Anda di halaman 1dari 11

KEDUDUKAN SASTRA DALAM PENDIDIKAN KARAKTER

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh nilai Mata Kuliah
Bahasa Indonesia

Disusun Oleh:

NAMA : SULTAN SALADDIN


NIM : 5202420060

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
NOVEMBER 2020
DAFTAR ISI

Daftar Isi
BAB I
 Pendahuluan ……………………………………………………...1
 1.1 Latar Belakang Masalah ……………………………………..1
 1.2 Rumusan Masalah ……………………………………...…….2
 1.3 Tujuan Penulisan ...…………………………………………...2
 1.4 Manfaat Penulisan …...……………………………………….2
BAB II
 Pembahasan……………………………………………………….3
 2.1 Pengertian Sastra.......................................................................3
 2.2 Pengertian Pendidikan Karakter………………………………4
 2.3 Hubungan dari Sastra dengan Pendidikan Karakter..................5
 2.4 Kedudukan Sastra dalam Pendidikan Karakter.........................6
BAB III
 Penutup ……………………………………………………..….…8
 3.1 Kesimpulan ……………………………………………..…….8
 3.2 Saran………………………………………………………..…8
Daftar Pustaka………………………………………………………..….9
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di dalam dunia pendidikan nasional yang ada di Negara Indonesia,
terdapat satu wacana utama yang sering menjadi topik pembahasan yaitu
membahas mengenai pendidikan karakter. Upaya atau usaha yang telah dilakukan
memanglah sudah direncanakan serta disusun untuk mewujudkan suasana serta
proses yang terdapat di dalam pemberdayaan potensi, atau pembudayaan setiap
siswa dalam membangun karakter sebagai warga Negara Indonesia yang baik.
Ketika kita memiliki sebuah usaha atau upaya tersebut yang telah
dilakukan, maka nantinya akan menciptakan seorang warga Negara yang memiliki
moral sekaligus kepribadian yang baik. Hal inilah yang kemudian menjadi
pembahasan terkait dengan pendidikan karakter itu sendiri. Di dalam dunia
pendidkan sendiri, tak luput dari pelajaran mengenai sastra. Sastra memiliki
fungsi yang sangat fundamental di dalam pendidikan karakter.
Sebagai bahan pembelajaran, maka seorang siswa haruslah dicarikan
sebuah karya sastra yang berkualitas, dalam hal ini baik secara estetis maupun
etisnya. Yang dimaksud adalah sebuah karya sastra yang baik dari segi konstruksi,
struktur yang ada di dalamnya dan juga mengandung nilai-nilai yang
membimbing para peserta didik menjadi orang yang baik. Tentu saja hal ini
berarti adanya kedudukan sastra yang sangat berpengaruh di dalam pendidikan
nasional khususnya pendidikan karakter.
Karakter pendidikan yang juga masih berkaitan dengan sastra itu sendiri,
yang memiliki tujuan yaitu melatih serta membentuk kemampuan pada individu
yang secara terus menerus menumbuhkan karakter di dalam diri untuk menuju ke
arah yang lebih baik lagi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan
permasalahan yang akan dibahas adalah sebagai berikut :
1. Menjelaskan pengertian dari sastra
2. Menjelaskan pengertian dari pendidikan karakter
3. Mendeskripsikan hubungan dari sastra dengan pendidikan karakter
4. Mendeskripsikan kedudukan sastra dalam pendidikan karakter

1.3 Tujuan Penulisan


Yang menjadi tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui serta memahami pengertian dari Sastra
2. Untuk mengetahui serta memahami pengertian dari pendidikan karakter
3. Untuk mengetahui serta memahami hubungan dari sastra dengan
pendidikan karakter
4. Untuk mengetahui serta memahami kedudukan sastra dalam pendidikan
karakter

