PENDIDIKAN ISMUBA
BERBASIS ASESMEN KOMPETENSI MINIMUM
Tahun Pelajaran 2023/2024
1. Penyusunan soal menggunakan pola penyusunan soal AKM (Asesmen Kompetensi Minimum), model Asesmen Nasional (AN).
2. Soal AKM meliputi komponen: (1) konten, (2) konteks dan (3) level proses kognitif.
3. Konten untuk literasi membaca dibagi dalam tiga kelompok yaitu (1) ayat Al Qur’an atau hadist nabi, (2) teks informasi dan (3) teks fiksi.
4. Konten pada asesmen akhir sekolah/madrasah ini didasarkan pada (1) kurikulum ISMBUA tahun 2017 dan Buku Pendidikan Ismuba terbitan
Majelis Dikdasmen dan PNF Pimpunan Pusat Muhammadiyah.
5. Konteks pada AKM dibedakan menjadi tiga, yaitu personal, sosial budaya, dan saintifik.
6. Level proses kognitif atau level kompetensi dibedakan menjadi tiga level, yaitu: (a) menemukan informasi (acces & retrieve), (b) memahami
(interpret & integrate), dan mengevaluasi dan merefleksi (evaluate & reflect).
7. Untuk lingkup materi yang sama bisa digunakan untuk mengukur tiga level yang berbeda.
8. Untuk subkompetensi level proses kognitif dapat dilihat pada kisi-kisi soal.
9. Untuk rincian subkompetensi dapat dilihat materi pada pada buku/silabus Mata Pelajaran Pendidikan ISMUBA yang disesuaikan dengan
konteks dan konten kurikulum Pendidikan ISMUBA tahun 2017.
10. Satu teks/wacana dapat digunakan untuk beberapa butir soal atau beberapa level kognitif yang berbeda-benda.
11. Proporsi materi pokok yang diujikan, untuk kelas IX 60%, kelas VII dan VIII masing-masing 20%.
12. Ketentuan tingkat kesulitan, soal mudah 25%, sedang 50% dan sulit 25%.
13. Untuk memudahkan penyusuan butir soal dapat menggunakan format sebagai mana contoh terlampir.
CONTOH CARA MENYUSUN SOAL
Jenjang SMP/MTs
Konten Teks Informasi
Konteks Personal
Kompetensi (Level Kognitif) Menemukan informasi (acces & retrieve)
Subkompetensi Mengidentifikasi
Rincian kompetensi Mengidentifikasi Struktur Pemerintahan Bangsa Arab
Bentuk soal Pilihan Ganda
Contoh soal:
Teks Informasi dengan kategori personal
Pemerintaham bangsa Arab memiliki struktur pemerintahan yang terdiri dari beberapa dewan dan struktur. Dewan dan struktur memiliki ketugasan masing-
masing. Di era pemerintahan Qushai, membentuk suatu dewan pemerintahan yang berfungsi untuk melayani kepentingan pemerintah dan rakyat. Dewan tersebut
terdiri dari Al-Liwa yang bertugas membawa panji-panji dalam peperangan. Al-Hijabah dewan yang memegang kunci Ka’bah dan melayani segala urusan yang
berkaitan dengan Ka’bah. Ar-Rifadah yaitu dewan yang mengurusi makanan bagi jema’ah Haji. As-Siqoyah yaitu dewan yang melayani minuman bagi jam’ah
Haji. Kakek Nabi Muhammad SAW, Abdul Mutholib sosok yang dipercaya terpenting dalam mengelola keseharian, pemeliharaan dan memastikan keamanan
serta membuka dan menutup pintu Ka’bah.
Jenjang SMP/MTs
Konten Teks Informasi
Konteks Sosial
Kompetensi (Level Kognitif) Memahami (interpret & integrate)
Subkompetensi Menguraikan
Rincian kompetensi Menguraikan Sejarah Berdirinya Daulah Abbasyiyah
Bentuk soal Pilihan Ganda
Contoh soal:
Teks Informasi dengan kategori sosial
Pada abad ketujuh terjadi pemberontakan di seluruh negeri menjelang akhir masa pemerintahan daulah Umayyah. Pasukan Marwan ibn Muhammad dari
Dinasti Umayyah melawan pasukan Abu Abbas. Pemberontakan tersebut ditengarai ketidakpuasan pasukan Abbas terhadap pemerintahan Dinasti Umayyah.
Pemberontakan yang dilakukan oleh pasukan Abu Abbas As Saffah merupakan pasukan gabungan yang terdiri dari kalangan Khawarij, Syi’ah, Mawali dan Bani
Abbas. Upaya merebut kekuasaan dari Bani Umayyah disebabkan oleh beberapa motif: pertama, kelompok Bani Abbas tidak senang gaya hidup mewah pejabat
daulah Umayyah. Kedua, kelompok Syi’ah yang sejak awal mendukung kepemimpinan Ali bin Abi Thalib dan adanya peristiwa karbala yang menewaskan cucu
Rasulullah SAW. Ketiga, kelompok Mawali yang tidak senang dengan strata sosial menjadikan Mawali kasta kedua. Keempat, kelompok Khawarij kelompok
yang sejak awal tidak mengakui pemerintahan Umayyah. Abu Abbas Ash-Shafah memimpin penumbangan pemerintahan Daulah Umayyah. Termasuk kelompok
manakah Abu Abbas Ash-Shaffah?
a) Khawarij
b) Syi’ah
c) Abbas
d) Mawali
Jawaban: c) Abbas
Catatan:
Penyusun soal dapat mengembangkan soat-soal lian berdasar teks wacana di atas yang sama.
3. Contoh soal model 3.
Soal No 3
Jenjang SMP/MTs
Konten Teks Informasi
Konteks Sosial
Kompetensi (Level Kognitif) Mengevaluasi dan merefleksi (evaluate & reflect)
Subkompetensi Refleksi
Rincian kompetensi Merefleksikan Nilai-Nilai Budaya Islam yang Berkemajuan
Bentuk soal Pilihan Ganda
Contoh soal:
Teks Informasi dengan kategori sosial
Muhammadiyah sebagai organisasi pembaharuan senantiasa melakukan pembaharuan lintas zaman dan peradaban. Pembaruan Muhammadiyah abad
pertama melalui pembangunan basis kesadaran dan kecerdasan melalui sekolah, penyantunan yang lemah melalui Penolong Kesengsaraan Oemoem (PKO) dan
Roemah Miskin, telah menjadi milik bangsa. kini Muhammadiyah dituntut untuk menemukan pembaharuan dan ijtihad baru yakni bergerak dan menjadi pilar
dalam penanggulangan bencana dan resolusi konflik, pemberdayaan masyarakat, dan pengumpulan dana umat. Diantara ijtihad abad kedua Muhammadiyah
melalui pengumpulan dana ummat melalui lazismu merupakan cerimanan nilai-nilai budaya Islam berkemajuan yang dilakukan oleh persyarikatan
Muhammadiyah. Banyak dampak yang dihasilkan dengan adanya Lazismu. Apa dampak dari adanya Lazismu terkait dengan nilai-nilai budaya Islam
berkemajuan?
a) Menumbuhkembangkan nilai dan budaya ekonomi Islam
b) Menumbuhkembangkan nilai dan budaya sosial
c) Menumbuhkan nilai dan budaya kepemimpinan
d) Menumbuhkan nilai dan budaya pendidikan
Catatan
Penyusun soal dapat mengembangkan soat-soal lain berdasar teks wacana tersebut.