Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH TEORI DAN APRESIASI SASTRA ANAK SD

APRESIASI SASTRA

Disusun Oleh :

Kelompok 5

NURUL MAUN HASIBUAN (23129360)

OCHY NAHWATIF AFWAH (23129362)

REVA AZZAHRA FADHILLA (23129238)

RINI ASWA RISKI (23129074)

Dosen Pengampu :

Ari Suriani,S.Pd.,M.Pd

DEPARTEMEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

TAHUN AJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan
rahmat dan hidayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu.

Makalah ini berjudul “ APRESIASI SASTRA ‘’ yang membahas tentang


pembelajaran sastra.Makalah ini berisikan tentang tujuan pembelajaran sastra,cara
mengembangkan potensi pribadi melalui sastra, realitas kehidupan sastra pada
masyarakat Indonesia saat ini,dan lain sebagainya.

Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari masih banyak kekurangan dan jauh
dari kesempurnaan.untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dan mendidik untuk perbaikan selanjutnya.walaupun demikian kita tetap
berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua yang membacanya.

Padang, 27 Februari 2024

Kelompok 5
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................3
BAB 1.............................................................................................................................3
PENDAHULUAN..........................................................................................................3
1.1 Latar Belakang....................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................3
BAB II............................................................................................................................4
PEMBAHASAN............................................................................................................4
2.1 Definisi Apresiasi Sastra.......................................................................................4
2.2 Jenis Sastra............................................................................................................5
2.3 Manfaat dari Apresiasi Sastra...............................................................................7
2.4Tahapan dalam mengaapresiasikan Sastra.............................................................9
2.5 Metode Apresiasi Sastra.....................................................................................10
2.6Prinsip-prinsip Apresiasi Sastra...........................................................................11
BAB III.........................................................................................................................13
PENUTUP....................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................13
3.2 Saran...................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................14
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Apresiasi sastra adalah memberikan penilaian terhadap karya sastra.Jika kita
mengapresiasikan sebuah karya sastra, maka kita melakukan kegiatan pengamatan,
penilaian, dan memberikan penghargaan terhadap karya sastra tersebut. Apresiasi
sastra merupakan hasil usaha pembaca dalam mencari dan menemukan nilai hakiki
karya sastra lewat pemahaman dan penafsiran sistimatik Yang dapat dinyatakan dalam
bentuk tertulis.Dalam dunia pendidikan sangat diperlukan pemahaman tentang
mengapresiasikan sastra.

1.2 Rumusan Masalah


1.Apa definisi apresiasi sastra?

2.Apa jenis sastra?

3.Apa manfaat apresiasi sastra?

4.Apa tahapan dalam mengapresiasikan sastra?

5.Apa metode apresiasi sastra?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui yang dimaksud dengan apresiasi sastra

2. Mengetahui jenis sastra

3. Mengetahui manfaat dari apresiasi sastra

4. Mengetahui tahapan dalam mengapresiasi sastra

5. Mengetahui metode apresiasi sastra


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Apresiasi Sastra


Istilah apresiasi berasal dari bahasa Inggris “apresiation” yang berarti
penghargaan,penilaian,pengertian. Bentuk itu berasal dari kata kerja “tiappreciate”
yang berarti menghargai,menilai, mengerti dalam bahasa indonesia menjadi
mengapresiasi. Dengan demikian, yang dimaksud dengan apresiasi sastra adalah
penghargaan, penilaian, dan pengertian terhadap karya sastra, baik yang berbentuk
puisi maupun prosa, atau suatu kegiatan menggeluti sastra dengan sungguh-sungguh
hingga tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran kritis, dan kepekaan
perasaan yang baik terhadap cipta sastra

Istilah apresiasi berasal dari bahasa Latin apreciatio yang berarti “mengindahkan”
atau “menghargai”. Konteks yang lebih luas dalam istilah apresiasi menurut Gove
mengandung makna (1) pengenalan melalui perasaan atau kepekaan batin dan (2)
pemahaman dan pengakuan terhadap nilai-nilai keindahan yang diungkapkan
pengarang. Pendapat lain, Squire dan Taba menyimpulkan bahwa apresiasi sebagai
suatu proses yang melibatkan tiga unsur inti, yaitu (1) aspek kognitif, (2) aspek
emotif, dan (3) aspek evaluatif.

