Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH SEJARAH

PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN DAN KERUNTUHAN


ISLAM DI INDIA SEBELUM ABAD XX

Nama Anggota Kelompok:


1. Raditya Qoirul Pratama
2. Tyas Andika Meylani
3. Yul Hezrin

SMK MUHAMMADIYAH SEMIN


TAHUN PELAJARAN 2024/2025

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum, Wr. Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
taufik serta hidayah Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Tidak lupa pula sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi
besar Muhammad SAW. Nabi yang telah membawa kita dari alam jahiliyah ke alam yang
terang benderang penuh dengan ilmu pengetahuan. Semoga kita termasuk umatnya yang akan
mendapatkan syafaatnya besok di hari kiamat. Amin.
Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat kita semua, terutama bagi kami. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah
ini.
Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Apabila ada kekeliruan kata atau
kalimat, kami mohon maaf yang sebesar besarnya.
Wassalamualaikum, Wr. Wb

Semin, Januari 2024


Penyusun

………………

ii
DAFTAR ISI

MAKALAH SEJARAH..............................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................2
A. Awal Masuknya Islam Di India......................................................................................2
B. Penyebaran Islam di India...............................................................................................2
C. Perkembangan Islam di India..........................................................................................5
D. Kemunduran Dinasti Mughal..........................................................................................8
BAB III PENUTUP....................................................................................................................9
Kesimpulan.............................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

Nabi Muhammad SAW membawa agama Islam yang rahmatan lil’alamin. Ajaranya
merupakan misi dakwah untuk umat manusia. Ini menjadi fakta dengan adanya peradaban
dan sejarah yang cemerlang di masa lalu. Kita dapat melihat perjuangan Nabi Muhammad
SAW. Ekspansi dan dakwah yang dilakukan para sahabat memperluas wilayah kekuasaan
Islam hingga menjadikan peradaban dan sejarah yang maju dengan pesat.
India menjadi bukti dari misi dakwah dengan perluasan wilayah tersebut. India
selatan yang dikenal dengan beberapa negara sekarang seperti India, Pakistan, Bangladesh,
Srilanka, dan Maladewa pada dahulu merupakan wilayah India sebelum terjadinya
perpecahan dan memerdekakan diri menjadi negara- negara seperti sekarang. Masuknya
Islam di wilayah ini melalui perdagangan, pertanian dan dakwah keagamaan yang
terorganisir dengan baik. Masuknya Islam kedalam wilayah ini membeikan kontribusi yang
baik bagi perkembangan kebudayaan. Islam masuk bukan pertama di dalam wilayah ini
namun kekuatan Islam dapat berkuasa selama tiga abad hingga meninggalkan sejarah dan
peradaban yang mapan.
Wilayah India memiliki karakteristik dan ciri tersendiri, terutama dalam hubungan
antar negara. Jika Asia Tenggara telah tercipta sebuah mekanisme diplomasi melalui
ASEAN, maka sejauh ini India belum ada bentuk yang jelas dan pasti. Hal ini dikarenakan
konflik antarnegara yang besar penduduknya, seperti India masih berlangsung dengan
Pakistan dan Sri Lanka.1 Dari sini penulis berangkat menulis tentang awal masuk Islam di
India.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Awal Masuknya Islam Di India


Ketika India masih mengadopsi peradaban dengan system kasta, Hinduisme,
Brahmatik, dan keyakinan Budha yang didominasi oleh elite Rajput dan elite politik
Hindu lainya. Islam datang dengan suasana baru dalam bentuk sebuah peradaban yang
telah berkembang yang diwarnai dengan budaya pertanian, urbanisasi, dan keagamaan
yang telah terorganisir secara mapan.
Awal masuknya Islam di India di bagi menjadi dua tahap yaitu tahap formal
dan informal pada tahap formal Islam masuk India, pada masa Nabi Muhammad
SAW, kedua, pada masa Khulafaur Rasyidin dan dinasti Umayah, ketiga, dinasti
Ghani dan keempat, dinasti Ghuri serta dinasti-dinasti sesudahnya. Pada tahap
informal masuknya Islam di India dibagi menjadi tiga pertama, melalui perdagangan,
kedua, peranan sufi dan alim ulama serta yang ketiga, perkawinan.

