Disusun Oleh:
Jumriani (40200120004)
2022
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr,wb.
Alhamdulillah,puji syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan kita semua kesehatan
dan kesempatan karena masih bernafas sampai hari ini, dan juga sempat membaca dari pada
makalah yang kami tulis ini. Tak lupa pula kita panjatkan shalawat serta salam kepada nabi
besar Muhammad SAW, sang revolusioner sejati yang membawa kita dari bangsa yang biadab
menjadi bangsa yang beradab.
Kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang sempat membaca maklah ini,juga kami
ucapkan terima kasih kepada dosen selaku pengampu pada mata kuliah ini yaitu Sejarah Islam
Asia Tenggara yang telah membimbing kami dalam mata kuliah ini.
Kami selaku penulis dari pada makalah ini, menyadari bahwa ada kekurangan dalam
penulisan. Maka dari itu, apabila ada dari teman-teman pembaca yang ingin memberikan kritik
serta saran akan kami terima dengan baik agar kedepannya tulisan kami akan lebih baik dari
sebelumnya. Dan juga, semoga makalah ini,dapat membantu teman-teman memahami
bagaimana Periode perkembangan islam di Indonesia
Mungkin itu saja sepatah dua patah kata yang dapat kami sampaikan,sekian.
Waalaikumussalam wr,wb
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Selain berdagang ada juga penyebaran agama islam dengan cara berdakwah seperti
yang dilakukan oleh para Walisongo. Merekalah sang pendakwah yang meyebarkan
agama islam dengan cara pendekatan social budaya. Pada abad ke 13 bukan awal
masuknya islam di Nusantara akan tetapi pada abad itu penguatan nilai-nilai
keislamannya (tata cara sholat,bacaan dll). Tahun 1400 sutan Turki ulama-ulama yang
dekat dengan Allah dan paham tentang difiqh dakwah dan system kehidupan. Diutuslah
beberapa ulama pada saat itu dari Arab, Palestina, Syeikh Hassanudin dari Mesir dan
Syeikh Ahmad Jumadil Kubro.
B.Rumusan Masalah
a. Bagaimana proses masuknya islam di Indonesia?
b. Bagaimana periode perkembangan masuknya islam di Indonesia?
C.Tujuan Penulisan
Tujuan pemakalah menjabarkan tentang periode perkembangan islam di Indonesia ini
sendiri ialah agar para pembaca mengetahui dan paham bagaimana proses masuknya
islam di Indonesia dan periode perkembangannya,
BAB II
PEMBAHASAN
Ada banyak teori yang menyebutkan bagaimana awal mula sejarah masuknya agama
Islam ke Indonesia dan akhirnya menjadi agama yang banyak dianut oleh sebagian
besar masyarakat di nusantara pada kala itu. Teori-teori tersebut juga memiliki bukti
sehingga dipercaya sejarah masuknya agama Islam ke Indonesia sesuai dengan teori-
teori yang ada.
a. Teori India (Gujarat)
Teori india atau teori Gujarat adalah teori yang menyebutkan bahwa agama islam
masuk ke Indonesia melalui para pedagang dari india muslim (Gujarat) yang
berdagang di nusantara pada abad ke-13. Para saudagar dari Gujarat yang datang
dari Malaka kemudian menjalin relasi dengan orang-orang di wilayah barat di
Indonesia kemudian setelah itu terbentuklah sebuah kerajaan Islam yang bernama
kerajaan Samudra Pasai. Banyak bukti yang menguatkan teori Gujarat ini, salah
satunya adalah makam Malik As-Saleh yang merupakan salah satu pendiri kerajaan
Samudra Pasai. Corak dari batu nisan Malik As-Saleh sangat mirip dengan batu
nisan yang ada di Gujarat. Bahkan makam salah satu walisongo yakni makam
Maulana Malik Ibrahim juga memiliki batu nisan khas Gujarat seperti makam Malik
As-Saleh.
