Disusun Oleh :
Mosesca Ariel P.M (19)
XII MIPA B
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk mengetahui
RahmatIslam Bagi Nusantara
BAB II
PEMBAHASAN
3. Pendidikan
Perkembangan Islam yang cepat menyebabkan muncul tokoh ulama
ataumubalig yangmenyebarkan Islam melalui pendidikan dengan
mendirikan pondok- pondok pesantren. Dan didalam pesantren itulah
tempat pemuda pemudi menuntutilmu yang berhubungan dengan
agamaIslam. Yang jika para pelajar tersebut selesaidalam menuntut ilmu
mengenai agama Islam, merekamempunyai kewajiban untukmengajarkan
kembali ilmu yang diperolehnya kepada masyarakatsekitar. Yangakhirnya
masyarakat sekitar menjadi pemeluk agama Islam. Pesantren
yangtelahberdiri pada masa pertumbuhan Islam di Jawa, antara lain
Pesantren SunanAmpel Surabaya yangdidirikan oleh Raden Rahmat
( Sunan Ampel ) dan PesantrenSunan Giri yang santrinya banyakberasal
dari Maluku ( daerah Hitu ), dls.
4. Politik
Seorang raja mempunyai kekuasaan dan pengaruh yang besar
danmemegang peranan penting dalam proses Islamisasi. Jika raja
sebuahkerajaan memeluk agama Islam, otomatis rakyatnya akan
berbondong - bondongmemeluk agama Islam. Karena, masyarakat
Indonesia memiliki kepatuhan yangtinggi dan raja selalu menjadi panutan
rakyatnya. Jika raja dan rakyat memelukagama Islam, pastinya demi
kepentingan politik maka akan diadakannya perluasanwilayah kerajaan,
yang diikuti dengan penyebaran agama Islam.
Para wali tersebut adalah orang Indonesia asli, kecuali Sunan Gresik.
Merekamemegang beberapaperan di kalangan masyarakat sebagai :
1. Penyebar agama Islam
2. Pendukung kerajaan-kerajaan Islam
3. Penasihat raja-raja Islam
4. pengembang kebudayaan daerah yang telah disesuaikan dengan
budaya Islam
6. Seni Budaya
Perkembangan Islam dapat melalui seni budaya, seperti bangunan
(masjid), seni pahat, seni tari,seni musik, dan seni sastra. Cara seperti ini
banyak dijumpai diJogjakarta, Solo, Cirebon, dls. Seni budaya Islam
dibuat dengan caramengakrabkan budaya daerah setempat dengan
ajaran Islam yang disusupkanajaran tauhid yang dibuat sederhana,
sehalus dan sedapat mungkin memanfaatkantradisi lokal, misalnya :
1. Membumikan ajaran Islam melalui syair– syair.
Contohnya : Gending Dharma, Suluk Sunan
2. Bonang, Hikayat Sunan Kudus, dan lain– lain.
3. Mengkultulrasikan wayang yang sarat dokrin.
Contohnya : Tokoh-tokoh simbolis dalam wayang diadopsi atau
mencipta namalainnyayang biasa mendekatkan dengan ajaran Islam.
a. Mencipta tokoh baru dan narasi baru yang sarat pengajaran.
b. Membunyikan bedug sebagai ajakan sholat lima waktu
sekaligus alarm pengingat, Sebab insting masyarakat telah
akrab dengan gema bedugsebgai pemanggil untuk acara
keramaian. Menggeser tradisi klenik dengan doa-doa pengusir
jin sekalugus doa ngirim leluhur.
Contohnya : Tahlil.
7. Tasawuf
Seorang Sufi biasa dikenal dengan hidup dalam keserhanaan, mereka
selalumenghayati kehidupan masyarakatnya yang hidup bersama di
tengah–tengah masyarakatnya. Para Sufi biasanya memiliki keahlian yang
membantumasyarakat dan menyebarkan agama Islam. Para Sufi pada
masa itu diantaranyaHamzah Fansuri di Aceh dan Sunan Panggung Jawa.
Dengan melaluisaluran diatas, agama Islam dapat berkembang pesat dan
diterima masyarakatdengan baik pada abad ke-13. Dan adapun faktor-
faktor yang menyebabkan Islamcepat bekembang di Indonesia antara
lain :
1. Syarat masuk Islam hanya dilakukan dengan mengucapkan dua
kelimat syahadat
2. Tata cara beribadahnya Islam sangat sederhana;
3. Agama yang menyebar ke Indonesia disesuaikan dengan kebudayaan
Indonesia;
4. Penyebaran Islam dilakuakn secara damai.
Pada tahun 1460 M, raja Ternate yaitu Vongi Tidore masuk Islam.
