Anda di halaman 1dari 3

Latar Belakang

Kota hijau adalah konsep pembangunan kota berkelanjutan dan ramah lingkungan
yang dicapai dengan strategi pembangunan seimbang antara pertumbuhan ekonomi,
kehidupan sosial dan perlindungan lingkungan sehingga kota menjadi tempat yang layak huni
tidak hanya bagi generasi sekarang, namun juga generasi berikutnya. Kota hijau bertujuan
untuk menghasilkan sebuah pembangunan kota yang berkelanjutan dengan mengurangi
dampak negatif pembangunan terhadap lingkungan dengan kombinasi strategi tata ruang,
strategi infrastruktur dan strategi pembangunan sosial. Kota-kota ramah lingkungan (eco-
cities/green city) baik yang sudah dibangun maupun yang masih dalam tahap perencanaan
memiliki ciri-ciri yang sama, yaitu: kota-kota yang ingin mengurangi atau menghapuskan
penggunaan bahan bakar fosil, membangun gedung yang ramah lingkungan serta
memromosikan “ruang hijau” dan udara bersih. Dalam skala kota, tentunya konsep tersebut
haruslah diwujudkan secara lebih luas lagi. Keberadaan suatu kota sangat tergantung pada
infrastrukturnya. Pola jaringan RTH dengan berbagai jenis dan fungsinya merupakan
rangkaian hubungan dan kesatuan terpadu yang membentuk infrastruktur hijau (green
infrastructure) atau infrastruktur ekologis (ecological infrastructure). Infrastruktur hijau
dengan berbagai jenis dan fungsinya berperan dalam menciptakan keseimbangan ekosistem
kota dan alat pengendali pembangunan fisik kota.

Masalah pemanasan global yang terjadi di bumi ini bukan menjadi suatu topik yang
asing lagi di telinga kita. Bahkan banyak sekolah-sekolah dasar yang sudah memperkenalkan
masalah ini sejak dini pada anak-anak. Namun banyak orang yang seolah olah menutup
telinga mereka akan hal ini. Masih banyak yang kurang peduli pada masalah lingkungan yang
terjadi dibumi. Bumi adalah rumah bagi setiap mahluk hidup yang tinggal didalamnya. Bukan
hanya tanggung jawab beberapa orang. Perlu kepedulian tinggi bagi seluruh manusia yang
tinggal di bumi ini dan bersama-sama menjaga bumi ini menjadi tempat yang nyaman untuk
ditinggali.

Menerapkan konsep kota hijau pada setiap kota di seluruh negara merupakan salah
satu bentuk pelestarian keseimbangan alam yang paling mudah dan tepat untuk dilaksanakan.
Hanya diperlukan kesadaran penuh akan lingkungan pada setiap masyarakat untuk
melakukan penghijauan mulai dari sebagian kecil di rumahnya. Dengan melakukan
penghijauan kecil ini, jika dilakukan di semua rumah yang ada disetiap kota, maka secara
tidak langsung kota itu bisa disebut green city. Menerapkan pemikiran seperti ini tentu cara
yang paling optimal dewasa ini untuk mengatasi masalah lingkungan di bumi ini. Selain itu,
penambahan lahan terbangun di perkotaan berdampak pada penurunan kualitas lingkungan
hidup, baik pada udara, air, tanah maupun lingkungan visual perkotaan. Untuk itu perlu
dirumuskan kebijakan pengelolaan dan pengembangan Tata Ruang Hijau perkotaan untuk
dapat meningkatkan kualitas lingkungan hidup perkotaan

Di seluruh dunia, kota hijau atau green cities telah menjadi model pengembangan
perkotaan yang baru, baik di benua Amerika, Asia, Eropa, Australia, maupun Afrika.
Fenomena yang sama juga dialami oleh Indonesia. Pertumbuhan dan pembangunan kota yang
sangat cepat sudah terjadi di negara– negara berkembang, salah satunya di Indonesia. Ini
merupakan tantangan baru dan terbesar yang sedang dihadapi Indonesia, terlebih karena lebih
dari 52% penduduk nasional mendiami kawasan perkotaan.Panduan Kota Hijau di Indonesia
(2012) menjelaskan, terdapat delapan indikator dalam mewujudkan Kota Hijau yaitu; 1)
perencanaan dan perancangan kota yang berkelanjutan (green planning and design), 2)
pengadaan ruang terbuka hijau (green open space), 3) penerapan bangunan hijau yang ramah
energi (green building), 4) pengolahan sampah secara terpadu (green waste), 5) penggunaan
transportasi ramah lingkungan (green transportation), 6) peningkatan kualitas air perkotaan
(green water), 7) pemanfaatan sumber energi efisien dan ramah lingkungan (green energy),
serta 8) pengembangan jaringan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha
yang sehat atau dikenal dengan komunitas hijau (green community).

Delapan indikator tersebut, memiliki keterkaitan antar satu sama lain di dalam
perwujudan konsep Kota Hijau. Ruang terbuka hijau adalah salah satu elemen terpenting kota
hijau. Ruang terbuka hijau (RTH) berguna dalam mengurangi polusi, menambah estetika
kota, serta menciptakan iklim mikro yang nyaman. Hal ini dapat diciptakan dengan perluasan
lahan taman, koridor hijau dan lain-lain. Penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) merupakan
kebutuhan penting bagi sebuah wilayah perkotaan. Peran ruang terbuka hijau dalam
membangun kota hijau sangatlah penting. Oleh karena itu, penulis mengangkat judul
“Perwujudan Kota Hijau melalui Konsep Ruang Terbuka Hijau.”
Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan


sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan konsep ruang terbuka hijau terhadap perwujudan kota


hijau?
2. Apa saja manfaat dari ruang terbuka hijau?
3. Dimanakah tempat terbaik untuk penerapan kota hijau?

Anda mungkin juga menyukai