Anda di halaman 1dari 66

X-MIPA-4

Kata Pengantar
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah swt. atas segala
kemudahan limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan buku sejarah dengan judul “Pengaruh agama dan
kebudayaan islam di Indonesia”.

Dalam buku ini dijelaskan proses masuknya ajaran islam serta


kerajaan kerajaan bercorak islam di Indonesia. Kami menyadari masih
ada kekurangan dalam penulisan naskah ini. Oleh karena itu, sangat
diharapkan kritik dan saran atas buku ini. Kami berharap buku ini bisa
bermanfaat bagi kita semua.

Bogor, 26 Februari 2019

X-MIPA-4

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia


1
X-MIPA-4

Daftar Isi
Kata Pengantar................................................................................................................ 1

Daftar Isi......................................................................................................................... 2

A. Proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan islam


di Indonesia.......................................................................................................... 3

B. Saluran-saluran penyebaran islam di Indonesia....................................... 5


Soal 1.1...................................................................................................................16
Essay 1.2................................................................................................................17

C. Kehidupan politik dan sosial budaya Indonesia pada masa


perkembangan Islam..........................................................................................18
Soal 2.1..................................................................................................................24
Essay 2.2...............................................................................................................25

D. Kerajaan-kerajaan tradisional bercorak islam di Indonesia.............. 25


Soal 3.1..................................................................................................................49
Essay 3.2...............................................................................................................51

Latihan Soal............................................................................................................... 52

Essay........................................................................................................................... 55

Kunci Jawaban........................................................................................................... 56

Biodata........................................................................................................................ 57

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia


2
X-MIPA-4

A. Proses masuk dan berkembangnya agama dan


kebudayaan islam di Indonesia

1. Sekilas tentang agam Islam

Agama islam lahir di Mekkah,Arab Saudi. Agama islam diyakini sebagai


agama yang diwahyukan oleh Alah swt kepada umat manusia melalui
utusan-Nya, yaitu Nabi Muhammad SAW. Pada bulan Ramadhan tahun
610 M, Muhammad yang tepat berusia 40 tahun didatangi oleh
malaikat Jibril di Gua Hira. Terjadilah dialog yang panjang antara
Muhammad dan Malaikat Jibril. Melalui dialog ini,Muhammad diangkat
menjadi rasul Allah dan mulailah proses turunnya Al-Qur’an sebagai
kitab suci agama islam. Sekitar tahun 613 M, Nabi Muhammad dan
pengikutnya kemudian memutuskan pindah ke Madinah. Peristiwa ini
dikenal dengan nama Hijrah, yang kemudian digunakan sebagai awal
penanggalan islam. Pada tahun 630 M, Nabi Muhammad berhasil
membebaskan kota Mekkah dari kekuasaan kaum kafir. Pascaperang,
kaum Quraisy dan penduduk Mekkah mulai memeluk agam Islam, dan
Ka’bah menjadi kiblat ibadah umat Islam.

2. Teori-teori masuknya agama islam ke Indonesia

Ada 3 teori mengenai proses masuknya agama islam ke


Indonesia, yaitu sebagai berikut:

a. Teori Gujarat : menurut teori ini, Islam masuk ke Indonesia sekitar


abad ke-13, dibawa oleh para pedagang Islam dari Gujarat, India.Ada
dua bukti yang mendukung teori ini. Pertama, batu nisan Sultan Malik
Al-Shaleh, Sultan Samudra Pasai, yang bercoral Gujarat (India).
Kedua, tulisan Marco Polo yang menyatakan pernah singgah di perlak
(Peureula) pada tahun 1292 dan mendapati banyak penduduk beragama
Islam serta peran pedagang India dalam penyebaran agama tersebut.

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia


3
X-MIPA-4

b. Teori Mekkah Menurut teori ini, pengaruh Islam masuk ke


Indonesia sekitar abad ke-7, dibawa langsung oleh para pedagang
Arab. Buktinya adalah adanya permukiman Islam tahun 674 di Baros,
pantai sebelah barat Sumatra.

c. Teori Persia : menurut teori ini, Islam masuk ke Indonesia dibawa


oleh orang-orang Persia sekitar abad ke-13. Bukti untuk mendukung
teori ini adalah adanya upacara Tabot, yaitu upacara memperingati
meninggalnya Imam Husain bin Ali ( Cucu Nabi Muhammad SAW), di 1
Syura. Upacara ini juga merupakan ritual tahunan di Persia. Selain itu
ada kesamaan antara ajaran sufi yang dianut Syekh Siti Jenar dan
sufi Iran beraliran Al-Hallaj.

d. Teori China :Teori ini berpendapat, bahwa migrasi masyarakat


muslim China dari Kantonke Nusantara, khususnya Palembang pada
abad ke 9 menjadi awal mula masuknya budaya Islam ke Nusantara.
Hal ini dikuatkan dengan adanya bukti bahwa Raden Patah (Raja
Demak) adalah keturunan China, penulisan gelar raja-raja Demak
dengan istilah China, dan catatan yang menyebutkan bahwa pedagang
China lah yang pertama menduduki pelabuhan-pelabuhan di Nusantara.

Saluran-saluran penyebaran Islam di Indonesia:

- Perdagangan
- Perkawinan
- Pendidikan
- Tasawuf
- Dakwah
- Kesenian

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia


4
X-MIPA-4

B. Saluran-saluran penyebaran Islam di Indonesia


1) Perdagangan
Perdagangan merupakan metode utama penyebaran Islam yang pertama
dan paling utama. Menurut Tome Pires, sekitar abad ke-7 sampai abad ke-
16 lalu lintas perdagangan yang melalui Indonesia sangat ramai. Dalam
proses ini, pedagang nusantara Indonesia dan pedagang asing (islam) dari
Gujarat dan Timur tengah (Arab dan Persia) bertemu dan saling bertukar
pengaruh.

2) Perkawinan
Pedagang pedangan itu dan juga keluarganya menikah dengan perempuan pribumi,
putra putri para bangsawan dan babkan dengan anggota keluarga kerajaan. Hal ini
berdampak positif terhadap perkembangan islam karena pedagang atau ulama itu
mensyaratkan perempuan idamannya untuk mengucapkan kalimat syahadat terlebih
dahulu. Anak – anak hasil perkawinan itupun akan mengikuti agama islam yang dianut
kedua orang tuannya. Perkawinan anak-anak kaum bangsawan ataupun anak raja
mempunyai dampak lebih besar. Mereka lebih mudah memengaruhi istana untuk
mendukung penyebaran islam. Lama kelamaan seluruh anggota keluarga istana akan
memeluk Islam. Selanjutnya, kerajaan yang awalnya bercorak hindu-budha perlahan
lahan menjadi bercorak Islam.

3) Pendidikan

Perkembangan islam yang semakin meluas mendorong munculnya para ulama dan
mubailigh. Para ulama dan mubalighini menyebarkan islam melalui pendidikan dengan
mendirikan pondok pondok pesantren di berbagai daerah. Saluran pendidikan sangat
baik dan efektif untuk mempercepat dan memperluas penyebaran islam hingga ke
daerah daerah yang terkecil. Pesantren pesantren

Pada awal penyebaran islam di antara nya adalah sebagai berikut:

1. Pesantren ampel denia (surabaya)yang didirikan oleh sunan ampel


2. Pesantren sunan giri ( surabaya).

4) Tasawuf
Tasawuf atau sufisme adalah ilmu untuk mengetahui bagaimana cara menyucikan jiwa,
men jernihkan akhlak membangun lahir dan batin serta untuk memperoleh
kebahagiaan yang abadi. tasawuf pada awalnya merupakan gerakan zuhud dalam islam
dan dalam perkembangannya melahirkan tradisi mistisme islam.

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia


5
X-MIPA-4

5) Dakwah

Maulana malik ibrahin(sunan gresik)

Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik merupakan seorang wali yang hidup masa

kejayaan kerajaan Majapahit. Beliau sampai di gresik pada tahun 1404 M. Kala itu sudah
di jumpai sekelompok kecil umat Islam di pesisir pantai Pulau Jawa.

Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik) juga dikenal dengan sebutan Magribi atau
Syekh Maghribi. Maulana Malik Ibrahim merupakan tokoh keturunan Arab, putra Zainal
bin Hasan Ali ra. Beliau datang ke Jawa Timur pada tahun 1379 M dan wafat pada 12
Rabiul Awal 882 H atau pada bulan April 1419 M dan dimakamkan di Gresik.

Maulana Malik Ibrahim berdakwah agama Islam di daerah Jawa Timur dengan
cara bergaul dengan anak negeri, berbudi bahasa lembut, ramah tamah dan berakhlak
tinggi. Maulana Malik Ibrahim juga mendirikan pesantren yang merupakan tempat
pendidikan agama Islam guna menggembleng para siswa sebagai kader mubaligh Islam
pada masa mendatang.

Fatahillah (Sunan Gunung Jati)

Sunan Gunung Jati mempunyai nama yang sangat banyak antara lain Fathillah,
Muhammad Nurudin, Faletehan, Syah Nurullah, Syarif Hidayatullah, Makhdum Jati, dan
Makhdum Rahmatullah.

Sunan Gunung Jati berasal dari Pasai, sebelah utara Aceh dan masih keturunan
raja. Setelah menamatkan pelajarannya di Mekah, Fatahillah dating ke Demak Karena
Pasai sudah diduduki Portugis. Kedatangan Fatahillah di Jawa diterima baik oleh
kerajaan Islam Demak yang pada masa itu diperintah oleh Sultan Trenggana (1521 –
1546 ). Fatahillah diangkat sebagai panglima yang ditugaskan ke Jawa Barat. Di Jawa
Barat dapat menududki tempat-tempat penting, seperti pantai Sunda Kelapa. Beliau
mengubah nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta (Kota Kemenangan) pada tahun 1527.

Usaha Fatahillah selanjutnya adalah mendirikan kerajaan Banten dan Kerajaan


Cirebon. Perjuangan Fatahillah di Jawa Barat bukan hanya menyebarkan agama Islam
tetapi juga melawan kedatangan kaum Portugis dari Malaka. Fatahillah wafat dan
dimakamkan di Gunung Jati, Cirebon

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia


6
X-MIPA-4

Raden Rahmat (Sunan Ampel)

Nama kecil Sunan Ampel adalah Raden Rahmat. Beliau berasal dari Campa
(kemungkinan wilayah Jeumpa, Aceh), beliau ikut mendirikan Masjid Agung Demak yang
dibangun kira-kira pada tahun 1401 Saka atau 1479 M. Sunan Ampel juga berperan
sebagai perencana berdirinya Kerajaan Islam Demak di Jawa yang beribu kota di
Bintaro.

Raden Rahmat memilih daerah Ampeldenta dekat Surabaya sebagai pusat


kegiatan perkembangan agama Islam. Oleh karena itu pusat dakwahnya berada di
Ampeldenta maka Raden Rahmat lebih dikenal sebagai Sunan Ampel.

Sunan Ampel mulai mengembangkan agama Islam di Jawa Timur dengan


mendirikan Pesantren Ampeldenta. Pesantren ini digunakan untuk mendidik para pemuda
Islam sebagai kader yang nantinya disebarkan keseluruh pelosok pulau Jawa. Diantara
siswa-siswanya yang terkenal adalah Raden Paku yang kemudian dikenal sebagai Sunan
Giri, Raden Mahdum Ibrahim (putranya sendiri) yang terkenal dengan sebutan Sunan
Bonang, Masih Maunud atau Syarifuddin (putanya sendiri) yang terkenal dengan sebutan
Sunan Drajat.

Sunan Giri

Sunan Giri adalah nama salah seorang Walisongo dan pendiri kerajaan Giri
Kedaton, yang berkedudukan di daerah Gresik, Jawa Timur. Sunan Giri membangun Giri
Kedaton sebagai pusat penyebaran agama Islam di Jawa, yang pengaruhnya bahkan
sampai ke Madura, Lombok, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku. Sunan Giri memiliki
beberapa nama panggilan, yaitu Raden Paku, Prabu Satmata, Sultan Abdul Faqih, Raden
'Ainul Yaqin dan Joko Samudro. Ia lahir di Blambangan tahun 1442, dan dimakamkan di
desa Giri, Kebomas, Gresik. Setelah tiga tahun berguru kepada ayahnya, Raden Paku
atau lebih dikenal dengan Raden 'Ainul Yaqin kembali ke Jawa. Ia kemudian mendirikan
sebuah pesantren giri di sebuah perbukitan di desa Sidomukti, Kebomas. Dalam bahasa
Jawa, giri berarti gunung. Sejak itulah, ia dikenal masyarakat dengan sebutan Sunan
Giri.

Pesantren Giri kemudian menjadi terkenal sebagai salah satu pusat penyebaran
agama Islam di Jawa, bahkan pengaruhnya sampai ke Madura, Lombok, Kalimantan,
Sulawesi, dan Maluku. Pengaruh Giri terus berkembang sampai menjadi kerajaan kecil
yang disebut Giri Kedaton, yang menguasai Gresik dan sekitarnya selama beberapa
generasi sampai akhirnya ditumbangkan oleh Sultan Agung.

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia


7
X-MIPA-4

Terdapat beberapa karya seni tradisional Jawa yang sering dianggap


berhubungkan dengan Sunan Giri, diantaranya adalah permainan-permainan anak seperti
Jelungan, dan Cublak Suweng; serta beberapa gending (lagu instrumental Jawa) seperti
Asmaradana dan Pucung.

Sunan Bonang

Sunan Bonang dilahirkan pada tahun 1465, dengan nama Raden Maulana Makdum
Ibrahim. Dia adalah putra Sunan Ampel dan Nyai Ageng Manila. Bonang adalah sebuah
desa di kabupaten Rembang. Nama Sunan Bonang diduga adalah Bong Ang sesuai nama
marga Bong seperti nama ayahnya Bong Swi Hoo alias Sunan Ampel. Sunan Bonang juga
terkenal dalam hal ilmu kebathinannya. Ia mengembangkan ilmu (dzikir) yang berasal
dari Rasullah SAW, kemudian dia kombinasi dengan kesimbangan pernapasan[butuh
rujukan] yang disebut dengan rahasia Alif Lam Mim ( ‫ ) م ل ا‬yang artinya hanya Allah
SWT yang tahu. Sunan Bonang juga menciptakan gerakan-gerakan fisik atau jurus yang
Dia ambil dari seni bentuk huruf Hijaiyyah yang berjumlah 28 huruf dimulai dari huruf
Alif dan diakhiri huruf Ya'. Ia menciptakan Gerakan fisik dari nama dan simbol huruf
hijayyah adalah dengan tujuan yang sangat mendalam dan penuh dengan makna, secara
awam penulis artikan yaitu mengajak murid-muridnya untuk menghafal huruf-huruf
hijaiyyah dan nantinya setelah mencapai tingkatnya diharuskan bisa baca dan memahami
isi Al-Qur'an. Penekanan keilmuan yang diciptakan Sunan Bonang adalah mengajak murid-
muridnya untuk melakukan Sujud atau Salat dan dzikir. Hingga sekarang ilmu yang
diciptakan oleh Sunan Bonang masih dilestarikan di Indonesia oleh generasinya dan
diorganisasikan dengan nama Padepokan Ilmu Sujud Tenaga Dalam Silat Tauhid
Indonesia.

Sunan Kudus

Sunan Kudus adalah salah satu penyebar agama Islam di Indonesia yang
tergabung dalam walisongo, yang lahir pada 9 September 1400M/ 808 Hijriah. Nama
lengkapnya adalah nama Sayyid Ja'far Shadiq Azmatkhan. Ia adalah putra dari pasangan
Sunan Ngudung. Ia adalah Sunan Kudus yang bernama asli Syekh Ja’far Shodiq. Ia pula
yang menjadi salah satu dari anggota Wali Sanga sebagai penyebar Islam di Tanah Jawa.
Sosok Sunan Kudus begitu sentral dalam kehidupan masyarakat Kudus dan sekitarnya.
Kesentralan itu terwujud dikarenakan Sunan Kudus telah memberikan pondasi
pengajaran keagamaan dan kebudayaan yang toleran.

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia


8
X-MIPA-4

Tak heran, jika hingga sekarang makam ia yang berdekatan dengan Menara Kudus
selalu ramai diziarahi oleh masyarakat dari berbagai penjuru negeri. Selain itu, hal
tersebut sebagai bukti bahwa ajaran toleransi Sunan Kudus tak lekang oleh zaman dan
justru semakin relevan ditengah arus radikalisme dan fundamentalisme beragama yang
semakin marak dewasa ini.

Dalam perjalanan hidupnya, Sunan Kudus banyak berguru kepada Sunan Kalijaga.
Cara berdakwahnya pun sejalan dengan pendekatan dakwah Sunan Kalijaga yang
menekankan kearifan lokal dengan mengapresiasi terhadap budaya setempat.

Beberapa nilai toleransi yang diperlihatkan oleh Sunan Kudus terhadap


pengikutnya yakni dengan melarang menyembelih sapi kepada para pengikutnya. Bukan
saja melarang untuk menyembelih, sapi yang notabene halal bagi kaum muslim juga
ditempatkan di halaman masjid kala itu.

Langkah Sunan Kudus tersebut tentu mengundang rasa simpatik masyarakat yang
waktu itu menganggap sapi sebagai hewan suci. Mereka kemudian berduyun-duyun
mendatangi Sunan Kudus untuk bertanya banyak hal lain dari ajaran yang dibawa oleh ia.

Lama-kelamaan, bermula dari situ, masyarakat semakin banyak yang mendatangi


masjid sekaligus mendengarkan petuah-petuah Sunan Kudus. Islam tumbuh dengan
cepat. Mungkin akan menjadi lain ceritanya jika Sunan Kudus melawan arus mayoritas
dengan menyembelih sapi.