Aspek kognitif berkaitan dengan keterlibatan intelek pembaca dalam upaya


memahami unsur-unsur kesastraan yang bersifat objektif. Unsur-unsur kesastraan
yang bersifat objektif tersebut selain dapat berhubungan dengan unsur-unsur yang
secara internal terkandung dalam suatu teks sastra atau unsur intrinsik, juga dapat
berkaitan dengan unsur-unsur di luar teks sastra itu sendiri atau unsur ekstrinsik.
Unsur intrinsik sastra yang bersifat objektif itu misalnya tulisan serta aspek bahasa
dan struktur wacana dalam hubungannya dengan kehadiran makna yang tersurat.
Sedangkan unsur ekstrinsik antara lain berupa biografi pengarang, latar proses kreatif
penciptaan maupun latar sosial-budaya yang menunjang kehadiran teks sastra.

Aspek emotif berkaitan dengan keterlibatan unsur emosi pembicara dalam upaya
menghayati unsur-unsur keindahan dalam teks sastra yang dibaca. Selain itu, unsur
emosi juga sangat berperanan dalam upaya memahami unsur-unsur yang bersifat
subjektif. Unsur subjektif itu dapat berupa bahasa paparan yang mengandung
ketaksaan makna atau yang bersifat konotatif-interpretatif serta dapat pula berupa
unsur-unsur signifikan tertentu, misalnya penampilan tokoh dan setting yang bersifat
metaforis.
Aspek evaluatif berhubungan dengan kegiatan memberikan penilaian terhadap baik-
buruk, indah tidak indah, sesuai tidak sesuai serta sejumlah ragam penilaian lain yang
tidak harus hadir dalam sebuah karya kritik, tetapi secara personal cukup dimiliki oleh
pembaca. Dengan kata lain, keterlibatan unsur penilaian dalam hal ini masih bersifat
umum sehingga setiap apresiator yang telah mampu meresponsi teks sastra yang
dibaca sampai pada tahapan pemahaman dan penghayatan, sekaligus juga mampu
melaksanakan penilaian.

Sejalan dengan rumusan pengertian apresiasi di atas, S. Effendi mengungkapkan


bahwa apresiasi sastra adalah kegiatan menggauli karya sastra secara sungguh-
sungguh sehingga menumbuhkan pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran kritis,
dan kepekaan perasaan yang baik terhadap karya sastra. Dari pendapat itu juga dapat
disimpulkan bahwa kegiatan apresiasi dapat tumbuh dengan baik apabila pembaca
mampu menumbuhkan rasa akrab dengan teks sastra yang diapresiasinya,
menumbuhkan sikap sungguh-sungguh serta melaksanakan kegiatan apresiasi itu
sebagai bagian dari hidupnya, sebagai suatu kebutuhan yang mampu memuaskan
ruhaniahnya.

2.2 Jenis Sastra


a. Sastra Imajinatif

Sastra imajinatif adalah karya sastra yang lebih menonjol sifat khayali, menggunakan
bahasa konotatif, dan memenuhi syarat-syarat estetik seni.

b. Sastra non Imajinatif

Sastra non imajinatif adalah karya sastra yang lebih banyak unsur faktualnya dari
pada khayalinya, cendrung menggunakan bahasa denotatif,dan tetaap memenuhi
syarat-syarat seni.

Dilihat dari bentuknya, sastra terdiri atas

1. Puisi

Secara etimologi istilah puisi berasal dari bahasa Yunani “poeima” artinya membuat
atau “poesis” artinya pembuatan.Puisi merupakan pengungkapan gagasan dan
perasaan dalam bentuk rangkaian bait,dengan menggunakan bahasa yang singkat dan
padat serta indah.Apresiasi puisi dapat dilakukan dengan memdukanya dengan empat
aspek keterampilan berbahasa, yaitu mendengarkan , berbicara, membaca, dan
menulis.Seperti bentuk karya sastra yang lain, puisi mempunyai ciri-ciri khusus.pada
umumnya penyair mengungkapkan gagasan dalam kalimat yang relatif pendek-
pendek serta padat , ditulis berderet-deret ke bawah (dalam bentuk bait-bait)dan tidak
jarang menggunakan kata-kata atau kalimat yang bersifat konotatif.
Menurut zamanya puisi dibagi dalam dua kategori :

1. Puisi lama, ciri-cirinya merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama
pengarangnya,disampaikan lewat mulut jadi merupakan sastra lisan,sangat terikat oleh
aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait,jumlah suku kata maupun rima.

