Anda di halaman 1dari 12

TUGAS SEJARAH INDONESIA

TENTANG

KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM DI INDONESIA

Disusun Oleh :

Nama : Raja Alam Minal Quran

Kelas : X IPS

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 7 TANJUNGPINANG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
tugas sejarah Indonesia saya tentang Kerajaan-Kerajaan Islam di Indonesia.

Shalawat serta salam kita haturkan kepada junjungan nabi Muhammad


SAW yang atas perjuangan beliau sehingga kita dapat tetap hidup dibawah
naungan cahaya rahmat dan dapat terus menuntut ilmu guna mendapat derajat
kemuliaan di sisi-Nya serta dapat lebih mengenal hakikat-Nya.

Makalah sejarah Indonesia ini telah saya susun dan saya rangkai dengan
baik dan benar guna melengkapi tugas mata pembelajaran sejarah Indonesia. Saya
harap makalah ini dapat berguna bagi para pembaca guna menambah
pengetahuan, terutama pengetahuan tentang kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia
yang membawa kita hingga ke zaman kemuliaan seperti sekarang ini.

Terima kasih saya haturkan kepada pihak-pihak yang telah berperan


membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini, serta permohonan maaf atas
makalah yang memiliki banyak kekurangan dan kesalahan ini.

Semoga makalah ini dapat dipahami dengan baik bagi para pembacanya
dan dapat bermanfaat, baik untuk saya maupun bagi para pembaca. Sebelumnya
saya memohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan. Maka dari itu,
saya mohon kritik dan sarannya untuk perbaikan saya kedepannya. demi
perbaikan di masa depan.

Tanjungpinang, Maret 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... i

DAFTAR ISI............................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN............................................................................ 2

Teori-teori Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia...................... 2

Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia...................................................... 3

Kerajaan Samudra Pasai......................................................................... 3

Kehidupan Eknomi................................................................................. 5

Kehidupan Sosial-Budaya........................................................................ 5

Kerajaan Aceh............................................................................................ 5

BAB III PENUTUP.................................................................................... 8

Kesimpulan................................................................................................ 8

Saran........................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejarah merupakan salah satu disiplin ilmu yang sangat penting


untuk dipelajari. Termasuk dalam hal ini adalah sejarah tentang
perkembangan kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia. Sebelumnya, banyak
teori yang bermunculan tentang bagaimana masuk dan berkembangannya
agama Islam di Indonesia. Teori-teori tersebut adalah Teori Gujarat, Teori
Makkah, dan Teori Persia. Ketiga teori tersebut saling berbeda pendapat
mengenai waktu dan siapa yang menyebarkan agam Islam ke Indonesia.
Namun, dari perbedaan tersebut dapat ditarik suatu persamaan tentang
sejarah Islam di Indonesia. Dari sinilah, kerajan-kerajaan Islam muncul
memanfaatkan kemunduran dari kerajaan-kerajaan Hindu-Budha. Makalah
ini saya susun dalam memenuhi tugas dari mata pelajaran Sejarah
Indonesia dan agar pembaca lebih memahami tentang perkembangan
kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa sajakah kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia ?
2. Bagaimana sistem pemerintahan, perekonomian, kepercayaan dan
seni ?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Teori-teori Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia


1. Teori Gujarat
Berpendapat bahwa agama Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 13
dan pembawanya berasal dari Gujarat (Cambay), India. Dasar teori ini
adalah :
a. Kurangnya fakta yang menjelaskan peranan bangsa Arab dalam
penyebaran Islam di Indonesia.
b. Hubungan dagang Indonesia dengan India telah lama melalui jalur
Indonesia-Cambay-Timur Tengah-Eropa.
c. Adanya batu nisan Sultan Samudra Pasai yaitu Malik Al Saleh
tahun 1297 yang bercorak khas Gujarat.
2. Teori Makkah
Berpendapat bahwa agama Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 7 dan
pembawanya berasal dari Arab (Mesir). Dasar teori ini adalah :
a. Pada bad ke 7 yaitu tahun 674 di Pantai Barat Sumatera sudah
terdapat perkampungan Islam (Arab).
b. Kerajaan Samudra Pasai menganut mazhab Syafi’i, dimana
pengaruh mazhab Syafi’I terbesar pada waktu itu adalah Mesir dan
Makkah.
c. Raja-raja Samudra Pasai menggunakan gelar Al-Malik, yaitu gelar
dari Mesir.
3. Teori Persia
Berpendapat bahwa agama Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 13 dan
pembawanya berasal dari Persia (Iran). Dasar teori ini adalah :
a. Peringatan 10 Muharam atau Asyura atas meninggalnya Hasan dan
Husein cucu Nabi Muhammad SAW, yang sangat di junjung oleh
orang Syiah/Islam Iran.
b. Kesamaan ajaran Sufi yang dianut Syaikh Siti Jenar dengan sufi
dari Iran yaitu Al-Hallaj.
c. Penggunaan istilah bahasa Iran dalam system mengeja huruf Arab
untuk tanda-tanda bunyi Harakat.
d. Ditemukannya makam Maulana Malik Ibrahim tahun 1419 di
Gresik.
e. Adanya perkampungan Leren/Leran daerah Gresik. Leren adalah
nam salah satu pendukung tori ini yaitu Umar Amir Husen dan
P.A. Hussein Jayadiningrat.

B. Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia


1. Kerajaan Samudra Pasai

Kerajaan Samudera Pasai merupakan kerajaan Islam pertama di


Indonesia yang berada di Sumatra. Kerajaan Samudera Pasai didirikan
oleh Sultan Malik Al Saleh dan mengalami kejayaan. Hal ini dibuktikan
Kerajaan Samudera Pasai mampu memperluas wilayahnya dan menjalin
hubungan perdagangan dengan Arab. Pada masa pemerintahan Sultan
Ahmad Malik aI Tahir, ada kunjungan Ibnu Battutah yang mengadakan
perjalanan India-Cina (kembali tahun 1345). Peranan Kerajaan Samudera
Pasai dalam persebaran agama Islam yaitu:

a. Menjadi pusat studi Islam di Asia sehingga banyak orang-orang


asing yang menetap di Samudera Pasai.
b. Penyebaran agama Islam melalui perluasan pengaruh politik. Hal
ini dibuktikan dengan berhasil merintis munculnya Kerajaan-
Kerajaan Islam di Jawa.

Samudera Pasai menggunakan Selat Malaka sebagai jalur perdagangan


laut yang menghubungkan daerah Pasai dengan Arab, India, dan Cina.
Sebagai pusat perdagangan dan pelabuhan besar, Samudera Pasai memiliki
fungsi sebagai :

a. Tempat merambah perbekalan.


b. Tempat mengurus masalah perkapalan.

Tempat mengumpulkan komoditas dagang yang akan dikirim ke


luar.Tempat menyimpan barang yang akan diantar ke daerah lain.

Sebagai sebuah kerajaan, raja silih berganti memerintah di Samudra Pasai.


Raja-raja yang pernah memerintah Samudra Pasai adalah seperti berikut:

a. Sultan Malik Al-saleh berusaha meletakkan dasar-dasar kekuasaan


Islam dan berusaha mengembangkan kerajaannya antara lain
melalui perdagangan dan memperkuat angkatan perang. Samudra
Pasai berkembang menjadi negara maritim yang kuat di Selat
Malaka.
b. Sultan Muhammad (Sultan Malik al Tahir I) yang memerintah
sejak 1297-1326. Pada masa pemerintahannya Kerajaan Perlak
kemudian disatukan dengan Kerajaan Samudra Pasai.
c. Sultan Malik al Tahir II (1326 – 1348 M). Raja yang bernama asli
Ahmad ini sangat teguh memegang ajaran Islam dan aktif
menyiarkan Islam ke negeri-negeri sekitarnya. Akibatnya, Samudra
Pasai berkembang sebagai pusat penyebaran Islam. Pada masa
pemerintahannya, Samudra Pasai memiliki armada laut yang kuat
sehingga para pedagang merasa aman singgah dan berdagang di
sekitar Samudra Pasai. Namun, setelah muncul Kerajaan Malaka,
Samudra Pasai mulai memudar. Pada tahun 1522 Samudra Pasai
diduduki oleh Portugis. Keberadaan Samudra Pasai sebagai
kerajaan maritim digantikan oleh Kerajaan Aceh yang muncul
kemudian