Selain berdakwah lewat sapi, bentuk toleransi sekaligus akulturasi Sunan Kudus
juga bisa dilihat pada pancuran atau padasan yang berjumlah delapan yang sekarang
difungsikan sebagai tempat berwudlu. Tiap-tiap pancurannya dihiasi dengan relief arca
sebagai ornamen penambah estetika. Jumlah delapan pada pancuran mengadopsi dari
ajaran Budha yakni Asta Sanghika Marga atau Delapan Jalan Utama yang menjadi
pegangan masyarakat saat itu dalam kehidupannya. Pola akulturasi budaya lokal Hindu-
Budha dengan Islam juga bisa dilihat dari peninggalan Sunan Kudus berupa menara.
Menara Kudus bukanlah menara yang berarsitektur bangunan Timur Tengah, melainkan
lebih mirip dengan bangunan Candi Jago atau serupa juga dengan bangunan Pura di Bali.

Menara tersebut difungsikan oleh Sunan Kudus sebagai tempat adzan dan tempat
untuk memukul bedug setiap kali datangnya bulan Ramadhan. Kini, menara yang konon
merupakan menara masjid tertua di wilayah Jawa tersebut dijadikan sebagai landmark
Kabupaten Kudus.

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia


9
X-MIPA-4

Strategi (akulturasi) dakwah Sunan Kudus adalah suatu hal yang melampaui
zamannya. Melampaui zaman karena dakwah dengan mengusung nilai-nilai akulturasi saat
itu belumlah ramai dipraktikkan oleh penyebar Islam di Indonesia pada umumnya.

Kini, toleransi beragama berada di titik nadir. Ironisnya, toleransi beragama tak
cuma menjadi barang mahal, tetapi sudah terlalu langka. Dengan jalan menghidupkan
kembali esensi serta spirit dakwah Sunan Kudus, kiranya masyarakat muslim bisa
mengembalikan lagi wajah Islam yang ramah dan toleran setelah sebelumnya dihinggapi
oleh stigma negatif.Ajaran Toleransi Ala Sunan Kudus.

Sunan Kalijaga

Nama aslinya adalah Joko Said yang dilahirkan sekitar tahun 1450 M. Ayahnya
adalah Arya Wilatikta, Adipati Tuban. Arya Wilatikta ini adalah keturunan dari
pemberontak legendaris Majapahit, Ronggolawe. Riwayat masyhur mengatakan bahwa
Adipati Arya Wilatikta sudah memeluk Islam sejak sebelum lahirnya Joko Said. Namun
sebagai Muslim, ia dikenal kejam dan sangat taklid kepada pemerintahan pusat
Majapahit yang menganut Agama Hindu. Ia menetapkan pajak tinggi kepada rakyat. Joko
Said muda yang tidak setuju pada segala kebijakan Ayahnya sebagai Adipati sering
membangkang pada kebijakan-kebijakan ayahnya.

Pembangkangan Joko Said kepada ayahnya mencapai puncaknya saat ia


membongkar lumbung kadipaten dan membagi-bagikan padi dari dalam lumbung kepada
rakyat Tuban yang saat itu dalam keadaan kelaparan akibat kemarau panjang.

Karena tindakannya itu, Ayahnya kemudian ‘menggelar sidang’ untuk mengadili


Joko Said dan menanyakan alasan perbuatannya. Kesempatan itu tidak disia-siakan oleh
Joko Said untuk mengatakan pada ayahnya bahwa, karena alasan ajaran agama, ia sangat
menentang kebijakan ayahnya untuk menumpuk makanan di dalam lumbung sementara
rakyatnya hidup dalam kemiskinan dan kelaparan.

Ayahnya tidak dapat menerima alasannya ini karena menganggap Joko Said ingin
mengguruinya dalam masalah agama. Karena itu, Ayahnya kemudian mengusirnya keluar
dari istana kadipaten seraya mengatakan bahwa ia baru boleh pulang jika sudah mampu
menggetarkan seisi Tuban dengan bacaan ayat-ayat suci Al Qur’an.

Maksud dari ‘menggetarkan seisi Tuban’ di sini ialah bilamana ia sudah memiliki
banyak ilmu agama dan dikenal luas masyarakat karena ilmunya. Riwayat masyhur
kemudian menceritakan bahwa setelah diusir dari istana kadipaten, Joko Said berubah
menjadi seorang perampok yang terkenal dan ditakuti di kawasan Jawa Timur. Sebagai
Perampok, Joko Said selalu ‘memilih’ korbannya dengan seksama. Ia hanya merampok
orang kaya yang tak mau mengeluarkan zakat dan sedekah.

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia


10
X-MIPA-4

Dari hasil rampokannya itu, sebagian besarnya selalu ia bagi-bagikan kepada


orang miskin. Kisah ini mungkin mirip dengan cerita Robin Hood di Inggris. Namun itulah
riwayat masyhur tentang beliau. Diperkirakan saat menjadi perampok inilah, ia diberi
gelar ‘Lokajaya’ artinya kurang lebih ‘Perampok Budiman’.

Semuanya berubah saat Lokajaya alias Joko Said bertemu dengan seorang ulama
, Syekh Maulana Makhdum Ibrahim alias Sunan Bonang. Sunan Bonang inilah yang
kemudian mernyadarkannya bahwa perbuatan baik tak dapat diawali dengan perbuatan
buruk –sesuatu yang haq tak dapat dicampuradukkan dengan sesuatu yang batil sehingga
Joko Said alias Lokajaya bertobat dan berhenti menjadi perampok.. Joko Said kemudian
berguru kepada Sunan Bonang hingga akhirnya dikenal sebagai ulama dengan gelar ‘Sunan
Kalijaga’.

Sunan Muria

Sunan Muria adalah anggota Walisongo dan merupakan keturunan atau putra dari
Sunan Kalijaga dan Dewi Saroh (menuut informasi dari Wikipedia). Nama asli dari Sunan
Muria adalah Raden Umar Said. Beliau menyebarkan agama islam dengan cara yang halus
seperti yang dilakukan oleh ayahanda beliau Sunan Kalijaga. Raden Umar Syahid
mempunyai peran penting dalam proses penyebaran islam di sekitar gunung muria.
Tempat tinggal sunan muria berada di puncak gunung muria, yang salah satu puncaknya
bernama Colo. Gunung tersebut terletak di sebelah utara kota kudus. Merupakan
informasi yang lengkap yang saya dapatkan. Mengenai kapan lahir dan wafatnya tidak
ada sumber yang sahih menyebutkannya, akan tetapi dimana dimakamkannya beliau
dimakamkan Gunung Muria, Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Sunan Muria banyak berjasa dalam menyiarkan agama Islam di pedesaan Pulau
Jawa. Ia adalah putra atau keturunan dari Sunan kalijaga. Nama aslinya Raden Umar
Said atau Raden Said, sedangkan nama kecilnya adalah Raden Prawoto. Sunan Muria
menikah dengan Dewi Sujinah dan melahirkan seorang anak bernama Pangeran Santri
atau Sunan Ngadilangu yang merupakan cucu dari Sunan Kalijaga dan Dewi Saroh. Cara –
cara yang ditempuh Sunan Muria dalam menyiarkan agama Islam dengan mengadakan
kursus-kursus bagi kaum pedagang, para nelayan, dan rakyat biasa. Beliau lah yang
menciptakan tembang dakwah “Sinom” dan “Kinanti”.

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia


11
X-MIPA-4

Banyak cerita mengenai karomah dari Sunan Muria diantaranya adalah benda
bekas peninggalannya diantaranya pelana kuda yang kerap digunakan masyarakat sekitar
Gunung Muria untuk meminta hujan jika terjadi kekeringan di wilayah tersebut. Ritual
minta hujan tersebut dikenal dengan nama guyang cekathak atau memandikan pelana
kuda milik Sunan Muria. Ritual ini biasanya digelar pada hari Jumat Wage di musim
kemarau. Ritual diawali dengan membawa pelana kuda peninggalan Sunan Muria dari
Komplek Masjid Muria ke mata air Sedang Rejoso di Bukit Muria. Di mata air ini, pelana
kuda kemudian dicuci lalu air sendang lalu dipercik-percikan ke warga. Usai mencuci
pelana kuda, dilanjutkan dengan membacakan doa dan menunaikan salat minta hujan
(Istisqa). Lalu ditutup dengan makan bersama dengan lauk-pauk berupa sayuran dipadu
dengan parutan kelapa, opor ayam dan gulai kambing. Disediakan juga makanan penutup
berupa minuman khas warga Kudus berupa dawet yang melambangkan bahwa butiran
dawet adalah lambang turunnya hujan.

Selain itu air gentong peninggalan Sunan Muria juga diyakini dengan
keberkahannya dapat menyembuhkan dan mencegah penyakit, membersihkan dari
kotoran jiwa dan memberikan manfaat kecerdasan bagi sebagian peziarah dan warga
sekitar Gunung Muria.

Sunan muria menyebarkan agama islam kepada para pedagang, nelayan, pelaut dan
rakyat jelata. Cara beliau menyebarkan agama islam dengan tetap mempertahankan
kesenian gamelan dan wayang sebagai alat dakwah. Beliau juga yang telah menciptakan
berbagai tembang jawa seperti tembang Sinom dan Kinanti. . Cara dakwah inilah yang
menyebabkan Sunan Muria dikenal sebagai sunan yang suka berdakwah topo ngeli. Yakni
dengan ''menghanyutkan diri'' dalam masyarakat. Tempat dakwahnya berada di sekitar
gunung muria, kemudian dakwahnya diperluas meliputi Tayu, Juwana, kudus, dan lereng
gunung muria. Ia dikenal dengan sebutan sunan muria karena tinggal di gunung muria.

Sunan muria adalah wali yang terkenal memiliki kesaktian. Ia memiliki fisik yang
kuat karena sering naik turun gunung muria yang tingginya sekitar 750 meter.
Bayangkan, jika ia dan istrinya atau muridnya harus naik turun gunung setiap hari untuk
menyebarkan agama islam kepada penduduk setempat, atau berdakwah kepada para
nelayan dan pelaut serta para pedagang. Hal itu tidak dapat dilakukannya tanpa fisik
yang kuat.

Bukti bahwa sunan muria adalah guru yang sakti mandraguna dapat ditemukan
dalam kisah perkawinan sunan muria dengan dewi Roroyono. Beliau memiliki ilmu yang
dapat mengembalikan serangan dari lawannya. Itu terjadi ketika Kapa adik seperguruan
beliau yang telah menculik istri sunan muria menyerang sunan muria dengan mengerahkan
aji pamungkas. Namun serangan itu berbalik menghantam dirinya sendiri sehingga
merenggut nyawanya.

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia


12
X-MIPA-4

Sunan Muria dimakamkan di atas puncak bukit bernama bukit Muria. Dari pintu
gerbang masih naik lewat beratus tangga (undhagan) menuju ke komplek makamnya, yang
terletak persis di belakang Masjid Sunan Muria. Mulai naik dari pintu gerbang pertama
paling bawah hingga sampai pelataran Masjid jaraknya kurang lebih 750 meter jauhnya.
Di batas utara pelataran ini berdiri bangunan cungkup makam beratapkan sirap dua
tingkat. Di dalamnya terdapat makamnya Sunan Muria.

Sunan Drajad

Biografi Sunan Drajat. Semasa muda ia dikenal sebagai Raden Qasim, Qosim,
atawa Kasim. Masih banyak nama lain yang disandangnya di berbagai naskah kuno.
Misalnya Sunan Mahmud, Sunan Mayang Madu, Sunan Muryapada, Raden Imam, Maulana
Hasyim, Syekh Masakeh, Pangeran Syarifuddin, Pangeran Kadrajat, dan Masaikh Munat.
Dia adalah putra Sunan Ampel dari perkawinan dengan Nyi Ageng Manila, alias Dewi
Condrowati. Empat putra Sunan Ampel lainnya adalah Sunan Bonang, Siti Muntosiyah,
yang dinikahi Sunan Giri, Nyi Ageng Maloka, yang diperistri Raden Patah, dan seorang
putri yang disunting Sunan Kalijaga. Akan halnya Sunan Drajat sendiri, tak banyak
naskah yang mengungkapkan jejaknya.

Ada diceritakan, Raden Qasim menghabiskan masa kanak dan remajanya di


kampung halamannya di Ampeldenta, Surabaya. Setelah dewasa, ia diperintahkan
ayahnya, Sunan Ampel, untuk berdakwah di pesisir barat Gresik. Perjalanan ke Gresik ini
merangkumkan sebuah cerita, yang kelak berkembang menjadi legenda. Syahdan,
berlayarlah Raden Qasim dari Surabaya, dengan menumpang biduk nelayan. Di tengah
perjalanan, perahunya terseret badai, dan pecah dihantam ombak di daerah Lamongan,
sebelah barat Gresik. Raden Qasim selamat dengan berpegangan pada dayung perahu.
Kemudian, ia ditolong ikan cucut dan ikan talang –ada juga yang menyebut ikan cakalang.

Dengan menunggang kedua ikan itu, Raden Qasim berhasil mendarat di sebuah
tempat yang kemudian dikenal sebagai Kampung Jelak, Banjarwati. Menurut tarikh,
persitiwa ini terjadi pada sekitar 1485 Masehi. Di sana, Raden Qasim disambut baik oleh
tetua kampung bernama Mbah Mayang Madu dan Mbah Banjar. Konon, kedua tokoh itu
sudah diislamkan oleh pendakwah asal Surabaya, yang juga terdampar di sana beberapa
tahun sebelumnya. Raden Qasim kemudian menetap di Jelak, dan menikah dengan
Kemuning, putri Mbah Mayang Madu. Di Jelak, Raden Qasim mendirikan sebuah surau,
dan akhirnya menjadi pesantren tempat mengaji ratusan penduduk.

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia


13
X-MIPA-4

Jelak, yang semula cuma dusun kecil dan terpencil, lambat laun berkembang
menjadi kampung besar yang ramai. Namanya berubah menjadi Banjaranyar. Selang tiga
tahun, Raden Qasim pindah ke selatan, sekitar satu kilometer dari Jelak, ke tempat
yang lebih tinggi dan terbebas dari banjir pada musim hujan. Tempat itu dinamai Desa
Drajat. Namun, Raden Qasim, yang mulai dipanggil Sunan Drajat oleh para pengikutnya,
masih menganggap tempat itu belum strategis sebagai pusat dakwah Islam. Sunan lantas
diberi izin oleh Sultan Demak, penguasa Lamongan kala itu, untuk membuka lahan baru di
daerah perbukitan di selatan. Lahan berupa hutan belantara itu dikenal penduduk
sebagai daerah angker.

Menurut sahibul kisah, banyak makhluk halus yang marah akibat pembukaan lahan
itu. Mereka meneror penduduk pada malam hari, dan menyebarkan penyakit. Namun,
berkat kesaktiannya, Sunan Drajat mampu mengatasi. Setelah pembukaan lahan
rampung, Sunan Drajat bersama para pengikutnya membangun permukiman baru, seluas
sekitar sembilan hektare. Atas petunjuk Sunan Giri, lewat mimpi, Sunan Drajat
menempati sisi perbukitan selatan, yang kini menjadi kompleks pemakaman, dan dinamai
Ndalem Duwur. Sunan mendirikan masjid agak jauh di barat tempat tinggalnya. Masjid
itulah yang menjadi tempat berdakwah menyampaikan ajaran Islam kepada penduduk.

Sunan menghabiskan sisa hidupnya di Ndalem Duwur, hingga wafat pada 1522. Di
tempat itu kini dibangun sebuah museum tempat menyimpan barang-barang peninggalan
Sunan Drajat –termasuk dayung perahu yang dulu pernah menyelamatkannya. Sedangkan
lahan bekas tempat tinggal Sunan kini dibiarkan kosong, dan dikeramatkan. Sunan Drajat
terkenal akan kearifan dan kedermawanannya. Ia menurunkan kepada para pengikutnya
kaidah tak saling menyakiti, baik melalui perkataan maupun perbuatan. ”Bapang den
simpangi, ana catur mungkur,” demikian petuahnya. Maksudnya: jangan mendengarkan
pembicaraan yang menjelek-jelekkan orang lain, apalagi melakukan perbuatan itu.

Sunan memperkenalkan Islam melalui konsep dakwah bil-hikmah, dengan cara-


cara bijak, tanpa memaksa. Dalam menyampaikan ajarannya, Sunan menempuh lima cara.
Pertama, lewat pengajian secara langsung di masjid atau langgar. Kedua, melalui
penyelenggaraan pendidikan di pesantren. Selanjutnya, memberi fatwa atau petuah
dalam menyelesaikan suatu masalah. Cara keempat, melalui kesenian tradisional. Sunan
Drajat kerap berdakwah lewat tembang pangkur dengan iringan gending. Terakhir, ia
juga menyampaikan ajaran agama melalui ritual adat tradisional, sepanjang tidak
bertentangan dengan ajaran Islam.

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia


14
X-MIPA-4

Empat pokok ajaran Sunan Drajat adalah: Paring teken marang kang kalunyon lan
wuta; paring pangan marang kang kaliren; paring sandang marang kang kawudan; paring
payung kang kodanan. Artinya: berikan tongkat kepada orang buta; berikan makan
kepada yang kelaparan; berikan pakaian kepada yang telanjang; dan berikan payung
kepada yang kehujanan. Sunan Drajat sangat memperhatikan masyarakatnya. Ia kerap
berjalan mengitari perkampungan pada malam hari. Penduduk merasa aman dan
terlindungi dari gangguan makhluk halus yang, konon, merajalela selama dan setelah
pembukaan hutan. Usai salat asar, Sunan juga berkeliling kampung sambil berzikir,
mengingatkan penduduk untuk melaksanakan salat magrib.

”Berhentilah bekerja, jangan lupa salat,” katanya dengan nada membujuk. Ia


selalu menelateni warga yang sakit, dengan mengobatinya menggunakan ramuan
tradisional, dan doa. Sebagaimana para wali yang lain, Sunan Drajat terkenal dengan
kesaktiannya. Sumur Lengsanga di kawasan Sumenggah, misalnya, diciptakan Sunan
ketika ia merasa kelelahan dalam suatu perjalanan. Ketika itu, Sunan meminta
pengikutnya mencabut wilus, sejenis umbi hutan. Ketika Sunan kehausan, ia berdoa.
Maka, dari sembilan lubang bekas umbi itu memancar air bening –yang kemudian menjadi
sumur abadi. Dalam beberapa naskah, Sunan Drajat disebut-sebut menikahi tiga
perempuan. Setelah menikah dengan Kemuning, ketika menetap di Desa Drajat, Sunan
mengawini Retnayu Condrosekar, putri Adipati Kediri, Raden Suryadilaga.

