Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PERADABAN ISLAM DI ASIA TENGGARA

Dosen Pengampu :
Kustiana Arisanti, M.Pd.I

Disusun Oleh :
Muhammad Haikal Irsyam
Zainus Sholihin

PROGRAM STUDY MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ZAINUL HASAN GENGGONG
KRAKSAAN-PROBOLINGGO
2023
KATA PENGANTAR

Seraya mengucapkan Alhamdulillah, segala puji serta syukur penulis


sampaikan keharibaan Illahi Rabbi, karena atas segala kenikmatan dan kekuatan-
Nya penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah yang berjudul PERADABAN
ISLAM DI ASIA TENGGARA. Sholawat serta salam penulis sampaikan kepada
baginda Rasulullah Muhammad SAW yang telah memberikan warna Ilahiah
dalam hidup dan kehidupan manusia di dunia.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Kustiana Arisanti,
M.Pd.I,selaku dosen mata kuliah Sejarah Peradaban Islam yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
bidang studi yang penulis tekuni.
Penulis menyadari, bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Kraksaan, 14 Desember 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.........................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.....................................................................1
C. TUJUAN MASALAH.........................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3
A. Perkembangan Islam di Asia Tenggara............................................3
B. Perkembangan Negara-Negara Islam di Asia Tenggara..................3
BAB III PENUTUP........................................................................................10
A. KESIMPULAN...............................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Asia Tenggara adalah sebutan untuk wilayah daratan asia tenggara bagian
timur yang terdiri Indo-Cina dan kepulauan yang banyak serta terlingkupi
dalam Negara Indonesia dan Philipina. Melihat sejarah masa lalu, terlihat
bahwa Islam agama pertama yang tumbuh pesat, akan tetapi Islam masuk ke
lapisan masyarakat yang waktu itu telah memiliki peradaban, budaya, dan
agama. Taufiq Abdullah menulis dalam bukunya renaisans islam di asia
tenggara, bahwa kawasan asia tenggara terbagi menjadi 3 bagian berdasarkan
atas pengaruh yang diterima wilayah tersebut.
Pertama, adalah wilayah indianized southeast asia, asia tenggara yang
dipengaruhi India yang dalam hal ini hindu dan budha.
Kedua, sinized south east asia, wilayah yang mendapatkan pengaruh
China, adalah Vietnam.
Ketiga, yaitu wilayah asia tenggara yang dispanyolkan, atau hispainized
south east asia, yaitu philipina.
Islam masuk ke Asia Tenggara disebarluaskan melalui kegiatan kaum
pedagang dan sufi. Islam masuk ke Asia Tenggara dengan jalan damai,
terbukan dan tanpa paksaan sehingga islam mudah dipahami oleh masyarakat.
Adapun proses islamisai ke Asia Tenggara yang berkembang ada beberapa
hal yaitu perdagangan, perkawinan, tasawuf, pendidikan, kesenian dan
politik.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana sejarah perkembangan islam di Asia Tenggara?
2. Apa saja Negara islam yang berada di Asia Tenggara dan
perkembangannya?

1
C. TUJUAN
1. Mengetahui sejarah perkembangan islam di Asia Tenggara
2. Mengetahui Negara islam yang berada di Asia tenggara dan
perkembangannya

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Masuknya Islam di Asia Tenggara


Sejarah masuknya agama islam ke Asia Tenggara melalui jalur dakwah
dan perdagangan, tanpa satu ekspansi penaklukan di kawasan ini. Setelah
islam tersebar di Asia Tenggara, kepercayaan-kepercayaan paganisme tetap
berdampingan dengan agama islam, seperti terjadi di Hindustan dan
Tiongkok. Dengan demikian, sejarah masuknya islam ke kawasan Asia
Tenggara melalui jalur dakwah dan perdagangan tanpa peperangan. Mereka
memeluk agama islam atas dasar kesadaran, meskipun berbeda agama atau
warna kulit. Hal itu sebagaimana yang dikatakan oleh Datuk Lapu-Lapu,
seorang raja di Kepulauan filipina, “Agama ini milik Allah, Tuhan yang
kusembah adalah tuhan seluruh manusia kendati warna kulit mereka berbeda-
beda.”
Kondisi umat Islam yang hidup rukun dan saling toleransi, meskipun
berbeda agama dan kepercayaan dapat kita saksikan di negara-negara.