Adanya perpecahan di dalam kerajaan telah melahirkan kemunduran


politik dan perdagangan terlebih lagi, munculnya Kerajaan Malaka yang
letaknya lebih strategis.
Kehidupan Eknomi

Kehidupan Eknomi masyakarat Kerajaan Samudera Pasai berkaitan dengan


perdagangan dan pelayaran. Hal itu disebabkan karena letak Kerajaan Samudera
Pasai yang dekat dengan Selat Malaka yang menjadi jalur pelayaran dunia saat itu.
Samudra Pasai memanfaatkan Selat Malaka yang menghubungkan Samudra Pasai
– Arab – India – Cina. Samudra Pasai juga menyiapkan bandar-bandar dagang
yang digunakan untuk menambah perbekalan untuk berlayar selanjutnya,
mengurus masalah perkapalan, mengumpulkan barang dagangan yang akan
dikirim ke luar negeri, dan menyimpan barang dagangan sebelum diantar ke
beberapa daerah di Indonesia.

Kehidupan Sosial-Budaya

Para pedagang asing yang singgah di Malaka untuk sementara menetap beberapa
lama untuk mengurusi perdagangan mereka. Dengan demikian, para pedagang
dari berbagai bangsa itu bergaul selama beberapa lama dengan penduduk
setempat. Kesempatan itu digunakan oleh pedagang Islam dari Gujarat, Persia,
dan Arab untuk menyebarkan agama Islam. Dengan demikian, kehidupan sosial
masyarakat dapat lebih maju, bidang perdagangan dan pelayaran juga bertambah
maju.

Kerajaan Samudera Pasai sangat dipengaruhi oleh Islam. Hal itu terbukti
terjadinya perubahan aliran Syiah menjadi aliran Syafi’i di Samudera Pasai
ternyata mengikuti perubahan di Mesir. Pada saat itu di Mesir sedang terjadi
pergantian kekuasaan dari Dinasti Fatimah yang beraliran Syiah kepada Dinasti
Mameluk yang beraliran Syafi’i. Aliran syafi’i dalam perkembangannya di Pasai
menyesuaikan dengan adatistiadat setempat sehingga kehidupan sosial
masyarakatnya merupakan campuran Islam dengan adat istiadat setempat.

2. Kerajaan Aceh

Kerajaan Islam berikutnya di Sumatra ialah Kerajaan Aceh.


Kerajaan yang didirikan oleh Sultan Ibrahim yang bergelar Ali Mughayat
Syah (1514-1528), menjadi penting karena mundurnya Kerajaan Samudera
Pasai dan berkembangnya Kerajaan Malaka.

Pusat pemerintahan Kerajaan Aceh ada di Kutaraja (Banda Acah


sekarang). Corak pemerintahan di Aceh terdiri atas dua sistem:
pemerintahan sipil di bawah kaum bangsawan, disebut golongan teuku;
dan pemerintahan atas dasar agama di bawah kaum ulama, disebut
golongan tengku atau teungku.

Sebagai sebuah kerajaan, Aceh mengalami masa maju dan mundur.


Aceh mengalami kemajuan pesat pada masa pemerintahan Sultan Iskandar
Muda (1607- 1636). Pada masa pemerintahannya, Aceh mencapai zaman
keemasan. Aceh bahkan dapat menguasai Johor, Pahang, Kedah, Perak di
Semenanjung Melayu dan Indragiri, Pulau Bintan, dan Nias. Di samping
itu, Iskandar Muda juga menyusun undang-undang tata pemerintahan yang
disebut Adat Mahkota Alam.

Corak pemerintahannya terdiri atas,

a. Pemerintahan sipil oleh golongan bangsawan (teuku).


b. Pemerintahan agama oleh golongan ulama (tengku).

Berikut ini beberapa tindakan yang dilakukan Iskandar Muda untuk


memperkuat kerajaan Aceh.

