalah metode yag
modern, karena antara guru Kyai dan santri saling mengenal secara erat
dan guru menguasai benar materi yang seharusnya diajarkan. Murid juga
belajar dan membuat persiapan sebelumnya. Demikian pula, guru telah
mengetahui apa yang cocok bagi murid dan metode apa yang harus
digunakan khusus untuk menghadapi muridnya. ( Ahmad Muthohar,
2007:28 )
Pembelajaran dengan metode sorogan biasanya diselenggarakan
pada ruang tertentu yang disitu tersedia tempat duduk untuk ustadh atau
kyai sebagai pengajar, dan didepannyatersedia juga bangku kecil
ataumeja kecil untuk meletakkan kitab bagi santri yang menghadap.
Sementara itu, santri yang lainnya duduk agak menjauh sambil
mendengarkan apa yang disampaikan atau melihat peristiwa apa saja
yang terjadi pada saat temannya maju menghadap dan menyodorkan
kitabnya kepada ustad atau kyai sebagai bahan perbandingan baginya
pada saat gilirannya tiba.(Rodiah,2019).
b. Teknik Pembelajaran Metode Sorogan
Metode Sorogan ini dipandang salah satu metode yang efektif
untuk mengembangkan keahiran membaca kitab kuning, karena
penerapan metode ini didasarkan pada tujuan pengajaran pembacaan
tulisan arab yang tanpa harakat, dengan mennitik beratkan pada
bahasa arab, seperti nahwu, sharaf, dan mufrodatnya.
(Dhofir,2011:55)
1. Siswa berkumpul ditempat pengajian sesuai dengan waktuyang
ditentukan dengan masing-masing membawa kitab yang hendak di
kaji.
2. Seorang siswa yangmendapatkan giliran menghadap langsung secara
tatap muka kepada gurunya. Ia membuka bagian yang akan dikaji dan
meletakkannya di atas meja yang sudah tersedia didepan guru/ustad.
3. Guru membacakan teks dalam kitab itu, baik sambil melihat maupun
secara hafalan dan kemudian menjelaskan artinya dengan
menggunakan bahasa Melayu atau bahasa Daerah.
4. Santri dengan tekun mendengarkan apa yang dibacakan guru dan
mencocokkan nya dengan kitab yang dibawanya.
5. Santri kemudian menirukan kembali apa yang dibacakan ustad atau
guru.
6. Guru/kyai mendengarkan dengan tekun apa yang dibacasantrinya
sambil memberikan koreksi-koreksi seperlunya.
Dengan sistem pengajaran metode Sorogan ini hubungan
antara ustadz dan santri bisa menjadi lebih dekat, sebab ustad dapat
mengenal kemampuan santri baik kognituf maupun pribadi mereka
satu persatu. Interaksi bimbingan pembelajaran pada metode sorogan
dapat dilakukan dengan cara guru membaca, santri membaca, dan
guru mendengarkan. Dapat pula guru membaca atau membetulkan
bacaan, dan santri menirukan bacaan berikutnya. Guru harus
membimbing dengan memberikan nasehat dan motivasi sampai
akhirnya santri bisa membaca dengan baik dan benar.
Teknik penyampaian materi dalam metode Sorogan adalah
sekelompok santri satu persatu secara bergantian menghada Kyai,
mereka masing-masing membawa kitab yang akan dipelajari
disodorkan kepada kyai. Kyai membacakan pelajaran yang berbahasa
Arab, kalimat demi kalimat kemudian menterjemahkan dan
menerangkan maksudnya, santri menyimak ataupun ngesahi (memberi
makna dan baris/harokat ) dengan memberi catatan pada kitabnya,
kemudian santri disuruh membaca dan mengulangi sepersis mungkin
seperti yang dilakukan guru/ustadz.(Melani,2020)
c. Kelebihan metode Sorogan
1. Terjadi hubungan yang erat dan harmonis antara guru dengan murid.
2. Memungkinkan bagi seorang guru untuk mengawasi, menilai dan
membimbing secara maksimal kemampuan seorang murid dalam
menguasai bahasa arab.
3. murid mendapatkan penjelasan yang pasti tanpa harus mereka-reka
tentang interprestasi suatu kitab karena berhadapan dengan guru
secara langsung yang memungkinkan terjadinya Tanya jawab.
