Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh nilai Mata Kuliah
Bahasa Indonesia
Disusun Oleh:
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
NOVEMBER 2020
DAFTAR ISI
Daftar Isi
BAB I
Pendahuluan ……………………………………………………...1
1.1 Latar Belakang Masalah ……………………………………..1
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………...…….2
1.3 Tujuan Penulisan ...…………………………………………...2
1.4 Manfaat Penulisan …...……………………………………….2
BAB II
Pembahasan……………………………………………………….3
2.1 Pengertian Sastra.......................................................................3
2.2 Pengertian Pendidikan Karakter………………………………4
2.3 Hubungan dari Sastra dengan Pendidikan Karakter..................5
2.4 Kedudukan Sastra dalam Pendidikan Karakter.........................6
BAB III
Penutup ……………………………………………………..….…8
3.1 Kesimpulan ……………………………………………..…….8
3.2 Saran………………………………………………………..…8
Daftar Pustaka………………………………………………………..….9
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) sastra adalah karya tulis
yang jika dibandingkan dengan tulisan biasa lainnya, memiliki berbagai ciri
keunggulan, keaslian, keartistikan, keindahan, isi dan ungkapan. Karya sastra
sendiri merupakan karangan yang memiliki nilai kebaikan berupa tulisan dengan
bahasa yang indah penuh estetika.
Sastra bukanlah ilmu tetapi seni. Dalam seni banyak unsur kemanusiaan yang
masuk, khususnya perasaan; sehinga sulit diterapkan untuk metode keilmuan.
Hakikat sastra tidak bersifat universal dan abadi. Sastra tergantung pada tempat
dan waktu.
Berdasarkan hal tersebut dapat didefinisikan bahwa sastra adalah karya seni
bermedia bahasa sebagai sarana untuk mengajar atau memberi petunjuk. Oleh
sebab itu, dapat dinyatakan pula bahwa sastra adalah seni bahasa untuk
menyampaikan ajaran. Bahasa yang digunakan sastra untuk menyampaikan ajaran
adalah bahasa yang telah diseleksi, dipilih dan tersusun secara indah.
Sastra memberi ajaran-ajaran kebajikan sekaligus hiburan. Secara mendasar,
Sastra setidak-tidaknya harus mengungkapkan atau mengandung tiga aspek
utama, yaitu decore (memberikan sesuatu kepada pembaca), delectare
Sebuah karya sastra dapat berfungsi sebagai media pembersih jiwa, yang
dalam hal ini bagi penulis maupun pembacanya sendiri dapat merasakannya. Bagi
pembaca adalah dapat memainkan perasaan dan pikiran sehingga menjadi lebih
terbuka, karena telah mendapatkan ilmu dan juga hiburan yang dikonsumsinya.
Sama halnya dengan penulis, karya sastra yang telah dihasilkan olehnya
menjadi media untuk pembersihan diri, penuangan emosi, karena telah berhasil
untuk mengekspresikan semua hal yang membebani perasaan dan juga pikirannya.
Berdasarkan hal tersebut, karya sastra mempunyai kedudukan yang sangat penting
di dalam pendidikan karakter.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sebuah karya sastra dapat berfungsi sebagai media pembersih jiwa, yang
dalam hal ini bagi penulis maupun pembacanya sendiri dapat merasakannya. Bagi
pembaca adalah dapat memainkan perasaan dan pikiran sehingga menjadi lebih
terbuka, karena telah mendapatkan ilmu dan juga hiburan yang dikonsumsinya.
Berdasarkan hal tersebut, karya sastra mempunyai kedudukan yang sangat penting
di dalam pendidikan karakter.
Selain itu, sastra sangat berperan dalam pendidikan karakter peserta didik,
yaitu dalam perkembangan bahasa, perkembangan kognitif, perkembangan
kepribadian, dan perkembangan sosial. Selanjutnya, sastra sebagai media katarsis
dalam pembelajaran sastra dapat dimanfaatkan secara reseptif (bersifat menerima)
dan ekspresif (kemampuan mengungkapkan) dalam pendidikan karakter. Dan
juga, karya sastra yang mengetengahkan berbagai tema dapat dijadikan media
bagi peserta didik untuk mengenali dan memahami kualitas tingkatan watak atau
karakternya sendiri.
3.2 Saran