Namunmenurut sejarawan Belanda yaitu h.J De Graaft, raja Ternate yang
benar-benarmuslim adalah Zaenal Abidin. Setelah raja Ternate masuk
Islam, hal ini semakin mempercepat perkembangan Islam di Maluku dan
mempengaruhi kerajaan-kerajaan lain di Maluku yang mulai menerima
paham ajaran Islam. Namun darisekian kerajaan Islam yang ada di
Maluku, yang paling terkenal adalah KerajaanTernate dan Tidore. Setelah
Islam masuk dan berkembang cepat di Maluku, Islam juga mulaimasuk ke
Irian. Para raja-raja Islam dari Maluku, da’i dan pedagang yang
menyiarkan ajaran Islam ke Irian. Wilayah-wilayah di Irian Jaya yang
dimasukiIslam yaitu: Jalawati, Musi, Pulau Gebi dan Pulau Waigio.
2. Kerajaan Aceh
Kerajaan Aceh merupakan kelanjutan dari Kerajaan Samudera Pasal
yangdidirikan oleh Sultan Ibrahim. Kerajaan Aceh mengalami masa
kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda yang berhasil
menaklukkan daerah-daerah disekitar Aceh sekaligus mengislamkan
daerah tersebut dalam usahanya untukmemperluas wilayah kekuasaan
Sultan Iskandar Muda bekerja sama dengan SultanTurki untuk
memperkuat pasukannya. Kerajaan Aceh mengembangkan diri dandapat
mempersatukan beberapa daerah di Aceh, yaitu Daya, Pedir, Lingga,
Perlak,Tamiang, Samudera Pasai, dan Lamuni, di bawah kekuasaan
Sultan Ali MughayatSyah (1514-1528).
3. Kerajaan Demak
Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Jawa yang
didirikanoleh Raden Patah. Letak Kerajaan Demak berada di tepi pantai
utara Jawa. PerananKerajaan Demak dalam pensebaran agama Islam
adalah :
Menjadi pusat persebaran agama Islam di Jawa yang dilakukan oleh
para wali.
Mengadakan perluasan wilayah di daerah-daerah sekitar pesisir pantai
utara Jawayang kemudian diislamkan melalui pendekatan politik, sosial,
dan budaya.
4. Kerajaan Banten
Kerajaan Banten merupakan kerajaan Islam yang berada di Jawa
Barat yangdidirikan oleh Sunan Gunung Jati. Raja pertama yang
memerintah adalah SultanHasanudin yang berhasil memperluas pengaruh
agama Islam di Banten. KerajaanBanten mampu berkembang pesat,
antara lain karena didukung oleh fakta,
Banten mempunyal komoditas ekspor yang penting, misalnya ada,
sehinggamenjadi daya tarik bagi pedagang asing.
Islamisasi di Banten menjadikan Banten sebagai pusat politik Kerajaan
Banten.
Banten merupakan pelabuhan penting di Selat Sunda.
Pelabuhan Banten memenuhi syarat sebagai pelabuhan yang balk.
6. Kerajaan Cirebon
Kerajaan Cirebon didirikan oleh Fatahiliah atau Sunan Gunung Jati.
Pada masa pemerintahan Fatahiliah, Cirebon dapat berkembang pesat.
Hal ini dapat dilihat dan perluasan wilayah yang berhasil dilakukan oleh
Fatahiliah, persebaran agama Islam berkembang pesatdan Cirebon
mampu menjadi pusat perdagangan dan menjalinhubungan perdagangan
dengan Cina. Wafatnya Fatahiliah diganti olehPanembahan Ratu. Cirebon
berhasil dikuasal VOC dan Iayahnya dibagi menjaditiga yaltu Kasepuhan,
Kanoman, dan Kacirebonan yaitu pada tahun 1681.Kerajaan Gowa Talio
atau Kerajaan Makassar
7. Kerajaan Ternate dan Tidore
Kerajaan Ternate dan Tidore berada di Maluku yang berhasil
menyebarkan pengaruh agama Islam melalul pendekatan politik dengan
perluasan wilayah dan pendekatan ekonomi melalui hubungan
perdagangan. Raja yang memerintah adalahSultan Zainal Abidin. Kegiatan
penyebaran agama Islam oleh Ternate dan Tidoreditunjang oleh
kedudukannya sebagai penghasil dan pusat perdagangan rempah-rempah.
Banyak pedagang muslim yang tertarik untuk menjalin hubungan
perdagangan sekaligus mengenalkan ajaran agama Islam. Ramainya
perdaganganrempah-rempah di Maluku mendorong munculnya
persekutuan dagang, yaitu,
Uli lima (persekutuan dagang lima) yang dipimpin Kerajaan Ternate.
Uli siwa (persekutuan dagang sembilan) yang dipimpin Kerajaan Tidore.
