Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


PERKEMBANGAN AGAMA ISLAM DI INDIA, MESIR, TURKI, DAN INDONESIA

Kelompok 2
Anggota :
1. Achmad bagus ardiansyah
2. Alya kartika putri berlian
3. Basmallah dezwa wahab
4. Muhammad fatur affandi
5. Ridha naura triviana
6. Sahara fitriana salim
7. Syafira eka wulandari
8. Zackry dwiananta

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang sudah melimpahkan rahmat, taufik, dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyusun tugas Pendidikan Agama Islam ini dengan baik
serta tepat waktu.

Tugas ini kami buat untuk memberikan ringaksan tentang bagaimana dan dari mana saja islam
menyebar ke beberapa negara. Mudah-mudahan makalah yang kami buat ini bisa menolong
menaikkan pengetahuan kita jadi lebih luas lagi.
Kami menyadari kalau masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini. Oleh sebab itu,
kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna kesempurnaan
makalah ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bpk. Surahman, guru mata pelajaran
pendidikan agama islam. Kepada pihak yang sudah menolong turut dan dalam penyelesaian
makalah ini. Atas perhatian serta waktunya, kami sampaikan banyak terima kasih.

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Peradaban agama Islam yang dimulai dari turunnya wahyu pertama pada tahun 700 M tahun
yang diturunkan kepada rasul yang terakhir yaitu Muhammad bin Abdullah di Gua Hira, (Arab
Saudi) sampai dengan sekarang. Masa pembaharuan (modern) bagi dunia Islam adalah masa
yang dimulai dan tahun 1800 M sampai sekarang. Masa pembaharuan ditandai dengan adanya
kesadaran umat Islam terhadap kelemahan dirinya dan adanya dorongan untuk memperoleh
kemajuan dalam berbagai bidang, khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Seiring berjalannya waktu, perkembangan islam semakin luas hingga ke beberapa wilayah,
oleh karena itu tujuan penyusunan makalah ini ialah mencakupi materi perkembangan islam di
beberapa wilayah meliputi Mesir, India, Turki dan Indonesia

1.2 Rumusan Masalah

Penulis sudah menyusun sebagian permasalahan yang hendak dibahas dalam makalah ini.
Ada pula sebagian permasalahan yang hendak dibahas dalam karya tulis ini antara lain:

1. Bagaimana perkembangan islam di India?


2. Bagaimana perkembangan islam di Mesir?
3. Bagaimana perkembangan islam di Turki?
4. Bagaimana perkembangan islam di Indonesia?

1.3 Tujuan Masalah

Bersumber pada rumusan permasalahan yang disusun oleh penulis di atas, hingga tujuan
dalam penyusunan makalah ini merupakan bagaikan berikut:

1. Mengetahui perkembangan islam di India.


2. Mengetahui perkembangan islam di Mesir.
3. Mengetahui perkembangan islam di Turki.
4. Mengetahui perkembangan islam di Indonesia.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PERKEMBANGAN ISLAM DI INDIA

Saat ini, Islam menjadi salah satu agama yang memiliki pemeluk terbesar di dunia.
Di India, yang mayoritas masyarakatnya beragama Hindu, Islam merupakan agama dengan
jumlah pemeluk terbesar kedua.

Pada 2019, umat Islam India berjumlah sekitar 204.000.000 orang. Hal ini membuat populasi
muslim India adalah yang terbesar ketiga di dunia.

Sejarah masuknya Islam di India sendiri memiliki beberapa versi. Sebagian sejarawan
menyatakan bahwa agama Islam masuk ke India sejak masa pemerintahan Khalifah Umar bin
Khattab (634-644).

Selain itu, ada pula yang berpendapat bahwa Islam masuk India dibawa oleh Dinasti Bani
Umayyah.

Periode Kekhalifahan Umar bin Khattab


Para sejarawan Timur Tengah berpendapat bahwa Islam masuk ke India pada abad ke-7, lebih
tepatnya pada masa Khalifah Umar bin Khattab (634-644).