B. Penyebaran Islam di India


1. Nabi Muhammad SAW
Suku Jat (India) banyak tinggal di Arab pada masa Nabi. Aisyah memiliki
Khadimmah dari suku ini dikarenakan ketika sakit yang mengobati dan
menyembuhkan dari suku mereka. Masa depan Islam di India sudah diprediksikan
dengan Nabi bersabda, bahwa ada dua golongan umatnya yang selamat dari api
neraka, salah satunya yang berjihad ke India. Nabi mendoakan india dan salah
satu istrinya yang bernama Hind dengan ucapan may Allah bless this Hind and the
country after which she is named.
Nabi di tahun 630-631 M mulai membuka hubugan dengan negara luar dengan
mengirim dan menerima utusan baik dari dalam maupun luar negeri. Di masa ini
raja Kadangalur yaitu Chereman Perumal dari pantai Malabar datang
mengunjungi Nabi dan memeluk agama Islam.
2. Khulafaur Rasyidin dan Dinasti Umayah
Umar bin Khatab pada tahun 637-638 M megirim Usman bin Al Tsaqafi
dengan tentaranya menuju ke timur dalam melanjutkan perluasan wilayah yang
sudah di lakukan oleh Nabi. Tahun 643-644 M, pasukanya sudah sampai di Persia.
Abu’I As Mughira seorang panglima melakukan penyerangan ke Sind akan tetapi
2
mengalami kekalahan ini terjadi di tahun yang sama. Terjadinya kekalahan ini
disebabkan karena kapal dari balabantuan yang dikirim untu Mughira tenggelam
di teluk Persia, selain itu juga dikarenakan pasukan Arab lebih ahli dalam perang
darat daripada lautdari peristiwa ini kemudian Umar bin Khatab melarang invnsi
dengan jalur laut. Abdullah bin Amar Rabi di tahun yang sama berhasil menguasai
Kirman, Sizistan sampai ke Mekran untuk menyiarkan Islam dan memperluas
kekuasaan Islam.
3. Dinasti Ghazni
Setelah penaklukan dan penyebaran Islam yang dilakukan oleh Qasim
kemudian penaklukan wilayah di hentikan oleh khalifah Umar bin Abdul Azis
yang lebih di fokuskan dengan dakwah agamanya. Kemudian pada tahun 961-962
berdiri dinasti Ghazni yang didirikan oleh Alptgin. Sutan Mahmud merupakan
sultan yang paling terkenal dengan penyerangan India sebanyak 17 yang
semuanya di menangkan. Ia melakukan penyerangan di India hamir setiap tahun
yang menghasilkan penaklukan Punjab, Multan dan sebagian besar India. Dia
memiliki usaha yang keras dalam penyebaran Islam di India. Dia merupakan
sultan muslim paling terkemuka yang pernah memerintah India. Dia menjadikan
India sebagai satu pemerintahan menggantikan negara-negara kecil dan
pemerintahan-pemerintahan yang terpecah belah.
4. Dinasti Ghuri
Invansi Mahmud membuka jalan bagi penaklukan India di masa beikutnya.
Secara ekonomi, invansi ini mengakibatkan kekayaan India terkuras, di samping
menopang kejayaan dan kebesaran Ghazni. Pada tahun 1173 Mu’izuddin
Muhammd ibn Sam atau dikenal dengan Muhammad Ghuri berhasil menguasai
Ghazni. Setelah di Ghazni kuat perhatianya dialihkan ke India, kegagalan dalam
mendirikan kerajaan di Asia Tengah dan sisa-sisa dinasti Ghazni menjadi
penyebab dari dialihkanya fokusnya tersebut.
5. Kesultanan Delhi
Masjid Quwat al- Islam di Delhi didirikan oleh Quthubuddin setelah ia
berkuasa. Selain masjid ia juga mendirikan Autib Minar. Selain di Delhi masjid
raya juga didirikan di Ajmir dengan namanya sendiri yang gunakan. Quthubuddin
sangat dikenal dengan kedermawananya. Aram Shah yang merupakan putranya
menggantikan sepeninggalnya, namun kepemimpinanya tidak efisien dan
kepopuleranya kalah dengan Aybek saudara iparnya seorang Mamluk dari
3
Altamasy yang di merdekakan oleh Quthubuddin, Aybek kemudian diangkat oleh
pembesar istana menggantikan Aram Shah (Iltutmish, 1211-1236 M).
6. Dinasti Khalji
Setelah Balban wafat penggantinya, pemimpin yang kurang cakap yaitu
Kaikobad. pada tahun 1290 M di umurnya ke 75 Jalaludin Khalji naik tahta
dengan dukungan dari para pembesar istana namun dukungan pembesar ini tidak
disertai oleh rakyat yang menentangnya. Penentangan ini menyebabkan Delhi
tidak aman kemudian istina pindah ke Kiloghiri. Berkat karakter yang kuat, adil,
ramah, dan mampu memimpin, akhirnya rakyat mendukung. Sultan adalah
seorang yang taat beragama dan banyak didukung oleh para ulama.
Lawan politik Jalaluddin Khalji semua dimaafkan kecuali ulama Sidi Mula
yang ia hukum dengan diinjak gajah hingga terbunuh di muka umum karena
alasan politik. Sultan datang untuk menyampaikan selamat atas penaklukan
Deogir membawa harta rampasan yang banyak dilakukan oleh Alaudin Khalji
yang merupakan keponakan dan menantunya yang menjadi gubernur Kara
Manikur dan Oudh (Ayuda). Tahun 1296-1316 M Alauddin
7. Dinasti Tughlaq
Giyasuddin Tughluq menjadi gelar Ghazi Malik ketika ia bertahta. Pada tahun
1323 M ia berhasil menguasai Bidar Warrangal selain itu ia juga berhasil
meguasai Bangla pada 1324 M. Ia meninggal tahun 1325 M ketika kembali dari
Bangla. Juan Khan menggantikanya yang menjadi pemimpin dengan karakter
yang kuat dan bergelar Muhammad ibn Tuhhluq. Dia adalah tokoh Penting dalam
sejarah Islam Asia. Masa perdamaian dan kemakmuran kesultanaian ini terjadi
pada tahun 1325-1335 M karena pada tahun 1335-1351 M terjadi kekacauan dan
pemberontakan di Bengal, Gujarat, Sind, dan Deccan.
8. Dinasti Sayyid
Dinasti Sayyid didirikan oleh Khizr Khan karena ia mengaku keturunan dari
Nabi. Ia menjadi pemimpin yang alim dan pemberani dan meninggal pada tahun
1421 M. penggantinya yaitu Mubarak Shah sukses menjadi pemimpin yang baik.
Pada tahun 1434 M ia terbunuh oleh seorang bangsawan bernama Sardarul Mulk.
Mubarak Shah kemudian naik tahta menggantikan pamanya, pada saat
kepemimpinananya ia menangkap dan membunuh Sardarul Mulk untuk
membalaskan kematian pamanya. Ia memimpin selama 12 tahun yang kemudian

