Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

Anggota : 1. Andi Lusiani


2. Dewi Laras Tuti
3. Deyna Choirunnissa
4. Eka Wulan Galuh Pratiwi
5. Jeanneta Sekar Amaria
6. Sherenia Maulitta
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
serta hidayah-Nya, sehingga penyusunan makalah dengan judul “Rahmat Islam Bagi
Nusantara” ini dapat terselesaikan dengan baik tanpa kendala. Adapun penyusunan
makalah ini berdasarkan data-data yang diperoleh melalui buku – buku pedoman, serta
data-data dan keterangan dari internet. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan
ini kami menyampaikan ucapan terima kasih.
Akhirnya, kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan. Karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, untuk itu kritik dan saran
yang membangun dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan. Demikian kata
pengantar ini kami buat, semoga dapat bermanfaat, khususnya bagi diri pribadi kami
sendiri dan pembaca pada umumnya.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR           ............................................................................................2
DAFTAR ISI  ..................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
        LATAR BELAKANG           .................................................................................4
        RUMUSAN MASALAH      .................................................................................4
        TUJUAN        .......................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A.    MASUKNYA ISLAM KE NUSANTARA (INDONESIA)           ..........................5
B.     STRATEGI DAKWAH ISLAM DI NUSANTARA           .....................................5
C.     PERKEMBANGAN ISLAM DI NUSANTARA    .....................................8
D.    KERAJAAN ISLAM            .................................................................................9
E.     GERAKAN PEMBARUAN ISLAM DI INDONESIA       ...................................16
F.      MENERAPKAN PERILAKU MULIA        .........................................................17
BAB III PENUTUP
        KESIMPULAN          ..........................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA            ..........................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Sejarah masuknya Islam ke wilayah Nusantara sudah berlangsung demikian lama,
sebagian berpendapat bahwa Islam masuk  pada abad ke-7 M  yang datang lansung dari
Arab. Pendapat lain mengatakan bahwa Islam masuk pada abad ke-13, dan ada juga yang
berpendapat bahwa Islam masuk pada sekitar abad ke 9 M atau 11 M . Perbedaan
pendapat tersebut dari pendekatan historis semuanya benar, hal tersebut didasar bukti-
bukti sejarah serta peneltian para sejarawan yang menggunakan pendekatan
dan  metodenya masing-masing.
Berdasarakan beberapa buku dan keterangan sumber referensi sejarah, bahwa
Islam mulai berkembang di Nusantara sekitar abad 13 M . hal tersebut tak lepas
dari  peran tokoh serta ulama yang hidup pada saat itu, dan diantara tokoh yang sangat
berjasa dalam proses Islamisasi di Nusantara terutama di tanah Jawa adalah “
Walisongo”. Peran Walisongo dalam proses Islamisasi di tanah Jawa sangat besar. Tokoh
Walisongo yang begitu dekat dikalangan masyarakat muslim kultural  Jawa sangat
mereka hormati. Hal ini karena ajaran-ajaran dan dakwahnya yang unik serta sosoknya
yang menjadi teladan serta ramah terhadap masyarakat Jawa sehingga dengan mudah
Islam menyebar ke seluruh wilayah Nusantara.
RUMUSAN MASALAH
1.      Sejarah Perkembangan Islam di Nusantara?
2.      Apa saja Kerajaan-Kerajaan Islam di Nusantara?
3.      Bagaimana Proses Penyebaran Islam di Nusantara?
4.      Proses Penyebaran Islam di Wilayah?
TUJUAN PENULISAN
1.      Untuk mengetahui Sejarah Perkembangan Islam di Nusantara.
2.      Mengetahui dan mengenal Kerajaan-Kerajaan Islam di Nusantara.
3.      Untuk mengetahui Proses Penyebaran Islam di Nusantara.
4.      Mengetahui Poses Penyebaran Islam di Nusantara
A.    MASUKNYA ISLAM KE NUSANTARA (INDONESIA)

Teori masuknya islam ke nusantara

Menurut para sejarawan, pada abad ke-13 Masehi islam sudah masuk ke nusantara
yang dibawa oleh para pedaganG muslim. Namun untuk lebih pastinya para ahli masih
terdapat perbedaan pendapat dari para sejarawan. Namun setidaknya 3 tiga teori tentang
masuknya Islam ke Indonesia
1.      Teori Gujarat
Teori ini dipelopori oleh ahli sejarah Snouck Hurgronje, menurutnya agama Islam masuk
ke Indonesia dibawa oleh para pedagang Gujarat pada abad ke-13 masehi.
2.      Teori Persia
P.A Husein Hidayat mempelopori teori ini, menyatakan bahwa agama Islam dibawa oleh
pedagang Persia (Iran), hal ini berdasarkan kesamaan antara kebudayaan islam di
Indonesia dengan Persia.
3.      Teori Mekkah
Teori ini menyatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia langsung dibawa para pedagah
Mekkah, teori ini berlandaskan sebuah berita dari China yang menyatakan jika pada abad
ke-7 sudah terdapat perkampungan muslim di pantai barat Sumatera