Peristiwa itu diperkirakan terjadi pada 1465 Masehi. Menurut Babad Tjerbon,
istri pertama Sunan Drajat adalah Dewi Sufiyah, putri Sunan Gunung Jati. Alkisah,
sebelum sampai di Lamongan, Raden Qasim sempat dikirim ayahnya berguru mengaji
kepada Sunan Gunung Jati. Padahal, Syarif Hidayatullah itu bekas murid Sunan Ampel.
Di kalangan ulama di Pulau Jawa, bahkan hingga kini, memang ada tradisi ‘’saling
memuridkan”. Dalam Babad Tjerbon diceritakan, setelah menikahi Dewi Sufiyah, Raden
Qasim tinggal di Kadrajat. Ia pun biasa dipanggil dengan sebutan Pangeran Kadrajat,
atau Pangeran Drajat. Ada juga yang menyebutnya Syekh Syarifuddin.

Bekas padepokan Pangeran Drajat kini menjadi kompleks perkuburan, lengkap


dengan cungkup makam petilasan, terletak di Kelurahan Drajat, Kecamatan Kesambi. Di
sana dibangun sebuah masjid besar yang diberi nama Masjid Nur Drajat. Naskah Badu
Wanar dan Naskah Drajat mengisahkan bahwa dari pernikahannya dengan Dewi Sufiyah,
Sunan Drajat dikaruniai tiga putra. Anak tertua bernama Pangeran Rekyana, atau
Pangeran Tranggana. Kedua Pangeran Sandi, dan anak ketiga Dewi Wuryan. Ada pula
kisah yang menyebutkan bahwa Sunan Drajat pernah menikah dengan Nyai Manten di
Cirebon, dan dikaruniai empat putra. Namun, kisah ini agak kabur, tanpa meninggalkan
jejak yang meyakinkan.

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia


15
X-MIPA-4

Tak jelas, apakah Sunan Drajat datang di Jelak setelah berkeluarga atau belum.
Namun, kitab Wali Sanga babadipun Para Wali mencatat: ”Duk samana anglaksanani,
mangkat sakulawarga….” Sewaktu diperintah Sunan Ampel, Raden Qasim konon
berangkat ke Gresik sekeluarga. Jika benar, di mana keluarganya ketika perahu nelayan
itu pecah? Para ahli sejarah masih mengais-ngais naskah kuno untuk menjawabnya. Beliau
wafat dan dimakamkan di desa Drajad, kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan Jawa
Timur. Tak jauh dari makam beliau telah dibangun Museum yang menyimpan beberapa
peninggalan di jaman Wali Sanga. Khususnya peninggalan beliau di bidang kesenian.

6) Kesenian

Agama islam juga di sebarkan melalui kesenian,seperti yang di lakukan oleh sunan
kalijagaMelalui kesenian wayang.sunan bonang dan kesenian gamelang,serta melalui
gendong (lagu lagu)yang berisi syiar syair nasehat dsar dasar ajaran islam.kesenian yang
telah berkembang sebelumnnya tidak musnah,tetapi di perkaya dengan seni islam melalui
aku urasi .seni sastra juga berkembang pesat dengan banyaknya buku tentang tasawuf
,hikayat dan babat yang di sadur ke dalam bahasa melayu.

Soal 1.1!
1. Berdasarkan pendapat para ahli, dapat disimpulkan agama Islam masuk ke
Indonesia melalui para pedagang yang berasal dari...
a. Gujarat, Arab, dan Persia
b. Arab, Turki, dan Tiongkok
c. Gujarat, Mesir, dan Arab
d. Persia, Mesir, dan Arab
e. Tiongkok, Mesir, dan Turki

2. Dibawah ini, mana yang tidak termasuk teori masuknya islam ke indonesia...
a. Teori china
b. Teori makah
c. Teori madinah
d. Teori gujarat
e. Teori persia

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia


16
X-MIPA-4

3. “ Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke-7, dibawa langsung oleh para
pendagang Arab”. Pernyataan di atas merupakan isi dari teori...
a. Teori Gujarat
b. Teori Persia
c. Teori Mekkah
d. Teori China
e. Teori Maritim

4. Syarat apakah yang di berikan para pedagang atau ulama tersebut kepada
wanita idamnnya sebelum dinikahkan?
a. Berdandan cantik
b. Mengucapkan 2 kalimat syahadat
c. Memberikan rumah
d. Mengucapkan selamat
e. Meninggalkan kerajaan

5. Pesantren ampel denta yang berada di surabaya didirikan oleh..


a. Sunan kalijaga
b. Sunan ampel
c. Sunan gunung jati
d. Sunan giri
e. Sunan Kudus

Essay 1.2!
1. Ceritakanlah dengan singkat proses munculnya agama Islam ke
Indonesia!
2. Apa yang memperkuat teori gujarat?
3. Jelaskan dampak positif dari perkawinan para pedagang atau ulama
tersebut terhadap penyebaran agama islam!
4. Perkembangan islam yang semakin meluas mendorong munculnya para
ulama dan?
5. Secara bahasa,kata "tasawuf" sebenarnya berasal dari kata "sufi" yang
berarti kain wol yang terbuat dari bulu domba.lalu apa arti kata
tasawuf menurut istilah?

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia


17
X-MIPA-4

C. Kehidupan Politik dan Sosial-Budaya Indonesia pada


masa kehidupan Islam
A. Bidang Politik

Konsep dewa raja yang bercorak hindu-budha (dimana raja dianggap sebagai titisan
dewa ) dig anti dengan konsep khalifah . Sebutan “raja” dig anti dengan “sultan”

Islam bukanlah agama yang hanya mengurusi urusan ibadah ritual (a Religion)
semata, tetapi islam juga mengurusi seluruh aspek kehidupan manusia dari bangun
tidur hingga tidur kembali termasuk sistem politik (a Political system ).

Hal ini yang akhirnya ikut memengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan
politik islam di nusantara. Indonesia yang awalnya merupakan basis dari kekuatan
hindu-buddha lambat laun menjadi pusat perkembangan dari kekuasaan islam. Hal ini
ditandai dengan berdirinya beberapa kerajaan islam.

Kekuatan politik islam nusantara mengalami masa suram saat kehadiran para
penjajah dari barat. Dimuai dengan munculnya portugis,inggris,dan belanda semuanya
menutup akses institusi politik islam untuk mengembangkan diri, meskipun banyak
terjadi perlawanan baik dari kalangan para sultan,ulama ,hingga rakyat jelata, akan
tetapi tetap saja politik islam terbelenggu dalam jerat kolonialisme.

B. Bidang Sosial-Budaya
• Tidak dikenal lagi istilah ‘kasta’ seperti yang berlaku di dalam ajaran agama
hindu
• Banyak kosakata bahasa arab yang diserap ke bahasa melayu dan bahasa
indonesia
• Modifikasi huruf-huruf pallawa ke dalam bahasa arab yang kemudiandisebut
huruf jawi
• Pengaruh dibidang pendidikan (Terutama pesantren) sehingga sehingga
berubahnya & berkembangnya serta beradaptasinya budaya lokal disekitarnya
• Perubahan dalam hal busana sebagai identitas isalam seperti : sarung, baju
koko, kopiah, jilbab, Dll.

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia


18
X-MIPA-4

C. Seni Bangunan

Bangunan makam, masjid dan keratin menunjukkan adanya akulturasi dengan


bangunan pada masa Hindu-Buddha yaitu sebagai berikut.

1. Atapnya atap tumpang atau bertingkat Yang jumlahnya selalu ganjil.

2. Posisi masjid agak tinggi Dari permukaan tanah berundak.

3. Ada Serambi Yang terrapat di depan atau samping masjid sebagai tempat mencuci

Kali.

4. Adanya pewestren, yaitu ruang khusus bagi perempuan Yang terletak disebelah

kanan masjid untuk mengikuti salat berjamaah.

5. Memiliki denah berbentuk bujur Sangkar.

6. Makam - makam kuno diletakkan di atas bukit

7. Bangunan keraton digunakan oleh keluarga sultan sebagai tempat tinggalnya,

biasanya didirikan didekat alun-alun ibu Kota Dan menghadap ke utara.

Islam telah memperkenalkan tradisi baru dalam Bentuk bangunan. Surutnya


Majapahit yang diikuti oleh perkembangan agama Islam menentukan perubahan
tersebut. Islam telah memperkenalkan tradisi bangunan, seperti mesjid dan makam.
Islam melarang pembakaran jenazah yang merupakan tradisi dalam ajaran Hindu-
Buddha; sebaliknya jenazah bersangkutan harus dimakamkan di dalam tanah. Maka dari
itu, peninggalan berupa nisan bertuliskan Arab merupakan pembaruan seni arsitektur
pada masanya.

Islam pertama kali menyebar di daerah pesisir melalui asimilasi, perdagangan dan
penaklukan militer. Baru pada abad ke-17, Islam menyebar di hampir seluruh Nusantara.
Persebaran bertahap ini, ternyata tidak berpengaruh terhadap kesamaan bentuk
arsitektur di seluruh kawasan Islam. Sebagian arsitektur Islam banyak terpengaruh
dengan tradisi Hindu-Buddha yang juga telah bersatu padu dengan seni tradisional.
Persebaran Islam tidak dilakuan secara revolusioner yang berlangsung secara tibatiba
dan melalui pergolakan politik dan sosial yang dahsyat.

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia


19
X-MIPA-4

Memang, menurut Tome Pires (De Graaf dan Pigeaud), terdapat penyerbuan secara
militer terhadap ibukota Majapahit yang masih Hindu-Buddha yang dilakukan oleh
sejumlah santri dari Kudus yang dipimpin oleh Sunan Kudus dan Rahmatullah Ngudung
atau Undung. (Nama Kudus diambil dari kata al-Quds atau Baitul Maqdis di Yerusalem,
Palestina, yang merupakan kota suci umat Islam ketiga setelah Mekah dan Madinah).
Namun, secara umumnya proses islamisasi berlangsung dengan damai. Dengan jalan damai
ini, Islam dapat diterima dengan tangan terbuka. Pembangunan tempat-tempat ibadah
tidak sepenuhnya mengadospi arsitektur Timur Tengah.

Ada masjid yang bangunannya merupakan perpaduan budaya Islam-Hindu- Buddha,


misalnya Masjid Kudus—meskipun pembangunannya diragukan, apakah dibangun oleh
umat Hindu atau Islam. Ini terlihat dari menara masjid yang berwujud seperti candi dan
berpatung. Masjid lain yang bercorak campuran adalah Masjid Sunan Kalijaga di
Kadilangu dan Masjid Agung Banten. Atap pada Masjid Sunan Kalijaga berbentuk undak-
undak seperti bentuk atap pura di Bali atau candi-candi di Jawa Timur.

Tempat sentral perubahan seni arsitektur dalam Islam terjadi di pelabuhan yang
meruapkan pusat pembangunan wilayah baru Islam. Sementara para petani di pedesaan
dalam hal seni arsitektur masih mempertahankan tradisi Hindu-Buddha. Tak diketahui
seberapa jauh Islam mengambil tradisi India dalam hal seni, karena beberapa keraton
yang terdapat di Indonesia usianya kurang dari 200 tahun. Pengaruhnya terlihat dari
unsur kota.

Masjid menggantikan posisi candi sebagai titik utama kehidupan keagamaan. Letak
makam selalu ditempatkan di belakang masjid sebagai penghormatan bagi leluhur
kerajaan. Adapula makam yang ditempatkan di bukit atau gunung yang tinggi seperti di
Imogiri, makam para raja Mataram-Islam, yang memperlihatkan cara pandang
masyarakat Indonesia (Jawa) tentang alam kosmik zaman prasejarah. Sementara,
daerah yang tertutup tembok masjid merupakan peninggalan tradisi Hindu-Buddha.

Terdapat kesinambungan antara seni arsitektur Islam dengan tradisi sebelum Islam.
Contoh arsitektur klasik yang berpengaruh terhadap arsitektur Islam adalah atap
tumpang, dua jenis pintu gerbang keagamaan, gerbang berbelah dan gerbang berkusen,
serta bermacam unsur hiasan seperti hiasan kaya yang terbuat dari gerabah untuk
puncak atap rumah. Ragam hias sayap terpisah yang disimpan pada pintu gerbang zaman
awal Islam yang mungkin bersumber pada relief makara atau burung garuda zaman pra-
Islam. Namun sayang, peninggalan bentuk arsitektur itu banyak yang dibuat dari kayu
sehingga sangat sedikit yang mampu bertahan hingga kini.

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia


20
X-MIPA-4

D. Seni Sastra

Dalam seni sastra,pengaruh arab dan persia sangat kuat,namun tetap di sesuaikan
dengan tradisi setempat Pengaruh Arab biasanya berbentuk syair yang terdiri atas
empat baris dalam tiap baitnya .sedangkan pengaruh persia berbentuk hikayat ,yaitu
kisah perseorangan yang di angkat dari tokoh-tokoh terkenal yang hidup pada masa
itu.jenis sastra lainnya adalah babad ,yakni suatu karya sastra yang hidup dalam
masyarakat tradisional dan lingkungan kebudayaan jawa.Ada juga suluk,yaitu kitab-kitab
yang berisi ajaran tasawuf.

E. Seni Rupa

Dalam kesenian Islam, utamanya seni rupa, menampilkan ragam seni tulisan yang
dibuat indah menggunakan pola-pola tertentu, disebut kaligrafi. Pola gambar yang paling
awal berkembang pada kesenian Islam adalah pola-pola yang diambil dari dunia tumbuhan
(floralisik) dan pola-pola geometrik. Para seniman pada masa itu adakalanya membuat
ukiran binatang atau makhluk hidup lainnya yang bentuknya di samarkan dengan sebuah
teknik yang di sebut stilisasi (deformasi).

Teknik stilisasi di gunakan karena ajaran Islam melarang melukis makhluk


bernyawa.Stilisasi merupakan pengayaan bentuk atau penggambaran dari bentuk alami
menjadi bentuk oriental (hiasan). Teknik deformasi adalah teknik dimana objek
mengalami perubahan bentuk,posisi, dan dimensi.

Terdapat dua pendapat mengenai pola makhluk hidup yang digunakan dalam kesenian
Islam. Pertama, meyakini bahwa pembuatan pola makhluk hidup, sebagaimana dijelaskan
dalam Al-Qur’an tidak diperbolehkan. Dan kedua, berpendapat bahwa pembuatan pola
makhluk hidup pada lukisan, gambar, atau patung tidak akan menjadi objek pemujaan
seperti berhala.

Seni rupa Islam selain dalam bentuk tulisan-tulisan indah, ada dalam bentuk pola-pola
gambar. Seperti pada beberapa nisan kubur akan ditemukan hiasan berpola dedaunan
dan juga geometrik. Di Indonesia yang banyak menggunakan pola-pola tersebut adalah
batu nisan dari kerajaan Aceh, dan dari pecahan hiasan dari situs kerajaan Banten Lama.
Berbagai barang pun ditemukan menggunakan hiasan-hiasan berbagai pola, seperti yang
ditemukan pada kain batik, pusaka-pusaka, atau benda-benda keperluan sehari-hari.

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia


21
X-MIPA-4

F. Seni Kaligrafi

Kaligrafi adalah seni menuliskan teks ke dalam bentuk lukisan menggunakan pena,
kuas, atau alat tulis lainnya ke media tertentu. Awalnya kaligrafi dituangkan ke media
kertas papyrus, namun seiring dengan perkembangan waktu, media kaligrafi juga
ditemukan di media lainnya yang lebih bervariasi seperti batu, dinding, koin, sutra,
kertas kanvas, perhiasan, plat kuningan, kaca, keramik, dan lainnya. Bagi Muslim,
kemampuan menulis—dalam arti luas –merupakan pembeda antara manusia dengan hewan,
menulis merupakan wujud dari kecerdasan tertinggi manusia. Bapak hukum internasional
Islam, Ibrahim ash-Shaybani, mengatakan tulisan adalah “bahasa tangan, idiom pikiran,
ambassador akal, otoritas tertinggi pemikiran, senjata pengetahuan, dan sahabat
terbaik bagi keimanan diantara jurang waktu.”

Abad ke-16 adalah permulaan dari seni kaligrafi Islam menjadi bentuk risalah, di
mana gaya-gaya dalam kaligrafi sudah menemukan formulasi bakunya. Al-Quran dan
puisi-puisi Islam dituangkan secara massif dituangkan ke dalam bentuk kaligrafi dengan
kekhasan gaya kaligrafi dari berbagai aliran. Semenjak itu seni kaligrafi telah
memainkan peran penting bagi perkembangan kebudayaan Islam. Seni kaligrafi Islam
boleh dibilang memiliki lingkup tidak terbatas, variasi serta aplikasi pemakaiannya bisa
dituangkan ke media seni tulis apapun. Maka tidak mengherankan, bukan hanya dunia
Islam saja yang menggunakan kaligrafi dengan teks Arab, dunia barat pun terpengaruh
oleh kaligrafi Islam.

Teknik menulis kaligrafi bukanlah sesuatu yang asal-asalan, ada alasan tertentu
dibalik setiap teknik, ada geometri yang akurat, ada kaidah-kaidah ketat di dalamnya,
ada kesepakatan tidak tertulis diantara para seniman kaligrafi: seindah, sevariatif,
serumit apapun kaligrafi, jangan sampai mengubah makna dan teks asli Alquran. Bahkan
di awal perkembangan pencatatan Alquran ke dalam media tulis, kaligrafi difungsikan
sebagai alat bantu untuk membaca Al-quran agar tidak salah ucap yang bisa
mengakibatkan perubahan makna. Diantara sumbangan kaligrafi untuk pencatatan
Alquran adalah munculnya tanda baca dan pewarnaan tertentu supaya orang tidak salah
dalam membaca Alquran. Kaligrafi untuk tujuan pencatatan Al-Quran pertama kali
dibuat di masa kepemimpinan Abdul Malik bin Marwan (685-705).

