net/publication/344348455
CITATIONS READS
0 297
1 author:
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
PENINGKATAN KETERAMPILAN DISKUSI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SIDRAP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY View project
All content following this page was uploaded by Rustam Efendy Rasyid on 23 September 2020.
METODE LEKAT 1
dan dipahami oleh orang lain. Akhadiah (2003:2)
mengungkapkan bahwa menulis berarti mengorganisasikan
gagasan secara sistematis serta mengungkapkanya secara
tersurat.
Bentuk keterampilan menulis dalam pembelajaran
bahasa dan sastra Indonesia di sekolah ada berbagai ragam,
di ataranya adalah menulis puisi. Puisi hadir di tengah
masyarakat bukan hanya lahir dari dan untuk orangorang
sastra, melainkan puisi lebih bersifat fleksibel dan
memasyarakat, diterima dan diminati oleh berbagai kalangan.
Selain itu, puisi adalah salah satu bentuk apresiasi yang paling
disenangi oleh remaja, bahkan tak jarang puisi menjadi pilihan
untuk menemani mereka dalam mencari dan menemukan jati
diri mereka. Puisi adalah jenis karya sastra yang paling kental
melibatkan perasaan maka jelas akan kedudukan dan
hubungannya dengan kecerdasan emosional.
Puisi merupakan hasil dari pengungkapan segala isi
hati, perasaan, pengalaman, harapan, cita-cita, impian,
semangat, doa bahkan angan-angan dan seluruh hal yang
berkecamuk dalam batin yang mungkin saja tidak mampu
terdeteksi hanya dengan pikiran rasional. Seseorang yang
mampu mengungkapkan semua itu dengan jujur adalah orang
yang memiliki konsep diri yang jelas, paling tidak mereka sudah
memiliki persepsi sendiri dalam memandang hidup. Karena
hanya orang yang berpandangan jauh ke depan, yang memiliki
alasan untuk hidup.
Puisi adalah bentuk kesusastraan paling tua (Waluyo,
2002). Dalam bukunya yang lain, Waluyo mengatakan “Puisi
adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan,
dipersingkat, dan diberi rima dengan bunyi yang padu dan
pemilihan kata-kata kias (imajinatif)” (2002:1). Maksudnya,
puisi merupakan hasil pikiran seseorang yang ditulis dengan
bahasa yang lebih imajinatif atau menggunakan bahasa kias.
Tulisan tersebut kemudian dipersingkat dan diberi rima dengan
bunyi yang padu. Hal ini bertujuan untuk menambah nilai
keindahan dari puisi. Senada dengan pendapat tersebut,
Pradopo mengatakan bahwa puisi itu merupakan rekaan dan
METODE LEKAT 2
interpretasi pengalaman manusia penting, digubah dalam
wujud yang paling berkesan (1990). Sementara, Tarigan
mendefinisikan puisi sebagai hasil seni sastra, yang kata-
katanya disusun menurut syarat-syarat tertentu dengan
menggunakan irama, sajak, dan kadang-kadang kata kiasan
(1993).
Menulis puisi merupakan suatu kemampuan yang harus
di miliki setiap siswa karena melalui menulis puisi siswa dapat
belajar mengetahui sastra. Dengan menulis puisi daya bayang
di bangkitkan, emosi, pikiran dan intelektual. Melalui menulis
puisi anak mendapat pengetahuan dan pengalaman jiwa
dalam memahami sebuah karya sastra yaitu puisi.
Menulis puisi merupakan salah satu bentuk apresiasi
sastra yang diajarkan pada siswa karena melalui menulis puisi
siswa dapat belajar mengetahui sastra. Dengan menulis puisi
daya bayang di bangkitkan, emosi, pikiran dan intelektual.
Melalui menulis puisi anak mendapat pengetahuan dan
pengalaman jiwa dalam memahami sebuah karya sastra yaitu
puisi. Meski pada kenyatannya kegiatan menulis puisi tidak
begitu diminati siswa, bahkan kemampuan menulis puisi siswa
masih dikategorikan rendah.
Menulis puisi sebagai salah satu aspek yang diharapkan
dikuasai siswa dalam pembelajaran yang menekankan pada
kemampuan mengekspresikan dalam bentuk sastra tulis yang
kreatif dan dapat membangkitkan semangat, pikiran, dan jiwa
pembaca. Dengan demikian, pembaca dapat memperoleh
hikmah berdasarkan puisi yang dibaca.
Pembelajaran menulis puisi pada jenjang pendidikan
formal baik SMP maupun SMA sebagai penulis pemula selain
bertujuan menggali dan mengembangkan kompetensi dasar
siswa dalam mengapresiasi sastra, juga melatih keterampilan
siswa menggali nilai-nilai yang terkandung dalam puisi
sehingga dapat mencintai puisi yang pada akhirnya diharapkan
mereka dapat menciptakan puisi-puisi yang bermutu.
Dalam Kurikulum 2013 (K13), salah satu kompetensi
yang menjadi permasalah dalam pengajaran sastra yaitu
kompetensi keterampilan menulis puisi. Adapun target
METODE LEKAT 3
pencapaian kompetensi keterampilan menulis puisi tertuang
dalam kompetensi dasar (KD) menulis puisi. Dalam hal ini,
pencapaian yang dimaksud adalah siswa diharapkan mampu
menulis puisi dengan memerhatikan unsur pembangunnya
(tema, diksi, gaya bahasa, imaji, struktur, perwajahan)
(lampiran Permendikbud No. 24 tahun 2016).