Kala itu, Khalifah Umar bin Khattab memerintahkan ekspedisi ke India yang bertujuan
menyebarkan agama Islam.

Pada tahun 644, setelah Khalifah Umar bin Khattab meninggal, pasukan Islam berhasil
menaklukkan Makran di Baluchistan.

Setelah berhasil menguasai Makran, islam berkembang pesat di India, terutama pada masa
Bani Umayyah.

Dalam ekspedisi tersebut, pasukan Bani Umayyah yang berada di bawah pimpinan Muhammad
bin Qasim berhasil menguasai Sind. Setelah itu, orang-orang Arab mulai masuk dan
mengembangkan kehidupan di India pada tahun 871. Orang-orang Arab kemudian mendirikan
komunitas dan membaur dengan warga lokal, hingga Islam berkembang pesat.

Dalam perkembangannya, umat Islam di India dapat digolongkan ke beberapa kelompok, yaitu:
Umat Islam imigran yang banyak ditemukan di Sind dan Punjab. Umat Islam keturunan
bangsawan dan tentara dari kerajaan Islam yang banyak menghuni Deccan. Umat Islam
keturunan Arab yang banyak menghuni pantai barat India.

Periode Dinasti Ghaznawiyah Pada periode berikutnya, penyebaran Islam di India dilakukan
oleh Sultan Mahmud dari Dinasti Ghaznawiyah (975-1187) dari Persia. Disebutkan bahwa
persebaran Islam yang dilakukan oleh Sultan Mahmud setelah menaklukkan India adalah
dengan cara pemaksaan. Masyarakat lokal India yang masih beragama Hindu-Buddha dipaksa
oleh Sultan Mahmud memeluk Islam dengan cara menindas maupun khitanan paksa.
2.2 PERKEMBANGAN ISLAM DI MESIR

Perkembangan Islam di Mesir tentu tidak terlepas dari peranan para penguasa Islam di Mesir.
Dinasti pertama yang berkuasa di Mesir secara mandiri adalah Dinasti Fatimiyah. Dinasti
Fathimiyah merupakan dinasti yang beraliran Syiah. Dinasti ini didirikan di Tunisia pada tahun
909 M.11 sebagai tandingan bagi penguasa dunia Muslim saat itu yang berkuasa di Baghdad
yaitu Bani Abbasiyah. Dinasti Fathimiyah didirikan oleh Said Ibn Husain.12
Islam mencapai kejayaannya di Mesir pada masa khalifah yang kelima, Abu Manshur Nizar al-
Aziz (975-996 M.). Dalam pemerintahannya, Dia mampu menyaingi Dinasti Abbasiyah di
Baghdad. Al-Azizi bahkan menghabiskan uang dua juta dinar
untuk membangun istana yang dapat menyaingi istana Abbasiyah.13 Khalifah al-Aziz
dikenal sebagai seorang yang bijaksana dan paling murah hati. Dia hidup di kota Kairo
yang mewah dan cemerlang, dikelilingi beberapa mesjid, istana, jembatan, dank anal- kanal
yang baru, serta memberikan toleransi yang tidak terbatas kepada umat Kristen,
sesuatu yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya.
Islam mencapai kejayaannya di Mesir pada masa khalifah yang kelima, Abu
Manshur Nizar al-Aziz (975-996 M.).
Dalam pemerintahannya, Dia mampu menyaingi Dinasti Abbasiyah di Baghdad. Al-Azizi bahkan
menghabiskan uang dua juta dinar untuk membangun istana yang dapat menyaingi istana
Abbasiyah. Khalifah al-Aziz dikenal sebagai seorang yang bijaksana dan paling murah hati. Dia
hidup di kota Kairo yang mewah dan cemerlang, dikelilingi beberapa mesjid, istana, jembatan,
dank anal-kanal yang bar, serta memberikan toleransi yang tidak terbatas kepada umat
Kristen,sesuatu yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya.