4. guru dapat meahami secara pasti kualitas yang telah telah dicapai.
5. keaktifan, kerajinan, ketekunan, kedisiplinan dan kesabaran dari
invidividu santri sangat menentukan keberhasilannya dalam menguasai
kitab kuning. (Jaelani,2018)
Adapun berdasarkan beberapa kelebihan yang dimiliki sistem
Sorogan ini dan betapa pentingnya sistem sorogan sebagai sarana yang
paling efektif untuk menyiapkan kader-kader ulama’ yang dapat
diandalkan kemampuannya dalam menguasai Kitab Kuning.
d. Kekurangan Metode Sorogan
1. tidak efesien karena hanya menghadapi beberapa murid ( tidak lebih
dari 5 orang ), sehingga jika menghadapi murid yang banyak, metode
ini kurang begitu tepat
2. membuatmurid cepat bosan karena metode ini menuntut kesabaran,
kerajinan, ketaatan, dan disiplin pribadi.
3. Murid terkadang hanya menangkap kesan verbalisme semata terutama
mereka yang tidak mengerti terjemahan dalam bahasa tertentu.
(Jaelani,2018)
Kelemahan sistem Sorogan secara umum ialah bahwa sistem
ini kurang diminati oleh sebagian besar santri di Pesantren-pesantren
pada umumnya, hanya sebagian santri senior dan ustad junior yang
aktif mengikutinya. Menurut Zamaksary Dhofier, bawa sistem
Sorogan merupakan bagian yang paling sulit dari keseluruhan sistem
pendidikan Islam radisional, karena sistem ini menuntut kesabaran,
ketekunan, kerajinan, ketaatan, dan kedisiplinan pribadi
santri.(Majid,2010:132)
3. Pembelajaran
a. Pengertian Pembelajaran
Istilah pembelajaran bermakna sebagai upaya untuk
membelajarkan seseorang atau kelompok orang melalui berbagai
upaya(effort) dan berbagai strategi, metode, dan pendekatan kea rah
pencapaian tujuanyang telah direncanakan. Pembelajaran dapat pula
dipandang sebagai kegiatan guru secara terprogram dalam desain
intruksional untuk membuat siswa belajar secara aktif yang
menekankan pada penyediaan sumber belajar. Dengan demikian,
pembelajaran pada dasarnya merupakan kegiatan terencana yang
mengodisikan/merangsang seseorang agar bisa belajar dengan baik
agar sesuai dengan tujuan pembelajaran ( Abdul Majid, 2014:109-110
).
Pembelajaran adalah suatu usaha yang disengaja, bertujuan,
dan terkendali agar orang lain belajar atau terjadi perubahan yang
relative menetap pada diri orang lain. Usaha tersebut dapat dilakukan
oleh seseorang atau sekelompok orang yang memiliki kemampuan
atau kompetensi dalam merancang atau mengembangkan sumber
belajar yang diperlukan. Dapat pula dikatakan bahwa pembelajaran
adalah usaha yang dilakukan oleh pendidik atau orang dewasa lainnya
untuk membuat pelajar dapat belajar dan mencapai hasil belajar yang
maksimal ( Martinins Yamin, 2013;15 ).
Dengan demikian dari pengertian metode dan pembelajaran
diatas dapat disimpulkan bahwa Metode pembelajaran adalah alat
untuk mencapai tujuan, maka tujuan itu harus diketahui dan
dirumuskan dengan jelas sebelum menentukan atau memilih metode
pembelajaran. Metode pembelajaran menekankan pada proses belajar
siswa secara aktif dalam upaya memperoleh kemampuan hasil belajar.
b. Kesulitan Belajar
Kesulitan belajar merupakan salah satu jenis anak
berkebutuhan khusus ditandai dengan adanya kesulitan dalam
mencapai standard kompetensi yang telah ditentukan dengan
mengikuti pembelajaran konvensional.
Kesulitan belajar merupakan suatu kejadian atau peristiwa
yang menunjukkan bahwa dalam mencapai tujuan pengajaran,
sejumlsh siswa mengalami kesulitan dalam menguasai secara
tuntas bahan yang diajarkan atau dipelajari ( Asrori, 2020:94).