Kegiatan menulis merupakan suatu bentuk usaha untuk
melatih kemampuan atau keterampilan bersastra yang terakhir
dikuasai siswa setelah kemampuan menyimak, berbicara, dan
membaca. Dibanding ketiga kemampuan bersastra yang lain,
kemampuan menulis dipengaruhi oleh kosakata seseorang.
Semakin banyak kosakata yang dimiliki siswa, maka semakin
banyak yang mampu dituliskan dalam sebuah cerita. Kosakata
dimiliki seseorang jika seseorang tekun membaca dan memiliki
pengalaman yang berlebihan.
Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang
bersifat aktif, menulis juga sangat berkaitan erat dengan
aktivitas berpikir. Menulis menunutut kemampuan berpikir yang
memadai juga menuntut berbagai aspek yang terkait seperti
penguasaan materi tulisan, pengetahuan bahasa tulis, dan
motivasi yang kuat. Siswa diharapkan mampu menuangkan
gagasan atau ide secara runtut dengan isi yang tepat, struktur
yang benar sesuai konteksnya.
Kenyataan di lapangan masih banyak siswa yang tidak
menyenangi pelajaran sastra. Ini terlihat dari kurangnya minat
siswa terhadap sastra, terutama dalam menulis puisi yang
merupakan salah satu faktor keresahan guru Bahasa dan
Sastra Indonesia. Salah satu alasan siswa malas menulis puisi
adalah karena materi menulis puisi sudah sering didapatkan,
yaitu mulai dari jenjang SD, SMP, sampai pada tingkat SMA.
Berbagai pendekatan telah dilakukan untuk menumbuhkan
tingkat pemahaman.
ketidaksenangan siswa adalah guru yang hanya
menghadirkan media yang sangat monoton tanpa melakukan
proses informasi. Media yang menonton yang dimaksudkan
misalnya, guru hanya berkutat pada media papan tulis. Namun,
pada umumnya siswa tingkat SMA, masih mengalami kesulitan
METODE LEKAT 4
untuk menuangkan ide, gagasan, pikiran, perasaan mereka.
Masalah lain yang sering terjadi dalam pembelajaran menulis
puisi adalah siswa masih kurang pembendaharaan kosakata
untuk dibentuk ke dalam tulisan. Hal ini juga dialami oleh
sebagian besar siswa Sekolah Menengah Atas.
Penyebab rendahnya tingkat kemampuan siswa dalam
keterampilan menulis dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor
internal dan eksternal. Maksud dari kedua hal tersebut, yaitu
faktor internal adalah faktor yang berasal individu atau siswa
itu sendiri seperti: kemampuan seorang siswa dalam
menuangkan ide, gagasan, pikiran, perasaan dalam bentuk
puisi. Pembendaharaan kata yang masih kurang dimiliki oleh
setiap siswa, kurang terlatihnya kemampuan siswa dalam
berimajinasi, dan ada anggapan bahwa menulis puisi itu sulit.
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar siswa.
Faktor utama penyebab siswa kesulitan dalam menulis
diantaranya, siswa tidak termotivasi karena selalu diberi tugas
oleh guru. Motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk
menggerakkan, mengarahkan, dan menjaga tingkah laku
seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan
sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu
(Purwanto, 1997:73). Motivasi sangat berpengaruh dalam
mencapai tujuan. Hal ini senada dengan pendapat seorang ahli
bahasa bahwa motivasi adalah suatu perubahan energi dalam
diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya
perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan (Hamalik, 1993).
Suciati (1997) bahwa motivasi adalah suatu kondisi yang
menyebabkan atau menumbuhkan perilaku tertentu dan yang
akan memberi arah dan ketahanan pada tingkah laku tersebut.
Berdasarkan fakta dan data yang diperoleh dari salah
satu pengajar, prestasi yang dicapai siswa pada mata
pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, khususnya
pembelajaran keterampilan menulis puisi masih perlu
pembinaan dan pengembangan dalam melatih kecakapan
menuangkan ide dalam bentuk puisi. Sementara, tuntutan
kurikulum yang berlaku saat ini, yaitu siswa diharapkan mampu
menguasai semua keterampilan berbahasa Indonesia dengan
METODE LEKAT 5
menerapkan standar kriteria ketuntasan minimal antara 70-75.
Oleh karena itu, maka diperlukan model pembelajaran yang
kreatif, efektif dan menyenangkan agar dapat membuat siswa
lebih bersemangat dan termotivasi untuk mengikuti
pembelajaran.
Puisi selalu berkembang dari waktu ke waktu akibat
terjadinya evolusi selera dan perubahan konsep keindahan
dari para penyair. Pengertian puisi menuntut pandangan lama,
yakni karangan yang terikat oleh bait, baris, jumlah kata, dan
pola persajakan, sedangkan pengertian puisi menurut
pandangan puisi modern itu berdasarkan pada hakikatnya,
bukan berdasarkan bentuk formalnya. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa puisi adalah ucapan atau ekspresi tidak
langsung. Di samping itu, puisi merupakan ucapan ke ini pati
masalah yang langsung menuju kepada esensi sesuatu
dengan pilihan kata yang akurat dan dipadatkan. Pengajaran
sastra genre puisi bagi siswa memang tidak mudah.
Setidaknya bagi para guru yang mengajar bahasa Indonesia,
pastilah agak merasa kesulitan dalam pengajarannya. Karena
materi pelajaran puisi tidak bisa diajarkan secara gampang
seperti pelajaran matematika. Lebih lagi jika gurunya tidak
suka akan puisi. Menulis puisi biasanya berkaitan dengan
beberapa hal berikut ini:
1) pencarian ide (ilham);
2) pemilihan tema;
3) penentuan jenis puisi;
4) pemilihan diksi (kata yang padat dan khas);
5) pemilihan permainan bunyi;
6) pembuatan larik yang menarik (tipografi);
7) pemilihan pengucapan;
8) pemanfaatan gaya bahasa;
9) pemilihan judul yang menarik.