Setelah al-Aziz wafat, Dia digantikan oleh Abu Ali Manshur al-Hakim (996.
1021 M.). I* Di bawah pemerintahannya, Dinasti Fathimiyah mulai mengalami masa
kemunduran. Pada saat itu, Dia
mash berumur 11 tahun. Masa pemerintahannya ditandai dengan
tindakan-tindakan kejam yang menakutkan. Dia membunuh beberapa orang wazirnya,
menghancurkan beberapa gereja Kristen, termasuk di
dalamnya kuburan suci umat Kristen (1009 M.). Pada akhimya, hal inilah yang memicu
schingga Dia terbunuh pada tanggal 13 Pebruari 1021 M. di Mukatam.
Para sejarawan menyimpulkan bahwa kemungkinan pembunuhnya adalah adik perempuannya
sendiriyang bernama Sitt al-Muluk yang pernah tidak diperlakukan secara terhormat olehnya

Setelah al-Hakim meninggal, Dia digantikan oleh al-Zhahir (1021-1035 M.)


yang masih berumur enam belas tahun. Setelah al-Zhahir berkuasa, pemerintahan dinasti ini
makin kacau dan pada akhirnya Shalahuddin al-Ayyubi mengakhiri dinasti
ini pada tahun 1171. Khalifah terakhir Dinasti Fatimiyah adalah al-Adhid (1160-1171 M.)

Setelah Shalahuddin berkuasa, Salahuddin tidak menghancurkan Kairo yang dibangun


Fathimiyah. Ia malah melanjutkannya sama antusiasnya. Ia hanya mengubah paham
keagamaan negara dari Syiah menjadi Sunni. Sekolah, masjid, rumah sakit, sarana rehabilitasi
penderita sakit jiwa, dan banyak fasilitas sosial lainnya dibangun. Peristiwa yang paling terkenal
pada masa Shalahuddin al-Ayyubi adalah Perang Salib (perang antara Kristen dan Islam). Pada
1250 delapan tahun sebelum Baghdad diratakan dengan tanah oleh Hulagu, kekuasaan diambil
alih oleh kalangan keturunan Turki, pegawai Istana keturunan para budak (Mamluk).

Pada masa kekuasaan Dinasti Mamluk, banyak hal yang terjadi. Meskipun masyarakat Islam
pada saat itu dalam kondisi ekonomi yang lemah, mereka mampu bertahan dari serangan
Mongol di bawah pimpin Khulagu Khan. Pada masa dinasti ini, prestasi kaum Muslimin masih
tergolong di bawah dibanding pada masa Abbasiyah. Dinasti ini pula dikenal dengan Dinasti
Mamalik. Mamalik adalah jamak dari kata Mamluk yang berarti budak. Pada mulanya, kaum
budak ini merupakan tawanan Dinasti Ayyubiyah yang kemudian dididik dan dijadikan tentara.
Oleh penguasa Ayyubiyah yang terakhir, Al- Malik al-Salih mereka dijadikan pengawal untuk
menjamin kelangsungan kekuasaannya. Pada masa penguasa ini mereka mendapatkan hak-
hak yang istimewa. pemerintahan sepenuhnya.Dinasti Mamalik ini memang didirikan oleh kaum
Ketika Al-Malik al-Salih wafat (1249 M.) anaknya Turansyah naik tahta.ini, golongan Mamalik
merasa terancam karena Turansyah lebih dekat kepada tentara asal Kurdi yang menjadi
saingannya. Mamalik di bawah pimpinan Aybak dan Baybars berhasil membunuh Turansyah.
Istri Al-Malik al-Salih,
Syajarah al-Duur, seorang yang juga berasal dari golongan Mamalik
mengambil alih pemerintahan sesuai kesepakatan dengan Mamalik. Dia
kemudian menikah dengan seorang tokoh Mamalik yang bernama Aybak. Namun setelah itu
aybak membunuhnya dan mengambil alih pemerintahan sepenuhnya

Pada masa Mamluk berkuasa, banyak hal yang terjadi, di antaranya,


pemerintahan Mamluk berhadil bertahan dari serangan membabi buta bangsa
Mongol. Padahal sebelumnya tidak ada satu dinastipun yang mampu bertahan
darinya, termasuk Abbasiyah di Baghdad. Mereka bahkan mampu mengusir semua pasukan
Salib dari negeri Islam di kawasan Timur. Selain itu mereka juga mampu menghadang
serangan bangsa Portugis yang kemudian dilanjutkan oleh pemerintahan Utsmani.