4
di gantikan oleh anaknya Alaudin Alam Shah yang merupakan raja terakhir dan
paling lemah yang kemudian memberikan kekuasaanya kepada Bahlul Lodi.
9. Dinasti Lodh
Ketika kebanyakan sultan yang memimpin Delhi bangsa Turki, Bahlul Lodi
menjadi satu-satunya sultan dari bangsa Pathan. Pada tahun 1451 M Bahlul Lodi
naik tahta menjadikanya sebagai pendiri dinasti Lodhi. Ia berkuasa selama 38
tahun dan berjasa dalam penaklukan Jaunpur. Ia meninggal pada tahun 1489 M
dan digantikan putra keduanya yaitu Nizam Khan yang bergelar Sikander Lodi. Ia
berhasil memimpin selama 28 tahun dan meninggal pada tahun 1517 M, ia dikenal
sebagai administrator ulung dalam kepemimpinanya. Sepeninggalnya
kepemimpinan digantikan oleh putranya Ibrahim Lodi namun terjadi
pemberontakan yang dilakukan oleh Jalal Khan dikarenakan ia banyak
memenjarakan para bangsawan yang menentangnya.

C. Perkembangan Islam di India


Sejak berdirinya kerajaan Mughal oleh Babur Syah di India, banyak
perkembangan yang dicapai dan masa keemasan kerajaan ini saat dipimpin oleh raja
Akbar dan Aurangzeb. Adapun kemjuan tersebut dapat kita lihat dalam bidang:
1. Struktur dan Administrasi Pemerintahan
Bentuk pemerintahan kerajaan Mughal adalah monarki absolute, dimana tidak
mengenal hukum tertulis. Kehendak rajalah merupakan keputusan hukum
tertinggi, kekuasaannya hanya di batasi oleh Syari’ah Mughal secara administrasi
terdiri dari kekuasaan pusat, propinsi, dan kecamatan. Raja adalah kepala agama
sekaligus kepala negara. Raja tinggal di istana yang disebut syahi mahal, tempat
ini terdiri dari berbagai bagian dengan fungsi yang berbeda – beda. Bagian-bagian
tersebut :
a. Jarokah-i darsan (tempat memandang rakyat), tempat duduk raja dimana
rakyat dapat melihatnya, saat itulah rakyat dapat menyampaikan keluh
kesahnya. Keluhan-keluhan tersebut dicatat oleh petugas untuk ditindak
lanjuti. Ditempat ini juga raja menghela pertunjukan untuk menghibur
rakyatnya.
b. Diwan-i aam (bagian umum), tempat raja dan para menteri membahas
masalah dan mendiskusikan pemecahannya, biasanya para pangeran turut
serta.
5
c. Diwan-i khas (bagian khusus), tempat raja istirahat, mandi dan juga menerima
tamu-tamu penting.
d. Syahu burj (tempat rahasia), hampir sama dengan diwan-i khas tempat ini
digunakan untuk mendiskusikan hal yang rahasia biasanya raja dengan wazir
dan orang-orang kepercayaannya.
e. Khilwat kadah-i khas (tempat istirahat khusus), tempat raja menerima para
ulama, tuturan para sufi atau para seniman mempertunjukkan karyanya.
Tempat raja dan keluarga meluangkan waktunya dengan gembira.
Istana raja merupakan tempat tinggal sekaligus pusat pemerintahan yang dimpin
langsung oleh raja.
Di bidang hukum dalam masa kerajaan Mughal di kenal tiga macam pengadilan
antara lain: pegadilan agama, pengadilan biasa dan pengadilan politik. Untuk
pelanggaran- pelanggaran hukum terdapat empat macam hukuman, yaitu denda,
ta’azir (kemarahan rakyat), qisas (hukuman mati), dan tashhir (dipamerkan).
2. Bidang Politik dan Militer
Sistim yang menonjol adalah politik Sulh-E-Kul atau toleransi universal pada
pemerintahan Akbar. Sistem ini sangat tepat karena mayoritas masyarakat India
adalah Hindu sedangkan Mughal adalah Islam. Disisi lain terdapat juga ras atau
