Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


STRATEGI DAKWAH DAN PERKEMBANGAN ISLAM DI
INDONESIA

DISUSUN OLEH :

1. TASYA OLIVIA A
2. FAJAR MUHAMMAD HUSEIN
3. RISKA RAHMANTI

SMK BUNDA AUNI

TAHUN AJARAN 2022/2023

JL. Bina Asih II No.102 RT01/RW09, Kel. Jatiasih,Kec. Jatiasih Kota


bekasi Prov Jawa barat 17423
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT, yang atas rahmat-
nya maka kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “Strategi Dakwah Di Indonesia”.

Penulisan makalah ini adalah salah satu tugas untuk


menyelesaikan tugas mata pelajaran pendidikan agama islam di
SMK BUNDA AUNI

Dalam penulisan makalah ini kami merasa banyak kekurangan


baik pada teknis penulisan maupun materi. untuk itu kritik dan
saran dari pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini, dan kami ingin menyampaikan ucapan
terimakasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam
menyelesaikan pembuatan makalah ini.

semoga apa yang di sampaikan dalam makalah ini bermanfaat


bagi kita semua yang mempelajarinya. Aamin….

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bekasi, 26 oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG……………………………………………………………...………..1
1.2 RUMUSAN MASALAH………………………………….…………….…………..….…..1
1.3 TUJUAN MASALAH…...……………………………………………….………………….1

BAB II PEMBAHASAN
A. AWAL MASUKNYA ISLAM KE INDONESIA…………………………………..…..2
B. STRATEGI DAKWAH PARA ULAMA DALAM MENYEBARKAN AGAMA
ISLAM DI INDONESIA…………………..……………………………….…………....…..2
C. PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA……………………...……………....….3

BAB III PENUTUP


A.KESIMPULAN…………………………………………………………………………….……9
B. SARAN-SARAN…………………………………………..…………………………………..9

DAFTARPUSAKA……………………………………………………………..……….……..10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah Negara di Asia Tenggara ini disebut sebagai tanah dengan
populasi muslim tertinggi. persentase muslim Indonesia mencapai hingga 12,7
persen dari populasi dunia, dari 205 juta penduduk Indonesia dilaporkan
sedikitnya 88,1 persen beragama islam.
Indonesia menempati urutan nomor pertama dari sekian banyak negara Islam
di dunia dengan populasi muslim terbesar, padahal Indonesia bukanlah negara
berbasis islam. Urutan kedua adalah; Pakistan, India, Bangladesh, Mesir, Nigeria,
Iran, Turki, Algeria, dan urutan kesepuluh adalah maroko.

pada masa kedatangan dan penyebaran Islam di Indonesia terdapat beraneka


ragam suku bangsa, organisasi pemerintah, struktur ekonomi, dan sosial budaya.
Suku bangsa Indonesia yang bertempat tinggal di daerah-daerah pedalaman, jika
dilihat dari sudut antropologi budaya, belum banyak mengalami pencampuran
jenis-jenis bangsa dan budaya dari luar, seperti dari India, Persia, Arab, dan Eropa.

Meskipun persoalan ini bukan hal baru, namun mendiskusikannya kembali


akan selalu memberi manfaat, mengingat perkembangan ilmu pengetahuan yang
tidak pernah mengenal titik terminasi. kemungkinan sejarah selalu terbuka untuk
ditulis ulang didasarkan pada beberapa hal, adalah ditemukannya data baru,
berkembangnya teori yang membuka peluang dari sudut pandang kajian yang
berbeda.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa saja teori tentang masuknya agama islam ke nusantara?

b. Bagaimana perkembangan Dakwah Islam di nusantara?