8. Kerajaan Banjar
Kerajaan Banjar didirikan oleh Raden Samudra. Setelah masuk Islam,
ia dinobatkanmenjadi Sultan Banjar dengan gelar Sultan Suryanulah.
Kerajaan Banjar memiliki peranan penting dalam penyebaran agama Islam
di Kalimantan Selatan, sebabdipengaruhi oleh Ietaknya di dekat sungai,
sehingga banyak para pedagang dan luarKalimantan yang berdagang
rempah-rempah yang menyebabkan persebaran agamaIslam lebih lancar.
b. Jamiat Khair
Organisasi ini didirikan di Jakarta oleh masyarakat Arab
Indonesia pada tanggal 17Juli 1905. Di antara pendirinya adalah Sayid
Muhammad Al- Fachir bin Syihab,Sayid Idrus bin Ahmad bin Syihab,
dan Sayid Sjehan bin Syihab. Semuanyatermasuk golongan sayyid,
yaitu kaum ningrat atau bangsawan Arab.
c. Al-Irsyad
Organisasi sosial ini didirikan oleh kaum pedagang Arab di
Jakarta. Al-Irsyadmemusatkan perhatiannya pada bidang pendidikan
dengan mendirikan sekolah dan perpustakaan. Sekolah Al-Irsyad
banyak jenisnya. Ada sekolah tingkat dasar,sekolah guru dan program
takhassus memperdalam agama dan bahasa asing.Cabang-cabang Al-
Irsyad segera dibuka di Cirebon, Pekalongan, Bumiayu,
Tegal,Surabaya, dan Lawang.
Aktivitas organisasi ini lebih dinamis daripada Jamiat Khair,
walaupun keduanyasama-sama didirikan oleh masyarakat Arab. Jika
Jamiat Khair dikuasai oleh golongan sayyid atau ningrat. Al-Irsyad
sebaliknya, menolak adanya perbedaanatau diskriminasi antara kaum
elite dengan golongan alit (kecil).
d. Persyarikatan Ulama
Organisasi sosial kemasyarakatan ini semula bernama Hayatul
Qulub, didirikan diMajalengka, jawa Barat, oleh K.H. Abdul Halim pada
tahun 1911. Kiai Halimadalah alumni Timur Tengah. Ia menyerap ide-
ide pembaruan yang dihembuskanoleh Muhammad Abduh dan
Jamaluddin al-Afghani, dua tokoh pembaruan di Mesir.
f. Muhammadiyah
Organisasi ini didirikan di Yogyakarta pada tanggal 18
November 1912 oleh K.H.Ahmad Dahlan. Kegiatan Muhammadiyah
dipusatkan dalam bidang pendidikan,dakwah dan amal sosial.
Muhammadiyah mendirikan berbagai sekolah Islam alaBelanda, baik
dalam satuan pendidikan, jenjang maupun
kurikulumnya.Muhammadiyah pun menerima subsidi dari pemerintah
Belanda.
Dalam bidang amal sosial, ormas Islam ini memiliki antara lain
beberapa puluhrumah sakit, Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) dan
Panti Asuhan. Gerakandakwah Muhammadiyah sangat menekankan
kemurnian aqidah; memerangi berbagai perbuatan syirik,
menyekutukan Allah Swt. dalam segala bentuknya;menentang
takhayul; khurafat; dan perbuatan bid’ah serta mengikis habis
kebiasaantaqlid buta dalam beragama. Muhammadiyah, menekankan
pentingnya membuka pintu ijtihad dalam bidang hukum Islam agar
umat Islam terbebas dari taqlid butaserta menolak tradisi bermazhab
dalam fiqih. Muhammadiyah menolak kehidupantasawuf yang hanya
mementingkan akhirat. Muhammadiyah sebagaimanaumumnya kaum
pembaharu, menentang tarekat, karena penuh dengan perbuatan
bid’ah.
1. Gerakan Politik
Islam tidak dapat menerima penjajahan dalam segala bentuk.
Perjuangan umatIslam dalam mengusir penjajah sebelum abad dua
puluh dilakukan dengan kekuatansenjata dan bersifat kedaerahan.
Kesimpulan
Pada hakikatnya dakwah Islam merupakan aktualisasi imani (teologis)
yangdimanifestasikan dalam suatu system kegiatan manusia beriman dalam
bidangkemasyarakatan yang dilaksanakan secara teratur untuk mempengaruhi cara
cara berfikir, kepekaan dalam merasakan lingkungan, cara bersikap, dan
bertindakmanusia, baik secara individual maupun sosial dalam rangka
mengusahakan terwujudnya ajaran Islam dalam semua segi kehidupan dengan
menggunakan caratertentu, dan sejarah islam di indonesia diawali dari sebelum
masa penjajaha ataumasa para wali sampai dengan masa sekarang atau masa
reformasi.