Dosen Pengampu:
Ahmad Ilzamul Hikam, M.Pd
Oleh:
Jeliatut Diani
Dewi Malikal Balgis
Bismillahirrahmanirrah
Alhamdulillah segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat, taufik, serata inayah -NYA kepada kita
semua,berkat dan bimbingan -NYA kami bisa menyelesaikan kelompok tugas
mata kuliah sejarah sastra
Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada baginda nabi
muhammad SAW, yang telah memberikan tauladan terbaik terhadap semua aspek
kehidupan, yang telah memberikan tuntunan dan pelajaran kepada kita semua,
semoga kita bisa mencontoh baginda kita nabi muhammad SAW yang
mempunyai akhlak dan ke pribadian yang sempurna, dan menuntun kita dari jalan
kegelapan ke jalan yang terang menderang,madinatul 'ilmiah pencerah dunia dari
kegelapan.Semoga kita mendapat syafa'at dan semoga kita di akui menjadi
ummtnya beliau nabi muhammad SAW di akhirat kelak aamiin.
Dengan terselesaikannya tugas kelompok ini kami menyadari bahwa
penulisan ini masih jauh dari kata sempurna.Dalam penulisan kelompok ini kami
sudah berusaha semaksimal mungkin dalam penyajian sera tatanan
bahasanya.Akhirnya dengan segala bentuk kekurangan dan kesalahan,kami
berharap membangun guna perbaikan.Kami berharap sungguh dengan
rahmat,bimbingan, dan ridho -NYA mudah-mudahan penulisan tugas kelompok
ini bermanfaat bagi kami khusususnya bagi pembaca.
DAFTAR ISI
ii
KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................
A. Latar Belakang..........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................
A. Pengertian Apresiasi Sastra Indonesia...................................................
B. Kegiatan Langsung dan Kegiatan Tidak Langsung dalam Apresiasi
Sastra..........................................................................................................
C. Tingkatan Dalam Mengapresiasi Sastra.................................................
D. Cara Mengapresiasi Sastra......................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Apresiasi adalah pernyataan yang di ungkapkan untuk menggambarkan
kekaguman pengguna atau menikmat karya seni/ sastra untuk para pembuat
karya seni/karya sastra dalam (seniman) atas karya mereka. Penghargaan
biasanya di ungkapkan secara langsung melalui kekaguman lisan/ tertulis/
tidak langsung.
Istilah apresiasi berasal dari Bahasa inggris “apresiation” yang berarti
penghargaan, penilaian, pengertian. Bentuk itu berasal dari kata kerja
“tiappreciate” yang berarti menghargai, menilai, mengerti dalam Bahasa
Indonesia menjadi pengapresiasi. Dengan demikian, yang di maksud dengan,
apresiasi sastra adalah penghargaan, penilaian, dan pengertian terhadap karya
sastra, baik yang berbentuk puisi maupun prosa, atau suatu kegiatan
menggeluti sastra dengan sungguh- sungguh hingga tumbuh pengertian,
penghargaan, kepekaan pikiran krtitis, dan kepekaan perasaan yang baik
terhadap cipta sastra.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Aspek evaluatif berhubungan dengan kegiatan memberikan penilaian
terhadap baik-buruk, indah tidak indah, sesuai tidak sesuai serta sejumlah
ragam penilaian lain yang tidak harus hadir dalam sebuah karya kritik, tetapi
secara personal cukup dimiliki oleh pembaca. Dengan kata lain, keterlibatan
unsur penilaian dalam hal ini masih bersifat umum sehingga setiap apresiator
yang telah mampu meresponsi teks sastra yang dibaca sampai pada tahapan
pemahaman dan penghayatan, sekaligus juga mampu melaksanakan penilaian.
Sejalan dengan rumusan pengertian apresiasi di atas, S. Effendi
mengungkapkan bahwa apresiasi sastra adalah kegiatan menggauli karya
sastra secara sungguh-sungguh sehingga menumbuhkan pengertian,
penghargaan, kepekaan pikiran kritis, dan kepekaan perasaan yang baik
terhadap karya sastra. Dari pendapat itu juga dapat disimpulkan bahwa
kegiatan apresiasi dapat tumbuh dengan baik apabila pembaca mampu
menumbuhkan rasa akrab dengan teks sastra yang diapresiasinya,
menumbuhkan sikap sungguh-sungguh serta melaksanakan kegiatan apresiasi
itu sebagai bagian dari hidupnya, sebagai suatu kebutuhan yang mampu
memuaskan ruhaniahnya.