1.3 Tujuan Masalah

a. Mengetahui apa saja teori-teori tentang masuknya agama islam ke


Indonesia

b. Memahami bagaimana Perkembangan Dakwah Islam di Nusantara

BAB II
PEMBAHASAN
A. Awal Masuknya Islam ke Indonesia
Suatu kenyataan bahwa islam datang ke Indonesia dilakukan secara damai.
Berbeda dengan penyebaran islam di timur tengah yang dalam beberapa kasus,
disertai dengan pendudukan wilayah oleh militer muslim. Islam dalam batas
tertentu disebarkan oleh pedagang, kemudian dilanjutkan oleh para guru agama
(da’i) dan pengembara sufi. Oleh karena itu, wajar kalau terjadi perbedaan
pendapat tentang kapan, darimana, dan dimana pertama kali Islam datang ke
nusantara. Namun, secara garis besar perbedaan pendapat itu dapat dibagi
menjadi sebagai berikut :

1. Islam datang ke Indonesia pada abad ke- 13 M dari Gujarat (bukan dari arab
langsung) dengan bukti ditemukannya makam sultan yang beragama islam
pertama malik as-Sholeh, raja pertama kerajaan samudra pasai yang dikatakan
berasal dari Gujarat.

2. Islam datang ke Indonesia pada abad pertama Hijriyah (abad ke-7 sampai 8)
langsung dari arab dengan bukti jalur pelayaran yang ramai dan bersifat
internasional sudah dimulai jauh sebelum abad ke-13 (yaitu sudah ada sejak
abad ke-7 M) melalui selat Malaka yang menghubungkan Dinasti Tang di Cina
(Asia Timur), Sriwijaya di Asia Tenggara dan Bani Umayyah di Asia Barat.

3. Sarjana Muslim kontemporer seperti Taufiq Abdullah mengkompromikan


kedua pendapat tersebut. menurut pendapatnya memang benar Islam sudah
datang ke Indonesia sejak abad pertama Hijriyah atau abad ke-7 atau ke-8
Masehi, tetapi baru dianut oleh para pedagang Timur Tengah dipelabuhan-
pelabuhan. barulah islam masuk secara besar-besaran dan mempunyai
kekuatan politik pada abad ke-13 dengan berdirinya kerajaan samudra pasai.

B. Strategi Dakwah Islam Para Ulama dalam Menyebarkan


Agama Islam di Indonesia
perkembangan Islam di Indonesia tidak bias lepas dari dakwah yang
dilakukan oleh para ulama, di antaranya wali sanga yang sukses
mengislamkan nusantara dengan cara-cara damai melalui akulturasi
kebudayaan. Besarnya jasa mereka dalam mengislamkan tanah jawa telah
menjadi catatan yang masyhur dalam kesadaran masyarakat Islam jawa. Ada

yang menganggap “Wali Sanga” perintis awal gerakan dakwah islam di


Indonesia. mereka dengan sengaja menempatkan diri dalam satu kesatuan
organisasi dakwah yang diatur secara rasional, sistematis, harmonis, dan
kontinu serta menggunakan strategi, metode, dan fasilitas dakwah yang
betul-betul efektif.

wali sanga telah menggunakan beberapa strategi dan metode dakwah. wali
sanga meneladani pendekatan Rasulullah SAW dalam berdakwah, yaitu “Bil
hikmati wal mauizatil hasanati wa jadilhum billati hiya ahsan”. kepada
mereka diberikan keterangan, pemahaman, dan perenungan (tadzkir)
tentang islam, peringatan-peringatan dengan lemah lembut, bertukar
pikiran dari hati ke hati, penuh toleransi dan pengertian.

Dalam pendekatan “Bil hikmah”, ini mereka pergunakan terutama dalam


menghadapi masyarakat awam. Demikianlah beberapa strategi dan
pendekatan yang dipakai oleh wali sanga dalam menyebarkan agama islam
di tanah jawa apabila dikaji lebih mendalam, maka akan didapati beberapa
bentuk metode dakwah wali sanga, diantaranya sebagai berikut :

1. Melalui Perkawinan, diceritakan bahwa raden rahmat (sunan ampel)


dalam rangka memperkuat dan memperluas dakwahnya, salah satu
strategi yang digunakan adalah dengan menjalin hubungan geneologis.
beliau menikahkan putrinya, Dewi Murthoslah dengan raden Ainul Yaqin
dari Giri, Dewi Murthasimah dengan Raden Patah, Alawiyah dengan Syarif
Hidayatullah, dan Siti Syarifah dengan Usman Haji dari Ngudung.
2. Dengan mengembangkan pendidikan pesantren, langkah persuasif dan
edukatif ini pada awalnya dipraktikkan oleh Syekh Maulana Malik Ibrahim

di Gresik, kemudian dikembangkan dan mencapai kemajuannya oleh


Sunan Ampel di desa Ampel Denta, surabaya.