Teori ini didukung oleh J.C. van Leur hingga Buya Hamka atau Abdul Malik Karim
Amrullah.Pada bukunya yang berjudul sejarah umat islam yang terbit pada tahun
1997, Buya Hamka menjelaskan bukti-bukti masuknya agama Islam di Indonesia.
bukti yang dimaksud Buya Hamka ini adalah berupa sumber dari naskah kuno Cina
yang menyebutkan bahwa sekelompok Bangsa Arab yang bermukim di pesisir barat
Pulau Sumatera pada tahun 625 Masehi. Selain itu, di kawasan tersebut yang pada
saat itu merupakan kekuasaan Kerajaan Sriwijaya juga ditemukan batu nisan yang
bertuliskan nama Syekh Rukunuddin yang wafat pada tahun 672 Masehi.
Teori yang menyatakan bahwa asal mula sejarah masuknya agama islam ke
Indonesia dari Negara Persia (yang sekarang bernama Negara Iran) adalah teori yang
didukung oleh Husen Djadjadiningrat dan Umar Amir Husen. Djajadiningrat
berpendapat jika teori Persia ini selaras dengan asal mula masuknya Islam ke
Indonesia. hal ini dikarenakan menurut Djajadiningrat kebudayaan Islam di
nusantara memiliki banyak kesamaan dengan kebudayaan Islam di Persia.
d. Teori Cina
Teori cina merupakan teori yang menyebutkan bahwa asal mula sejarah masuknya
agama islam ke Indonesia berasal dari Cina, agama Islam sendiri berkembang di
Cina pada masa Dinasti Tang (618-905 Masehi). Islam masuk ke Cina sendiri
dibawa oleh panglima Muslim yang bernama Saad bin Waqash yang berasal dari
Madinah pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan. Bahkan salah satu kota di Cina
pada masa itu yakni kota Kanton pernah menjadi pusat dakwah muslim.
Daerah yang mula-mula menerima Agama Islam adalah Pantai Barat pulau
Sumatera. Dari tempat itu, Islam kemudian menyebar ke seluruh Indonesia.
Beberapa tempat penyebarannya adalah:
a. Pesisir Sumatera bagian Utara di Aceh
b. Pariaman di Sumatera Barat
c. Gresik dan Tuban di Jawa Timur
d. Demak di Jawa Tengah
e. Banten di Jawa Barat
f. Palembang di Sumatera Selatan B Banjar di Kalimantan Selatan h Makassar di
Sulawesi Selatan
g. Ternate, Tidore, Bacan dan Jailolo di Maluku
h. Sorong di Irian Jaya
3. Sulawesi
Menurut berita Tom Pires, pada awal abad ke-16 di Sulawesi banyak
kerajaan-kerajaan kecil yang sebagian masih memeluk kepercayaan
Animisme dan Dinamisme. Di antara kerajaan-kerajaan itu yang paling
terkenal dan besar adalah kerajaan Gowa Tallo, Bone, Wajo, dan Sopang.
Pada tahun 1562-1565 M, di bawah pimpinan Raja Tumaparisi Kolama,
kerajaan Gowa Tallo berhasil menaklukkan daerah Selayar, Bulukumba,
Maros, Mandar, dan Luwu. Pada masa itu, di Gowa Tallo telah terdapat
kelompok-kelompok masyarakat Muslim dalam jumlah yang cukup besar.
Atas jasa Dato Ribandang dan Dato Sulaemana, penyebaran dan
pengembangan Islam lebih intensif dan mendapat kemajuan yang pesat.
Pada tanggal 22 September 1605 Raja Gowa yang bernama Karaeng
Tonigallo masuk Islam yang kemudian bergelar Sultan Alaudin. Beliau
berhubungan baik dengan Ternate, bahkan secara pribadi beliau bersahabat
baik dengan Sultan Babullah dari Ternate.
Setelah resmi menjadi kerajaan bercorak Islam, Gowa melakukan perluasan
kekuasaannya. Daerah Wajo dan Sopeng berhasil ditaklukkan pada tahun
1611 M. Sejak saat itu Gowa menjadi pelabuhan transit yang sangat ramai.
4. Kalimantan
Sebelum Islam masuk ke Kalimantan, di Kalimantan Selatan terdapat
kerajaan-kerajaan Hindu yang berpusat di negara Dipa, Daha, dan
Kahuripan yang terletak di hulu sungai Nagara dan Amuntai Kimi.