3
Kegiatan langsung yang terwujud dalam kegiatan mengapresiasi sastra
pada performansi, misalnya saat Anda melihat, mengenal, memahami,
menikmati, ataupun memberikan penilaian pada kegiatan membaca puisi,
cerpen, pementasan drama, baik di radio, televisi, maupun pementasan di
panggung terbuka. Kedua bentuk kegiatan itu dalam hal ini perlu dilaksanakan
secara sungguh-sungguh, berulang kali, sehingga dapat melatih dan
mengembangkan kepekaan pikiran dan perasaan dalam rangka mengapresiasi
suatu cipta sastra, baik yang dipaparkan lewat media tulisan, lisan, maupun
visual.
Kegiatan apresiasi sastra secara tidak langsung dapat ditempuh dengan
cara mempelajari teori sastra, membaca artikel yang berhubungan dengan
kesastraan, baik di majalah maupun koran, mempelajari buku-buku maupun
esai yang membahas dan memberikan penilaian terhadap suatu karya sastra
serta mempelajari sejarah sastra. Kegiatan itu disebut sebagai kegiatan
apresiasi secara tidak langsung karena kegiatan tersebut nilai akhirnya bukan
hanya mengembangkan pengetahuan seseorang tentang sastra, melainkan juga
akan meningkatkan kemampuan dalam rangka mengapresiasi suatu cipta
sastra.
Dengan demikian, kegiatan apresiasi sastra secara tidak langsung itu pada
gilirannya akan ikut berperan dalam mengembangkan kemampuan apresiasi
sastra jika bahan bacaan tentang sastra yang telah ditelaahnya itu memiliki
relevansi dengan kegiatan apresiasi sastra. Misalnya membaca masalah minat
baca sastra murid, kemampuan apresiasi sastra masyarakat Indonesia atau
mungkin artikel tentang pengajaran sastra di sekolah. Meskipun pembahasan
itu sangat penting untuk mengembangkan kemampuan dan pengetahuan,
pembahasan itu sedikit sekali peranannya atau bahkan tidak berperan dalam
mengembangkan kemampuan apresiasi. Dalam hal demikian, pembaca tidak
melaksanakan kegiatan apresiasi secara langsung maupun tidak langsung.
4
Kemampuan apresiasi dapat bermacam-macam tingkatannya , karena itu
dapat ditingkatkan ke tingkat yang lebih tinggi atau lebih baik. Yang belum
mampu dapat dijadikan mampu. Jadi apresiasi itu dapat dipelajari, dapat
dilatih, karena itu pula dapat diajarkan. Berikut tingkatan dalam mengapresiasi
sastra.
5
Pada tingkatan ini, apresiator sudah mempunyai gambaran tentang
karya yang sedang diapresiasinya. Ia sudah mulai mengetahui kualitas
karya tersebut, dan jika karya tersebut bagus ia mulai kagum akan karya
tersebut dan terhadap pengarangnya. Iapun semakin menikmati dan
semakin bergairah mngakrabi karya tersebut.
3. Apresiasi Tingkat Ketiga.
Pada apresiasi tingkat ketiga, seseorang menyadari bahwa sastra bukan
sekedar permainan bahasa atau bunyi bahasa. Sastra ternyata memberikan
sesuatu yang dapat dipetik manfaatnya. Dari sastra seseorang menemukan
nilai-nilai hidup tanpa merasa digurui atau dikhotbai, sehingga ia menjadi
bijak sendiri. Menjadi bijak dan memperoleh kenikmatan.
Dalam tingkatan ini, apresiator sudah mencapai kenikmatan yang
tinggi. Ia telah merasa nikmat memperoleh pengalaman dari karya sastra.
Ia juga menemukan kenikmatan estetik, karena ia tahu tentang wujud
bangun karya sastra secara mendalam. Ia juga merasa nikmat karena
memperoleh nilai-nilai untuk menghadapi kehidupan dengan lebih baik. Ia
kagum akan karya tersebut dan ia kagum akan pengarangnya.
6
4. Upaya menjadikan isi sastra merupakan sau bentuk expresi yang
mendalam dari pengarang terhadap unsur-unsur kehidupan.
Langkah-langkah mengapresiasi sastra secara umum yaitu:
1. menginterprestasi atau melakukan penafsiran terhadap karya sastra
berdasarkan sifat-sifat karya tersebut.
2. Menganalis atau mengurangi unsur-unsur karya sastra tersebut, baik unsur
intrinsik maupun ekstrinsik.
3. Menikmati atau merasakan karya satra berdasarkat pemahaman untuk
mendapatkan pernyataan.
4. Mengevaluasi atau menila karya satra dalam rangka mengukur kualiatas
karya tersebut.
5. Memberikan penghargaan kepada karya satra berdasarkan tingkat kualitas.
7
DAFTAR PUSTAKA
http://esa113.weblog.esaunggul.ac.id/pengertian-dan-bekal-awal-dalam-apresiasi-
sastra/
https://id.wikipedia.org/wiki/Appresiasi_Sastra
https://bagawanabiyasa.wordpress.com/2016/01/05/apresiasi-sastra/