B. Perkembangan Islam di Negara-Negara Asia Tenggara


1. Indonesia
Indonesia terdiri atas kumpulan pulau yang terbanyak di dunia
(lebih dari 13.600 pulau) dihubungkan dengan dua Samudra, yaitu
Samudra Hindia dan Pasifik. Juga dihubungkan oleh setengah bola dunia
utara dan selatan. Luas wilayah mencapai 1.919.440 km, letaknya di Asia
Tenggara. Pulau-pulau terbesar adalah Sumatera, Jawa, Irian, dan Borneo
(Kalimantan).
Islam masuk ke Indonesia melalui jalur dakwah dan perdaganga.
Islam tersebar di wilayah Indonesi pada pertengahan abad ke-8 H/14 M
melalui jalur para pedagang muslim, dimulai dari Sumatera kemudian ke
Pulau Jawa. Kerajaan Malaka memiliki peranan besar dalam menyebarkan

3
Islam di Indonesia. Setelah itu para da’i menyebarkan ke pulau-pulau dan
giat melakukan dakwah sehingga Islam tersebar merata.
Ini terbukti dengan berdirinya kerajaan-kerajaan islam di Nusantara,
seperti Kerajaan Islam Samudera Pasai (1285 M), Kerajaan Islam Aceh
Darussalam (1513 M), Kerajaan Islam Palembang (1455 M), Kerajaan
Islam Demak (1475 M), Kerajaan Islam Pajang (1581 M), Kerajaan Islam
Mataram (1586 M), Kerajaan Islam Cirebon (1470 M), Kerajaan Islam
Banten (1526 M), Kerajaan Islam Banjar (1550 M), Kerajaan Islam Gowa
(1591), Kerajaan Islam Ternate (1465 M), maupun Kerajaan Islam Tidore
(1471 M).
Kerajaan-kerajaan islam mempunyai wewenang dan kekuasaan
yang penuh, namun setelah kedatangan bangsa barat, Portugis dan Belanda
hampir sebagian besar kerajaan islam berada di bawah pengaruh Kolonial,
terutama Portugis dan Belanda.
2. Malaysia
Malaysia merupalam kerajaan islam federal yang terletak di Asia
Tenggara. Dahulu wilayah ini masuk ke dalam Semenanjung Malaka
disebut Malaysia Barat, sedangkan wilayah Malaysia yang berada di utara
Kalimantan disebut Malaysia Timur. Sebagian Penduduk Malaysia adalah
orang Melayu dan beragam Islam. Bahasa Melayu menjadi bahasa resmi di
Malaysia dan Islam merupakan agama resmi.
Kedatangan islam dan proses islamisasi di Semanjung Malaka
berlangsung melalui jalur perdagangan,dengan peran pedagang muslim,
mubaligh dari Arab, dan Gujarat. Sejak awal abad ke-7M, Semenanjung
Malaka memang menjadi jalur perdagangan utama antara Asia Barat dan
Timur jauh. Proses islamisasi berjalan lancar dan damai, yang pada
akhirnya berimbas pada pembentukan komunitas-komunitas muslim yang
melahirkan pusat-pusat kekuasaan islam.
Pada pertengahan abad ke-12 M berdiri Kesultanan Kelantan,
sebuah kerajaan islam pertama di Semenanjung Malaka. Setelah itu, pada
abad ke-14 M, muncul kerajaan islam lainnya bernama Terengganu. Pada