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia


22
X-MIPA-4

G. Seni Tari dan Musik

Pengaruh islam tampak dalam 3 bentuk kesenian,yaitu debus, tari seudati, dan zapin.
Pada pertunjukan debus di awali oleh nyanyian dan pembacaan ayat ayat tertentu dalam
al quran, serta salam (salawat) kepada nabi muhammad saw.
Tari seudati adalah nama tarian yang berasal dari aceh. Seudati berasal dari kata
syahadat, yang artinya bersaksi /saksi/ pengakuan terhadap tiada tuhan selain allah swt,
dan nabi muhammad saw, adalah utusan allah swt. Dalam tari seudati, para penari
menyanyikan lagu yang isi nya salawat kepada nabi muhammad saw.
Sementara zapin merupakan khazanah tarian rumpun melayu yang mendapat pengaruh
arab, persia, dan india sejak abad ke 13. Tarian tradisional ini bersifat edukatif
sekaligus menghibur, di gunakan juga sebagai media dakwah islam melalui syair lagu lagu
zapin yang didendangkan.

H. Sistem Kalender
Kalender Hijriyah atau Kalender Islam (bahasa Arab: ‫ ;الهجري التقويم‬at-taqwim al-
hijri), adalah kalender yang digunakan oleh umat Islam, termasuk dalam menentukan
tanggal atau bulan yang berkaitan dengan ibadah, atau hari-hari penting lainnya.
Kalender ini dinamakan Kalender Hijriyah, karena pada tahun pertama kalender ini
adalah tahun di mana terjadi peristiwa Hijrah-nya Nabi Muhammad SAW dari Makkah
ke Madinah, yakni pada tahun 622 M. Di beberapa negara yang berpenduduk mayoritas
Islam, Kalender Hijriyah juga digunakan sebagai sistem penanggalan sehari-hari.
Kalender Islam menggunakan peredaran bulan sebagai acuannya, berbeda dengan
kalender biasa (kalender Masehi) yang menggunakan peredaran Matahari.

Urutan Bulan Hijriah

1. Muharram (30 hari) 8. Sya'ban (29 hari)


2. Safar (29 hari) 9. Ramadhan (30 hari)
3. Rabi'ul Awal (30 hari) 10. Syawal (29 hari)
4. Rabi'ul Akhir (29 hari) 11. Dzulkaidan (30 hari)
5. Jumadil Awal (30 hari) 12. Dzulhijjah (29/30 hari)
6. Jumadil Akhir (29 hari) 13. Muharram (30 hari)
7. Rajab (30 hari)

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia


23
X-MIPA-4

Soal 2.1!
1. Konsep politik dewa raja yang bercorak Hindu-buddha digantikan
dengan konsep?

a. kesultanan

b. khalifah

c. demokrasi

d. kementrian

e. komunisme

2. Hal-hal yang tidak termasuk ke dalam pengaruh agama & kebudayaan


islam dibidang sosial budaya di Indonesia yaitu...
a. Dilupakannya istilah ‘kasta’
b. Kombinasi huruf pallawa & bahasa Arab menjadi huruf jawi
c. Dibangunnya pesantren-pesantren
d. Perubahan budaya lokal disekitar pesantren
e. Mulai dikenalnya syair dan hikayat Persia

3. Berikut yang merupakan ciri bangunan pada agama islam adalah,


kecuali....
a. Atapnya atap tumpang
b. Makam – makam kuno diletakkan di bawah bukit
c. Posisi Masjid agak tinggi
d. Ada serambi di sebelah depan atau samping mesjid
e. Adanya pewestren

4. Karya sastra yang berbentuk uraian yang di kemas dengan bahasa


yang bebas tidak terkait dengan bahasa yang bebas dan tidak
terkait dengan irama,diksi,rima,dan kemerduan bunyi atau kaidah
serta pedoman kesastraan lainnya .merupakan pengertian dari....
a. Novel
b. Roman
c. Prosa
d. Puisi
e. Prosa arumen

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia 24


X-MIPA-4

5. Manakah yang bukan termasuk seni rupa bercorak Islam...

a.Atap masjid

b.Batu nisan

c.candi

d.Gapura

e.Benda pusaka

Essay 2.2!
1. Kekuatan politik islam nusantara mengalami masa suram saat?
2. Modifikasi huruf pallawa dengan bahasa Arab disebut?
3. Sebutkan masjid yang bangunannya merupakan perpaduan antara
budaya Islam-Hindu- Buddha !!
4. Jelaskan pengertian babad dan sumuk!
5. Jelaskan dua pendapat mengenai pola makhluk hidup di kesenian
Islam!

D. Kerajaan-kerajaan Tradisional Bercorak Islam di


Indonesia
1. Kesultanan Samudra Pasai (1267-1521)
Samudra Pasai (Samudera Salam) adalah kerajaan pertama di Indonesia yang
menganut agama Islam.letaknya di pantai utara Samudra (Aceh), dekat perlak
(Malaysia). Kesultanan ini didirikan oleh marah silu, yang bergelar Sultan Malik as-
saleh, sekitar tahun Poo 1267. awalnya Kesultanan ini berada di bawah kekuasaan
dinasti meurah khair. Meurah khair adalah pendiri dan sultan pertama Samudera
Pasai yang bergelar Maharaja Mahmud Syah.penggantinya adalah raja Mansyur Syah.
menurut hikayat raja-raja Pasai dan Hikayat raja-raja Melayu,penguasa pasai
berikutnya adalah keturunan dinasti Meurah silu, dengan sultan pertama Malik Al-
Saleh. Malik as Saleh diganti oleh Muhammad Malik az-zahir. az-zahir digantikan
oleh anaknya Mahmud Malik Az-Zahir yang pada masa pemerintahannya Pasai
mencapai masa kejayaan.

Pasai menjadi pusat perdagangan internasional yang ramai dikunjungi para pedagang
dari berbagai benua seperti Asia (cina,India,dan Malaka), Afrika, dan Eropa.

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia 25


X-MIPA-4

kehidupan sosial masyarakat Pasai telah diatur menurut aturan dan hukum Islam.
Pasai juga memiliki peran besar dalam penyebaran agama Islam di Nusantara. pasai
banyak mengirimkan ulama dan mubaligh untuk menyebarkan Islam di Jawa.

pada masa pemerintahan Ahmad Malik Az-Zahir sekitar tahun 1345 dan 1350 datang
serangan dari Majapahit. hikayat raja-raja Pasai mengisahkan setelah perang tiga
hari tiga malam Pasai kalah dan rakyat Pasai tercerai-berai. Kesultanan ini bangkit
kembali pada masa kekuasaan Zain Al-Abidin Malik Az-Zahir tahun 1383. pada awal
abad ke-16 terjadi beberapa pemberontakan internal di pasai yang mengakibatkan
perang saudara. Pasai akhirnya runtuh setelah ditaklukan bangsa Portugis pada tahun
1521. pasai kemudian menjadi daerah kekuasaan kesultanan Aceh sejak tahun 1524.

2. Kesultanan Malaka
a. Sejarah Kerajaan Malaka

Kerajaan yang terletak di Pulau Sumatera dan di Semenanjung Malaka ini,


didirikan oleh Parameswara antara tahun 1380-1403 M. Parameswara berasal dari
Sriwijaya, dan merupakan putra Raja Sam Agi. Saat itu, ia masih menganut agama
Hindu. Ia melarikan diri ke Malaka karena kerajaannya di Sumatera runtuh akibat
diserang Majapahit. Pada saat Malaka didirikan, di situ terdapat penduduk asli dari
Suku Laut yang hidup sebagai nelayan.Mereka berjumlah lebih kurang tiga puluh
keluarga.Raja dan pengikutnya adalah rombongan pendatang yang memiliki tingkat
kebudayaan yang jauh lebih tinggi, karena itu, mereka berhasil mempengaruhi
masyarakat asli. Kemudian, bersama penduduk asli tersebut, rombongan pendatang
mengubah Malaka menjadi sebuah kota yang ramai. Selain menjadikan kota tersebut
sebagai pusat perdagangan, rombongan pendatang juga mengajak penduduk asli
menanam tanaman yang belum pernah mereka kenal sebelumnya, seperti tebu, pisang,
dan rempah-rempah.Rombongan pendatang juga telah menemukan biji-biji timah di
daratan.Dalam perkembangannya, kemudian terjalin hubungan perdagangan yang
ramai dengan daratan Sumatera.Salah satu komoditas penting yang diimpor Malaka
dari Sumatera saat itu adalah beras.Malaka amat bergantung pada Sumatera dalam
memenuhi kebutuhan beras ini, karena persawahan dan perladangan tidak dapat
dikembangkan di Malaka.Hal ini kemungkinan disebabkan teknik bersawah yang belum
mereka pahami, atau mungkin karena perhatian mereka lebih tercurah pada sektor
perdagangan, dengan posisi geografis strategis yang mereka miliki.

Berkaitan dengan asal usul nama Malaka, bisa dirunut dari kisah berikut.
Menurut Sejarah Melayu (Malay Annals) yang ditulis Tun Sri Lanang pada tahun
1565, Parameswara melarikan diri dari Tumasik, karena diserang oleh Siam. Dalam

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia 26


X-MIPA-4

pelarian tersebut, ia sampai ke Muar, tetapi ia diganggu biawak yang tidak terkira
banyaknya. Kemudian ia pindah ke Burok dan mencoba untuk bertahan disitu, tapi
gagal. Kemudian Parameswara berpindah ke Sening Ujong hingga kemudian sampai di
Sungai Bertam, sebuah tempat yang terletak di pesisir pantai.Orang-orang Seletar
yang mendiami kawasan tersebut kemudian meminta Parameswara menjadi raja.
Suatu ketika, ia pergi berburu. Tak disangka, dalam perburuan tersebut, ia melihat
salah satu anjing buruannya ditendang oleh seekor pelanduk. Ia sangat terkesan
dengan keberanian pelanduk tersebut. Saat itu, ia sedang berteduh di bawah pohon
Malaka. Maka, kawasan tersebut kemudian ia namakan Malaka.

b. Masa Kejayaan Kesultanan Malaka

Sebagai salah satu bandar ramai di kawasan timur, Malaka juga ramai
dikunjungi oleh para pedagang Islam.Lambat laun, agama ini mulai menyebar di
Malaka. Dalam perkembangannya, raja pertama Malaka, yaitu Prameswara akhirnya
masuk Islam pada tahun 1414 M. Dengan masuknya raja ke dalam agama Islam, maka
Islam kemudian menjadi agama resmi di Kerajaan Malaka, sehingga banyak rakyatnya
yang ikut masuk Islam.Selanjutnya, Malaka berkembang menjadi pusat
perkembangan agama Islam di Asia Tenggara, hingga mencapai puncak kejayaan di
masa pemeritahan Sultan Mansyur Syah (1459—1477).Kebesaran Malaka ini berjalan
seiring dengan perkembangan agama Islam.Negeri-negeri yang berada di bawah
taklukan Malaka banyak yang memeluk agama Islam.Untuk mempercepat proses
penyebaran Islam, maka dilakukan perkawinan antarkeluarga.

Malaka juga banyak memiliki tentara bayaran yang berasal dari Jawa.Selama
tinggal di Malaka, para tentara ini akhirnya memeluk Islam. Ketika mereka kembali ke
Jawa, secara tidak langsung, mereka telah membantu proses penyeberan Islam di tanah
Jawa. Dari Malaka, Islam kemudian tersebar hingga Jawa, Kalimantan Barat, Brunei,
Sulu dan Mindanau (Filipina Selatan).Dalam masa kejayaannya, Malaka mempunyai kontrol
atas daerah-daerah berikut:

1. Semenanjung Tanah Melayu (Patani, Ligor, Kelantan, Trenggano, dan sebagainya).

2. Daerah Kepulauan Riau.

3. Pesisir Timur Sumatra bagian tengah.

4. Brunai dan Serawak.

5. Tanjungpura (Kalimantan Barat).

Sedangkan daerah yang diperoleh dari Majapahit secara diplomasi adalah sebagai
berikut.

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia 27


X-MIPA-4

1. Indragiri.

2. Palembang.

3. Pulau Jemaja, Tambelan, Siantan, dan Bunguran.

c. Keadaan Masyarakat dan Kehidupan Politik

Dalam menjalankan dan menyelenggarakan politik negara, ternyata para


sultan menganut paham politik hidup berdampingan secara damai (co-existence
policy) yang dijalankan secara efektif. Politik hidup berdampingan secara damai
dilakukan melalui hubungan diplomatik dan ikatan perkawinan.Politik ini dilakukan
untuk menjaga keamanan internal dan eksternal Malaka.Dua kerajaan besar pada
waktu itu yang harus diwaspadai adalah Cina dan Majapahit.Maka, Malaka kemudian
menjalin hubungan damai dengan kedua kerajaan besar ini.Sebagai tindak lanjut dari
politik negara tersebut, Parameswara kemudian menikah dengan salah seorang putri
Majapahit.Sultan-sultan yang memerintah setelah Prameswara (Muhammad Iskandar
Syah)) tetap menjalankan politik bertetangga baik tersebutRaja – raja yang
memerintah Kerajaan Malaka antara lain :

1. Iskandar Syah (1396-1414 M)

Pada abad ke-15 M, di Majapahit terjadi perang paregreg yang


mengakibatkan Paramisora (Parameswara) melarikan diri bersama pengikutnya dari
daerah Blambangan ke Tumasik (Singapura), kemudian melanjutkan perjalanannya
sampai ke Semenanjung Malaya dan mendirikan Kp. MalakaSecara geografis, posisi
Kp. Malaka sangat strategis, yaitu di Selat Malaka, sehingga banyak dikunjungi para
pedagang dari berbagai Negara terutama para pedagang Islam, sehigga kehidupan
perekonomian Kp. Malaka berkembang pesat,Untuk meningkatkan aktivitas
perdagangan di Malaka, maka Paramisora menganut agama Islam dan merubah
namanya menjadi Iskandar Syah, kemudian menjadikan Kp. Malaka menjadi Kerajaan
Islam.Untuk menjaga keamanan Kerajaan Malaka, Iskandar Syah meminta bantuan
kepada Kaisar China dengan menyatakan takluk kepadanya (1405 M).

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia 28


X-MIPA-4

2. Muhammad Iskandar Syah (1414-1424 M)

Merupakan putra dari Iskandar Syah, pada masa pemerintahannya wilayah


kekuasaan Kerajaan Malaka diperluas lagi hingga mencapai seluruh Semenanjung
Malaya.Untuk menjadi Kerajaan Malaka sebagai penguasa tunggal jalur pelayaran dan
perdagangan di Selat Malaka, maka harus berhadapan dengan Kerajaan Samudera
Pasai yang kekuatannya lebih besar dan tidak mungkin untuk bisa dikalahkan, maka
dipilih melalui jalur politik perkawinan dengan cara menikahi putri Kerajaan
Samudera Pasai, sehingga cita-citanya dapat tercapai.

3. Mudzafat Syah (1424-1458 M)

Setelah berhasil menyingkirkan Muhammad Iskandar Syah, ia kemudian


naik tahta dengan gelar sultan (Mudzafat Syah merupakan raja Kerajaan Malaka
yang pertama bergelar Sultan).Pada masa pemerintahannya, terjadi serangan dari
Kerajaan Siam (serangan dari darat dan laut), namun dapat digagalkan.Mengadakan
perluasan wilayah ke daerah-daerah yang berada di sekitar Kerajaan Malaka seperti
Pahang, Indragiri dan Kampar.

4. Sultan Mansyur Syah (1458-1477 M)

Merupakan putra dari Sultan Mudzafat Syah.Pada masa pemerintahannya,


Kerajaan Malaka mencapai puncak kejayaan sebagai pusat perdagangan dan pusat
penyebaran Islam di Asia Tenggara. Puncak kejayaan dicapai berkat Sultan Mansyur
Syah meneruskan politik ayahnya dengan memperluas wilayah kekuasaanya, baik di
Semananjung Malaya maupun di wilayah Sumatera Tengah (Kerajaan Siam berhasil
ditaklukan). Raja Siam tewas dalam pertempuran , tetapi putra mahkotanya ditawan
dan dikawinkan dengan putri sultan sendiri kemudian diangkat menjadi raja dengan
gelar Ibrahim. Indragiri mengakui kekuasaan Malaka.Kerajaan Samudera Pasai,
Jambi dan Palembang tidak serang karena menghormati Majapahit yang berkuasa
pada waktu itu, selain itu Kerajaan Aru juga tetap sebagai kerajaan
merdeka.Kejayaan Kerajaan Malaka tidak lepas dari jasa Laksamana Hang Tuah yang
kebesarannya disamakan dengan kebesaran Patih Gajah Mada dari Kerajaan
Mahapahit.Cerita Hang Tuah ditulis dalam sebuah Hikayat, Hikayat Hang Tuah.

5. Sultan Alaudin Syah (1477-188 M)

Merupakan putra dari Sultan Mansyur Syah. Pada masa pemerintahannya,


Kerajaan Malaka mulai mengalami kemunduran, satu persatu wilayah kekuasaan
Kerajaan Malaka mulai melepaskan diri.Hal ini disebabkan oleh karena Sultan Alaudin
Syah bukan merupakan raja yang cakap.

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia 29


X-MIPA-4

Pada kehidupan budaya, perkembangan seni sastra Melayu mengalami


perkembangan yang pesat seperti munculnya karya-karya sastra yang
menggambarkan tokoh-tokoh kepahlawanan dari Kerajaan Malaka seperti Hikayat
Hang Tuah, Hikayat Hang Lekir dan Hikayat Hang Jebat.Sedangkan kehidupan sosial
Kerajaan Malaka dipengaruhi oleh faktor letak, keadaan alam dan lingkungan
wilayahnya.Sebagai masyarakat yang hidup dari dunia maritim, hubungan sosial
masyarakatnya sangatlah kurang dan bahkan mereka cenderung mengarah ke sifat-
sifat individualisme.Kelompok masyarakat pun bermunculan, seperti adanya golongan
buruh dan majikan.