Pada umumnyan kesulitan merupakan suatu kondisi
tertentu yang ditandai dengan adanya hambatan-hambatan dalam
kegiatan mencapai tujuan, sehingga memerlukan usaha lebih giat
lagi untuk dapat mengatasi. (https://www.genpi.co/gaya-
hidup/44204/kenali-7-bentuk-gangguan-kesulitan-belajar-yang-
dialami-anak) diakses pada 11 Oktober 2020, pukul 20:30 wib
24
25
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain
atau lewat dokumen. (Sugiyono,2017:225).
Data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri
pengumpulannya oleh peneliti, misalanya dari biro static, majalah,
Koran, keterangan-keterangan atau publikasi lainnya. Jadi, data
sekunderberasal dari tangan kedua, ketiga, dan seterusnya,artinya
melewati satu atau lebih pihak yang bukan peneliti sendiri.
Melalui data sekunder ini data yang dapat diperoleh adalah
sebagai berikut :
1. History dan geografis Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-In
Desa Sukamaju Kecamatan Rimbo Ulu Kabupaten Tebo.
2. Struktur Organisasi Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-In Desa
Sukamaju Kecamatan Rimbo Ulu Kabupaten Tebo.
27
2. Sumber Data
Sumber data dari penelitian ini adalah peserta didik ( santri )
serta tenaga pendidik ( uatad ). Kemudian sumber data akan terus
dicari dari berbagai pihak sesuai dengan data yang diperlukan dalam
penelitian ini.
pola, menemukan apa yang paling penting, dan yang dipelajari, dan
memutuskan yang dapat diceritakan kepadaorang lain (Moleong,2017:248)
Dalam penelitian ini yang akan dianalisis adalah melalui pendekatan
kualitatif dengan menggunakan cara dedukatif. Dedukatif adalah suatu
proses berfikir dengan mengemukakan permasalahan yang bersifat umum
kemudian dibahas kepada permasalahan yang bersifat khusus. Analisis
data meliputi :
1. Reduksi Data
Reduksi data merupakan proses berfikir sensitive yang memerlukan
kecerdasan dan keluasan dan kedalaman wawasan yang
tinggi(Sugiyono,2017:249).
Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data.
Mereduksi data berarti merangkum, memilih, hal-halyang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.
Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan, perhaian
pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data-data kasar
yang muncul dari catatan-catatan yang tertulis dilapangan. Reduksi data
dilakukan selama penelitian berlangsung.
Masalah dalam membaca kitab Fathul Qorib dengan menggunakan
metode Sorogan diambil melalui wawancara dan observasi.
2. Penyajian Data
Setelah melalui reduksi data langkah selanjutnya dalam analisis data
adalah penyajian data atau sekumpulan informasi yang memungkinkan
peneliti melakukan penarikan kesimpulan. Dalam penyajian data, maka
data terorganisasikan, tersusun dalam pola ubungan, sehingga akan
semakin mudah dipahami. Display data, maka akan memudahkan untuk
memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan
apa yang dipahami tersebut ( Sugiyono, 2017: 249).
30
3. Triangulasi
Dalam teknik pengumpulan data, Triangulasi diartikan sebagai
teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai
tekniik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada (Sugiyono,
2019: 241)
Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu diluar data pokok. Untuk keperluan pengecekan
atau sebagaipembanding terhadap data ini, terdapat empat macam teknik
pemeriksaan menggunakan sumber, metode, penyidik, dan teori.
(Moleong, 2017:178 ).
Hal ini dapat dicapai dengan jalan :
a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara
b. Membandingkan dengan apa yang dikatakan orang dideepan umum
dengan apa yang dikatannya secara pribadi.
c. Membandingkan apa yang dikatakan orang orang tentang situasi
penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.
d. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai
pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, danorang
berpendidikan.
e. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang
berkaitan.
32
33
BAB IV
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. TEMUAN UMUM
1. Sejarah Singkat Berdirinya Pondok Pesantren Hidayaul Mubtadi-
in
Pada tahun 1991 M. Pergilah K. M. Yunus beserta keluarga
hijrah menuju tanah seberang Indonesia bagian barat atas izin dan doa
restu K.H.Zuhdi (Pengasuh Pon-Pes Miftakhul Ulum Pati- Jawa Tengah
). Di Sumatera Sang Kyai Bertempat Tinggal Di Jalan Lawu Ujung
Unit VIII Kec. Rimbo Ulu Kab. Tebo Provinsi Jambi.