4
masa itu, Terengganu menjadi pusat penyebaran islam, tampak dari
peninggalan bersejarah di Kuala Barang, sebuab batu bersurat. Namun,
kerajaan isalam terkuat dan berpengaruh besar dalam penyebaran islam di
Malaysia adalah Kesultanan Malaka yang berdiri pada awal abad ke-15 M.
Penguasa Kesultanan Malaka antara lain berhasil mengislamkan
wilayah Keda, Pattani (Thailand), serta Siak dan Indragiri di Sumatera.
Kerajaan ini memiliki Undang-undang tertulis yang disebut dengan
Undang-Undang Malaka. Undang-undang ini merupakan perpaduan anata
hukum Islam dan Adat Melayu. Dan berlaku bagi seluruh negeri Malaka.
3. Filipina
Masuknya islam di Filipina dibawa oleh para pedagang dan da’i
muslim yang tiba di Kepulauan ini pada abad ke-13 H. Penyebaran islam
di Kepulauan dibagian Selatan lebih luas daripada yang terjadi di
Kepulauan bagian Utara. Salah seorang da’i yang terkenal di Filipina
bernama Syarif Kabungsuan yang menyebarkan islam di Pulau Mindanau
dan Sulu. Selain itu, da’i lain bernama Karim Makdum yang merupakan
keturunan Arab. Ia menyebarkan islam di Malaka (Malaya), kemudian
pindah Kepulauan Sulu di Filipina Selatan, sehingga islam tersebar dengan
pesat disan. Tokoh berikutnya yang muncul adalah Abu Bakar seorang
keturunan Arab. Abu Bakar menikah dengan Putri penguasa Sulu sehingga
mewarisi tahtanya. Ia memeliki andil besar dalam penyebaran islam,
bahkan mengatur kehidupan rakyatnya berdasarkan ajaran islam.
Pada saat itu, Kepulauan Filipina terpecah belah dan terbagi
menjadi beberapa keamiran kecil dan kerajaan. Umat islam menduduki
posisi tertinggi dan berhasil memimpin sebagian besar kerajaan. Kendati
kebanyakan penduduk dibeberapa kerjaaan masih menganut mekanisme.
Kerajaan islam yang peling terkenal di Filipina adalah Kerajaan Sulu dan
Manila. Kerajaan Manila yang kini merupakan ibu kota Filipina berarti
Amanila (Penjagaan Allah). Hal ini menunjukkan jejak peninggalan islam
Arab di Filipina.

5
4. Thailand
Ada beberapa pendapat mengenai kapan masuknya islam di
Thailand, yaitu: pertama, di Semenanjung Tanah Melayu ditemukan batu
nisan seorang waliyullah keturunan Arab bertarikh 1029 M. Kedua,
ditemukannya batu nisan di Campa yang bertarikh 1039 M. Dan Ketiga,
ditemukannya batu bertulis (prasasti) di sungai Teras Trengganu. Menurut
catatan ditemukan pada tulisan bertarikh 4 Rojab tahun 702 H bersamaan
dengan 22 Februari 1387 M.
Sejarah masuknya islam di Thailand bermula dari Pattani sekitar
tahun 1390 M. Pada saat itu, raja islam pertama kerajaan Pattani adalah
Sultan Ismail Syah (1500-1530 M). Dialah peletak dasar kerajaan Melayu
islam Pattani. Sejak kemunculan kerajaan islam Pattani selalu saja terjadi
perjuangan untuk melepaskan diri dari pengaruh siam. Sultan Midzaffar
Syah (1530-15064 M) pernah berupaya dua kali untuk menyerang dan
menundukkan kota Ayubhia ibu kota kerajaan Siam tetapi gagal. Zaman
kejayaan Pattani mulai menurun sejak zaman akhir pemerintahan Raja
Kuning (1655-1686 M).
Islam datang ke Thailand dengan perantaraan pedagang yang
berasal dari Arab dan India. Para pedagang itu disebut Khek Islam
(Pedagang Islam) oleh penduduk setempat. Para pedagang tersebut
meminta raja Siam untuk mendirikan Masjid permohonan Mereka
dikabulkan oleh raja maka didirikanlah masjid Bangkok Noi (Bangkok
Kecil). Dengan demikian, islam masuk Thailand melalui jalur
perdagangan melalui daerah Siam.
Thailand adalah salah satu dari negara Asia Tenggara yang apabila
ditinjau dari sudut agama yang dianut oleh penduduknya, mayoritas
beragam Budha. Umat islam penduduk minoritas dari jumlah total
penduduk Thailand. Mayoritas umat islam di Thailand tinggal di wilayah
Selatan Thailand, yaitu di daerah yang disebut Pattani, daerah ini meliputi
Provinsi Yala, Narathiwat, Pattani, Setul, dan sebagian Senggora,
presentase yang beragama islam 8,5% dari jumlah penduduk.