1.4 Manfaat Penulisan


Berdasarkan atas tujuan penulisan tersebut, maka manfaat dari penulisan
ini adalah, diharapkan dapat menjadi media untuk menerapkan konsep tentang
kedudukan sastra akan sangat berpengaruh di dalam pendidikan nasional
khususnya pendidikan karakter.
Serta hubungan antara sastra dan pendidikan karakter. Dan juga
pengaruhnya dapat meningkatkan wawasan serta pengetahuan. Serta dapat
dijadikan sebagai bahan referensi atau pembanding bagi pembaca dan diharapkan
dapat memberikan landasan untuk penelitian dan ilmu pengetahuan khususnya
yang berkaitan dengan sastra dan pendidikan karakter.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sastra

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) sastra adalah karya tulis
yang jika dibandingkan dengan tulisan biasa lainnya, memiliki berbagai ciri
keunggulan, keaslian, keartistikan, keindahan, isi dan ungkapan. Karya sastra
sendiri merupakan karangan yang memiliki nilai kebaikan berupa tulisan dengan
bahasa yang indah penuh estetika.

Sastra sendiri juga memberikan pengetahuan dan wawasan umum mengenai


manusia, sosial, intelek, dengan gaya yang khas dan unik. Di mana pembaca
sastra dapat menginterpretasikan teks sastra sesuai dengan pengalamanan dan
wawasannya, Semua kembali ke pembaca dan penikmat.

Dalam Kamus Istilah Sastra (Sudjiman (1984: 6) dijelaskan bahwa sastra


adalah karya lisan atau tertulis yang memiliki berbagai cirri keunggulan seperti
keorisinalan, keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapannya. Sumardjo (1994:
1) menyatakan sastra adalah karya sastra dan kegiatan seni yang berhubungan
dengan ekspresi dan penciptaan.

Sastra bukanlah ilmu tetapi seni. Dalam seni banyak unsur kemanusiaan yang
masuk, khususnya perasaan; sehinga sulit diterapkan untuk metode keilmuan.
Hakikat sastra tidak bersifat universal dan abadi. Sastra tergantung pada tempat
dan waktu.

Berdasarkan hal tersebut dapat didefinisikan bahwa sastra adalah karya seni
bermedia bahasa sebagai sarana untuk mengajar atau memberi petunjuk. Oleh
sebab itu, dapat dinyatakan pula bahwa sastra adalah seni bahasa untuk
menyampaikan ajaran. Bahasa yang digunakan sastra untuk menyampaikan ajaran
adalah bahasa yang telah diseleksi, dipilih dan tersusun secara indah.
Sastra memberi ajaran-ajaran kebajikan sekaligus hiburan. Secara mendasar,
Sastra setidak-tidaknya harus mengungkapkan atau mengandung tiga aspek
utama, yaitu decore (memberikan sesuatu kepada pembaca), delectare

( memberikan kenikmatan melalui unsur estetik), dan movore (mampu


menggerakkan kreativitas pembaca).

2.2 Pengertian Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter merupakan suatu sistem penanam nilai-nilai karakter


kepada warga masyuarakat khususnya warga sekolah yang mencakup komponen
mengenai pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk
melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri
sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaaan, sehingga menjadi manusia
pribadi yang baik.

Dalam pendidikan karakter ini di sekolah semua komponen pemangku


kepentingan harus dikutsertakan, termasuk komponen-komponen pendidikan itu
sendiri, yaitu isi dari kurikulum proses pembelajaran dan penilaian, kualitas relasi,
penanganan maupun pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah,
pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ekstrakulikuler, pemberdayaan sarana dan
prasarana, pembiayaan, dan etos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah.

Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang mengajarkan cara berpikir


dan berperilaku untuk membantu individu dalam hidup dan bekerja sama sebagai
anggota keluarga, masyarakat, dan negara.Ruang lingkup pendidikan karakter
juga menggiring peserta didik untuk membuat keputusan yang dapat
dipertanggungjawabkan.