Akhir dari pemerintahan Mamluk terjadi pada tahun 1517 M.Pada saat itu,
Mamluk dapat ditaklukkan oleh pemerintahan Turki Utsmani. Hal Ini ditandai dengan
terbunuhnya Sultan Thumanbai. Dengan demikian berakhir pula Demenntanan Mamluk di
Mesir.

Pada masa Turki Utsmani, wilayah Mesir tetap dikuasai oleh keturunan Mamluk. Namun
demikian mereka tunduk kepada pemerintahan Turki Utsmani. Pada masa itu, Mamluk telah
membagi wilayah Mesir ke beberapa wilayah. Banyak hal yang terjadi pada saat itu, di
antaranya penyeranganpasukan Perancis ke Mesir di bawahpimpinan Napoleon Bonaparte.
Serangan in menyebabkan Mesir jatuh ke tangan orang-orang Perancis. Napoleon akhirnya
kembali ke Perancis pada tahun 1216 M.

Merasa terkebelakang disbanding bangsa Eropa, akhirnya Muhammad Ali


berupaya menjadikan Mesir sebagai negara modern, mengikuti kemajuan yang telah
dicapai Eropa. Maka pada masa kekuasaanya terjadilah kebangkitan besar, industri-
industri mulai memasuki negeri itu, sekolah-sekolah tinggi juga percetakan-percetakan
mulai berkembang. Dia juga melakukan pembenahan dalam bidang pertanian, industry
dan perdagangan.24 Pada masa kekuasaan al-Khudaiwi Taufiq, Perancis dan Inggris
ikut campur dalam hampir seluruh segi kehidupan di Mesir. Hal itu memunculkan
reaksi sehingga muncul revolusi Ahmad Arabi yang dipadamkan oleh Inggris pada
tahun 1299 H./1882 M.25
Setelah revolusi Ahmad Arabi padam, bermunculan pemimpin-pemimpin
nasional yang mengadakan perlawanan terhadap Muhammad Ali. Orang-orang tersebut
seperti Musthafa Kamil dan Muhammad Farid. Dengan kemunculan perlawanan
terhadap Muhammad Ali, Inggris mulai menarik diri dan memberikan kemerdekaan
Mesir pada tahun 1340 H./1922 M. Setelah itu, ternyata partai Sa’ad Zaghlul
memperoleh kemenangan. Dia adalah sekutu Inggris. Nampaknya demikianlah rencana
Inggris.

Keturunan Muhammad Ali masih berkuasa di Mesir sampai dengan


kemunculan revolusi perwira yang mengalahkan raja al-Faruq pada tahun 1372 H./1952
M. Dengan demikian system republik telah dimulai di Mesir.

2.3 PERKEMBANGAN ISLAM DI TURKI

Awal sejarah Islam di Turki mulai dikuasai oleh Kekaisaran Romawi Timur saat itu pada masa
awal abad Masehi. Dan Kerajaan Bizantium ini juga dikuasai oleh Kerajaan Romawi kalau
diperkirakan kurang lebih 4 abad saja.

Kemudian pada tahun 395, Kekaisaran Romawi mulai terpecah belah menjadi 2 yaitu Romawi
Barat dan Romawi Timur. Lalu Kerajaan Bizantium diambil alih oleh Romawi Timur, kemudian
sejak diambil alih nama kerajaannya diubah.