Hari berganti hari bulan berganti bulan masyarakat sekitar kian
memahami sosok sang Kyai sebagai guru ngaji dan pendakwah sejati.
Tidak Sulit bagi masyarakat untuk mengenal Kyai karena
keseharian beliau yang bisa membaur dengan keadaan masyarakat yang
bermacam- macam latar belakangnya. Kepercayaan masyarakat untuk
menitipkan putra- putri nya agar di didik oleh sang Kyai mulai tumbuh,
berawal dari 7 santri kemudian bertambalah menjadi sekitar 30 santri.
Kian hari kian bertambah santri yang belajar makin berkurang
pula tempat yang di gunakan untuk mengajar, maka masyarakat mulai
bergotong royong untuk membangun Mushola. Sungguh kerjasama
yang baik semangat yang luar biasa yang di rasakan oleh masyarakat
waktu itu.
Hingga terbangunlah sebuah musholla kecil yang terletak di
tengah- tengah lebat nya rumput ilalang pada waktu itu.
Alunan suara santri yang bertalu- talu melafalkan setiap huruf-
huruf Hijaiyah yang di ajarkan selalu menghiasi susasana pada sore hari
pada madrasah diniyah.
Dalam tahun ke 4 perjuangan nya masyarakat semakin
yakin akan perjuangan sang Kyai hingga tepatnya pada tahun 1995
masyarakat meminta .K.M. Yunus beserta keluarga menempati masjid
34
Agung. Dari situlah cikal bakal Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-in
di rintis. atas doa restu para masyayikh Pon-Pes Lirboyo Kediri.maka
diberilah nama "Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-In"
Setelah berdirinya Pondok Pesantren maka mulailah berkembang
Unit- unit pendidikan yang ada di pondok pesantren hidayatul mubtadi-
in.
Madrasah Tsanawiyah
Madrasah Aliyah
Madrasah Diniyah Ula
Madrasah Diniyah Wustho
SDIT Al Yunusi
Ketika Pondok Pesantren kian menampakan perkembangannya
keluarga besar Pondok Pesantren harus kehilangan seorang pejuang
sejati seorang figur karismatik.
dengan di panggil nya Sang Pendiri Menghadap Sang Kholiq tepat
hari jumat wage dirumah sakit umum Tebo.
Selamat jalan sang Kyai perjuangan mu tidak akan pernah lekang
oleh waktu tak akan pernah sirna termakan oleh masa. semoga Amal
sang Kyai di terima di sisihnya. Amin. Dan Ahli Bait nya istiqomah
meneruskan perjuangan nya. Dan pimpinan Pondok Pesantren di
teruskan oleh K.H. Muhammad Shoim Yunus yaitu putra pertama dari
pendiri pondok pesantren Hidayatul Mubtadi-in.
Kini zaman semakin berkembang, teknologi semakin canggih,
maka pondok pesantren Hidayatul Mubtadi-in ini juga tidak tertinggal
dengan perkembangan zaman. Sehingga pada tahun 2011 mulai di buka
kursus atau ekstrakurikuler di pondok pesantren ini yang meliputi :
1. Kursus bahasa Inggris
2. Kursus Elektronik
3. Kursus Komputer ( multimedia )
4. Kursus Menjahit
Dengan berkembangnya program-program di pondok pesantren
ini maka semakin bertambah banyak pula santri yang belajar di pondok
pesantren Hidayatul Mubtadi-In ini.
Hingga pada tahun 2018 mulai kembali di buka program
pendidikan baru yaitu Madrasah Muallimin Muallimat ( M2 ).
Madrasah ini merupakan kolaborasi antara pendidikan formal dan juga
pendidikan non-formal. Madrasah ini berjalan sangat efektif di Pondok
pesantren Hidayatul Mubtadi_in. Dan pengasuh pondok pesantren akan
terus mengembangkan kualitas pendidikan di pesantren Hidayatul
Mubtadi-in Rimbo Ulu kabupaten Tebo Jambi ini.
5 Masjid 1
6 Perpustakaan 1
7 Asrama Putra 3
8 Asrama Putri 9
9 Ruang Komputer 1
10 Kantor sekolah 1
11 Ruag Menjahit 1
12 Lapangan 2
13 Koperasi 1
16 Gedung Toriqoh 1
17 Kamar mandi 3
18 Dapur 1
19 Gudang 1
S. Pd - 1987 Inggris
6 Siti Qomariah, 25 - 07 SI SWASTA Matematika
S.Pd - 1983
7 Siti SI SWASTA Pendidikan
02 – 11 Kewargane
Normawadah, S.
