Nama Kelompok Alyaa Hasna Syifa Ely Lupita Sari Luthfiyyah Wahyu Nurfarida Indah Dwi Anggraini 1.Perdagangan
Proses Islamisasi menggunakan perdagangan pada
tahap awal G Ditandai dengan adanya kesibukan lalu lintas pertadangan pada abad ke 7M hingga abad ke 16 M
Aktivitas perdagangan ini dilakukan bangsa bangsa
Arab, Persia, India, Cina dan sebagainya, di negeri-negeri bagian barat, tenggara, dan timur benua asia Fakta sejarah • Islamisasi melalui jalur perdagangan sanhgat menguntungkan karena para raja dan bangsawan turut serta dan merupakan pemilik kapal dan saham perdagangan • Catatan Tome Pires : “para pedagang muslim banyak yang bermukim di pesisir pulau jawa yang penduduknya masih kafir. Mereka berhasil mendirikan masjid- masjid dan datang lah mullah-mullah dari luar. Jumlah mereka pun bertambah,dan anak keturunan mereka menjadi penduduk muslim yang kaya raya.”
Faktor masuk agama Islam
G • Karena hubungan ekonomi dengan para pedagang sangat menbguntungkan secara material bagi para penguasa jawa seperti bupati-bupati majapahit, banyak bagian dan mereka yang masuk Islam • Faktor lain, selain memperkuat posisi dan kedudukan sosial para penguasa Jawa di masyarakat, mereka mengambil alih perdagangan dan kekuasaan di tempat tinggal mereka
Faktor keberhasilan islamisasi di nusantara
• Hubungan perdagangan dengan para penguasa Jawa dimanfaatkan oleh para pedagang muslim sebagai sarana berdakwah. Karena dalam Islam, setiap muslim memiliki kewakiban untuk menyebarkan ajaran Islam kepada siapa saja dengan tanpa paksaan. • Jalur-jalur strategis perdagangan internasional hamper sebagian besar dikuasai pedagang muslim, maka para penguasa lokal di Indonesia harus sering berinteraksi dengan para pedagang muslim 2. Perkawinan
Diantara para pedagang Islam ada yang menetap di Indonesia. Hingga
sekarang di beberapa kota di Indonesia terdapat kampong Pekojan. Kampung tersebut dahulu merupakan tempat tinggal para pedagang Gujarat. Koja artinya pedagang Gujarat. Sebagian dari para pedagang ini menikah dengan wanita Indonesia. Terutama putrid raja atau bangsawan. Karena pernikahan itulah, maka banyak keluarga raja atau bangsawan masuk Islam. Kemudian diikuti oleh rakyatnya. Dengan demikian Islam cepat berkembang 3. Pendidikan Islam di Nusantara
Pendidikan Islam dilakukan dalam bentuk khalaqah di
rumah-rumah pedagang ataupun ulama maupun dengan tauladan. Walisongo dalam penyebaran Islam di Jawa sangat berhasil karena mampu mengIslamisasikan wilayah Jawa. Lembaga pendidikan yang digunakan adalah pesantren. Keberhasilannya di dukung oleh pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kultur masyarakat Jawa. Pada lembaga inilah para ulama memberikan pengajaran ilmu keIslaman melalui berbagai pendekatan sampai kemudian para santri mampu menyerap pengetahuan keagamaan dengan baik. Setelah mereka dianggap mampu, mereka kembali ke kampong halaman untuk mengembangkan agama Islam dan membuka lembaga yang sama Pendidikan Islam pada masa kerajaan Islam di Indonesia sudah berlangsung sukup baik. Terbukti dengan adanya kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia sebagai pusat-pusat kekuasaan Islam di Indonesia ini sangat berperngaruh bagi proses Islamisasi di Indonesia sebagai peranannya dalam penyiaran agama Islam di Indonesia melalui para ulama sebagai mubaligh atau pendidikan dalam penyiaran agama Islam dan kerajaan Islam sebagai wadah kekuasaan politik Islam. Keduanya sangat berperan dalam mempercepat tersebarnya Islam ke berbagai wilayah di Indonesia Dengan cara-cara seperti ini, maka agama islam terus tersebar ke seluruh penjuru Nusantara, hingga akhirnya banyak penduduk Indonesia yang menjadi muslim. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa model pendidikan pesantren yang tidak mengenal kelas menjadi media penting dalam proses penyebaran agama Islam di Indonesia, bahkan kemudian diadopsi untuk pengembangan pendidikan keagamaan pada lembaga-lembaga pendidikan sejenis di Indonesia 4. Tasawuf Jalur lain yang juga tidak kalah pentingnya dalam proses islamisasi di Indonesia adalah tasawuf. Salah satu sifat khas dari ajaran ini adalah akomodasi terhadap budaya lokal, sehingga menyebabkan banyak masyarakat Indonesia yang tertarik menerima ajaran tersebut Tasawuf mulai masuk ke Indonesia bersamaan dengan masuknya islam ke Indonesia dan tasawuf mengalami banyak perkembangan itu ditandai dengan banyaknya berkembang ajaran tasawuf dan tarikat yang muncul dikalangan masyarakat saat ini yang dibawah oleh para ulama Indonesia yang menuntut ilmu di mekkah dan madinah kemudian berkembang 5. Kesenian Saluran islamisasi yang paling terkenal adalah melalui pertunjukan wayang. Seperti diketahui bahwa sunan kalijaga adalah tokoh yang paling mahir dalam mementaskan wayang. Dia tidak pernah menerima upah materi pada setiap pertunjukan yang dilakukannya. Sunan kalijaga hanya meminta kepada para penonton untuk mengikutinya mengucapkan kedua kalimat Syahadat.Sebagian besar cerita wayang masih diambil dari cerita Ramayana dan mahabarata, tetapi muatannya berisi ajaran islam dan nama-nama pahlawan islam.
Selain wayang, media yang dipergunakan dalam penyebaran islam di Indonesia
adalah seni bangunan, seni pahat/ukir, seni tari, musik, dan sastra. Diantara bukti yang dihasilkan dari pengembangan islam awal adalah seni bangunan Masjid Agung Demak, Sendak Duwur, Agung Kasepuhan, Cirebon, Masjid Agung Banten, dll. Seni bangunan masjid yang sudah ada, merupakan bentuk akulturasi dari kebudayaan lokal Indonesia yang sudah ada sebelum islam, seperti bangunan candi.Salah satu dari sekian banyak contoh yang dapat kita saksikan hingga saat ini adalah Masjid Kudus dengan menaranya yang sangat terkenal. 5. Politik Seorang raja memiliki kekuasaan dan pengaruh yang besar dan memegang peranan penting dalam proses islamisasi. Jika raja sebuah kerajaan memeluk agama islam, otomati rakyat nya akan berbondong-bondong memluk agama islam. Karena masyarakat indoensia memiliki kepatuhan yang tinggi dan raja selalu menjadi panutran rakyatnya. Jika raja dan rakyat memeluk agama islam, pastinya demi kepentingan politik maka akan diadakannya perluasan wilayah kerajaan, yang diikuti dengan penyebaran agama Di Maluku dan Sulawesi Selatan, kebanyakan rakyat masuk islam setelah rajanya masuk islam terlebih dahulu. Pengaruh politik raja sangat membantu tersebarnya islam di wilayah ini. Jalur politik juga ditempuh ketika kerajaan islam menaklukan kerajaan Islam menaklukan kerajaan Non-Islam, baik di Sumatera, Jawa, maupun Indonesia bagian Timur