Berubah menjadi nama Konstantinopel bahkan sejak saat itu mulai dijadikan ibu kota. Sejarah
islam di Turki bagian Romawi Barat jatuh kekuasaan barbar (Goth) pada tahun 476 Masehi.
Dilanjutkan pada abad ke-12, wilayah Konstantinopel mulai dikuasai oleh Kesultanan
Utsmaniyah.

Saat itu penaklukan tersebut mulai dipimpin oleh Muhammad al-Fatih. Bahkan menurut sejarah
pada masa inilah yang tergolong ke dalam masa keemasan Kerajaan Turki Ottoman. Hal ini
dikarenakan memiliki rasa agama Islam yang kental dan menjadikan Istanbul sebagai ibu kota
Turki Usmani.

● Era Utsmaniyah

Kemudian pada Era Utsmaniyah, sejarah Islam di Turki dimulai pada tahun 1453 saat itu
Kesultanan Utsmaniyah mulai berkuasa di Turki. Bahkan di Turki terdapat beberapa gereja-
gereja yang tergolong peninggalan Bizantium. Salah satunya termasuk Hagia Sophia yang
sudah diubah menjadi masjid pada tahun 1920-an.

● Era Modern

Saat Kesultanan Utsmaniyah mulai hancur lalu mulai diteruskan oleh Republik Turki pada tahun
1923. Kemudian keberadaan Islam mulai menjauh akibat perubahan negara Turki dari
kesultanan menjadi negara biasa.

Salah satu efeknya mulai adanya penggunaan Kalender Masehi di beberapa negara
barat. Sejarah islam di Turki selanjutnya mulai dimulai dengan penggunaan kata Tanri
dibandingkan Allah. Bahkan Hagia Sophia mulai diubah lagi menjadi museum.

Dan mulai ada pelarangan pengajaran agama islam hingga pembatasan jumlah Masjid. Lalu
pada masa Reformasi Turki pada 1945 setelah adanya keringanan kontrol politik otoriter pada
tahun 1946. Bahkan banyak orang mulai melakukan praktik keagamaan secara tradisional.

Sejarah islam di Turki selanjutnya dimulai tahun 1950-an, saat itu pemimpin politik mulai
bijaksana untuk bergabung ke dalam advokasi. Hal ini dilakukan untuk menghormati agama
islam di Turki yang sudah ada sejak lama.

Dan pada tahun 1970-1980 an mulai mengalami rehabilitasi politik, hal ini dikarenakan para
pemimpin sekuler mulai menganggap agama. Sebagai salah satu benteng potensi pada
perjuangan ideologis dengan para pemimpin sekuler bagian kiri hingga tengah.

Hal ini juga dibuktikan dengan adanya sebuah kelompok advokasi kecil yang menjadi sangat
berpengaruh adalah Hearth Cendekiawan. Heart Cendekiawan merupakan sebuah organisasi
yang mulai menyatakan bahwa budaya Turki memang benar adanya.

Bahkan keberadaan sejarah islam di negara Turki inilah yang menyebabkan Turki memiliki
populasi terbanyak saat ini. Ditambah dengan beberapa masa yang sempat dilalui oleh umat
Islam hingga beberapa perubahan pada negara Turki sendiri.

2.4 PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA

Perkembangan Islam pada masa modern ditandai dengan kemunduran umat Islam dalam
segala bidang. Dalam akidah dan ibadah tercampur dengan banyak sekali keyakinan dan
praktek yang menyimpang dari Al Quran dan sunnah. Dalam bidang ekonomi dan politik umat
Islam menghadapi laju kolonialisme dan imperialisme yang mengambil alih hampir seluruh
wilayah yang tadinya dikuasai umat Islam. Inilah yang menyebabkan lahirnya berbagai gerakan
pembaharuan Islam.

Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia telah mengalami perubahan yang signifikan.