- 1979 garaan
Pd
8 SI SWASTA Bahasa
20 – 06 Arab &
Juwahir, S,Pd.I Akidah
- 1977
Akhlak
9 SI SWASTA Sejarah
Agus Sunaryo, 10 – 06 Kebudayaan
S.Pd.I - 1977 islam
3 Evi Nuriawati
4 Fidiana
8 Nur Aini
12 Siti Maryamah
2 Indra unawan
3 Aji
4 Jayadi Wahono
5 Anat Riyansyah
6 Sugi
7 Khotibul Umam
Dan santri akan merasakan manfaat dari sorogan itu sendiri ketika
mereka membaca kitab-kitab yang lainnya dan ketika mereka sudah
menjadi alumni ataupun sudah mengajar maka mereka akan merasakan
manfaat dari sorogan tersebut yang mempermudah mereka dalam
membaca danmemahami isi kitab yang mereka baca. Buah dari Sorogan
ini akan mendampingi ata menjadi bekal mereka ketika mereka
mengajarkan kitab kuning. (wawancara dengan ustad Alfyan pada
tanggal 13 April 2021 )
2. Keumtungan bagi Pondok Pesantren
Keuntungan yang diperoleh Pondok Pesantren Hidayatul
Mubtadi-in dengan diterpakannya metode Sorogan ini adalah metode
ini sangat membantu mata pelajaran-mata pelajaran yang lainnya.
Misalnya mata pelajaran yang diajarkan pada sekolah formal Madrasah
Aliyah (MA) materi memahami isi kandungan dari sebuah ayat. Dengan
santri yang sudah terbiasa dengan membaca kitab dengan metode
sorogan, mereka akan dengan mudah memahami isi dari kandungan
sebuah ayat tersebut karena mereka sudah terbiasa memahami dari kosa
kata, nahwu shorof, dan memahami kalmat-kalimat bahasa arab. Karena
ketika membaca kitab dengan Sorogan mereka bisa melakukan dengan
baik dan benar, maka begitu pula mereka membaca kitab atau kalimat-
kalimat yang lain mereka juga bisa membaca dan memahaminya
dengan baik ( wawancara dengan ustad Alfyan pada tanggal 13 April
2021 )
Keuntungan lainya yaitu dengan diterapkan metode Sorogan ini
yang sangat membantu santri dalam membaca dan memahami kitab
kuning, maka ketika terdapat even atau perlombaan membaca kitab atau
sering disebut dengan MQK ( Musabaqoh Qiroatul Kutub ), maka ustad
atau kyai bisa mengirimkan banyyak santri untuk mengikuti
perlombaan tersebut karena santri-santri yang bisa membaca kitab
dengan baik dan benar akan diikutsertakan dalam perlombaan tersebut.
Dengan diterapkannya metode Sorogan maka pondok pesantren akan
melahirkan santri-santri yang sudah maksimal dalam membaca dan
memahami kitab kuning tersebut. ( wawanca dengan Pengasuh pondok
pesantren Hidayatul Mubtadi-In pada tanggal 18 Maret 2021 )
3. Keuntungan bagi umum
Metode Sorogan tentunya banyak menguntungkan secara
keseluruhan. Tentunya tidak lepas ketika santri sudah menyelasikan
studinya di pondok pesantren tentunya mereka akan berhadapak dan
berkecimpung dalam masyarakat. Tentunya dikatakan alumni pondok
pesantren tentunya agan dipergunakan bagi masyarakat untuk mengajar
atapun lain sebagainya. Ketika alumni santri sudah bermasyarakat maka
mereka memiliki peran yang cukup penting. Misalnya ketika alumni di
percayakan oleh masyarakt untuk menjadi tenaga pendidik di madrasah
maupun sekolah, mengisi majelis ta’lim, maka sorogan membaca kitab
sangat bermanfaat. Seperti ketika masyarakat hendak bertanya
mengenai fiqhiyah maka alumni akan tetap bisa menjelaskan apa yang
mereka pertanyakan dengan benar. (wawancara dengan ustad Alfyan
pada tanggal 13 April 2021
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan kajian teori dan hasil penelitian di lapangan, maka
peneliti dapat menyimpulkan bahwa hasil penelitian tentang Implementasi
Metode Sorogan Dalam Pembelajaran Fiqih Pada Kitab Fathul Qarib di
Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-In Kecamatan Rimbo Ulu Kabupaten
Tebo adalah sebagai berikut :
1. Penerapan metode Sorogan dalam pembelajaran fikih pada kitab Fathul
Qarib di pondok pesantren Hidayatul Mubtadi-In diterapkan sudah
hampir maksimal. Saat proses pembelajaran fikih pada membaca kitab
fathul qarib ustad dan santri melaksanakan metode sorogan dengan baik.