B.     STRATEGI DAKWAH ISLAM DI NUSANTARA


Dari pembahasan tentang masuknya Islam ke Nusantara, dapat dipahami bahwa
masuknya agama Islam ke Indonesia terjadi secara periodik, tidak sekaligus. Pada bagian
ini akan diuraikan mengenai strategi penyebaran Islam dan media yang dipergunakan
oleh para pedagang dan mubaligh dalam penyebaran Islam di Indonesia.
Salah satu arti “strategi” yang dimuat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
“rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus”. Dalam
konteks dakwah Islam, strategi dakwah yang dimaksud adalah kegiatan-kegiatan yang
dilakukan oleh para mubaligh, yang membawa misi Islam di dalamnya.
Dari kajian di atas dan berbagai literatur, setidaknya terdapat beberapa kegiatan yang
dipergunakan sebagai kendaraan (sarana) dalam penyebaran Islam di Indonesia, di
antaranya adalah: perdagangan, perkawinan, pendidikan, kesenian, dan tasawuf. Berikut
uraian singkat mengenai hal tersebut:

1.      Perdagangan
Pada tahap awal, saluran yang dipergunakan dalam proses Islamisasi di Indonesia
adalah perdagangan. Hal itu dapat diketahui melalui adanya kesibukan lalu lintas
perdagangan pada abad ke-7 M hingga abad ke-16 M. Aktivitas perdagangan ini banyak
melibatkan bangsa-bangsa di dunia, termasuk bangsa Arab, Persia, India, Cina dan
sebagainya. Mereka turut ambil bagian dalam perdagangan di negeri-negeri bagian Barat,
Tenggara, dan Timur Benua Asia.
2.      Perkawinan
Dari aspek ekonomi, para pedagang muslim memiliki status social ekonomi yang
lebih baik daripada kebanyakan penduduk pribumi. Hal ini menyebabkan banyak
penduduk pribumi, terutama para wanita, yang tertarik untuk menjadi isteri-isteri para
saudagar muslim. Hanya saja ada ketentuan hukum Islam, bahwa para wanita yang akan
dinikahi harus diislamkan terlebih dahulu. Para wanita dan keluarga mereka tidak merasa
keberatan, karena proses pengIslaman hanya dengan mengucapkan dua kalimah syahadat,
tanpa upacara atau ritual rumit lainnya.
3.      Pendidikan
Proses Islamisasi di Indonesia juga dilakukan melalui media pendidikan. Para
ulama banyak yang mendirikan lembaga pendidikan Islam, berupa pesantren. Pada
lembaga inilah, para ulama memberikan pengajaran ilmu keIslaman melalui berbagai
pendekatan sampai kemudian para santri mampu menyerap pengetahuan keagamaan
dengan baik. Setelah mereka dianggap mampu, mereka kembali ke kampong halaman
untuk mengembangkan agama Islam dan membuka lembaga yang sama. Dengan
demikian, semakin hari lembaga pendidikan pesantren mengalami perkembangan, baik
dari segi jumlah maupun mutunya.
4.      Tasawuf
Jalur lain yang juga tidak kalah pentingnya dalam proses Islamisasi di Indonesia
adalah tasawuf. Salah satu sifat khas dari ajaran ini adalah akomodasi terhadap budaya
lokal, sehingga menyebabkan banyak masyarakat Indonesia yang tertarik menerima
ajaran tersebut.
5.      Kesenian
Saluran Islamisasi melalui kesenian yang paling terkenal adalah melalui
pertunjukkan wayang. Seperti diketahui bahwa Sunan Kalijaga adalah tokoh yang paling
mahir dalam mementaskan wayang. 
6.      Politik
Di Maluku dan Sulawesi Selatan, kebanyakan rakyat masuk Islam setelah rajanya
masuk Islam terlebih dahulu. Pengaruh politik raja sangat membantu tersebarnya Islam di
wilayah ini. Jalur politik juga ditempuh ketika kerajaan Islam menaklukkan kerajaan non
Islam, baik di Sumatera, Jawa, maupun Indonesia bagian Timur.
7.      Melalui Dakwah di Kalangan Masyarakat
Di kalangan masyarakat Indonesia sendiri terdapat juru-juru dakwah yang
menyebarkan Islam di lingkungannya, antara lain : Dato'ri Bandang menyebarkan agama
Islam di daerah Gowa  (Sulawesi Selatan), Tua Tanggang Parang menyebarkan Islam di
daerah Kutai (Kalimantan Timur), Seorang penghulu dari Demak menyebarkan agama
Islam di kalangan para bangsawan Banjar (Kalimantan Selatan), Para Wali menyebarkan
agama Islam di Jawa. Wali yang terkenal ada 9 wali, yaitu :
1)     Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim)
2)     Sunan Ampel (Raden Rahmat)
3)     Sunan Bonang (Makdum Ibrahim)
4)     Sunan Giri (Raden Paku)
5)     Sunan Derajat (Syarifuddin)
6)     Sunan Kalijaga (Jaka Sahid)
7)     Sunan Kudus (Jafar Sodiq)
8)     Sunan Muria (Raden Umar Said)
9)     Sunan Gunung Jati (Faletehan)
Para wali tersebut adalah orang Indonesia asli, kecuali Sunan Gresik. Mereka memegang
beberapaperan di kalangan masyarakat sebagai:
a.      penyebar agama Islam
b.      pendukung kerajaan-kerajaan Islam
c.      penasihat raja-raja Islam
d.      pengembang kebudayaan daerah yang telah disesuaikan dengan budaya Islam.
Karena peran mereka itulah, maka para wali sangat terkenal di kalangan masyarakat.