Indikatornya dapat dilihat dan dirasakan secara kasat mata, di mana Bank-bank Syari’ah dan
bank Mu’amalah telah beroperasi di hampir setiap wilayah (daearah) muslim Negeri ini,
khususnya di perkotaan. Demikianlah juga di bidang fashio kaum wanita seperti jilbab, baju
muslimah telah mengalami perkembangan, begitu pula halnya di sektor pendidikan Tinggi
Islam Indonesia telah mengalami perubahan, demikian juga di bidang Seni-Budaya (musik)
serta literasi (kemampuan bidang karya tulis dan kemampuan berorasi/berpidato) melalui
mimbar-mimbar ceramah dari kaum terpelajar (Ulama) Indonesia.

Perkembangan Islam di Indonesia Ada banyak ulama yang berpengaruh dalam perkembangan
Islam di Indonesia pada masa modern. Beberapa di antaranya sebagai berikut.

*A. Syaikhona Khalil Al-Bangkalani*

Muhammad Khalil lahir pada 27 Januari 1820 di Senenan, Kemayoran, Bangkalan, Madura.
Beliau merupakan putra dari Kyai Abdul Latif. Muhammad Khalil sejak kecil telah menunjukkan
ketekunan dalam mempelajari ilmu-ilmu Islam. Muhammad Khalil sejak kecil dididik ilmu agama
secara langsung oleh ayahnya.
Beberapa pemikiran dan kontribusi Syaikhona Khalil al-Bangkalani dalam perkembangan Islam
pada masa modern sebagai berikut.

1) Mendidik para santrinya dengan baik sehingga menjadi ulama yang berilmu dan berintegritas
pada agama maupun bangsa.
2) Berperan melakukan perlawanan pada Belanda.
3) Berperan dalam kelahiran Nahdatul Ulama.

*B. K. H. Hasyim Asy'ari*

Muhammad Hasyim Asy'ari lahir pada 10 April 1875 M atau 24 Zulqaidah 1287 H. Beliau
merupakan putra ketiga dari sebelas bersaudara. Ayahnya bernama Kyai Asy'ari, pemimpin
salah satu pesantren besar di Jombang, Jawa Timur.

Hasyim Asy'ari kembali ke Indonesia pada 1899 kemudian mendirikan Pesantren Tebuireng
Ada banyak santri yang belajar kepada Hasyim Asy'ari kemudian menjadi ulama besar.
Beberapa ulama besar yang pernah belajar kepada Hasyim Asy'ari yaitu KH. Abdul Wahab
Hasbullah, K.H. Bisri Syansuri, dan K.H. Wahid Hasyim.

K.H. Hasyim Asy'ari merupakan ulama besar yang sangat berpengaruh dalam perkembangan
Islam di Indonesia. Beliau wafat pada 25 Juli 1947/7 Ramadan 1366 H. Beberapa peran K.H.
Hasyim Asy'ari dalam perkembangan Islam di Indonesia sebagai berikut.

1) Turut berperan dalam terbentuknya Komite Hijaz untuk menyampaikan aspirasi ulama
Indonesia kepada Raja Arab Saudi agar tetap mempertahankan tradisi bermazhab, serta
memelihara tempat-tempat penting seperti makam Rasulullah saw. dan para sahabat. 2)
Bersama ulama lain mendirikan Nahdatul Ulama pada 31 Januari 1926.
3) Mengeluarkan fatwa perang melawan Belanda adalah jihad. Fatwa tersebut menumbuhkan
semangat umat Islam dari berbagai daerah dalam melawan agersi militer Belanda.

4) Menulis banyak kitab yang menjadi pegangan umat Islam di Indonesia hingga sekarang
seperti Adab al-'Alim wa al-Muta'allim, Risalah Ahl al-Sunnah wa al-jama'ah, dan an-Nur al-
Mubin fi Mahabbati Sayyid al Mursalin.

*C. K. H. Ahmad Dahlan*

K.H. Ahmad Dahlan lahir di Yogyakarta pada 1 Agustus 1868. Beliau lahir dengan nama
Muhammad Darwis. Beliau merupakan putra keempat dari Kyai Abu Bakar, khatib Masjid Besar
Kesultanan Yogyakarta.