Kerajaan-kerajaan ini sudah menjalin hubungan dengan Majapahit, bahkan
salah seorang raja Majapahit menikah dengan Putri Tunjung Buih. Hal
tersebut tercatat dalam Kitab “Negara Kertagama” karya Empu Prapanca.
Menjelang kedatangan Islam, Kerajaan Daha diperintah oleh Maha Raja
Sukarana. Setelah beliau meninggal digantikan oleh Pangeran
Tumenggung. Hal ini menimbulkan kemelut keluarga, karena Pangeran
Samudra (cucu Maha Raja Sukarama) merasa lebih berhak atas takhta
kerajaan. Akhirnya Pangeran Samudra dinobatkan menjadi Raja Banjar oleh
para pengikut setianya, yang membawahi daerah Masik, Balit, Muhur,
Kuwin dan Balitung, yang terletak di hilir sungai Nagara. Berdasarkan
hikayat Banjar, Pangeran Samudra meminta bantuan Kerajaan Demak
(Sultan Trenggono) untuk memerangi Kerajaan Daha, dengan perjanjian
apabila Kerajaan Daha dapat dikalahkan maka Pangeran Samudra beserta
rakyatnya bersedia masuk Islam. Ternyata berkat bantuan tentara Demak,
Pangeran Tumenggung dari Kerajaan Daha dapat ditundukkan sesuai
dengan perjanjian, akhirnya Raja Banjar, Pangeran Samudra beserta
segenap rakyatnya masuk Islam dan bergelar Sultan Suryamullah. Menurut
A.A Cense dalam bukunya, “De Kroniek van Banjarmasin 1928,” peristiwa
itu terjadi pada tahun 1550 M.
5. Maluku dan Sekitarnya
Antara tahun 1400-1500 M (abad ke-15) Islam telah masuk dan berkembang
di Maluku, dibawa oleh para pedagang Muslim dari Pasai, Malaka, dan
Jawa. Mereka yang sudah beragama Islam banyak yang pergi ke pesantren-
pesantren di Jawa Timur untuk mempelajari Islam.
Raja-raja di Maluku yang masuk Islam di antaranya:
1) Raja Ternate, yang kemudian bergelar Sultan Mahrum (1465-
1486). Setelah beliau meninggal, digantikan oleh Sultan Zaenal
Abidin yang besar jasanya dalam mensyiarkan Islam di kepulauan
Maluku dan Irian, bahkan sampai ke Filipina.
2) Raja Tidore, yang kemudian bergelar Sultan Jamaludin.
3) Raja Jailolo, yang berganti nama dengan Sultan Hasanuddin.
4) Raja Bacan, yang masuk Islam pada tahun 1520 dan bergelar
Sultan Zaenal Abidin.
Selain Islam masuk dan berkembang di Maluku, Islam juga masuk ke Irian.
Daerah-daerah Irian Jaya yang dimasuki Islam adalah Miso, Jalawati, Pulau
Waigio dan Pulau Gebi
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Proses Islamisasi di Indonesia terjadi dengan jalan yang sangat pelik dan panjang, yang
didasari pada teori-teori yang beragam pula. Diterimanya Islamoleh penduduk pribumi, secara
bertahap membuat Islam terintegrasi dengantradisi, norma dan tatanan kehidupan keseharian
penduduk lokal. Hal ini menunjukan bahwa bangsa Indonesia mudah menerima nilai-nilai dari
luar dan menjadi bukti akan keterbukaan sikap mereka. Perkembangan Islam di Indonesia
terbagi menjadi beberapa wilayah diantaranya yaitu Sumatera, Jawa, Sulawesi, Kalimantan,
dan Maluku. Para tokoh yang menyebarkan Islam di Indonesia di antaranya yaitu wali songo
(Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Kalijaga, Sunan
Gunung Jati, Sunan Drajat, Sunan Kudus dan Sunan Muria).
DAFTAR PUSTAKA
Syamsuri. 2007. Pendidikan Agama Islam Untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga
https://www.academia.edu/29747323/Makalah_Perkembangan_Islam_di_Indonesia