Pada kehidupan ekonomi, Malaka memungut pajak penjualan, bea cukai


barang-barang yang masuk dan keluar, yang banyak memasukkan uang ke kas negara.
Sementara itu, raja maupun pejabat-pejabat penting memperoleh upeti atau
persembahan dari pedagang yang dapat menjadikan mereka sangat kaya.Suatu hal
yang penting dari Kerajaan Malaka adalah adanya undang-undang laut yang berisi
pengaturan pelayaran dan perdagangan di wilayah kerajaan. Untuk mempermudah
terjalinnya komunikasi antar pedagang maka bahasa Melayu (Kwu-lun) dijadikan
sebagai bahasa perantara.

d. Keruntuhan Kesultanan Malaka

Malaka runtuh akibat serangan Portugis pada 24 Agustus 1511, yang


dipimpin oleh Alfonso de Albuquerque. Sejak saat itu, para keluarga kerajaan
menyingkir ke negeri lain. Saat itu, yang berkuasa di Malaka adalah Sultan Mahmud
Syah. Usia Malaka ternyata cukup pendek, hanya satu setengah abad.Sebenarnya,
pada tahun 1512, Sultan Mahmud Syah yang dibantu Dipati Unus menyerang Malaka,
namun gagal merebut kembali wilayah ini dari Portugis. Merupakan putra dari Sultan
Alaudin Syah. Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Malaka merupakan kerajaan
yang sangat lemah, wilayah kekuasaannya meliputi sebagian kecil Semenanjung
Malaya, hal ini menambah suram kondisi Kerajaan Malaka.

3. Kesultanan Aceh
a. Letak Geografis Kerajaan Aceh

Kerajaan Aceh terletak di Pulau Sumatra bagian utara, dekat


dengan jalur perdagangan dan pelayaran internasional.
Wilayahnya terbentang dari daerah Deli sampai semenanjung
Malaka.

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia 30


X-MIPA-4

Kerajaan Aceh terletak di Pulau Sumatra bagian utara, dekat dengan jalur
perdagangan dan pelayaran internasional. Wilayahnya terbentang dari daerah Deli
sampai semenanjung Malaka.

b. Kehidupan Politik Kerajaan Aceh

Aceh mulai berkembang setelah Malaka diduduki oleh Portugis tahun 1511 sebab
sebagian besar pedagang-pedagang Islam dari Malaka pindah ke Aceh. Di samping
itu, jatuhnya Samudra Pasai ke tangan Portugis (1521), menambah keramaian Aceh.
Pada tahun 1530, Aceh melepaskan diri dari Pedir dan berdirilah Kerajaan Aceh
dengan Sultan Ali Mughayat (1514– 1528) sebagai raja pertamanya.

Kerajaan Aceh mengalami puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Iskandar
Muda (1607–1636). Ia bercita-cita untuk menjadikan Aceh sebagai kerajaan besar
dan kuat. Untuk itu, kerajaan-kerajaan di Semenanjung Malaka harus ditaklukkan,
seperti Pahang, Kedah, Perlak, Johor dan sebagainya.

Pengganti Sultan Iskandar Muda ialah Sultan Iskandar Tani (1636– 1641). Setelah
itu, Aceh terus mengalami kemunduran karena tidak ada lagi sultan yang kuat.
Kerajaan Aceh tidak mampu bersaing dengan Belanda yang mengusai Malaka pada
tahun 1641.

c. Kehidupan Ekonomi Kerajaan Aceh

Kehidupan perekonomian yang utama dari masyarakat Aceh ialah perdagangan. Pada
masa kejayaan Aceh, perekonomian Aceh berkembang pesat. Penguasaan Aceh atas
daerah-daerah pantai barat dan timur Sumatra banyak menghasilkan lada.
Semenanjung Malaka banyak menghasilkan lada dan timah. Hal ini menjadi bahan
ekspor yang penting bagi Aceh sehingga perdagangan Aceh maju dengan pesat.

d. Awal Pembentukan Dan Pendiri Kerajaan Aceh

Kerajaan Aceh didirikan Sultan Ali Mughayat Syah pada tahun 1530 setelah
melepaskan diri dari kekuasaan Kerajaan Pidie. Tahun 1564 Kerajaan Aceh di bawah
pimpinan Sultan Alaudin al-Kahar (1537-1568). Sultan Alaudin al-Kahar menyerang
kerajaan Johor dan berhasil menangkap Sultan Johor, namun kerajaan Johor tetap
berdiri dan menentang Aceh. Pada masa kerajaan Aceh dipimpin oleh Alaudin Riayat
Syah datang pasukan Belanda yang dipimpin oleh Cornelis de Houtman untuk meminta
ijin berdagang di Aceh.

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia 31


X-MIPA-4

Penggantinya adalah Sultan Ali Riayat dengan panggilan Sultan Muda, ia berkuasa
dari tahun 1604-1607. Pada masa inilah, Portugis melakukan penyerangan karena
ingin melakukan monopoli perdagangan di Aceh, tapi usaha ini tidak berhasil. Setelah
Sultan Muda digantikan oleh Sultan Iskandar Muda dari tahun 1607-1636, kerajaan
Aceh mengalami kejayaan dalam perdagangan. Banyak terjadi penaklukan di wilayah
yang berdekatan dengan Aceh seperti Deli (1612), Bintan (1614), Kampar, Pariaman,
Minangkabau, Perak, Pahang dan Kedah (1615-1619).

e. Sultan-Sultan Yang Memimpin Kerajaan Aceh


• 1511-1530 : Sultan Alaidin Ali Mughayat Syah
• 1530-1539 : Sultan Salahuddin
• 1539-1571 : Sultan Alaidin Riayat Syah (Sultan Al Qahhar)
• 1571-1579 : Sultan Husain Alaidin Riayat Syah
• 1579-1580 : Sultan Zainal Abidin
• 1581-1587 : Sultan Alaidin Mansyur Syah
• 1587-1589 : Sultan Mugyat Bujang
• 1589-1604 : Sultan Alaidin Riayat Syah
• 1604-1607 : Sultan Muda Ali Riayat Syah
• 1607-1636 : Sultan Iskandar Muda (Dharma Wangsa Perkasa Alam Syah)
• 1636-1641 : Sultan Iskandar Sani

f. Masa Keruntuhan Kerajaan Aceh

Gejala kemunduran Kerajaan Aceh muncul saat Sultan Iskandar Muda digantikan
oleh Sultan Iskandar Thani (Sultan Iskandar Sani) yang memerintah tahun 1637-
1642. Iskandar Sani adalah menantu Iskandar Muda. Tak seperti mertuanya, ia lebih
mementingkan pembangunan dalam negeri daripada ekspansi luar negeri. Dalam masa
pemerintahannnya yang singkat, empat tahun, Aceh berada dalam keadaan damai dan
sejahtera, hukum syariat Islam ditegakkan, dan hubungan dengan kerajaan-kerajaan
bawahan dilakukan tanpa tekanan politik ataupun militer.

Pada masa Iskandar Sani ini, ilmu pengetahuan tentang Islam juga berkembang
pesat. Kemajuan ini didukung oleh kehadiran Nuruddin ar-Raniri, seorang pemimpin
tarekat dari Gujarat, India. Nuruddin menjalin hubungan yang erat dengan Sultan
Iskandar Sani. Maka dari itu, ia kemudian diangkat menjadi mufti

(penasehat) Sultan. Pada masa ini terjadi pertikaian antara golongan bangsawan
(Teuku) dengan golongan agama (Teungku).

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia 32


X-MIPA-4

Seusai Iskandar Sani, yang memerintah Aceh berikutnya adalah empat orang
sultanah (sultan perempuan) berturut-turut. Sultanah yang pertama adalah
Safiatuddin Tajul Alam (1641- 1675), janda Iskandar Sani. Kemudian berturut-turut
adalah Sri Ratu Naqiyatuddin Nurul Alam, Inayat Syah, dan Kamalat Syah. Pada masa
Sultanah Kamalat Syah ini turun fatwa dari Mekah yang melarang Aceh dipimpin oleh
kaum wanita. Pada 1699 pemerintahan Aceh pun dipegang oleh kaum pria kembali.
Ketika Sultanah Safiatuddin Tajul Alam berkuasa, di Aceh tengah berkembang
Tarekat Syattariah yang dibawa oleh Abdur Rauf Singkel.

Sekembalinya dari Mekah tahun 1662, ia menjalin hubungan dengan Sultanah, dan
kemudian menjadi mufti Kerajaan Aceh. Abdur Rauf Singkel dikenal sebagai penulis.
Ia menulis buku tafsir Al-Quran dalam bahasa Melayu, berjudul Tarjuman al-
Mustafid (Terjemahan Pemberi Faedah), buku tafsir pertama berbahasa Melayu
yang ditulis di Indonesia. Pada tahun 1816, sultan Aceh yang bernama Saiful Alam
bertikai dengan Jawharul Alam Aminuddin. Kesempatan ini dipergunakan oleh
Gubernur Jenderal asal Inggris, Thomas Stanford Raffles yang ingin menguasai
Aceh yang belum pernah ditundukkan oleh Belanda. Ketika itu pemerintahan Hindia
Belanda yang menguasai Indonesia tengah digantikan oleh pemerintahan Inggris.
Pada tanggal 22 April 1818, Raffles yang ketika itu berkedudukan di Bengkulu,
mengadakan perjanjian dagang dengan Aminuddin. Berkat bantuan pasukan Inggris
akhirnya Aminuddin menjadi sultan Aceh pada tahun 1816, menggantikan Sultan
Saiful Alam.

Pada tahun 1824, pihak Inggris dan Belanda mengadakan perjanjian di London,
Inggris. Traktat London ini berisikan bahwa Inggris dan Belanda tak boleh
mengadakan praktik kolonialisme di Aceh. Namun, pada 1871, berdasarkan keputusan
Traktat Sumatera, Belanda kemudian berhak memperluas wilayah jajahannya ke
Aceh.

Dua tahun kemudian, tahun 1873, Belanda menyerbu Kerajaan Aceh. Alasan Belanda
adalah karena Aceh selalu melindungi para pembajak laut. Sejak saat itu, Aceh terus
terlibat peperangan dengan Belanda. Lahirlah pahlawan-pahlawan tangguh dari Aceh,
pria-wanita, di antaranya Teuku Umar, Cut Nyak Dien, Panglima Polim. Perang Aceh
ini baru berhenti pada tahun 1912 setelah Belanda mengetahui taktik perang orang-
orang Aceh. Runtuhlah Kerajaan Aceh, yang dikenal sebagai Serambi Mekah, yang
telah berdiri selama tiga abad lebih. Kemenangan Belanda ini berkat bantuan Dr.
Snouck Horgronje, yang sebelumnya menyamar sebagai seorang muslim di Aceh. Pada
tahun 1945 Aceh menjadi bagian dari Republik Indonesia.

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia 33


X-MIPA-4

g. Penyebab Kemunduran Kerajaan Aceh

Penyebab kemunduran Kerajaan Aceh adalah:

• Setelah Sultan Iskandar Muda wafat, tidak ada lagi sultan yang mampu
mengendalikan daerah Kerajaan Aceh yang begitu luas.
• Di masa Sultan Iskandar Sani, disinilah masa-masa kemunduran dan setelah
beliau wafat, kemunduran itu lebih terasa sangat mundur.
• Timbulnya pertikaian terus menerus di Kerajaan Aceh antara golongan
bangsawan (teuku) dengan golongan ulama (teungku) yang mengakibatkan
melemahnya Kerajaan Aceh.
• Daerah-daerah bawahan banyak yang melepaskan diri seperti Johor, Pahang,
Perak, Minangkabau, dan Siak.

h. Masa Kejayaan Kerajaan Aceh

Dalam sejarahnya, Aceh Darussalam mencapai masa kejayaan di masa Sultan


Iskandar Muda Johan Pahlawan Meukuta Alam (1590 1636). Pada masa itu, Aceh
merupakan salah satu pusat perdagangan yang sangat ramai di Asia Tenggara.

i. Peristiwa Penting Kerajaan Aceh

Salah satu peristiwa penting yang dialami Kerajaan Aceh adalah Perang Aceh, yaitu
dimulai sejak Belanda menyatakan perang terhadap Kerajaan Aceh.

j. Sumber Sejarah Kerajaan Aceh

Sumber sejarah Kerajaan Aceh adalah Masjid Raya Aceh, Masjid Raya
Baiturrahman, catatan Lombard, dan asal-usul Aceh yang berupa cerita turun-
temurun.

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia 34


X-MIPA-4

4. Kesultanan Demak
Kerajaan Demak mulanya merupakan sebuah kadipaten yang berada di bawah kekuasaan
dari Kerajaan majapahit. Ketika Kerajaan Majapahit runtuh, Demak lalu mulai
memisahkan diri dari Ibu Kota di Bintoro. Kerajaan Demak merupakan kerajaan islam
pertama yang ada di Pulau Jawa.

Kerajaan Demak pertama kali didirikan oleh Raden Patah. Kerajaan demak memiliki lokasi
yang sangat strategis karena terletak antara pelabuhan bergota dari kerajaan Mataram
Kuno dan Jepara, kedua tempat inilah yang telah membuat Demak menjadi kerajaan
dengan pengaruh sangat besar di Nusantara.

Kerajaan Demak didirikan oleh raden Patah asal yang masih keturunan dari Majapahit
dengan seorang putri dari Campa.Daerah kekuasaan dari Kerajaan Demak mencakup
Banjar, Palembang dan Maluku serta bagian utara pada pantai Pulau Jawa.

a).Kehidupan Politik Kerajaan Demak

Raja pertama dari Kerajaan Demak ialah Raden Patah yang bergelar Senapati Jumbung
Ngabdurrahman Panembahan Palembang Sayidin Panatagama.

Pada tahun 1507, Raden Patah turun tahta dan digantikan oleh seorang putranya yang
bernama Pati Unus. Sebelum diangkat menjadi Raja, Pati Unus sebelumnya sudah pernah
memimpin armada laut kerajaan Demak untuk menyerang Portugis yang berada di Selat
Malaka.

Sayangnya, usaha Pati Unus tersebut masih mengalami kegagalan. Namun karena
keberaniannya dalam menyerang Portugis yang ada di Malaka tersebut, akhirnya Pati
unus mendapat julukan sebagai Pangeran Sabrang Lor.

Lalu pada tahun 1521, Pati Unus wafat dan tahtanya digantikan oleh adiknya yang
bernama Trenggana. Pada masa inilah kerajaan Demak mencapai pusak kejayaannya.

b.) Sejarah Kerajaan Demak

Setelah berkuasa, lalu Sultan Trenggana mulai melanjutkan upaya dalam menahan
pengaruh dari Portugis yang sedang berusaha untuk mengikat kerjasama bersama
kerajaan Sunda atau Pajajaran.

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia 35


X-MIPA-4

Kala itu, Raja Samiam yang berasal dari kerajaan Sunda sudah memberikan izin untuk
mendirikan kantor dagangnya di Sunda Kelapa. Oleh karena itu, Sultan Trenggana
akhirnya mengutus Fatahillah atau Faletehan untuk bisa mencegah supaya Portugis tidak
dapat menguasai wilayah Sunda Kelapa dan Banten.Sunda Kelapa merupakan wilayah
kekuasaan Kerajaan Sunda. Pada waktu itu, Portugis membangun benteng yang ada di
Sunda Kelapa. Namun, kerajaan Demak tak senang dengan adanya keberadaan orang-
orang Portugis tersebut.

Akhirnya, Fatahillah lalu berhasil dalam mengalahkan Portugis. Banten dan Cirebon
akhirnya dapat dikuasai oleh Fatahillah bersama pasukannya.

Karena jasanya ini, untuk mengenang kemenangan tersebut maka Sunda Kelapa lalu
diganti namanya menjadi Jayakarta pada tanggal 22 Juni 1527. Kejadian itu membuat
Sultan Trenggana menjadi Raja terbesar yang ada di Demak.

Pasukan Demak mulai terus bergerak menaklukan pedalaman dan berhasil dalam
menundukkan sebagian wilayah yang berada di Timur.

Daerah-daerah yang masih memiliki kerajaan Hindu dan Buddha yang berada di Jawa
Timur lalu satu persatu dikalahkan yakni Wirosari dan Tuban pada tahun 1528, Madiun
pada tahun 1529, Lamongan, Blitar, Pasuruan dan Wirosobo pada tahun 1541 sampai
dengan 1542.

Mataram, Madura dan Pajang pun akhirnya jatuh kedalam kekuasaan kerajaan Demak.
Demi dapat memperkuat kedudukannya maka Sultan Trenggana mengawinkan putrinya
dengan Pangeran Langgar yang menjabat Bupati Madura.

Selanjutnya, Putra Bupati Pengging yang bernama Tingkir juga diambil menjadi menantu
Sultan Trenggana dan ia diangkat menjadi Bupati di Pajang.

Pada tahun 1546, Sultan Trenggana menemui ajalnya di medan pertempuran ketika
melancarkan penyerangan di Pasuruan. Sejak Sultan Trenggana wafat, Kerajaan Demak
dilanda persengketaan dalam memperebutkan kekuasaan yang berada di kalangan
keluarga kerajaan.

Pengganti Sultan Trenggana seharusnya ialah Pangeran Mukmin atau Pangeran Prawoto
selaku putra tertua dari Sultan Trenggana , namun kemudian Pangeran Prawoto dibunuh
oleh Bupati Jipang yaitu Arya Penangsang.