Pendidikan karakter mengarahkan dan juga mengajari peserta didik untuk


berpikir cerdas, bertanggungjawab, dan santun. Pendidikan karakter pada
tingkatan institusi mengarah pada pembentukan budaya sekolah, yaitu nilai-nilai
yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan keseharian, dan simbol-simbol yang
dipraktikkan oleh semua warga sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah.
Budaya sekolah merupakan ciri khas, karakter atau watak, dan citra sekolah yang
bersangkutan.

2.3 Hubungan Sastra dengan Pendidikan Karakter

Korelasi yang terjadi antara sastra dengan pendidikan karakter sendiri


adalah bahwa sastra banyak membahas mengenai nilai-nilai yang terkait
dengan kehidupan, serta hubungan manusia. Dan juga di dalam sastra, hal-hal
yang tidak dibahas di dalam disiplin ilmu lain, dikupas di sastra.

Disamping itu terdapat penelitian yang bersifat ilmiah yang bertujuan


untuk memahami dan menolong manusia serta masyarakat luas, di dunia sastra
pun masih tetap mempunyai kedudukan vital di bidang yang sama.

Di dalam pendidikan karakter terdapat hubungan yang erat dan tidak


terpisahkan antara sastra dengan pendidikan karakter. Peran sastra sangatlah
berpengaruh di dalam perkembangan pendidikan karakter, yaitu di dalam
beberapa aspek diantaranya :

1. Perkembangan bahasa, sastra sangatlah berperan dalam perkembangan


bahasa. Sastra dapat memfasilitasi sebuah komunikasi interpersonal yang
membantu mengorganisasikan pikiran, dan juga membantu dalam
memahami sesuatu. Dalam perkembangan bahasa juga, anak-anak secara
langsung maupun tidak langsung setelah membaca atau menyimak karya
sastra, kosakata mereka bertambah. Hal ini dapat meningkatkan
keterampilan berbahasa anak.
2. Perkembangan kognitif, mengacu pada kemampuan dan keahlian yang
dimiliki oleh seorang anak untuk dapat memahami sesuatu. Dimana sastra
berperan untuk mewadahi perkembangan dari cara berfikir seorang anak
yang berbeda dari orang dewasa.
3. Perkembangan kepribadian, wawasan, pengetahuan serta keterampilan
manusia yang bersifat sangat luas. Yang kemudian dikaitkan dengan sastra
sebagai suatu perkembangan yang dimana terdapat sebuah proses yang
mengasah sifat-sifat yang ada pada diri seseorang, dengan kata lain adalah
untuk menekan sifat negatif dan terus menyebarkan sifat positif di dalam
diri seseorang.
4. Perkembangan sosial, yang dimana diartikan sebagai kemampuan dari
seorang anak untuk dapat berinteraksi dengan lingkungannya dan dapat
menyesuaikan diri dengan baik. Perkembangan sosial ini pula mengikuti
suati pola perilaku sosial yang dimana perilaku tersebut juga dipengaruhi
oleh sastra.

2.4 Kedudukan Sastra dalam Pendidikan Karakter

Sebuah karya sastra dapat berfungsi sebagai media pembersih jiwa, yang
dalam hal ini bagi penulis maupun pembacanya sendiri dapat merasakannya. Bagi
pembaca adalah dapat memainkan perasaan dan pikiran sehingga menjadi lebih
terbuka, karena telah mendapatkan ilmu dan juga hiburan yang dikonsumsinya.

Sama halnya dengan penulis, karya sastra yang telah dihasilkan olehnya
menjadi media untuk pembersihan diri, penuangan emosi, karena telah berhasil
untuk mengekspresikan semua hal yang membebani perasaan dan juga pikirannya.
Berdasarkan hal tersebut, karya sastra mempunyai kedudukan yang sangat penting
di dalam pendidikan karakter.