etnis lain yang juga terdapat di India. Lembaga yang produk dari Sistim ini adalah
Din-I-Ilahi dan Mansabhadari. Dibidang militer, pasukan Mughal dikenal
pasukan yang sangat kuat. Ada lima macam tentara antara lain kelompok
pengawal (risalah), tentara gajah, tentara kuda, tentara jalan kaki dan tentara
dengan meriam. Wilayahnya dibagi distrik-distrik. Setiap distrik dikepalai oleh
sipah salar dan sub distrik di kepalai oleh faudjar. Dengan sistim ini pasukan
Mughal berhasil menahlukan daerah-daera di sekitarnya.
3. Bidang Ekonomi
Perekonomian kerajaan Mughal tertumpu pada bidang agrari, mengingat
keadaan Geografi dan Geologi wilayah India. Hasil pertanian kerajaan Mughal
yang terpenting ketika itu adalah biji-bijian, padi, kacang, tebu, sayur-sayuran,
rempah-rempah, tembakau, kapas, nila, dan bahan-bahan celupan.
Di samping untuk kebutuhan dalam negeri, hasil pertanian itu diekspor ke
Eropa, Afrika, Arabia, dan Asia Tenggara bersamaan dengan hasil kerajinan,
seperti pakaian tenun dan kain tipis bahan gordiyn yang banyak diproduksi di
Gujarat dan Bengawan. Untuk meningkatkan produksi, Jehangir mengizinkan
6
Inggris (1611 M) dan Belanda (1617 M) mendirikan pabrik pengolahan hasil
pertanian di Surat.
4. Pendidikan dan Kesusastraan
Untuk pendidikan, keluarga raja pada umumnya mendapat pendidikan dan
latihan cara menunggang kuda, menggunakan pedang, memanah dan
menggunakan berbagai jenis senjata lainnya. Selain itu mereka juga dibekali
kemampuan baca – tulis dan syair. Banyak penguasa Mughal yang juga seorang
sastrawan. Babur ia seorang penyair dan penulis yang baik, ia menulis sendiri
biografinya dengan judul Tuzk-i Baburi. Jangahir menulis kisah hidupnya dalam
Tuzk-i Jahangiri. Surat –surat Almangir yang dikumpulkan dan kemudian diberi
judul Fatawa-i Alamgiri merupakan khazana sastra Persia.
Disamping itu raja juga memperhatikan pendidikan rakyatnya secara umum.
Seperti pada masa Jangahir, ia membuat peraturan jika ada seorang yang
meninggal dan tidak mempunyai ahli waris maka hartanya jatuh ke tangan raja
untuk membangun sekolah baru atau memperbaiki sekolah yang sudah ada. Pada
masa Syah Jahan dan Aurangzeb didirikan beberapa perguruan tinggi.
5. Seni lukis, musik, dan Arsitektur
Raja Babur sangat gemar mengoleksi berbagai lukisan peristiwa-peristiwa
penting yang dibadikan dalam bentuk lukisan, seperti lukisan taman-taman yang
lengkap denga jenis-jenis tanaman dan hewan di dalamnya. Gambaran tentang
situasi dimasa itu dapat dilihat dalam manuskrip Alwari Tuzk-i-Baburi. Demikian
juga dimasa Humayun dan Akbar para pelukis mendapat temapt khusus di
Mughal, bahkan dimasa Akbar mendirikan sebuah departemen khusus lukis yang
bersisi banyak pelukis dari berbagai wilayah. Dizaman Akbar terdapat karya
monumental yang dibuat oleh Abdus Samad berupa kaligrafi surat al Ikhlas diatas
sebutir biji opium, dan beberapa buku juga diberi iustrasi yang sangat indah.
Tetapi di zaman Zangahir karena alasan agama semua pelukis diusir dari istana.
Selain seni lukis, seni musik juga mendapat perhatian khusus di masa
Humayun dan Akbar. Dimasa itu banyak penyanyi dan pemusik yang di undang
ke istana untuk memberikan hiburan kepada raja dan keluarganya. Dan nasibnya
sama dengan para pelukis para penyanyi dan pemusik tersebut diusir dari istana di
masa Aurangzeb.

