MASA
Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Islam Dan Peradaban Nusantara
Dosen pengampu:
Disusun oleh:
2022
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
Memberikan kesehatan jasmani rohani sehingga kita masih tetap bisa Menikmati
indahnya alam ciptaan-Nya.sholawat dan salam tetaplah kita Curahkan kepada
baginda Habibillah Muhammad Saw yang telah menunjukkan Kepada kita jalan
yang lurus berupa ajaran agama dengan Bahasa Yang sangat indah.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
Membantu hingga terselesaikannya makalah ini.Dan penulis memahami jika
makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan maka kritik dan saran sangat kami
butuhkan guna memperbaiki karya-karya kami dilain waktu
2
DAFTAR ISI
Judul........................................................................................................................1
Kata Pengantar.......................................................................................................2
Daftar Isi.................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah........................................................................................2
C. Tujuan Masalah............................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan..................................................................................................1
Daftar Pustaka
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
a. Perdagangan
Jalur ini dimungkinkan karena orang-orang melayu telah lama menjalin
kontak dagang dengan orang Arab. Apalagi setelah berdirinya kerajaan
Islam seperti kerajaan Islam Malaka dan kerajaan Samudra Pasai di
Aceh, maka makin ramailah para ulama dan pedagang Arab datang ke
Nusantara (Indonesia). Disamping mencari keuntungan duniawi juga
5
mereka mencari keuntungan rohani yaitu dengan menyiarkan Islam.
Artinya mereka berdagang sambil menyiarkan agama Islam.
b. Kultural
Artinya penyebaran Islam di Indonesia juga menggunakan media-media
kebudayaan, sebagaimana yang dilakukan oleh para wali sanga di pulau
jawa. Misalnya Sunan Kali Jaga dengan pengembangan kesenian
wayang. Ia mengembangkan wayang kulit, mengisi wayang yang
bertema Hindu dengan ajaran Islam. Sunan Muria dengan pengembangan
gamelannya. Kedua kesenian tersebut masih digunakan dan digemari
masyarakat Indonesia khususnya jawa sampai sekarang. Sedang Sunan
Giri menciptakan banyak sekali mainan anak-anak, seperti jalungan,
jamuran, ilir-ilir dan cublak suweng dan lain-lain.
c. Pendidikan
Pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan yang paling
strategis dalam pengembangan Islam di Indonesia. Para da’i dan
muballig yang menyebarkan Islam diseluruh pelosok Nusantara adalah
keluaran pesantren tersebut. Datuk Ribandang yang mengislamkan
kerajaan Gowa-Tallo dan Kalimantan Timur adalah keluaran pesantren
Sunan Giri. Santri-santri Sunan Giri menyebar ke pulau-pulau seperti
Bawean, Kangean, Madura, Haruku, Ternate, hingga ke Nusa Tenggara.
Dan sampai sekarang pesantren terbukti sangat strategis dalam
memerankan kendali penyebaran Islam di seluruh Indonesia.
d. Kekuasaan politik
Artinya penyebaran Islam di Nusantara, tidak terlepas dari dukungan yang
kuat dari para Sultan. Di pulau Jawa, misalnya keSultanan Demak,
merupakan pusat dakwah dan menjadi pelindung perkembangan Islam.
Begitu juga raja-raja lainnya di seluruh Nusantara. Raja Gowa-Tallo di
Sulawesi selatan melakukan hal yang sama sebagaimana yang dilakukan
6
oleh Demak di Jawa. Dan para Sultan di seluruh Nusantara melakukan
komunikasi, bahu membahu dan tolong menolong dalam melindungi
dakwah Islam di Nusantara. Keadaan ini menjadi cikal bakal tumbuhnya
negara nasional Indonesia dimasa mendatang. 1
e. Keseniaan
7
India pada pelayaran kerajaan Samudera Pasai merupakan pussat studi
agama islam dan tempat berkumpulnya para ulama dari berbagai negara
islam.
8
selalu menekan bahwa memberi pertolongan kkepada masyarakat
umum.
6. Sunan Kalijaga(Raden Said)
Ketika para wali memutuskan untuk menggunakan pendekatan
kultural termasuk permanfaatan wayang gamelan sebagai media
dakwah orang berjasa dalam hal ini adalah Sunan Kalijaga. Sunan
Kalijaga menaran aneka cerita wayang bernafaskan islam
mengenai etika.
7. Sunan Kudus ( Ja’far Shadiq)
Sunan Kudus mengajarkan agama islam didaerah Kudus dan
sekitarnya, ia mempunyai keahlian khusunya dalam ilmu fiqih,urul
fiqih, tauhid, hadits, tafsir dan logika. Oleh karena itu ia
mendapatkan julukkan “ Wilayyul ilmi”. Sunan Kudus jua
melaksanakan dakwah dengan pendekatan kultur.
8. Sunan Muria (Raden Umar Said)
Sunan Muria memusatkan kegiatan dakwahnya di Gunung Muria
yang terletak 18 km sebelah utara kota Kudus. Cara yang
ditempuhnya dalam menyiarkan agama islam adalah dengan
mengadakan kursus – kursus bagi kaum pedagang para nelayan,
dan rakyat biasa.
9. Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah)
Sunan gunung jati lahir di Mekkah pada tahun 1448, ia
mengembangkan ajaran isslam di cirebon, majalengka, kuningan,
kawali, sundda kelapa dan banten sebagai dasar bagi
perkembangan islam di Banten.
9
menampung santri yang datang dari berbagai pelosok Kalimantan. Pada
masa berikutnya muncul seorang pahlawan Kalimatan yang sangat berjasa
dalam mengembangkan islam. Ia adalah Sultan Amirudin Khalifatul
Mukminin atau yang lebih dikenal nama pangeran Antasari.
Jaya Penyebaran islam di Maluku tidak lepas dari jasa para santri Sunan
Drajat yang berasal dari Ternate dan Hitu. Di Maluku ada 4 kerajaan
bersaudara yang berasal dari keturunan yang sama yaitu Ternate, Tidore,
Bacan dan Jailolo. Raja Tidore masuk islam dan mengganti nama menjadi
Sultan Jamalludin.
Demikian juga raja Jailolo, ia masuk isalm dan mengganti nama
menjadi Sultan Hassanudin. Peran kesultanan Ternate dalam penyebaran
islam baru dimulai pada masa Sultan Zaenal Abidin. Ia juga berhasil
mengambangkan islam ke Maluku dan Irian Jaya bahkan sampai ke
Filipina. 3
Sejak tahun 1950 sampai 1955 PNI dan Masyumi terlibat perselisihan
mengenai peran Islam dan peran komunis. Tetapi kalangan muslim sendiri
saling berseberangan. Misalnya pada tahun 1952 Nahdatul Ulama (NXJ)
menarik diri dari Masyumi dan menjadi partai politik yang mandiri.
Terjadi pula perselisihan antara kaum tua dan kaum muda dan antara
Muhammadiyah dan NU mengenai. orientasi keagamaan. Pergolakan yang
tidak terselesaikan antara beberapa partai politik yang mengantarkan
sebuah pemilihan nasional (pemilu) tahun 1955 yang terbukti sebagai
sebuah peristiwa yang menentukan dalam sejarah Indonesia.
3
Kina Nia,Makalah Masuknya Islam di Nusantara,
https://www.academia.edu/17782810/makalah_masuknya_islam_di_nusantara. 25 Februari
2022.
10
Pemilihan umum tahun 1955 tersebut mengkonsolidasikan bentuk baru
ideologi Indonesia dan organisasi sosial, bahkan mengembangkan sebuah
kelanjutan dari masa lalu yang nyata Indonesia. Sejak masa itu sampai
sekarang, beberapa partai muslim telah berjuang Sejak tahun 1950 sampai
1955 PNI dan Masyumi terlibat perselisihan mengenai peran Islam dan
peran komunis. Tetapi kalangan muslim sendiri saling berseberangan.
Misalnya pada tahun 1952 Nahdatul Ulama (NXJ) menarik diri dari
Masyumi dan menjadi partai politik yang mandiri. Terjadi pula
perselisihan antara kaum tua dan kaum muda dan antara Muhammadiyah
dan NU mengenai. orientasi keagamaan. Pergolakan yang tidak
terselesaikan antara beberapa partai politik yang mengantarkan sebuah
pemilihan nasional (pemilu) tahun 1955 yang terbukti sebagai sebuah
peristiwa yang menentukan dalam sejarah Indonesia. Pemilihan umum
tahun 1955 tersebut mengkonsolidasikan bentuk baru ideologi Indonesia
dan organisasi sosial, bahkan mengembangkan sebuah kelanjutan dari
masa lalu yang nyata Indonesia. Sejak masa itu sampai sekarang beberapa
partai muslim telah berjuang untuk menyadari bahwa meskipun Indonesia
secara mayoritas dalam adalah sebuah masyarakat muslim, namun partai
muslim merupakan sebuah mirioritas politik.
Pada masa ini pula, perkembangan yang perlu dicatat adalah munculnya
ide reformasi fiqh yang diusulkan oleh ulama Indonesia, misalnya Hasbi
al-Shiddieqy dan Hazairin, yang keduanya meninggal dunia pada 1975.
Hasbi al-Shiddieqy mengajukan konsep “Fiqh Indonesia” dan berusaha
menekankan pentingnya merevisi fiqh tradisional yang tidak
mempertimbangkan karakteristik komunitas Islam di Indonesia.
Sedangkan Hazairin mengajukan konsep “Fiqh Mazhab Nasional”dengan
rujuan agar lebih relevan dengan adat dan budaya di Indonesia (lihat
Nourouzzaman Shiddieqy, Fiqh Indonesia: Penggagas dan Gagasannya
11
Selain itu konsep “Reaktualisasi Ajaran Islam” juga disampaikan oleh
Munawir Sjadzali sebagai upaya reinterpretasi terhadap doktrin Islam.
Menyusul konsep “ Fiqh Sosial” yang diajukan oleh Ali Yafie.4
4
Rasyid Rahman,Perkembangan Islam di Indonesia Masa ke Masa.
https://journal.unhas.ac.id/index.php/jlb/article/view/3054/1606. 25 Februari 2022.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
13
Daftar Pustaka
14