Sebab di dalam karya sastra mengandung nilai-nilai yang dapat membimbing


peserta didik untuk menjadi manusia yang baik. Yang dimana hal tersebut
berpengaruh pula ke dalam proses pembelajaran untuk menekankan budaya
literasi serta komunikasi dua arah yang terjalin dengan baik. Agar peserta didik
dapat menemukan nilai-nilai positif dari karya sastra yang mereka baca serta
fahami dengan baik.

Adapun pemanfaat secara ekspresif karya sastra sebagai media pendidikan


karakter dapat ditempuh melalui jalan mengelola emosi, perasaan, semangat,
pemikiran, ide, gagasan dan pandangan siswa ke dalam bentuk kreativitas menulis
karya sastra dan bermain drama, teater, atau film. Siswa dibimbing mengelola
emosi, perasaan, pendapat, ide, gagasan, dan pandangan untuk diinternalisasi
dalam diri kemudian dituangkan ke dalam karya sastra. Emosi, perasaan,
ketidakpuasan terhadap suatu sistem yang berlaku, rasa marah ingin
berdemontrasi, dan sejenisnya terhadap sesuatu hal dapat diaktualisasikan dalam
karya sastra, apakah puisi, drama, maupun prosa.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sebuah karya sastra dapat berfungsi sebagai media pembersih jiwa, yang
dalam hal ini bagi penulis maupun pembacanya sendiri dapat merasakannya. Bagi
pembaca adalah dapat memainkan perasaan dan pikiran sehingga menjadi lebih
terbuka, karena telah mendapatkan ilmu dan juga hiburan yang dikonsumsinya.
Berdasarkan hal tersebut, karya sastra mempunyai kedudukan yang sangat penting
di dalam pendidikan karakter.

Selain itu, sastra sangat berperan dalam pendidikan karakter peserta didik,
yaitu dalam perkembangan bahasa, perkembangan kognitif, perkembangan
kepribadian, dan perkembangan sosial. Selanjutnya, sastra sebagai media katarsis
dalam pembelajaran sastra dapat dimanfaatkan secara reseptif (bersifat menerima)
dan ekspresif (kemampuan mengungkapkan) dalam pendidikan karakter. Dan
juga, karya sastra yang mengetengahkan berbagai tema dapat dijadikan media
bagi peserta didik untuk mengenali dan memahami kualitas tingkatan watak atau
karakternya sendiri.

3.2 Saran

Diperlukannya dukungan penuh serta penerapan yang bersifat dinamis


agar pemahaman sastra di dalam pendidikan karakter dapat dicapai. Selain itu,
perlunya diberikan pemahaman mengenai arti sastra yang baik dan benar agar
nantinya para peserta didik mengerti dan faham bahwa kedudukan sastra di dalam
pendidikan karakter sangatlah penting untuk melatih para peserta didik menuju
karakter yang baik.
Daftar Pustaka

 Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Kamus versi online/daring (dalam


jaringan). https://kbbi.web.id/sastra . Diakses pada 18 November 2020.
Pukul 10.00 WIB
 Sudjiman, Panuti. (1984). Kamus Sastra. Jakarta: Gramedia.
 Thabroni, Gamal. 2019. Sastra – Pengertian, Sejarah, Jenis & Fungsi
(Pendapat Ahli). https://serupa.id/sastra-pengertian-sejarah-jenis-fungsi/.
Diakses pada 18 November 2020. Pukul 13.00 WIB
 Jagad.id. Sastra : Pengertian, Fungsi dan Contoh Macam Jenis.
https://jagad.id/definisi-sastra/. Diakses pada 18 November 2020. Pukul
15.00 WIB
 Saptono. (2011). Dimensi-dimensi Pendidikan Karakter Wawasan,
Strategi, dan Langkah Praktis. Esensi, dari Erlangga Group / Erlangga
 Danar. 2020. Pendidikan Karakter. https://www.cryptowi.com/pendidikan-
karakter/#Pengertian_Pendidikan_Karakter. Diakses pada 19 November
2020. Pukul 12.00 WIB

Anda mungkin juga menyukai