METODE LEKAT 6
karena dengan menulis puisi berarti telah menciptakan sebuah
dunia. (Sutedjo dan Kasnadi, 2008:1).
Pengertian puisi, menyiratkan beberapa hal yang
penting, antara lain, puisi merupakan ungkapan pemikiran,
gagasan ide, dan ekspresi penyair; Bahasa puisi bersifat
konotatif, simbolis, dan lambang; oleh karena itu puisi penuh
dengan imaji, metafora, kias, dengan bahasa figuratif yang
estetis; Susunan larik- larik puisi memanfaatkan pertimbangan
bunyi dan rima yang maksimal; Dalam penulisan puisi terjadi
pemadatan kata dengan berbagai bentuk kekuatan bahasa
yang ada; Unsur pembangun puisi mencakup unsur batin dan
lahir, sehingga menjadi padu; Bahasa puisi tidak terikat oleh
kaidah kebahasaan umumnya, karena itu, ia memiliki
kebebasan untuk menyimpang dari kaidah kebahasaan yang
ada, bernama licentia poetica.
Sebelum mengajarkan bagaimana menulis puisi,
seorang guru sebaiknya harus memandang semua para
siswanya mempunyai kemampuan yang sama dalam hal
penulisan, sehingga para siswa tidak menjadi malas untuk
menulis. Harus kita sadari bahwa semua siswa adalah: kreatif,
imajinatif, ilusif, jenius, dan komunikatif. Untuk itulah,
tantangan yang kita hadapi di depan siswa, bahwa mereka
haruslah diajak bersama-sama untuk terlibat dalam mata
pelajaran sastra yang kita ajarkan.
Mengawali untuk pelajaran menulis puisi, sebaiknya
setiap siswa disuruh untuk membacakan sebuah puisi di depan
kelas, secara bergiliran. Dari hasil pembacaan puisi secara
bergiliran ini, maka kita akan mendapatkan hasil, bahwa
mereka para siswa akan berani tampil didepan kelas, di
samping akan mendapatkan vocabulary diksi yang baik dari isi
puisi yang ditulis penyair.
Masalah utama yang dihadapi siswa dalam
pembelajaran menulis puisi adalah kosakata. Minimnya
kosakata yang dimiliki siswa membuat mereka kebingungan
untuk memulai menulis. Keterampilan berbahasa memerlukan
penguasaan kosakata yang memadai, sehingga gagasan yang
ingin disampaikan dapat tersalurkan dengan baik.
METODE LEKAT 7
Menurut Gorys Keraf (1985: 80), kosakata adalah
keseluruhan kata yang berada dalam ingatan seseorang, yang
akan segera menimbulkan reaksi bila didengar atau dibaca.
Menurut Soedjito (1989: 10), kosakata merupakan (a) semua
kata yang terdapat dalam satu bahasa, (b) kekayaan kata yang
dimiliki oleh seseorang pembicara atau penulis, (c) daftar data
yang disusun seperti kamus yang disertai penjelasan secara
singkat dan praktis.
Neuwman & Dawyer (dalam Bintz, 2011:44)
mendefinisikan kosakata sebagai berikut:
METODE LEKAT 8
dikuasai. Semakin baik, kuantitas dan kualitas kosakata yang
dikuasai maka semakin besar pula ketrampilan berbahasanya.
Hal ini berarti dalam kehidupan peran kosakata sangat besar,
karena pendapat seseorang dapat dinyatakan dengan jelas
melalui kosakata.
Berdasarkan pernyataan para ahli di atas, jelaslah
bahwa modal dasar menulis adalah kosakata. Oleh karena itu,
permasalahan kosa kata dalam pembelajaran menulis
sesegera mungkin harus diselesaikan. Masalah ini tentu
penting untuk diteliti karena hasil observasi yang telah
dilakukan di sekolah menunjukan bahwa salah satu cara yang
dapat digunakan untuk merangsang keterampilan siswa dalam
menulis puisi yakni memacu kemampuan kosakata dengan
menggunakan metode Lelang Kata (LeKat).
METODE LEKAT 9
TEORI BELAJAR
Dalam psikologi dan pendidikan, pembelajaran secara
umum didefinisikan sebagai suatu proses yang menyatukan
kognitif, emosional, dan lingkungan pengaruh dan pengalaman
untuk memperoleh, meningkatkan, atau membuat perubahan’s
pengetahuan satu, keterampilan, nilai, dan pandangan dunia
(Illeris, 2000; Ormorod, 1995).
Belajar sebagai suatu proses berfokus pada apa yang
terjadi ketika belajar berlangsung. Penjelasan tentang apa
yang terjadi merupakan teori-teori belajar. Teori belajar adalah
upaya untuk menggambarkan bagaimana orang dan hewan
belajar, sehingga membantu kita memahami proses kompleks
inheren pembelajaran.
Ada tiga kategori utama atau kerangka filosofis
mengenai teori-teori belajar, yaitu: teori belajar behaviorisme,
teori belajar kognitivisme, dan teori belajar konstruktivisme.
Teori belajar behaviorisme hanya berfokus pada aspek objektif
diamati pembelajaran. Teori kognitif melihat melampaui
perilaku untuk menjelaskan pembelajaran berbasis otak. Dan
pandangan konstruktivisme belajar sebagai sebuah proses di
mana pelajar aktif membangun atau membangun ide-ide baru
atau konsep (Illeris, 2000; Ormorod, 1995).
a. Teori behavioristik
Adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage dan
Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
pengalaman. Teori ini lalu berkembang menjadi aliran psikologi
belajar yang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori
dan praktik pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai
aliran behavioristik.
Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang
tampak sebagai hasil belajar. Teori behavioristik dengan model
hubungan stimulus-responnya, mendudukkan orang yang
belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku
tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau
pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat
METODE LEKAT 10
bila diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai
hukuman.
b. Teori kognitivisme
Teori belajar kognitif mulai berkembang pada abad
terakhir sebagai protes terhadap teori perilaku yang yang telah
berkembang sebelumnya. Model kognitif ini memiliki perspektif
bahwa para peserta didik memproses infromasi dan pelajaran
melalui upayanya mengorganisir, menyimpan, dan kemudian
menemukan hubungan antara pengetahuan yang baru dengan
pengetahuan yang telah ada.
Model ini menekankan pada bagaimana informasi
diproses. Peneliti yang mengembangkan teori kognitif ini
adalah Ausubel, Bruner, dan Gagne. Dari ketiga peneliti ini,
masing-masing memiliki penekanan yang berbeda. Ausubel
menekankan pada apsek pengelolaan (organizer) yang
memiliki pengaruh utama terhadap belajar.Bruner bekerja
pada pengelompokkan atau penyediaan bentuk konsep
sebagai suatu jawaban atas bagaimana peserta didik
memperoleh informasi dari lingkungan.
c. Teori konstruktivisme
Kontruksi berarti bersifat membangun, dalam konteks
filsafat pendidikan dapat diartikan Konstruktivisme adalah
suatu upaya membangun tata susunan hidup yang berbudaya
modern. Konstruktivisme merupakan landasan berfikir (filosofi)
pembelajaran konstektual yaitu bahwa pengetahuan dibangun
oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas
melalui konteks yang terbatas dan tidak sekonyong-konyong.
Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta,
konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat.
Manusia harus mengkontruksi pengetahuan itu dan memberi
makna melalui pengalaman nyata. Dengan teori
konstruktivisme siswa dapat berfikir untuk menyelesaikan
masalah, mencari idea dan membuat keputusan. Siswa akan
lebih paham karena mereka terlibat langsung dalam mebina
pengetahuan baru, mereka akan lebih pahamdan mampu
METODE LEKAT 11
mengapliklasikannya dalam semua situasi. Selian itu siswa
terlibat secara langsung dengan aktif, mereka akan ingat lebih
lama semua konsep.
Berdasarkan penjelasan teori belajar di atas, metode
LeKat ini bekerja berdasarkan teori belajar Konstruktivisme.
Karena dalam metode ini siswa diarahkan untuk membangun
sebuah konsep pemikiran menata kata yang sudah dituliskan
menjadi sebuah puisi yang utuh. Metode ini mengarahkan
siswa untuk kreatif dalam menyusun puisi yang indah, tentu
saja dengan menerapkan prinsip menulis puisi berdasarkan
struktur pembangun puisi yaitu struktur batin dan struktur fisik
puisi.
METODE LEKAT 12
KETERAMPILAN MENULIS
Keterampilan menulis merupakan salah satu jenis
keterampilan berbahasa yang harus dikuasai siswa. Banyak
ahli telah mengemukakan pengertian menulis. Menurut
pendapat Saleh Abbas (2006:125), keterampilan menulis
adalah kemampuan mengungkapkan gagasan, pendapat, dan
perasaan kepada pihak lain dengan melalui bahasa tulis.
Ketepatan pengungkapan gagasan harus didukung dengan
ketepatan bahasa yang digunakan, kosakata dan gramatikal
dan penggunaan ejaan. Menurut Ahmad Rofi’uddin dan
Darmiyati Zuhdi (1999: 159), keterampilan menulis merupakan
suatu keterampilan menuangkan pikiran, gagasan, pendapat
tentang sesuatu, tanggapan terhadap suatu pernyataan
keinginan, atau pengungkapan perasaan dengan
menggunakan bahas tulis.
Menurut Henry Guntur Tarigan (2008: 3), keterampilan
menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa yang
produktif dan ekspresif yang dipergunakan untuk
berkomunikasi secara tidak langsung dan tidak secara tatap
muka dengan pihak lain. Sedangkan menurut Byrne (Haryadi
dan Zamzani, 1996: 77), keterampilan menulis karangan atau
mengarang adalah menuangkan buah pikiran ke dalam bahasa
tulis melalui kalimat yang dirangkai secara utuh dan jelas
sehingga dapat dikomunikasikan kepada pembaca dengan
berhasil.
Menurut pendapat Burhan Nurgiyantoro (2001: 273),
menulis adalah aktivitas mengungkapkan gagasan melalui
media bahasa. Menulis merupakan kegiatan produktif dan
ekspresif sehingga penulis harus memiliki kemampuan dalam
menggunakan kosakata, tata tulis,dan struktur bahasa.
Atar Semi (1993: 47), mengartikan keterampilan menulis
sebagai tindakan memindahkan pikiran dan perasaan ke
dalam bahasa tulis dengan menggunakan lambang-lambang.
Senada dengan pendapat tersebut, menurut Harris (Ahmad
Rofi’uddin dan Darmiyati Zuhdi, 1999: 276) keterampilan
menulis diartikan sebagai kemampuan menggunakan bahasa
METODE LEKAT 13
untuk menyatakan ide, pikiran atau perasaan kepada orang
lain dengan menggunaan bahasa tulis. Menulis merupakan
aktivitas pengekpresian ide, gagasan, pikiran atau perasaan ke
dalam lambanglambang kebahasaan. Sedangkan menurut
Suparno dan Mohammad Yunus (2008: 1.3), menulis
merupakan kegiatan menyampaikan pesan (komunikasi)
dengan mengunakan bahasa tulis sebagai media atau alatnya.