Yang termasuk puisi lama adalah:

a. Mantra,adalah ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib

b. Pantun, adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b,tiap berdiri 4 baris,tiap


baris terdiri dari 8-12 suku kata,baris pertama dan kedua sebagai sampiran,baris
ketiga dan keempat sebagai isi

c. Seloka,adalah pantun berkait

d. Gurindam, puisi yang terdiri dari tiap bait 2 baris,bersajak a-a-a-a berisi nasehat

e. Talibun,Pantun genap yang tiap bait terdiri dari 6,8 atau 10 baris

2. Puisi baru,ciri-cirinya berbentuk lebih bebas dari pada puisi lama,baik dari
jumlah baris,suku kata maupun rima

Yang termasuk puisi baru adalah :

a. Balada,adalah puisi berisi kisah atau cerita

b. Himne,adalah puisi pujaan untuk Tuhan,tanah air,atau pahlawan

c. Elegi,adalah puisi yang berisi ratap tangis atau kesedihan

d. Satire,adalah puisi yang berisi sindiran atau kritikan

e. Romance,adalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih

3. Prosa

Prosa adalah karya sastra yang berbentuk cerita bebas, tidak terikat oleh rima (bunyi
yang berulang didalam /akhir lirik),irama dan kemerduan bunyi (meliputi
menggambarkan keriangan, bernuansa ketertekanan batin, kebekuan dan kesedihan
suara yang sebenarnya).Prosa juga pemaparan pemikiran dan perasaan melaui bntuk
paragraf demi paragraf.

4. Drama

Merupakan pengemukaan gagasan dan perasaan melalui bentuk dialog antara


berbagai tokoh.
2.3 Manfaat dari Apresiasi Sastra
Banyak manfaat yang dapat diambil dari mengapresiasi sastra. Aminudin (2002) mem
bagi manfaat apresiasi sastra kedalam dua kategori. Yaitu manfaat secara khusus dan
manfaat secara umum. faat apresiasi sastra secara umum dapat dilihat dari manfaat me
mbeca sastra yang diperoleh oleh pembaca pada umumnya lewat generalisasi. Dengan
kata lain manfaatnya berhubungan dengan kegiatan membaca yang dilakukan oleh ma
syarakat pasa umumnya. Contohnya, seseorang membaca suau cerita fiksi untuk meng
isi waktu luang di ruang tunggu dokter. Maka manfaat mengapresiasi sastranya akan h
ilang, karena manfaat dari mengapresiasi sastra tersebut hanya untuk mengisi waktu l
uang.

Sedangkan manfaat mengapresiasi sastra secara khusus diartikan sebagai manfaat yan
g diperoleh seorang pembaca sehubungan dengan upaya pencapaian tujuan-tujuan tert
entu. Diantaranya:

1. Bermanfaat untuk mendapatkan berbagai macam nilai kehidupan.

Sebagai contoh seorang pembaca sastra membacasajak karya Asrul Sani yang berjudu
l “Surat dari Ibu” dibawah ini:

Pergi ke laut lepas, anakku sayang

Pergi kea lam bebas!

Selama hari belum petang

Dan senja belum kemerah-merahan

Menutup pintu waktu lampau.

Pembaca mendapatka informasi yang berhubungan dengan nilai-nilai kehidupan dan


memberikan pandangan yang dapat meningkatkan nilai kehidupannya.

2. Sebagai kreasi manusia yang diangkat dari realitas kehidupan.

Karena pembuatan karya sastra yang di latarbelakangi oleh realitas kehidupan, maka h
asil karya sastra setiap zaman akan berbeda. Misalnya pada zaman kerajaan hasil dari
karya sastranya akan mencerminkan kehidupan keratin atau rakyat yang patuh terhada
p rajanya, ada masa penjajahan akan menceritakan tentang kehidupan para pejuang, d
an sebagainya. Dengan kata lain mengapresiasi sastra bermanfaat sebagai pengetahua
n nilai sosio-kultural dari zaman atau masa karya sastra itu dilahirkan.