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia 36


X-MIPA-4

Kemudian, tahta kerajaan Demak akhirnya diduduki oleh Arya Penangsang. Namun
keluarga kerajaan ternyata tidak menyetujui atas naik tahtanya Arya Penangsang
menjadi Raja. Lalu akhirnya Arya penangsang berhasil dikalahkan oleh kerajaan Demak
berkat bantuan dari Jaka Tingkir. Sejak saat itu wilayah kerajaan Demak dipindahkan ke
Pajang.

c.)Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kerajaan Demak telah menjadi salah satu pelabuhan terbesar yang ada di Nusantara,
Demak memegang peran yang sangat penting dalam aktivitas perekonomian antarpulau.

Demak memiliki peran yang penting karena memiliki daerah pertanian yang lumayan luas
dan menjadi penghasil bahan makanan seperti beras. Selain itu, perdagangannya juga
semakin meningkat. Barang yang banyak diekspor yaitu Lilin, Madu dan Beras.

Barang-barang tersebut lalu diekspor ke Malaka melalui Pelabuhan Jepara. Aktivitas


perdagangan Maritim tersebut telah menyebabkan kerajaan demak mendapat
keuntungan sangat besar. Banyak kapal yang melewati kawasan laut jawa dalam
memasarkan barang dagangan tersebut.

d.)Kehidupan Sosial Dan Budaya

Dalam kehidupan sosial dan budaya, rakyat kerajaan Demak sudah hidup dengan teratur.
Roda kehidupan budaya dan sosial masyarakat Kerajaan Demak sudah diatur dengan
hukum Islam sebab pada dasarnya Demak ialah tempat berkumpulnya para Wali Sanga
yang menyebarkan islam di pulau Jawa.

Adapun sisa peradaban dari kerajaan Demak yang berhubungan dengan Islam dan sampai
saat ini masih dapat kita lihat ialah Masjid Agung Demak. Masjid tersebut merupakan
lambang kebesaran kerajaan Demak yang menjadi kerajaan Islam Indonesia di masa lalu.

Selain memiliki banyak ukiran islam (kaligrafi), Masjid Agung Demak juga memiliki
keistimewan, yaitu salah satu tiangnya terbuat dari sisa sisa kayu bekas pembangunan
masjid yang disatukan.

Selain Masjid Agung Demak, Sunan Kalijaga adalah yang mempelopori dasar-dasar
perayaan Sekaten yang ada dimasa Kerajaan Demak. Perayaan tersebut diadakan oleh
Sunan Kalijaga dalam untuk menarik minat masyarakat agar tertarik untuk memeluk
Islam.

Perayaan Sekaten tersebut lalu menjadi sebuah tradisi atau kebudayaan terus menerus
dipelihara sampai saat ini, terutama yang berada didaerah Cirebon, Yogyakarta dan
Surakarta.

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia 37


X-MIPA-4

5. Kesultanan Mataram
a. Sejarah Kerajaan Mataram Islam

Pada Waktu Sultan Hadiwijaya Berkuasa Di Pajang, Ki Ageng Pemanahan Dilantik


Menjadi Bupati Di Mataram Sebagai Imbalan Atas Keberhasilannya Membantu
Menumpas Aria Penangsang. Sutawijaya, Putra Ki Ageng Pemanahan Diambil Anak Angkat
Oleh Sultan Hadiwijaya. Setelah Ki Ageng Pemanahan Wafat Pada Tahun 1575,
Sutawijaya Diangkat Menjadi Bupati Di Mataram.

Sutawijaya Ternyata Tidak Puas Menjadi Bupati Dan Ingin Menjadi Raja Yang Menguasai
Seluruh Jawa. Oleh Karena Itu, Sutawijaya Mulai Memperkuat Sistem Pertahanan
Mataram. Hal Itu Ternyata Diketahui Oleh Hadiwijaya Sehingga Ia Mengirim Pasukan
Untuk Menyerang Mataram. Peperangan Sengit Terjadi Pada Tahun 1582. Prajurit
Pajang Menderita Kekalahan. Keadaan Sultan Hadiwijaya Sendiri Pada Saat Itu Sedang
Sakit. Beberapa Waktu Kemudian Sultan Hadiwijaya Mangkat. Setelah Itu, Terjadilah
Perebutan Kekuasaan Di Antara Para Bangsawan Pajang. Pangeran Pangiri (menantu
Hadiwijaya Yang Menjabat Bupati Demak) Datang Menyerbu Pajang Untuk Merebut
Takhta. Hal Itu Tentu Saja Ditentang Keras Oleh Para Bangsawan Pajang Yang Bekerja
Sama Dengan Sutawijaya, Bupati Mataram. Akhirnya, Pangeran Pangiri Beserta
Pengikutnya Dapat Dikalahkan Dan Diusir Dari Pajang.

Setelah Suasana Aman, Pangeran Benawa (putra Hadiwijaya) Menyerahkan Takhtanya


Kepada Sutawijaya Yang Kemudian Memindahkan Pusat Pemerintahannya Ke Mataram
Pada Tahun 1586. Sejak Saat Itu Berdirilah Kerajaan Mataram.

b. Raja-Raja Kerajaan Mataram Islam

1. Ki Ageng Pamanahan

Ki Ageng Pamanahan Merupakan Pendiri Dari Desa Mataram Pada Tahun 1556. Desa
Inilah Yang Nantinya Akan Menjadi Kerajaan Mataram Yang Dipimpin Oleh Anaknya,
Sutawijaya.Tanah Ini Awalnya Hutan Lebat Yang Lalu Dibuka Oleh Masyarakat Sekitar
Dan Diberi Nama Alas Mentaok. Lalu Ki Ageng Pamanahan Menjadikan Bekas Hutan Ini
Sebagai Sebuah Desa Yang Diberinama Mataram. Ki Ageng Pamanahan Wafat Pada
Tahun 1584 Dan Dimakankan Di Kota Gede (Jogjakarta Sekarang).

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia 38


X-MIPA-4

2. Panembahan Senapati

Setelah Ki Ageng Wafat Pada Tahun 1584, Kekuasaan Jatuh Ke Tangan Anaknya Yaitu
Sutawijaya. Ia Adalah Menantu Dan Anak Angkat Dari Sultan Pajang.Sutawijaya Tadinya
Merupakan Senapati Dari Kerajaan Pajang. Karena Itu Ia Diberi Gelar “Panembahan
Senapati” Karena Masih Dianggap Sebagai Senapati Utama Pajang Dibawah Sultan
Pajang.

Kerajaan Mataram Islam Mulai Bangkit Dibawah Kepemimpinan Panembahan Senapati.


Kerajaan Ini Lalu Memperluas Wilayah Kekuasaannya Dari Pajang, Demak, Tuban,
Madiun, Pasuruan Dan Sebagian Besar Wilayah Surabaya. Panempahan Senapati Wafat
Pada Tahun 1523, Lalu Posisinya Digantikan Oleh Anaknya Yang Bernama Raden Mas
Jolang.

3. Raden Mas Jolang

Raden Mas Jolang Atau Panembahan Anyakrawati Merupakan Putra Dari Panembahan
Senapati Dan Putri Ki Ageng Panjawi, Penguasa Pati. Raden Mas Jolang Merupakan
Pewaris Kedua Dari Kerajaan Mataram Islam. Beliau Memerintah Dari Tahun 1606 – 1613
Atau Selama 12 Tahun.

Pada Masa Pemerintahannya, Banyak Terjadi Peperangan. Peperangan Karena Penaklukan


Wilayah Ataupun Karena Mempertahankan Wilayah.Raden Mas Jolang Wafat Pada Tahun
1613 Di Desa Krapyak. Dimakamkan Di Makam Pasar Gede Di Bawah Makan Ayahnya.

c. Peninggalan Kerajaan Mataram Islam

Peninggalan Kerajaan Ini Meninggalkan Berbagai Macam Yaitu Sebagai Berikut :

• Sastra Ghending Karya Dari Sultan Agung,


• Tahun Saka,
• Kerajinan Perak,
• Puing – Puing Candi Hindu Dan Budha Di Aliran Sungai Opak Serta Aliran Sungai
Progo
• Batu Datar Yang Berada Di Lipura Letaknya Tidak Jauh Di Barat Daya Kota
Yogyakarta
d. Kejayaan Kerajaan Mataram Islam

Mataram Islam Mencapai Puncak Kejayaannya Pada Jaman Sultan Agung


Hanyokrokusumo (1613-1646). Daerah Kekuasaannya Mencakup Pulau Jawa (kecuali
Banten Dan Batavia), Pulau Madura, Dan Daerah Sukadana Di Kalimantan Barat. Pada
Waktu Itu, Batavia Dikuasai VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie )
Belanda.Kekuatan Militer Mataram Sangat Besar. Sultan Agung Yang Sangat Anti

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia 39


X-MIPA-4

Kolonialisme Itu menyerang VOC Di Batavia Sebanyak Dua Kali (1628 Dan 1629).
Menurut Moejanto Seperti yang Dikutip Oleh Purwadi (2007), Sultan Agung Memakai
Konsep Politik Keagungbinataran Yang Berarti Bahwa Kerajaan Mataram Harus Berupa
Ketunggalan, Utuh, Bulat, Tidak Tersaingi,dan Tidak Terbagi-bagi.

e. Runtuhnya Kerajaan Mataram Islam

Kemunduran Mataram Islam Berawal Saat Kekalahan Sultan Agung Merebut Batavia Dan
Menguasai Seluruh Jawa Dari Belanda. Setelah Kekalahan Itu, Kehidupan Ekonomi
Rakyat Tidak Terurus Karena Sebagian Rakyat Dikerahkan Untuk Berperang. Rasa
Permusuhan Wangsa Sailendra Terhadap Jawa Terus Berlanjut Bahkan Ketika Wangsa
Isana Berkuasa. Sewaktu Mpu Sindok Memulai Periode Jawa Timur, Pasukan Sriwijaya
Datang Menyerangnya. Pertempuran Terjadi Di Daerah Anjukladang (sekarang Nganjuk,
Jawa Timur) Yang Dimenangkan Oleh Pihak Mpu Sindok.

6. Kesultanan Banten
• Kesultanan banten terletak diwilayah barat pulau jawa sampai ke lampung di
sumatra
• Banten bahkan sudah berinteraksi dengan dunia luar sejak awal abad pertama
masehi
• Beberapa kawasan pelabuhan dan menjadikanya pangkalan militer serta
kawasan perdangan
• Pasukan demak dipimpin oleh fatahillah
• Fatahillah mendirikan benteng pertahanan yng dinamakan surosowan

7. Kesultanan Gowa-Tallo

Gowa dan Tallo membentuk persekutuan pada tahun 1528 sehingga melahirkan
kerajaan Gowa -Tallo atau kerajaan makassar.Raja Gowa , Daeng manrabia menjadi
raja bergelar sultan Alauddin , dan Raja Tallo , Karaeng Manto Aya menjadi perdana
menteri bergelar sultan Abdullah .Pusat pemerintahanya ada di Makassar.Karena
posisi nya yang strategis diantara wilayah barat(malaka) dan timur nusantara (
maluku) , Makassar menjadi bandar utama untuk memasuki Indonesia timur yang kaya
rempah-rempah .Kerajaan ini memiliki pelaut-pelaut tangguh, yang memperkuat
barisan pertahanan laut makassar .Pada awal abad ke -16, datanglah Dato 'Ri
Bandang , ulama islam dari sumatera Barat .Ia menyebarkan ajaran islam di Makassar
.Raja Makassar, Daeng Manrabia memeluk agama islam, dan namanya diubah menjadi
sultan Allaudin.

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia 40


X-MIPA-4

Kerajaan Makassar mencapai masa kejayaan pada masa pemerintahan Sultan


Muhamad Said dan sultan Hasanuddin . Kedua sultan ini membawa Makassar sebagai
daerah dagang yang maju.Wilayaha kekuasaanya meluas sampai ke Flores dan pulau
Solor di Nusa Tenggara Timur.Secara khusus dibawah Hasannudin, kerajaan-
kerajaan kecil disekitar Makassar seperti kerajaan Wajo, Bone,Luwu, dan Sopeng
berhasil dikuasai .Pada masa pemerintahan Hasannudin , kesultanan Gowa- Tallo
terlibat perang besar dengan VOC , yang terkenal dengan nama perang
Makassar(1666-1669).Perang ini termasuk perang terbesar yang pernah dialami oleh
VOC pada abad ke-17.

Perang Makassar dilatarbelakangi cita cita Hasanuddin menjadi Makassar sebagai


pusat kegiatan perdagangan di Indonesia bagian timur.Hal ini mengancam aktivitas
ekonomi Belanda diawali dengan pelucutan dan perampasan terhadap armada Belanda
di Maluku oleh pasukan Hasanuddin, Belanda kemudian menyerang Makassar
sebelumnya mendapat kepastian bantuan dari sultan Bone, Aru Palaka. Belanda
sempat terdesak namun akhirnya berhasil memaksa Hasanuddin menyepakati
perjanjian Bongaya(1667)

Berikut ini isi perjanjian Bongaya:

1. VOC mendapatkan hak monopoli dagangnya di Makassar.

2. Belanda telah mendirikan benteng pada pusat Kerajaan Makassar bernama


Rotterdam.

3. Kota Makassar melepas Bone & pulau di luar Makassar.

4. Aru Palaka telah diakui menjadi Raja Bone.

Meskipun Sultan Hasanuddin telah mengalami kekalahan, namun VOC mengakui


keberaniannya pada peperangan tersebut. Sehingga VOC menyebut Raja Sultan
Hasanuddin sebagai de Haan Van de Oosten (atau Ayam Jantan dari Timur).

Sepeninggal Hasanuddin .Makassar dipimpin oleh putranya Mapasomba .sikapnya


yang keras dan tidak mau bekerja sama menjadi alasan Belanda mengerahkan
pasukan secara besaran besaran.Belanda pun berkuasa sepenuhnya atas kesultanan
Makassar . Makassar mengalami kemajuan ekonomi yang amat lesat , terutama
dibidang perdagangan .kemajuan tersebut disebabkan oleh faktor faktor berikut:

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia 41


X-MIPA-4

1. Banyak pedagang hijrah ke Makassar setelah Malaka dikuasai Portugis pada tahun
1511

2. Orang-orang Makassar dan Bygis dikenal sebagai pelaut ulung yang dapat
mengamankan wilayah lautnya .

3. Tersedia banyak rempah rempah ( dari Maluku).

4. Makassar berkembang sebagai pelabuhan internasional. Banyak pedagang asing


seperti Portugis,Inggris dan Denmark datang berdagang di Makassar. Dengan tipe
perahunya seperti pinisi dan Lambo , pedagang-pedagang Makassar memegang peran
penting dalam perdagangan di Nusantara.

8. Kesultanan Ternate Tidore

Pada Abad Ke-15, Para Pedagang Dan Ulama Dari Malaka Dan Jawa Menyebarkan Islam
Ke Sana. Dari Sini Muncul Empat Kerajaan Islam Di Maluku Yang Disebut Maluku Kie
Raha (Maluku Empat Raja) Yaitu Kesultanan Ternate Yang Dipimpin Sultan Zainal Abidin
(1486-1500), Kesultanan Tidore Yang Dipimpin Oleh Sultan Mansur, Kesultanan Jailolo
Yang Dipimpin Oleh Sultan Sarajati, Dan Kesultanan Bacan Yang Dipimpin Oleh Sultan
Kaicil Buko. Pada Masa Kesultanan Itu Berkuasa, Masyarakat Muslim Di Maluku Sudah
Menyebar Sampai Ke Banda, Hitu, Haruku, Makyan, Dan Halmahera.Kerajaan Ternate
Dan Tidore Yang Terletak Di Sebelah Pulau Halmahera (Maluku Utara) Adalah Dua
Kerajaan Yang Memiliki Peran Yang Menonjol Dalam Menghadapi Kekuatan-Kekuatan
Asing Yang Mencoba Menguasai Maluku. Dalam Perkembangan Selanjutnya, Kedua
Kerajaan Ini Bersaing Memperebutkan Hegemoni Politik Di Kawasan Maluku. Kerajaan
Ternate Dan Tidore Merupakan Daerah Penghasil Rempah-Rempah, Seperti Pala Dan
Cengkeh, Sehingga Daerah Ini Menjadi Pusat Perdagangan Rempah-Rempah. Wilayah
Maluku Bagian Timur Dan Pantai-Pantai Irian (Papua), Dikuasai Oleh Kesultanan Tidore,
Sedangkan Sebagian Besar Wilayah Maluku, Gorontalo, Dan Banggai Di Sulawesi, Dan
Sampai Ke Flores Dan Mindanao, Dikuasai Oleh Kesultanan Ternate.

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia 42


X-MIPA-4

Kerajaan Ternate Mencapai Puncak Kejayaannya Pada Masa Sultan Baabullah,


Sedangkan Kerajaan Tidore Mencapai Puncak Kejayaannya Pada Masa Sultan Nuku.
Persaingan Di Antara Kerajaan Ternate Dan Tidore Adalah Dalam Perdagangan. Dari
Persaingan Ini Menimbulkan Dua Persekutuan Dagang, Masing-Masing Menjadi Pemimpin
Dalam Persekutuan Tersebut, Yaitu:

• Uli-Lima (Persekutuan Lima Bersaudara) Dipimpin Oleh Ternate Meliputi Bacan,


Seram, Obi, Dan Ambon. Pada Masa Sultan Baabulah, Kerajaan Ternate Mencapai Aman
Keemasan Dan Disebutkan Daerah Kekuasaannya Meluas Ke Filipina.