Dalam komunikasi tulis setidaknya terdapat empat unsur yang
terlibat yaitu (1) penulis sebagai penyampai pesan, (2) isi
tulisan atau pesan, (3) saluran atau medianya berupa tulisan
dan (4) pembaca sebagai penerima pesan.
Menurut The Liang Gie (2002:3 ), keterampilan menulis
adalah keterampilan dalam pembuatan huruf, angka, nama,
suatu tanda bahasa apapun dengan suatu alat tulis pada suatu
halaman tertentu. Sedangkan mengarang adalah segenap
rangkaian kegiatan seseorang dalam mengungkapkan
gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada
masyarakat pembaca untuk dipahami,
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat
disimpulkan bahwa bahwa keterampilan menulis adalah
keterampilan menuangkan ide, gagasan, perasaan dalam
bentuk bahasa tulis sehingga orang lain yang membaca dapat
memahami isi tulisan tersebut dengan baik.
METODE LEKAT 14
TUJUAN MENULIS
METODE LEKAT 15
PEMBELAJARAN KETERAMPILAN
MENULIS DI SEKOLAH
a. Tahap prafonemik.
Pada tahap ini anak sudah mengenal bentuk dan
ukuran huruf tetapi belum bisa menyusunnya untuk menulis
kata. Anak belum bisa mengetahui prinsip fonetik yakni huruf
mewakili bunyi-bunyi yang membentuk kata.
METODE LEKAT 16
c. Tahap nama huruf
Pada tahap ini, anak sudah bisa menggunakan prinsip
fonetik , dia dapat menggunakan huruf-huruf yang mewakili
bunyi-bunyi yang membentuk suatu kata.
d. Tahap transisi
Tahap ini ditandai dengan penguasaan anak terhadap
tata tulis yang semakin lengkap, dia juga sudah bisa
menggunakan ejaan dan tanda baca dalam tulisan.
METODE LEKAT 17
PENGERTIAN PUISI
Secara etimologi istilah puisi berasal dari bahasa Yunani
“poeima" membuat„ atau “poeisis" pembuatan, dan dalam
bahasa Inggris disebut “poem” atau “poetry”. Puisi diartikan
“membuat “ dan “pembuatan“ karena lewat puisi pada
dasarnya seorang telah menciptakan suatu dunia tersendiri,
yang mungkin berisi pesan atau gambaran suasana-suasana
tertentu, baik fisik maupun batiniah. Iqbal. 2013,
mengungkapkan bahwa puisi adalah gambaran getaran jiwa
penyairnya. Dengan bahasa yang indah penyair mengungkap
apa yang dilihat dan dialami atau dirasakanya. Seperti halnya
likisan yang menggunakan garis dan warna dalam
menggambarkan gagasan pelukisnya. Rumusan pengertian
puisi di atas, sementara ini dapatlah diterima karena dalam
suatu angan-angan, sejalan dengan keindahan penataan
unsur bunyi, penciptaan gagasan, maupun suasana tertentu
sewaktu membaca puisi.
Beberapa defenisi puisi diungkapkan oleh beberapa
pakar penyair sebagai berikut:
1. William Wordsworth mempunyai gagasan bahwa puisi
pernyataan perasaan seseorang yang imajinatif, yaitu
perasaan yang direkakan atau diangankan. Adapun Auden
mengemukakan bahwa puisi itu lebih merupakan
pertanyaan perasaan yang bercampur-baur.
2. Samuel Johnson mengatakan bahwa puisi adalah peluapan
spontan dari perasaan-perasaan yang penuh daya,dia
bercikal bakal dari emosi yang bepadu kembali dalam
kedamaian.
3. Mattew Arnold memberikan keterangan bahwa puisi adalah
bentuk organisasi tertinggi dari kegiatan intelektual
manusia.
4. John Dreyhen mengemukakan bahwa puisi adalah musik
yang tersusun rapi.
5. Relph Waldo mengatakan puisi merupakan upaya abadi
untuk mengespresikan jiwa sesuatu,untuk mengerakkan
METODE LEKAT 18
tubuh yang kasar dan mencari kehidupan dan alasan yang
menyebahkan ada.
6. Samuel Taylor Coleridge mengemukakan puisi itu adalah
kata-kata yang terindah dalam susunan terindah. Penyair
memilih kata-kata yang setepatnya dan disusun secara
sebaik-baiknya, misalnya seimbang, simetris, antara satu
unsur dengan unsur yang lain sangat erat hubungannya.
7. Carlyle mengatakan bahwa puisi merupakan pemikiran
yang bersifat musikal. Penyair menciptakan puisi itu
memikirkan bunyi-bunyi yang merdu seperti musik dalam
puisinya, kata-kata disusun begitu rupa hingga yang
menonjol adalah rangkaian bunyinya yang merdu seperti
musik, yaitu dengan mempergunakan orkestra bunyi.
8. Watts Dunton berpendapat bahwa sebenarnya puisi itu
merupakan pemikiran manusia secara konkret dan artistik
dalam Bahasa emosional serta berirama. Misalnya, dengan
kiasan, dengan citracitra, dan disusun secara artistik
(misalnya selaras, simetris, pemilihan kata-katanya tepat,
dan sebaginya) dan bahasanya penuh perasaan serta
berirama seperti musik (pergantian bunyi kata-katanya
berturut-turut serta teratur)
9. Percy Bysche Shelley mengemukakan bahwa puisi adalah
rekaman detik- detik yang paling indah dalam hidup.