3. Mengapresiasi sastra memberikan Katarsis danSublimasi.

Katarsis yang dimaksud di sini, karya sastra mampu meleburkan perasaan pembaca de
ngan dunia-dunia yang hendak diciptakan pengarang. Dengan kata lain makna yang te
rkandung dalam karya sastra sejalan atau sesuai dengan kehidupan pembaca. Misalny
a, saat seseorang sedang merasa sedih dan kecewa, dia menongton drama yang jalan c
eritanya sedih, maka perasaan orang itu sejalan dengan karya sastra yang ditontonnya.

Sedangkan Sublimasi yang dimasud itu ketika karya sastra yang menceritakan pengal
aman pengarang dan merupakan impian pembaca (penikmat sastra). Sehingga pembac
a (penikmat sastra) itu semakin terobsesi dengan impiannya seperti cerita dalam karya
sastra tersebut. Misalnya, seseorang sangat ingin menjadi pengusaha muda yang sukse
s, lalu dia membca atau menonton film “The Billionaire” yang menceritakan tentang j
atuh bangun seorang pengusaha muda yang menjadi sukses. Maka dia akan lebih tero
bsesi untuk sukses seperti tokoh yang ada dalam karya sastra tersebut.

Sementara itu Huck dan Norton dalam Djuanda (2008:269) mengemukakan manfaat s
astra bagi anak-anak diantaranya anak akan memperoleh:

1. Perkembangan bahasa

2. Perkembangan kognitif

3. Perkembangan kepribadian, dan

4. Perkembangan sosial.

Ketika mengapresiasi sastra, maka bahasa dan kosakata anak akan meningkat. Bertam
bahnya kosakata tersebut akan meningkatkan keterampilan berbahasa mereka juga.

Sastra dapat meningkatkan perkembangan kognisi anak. Sebab, beberapa unsur dalam
sastra yang dibangun dari unsur sebab-akibat memrlukan kegiatan berpikir dalam me
mahaminya.

Dalam sastra terdapat nilai-nilai kehidupan. Di setiap nilai yang terkandung karya sast
ra akan mengisi ruang imajinasi dan penngalaman batin anak, sehingga merekan terge
rak untuk menyatakan perasaannya di kehidupan.

Lewat sastra anak-anak akan mampu memahami peranan peranan yang dimainkan dal
am pelaku dalam karya tersebut. Bagaimana tokoh tersebut berinteraksi dan bersosiali
sasi dengan tokoh lainnya akan menjadi gambaran bagi anak untuk bersosialisasi dan
memahami orang lain.
2.4Tahapan dalam mengaapresiasikan Sastra
Apresiasi sastra berarti penghargan terhadap karya sastra.Penghargaan terhadap karya
sastra ini dilakukan melalui proses bertahap.

1. Tahap mengenal dan menikamati

Pada tahap ini, kita berhadapan dengan suatu karya.kemudian kita mengambil suatu
tindakan berupa membaca,melihat atau menonton.dan mendengarkan suatu karya
sastra.

2. Tahap menghargai

Pada tahap ini kita merasakan manfaat atau nilai karya sastra yang telah
dinikmati.Manfaat disini berkaitan dengan kegunaan karya sastra tersebut.

Misalnya memberi kesenangan,hiburan,kepuasan,serta memperluas wawasan dan


pendangan hidup.

3. Tahap pemahaman

Pada tahap ini kita melakukan tindakan meneliti serta menganalisis unsur-unsur yang
membangun karya sastra, baik unsur intrinsik maupun unsur ekstrinsik.Akhirnya kita
menyimpulkan karya sastra tersebut.Apakah karya sastra tersebut termasuk baik atau
tidak, bermanfaat atau tidak bagi masyarakat sastra.

4. Tahap Penghayatan

Pada tahap ini kita membuat analisis lebih lanjut dari tahap sebelumnya,kemudian
membuat interpretasi atau penafsiran terhadap karya satra serta menyusun argumen
berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya.

5. Tahap aplikasi atau penerapan segala nilai,ide,wawasan,yang diserap pada


tahap-tahap terdahulu diinternalisasi dengan baik, sehingga masyarakat penikmat
serta dapat mewujudkan nilai-nilai tersebut dalam sikap dan tingkah laku sehari-hari.