Metode Sorogan juga sangat membantu santri dalam membaca dan
memahami kitab fathul qarib dengan baik.
2. Kendala yang utama yang dialami santri adalah dari pemahaman si santri
yang belum maksimal mengenai membaca kitab. Dikarenakan
pembelajaran sebelumnya seperti pelajaran nahwu dan shorof ketika
mereka masih ditingkat dasar itu kurang maksimal. Dengan adanya
sebuah kendala tersebut tentunya ustad akan mencari solusi untuk
mengatasinya dengan cara Ustad selalu mengulang materi maupun ilmu
nahwu sorof maupun tarkib atau I’rob-I’rob dalam bahasa arab agar
mereka terbiasa dalam membaca kitab kuning. Dengan begitu santri akan
terus terbiasa dan mampu membaca kitab kuning.
3. Pencapaian dan keuntungan dari Implementasi metode Sorogan dalam
pembelajaran fikih pada kitab Fathul Qarib di pondok pesantren
Hidayatul Mubtadi-In pencapaian santri yang hampir maksimal dalam
membaca dan memhami dari isi kitab kuning salah satunya kitab Fathul
Qarib. Keuntungan yang diperoleh setiap tahunnya pondok pesantren
hidayatul mubtadi-in selalu mengirimkan santri untuk mengikuti
perlombaan dari tingkat kecamatan kabupaten provinsi maupun Nasional.
dan pada tahun 2018 santri dapat meraih juara tingkat Nasional di Jakarta
56
B. Saran
Saran yang terkait tentang Implementasi metode Sorogan dalam
pembelajaran fikih pada kitab Fathul Qarib di pondok pesantren
Hidayatul Mubtadi-In antara lain :
1. Untuk Pondok Pesantren
Kiranya agar lebih meningkatkan kembali metode sorogan yang ada
agar kualitas santri dalam membaca kitab lebih maksimal lagi.
2. Untuk Ustad
Lebih ditingkatkan kembali penegasan dan motivasi pada metode
Sorogan agar santri lebih tekun dalam belajar membaca dan
memahami kitabfathul qorib. Dan perhatian khusus dan lebih agar
santri lebih bersemangat ketika sorogan.
3. Untuk Santri Sorogan
Untuk lebih giat dan lebih semangat dalam mempelajari dan
memahami kitab-kitab kuning
DAFTAR PUSTAKA
JMoleongLaxy,(2017)MetodologiPenelitianKualitatif.(Bandung:PT.Rosda
Karya)
58
Hikmah Kedaton Bandar Lampung,(Doctoraldissertation, UIN
Raden Intan Lampung.
http://repository.radenintan.ac.id/4427/1/SKRIPSI%20FULL.pdf
https://www.genpi.co/gaya-hidup/44204/kenali-7-bentuk-gangguan-
kesulitan-belajar-yang-dialami-anak yang diakses pada 11
Oktober 2020, pukul 20:30 wib.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1
A. TEMPAT PENELITIAN
Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi- In Kecamatan Rimbo Ulu Kabupaten
Tebo
B. PEDOMAN OBSERVASI
1. Penerapan metode sorogsn dalam pembelajaran fikih pada kitab fathul qorib
2. Kemampuan ustadz dalam mengelola pelaksanaan sorogan pada santrinya
pada kelas II wusto Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-In
3. Lokasi diselenggarakannya metode sorogan
4. Pencapaian yang diperoleh santri setelah dilaksanakannya metode sorogan
5. Respon santri dalam pelaksanaan sorogan dalam pembeljaran fikih pada
kitab fathul qorib di Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-in
6. Penerapan tata tertib yang dilakukan oleh gru/ustad dalam pelaksanaan
metode sorogan dan solusi yang dilakukan ustad/ guru untuk menangani
kendala-kendala yang dialami.