Misalnya saja peristiwaperistiwa yang sangat
mengesankan dan menimbulkan keharuan yang kuat
seperti kebahagiaan, kegembiraan yang memuncak,
percintaan, bahkan kesedihan karena kematian orang yang
sangat dicintai. Semua merupakan detik-detik yang paling
indah untuk direkam.
10.Lascelles Abercrombie mengungkapkan bahwa puisi
adalah ekspresi dari pengalaman imajinatif, yang bernilai
serta berlaku dalam ucapan atau pernyataan yang bersifat
kemasyarakatan yang diutarakan dengan bahasa, yang
mempergunakan setiap rencana yang matang dan
bermanfaat.
11.Lorn Byron berpendapat bahwa puisi adalah lavanya
imajinasi, yang letusannya mencegah adanya gempa bumi.
METODE LEKAT 19
12.H. B. Jassin mengatakan bahwa puisi ialah pengucapan
dengan perasaan.
13.Emily Dickenson mengungkapkan bahwa kalau aku
membaca sesuatu dan dia membuat tubuhku begitu sejuk
sehingga tidak ada api yang dapat memanaskanku, maka
aku tahu bahwa itu adalah puisi.
14.Puisi merupakan hasil ungkapan perasaan, pikiran, isi hati,
pengalaman, harapan, cita-cita, impian bahkan angan-
angan yang dituangkan secara indah dan bermakna.
(Rasyid, 2012).
METODE LEKAT 20
UNSUR-UNSUR PUISI
Unsur-unsur puisi meliputi struktur fisik dan struktur batin
puisi.
a. Stuktur fisik puisi
Struktur fisik puisi terdiri dari:
1) Perwajahan puisi (tipografi), yaitu bentuk puisi seperti
halaman yang tidak dipenuhi kata-kata, tepi kanan-kiri,
pengaturan barisnya, hingga baris puisi yang tidak
selalu dimulai dengan huruf kapital dan di akhiri dengan
tanda titik. Hal-hal tersebut sangat menentukan
pemaknaan terhadap puisi.
2) Diksi, yaitu pemilihan kata-kata yang dilakukan oleh
penyair dalam puisinya. Karena puisi adalah bentuk
karya sastra yang sedikit kata-kata dapat
mengungkapkan banyak hal, maka kata-katanya harus
dipilih secermat mungkin. Pemilihan kata-kata dalam
puisi erat kaitannya dengan makna, keselarasan bunyi,
dan urutan kata.
3) Imaji, yaitu kata atau susunan kata-kata yang dapat
mengungkapkan pengalaman indrawi, seperti
penglihatan, pendengaran, dan perasaan. Imaji dapat
dibagi menjadi tiga, yaitu imaji suara (auditif), imaji
penglihatan (visual), dan imaji raba atau sentuh (imaji
taktil). Imaji dapat mengakibatkan pembaca seakan-
akan melihat, medengar, dan merasakan seperti apa
yang dialami penyair.
4) Kata konkret, yaitu kata yang dapat ditangkap dengan
indera yang memungkinkan munculnya imaji. Kata-kata
ini berhubungan dengan kiasan atau lambang.
Misalnya kata konkret “salju: melambangkan kebekuan
cinta, kehampaan hidup, dll., sedangkan kata kongkret
“rawa-rawa” dapat melambangkan tempat kotor, tempat
hidup, bumi, kehidupan, dan lain-lain.
5) Gaya bahasa, yaitu penggunaan bahasa yang dapat
menghidupkan/ meningkatkan efek dan menimbulkan
konotasi tertentu. Bahasa figuratif menyebabkan puisi
METODE LEKAT 21
menjadi prismatis, artinya memancarkan banyak
makna atau kaya akan makna. Gaya bahasa disebut
juga majas. Adapaun macamamcam majas antara lain
metafora, simile, personifikasi, litotes, ironi, sinekdoke,
eufemisme, repetisi, anafora, pleonasme, antitesis,
alusio, klimaks, antiklimaks, satire, pars pro toto, totem
pro parte, hingga paradoks.
6) Rima/Irama adalah persamaan bunyi pada puisi, baik di
awal, tengah, dan akhir baris puisi. Rima mencakup:
a) Onomatope tiruan terhadap bunyi, misal /ng/
yangmemberikan efek magis pada puisi Sutadji
C.B.);
b) Bentuk intern pola bunyi (aliterasi, asonansi,
persamaan akhir, persamaan awal, sajak
berselang, sajak berparuh, sajak penuh, repetisi
bunyi [kata], dan sebagainya; dan
c) Pengulangan kata/ungkapan. Ritma merupakan
tinggi rendah, panjang pendek, keras lemahnya
bunyi. Rima sangat menonjol dalam pembacaan
puisi.
METODE LEKAT 22
kata, rima, gaya bahasa, dan bentuk puisi saja, tetapi
lebih banyak bergantung pada wawasan, pengetahuan,
pengalaman, dan kepribadian yang terbentuk oleh latar
belakang sosiologis dan psikologisnya.
3) Nada (tone), yaitu sikap penyair terhadap pembacanya.
Nada juga berhubungan dengan tema dan rasa.
Penyair dapat menyampaikan tema dengan nada
menggurui, mendikte, bekerja sama dengan pembaca
untuk memecahkan masalah, menyerahkan masalah
begitu saja kepada pembaca, dengan nada sombong,
menganggap bodoh dan rendah pembaca, dan lainlain.
4) Amanat/tujuan/maksud (intention); yaitu pesan yang
ingin disampaikan penyair kepada pembaca.