Dengan demikian, kegiatan apresiasi sastra diasrtikan sebagai suatu proses mengenal,
menikmati, memahami, dan menghargai suatu karya sastra secara sengaja, sadar, dan
kritis sehingga tumbuh pengertian dan penghargaan terhadap satra.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,sastra adalah:

1)Bahasa (kata-kata,gaya bahasa ) yang dipakai dalam kitab-kitab (bukan bahasa


sehari-hari)

2) Karya tulis yang jika dibandingkan dengan tulisan lain memiliki berbagai ciri
keunggulan seperti keaslian,keratistikan,keindahan dalam isi dan ungkapanya.

Sastra dalam pengertian umum adalah karya tulis yang merupakan ungkapan
pengalaman manusia melalui bahasa yang mengesankan.Dalam sastra terkandung
ide,perasaan,dan pengalaman yang khas manusiawi, serta diungkapkan dengan bahasa
yang indah.

Karya sastra mempunyai tiga ciri melekat padanya.

1) Sastra itu memberikan hiburan

Dalam lubuk hati manusia terpatri kecintaan akan keindahan.Manusia adalah makhluk
yang suka keindahan.Krya sastra adalah apresiasi dari keindahan itu.karena itu,karya
sastra yang baik selalu menyenagkan untuk dibaca.

2) Sastra menunjukkan kebenaran hidup manusia

Dalam karya sastra terungkap berbagi pengalaman hidup manusia baik,buruk


benar,salah,menyenangkan,menyedihkan,dan sebagainya.Karena itu,manusia lain
dapat memetik pelajaran dari karya sastra tersebut.

2.5 Metode Apresiasi Sastra


Metode apresiasi sastra lain

1. Apresiasi secara langsung

Membaca atau menikamati cipta sastra berupa teks maupun performansi secara
langsung.

2. Apresiasi secara tidak langsung

Dapat dilakukan dengan mempelajari teori sastra,membaca artikel yang berkaitan


dengan kesastraan,memberi penilaian,dan mempelajari sejarah tentang sastra.

3. Apresiasi secara dokumentatif

Termasuk dalam kegiatan ini antara lain upaya mengumpulkan atau mengadakan
koleksi tentang hasil-hasil karya sastrawan, mengumpulkan buku artikel.

4. Apresiasi secara kreatif

Termasuk dalam kegiatan ini adalah melkukan upaya penciptaan prosa itu sendiri atau
menulis tentang prosa.

2.6Prinsip-prinsip Apresiasi Sastra


Pembelajaran apresiasi sastra meliputi pembelajaran apresiasi puisi, prosa, dan drama.
Ada beberapa prinsip dalam pelaksanaan pembelajaran apresiasi sastra. Prinsip-
prinsip tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pembelajaran sastra berfungsi untuk meningkatkan kepekaan rasa pada budaya
bangsa.
2. Pembelajaran sastra memberikan kepuasan batin dan pengayaan daya estetis
melalui bahasa.
3. Pembelajaran apresiasi sastra bukan pelajaran sejarah, aliran, dan teori sastra.
4. Pembelajaran apresiasi sastra adalah pembelajaran untuk memahami nilai
kemanusiaan di dalam karya yang dapat dikaitkan dengan nilai kemanusiaan di dalam
dunia nyata.

2.7Penilaian Apresiasi Sastra


Standar kompetensi yang harus dicapai melalui pembelajaran Bahasa Indonesia
adalah meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomununikasi dalam Bahasa
Indonesia, baik secara lisan maupun tulisan serta menimbulkan penghargaan terhadap
hasil cipta manusia Indonesia. Standar kompetensi tersebut dimaksudkan agar peserta
didik siap mengakses situasi multi global lokal yang berorientasi pada keterbukaan
dan kemasa depanan. Untuk itu, maka guru harus dapat membantu mereka
membangun berbagai strategi komunikasi yang membuat mereka dapat menghadapi
situasi kritis yang akan mereka hadapi.