3. Mengembangkan kebudayaan jawa dengan memberi muatan nilai-nilai


keislaman. bukan saja pada pendidikan dan pengajaran, tetapi meluas
pada bidang hiburan, kesenian, dan aspek-aspek lainnya, seperti wayang,
sekatenan, dan pacul Sunan Kalijaga.

4. Metode dakwah melalui sarana prasarana yang berkaitan dengan


masalah
perekonomian rakyat, seperti tampilannya Sunan Majagung sebagai
nayaka (menteri) unison. Beliau memikirkan masalah halal dan haram,
masak-memasak, makan-makanan, dan lain-lain. untuk efisiensi kerja,
beliau berijtihad dengan menyempurnakan alat-alat pertanian, perabot
dapur, barang pecah-belah.
Begitu juga Sunan Drajat tampil dengan menyempurnakan alat
transportasi dan bangunan perumahan.

5. Dengansarana politik, dalam bidang politik kenegaraan Sunan giri tampil


sebagai ahli negara, yang menyusun peraturan-peraturan ketataprajaan
dan pedoman tata cara keraton. Begitu juga Sunan Kudus, yang ahli dalam
perundang-undangan, pengadilan, dan mahkamah.

C. PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA


1. Sumatera

daerah pertama dari kepulauan indonesia yang dimasuki Islam adalah


sumatra bagian utara seperti pasai dan perlak. para pedagang dari india

yakni bangsa Arab, Persia, dan Gujarat yang juga mubalig Islam banyak

yang menetap dibandar-bandar sepanjang sumut. Mereka menikah


dengan wanita-wanita pribumi yang sebelumnya telah di Islamkan,
sehingga terbentuklah keluarga-keluarga muslim. Para mubalig Islam
pada waktu itu, tidak hanya berdakwah kepada para penduduk biasa
tetapi juga kepada raja-raja kecil hingga akhirnya berdiri kerajaan Islam
pertama yaitu Samudra Pasai

2. JAWA

Islam mulai masuk kepulau jawa tidak dapat diketahui dengan pasti
Namun, nisan makam Siti Fatimah Binti Maemun dapatlah dijadikan
tonggak awal kedatangan Islam di Jawa. Pertumbuhan masyarakat Muslim
disekitar Majapahit sangat erat kaitannya dengan perkembangan
hubungan pelayaran dan perdagangan yang dilakukan perdagangan Islam
yang telah memiliki kekuatan politik dan ekonomi di kerajaan Samudra
Pasai dan Malaka. Perkembangan Islam di tanah jawa dilakukan oleh para
ulama dan mubaligh yang kemudian terkenal dengan sebutan Wali sanga
atau Sembilan wali yaitu :

1. Maulana Malik Ibrahim/Sunan Gresik


2. Sunan Ampel

3. Sunan Bonang

4. Sunan Giri

5. Sunan Drajat

6. Sunan Gunung Jati

7. Sunan Kudus

8. Sunan Kalijaga

9. Sunan Muria

3. SULAWESI

pulau sulawesi sejak abad ke-15 M sudah didatangi oleh para pedagang
muslim dari sumatra, Malaka, dan Jawa. sebagian Sulawesi terdapat
kerajaan-kerajaan yang masih memeluk kepercayaan animisme dan
dinamisme, kerajaan yang paling besar adalah kerajaan Gowa Talo, Bone,
dan Sopang. pada abad ke -16 Islam telah masuk ke sulawesi, yang dibawa
oleh Dato’ Ri Bandang dari sumatera barat, daerah-daerah yang mula-mula
dimasuki Islam di Sulawesi adalah Goa, sebuah kerajaan di Sulawesi Selatan.
raja goa yang bernama Karaeng Tonigallo masuk islam atas usul Dato’ Ri
Bandang , Raja Goa berganti nama dengan Sultan Alaudin.

4. KALIMANTAN

kalimantan yang letaknya lebih dekat dengan pulau Sumatra dan Jawa,
ternyata menerima kedatangan islam lebih belakangan dibanding Sulawesi

dan Maluku sebelum Islam masuk ke Kalimantan terdapat kerajaan-kerajaan

Hindu yang berpusat di negara Dipa, Dahu, dan Kahuripan yang terletak
disungai nagara dan Amuntai Kimi.