METODE LEKAT 23
JENIS-JENIS PUISI
Menurut zamannya, puisi dibedakan atas puisi lama dan
puisi baru.
a. Puisi lama
Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan.
Aturan- aturan itu antara lain:
1) Jumlah kata dalam 1 baris
2) Jumlah baris dalam 1 bait
3) Persajakan (rima)
4) Banyak suku kata tiap baris
5) Irama
Ciri-ciri puisi lama:
1) Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama
pengarangnya.
2) Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan
sastra lisan.
3) Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris
tiap bait, jumlah suku kata maupun rima.
Jenis-jenis puisi lama:
1) Mantra, adalah ucapan-ucapan yang dianggap memiliki
kekuatan gaib.
Contoh
Assalamu’alaikum putri satulung besar
Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu
2) Pantun, adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b,
tiap bait 4 baris, tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2
baris awal sebagai sampiran, 2 baris berikutnya
sebagai isi. Pembagian pantun menurut isinya terdiri
dari pantun anak, muda-mudi, agama/nasihat, teka-
teki, jenaka.
Contoh:
Kalau ada jarum patah
METODE LEKAT 24
Jangan dimasukkan ke dalam peti
Kalau ada kataku yang salah
Jangan dimasukkan ke dalam hati
3) Karmina, adalah pantun kilat seperti pantun tetapi
pendek.
Contoh:
Dahulu parang sekarang besi (a)
Dahulu sayang sekarang benci (a)
4) Seloka, adalah pantun berkait.
Contoh:
Lurus jalan ke Payakumbuh,
Kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati tak kan rusuh,
Ibu mati bapak berjalan
5) Gurindam, adalah puisi yang berdirikan tiap bait 2 baris,
bersajak a-a-a-a, berisi nasihat.
Contoh:
Kurang pikir kurang siasat (a)
Tentu dirimu akan tersesat (a)
Barangsiapa tinggalkan sembahyang (b)
Bagai rumah tiada bertiang (b)
Jika suami tiada berhati lurus (c)
Istri pun kelak menjadi kurus (c)
6) Syair, adalah puisi yang bersumber dari Arab dengan
ciri tiap bait 4 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat atau
cerita.
Contoh:
Pada zaman dahulu kala (a)
Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)
7) Talibun, adalah pantun genap yang tiap bait terdiri dari
6, 8, ataupun 10 baris.
Contoh:
anak pergi ke pekan
Yu beli belanak pun beli sampiran
Ikan panjang beli dahulu
METODE LEKAT 25
Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanak pun cari isi Induk semang cari dahulu
b. Puisi baru
Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama baik
dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima.
Ciri-ciri puisi baru:
1) Bentuknya rapi, simetris;
2) Mempunyai persajakan akhir (yang teratur);
3) Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair
meskipun ada pola yang lain;
4) Sebagian besar puisi empat seuntai;
5) Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra (kesatuan
sintaksis); dan
6) Tiap gatranya terdiri atas dua kata (sebagian besar) : 4-
5 suku kata.
Menurut isinya, jenis puisi baru dibedakan atas:
1) Balada, adalah puisi berisi kisah/cerita. Balada jenis ini
terdiri dari 3 (tiga) bait, masing-masing dengan 8
(delapan) larik dengan skema rima a-b-a-bb-c-c-b.
Kemudian skema rima berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-
c.
Larik terakhir dalam bait pertama digunakan sebagai
refren dalam bait-bait berikutnya. Contoh: Puisi karya
Sapardi Djoko Damono yang berjudul “Balada Matinya
Seorang Pemberontak”.
2) Himne, adalah puisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau
pahlawan. Ciricirinya adalah lagu pujian untuk
menghormati seorang dewa, Tuhan, seorang
pahlawan, tanah air, atau almamater (Pemandu di
Dunia Sastra). Sekarang ini, pengertian himne menjadi
berkembang. Himne diartikan sebagai puisi yang
dinyanyikan, berisi pujian terhadap sesuatu yang
dihormati (guru, pahlawan, dewa, Tuhan) yang
bernapaskan ketuhanan.
Contoh:
Mengagungkan nama-Mu dengan cara sendiri
Menggeliat derita pada lekuk dan liku
METODE LEKAT 26
bawah sayatan khianat dan dusta.
Dengan hikmat selalu kupandang patung-Mu
menitikkan darah dari tangan dan kaki
dari mahkota duri dan membulan paku
Yang dikarati oleh dosa manusia.
Tanpa luka-luka yang lebar terbuka
dunia kehilangan sumber kasih
Besarlah mereka yang dalam nestapa
mengenal-Mu tersalib di datam hati.
(Saini S.K)
3) Ode, adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa.
Nada dan gayanya sangat resmi (metrumnya ketat),
bernada anggun, membahas sesuatu yang mulia,
bersifat menyanjung baik terhadap pribadi tertentu atau
peristiwa umum.
Contoh:
Generasi Sekarang
Di atas puncak gunung fantasi
Berdiri aku, dan dari sana
Mandang ke bawah, ke tempat berjuang
Generasi sekarang di panjang masa
Menciptakan kemegahan baru
Pantun keindahan Indonesia
Yang jadi kenang-kenangan
Pada zaman dalam dunia
(Asmara Hadi)
4) Epigram, adalah puisi yang berisi tuntunan/ajaran
hidup. Epigram berasal dari bahasa Yunani epigramma
yang berarti unsur pengajaran; didaktik; nasihat
membawa ke arah kebenaran untuk dijadikan
pedoman, ikhtibar; ada teladan.