C.     PERKEMBANGAN ISLAM DI NUSANTARA


1.     Perkembangan Islam di Sumatera
Perkembangan Islam di wilayah Indonesia di awali dengan dimasukinya
pemahaman ajaran islam daerah Pasai di Aceh Utara dan pantai barat Sumatera, di kedua
wilayah tersebut masing-masing berdiri Kerajaan Islam pertama di Indonesia, yaitu
Kerajaan Islam Perak dan Samudera Pasai.
2.     Perkembangan Islam di Jawa
Menurut Prof. Dr. Buya Hamka dalam bukunya yaitu Sejarah Umat Islam, cikal
kedatangan Islam ke pulau Jawa sebenarnya sudah dimulai pada tahun ke tujuh masehi
atau abad pertama Hijriyah yaitu pada tahun 674 M – 675 M. Salah satu sahabat nabi,
Muawiyah bin Abi Sufyan yang pernah singgah di Kerajaan Kalingga di Jawa. Waktu itu
dia menyamar sebagai pedagang. Mungkin pada waktu itu Muawiyah baru penjajakan
saja, namun proses dakwahnya tetap berlangsung dan diteruskan oleh para da’i yang
berasal dari Kerajaan Pasai dan Malaka. Karena pada waktu itu jalur perhungan antara
Pasai dengan Jawa begitu pesat.
3.     Perkembangan Islam di Kalimantan
Borneo adalah sebutan nama lain Kalimantan. Pada waktu itu Islam masuk ke sana
melalui tiga jalur. Jalur yang pertama adalah melalui Kerajaan Islam Pasai dan Perlak.
Jalur kedua Islam disebarkan oleh para da’i dari tanah jawa. Mereka melakukan ekspedisi
ke pulau Kalimantan sejak Kerajaan Demak berdiri. Pada waktu itu, Kerajaan Demak
mengirimkan banyak sekali da’i ke luar pulau Jawa, salah satunya ke pulau Kalimantan.
Jalur ketiga melalu kedatangan para da’i yang berasal dari tanah Sulawesi. Salah satu da’i
yang terkenal pada waktu itu adalah Datuk Ri Bandang dan Tuan Tunggang Parangan.
4.     Perkembangan Islam di Maluku
Kepulauan Maluku terkenal sebagai penghasil rempah-rempah. Tak ayal hal ini
menjadi daya tarik sendiri para pedagang asing, salah satunya pedagang mulim dari Jawa,
Malaka, Sumatera dan Manca Negara. Dengan kedatangan para pedagang muslim ini,
menyebabkan perkembangan Islam di Kepulauan Maluku ini menyebar dengan cepat.
tepatnya sekitar pertengahan abad ke 15 atau tahun 1440 Islam mulai masuk ke Maluku.
Pada tahun 1460 M, raja Ternate yaitu Vongi Tidore masuk Islam. Namun
menurut sejarawan Belanda yaitu h.J De Graaft, raja Ternate yang benar-benar muslim
adalah Zaenal Abidin. Setelah raja Ternate masuk Islam, hal ini semakin mempercepat
perkembangan Islam di Maluku dan mempengaruhi kerajaan-kerajaan lain di Maluku
yang mulai menerima paham ajaran Islam. Namun dari sekian kerajaan Islam yang ada di
Maluku, yang paling terkenal adalah Kerajaan Ternate dan Tidore.
Setelah Islam masuk dan berkembang cepat di Maluku, Islam juga mulai masuk ke
Irian. Para raja-raja Islam dari Maluku, da’i dan pedagang yang menyiarkan ajaran Islam
ke Irian. Wilayah-wilayah di Irian Jaya yang dimasuki Islam yaitu: Jalawati, Musi, Pulau
Gebi dan Pulau Waigio.

Anda mungkin juga menyukai