5. MALUKU DAN SEKITARNYA

Antara tahun 1400 – 1500 M Islam telah masuk dan berkembang di


Maluku, mereka yang sudah beragama islam banyak yang pergi ke
pesantren-pesantren di Jawa Timur untuk mempelajari Islam. raja-raja
Maluku yang masuk Islam diantaranya :

a. Raja Ternate, yang kemudian bergelar Sultan Mahrum (1465-1486)

b. Raja Tidore, yang kemudian bergelar Sultan Jamaludin

c. Raja Jailolo, yang berganti nama menjadi Sultan Hasanudin

d. Raja Bacan, yang masuk Islam pada tahun 1520 M dan bergelar Sultan

Zaenal Abidin. yang sangat besar jasanya dalam menyiarkan Islam


di kepulauan Maluku, Irian, bahkan sampai ke filipina.

Selain itu, islam juga masuk dan berkembang di Maluku dan Irian yang
disyi’arkan oleh raja-raja islam di Maluku, para pedagang dan para ulama
yang juga berasal dari Maluku. Daerah-daerah di Irian Jaya yang dimasuki
Islam adalah Miso, Jalawati, Pulau Waigio dan Pulau Gebi.

6. NUSA TENGGARA
Sebagaimana daerah-daerah lain pada tahun 1540 agama Islam masuk pula ke

Nusa Tenggara, masuknya agama islam ke Nusa Tenggara dibawa oleh para
mubaligh dari bugis (sulawesi Selatan) dan dari jawa.

Agama Islam berkembang di Nusa Tenggara mula-mula di daerah Lombok yang

penduduknya disebut suku sasak. Dari daerah Lombok, secara pelan-pelan


selanjutnya tersebar pula ke daerah-daerah Sumbawa dan Flores.

BAB III

PENUTUP
A.Kesimpulan
Islam masuk ke Indonesia melalui beberapa cara, seperti
perdagangan, kultural, pendidkan dan kekuasaan politik. Islam
menyebar di Nusntara diawali dari beberapa pulau seperti : Pulau Jawa,
Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Provinsi Maluku. Adapun gerakan
dakwah Islam di Pulau Jawa selanjutnya dilakukan oleh para Wali
Sanga, yaitu :

1. Maulana Malik Ibrahim/Sunan Gresik

2. Sunan Ampel (Raden Ali Rahmatullah)

3. Sunan Bonang (Makhdum Ibrahim)

4. Sunan Giri (Raden Aenul Yaqin atau Raden Paku)

5. Sunan Drajat
6. Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah)

7. Sunan Kudus

8. Sunan Kalijaga (Raden Syahid)

9. Sunan Muria

B. SARAN
kami yakin dalam penulsan makalah ini banyak sekali kekurangannya.
Untuk itu kami mohon kepada para pembaca agar dapat memberikan saran,

kritikan, atau mungkin komentarnya demi kelancaran tugas ini.


Mampu mempelajari dan mencontoh para pendahulu yang memberi
teladan yang baik sehingga dapat mengambil peran sebagai mujahid dakwah

atau cendikiawan muslim yang mampu menyinari zaman dan Mengambil


ibrah dalam kehidupan dan Mengetahui sejarah perkembangan Islam di
Indonesia.

DAFTAR PUSAKA
Galeri swaranmuslim pakdenono.com juni 2007 Harian Duta Masyrakat,
(28-30) maret
Modul pengayaan pendidikan agama islam dan budi Kelas XII semester
1 pekerti Bab IV
ilaihi, wahyu, 2007 Sejarah pengantar dakwah, Jakart: Kencana,
Syamsu, Muhammad as, 1999, Ulama Pembawa Islam di indonesia dan
sekitarnya, Jakarta: Lentera
http://www.dakwatuna.com/2007/12/30/347/sejarah-Islam-di-
Indonesia/#ixzz32PuVle3T
Hamid, Syamsul Rizal, 2001. Buku Pintar Agama I slam. Jakarta: Penebar
Islam

Anda mungkin juga menyukai