• Uli-Siwa (Persekutuan Sembilan Bersaudara) Dipimpin Oleh Tidore Meliputi


Halmahera, Jailalo Sampai Ke Papua. Kerajaan Tidore Mencapai Aman Keemasan Di
Bawah Pemerintahan Sultan Nuku. Kerajaan-Kerajaan Islam Lainnya Yang Berkembang
Adalah Kesultanan Palembang Yang Didirikan Oleh Ki Gedeng Suro, Kerajaan Bima Di
Daerah Bagian Timur Sumbawa, Dengan Rajanya La Ka’i, Siak Sri Indrapura Yang
Didirikan Oleh Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah, Dan Masih Banyak Lagi Kerajaan Islam
Kecil Lainnya Di Indonesia.

a. Letak Kerajaan Ternate Tidore

Secara Geografis Kerajaan Ternate Dan Tidore Memiliki Letak Yang Sangat Penting
Dalam Dunia Perdagangan Pada Masa Itu. Kedua Kerajaan Ini Terletak Di Daerah
Kepulauan Maluku. Pada Masa Itu, Kepulauan Maluku Merupakan Penghasil Rempah-
Rempah Terbesar, Sehingga Dijuluki Sebagai “The Spice Island”.Rempah-Rempah
Menjadi Komoditi Utama Dalam Dunia Pelayaran Perdagangan Saat Itu, Sehingga Setiap
Pedagang Maupun Bangsa-Bangsa Yang Datang Ke Daerah Timur Bertujuan Untuk
Menemukan Sumber Rempah-Rempah. Oleh Karena Itu/ Muncullah Hasrat Untuk
Menguasai Rempah-Rempah Tersebut.Keadaan Seperti Ini, Telah Mempengaruhi Aspek-
Aspek Kehidupan Masyarakatnya, Baik Dalam Bidang Politik, Ekonomi, Sosial, Dan Budaya

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia 43


X-MIPA-4

b. Raja-Raja Kerajaan Ternate Dan Tidore

Kerajaan Tidore Terletak Di Sebelah Selatan Ternate. Menurut Silsilah Raja- Raja
Ternate Dan Tidore, Raja Ternate Pertama Adalah Syahadati Alias Muhammad Naqal
Yang Naik Takhta Pada Tahun 1081. Baru Saat Raja Ternate Yang Kesembilan, Cirililiyah
Bersedia Memeluk Agama Islam Berkat Dakwah Syekh Mansur Dari Arab. Setelah
Masuk Islam Bersama Para Pembesar Kerajaan, Cirililiyah Mendapat Gelar Sultan
Jamalluddin. Putra Sulungnya Mansur Juga Masuk Islam. Agama Islam Masuk Pertama
Kali Di Tidore Pada Tahun 1471 (Menurut Catatan Portugis).

Peninggalan Kerajaan Ternate Dan Tidore

1. Peninggalan Kerajaan Ternate :

• Istana Sultan Ternate

• Benteng Kerajaan Ternate

• Masjid Di Ternate

2. Peninggalan Kerajaan Tidore :

• Benteng-Benteng Peninggalan Portugis

• Keraton Tidore

c. Kehidupan Politik Kerajaan Ternate Dan Tidore

Di Kepulauan Maluku Banyak Terdapat Kerajaan Kecil, Di Antaranya Kerajaan Ternate


Sebagai Pemimpin Uli Lima, Yaitu Persekutuan Lima Bersaudara Dengan Wilayahnya
Mencakup Pulau-Pulau Ternate, Obi, Bacan, Seram, Dan Ambon. Sementera Itu,
Kerajaan Tidore Memimpin Uli Siwa, Yang Berarti Persekutuan Sembilan Bersaudara
Dengan Wilayahnya Mencakup Pulau-Pulau Makayan, Jahilolo Atau Halmahera, Dan Pulau-
Pulau Di Antara Daerah Itu Sampai Dengan Irian Barat.

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia 44


X-MIPA-4

Ketika Bangsa Portugis Masuk Ke Maluku, Portugis Langsung Memihak Dan Membantu
Ternate Pada Tahun 1521. Hal Ini Dikarenakan Portugis Mengira Ternate Lebih Kuat.
Begitu Pula Bangsa Spanyol Yang Ketika Datang Di Maluku Langsung Membantu Tidore.
Terjadilah Perselisihan Antara Kedua Bangsa Kulit Putih Tersebut Di Daerah Maluku.
Untuk Menyelesaian Perselisihan Kedua Bangsa Itu, Paus Turun Tangan Dan Menen-
Tukan Garis Batas Wilayah Timur Melalui Perjanjian Saragosa.Dalam Perjanjian
Saragosa Dinyatakan Bahwa Bangsa Spanyol Harus Meninggalkan Maluku Dan Pindah Ke
Filipina, Sedangkan Portugis Tetap Menguasai Daerah-Daerah Di Maluku. Sultan Hairun
Untuk Dapat Memperkuat Kedudukannya Di Maluku, Portugis Mendirikan Benteng Yang
Diberi Nama Benteng Santo Paulo. Namun Semakin Lama Tindakan Portugis Semakin
Dibenci Oleh Rakyat Dan Bahkan Oleh Para Pejabat Kerajaan Temate. Sultan Hairun,
Penguasa Ternate, Semakin Bertambah Bend (Anti) Melihat Tindakan-Tindakan Dan
Gerak-Gerik Bangsa Portugis.

Oleh Karena Itu. Sultan Hairun Secara Terang-Terangan Menentang Politik Monopoli
Dari Bangsa Portugis. Sultan Baabullah Dengan Kematian Sultan Hairun, Rakyat Maluku
Di Bawah Pimpinan Sultan Baabullah (Putra Sultan Hairun), Bangkit Menentang Portugis.
Tahun 1575 M, Portugis Dapat Dikalahkan Dan Diberi Kesempatan Untuk Meninggalkan
Benteng. Pada Tahun 1578 M, Bangsa Portugis Juga Ingin Mendirikan Benteng Di Ambon,
Tetapi Tidak Lama Kemudian Bangsa Portugis Pindah Ke Daerah Timor Timur Dan
Berkuasa Di Sana Sampai Tahun 1976.Sesudah Tahun 1976 Wilayah Timor Timur
Berintegrasi Ke Dalam Wilayah Republik Indonesia Hingga Tahun 1999. Akan Tetapi,
Setelah Melalui Jejak Pendapat 1999, Rakyat Timor-Timur Memilih Merdeka.

d. Kehidupan Ekonomi Kerajaan Ternate Dan Tidore

Tanah Di Kepulauan Maluku Itu Subur Dan Diliputi Hutan Rimba Yang Banyak
Memberikan Hasil Diantaranya Cengkeh Dan Di Kepulauan Banda Banyak Menghasilkan
Pala. Pada Abad Ke 12 M Permintaan Rempah-Rempah Meningkat, Sehingga Cengkeh
Merupakan Komoditi Yang Penting. Pesatnya Perkembangan Perdagangan Keluar Maluku
Mengakibatkan Terbentuknya Persekutuan. Selain Itu Mata Pencaharian Perikanan
Turut Mendukung Perekonomian Masyarakat.

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia 45


X-MIPA-4

e. Kehidupan Sosial Kerajaan Ternate Dan Tidore

Kedatangan Bangsa Portugis Di Kepulauan Maluku Bertujuan Untuk Menjalin


Perdagangan Dan Mendapatkan Rempah-Rempah. Bangsa Portugis Juga Ingin
Mengembangkan Agama Katholik. Dalam 1534 M, Agama Katholik Telah Mempunyai
Pijakan Yang Kuat Di Halmahera, Ternate, Dan Ambon, Berkat Kegiatan Fransiskus
Xaverius.Seperti Sudah Diketahui, Bahwa Sebagian Dari Daerah Maluku Terutama
Ternate Sebagai Pusatnya, Sudah Masuk Agama Islam. Oleh Karena Itu, Tidak Jarang
Perbedaan Agama Ini Dimanfaatkan Oleh Orang-Orang Portugis Untuk Memancing
Pertentangan Antara Para Pemeluk Agama Itu. Dan Bila Pertentangan Sudah Terjadi
Maka Pertentangan Akan Diperuncing Lagi Dengan Campur Tangannya Orang-Orang
Portugis Dalam Bidang Pemerintahan, Sehingga Seakan-Akan Merekalah Yang
Berkuasa.Setelah Masuknya Kompeni Belanda Di Maluku, Semua Orang Yang Sudah
Memeluk Agama Katholik Harus Berganti Agama Menjadi Protestan. Hal Ini
Menimbulkan Masalah-Masalah Sosial Yang Sangat Besar Dalam Kehidupan Rakyat Dan
Semakin Tertekannya Kehidupan Rakyat, Keadaan Ini Menimbulkan Amarah Yang Luar
Biasa Dari Rakyat Maluku Kepada Kompeni Belanda. Di Bawah Pimpinan Sultan Ternate,
Perang Umum Berkobar, Namun Perlawanan Tersebut Dapat Dipadamkan Oleh Kompeni
Belanda.Kehidupan Rakyat Maluku Pada Zaman Kompeni Belanda Sangat Memprihatinkan
Sehingga Muncul Gerakan Menentang Kompeni Belanda.

f. Kehidupan Budaya Kerajaan Ternate Dan Tidore

Rakyat Maluku, Yang Didominasi Oleh Aktivitas Perekonomian Tampaknya Tidak Begitu
Banyak Mempunyai Kesempatan Untuk Menghasilkan Karya-Karya Dalam Bentuk
Kebudayaan. Jenis-Jenis Kebudayaan Rakyat Maluku Tidak Begitu Banyak Kita Ketahui
Sejak Dari Zaman Berkembangnya Kerajaan-Kerajaan Islam Seperti Ternate Dan
Tidore.

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia 46


X-MIPA-4

g. Masa Kejayaan Dan Kehancuran/Kemunduran Kerajaan Ternate & Tidore

1. Masa Kejayaan Kerajaan Ternate

Kerajaan Tidore Terletak Di Sebelah Selatan Ternate. Menurut Silsilah Raja-Raja


Ternate Dan Tidore, Raja Ternate Pertama Adalah Muhammad Naqal Yang Naik Tahta
Pada Tahun 1081 M. Baru Pada Tahun 1471 M, Agama Islam Masuk Di Kerajaan Tidore
Yang Dibawa Oleh Ciriliyah, Raja Tidore Yang Kesembilan. Ciriliyah Atau Sultan
Jamaluddin Bersedia Masuk Islam Berkat Dakwah Syekh Mansur Dari Arab. Raja
Tidore Mencapai Puncak Kejayaan Pada Masa Pemerintahan Sultan Nuku (1780-1805
M).Sultan Nuku Dapat Menyatukan Ternate Dan Tidore Untuk Bersama-Sama Melawan
Belanda Yang Dibantu Inggris. Belanda Kalah Serta Terusir Dari Tidore Dan Ternate.
Sementara Itu, Inggris Tidak Mendapat Apa-Apa Kecuali Hubungan Dagang Biasa.
Sultan Nuku Memang Cerdik, Berani, Ulet, Dan Waspada.

Sejak Saat Itu, Tidore Dan Ternate Tidak Diganggu, Baik Oleh Portugis, Spanyol,
Belanda Maupun Inggris Sehingga Kemakmuran Rakyatnya Terus Meningkat. Wilayah
Kekuasaan Tidore Cukup Luas, Meliputi Pulau Seram, Makean Halmahera, Pulau Raja
Ampat, Kai, Dan Papua. Pengganti Sultan Nuku Adalah Adiknya, Zainal Abidin. Ia Juga
Giat Menentang Belanda Yang Berniat Menjajah Kembali.

2. Masa Kemunduran Kerajaan Ternate

Kemunduran Kerajaan Ternate Disebabkan Karena Diadu Domba Dengan Kerajaan Tidore
Yang Dilakukan Oleh Bangsa Asing ( Portugis Dan Spanyol ) Yang Bertujuan Untuk
Memonopoli Daerah Penghasil Rempah-Rempah Tersebut. Setelah Sultan Ternate Dan
Sultan Tidore Sadar Bahwa Mereka Telah Diadu Domba Oleh Portugis Dan Spanyol,
Mereka Kemudian Bersatu Dan Berhasil Mengusir Portugis Dan Spanyol Ke Luar
Kepulauan Maluku.Namun Kemenangan Tersebut Tidak Bertahan Lama Sebab VOC Yang
Dibentuk Belanda Untuk Menguasai Perdagangan Rempah-Rempah Di Maluku Berhasil
Menaklukkan Ternate Dengan Strategi Dan Tata Kerja Yang Teratur, Rapi Dan
Terkontrol Dalam Bentuk Organisasi Yang Kuat.

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia 47


X-MIPA-4

3. Masa Kejayaan Kerajan Tidore

Kerajaan Tidore Terletak Di Sebelah Selatan Ternate. Menurut Silsilah Raja-Raja


Ternate Dan Tidore, Raja Ternate Pertama Adalah Muhammad Naqal Yang Naik Tahta
Pada Tahun 1081 M. Baru Pada Tahun 1471 M, Agama Islam Masuk Di Kerajaan Tidore
Yang Dibawa Oleh Ciriliyah, Raja Tidore Yang Kesembilan. Ciriliyah Atau Sultan
Jamaluddin Bersedia Masuk Islam Berkat Dakwah Syekh Mansur Dari Arab.Raja Tidore
Mencapai Puncak Kejayaan Pada Masa Pemerintahan Sultan Nuku (1780-1805 M). Sultan
Nuku Dapat Menyatukan Ternate Dan Tidore Untuk Bersama-Sama Melawan Belanda
Yang Dibantu Inggris. Belanda Kalah Serta Terusir Dari Tidore Dan Ternate. Sementara
Itu, Inggris Tidak Mendapat Apa-Apa Kecuali Hubungan Dagang Biasa. Sultan Nuku
Memang Cerdik, Berani, Ulet, Dan Waspada.

Sejak Saat Itu, Tidore Dan Ternate Tidak Diganggu, Baik Oleh Portugis, Spanyol,
Belanda Maupun Inggris Sehingga Kemakmuran Rakyatnya Terus Meningkat. Wilayah
Kekuasaan Tidore Cukup Luas, Meliputi Pulau Seram, Makean Halmahera, Pulau Raja
Ampat, Kai, Dan Papua. Pengganti Sultan Nuku Adalah Adiknya, Zainal Abidin. Ia Juga
Giat Menentang Belanda Yang Berniat Menjajah Kembali.

4. Masa Kemunduran Kerajaan Tidore

Kemunduran Kerajaan Tidore Disebabkan Karena Diadu Domba Dengan Kerajaan Ternate
Yang Dilakukan Oleh Bangsa Asing ( Spanyol Dan Portugis ) Yang Bertujuan Untuk
Memonopoli Daerah Penghasil Rempah-Rempah Tersebut. Setelah Sultan Tidore Dan
Sultan Ternate Sadar Bahwa Mereka Telah Diadu Domba Oleh Portugis Dan Spanyol,
Mereka Kemudian Bersatu Dan Berhasil Mengusir Portugis Dan Spanyol Ke Luar
Kepulauan Maluku.

Namun Kemenangan Tersebut Tidak Bertahan Lama Sebab VOC Yang Dibentuk Belanda
Untuk Menguasai Perdagangan Rempah-Rempah Di Maluku Berhasil Menaklukkan
Ternate Dengan Strategi Dan Tata Kerja Yang Teratur, Rapi Dan Terkontrol Dalam
Bentuk Organisasi Yang kuat.

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia 48


X-MIPA-4

Soal 3.1!
1. kitab yang menggambar hubungan Malaka dengan samudera pasai adalah...

a. Sulalatus salatina

b. Angger-angger surya alam

c. Negara kertagama

d. Serat sastra gendhing

e. Surya alam gendhing

2. Untuk memajukan perekonomian, Muhammad Iskandar Syah berupaya


menjadikan Kerajaan Malaka sebagai penguasa tunggal jalur pelayaran
perdagangan di Kerajaan Malaka yaitu dengan cara....

a. Mengembangkan Malaka menjadi kerajaan penting di selat Malaka

b. Muhammad Iskandar Syah memilih jalan melalui perkawinan politik

dengan cara menikahi putri dari Kerajaan Samudera Pasai

c. Melakukan perluasan ke daerah-daerah yang berada di sekitar Kerajaan

Malaka.

d. Menjadikan Malaka bandar transit antara para pedagang islam yang

datang dari arah timur

e. Menjalin hubungan baik dengan kerajaan siam

3. Kesultanan aceh terletak di aceh rayeuk. Didirikan oleh Ali Mughayat Syah
pada tahun 1496. Ketika pasai dia bang keruntuhan karena serangan Majapahit
dan jatuhnya malaka ke portugis, aceh mulai berkembang dengan pesat. Pada
masa pemerintahan siapakah aceh mencapai puncak kejayaannya...?

a. Iskandar Tsani d. Syamsuddin al-Sumatrani

b. Ali Mughayat Syah e. Naruddin ar-Raniri

c. Iskandar Muda

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia 49


X-MIPA-4

4. Setelah meninggalnya sultan trenggono terjadi perang saudara antara…..

a.pangeran sekar sedolepen dengan sunan prawoto&arya penangsang

b.fatahillah dengan sunan prawoto

c.joko tingkir dengan sultan hadiwijaya

d.sultan ageng dengan adipati unus

e.raden patah dengan sultan trenggono

5. Pada masa pemerintahan siapa Kerajaan Mataram mengalami zaman

keemasan ?

a. Mas Jolang d. Amangkurat

b. Sultan Agung e. Sutawijaya

c. Raden Bagus

6. Fatahillah medirikan benteng pertahanan yang dinamakan?

a. Benteng COC TH 11
b. Benteng bootcamp PUBG
c. Benteng surosowan
d. Benteng ninja hatori
e. Benteng gunung jati

7. Kesultanan Gowa Tallo membentuk persekutuan pada tahun 1528, sehingga

melahirkan kerajaan Gowa-tallo atau kerajaan makasar .kerajaan Gowa-

Tallo mencapai puncak kejayaan pada masa

a. Sultan Alaudin

b. Sultan Muhammad Said

c. Sultan syaifudin

d. Datuk Ribandang

e. Sultan Zainal Abidin

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia 50


X-MIPA-4

8. Kerajaan ternate terdiri dari persekutuan lima daerah yang disebut...

a. Uli siwa c. Maluku kie raha e. Kie duko

b. Uli lima d. Molomateya

9. Bangsa barat yang pertama kali datang dan bersekutu dengan ternate

adalah...

a. Portugis c. Gujarat e. Spanyol


b. Belanda d. Jepang

10. Kerajaan Ternate mengalami masa keemasan saat kepemimpinan ...

a. Sultan Nuku d. Sultan sarajati

b. Sultan Zainal Abidin e. Sultan Kaicil Buko

c. Sultan Baabullah

Essay 3.2!
1. Faktor yang mempengaruhi perkembangan ekonomi samudera pasai, kecuali!
2. Apa bukti adanya Kesultanan aceh?
3. Apa saja faktor berdirinya kerajaan demak?
4. Sebutkan minimal 3 peninggalan kerajaan mataram islam!
5. Siapakah menantu fatahillah?
6. Faktor apa saja yang membuat banten menjadi pusat pelayaran dan
berdagangan?
7. Perang antara makassar dengan VOC pada tahun 1666-1669 merupakan perang
terbesar yang pernah dialami VOC. Perang Makassar ini menghasilkan
perjanjian Bongaya pada tahun 1667. sebutkan isi perjanjian Bongaya.
8. Jelaskan faktor penyebab terjadinya konflik antara Ternate dan Tidore!
9. Sistem kehidupan ekonomi kerajaan Ternate dan Tidore?
10. Peninggalan kerajaan Ternate dan Tidore?

