Disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah pendidikan bahasa dan sastra di
kelas tinggi dosen Chairunnisa , M.Pd
Disusun Oleh:
Alhamdulillah, senantiasa kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang
sampai saat ini masih memberi kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga
mata kuliah pendidikan bahasa dan sastra di kelas tinggi. Pada makalah ini
dan peran sastra dalam pendidikan karakter. Kami sampaikan rasa terima
Disertai keseluruhan rasa rendah hati, kritik dan saran yang membangun amat
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
baik prestasi belajar maupun berperilaku baik. Hal ini terlihat dari
penyimpangan norma oleh para pelajar, dan sikap santun dan luhur yang
semakin menipis.
Sehubungan dengan nilai-nilai dalam pengembangan pendidikan
budaya dan karakter bangsa yang mulai diberlakukan Diknas mulai tahun
bentuk cerita dan puisi (Depdiknas, 2003). Hal ini berarti bahwa siswa
dan inovatif.
kepada siswa, adalah materi yang bertujuan agar siswa lebih mengenal,
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
tinggi.
7. Untuk mengetahui peran sastra dalam pendidikan karakter.
D. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sastra
“ Sastra adalah suatu kajian kreatif, sebuah cabang seni. Sastra adalah
segala sesuatu yang tertulis atau tercetak. Sastra adalah karya imajinatif”
hal-hal berikut :
drama.
naskah drama.
yang lebih tinggi. Orang yang telah memiliki apresiasi tidak sekadar
sastra.
prosa.
atau membuat koleksi pustaka mini tentang karya sastra dari berbagai
bentuk.
sekolah yang tersedia, baik dalam bentuk puisi, prosa atau drama
(Wardani 1981).
5. Memberi kenyamanan.
3) Bait atau strophe adalah kebulatan arti dan irama dalam kuplet
terdiri atas empat baris dan sebait gurindam terdiri atas dua baris.
7) Kaya akan makna konotatif dan makna kias agar siswa dapat
terharu, rasa hormat, atau merasa kagum terhadap tokoh yang ada
6) Memperdalam pengalaman.
2. Prosa
pengarang saja.
karya sastra dari dalam tubuh karya sastra itu sendiri. Sedangkan
tema mayor, yaitu tema yang memiliki cakupan lebih luas, dan
tema minor yaitu tema yang bisa dilihat sudut pandang tertentu
pembaca.
akhir cerita.
tokoh.
dua jenis setting, yaitu setting fisik (alat, tempat, dan waktu) dan
kesatuan tersebut.
sastra tersebut.
11) Gaya Bahasa atau Majas, yang dimaksudkan adalah gaya bahasa
hiperbola,dll).
sastra prosa adalah nilai sosial, nilai kejiwaan , nilai sosial , nilai
cerita rakyat.
secara bergiliran.
3. Drama
Drama adalah pertunjukan dan adanya lakon yang dibawakan dalam
pertunjukan itu. Atau lakon itu sendiri yang karena strukturnya disebut
drama dapat dilakukan melalui teks drama, baik teks drama yang
sudah tersedia dalam buku pelajaran atau teks teks drama hasil
Latar waktu, misalnya, pagi hari, siang hari, malam hari. Latar
berikut :
persoalan selesai
dirumuskan.
berkenaan dengan:
a) Siapa tokoh tokohnya, bagaimana sifatnya, watak dan
karakternya.
sebuah kalimat.
Sastra
a. Parafase Puisi
Memparafrase puisi artinya mengubah puisi menjadi bentuk prosa
dalam puisi sehingga menjadi bentuk prosa atau narasi yang lebi
b. Melagukan puisi
Chairil Anwar.
c. Membaca puisi
dari guru atau media rekaman kaset atau video puisi penyair
a. guru memilih tema yang sesuai tema yang sesuai dengan materi
diberi waktu yang cukup agar mereka bebas dan tenang dalam
usah seluruhnya.
yaitu sastra sebagai media pembentuk watak moral peserta didik dengan
sastra kita bisa mempengaruhi peserta didik. Karya sastra dapat
peserta didik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Istilah apresiasi berasal dari bahasa Latin yang berarti
dan cerita rakyat dapat membentuk karakter peserta didik. Nilai – nilai
B. Saran
berbahasa.
DAFTAR PUSTAKA
https://emmafahriza.wordpress.com/2010/10/18/pembelajaran-membaca-da
30 WIB
http://amiraelqibtyii.blogspot.co.id/2014/06/materi-pembelajaran-sastra-sd-ke
Jawab :
a. Siswa membaca karya sastra langsung karya sastra puisi, cerita pendek
dan novel.
potongan majalah
d. Siswa membuat karangan karya sastra seperti puisi dan cerita pendek
Jawab :
Siswa membaca hasil karya sastra seperti puisi dari berbagai karangan
tentang kiasan.