Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

MANAJEMEN LEMBAGA EKONOMI SYARIAH

Dosen Pengampu:

SAMSUL ARIFIN, M.M

Disusun Oleh:
Zibro mulisi
Robiyatul adawiyah

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM ZAINUL HASAN
GENGGONG KRAKSAAN PROBOLINGGO
2023
KATASSS PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Dengan menyebut asma Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Segala Puji bagi Allah yang telah memberikan taufik dan hidayahnya.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada suri teladan kita,
Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para sahabatnya yang membawa kebenaran
bagi kita semua.
Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing
yakni bapak SAMSUL ARIFIN, M.M yang telah membimbing serta
mengajarkan kami, dan mendukung kami sehingga terselesaikan makalah yang
berjudul “Manajemen Lembaga Ekonomi Syariah” dan juga terima kasih yang
sebesar-besarnya kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu kami
sehingga terselesaikan makalah ini.
Ucapan terima kasih tak lupa kami ucapkan, sebagai wujud rasa syukur
dengan tersusunnya makalah ini kepada semua pihak yang telah berpartisipasi
selama penyusunan makalah ini, yang telah dengan tulus ikhlas membantu baik
secara moril maupun materiil, terutama kepada Dosen Pembina dan teman-teman
sekalian.

Kraksaan, 04 Bulan 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................

A. Latar Belakang............................................................................................

B. Rumusan Masalah.......................................................................................

1. Masalah..................................................................................................

2. Rumusan.................................................................................................

C. Tujuan Masalah...........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................

A. Pengertian...................................................................................................

B. Tujuan.........................................................................................................

BAB III PENUTUP...................................................................................................

A. Kesimpulan.................................................................................................

B. Saran...........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bank Muamalah Indonesia, adalah bank umum pertama di Indonesia
yang menerapkan prinsip Syariah Islam dalam menjalankan operasionalnya.
Didirikan pada 1 November 1991 Bank Islam yang terbentuk disepakati
bernama Bank Muamalat Indonesia (BMI). "Muamalat" dalam istilah fiqih
berarti hukum yang mengatur hubungan antarmanusia. Nama alternatif lain
yang muncul pada masa pembentukan itu adalah Bank Syariat Islam. Namun
mengingat pengalaman pemakaian kata 'syariat islam' pada Piagam Jakarta,
akhirnya nama itu tidak dipilih. Nama lain yang diusulkan adalah Bank
Muamalat Islam Indonesia. Presiden Soeharto kemudian menyetujui nama
terkahir dengan menghilangkan kata "Islam".

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Bank Muamalah
2. Prinsip Dasar Muamalah
3. Teori akad
4. Tranksaaksi yang dilarang

C. Tujuan Pembahasan
5. Mengeahui Pengertian Bank Muamalah
6. Mengetahui apa saja Prinsip Dasar Muamalah
7. Mengetahui Teori apa saja dalam bank muamalah akad
8. Mengetahu Tranksaksi-Tranksaksi apa saja yang dilarang

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bank Muamalah


Bank Muamalah Indonesia, adalah bank umum pertama di Indonesia
yang menerapkan prinsip Syariah Islam dalam menjalankan operasionalnya.
Didirikan pada 1 November 1991, yang diprakarsai oleh Majelis Ulama
Indonesia (MUI) dan Pemerintah Indonesia. Mulai beroperasi pada tahun
1992, yang didukung oleh cendekiawan Muslim dan pengusaha, serta
masyarakat luas. Pada tahun 1994, telah menjadi bank devisa.
Ide mendirikan Bank Muamalat Indonesia (BMI) tercetus dalam
sebuah lokakarya MUI bertema "Masalah Bunga Bank dan Perbankan" yang
diadakan pada pertengahan Agustus 1990 di Cisarua, Bogor. Hasan Basri,
selaku Ketua Umum MUI membawakan masalah itu ke Munas MUI yang
diadakan akhir Agustus 1991. Munas MUI itu memutuskan agar MUI
mengambil prakarsa mendirikan bank tanpa bunga. Untuk itu, dibentuk
kelompok kerja yang diketuai oleh Sekjen MUI waktu itu HS Prodjokusumo.
Dilakukan lobi melalui BJ Habibie sampai akhirnya Presiden Soeharto
menyetujui didirikannya Bank Muamalat Indonesia (BMI).
Bank Islam yang terbentuk disepakati bernama Bank Muamalat
Indonesia (BMI). "Muamalat" dalam istilah fiqih berarti hukum yang
mengatur hubungan antarmanusia. Nama alternatif lain yang muncul pada
masa pembentukan itu adalah Bank Syariat Islam. Namun mengingat
pengalaman pemakaian kata 'syariat islam' pada Piagam Jakarta, akhirnya
nama itu tidak dipilih. Nama lain yang diusulkan adalah Bank Muamalat Islam
Indonesia. Presiden Soeharto kemudian menyetujui nama terkahir dengan
menghilangkan kata "Islam".