Begitu pentingnya kemampuan berbahasa, sehingga masalah kemampuan berbahasa


khususnya kemampuan baca-tulis atau literasi (melek huruf) menurut Azies dan
Alwasilah (1997: 12) dan Akhadiah (1992: 18) di seluruh dunia masalah literasi atau
melek huruf (membaca dan menulis) ini merupakan persoalan manusiawi sepenting
dan semendasar persoalan pangan dan papan. Untuk itu, maka menurut Gani (1995: 1)
proses pendidikan bahasa sejak di sekolah dasar harus mampu mewujudkan lulusan
yang melek huruf dalam arti yang lebih luas yaitu melek teknologi dan melek pikir
yang keseluruhannya juga mengarah pada melek kebudayaan.
Untuk mengukur keberhasilan pembelajaran ini, terdapat model-model penilaian
pembelajaran keterampilan berbahasa baik lisan maupun tulis. Menurut Sugito
(Santosa, 2003) penilaian pembelajaran keterampilan berbahasa lisan, meliputi
penilaian menyimak dan berbicara, sementara penilaian keterampilan berbahasa tulis
meliputi penilaian keterampilan membaca dan menulis. Sementara menurut Soegito
(Santosa, 2003) dan menurut Oller ( Rofi’uddin, 1999) jenis-jenis tes yang dapat
digunakan untuk menilai kemamampuan berbahasa banyak ragamnya, seperti jenis tes
untuk penilaian pembelajaran menyimak, di antaranya tes respons terbatas, tes
respons pilihan ganda, tes komunikasi luas, dan dikte. Sementara dalam penilaian
kemampuan berbicara terdapat jenis tes, yaitu tes respon terbatas, tes terpadu, dan tes
wawancara, tes kemampuan berbicara berdasarkan gambar, bercerita, diskusi, dan tes
ujaran terstruktur, seperti mengatakan kembali, membaca kutipan, mengubah kalimat,
dan membuat kalimat.
Penilaian Berbasis Kelas (PBK) merupakan penilaian yang dilaksanakan terpadu
dengan kegiatan belajar mengajar di kelas (berbasis kelas) melalui pengumpulan kerja
peserta didik (portfolio), hasil karya (produk), penugasan (proyek), kinerja
(performance), dan tertulis (paper and pen).
PBK yang dilakukan guru secara terpadu dengan kegiatan pembelajaran berguna
untuk :
(a) umpan balik bagi peserta didik dalam mengetahui kemampuan dan kekurangannya
sehingga menimbulkan motivasi untuk memperbaiki hasil belajarnya;
(b) memantau kemajuan dan mendiagnosis kemampuan belajar peserta didik sehingga
memungkinkan dilakukannya pengayaan dan remediasi untuk memenuhi kebutuhan
peserta didik sesuai dengan kemajuan dan kemampuannya;
(c) memberikan masukan bagi guru untuk memperbaiki program pembelajarannya di
kelas;
(d) memungkinkan peserta didik mencapai kompetensi yang telah ditentukan
walaupun dengan kecepatan belajar yang berbeda-beda;
(e) memberikan informasi yang lebih komunikatif kepada masyarakat tentang
efektivitas pendidikan sehingga mereka dapat meningkatkan partisipasinya di bidang
pendidikan.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Apresiasi berawal dari kata apreciation yang bermakna penghargaan

Apresiasi sendiri mempunyai pengertian pengenalan, penghayatan dan pemahaman


terhadap karya seni.Sastra adalah bentuk seni yang diungkapkan oleh pemikiran dan
perasaan manusia keindahan bahasa, keaslian gagasan, dan kedalam pesan .

Jadi menurut kami apresiasi sastra adalah sebuah bentuk penghargaan dan
pemahaman terhadap suatu sastra yang berupa pengungkapan pikiran dan perasaan
manusia yang dituangkan dengan bahasa maupun sebuah tulisan.

Manfaat dari apresiasi sastra bukan hanya sekedar dijadikan pengetahuan


namun bisa melatih keterampilan dalam bahasa dan berkarya dalam bentuk
tulisan.dan tahapan dalam mengapresiasikan sastra dapat membantu seseorang dalam
hal mengapresiasikan sastra.

3.2 Saran

Memberikan kritikan dan masukan yang membangun untuk kebaikan dalam


pembuatan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin. 2002. Pengantar Apresiasi Karya Sastra..Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Dola, Abdullah. 2007. Apresiasi Prosa Fiksi dan Drama. Makassar: Badan Penerbit
Universitas Negeri Makassar.

Anda mungkin juga menyukai