C. PEDOMAN WAWANCARA
1. Wawancara dengan ketua yayasan Pondok Pesantren
a. Bagaimana pelaksanaan metode Sorogan di Pondok Pesantren ini ?
b. Bagaimana kondisi santri di pondok pesantren?
c. Apa tujuan diterapkannya metode sorogan pada pembelajaran fikih
pada kitab fathul qorib ini ?
2. Wawancara dengan Ustad/guru yang mengajar Sorogan di kelas II wuatho
a. Bagaimana implementasi metode sorogan dalam pembeljaran fikih
pada kitab fathul qorib kelas II wustho ?
b. Bagaimana teknik pembelajaran guru/ustad ketika menerapkan metode
sorogan pembeljaran fikih pada kitab fathul qorib kelas II wustho ?
c. Mengapa di Pondok Pesantren memilih menerapkan metode sorogan
sebagai alternative pembelajaran fikih pada kitab fathul qorib ?
d. Apa kendala yang dialami dalam mengimplementasikan metode
sorogan pembeljaran fikih pada kitab fathul qorib kelas II wustho ?
e. Bagaimana solusi yang dilakukan saat menghadapi kendala-kendala
tersebut ?
f. Apa kendala utama yang cukup mengganggu selama ini ?
g. Bagaimana pencapaian yang diperoleh dari penerapan metode sorogan
ini ?
h. Apa keuntungan yang diperoleh dari penerapan metode sorogan
pembeljaran fikih pada kitab fathul qorib kelas II wustho ?
3. Wawancara dengan santri kelas II wustho
a. Bagaimana membaca kitab fathul qorib dengan menggunakan metode
sorogan ?
b. Apa kesulitan yang dialami ketika pelaksanaan metode sorogan
pembeljaran fikih pada kitab fathul qorib?
c. Apa kah metode sorogan ini mempermudah proses membaca kitab
fathul qorib pada pembelajaran fikih ?
D. PEDOMAN DOKUMENTASI
7. Hiatoris Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-In
8. Geografis Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-In
9. Visi dan misi Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-In
10. Sarana pra sarana Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-In
11. Struktur organisasi Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-In
12. Keadaan tenaga pendidik dan kependidikan Pondok Pesantren
Hidayatul Mubtadi-In
13.
KEMENTERIAN AGAMA RI
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Jl. Jambi-Ma.Bulian Km.16 Simp.Sungai Duren Kab.Muaro Jambi 36363
Tanda Tangan
No Tanggal Materi Bimbingan
Pembimbing
Penyerahan surat penunjukan dosen
1. 08 September 2020
pembimbing
2. 02 Oktober 2020 Bimbingan Proposal
6 Apakah tanda baca titik, koma, titik dua dst), format footnote,
bibliography, font, spasi, huruf besar dan kecil, ukuran kertas,
dan margin sudah mengikuti standar yang ditentukan?
CATATAN:
*Jika masih terdapat pertanyaan yang jawabannya BELUM, maka selesaikan masalah
ini dahulu sebelum anda menemui Bagian Akademik untuk mendaftarkan Skripsi anda.
Pihak Akademik tidak akan mendaftarkan Skripsi anda jika masih ada pertanyaan diatas
yang dijawab “BELUM”.
*Jika anda merasa kesulitan menjawab sebagian pertanyaan diatas, mintalah waktu
untuk berkonsultasi dengan Pembimbing, Ketua Jurusan/Program Studi anda atau Wakil
Dekan I (Bidang Akademik).
Saya Lena Susanti bersama ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa checklist
diatas sudah saya jawab dengan benar dan bertanggung jawab.
Setelah membaca dan memperhatikan dengan cermat, kami para pembimbing Skripsi
dengan judul diatas bersama ini menyatakan bahwa pernyataan mahasiswa diatas telah
kami periksa dengan teliti dan benar adanya. Kami bertanggung jawab sepenuhnya
sebagai pembimbing.
Pembimbing I Pembimbing II
DAFTAR RIWAYAT
( CURRUCULUM VITAE
Email/Surel : laina0806@gmail.com
Agama : Islam
Pendidikan Formal :