B. Prinsip Dasar Muamalah


1. setiap muamalah pada dasarnya adalah mubah kecuali ada dalil yang
mengharamkannya

2
2. mendatangkan kemaslahatan dan menolak kemudharatan
3. keseimbangan antara yang transendent dan immanent
4. keadilan dengan mengenyampingkan kezaliman

C. Teori Akad
1. Mudharabah

Akad ini lebih mengatur antara shahibul mal atau pemilik modal dengan
mudharib-nya, atau pengelola modal. Nantinya, pengelola mudharib dan
pemilik modal akan membagi hasil keuntungan dari usaha yang dilakukan.
Jika ada kerugian, hanya pemilik modal yang menanggung kerugiannya.
2. Salam

Salam adalah akad jual beli berdasarkan cara pemesanan. Prosesnya,


pembeli akan memberi uang terlebih dahulu untuk membeli barang yang
spesifikasinya sudah dijelaskan secara rinci, lalu baru produk akan
dikirimkan. Akad salam biasa diterapkan untuk produk-produk pertanian.
Dalam praktiknya, akad Salam menempatkan pihak bank syariah sebagai
pembeli dan menyerahkan uangnya kepada petani sebagai nasabah.
3. Istishna’

Istishna’ mengatur transaksi produk dalam bentuk pemesanan di mana


pembuatan barang akan didasari dari kriteria yang disepakati. Dalam akad
ini, proses pembayarannya juga sesuai kesepakatan dari pihak yang
berakad, baik itu dibayar ketika produk dikirim atau dibayar di awal
seperti akad salam.
4. Musyarakah

Sedikit berbeda dengan Mudharabah, akad ini dilakukan oleh dua


pemilik modal atau lebih yang menghimpun modalnya untuk proyek atau
usaha tertentu. Nantinya, pihak mudharib atau pengelolanya akan ditunjuk
dari salah satu pemilik modal tersebut. Biasanya, akad ini dilakukan untuk
proyek atau usaha dimana modalnya dibiayai sebagian oleh lembaga
keuangan, dan sebagian lainnya dimodali oleh nasabah.

3
D. Transaksi Yang Dilarang

1. Riba
Menurut segi bahasa, riba adalah sesuatu yang lebih, bertambah dan
berkembang. Dalam bisnis riba berarti pengambilan tambahan dari harta
pokok atau modal secara batil.
2.)Maysir
Secara bahasa maysir berarti memperoleh sesuatu/keuntungan dengan sangat
mudah tanpa kerja keras. Maysir dapat berbentuk aktivitas spekulasi, judi, dan
untung-untungan di dalam suatu transaksi keuangan sehingga memungkinkan
diperolehnya keuntungan dengan adanya salah satu pihak yang dirugikan.
3.)Gharar
Secara bahasa, Gharar berarti penipuan, ketidakjelasan atau risiko. Gharar adalah
transaksi yang mengandung tipuan atau ketidakjelasan dari salah satu pihak
sehingga pihak lain dirugikan

BAB III

4
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bank Muamalah Indonesia, adalah bank umum pertama di Indonesia yang
menerapkan prinsip Syariah Islam dalam menjalankan operasionalnya. Didirikan
pada 1 November 1991, yang diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI)
dan Pemerintah Indonesia. Mulai beroperasi pada tahun 1992, yang didukung oleh
cendekiawan Muslim dan pengusaha, serta masyarakat luas. Pada tahun 1994,
telah menjadi bank devisa.
Ide mendirikan Bank Muamalat Indonesia (BMI) tercetus dalam sebuah
lokakarya MUI bertema "Masalah Bunga Bank dan Perbankan" yang diadakan
pada pertengahan Agustus 1990 di Cisarua, Bogor. Hasan Basri, selaku Ketua
Umum MUI membawakan masalah itu ke Munas MUI yang diadakan akhir
Agustus 1991. Munas MUI itu memutuskan agar MUI mengambil prakarsa
mendirikan bank tanpa bunga. Untuk itu, dibentuk kelompok kerja yang diketuai
oleh Sekjen MUI waktu itu HS Prodjokusumo. Dilakukan lobi melalui BJ Habibie
sampai akhirnya Presiden Soeharto menyetujui didirikannya Bank Muamalat
Indonesia (BMI. Dalam prinsip umum terdapat empat hal yang utama, yakni; 1)
setiap muamalah pada dasarnya adalah mubah kecuali ada dalil yang
mengharamkannya; 2) mendatangkan kemaslahatan dan menolak kemudharatan;
3) keseimbangan antara yang transendent dan immanent; 4) keadilan dengan
mengenyampingkan kezaliman. Berikut ini beberapa jenis akad di dalam ekonomi
syariah. 1. Mudharabah, 2. Salam. 3. Istishna’, 3.)Gharar. Dan tranksaksi yang
dilarang sebagai berikut. 1.)Riba, 2.)Maysir, 3.)Gharar

DAFTAR PUSTAKA

https://alamisharia.co.id/id/hijrahfinansial/mengenal-akad-ekonomi-syariah/

5
https://id.wikipedia.org/wiki/Bank_Muamalat_Indonesia

https://journal.unismuh.ac.id/index.php/jhes/article/view/1353

Anda mungkin juga menyukai