Beberapa pemikiran dan peran K. H. Ahmad Dahlan dalam perkembangan islam di Indonesia

1) Mendirikan sekolah agama dengan memasukkan pengetahuan umum dan memasukkan


pelajaran agama pada sekolah umum.

2) Mendirikan organisasi Muhammadiyah yang saat ini banyak mendirikan sekolah, rumah
sakit, dan rumah yatim piatu dalam membantu melayani kebutuhan masyarakat Indonesia.
3) Mendirikan organisasi Aisyiah guna memajukan kaum perempuan dan kepanduan Hizbul
Watan bagi generasi muda.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari ulasan di atas penulis bisa merumuskan sebagai berikut:

Sejarah masuknya Islam di India sendiri memiliki beberapa versi. Sebagian sejarawan
menyatakan bahwa agama Islam masuk ke India sejak masa pemerintahan Khalifah Umar bin
Khattab (634-644). Selain itu, ada pula yang berpendapat bahwa Islam masuk India dibawa
oleh Dinasti Bani Umayyah. Periode Kekhalifahan Umar bin Khattab. Para sejarawan Timur
Tengah berpendapat bahwa Islam masuk ke India pada abad ke-7, lebih tepatnya pada masa
Khalifah Umar bin Khattab (634-644).

Perkembangan Islam di Mesir tentu tidak terlepas dari peranan para penguasa Islam di Mesir.
Dinasti pertama yang berkuasa di Mesir secara mandiri adalah Dinasti Fatimiyah. Dinasti
Fathimiyah merupakan dinasti yang beraliran Syiah. Dinasti ini didirikan di Tunisia pada tahun
909 M.11 sebagai tandingan bagi penguasa dunia. Muslim saat itu yang berkuasa di Baghdad
yaitu Bani Abbasiyah. Dinasti Fathimiyah didirikan oleh Said Ibn Husain. Islam mencapai
kejayaannya di Mesir pada masa khalifah yang kelima, Abu Manshur Nizar al-Aziz (975-996
M.).

Sejarah Islam di Turki mulai dikuasai oleh Kekaisaran Romawi Timur saat itu pada masa awal
abad Masehi. Dan Kerajaan Bizantium ini juga dikuasai oleh Kerajaan Romawi kalau
diperkirakan kurang lebih 4 abad saja. Kemudian pada tahun 395, Kekaisaran Romawi mulai
terpecah belah menjadi 2 yaitu Romawi Barat dan Romawi Timur. Lalu Kerajaan Bizantium
diambil alih oleh Romawi Timur, kemudian sejak diambil alih nama kerajaannya diubah.
Berubah menjadi nama Konstantinopel bahkan sejak saat itu mulai dijadikan ibu kota. Sejarah
islam di Turki bagian Romawi Barat jatuh kekuasaan barbar (Goth) pada tahun 476 Masehi.
Dilanjutkan pada abad ke-12, wilayah Konstantinopel mulai dikuasai oleh Kesultanan
Utsmaniyah.

Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia telah mengalami perubahan yang signifikan.


Indikatornya dapat dilihat dan dirasakan secara kasat mata, di mana Bank-bank Syari’ah dan
bank Mu’amalah telah beroperasi di hampir setiap wilayah (daearah) muslim Negeri ini,
khususnya di perkotaan. Demikianlah juga di bidang fashio kaum wanita seperti jilbab, baju
muslimah telah mengalami perkembangan, begitu pula halnya di sektor pendidikan Tinggi
Islam Indonesia telah mengalami perubahan, demikian juga di bidang Seni-Budaya (musik)
serta literasi (kemampuan bidang karya tulis dan kemampuan berorasi/berpidato) melalui
mimbar-mimbar ceramah dari kaum terpelajar (Ulama) Indonesia.
Perkembangan Islam di Indonesia Ada banyak ulama yang berpengaruh dalam perkembangan
Islam di Indonesia pada masa modern.

Anda mungkin juga menyukai