6
5. Singapura
Singapura telah menjadi rute bagi pedagang muslim dari timur
tengah sejak abad ke-15. Cara masuknya islam ke Singapura tidak jauh
berbeda dengan cara masuknya islam ke Negara-negara di Asia Tenggara.
Islam masuk ke Singapura dengan cara perdagangan yang dilakukan oleh
bangsa Arab yang melalui daerah Perairan Singapura. Adanya pernikahan
pedagang Arab dengan penduduk setempat dan akhirnya tinggal dan
menetap di Singapura telah membantu islam berkembang di daerah ini.
Mereka membentuk suatu komunitas tersendiri dan mendirikan
perkampungan disana. Para pedagang yang telah menetap, berdakwah
dengan menjadi imam dan guru agama bagi komunitasnya. Kumunitas ini
juga memiliki sistem pendidikan agama yang berjalan secara tradisional
seperti belajar dari rumah ke rumah dan dilanjutkan dari masjid ke masjid.
Singapura pada awalnya berada dibawah kekuasaan Sultan Johor
yang menetap di Kepulauan Riau-Lingga. Pada tanggal 29 Januari 1819
M, Sir Thomas Stanford Rafless meramalkan bahwa Singapura akan
menjadi lokasi yang stategi bagi kerajaan Inggris dalam mengatur
pelayaran di sekitarnya. Dengan pemikiran yang demikian akhirnya pada
tanggal 31 Januari 1819 M, Rafless membuat kesepakatan dengan sultan
Johor untuk mendirikan pusat perniagaan di Singapura. Keadaan
Singapura yang awalnya merupakan daerah kekuasaan sultan Johor yang
didiamin oleh etnis melayu, juga telah memberikan jalan bagi masuknya
islam ke Singapura.
6. Myanmar
Islam telah masuk ke Myanmar melalui dakwah, tetapi belum
tersebar luas kendati telah tersebar ke sejumlah ke amiran seperti Arakan.
Islam sampai ke Myanmar melalui jalur perdagangan dan dakwah. Di
bagian barat terdapat kerajaan Arakan. Mayoritas penduduknya muslim,
bertetangga dengan Bengal yang merupakan wilayah islam. Dari sanalah
islam terus meluas ke wilayah Myanmar lainnya.

7
Perkembangan islam di Myanmar mendapatkan perlawanan sengit
dari pengikut agama Budha. Pada tahun 686 H, muslim Tartar, bangsa
Mongol mengivansi Burmania melalui Tiongkok dan berhasil
melengserkan rajanya serta memberi kebebasan untuk memeluk agama
sesuai keyakinannya. Maka, sebagian masyarakat masuk islam dan
sebagian lainnya memeluk agama Budha. Tatkala Suja saudara
Aurangzeb, penguasa inperium Mugal di Hindustan, melarikan diri ke
Burmania, mereka berbaur dengan para penduduk sambil menyebarkan
agama islam.
7. Brunei Darussalam
Mengenai kapan masuknya islam ke Brunei terdapat perbedaan
pendapat dikalangan ahli sejarah.
Pertama, menjelaskan bahwa islam mulai diperkenalkan di Brunei
pada tahun 977 melalui jalur timur Asia Tenggara oleh pedagang-
pedagang dari negeri Tiongkok. Islam menjadi agama resmi negara
semenjak Raja Awang Alak Betatar masuk islam dan berganti nama
menjadi Muhammad Shah (1406-1408). Perkembangan islam semakin
maju setelah pusat penyebaran dan kebudayaan islam Malaka jatuh ke
tangan Portugis (1511 M) sehingga banyak ahli agama islam pindah ke
Brunei. Kemajuan dan perkembangan islam semakin nyata pada masa
pemerintahan Sultan Bolkiah (Sultan ke 5) yang wilayahnya meliputi
Suluk, Selandung, Kepulauan Suluk, Kepulauan Balabac sampai ke
Manila.
Kedua, mengatakan bahwa agama islam masuk ke Brunei pada
abad ke-15. Sejak itu, kerajaan Brunei berubah menjadi Kesultanan Islam.
Pada abad ke-16 Brunei tergolong kuat diwilayahnya, dan daerah
kekuasaannya meliputi pula beberapa pulau di Filipina Selatan. Perubahan
nama dari kerajaan menjadi kesultanan memberi informasi bahwa islam di
Brunei mendapat perhatian serius dari pihak pemerintah. Hal ini menjadi
salah satu faktor sehingga penganut agama islam semakin bertambah
banyak.