Memperluas daerah kekuasaan ke Semeranjung Malaka dengan


dikuasainya kerajaan Kedah, Perak, Johor, dan Pahang. Daerah pantai
barat dan timur Sumatera dikuasainya sampai ke Pariaman yang
merupakan jalur masuk Islam ke Minaangkabau.

Untuk memperlemah kekuasaan Portugis, Iskandar Muda


membuka kerja sama dengan Belanda dan lnggris dengan mengizinkan
kongsi dagang mereka, yaitu VOC dan EIC untuk membuka kantor
cabangnya di Aceh.
Menyerang Portugis di Malaka dan sempat mengalahkan Portugis
di Pulau Bintan pada tahun 1614. Mendirikan Masjid Baiturrahman di
pusat ibukota kerajaan Aceh.

Setelah Sultan Iskandar Muda, tidak ada lagi sultan yang mampu
mengendalikan Aceh. Aceh mengalami kemunduran di bawah pimpinan
Sultan Iskandar Thani (1636- 1641). Dia kemudian digantikan oleh
permaisurinya, Putri Sri Alam Permaisuri (1641- 1675). Sejarah mencatat
Aceh makin hari makin lemah akibat pertikaian antara golongan teuku dan
teungku, serta antara golongan aliran syiah dan sunnah wal jama’ah.
Akhirnya, Belanda berhasil menguasai Aceh pada tahun 1904.

Dalam bidang sosial, letaknya yang strategis di titik sentral jalur


perdagangan internasional di Selat Malaka menjadikan Aceh makin ramai
dikunjungi pedangang Islam.

Terjadilah asimilasi baik di bidang sosial maupun ekonomi. Dalam


kehidupan bermasyarakat, terjadi perpaduan antara adat istiadat dan ajaran
agama Islam. Pada sekitar abad ke-16 dan 17 terdapat empat orang ahli
tasawuf di Aceh, yaitu Hamzah Fansuri, Syamsuddin as-Sumtrani,
Nuruddin ar-Raniri, dan Abdurrauf dari Singkil.

Keempat ulama ini sangat berpengaruh bukan hanya di Aceh tetapi juga
sampai ke Jawa.

Dalam kehidupan ekonomi, Aceh berkembang dengan pesat pada


masa kejayaannya. Dengan menguasai daerah pantai barat dan timur
Sumatra, Aceh menjadi kerajaan yang kaya akan sumber daya alam,
seperti beras, emas, perak dan timah serta rempah-rempah.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan yang telah diuraikan, dapat disimpulkan sebagai


berikut :

1. Sejarah merupakan salah satu disiplin ilmu yang penting untuk


dipelajari.
2. Meski terdapat perbedaan teori tentang masuknya Islam ke
Indonesia, namun dapat diambil kesimpulan bahwa Islam masuk ke
Indonesia dengan cara damai.
3. Kerajaan Islam merupakan salah satu bukti dari perkembangan
Islam di Indonesia begitu pesat.

B. Saran
1. Hendaknya kita lebih bersemangat dalam mempelajari sejarah
2. Hendaknya kita dapat mengambil hikmah dari Sejarah Kerajaan
Islam di Indonesia

Dengan mempelajari sejarah, selain wawasan kita bertambah kita juga akan lebih
memahami kebudayaan-kebudayaan tempo dulu dan mengambil setiap pelajaran
dari sejarah tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Dahlan. “ Kerajaan-kerajaan Bercorak Islam di Indonesia”. http:// dahlanforum.


wordpress.com/2009/ 05/02/kerajaan-kerajaan-bercorak-islam-di-indonesia/,
diakses tanggal 27 Mei 2016.

Firwan, Andi. “Sejarah Perkembangan Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia”.


http://boyzstudent.blogspot.co.id/2012/11/sejarah-perkembangan-kerajaan-
kerajaan.html, diakses tanggal 27 Mei 2016.

Informasiana. “Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia”.


http://informasiana.com/sejarah-kerajaan-islam-di-indonesia/# , diakses tanggal
27 Mei 2016.

Anda mungkin juga menyukai