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia 51


X-MIPA-4

Latihan Soal!
1. Metode penyebaran Islam yang pertama dan paling utama, adalah...

a. Dakwah

b. Pendidikan

c. Perkawinan

d. Tasawuf

e. Perdagangan

2. Pada abad keberapa ajaran tasawuf masuk ke indonesia?

a.abad ke-17
b.abad ke-21
c.abad ke-19
d.abad ke-13
e.abad ke-15

3. Diantara nama wali songo lainnya, sunan gunung jati memiliki nama sebutan yang

paling banyak, kecuali..

a. Fatahillah c. Syah badillah e. Ali

b. Syah narullah. d. Makhdum jati

4. Dimanakah Sunan Giri ditugaskan menyiarkan agama Islam oleh Sunan Ampel...

a. Blambangan

b. Aceh

c. Sumatera

d. Jawa Barat

e. Jawa Tengah

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia 52


X-MIPA-4

5. Kesenian seperti apa yang digunakan Sunan Kalijaga dalam penyebaran agama
Islam...
a. Gamelan
b. Angklung
c. Wayang
d. Gendang
e. Tari
6. Terdapat penyerbuan secara militer terhadap ibukota Majapahit yang masih
Hindu-Buddha yang dilakukan oleh sejumlah santri dari Kudus yang dipimpin oleh
Sunan Kudus dan Rahmatullah Ngudung atau Undung. Hal tersebut dijelaskan
oleh....
a. Sunan Kalijaga
b. Tome Pires (De Graaf dan Pigeaud)
c. Zain al-Abidin malik az-Zahir
d. Adolf Hitler
e. Hamzah Fansuri

7. Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis pada 1511 ternyata memberikan keuntungan


bagi kemajuan kerajaan ….

a. Aceh c. Pajang e. Sumatra

b. Mataram d. Ternate

8. Salah satu penyebab runtuhnya Kesultanan aceh adalah..

a. Meninggalnya pendiri kerajaan

b. Buruknya ekonomi

c. Perselisihan antara ulama dan bangsawan

d. Pengaruh modernisasi

e. Datangnya belanda ke kawasan aceh

9. Salah satu peninggalan dari kerajaan Demak, yaitu….

a. Saka Tatal.

b. Masjid Baiturrahman.

c. Perahu Layar Pinisi.

d. Perahu layar kora-kora.

e. Masjid Agung Banten.

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia 53


X-MIPA-4

10. Penyebab kemunduran atau runtuhnya Kerajaan Mataram adalah....

a. Pengaruh VOC yang semakin kuat

b. Kekalahan tentara Mataram saat penyerngan ke Batavia

c. Kelemahan Sultan Amangkurat I dalam memimpin kerajaan Mataram

d. Pemindahan kekuasaan Mataram ke Cirebon

e. Banyaknya pemberontakan yang dilakukan oleh pejabat Kerajaan

11. pada masa kesultanan siapa banten sudah ditaklukan belanda..

a. sultan ageng tirtayasa c. maulana hasanuddin e. sultan haji


b. pangeran ratu d. Fatahillah

12. Pada awal abad ke-16 , datanglah Dato Ri Bandang ke kerajaan Makassar,
ulama islam yang menyebarkan ajaran islam di Makassar.Raja Makasar pertama
yang memeluk agama islam adalah.....

a. Sultan alauddin

b.sultan hasanuddin

c.raja Bone

d. Wamanasi

e. Hasan Syah

13. Siapa penemu kulit?

a. Umar bin Khattab


b. Abu Bakar
c. Usman bin affan
d. Ali bin Abi thalib
e. Abu Jahal

14. Bagaimana perhitungan kalender hijryah??

a. Dengan revulasi bulan


b. Dengan menghitung revolusi bumi
c. Dengan menghitung revulasi matahari terhadap bumi
d. Dengan menghitung hari
e. Dengan menghitung bintang

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia 54


X-MIPA-4

15. Siapakah nama asli sunan kalijaga ?


a. Raden paku
b. Raden maulana makdum ibrahim
c. Prabu satmata
d. Joko said
e. Joko samudro

Essay!
1. Bukti apakah yang mendukung dari Teori Gujarat?
2. Di pejokan, Belanda pernah mengenakan Sistem Passen Stelsel dan
Wijekan Stelsel, yang artinya?
3. Perkembangan islam yang semakin meluas mendorong munculnya para
ulama dan?
4. mengapa raden rahmat lebih dikenal sebagai sunan ampel?
5. Apa yang menyebabkan Sunan Qudus digelari Wali Al-Ilmi oleh para
walisongo?
6. Tasawuf, hikayat dan babad disadur menggunakan bahasa?
7. Di Indonesia banyak sekali kesenian yang bercorak Islam. Hampir
setiap daerah memiliki corak dan ciri khas tersendiri. Kemukakan
pendapatmu mengapa di Indonesia terdapat banyak corak kesenian
Islam yang berbeda beda!.
8. Jelaskan pengertian kaligrafi!
9. Pertunjukan debus bertujuan untuk mengirim salawat kepada?
10. Kenapa kalender hijryah 11 hari lebih cepat dibanding dengan kalender
masehi?
11. Siapakah marah silu itu?
12. Sebutkan faktor faktor yang menyebabkan kemunduran/keruntuhan
pada kesultanan aceh!
13. Kerajaan islam mataram bangkin dibawah kekuasaan siapa?
14. Saat Kerajaan Makassar dipimpin oleh Mapasomba .Belanda dapat
berkuasa sepenuh nya atas kerajaan Makassar .Makassar mengalami
kemajuan ekonomi yang amat pesat , terutama dibidang perdagangan.
Sebutkan faktor faktor yang menyebabkan kemajuan tersebut!
15. Kapan sunan kalijaga dilahirkan?

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia 55


X-MIPA-4

Kunci Jawaban!

Soal 1.1
1. a
2. c
3. c
4. b
5. b

Soal 2.1
1. b
2. c
3. b
4. c
5. c

Soal 3.1
1. a
2. b
3. c
4. a
5. b
6. c
7. b
8. b
9. a
10. e

Latihan Soal
1. e 6. b 11. c
2. d 7. a 12. a
3. c 8. a 13. d
4. a 9. d 14. a
5. c 10. a 15. c

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia 56


X-MIPA-4

Biodata X-MIPA-4
Nama lengkap : Alfrida Resty Afifah
TTL : Bogor, 6 Juni 2003
Hobi : Renang, main sepeda
Cita cita : Guru
Motto : Percaya pada diri
sendiri dan jangan
pernah takut untuk
mencoba untuk
mencoba hal baru

Nama : Alsizah Yasmin Faidha


TTL : Bogor, 23 agustus
2003
Hobby : Travelling
Cita cita : mentri hukum dan
HAM/diplomat
Motto : i don’t care about law, i care
About JUSTICE.
Sosmed : -IG : @Alsizayas

Nama : Amelia Natasya


TTL : Jakarta, 05 November 2003
Motto : Jangan pernah menyerah,
maju terus pantang mundur
untuk mencapai keberhasilan,
karena kunci keberhasilan
adalah kerja keras dan
belajar dari kegagalan.
Cita-Cita : Dokter
Hobby : Baca wattpad
Medsos : @ameliants_

Nama : Annisa Nurhidayah.


TTL : Tasikmalaya, 24 September
2003.
Medsos : @annisa_nrh24
Hobby : Menulis, Menggambar.
Cita-cita : Guru dan desainer.
Motto : "Sertakan Allah dalam segala
hal di hidupmu.
Maka Allah selalu
menyertaimu."

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia 57


X-MIPA-4

Nama : Ashiva Salsabila Sudrajat


Kelas : X Mipa 4
TTL : Bogor, 17 September 2003
Cita Cita : Jurnalis
Hobby : Cipta Puisi
Medsos : ig/@ashv.salss
Moto hidup : “ teruslah berjuang demi
masa depan, lalu sisanya
pasrahkan pada tuhan “

Nama : Bahrul muhit


TTL : Bogor, 2 oktober 2002
Cita-cita : qori muda nasional
Motto :mustahil bagi manusia namun
tidak bagi allah.
Hobby : menggambar, melantunkan
Ayat suci al - quran
Social Media : -Fb : brian bahrul muhit
-IG : Bahrul_muhit02

Nama : Desti
TTL : Bogor,19 september 2003
Motto hidup : Kesuksesan bisa diraih
dengan doa dan usaha,karna
kesuksesan tidak akan
pernah datang dengan
sendirinya
Medsos : ig/@destiddes_
Hobby : mempelajari hal han tentang
kesehatan dan bernyanyi
Cita-Cita : Dokter umum

Nama : Diyana citra


Kelas : X-Mipa 4
TTL :Bogor, 27 juni 2003
Ig :dianacitra276
Motto hidup : 'You won't get it if you
don't try'
Cita-cita :pilot
Hobi :berenang

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia 58


X-MIPA-4

Nama : Fadhilla wijayanty


Kelas : X MIPA 4
Motto : work hard play hard
Instagram : @dhilla.a

Nama :fitria qurrotul aini


TTL :Bogor 24 november2003
Hobby :berenang,memasak
Cita cita :TNI
Motto :kesuksesan adalah kerja
Keras

Nama : Haris Rizki Saputra

TTL : Bogor,08 Agustus 2003

Cita-cita : mekanik, pengusaha

Hobby : berenang ,otomotif, panahan

Motto : Terus berjuang hingga Allah

berkata “cukup tugasmu

telah selesai sekarang

waktunya pulang”

Nama : Isa Romansah


Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 08 Januari 2003
Cita-cita : Penulis, Sastrawan, Ilmuwan
Motto : “Sahabat adalah saudara
Kandung yang tak
ditakdirkan Tuhan untukkmu”
Hobby : Membaca, Menulis cerita di
wattpad, bermain game online
Social Media : -Fb : Isa Romansah
-Email:Cello130415@gmail.com

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia 59


X-MIPA-4

Nama : Khaerul Anwar Mujtaba


TTL : Cianjur, 20 Desember 2003
Cita – Cita : Menjadi Editor Di Perusahan
Film Ternama.
Motto hidup : “Ada yang bilang bahwa
‘Masalah membuatmu
dewasa’, Maka dari itu,
perbanyaklah Masalah”.
Hobby :Ngedit Video, main Game.

Sosmed : -Ig :@khrl_anwarm


-Twttr :@khrl_anwarm
-YT :Jahils Chanel
E-Mail :khaerulmujtab2012@gmail.com
Id Line : ojos529

Nama :Marchelitha Aulianawatty S.


Kelas :X MIPA 4
TTL :Bogor,25 maret 2003
Instagram :mrchelithaaulia2503
Motto :Develop a passion for
learning. If you do, you will
never cease to grow.”

Nama : Mina Aissyawa Sunarto Putri


TTL : Bogor, 30 Mei 2003
Hobby : 1. Menggambar (terutama
fantasy)
2. Membaca (terutama Novel
&Wattpad) :p
3. Main Basket
4. Dan masih banyak lagi.
Cita-Cita : Banyak. Yang pasti dan
terpenting sukses dan
membanggakan kedua orang
tua serta mengharumkan
nama bangsa dan keluarga.
Motto : 1.Auspicium Melioris Aevi
2.Don't judge a book by
The cover
3.Ikhtiar, Tawakal, Tawadhu
4.Usaha tidak akan
mengkhianati hasil
5.Aku sebuah berlian yang
sedang di poles untuk
bersinar
6.がんばって.

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia 60


X-MIPA-4

Nama : Mohammad Firman I.H


TTL : Bogor 19 Agustus 2003
Hobby : main game
Cita cita : atlet bulu tangkis
Motto : hiduplah sesuai kenyataan
bukan kemauan.

Nama : Muhammad Helmi Amsori


TTL : Bogor, 22 april 2002
Hobby : olaharaga( bermain bola dan
futsal
Cita cita : manager
Motto : 3s( santai, serius, sukses)

Nama :Muhamad Rafli

Kelas : X MIPA 4

Nama : Muhammad Aldi


TTL : Bogor, 07 November 2003
Hobby : Main Bola
Cita² : Pemain Bola Internasional
Motto : Seseorang yang luar biasa
itu sederhana dalam
ucapannya, tetapi hebat
dalam tindakannya

Nama : Mulyana Akbar


TTL : Bogor, 17 Agustus 2003
Hobby : Foto & Bola
Cita² : Pemain Bola Profesional
Motto : Ketika kau gagal di dalam
masa perjuangan bukan
berarti kau harus mundur

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia 61


X-MIPA-4

Nama : Nayla Nur Khairunnisa


TTL : Jakarta, 1 Desember 2002
Hobby : Menonton drama korea dan
membaca wattpad
Cita-cita : Dokter
Motto hidup : gak tau apaan

Nama : Novi Pujianti


TTL : Bogor, 29 Januari 2003
Hobby : Nulis, baca novel, nonton
kpop.
Cita-Cita : Akuntan Negara
Motto : "Kendaraan menuju
kesuksesan adalah kerja
keras."
Fllw ig : @novipjnty // @nvpcy61_

Nama : Putri Yuliyaningsih


Kelas : X MIPA 4
TTL : bogor,06 desember 2003
Hobby : membaca
Motto : sabar itu indah,
indahnya kapan?? Yaa sabar
ajaa
Instagram : @putriyuliya_

Nama : Raisya Nur Anameera


Kelas : X MIPA 4
TTL : Bogor, 28 Januari 2004
Instagram : @raisya_na
Hobby : membaca dan demus
Motto : Education is the kindling of a
flame, not theFilling of a
vessel.

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia 62


X-MIPA-4

Nama :Ratna ayu


TTL :Bogor,09 november 2002
Hobby :Bernyanyi
Cita-cita :guru
Motto :Belajar tidak akan berarti
tanpa dibarengi budi pekerti

Nama :Ratu alia muharani


TTL :Bogor, 01 april 2003
Hobby :makan
Cita-cita :Dubes atau lawyer
Motto :Mencoba atau tidak sama
sekali

Nama : Ridwan Maulana


TTL : Bogor, 30 Maret 2003
Hobby : Membaca Novel
Cita- Cita : Guru
Motto : “Hidup itu bagaikan naik
sepeda, kita akan terus
mengayuhnya hingga sampai
pada tempat yang dituju”

Nama : Rizki Ramadhoni


TTL : Bogor, 21 november 2003
Hobby : main game
Cita- Cita : TNI - AL
Motto : “Hidup itu seperti hujan
yang mengajarkan
kita,kalau terkena air itu
akan basah”

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia 63


X-MIPA-4

Nama : Salaama Asyari Effendi


TTL : Bogor, 27 januari 2003
Cita-cita : pengusaha café, youtuber
Motto : belajar gak cukup tapi yang
Harus dikembangi adalah
skill dan hobby karna hobby
dan skill yang
membawa mu jadi sukses.
Hobby : ngegambar, baca webtoon
Edit video, nge-youtube
Sosmed : -Fb : salaama asyari
effendi
-Email :salaamaeffendi@gmail.com

Nama : sebtiatiningsih

Kelas : X MIPA 4

Hobby : potret

Instagram : @sebtia.sh

Motto : love yourself first, before

you love others

Nama : Siti Amalia


TTL : Bogor 12 April 2003
Hobby : menulis
Cita cita : sastrawati
Motto hidup : "Hidup ku adalah indah
diselimuti gundah bukan
gundah diselimuti indah.
karna menuju
syurga ada usaha."

Nama : Siti Nurjannah


TTL :Bogor, 25 Mei 2003
Hobby : Membaca
Cita cita : Guru
Motto hidup : " hidup dapat dipahami
dengan berfikir kebelakang.
Tapi ia juga harus dijalani
dengan berfikir kedepan."

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia 64


X-MIPA-4

Nama : Sopiatul Hasanah


TTL : Bogor, 5 Februari 2002
Cita-cita : Guru
Motto : Man Jadda wa Jadda
Hobby : Memasak

Nama : Syifa Amara Sofyan


TTL : Bogor,26 Desember 2003
Cita-cita : Dokter
Motto : Bersyukurlah dengan segala
sesuatu yang kamu
miliki,karena belum tentu
orang lain memilikinya.
Hobby : Membaca novel / wattpad

Nama : Vitria Azqa Kirana.


TTL : Bogor, 16 Maret 2003.
Motto : “ Belajarlah demi masa
depanmu”
Hobby : Berenang, main bulutangkis,
baca novel.

Nama : Yusran Ardian Rahma


TTL : Bogor, 19 Mei 2003
Cita-cita : Tentara
Motto : Bila Anda ingin sukses hari
ini, bergegaslah untuk terus
melaju ke depan. Jangan
menunggu sebuah kata
kata “tunggu waktu yang
tepat’ karena itu akan
menghancurkan impianmu.

Hobby : Bermain gitar

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia 65


X-MIPA-4

BIG SUPPORT FOR OUR FRIEND


RAJA ALFAN BANGGA HAMDY

SELAMAT MENEMPUH KEHIDUPAN BARU


X-MIPA 4

Pengaruh Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia 66

Anda mungkin juga menyukai