8
Ketiga, mengatakan bahwa silsilah kerajaan Brunei didapatkan
pada Batu Tarsilah yang menuliskan silsilah raja-raja Brunei yang dimulai
dari Awang Alak Batatar, raja yang mula-mula memeluk agama islam
(1368) sampai kepada Sultan Muhammad Tajuddin (Sultan Brunei ke-19,
memerintah antara 1795-1804 dan 1804-1807). Dan ini menunjukkan
sistem pemerintahan di Brunei adalah kesultanan atau monarki mutlak
islam, dan semuanya sangat memerhatikan islam sebagai agama resmi
negara.
Keempat, menurut Azyumardi Azra bahwa awal masuknya islam
di Brunei yaitu sejak tahun 977 kerajaan Borneo (Brunei) telah mengutus
P’u Ali ke istana Tiongkok. P’u Ali adalah seorang pedagang yang
beragama islam yang nama sebenarnya yaitu Abu Ali. Pada tahun itu juga
diutus lagi tiga duta ke istana Sung, salah seorang diantara mereka
bernama Abu Abdullah. Peran para pedagang muslim dalam penyebaran
islam di Brunei telah terbukti dalam catatan sejarah.
Pendapat ini diperkuat oleh John L. Esposito yang menyatakan,
bahwa islam pertama kali datang ke Brunei pada abad ke-15 dan yang
pertama kali yang memeluk agama islam adalah raja Borneo (Brunei).

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sejarah masuknya agama islam ke Asia Tenggara melalui jalur dakwah
dan perdagangan, tanpa satu ekspansi penaklukan di kawasan ini. Setelah
islam tersebar di Asia Tenggara kepercayaan-kepercayaan paganisme tetap
berdampingan dengan agama islam, seperti terjadi di Hindustan dan
Tiongkok.
Perkembangan islam di Asia Tenggara meliputi beberapa Negara antara
lain Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, Singapura, Myanmar, maupun
Brunei Darussalam.
Presentase penduduk yang beragama islam di negara-negara Asia
Tenggara dapat diperinci sebagai berikut, Malaysia penduduk yang agama
islam sebanyak 56%, pada umumnya mereka merupakan pengikut sunni
bermadzhab Syafi’i. Indonesi penduduk yang agama islam mencapai 89%
yang sebagian besar pengikut sunni bermadzhab Imam Syafi’i. Sedangkan
persentase umat muslim merupakan minoritas seperti di Filipina umat islam
mecapai sekitar 7% dari jumlah penduduk pertahunnya, Thailand umat muslil
hanya sekitar 5,5%. Singapura sekitar 14,9% penduduk yang memeluk agama
islam dan Myanmar yang beragama islam tercatat 7% dari total jumlah
penduduk. Selanjutnya Brunei Darussalam yang beragama islam sebanyak
67% dari total jumlah penduduk.

10
DAFTAR PUSTAKA

____, 2007, Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam, Yogyakarta: Putaka Book
Publisher

Abdullah, Taufiq dan Sharon Shiddiqie (ed.), Tradisi dan Kebangkitan Islam
diAsia Tenggra, (Jakarta: LP3ES, 1988.

Mattulada dkk., Agama dan Perubahan Sosial, Raja Grafindo Persada, Jakarta,
1996.

Singapura 1999, Ministry of Information and the Arts, Singapura, 1999.

11

Anda mungkin juga menyukai