7
D. Kemunduran Dinasti Mughal
Kemunduran kerajaan Mughal dimulai setelah pemerintahan Aurangzeb,
kemunduran itu disebabkan oleh:
1. Penerapkan hukum Islam secara keras Aurangzeb kepada rakyatnya menyebabkan
sakit hati pada umat Hindu dan para penganut syi’ah. Sehigga mereka berusaha
melepaskan diri setelah kematian Aurangzeb.
2. Pewaris tahta adalah pribadi-pribadi yang lemah.
3. Kemerosotan moral dan hidup mewah dikalangan elit politik yang menyebabkan
pemborosan penggunaan uang negara.
4. Terjadi stagnasi pembinaan militer sehingga operasi militer Ingris di wilayah
pantau tidak dapat dipantau, sehingga tahun1761 Inggris menguasai sebagaian
wilayah kerajaan dan di tahun 1858 Bahadur II, raja Mughal terakhir diusir
Inggris dari istananya.

8
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Keberhasilan penyebaran Islam dan juga penaklukan india pada dinasti ini pada masa
khalifah al Walid I yang diprakarsai oleh Hajaj bin Yusuf yang menjadi Gubernur Irak yang
mengutus putra mantunya yaitu Muhammad bin Qasim. Keberhasilan Qasim ini membuka
peluang dalam masa setelahnya yaitu pada saat dinasti Ghazni yang paling berperan yaitu
sultan Mahmud yang menjadi raja terbesar dinasti ini. Kemudian dinasti Ghuri yang dipimpin
oleh Muhammad Ghuri. Kemudian dilanjutkan Qutbuddin Aibek yang kemudian mendirikan
kesultanan Delhi serta dilanjutkan dengan Dinasti Khalji, Dinasti Tughlaq, Dinasti Sayyid,
Dinasti Mughal. Islam berhasil menguasai India selama tiga belas abad yang kemudian pada
dinasti terakhir yaitu Mughal yang berhasil dilumpuhkan oleh penjajahan Inggris yang
menguasai India dan menjadikan berakhirnya kekuasaan Islam di India.

9
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Karim, M. Sejarah Islam Di India. Yogyakarta: Bunga Grafies Production, 2003.
———. Sejarah Pemikiran Dan Peradaban Islam. Yogyakarta: Bagaskara, 2017.
Abdurahman, Dudung. Metodologi Penelitian Sejarah Islam. Yogyakarta: Ombak, n.d.
Al-Usairy, Ahmad. Sejarah Islam Sejak Zaman Nabi Adam Hingga Abad XX, Terj,
Samson Rahman. Jakarta: Akbar Media, 2013.
Esposito, John L. The Straight Path. Oxford UP, 1998.
G.E, Bosworth. Dinasti-Dinasti Islami. Terj. Rahmat Taufiq Hidayat & Ilyas Hasan.
Bandung: Mizan, 1987.
Kuntowijoyo. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Bentang Pustaka, 2005.
M. Lapidus, Ira. Sejarah Sosial Umat Islam, Ter. Ghufron, A. Mas’adi. Jakarta:
RajaGrafindo Persada, 2000.

10

Anda mungkin juga menyukai