Contoh:
Hari ini tak ada tempat berdiri
Sikap lamban berarti mati
Siapa yang bergerak, merekalah yang di depan Yang
menunggu sejenak sekalipun pasti tergilas. (Iqbal)
METODE LEKAT 27
5) Romansa, adalah puisi yang berisi luapan perasaan
cinta kasih. Berasal dari bahasa Perancis Romantique
yang berarti keindahan perasaan; persoalan kasih
sayang, rindu dendam, serta kasih mesra.
6) Elegi, adalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan.
Berisi sajak atau lagu yang mengungkapkan rasa duka
atau keluh kesah karena sedih atau rindu, terutama
karena kematian/kepergian seseorang.
Contoh:
Senja di pelabuhan kecil
Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut
Gerimis mempercepat kelam Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak
Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap
(Chairil Anwar)
7) Satire, adalah puisi yang berisi sindiran/kritik. Berasal
dari bahasa Latin Satura yang berarti sindiran;
kecaman tajam terhadap sesuatu fenomena; tidak puas
hati satu golongan (ke atas pemimpin yang pura-pura,
rasuah, zalim, dsb.).
Contoh:
Aku bertanya
tetapi pertanyaan-pertanyaanku
membentur jidat penyair-penyair salon,
yang bersajak tentang anggur dan rembulan,
sementara ketidakadilan terjadi
di sampingnya,
dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan,
termangu-mangu dl kaki dewi kesenian. (WS Rendra)
METODE LEKAT 28
Sedangkan macam-macam puisi baru dilihat dari
bentuknya antara lain:
1) Distikon, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas dua
baris (puisi dua seuntai).
Contoh:
Berkali kita gagal
Ulangi lagi dan cari akal
Berkali-kali kita jatuh
Kembali berdiri jangan mengeluh
(Or. Mandank)
2) Terzina, puisi yang tiap baitnya terdiri atas tiga baris
(puisi tiga seuntai).
Dalam ribaan bahagia datang
Tersenyum bagai kencana
Mengharum bagai cendana
Dalam bah’gia cinta tiba melayang
Bersinar bagai matahari
Mewarna bagaikan sari
(Sanusi Pane)
3) Kuatrain, puisi yang tiap baitnya terdiri atas empat baris
(puisi empat seuntai).
Contoh :
Mendatang-datang jua
Kenangan masa lampau
Menghilang muncul jua
Yang dulu sinau silau
Membayang rupa jua
Adi kanda lama lalu
Membuat hati jua Layu lipu rindu-sendu
(A.M. Daeng Myala)
4) Kuint, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas lima
baris (puisi lima seuntai).
Conroh:
Hanya Kepada Tuan
Satu-satu perasaan
Hanya dapat saya katakan
METODE LEKAT 29
Kepada tuan
Yang pernah merasakan
Satu-satu kegelisahan
Yang saya serahkan
Hanya dapat saya kisahkan
Kepada tuan
Yang pernah diresah gelisahkan
Satu-satu kenyataan
Yang bisa dirasakan
Hanya dapat saya nyatakan
Kepada tuan Yang enggan menerima kenyataan
(Or. Mandank)
5) Sekte, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas enam
baris (puisi enam seuntai).
Contoh:
Merindu bagia
Jika hari’lah tengah malam
Angin berhenti dari bernapas
Sukma jiwaku rasa tenggelam
Dalam laut tidak terwatas
Menangis hati diiris sedih
(Ipih)
6) Septime, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas tujuh
baris (tujuh seuntai).
Contoh:
Indonesia tumpah darahku
Duduk di pantai tanah yang permai
Tempat gelombang pecah berderai
Berbuih putih di pasir terderai
Tampaklah pulau di lautan hijau
Gunung gemunung bagus rupanya
Ditimpah air mulia tampaknya
Tumpah darahku Indonesia namanya
(Mohammad Yamin)
7) Oktaf/Stanza, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri atas
delapan baris (double kutrain atau puisi delapan
seuntai).
METODE LEKAT 30
Contoh:
Awan- awan datang melayang perlahan
Serasa bermimpi, serasa berangan
Bertambah lama, lupa di diri
Bertambah halus akhirnya seri
Dan bentuk menjadi hilang
Dalam langit biru gemilang
Demikian jiwaku lenyap sekarang
Dalam kehidupan teguh tenang
(Sanusi Pane)
8) Soneta, adalah puisi yang terdiri atas empat belas baris
yang terbagi menjadi dua, dua bait pertama masing-
masing empat baris dan dua bait kedua masing-masing
tiga baris. Soneta berasal dari kata sonneto (Bahasa
Italia) perubahan dari kata sono yang berarti suara. Jadi
soneta adalah puisi yang bersuara. Di Indonesia, soneta
masuk dari negeri Belanda diperkenalkan oleh
Muhammad Yamin dan Roestam Effendi, karena itulah
mereka berdualah yang dianggap sebagai
”Pelopor/Bapak Soneta Indonesia”. Bentuk soneta
Indonesia tidak lagi tunduk pada syarat-syarat soneta
Italia atau Inggris, tetapi lebih mempunyai kebebasan
dalam segi isi maupun rimanya. Yang menjadi pegangan
adalah jumlah barisnya (empat belas baris).
Contoh:
Gembala Perasaan siapa ta ‘kan nyala ( a )
Melihat anak berelagu dendang ( b )
Seorang saja di tengah padang ( b )
Tiada berbaju buka kepala ( a )
Beginilah nasib anak gembala ( a )
Berteduh di bawah kayu nan rindang ( b )
Semenjak pagi meninggalkan kandang ( b )
Pulang ke rumah di senja kala ( a )
Jauh sedikit sesayup sampai ( a )
Terdengar olehku bunyi serunai ( a )
Melagukan alam nan molek permai ( a )
Wahai gembala di segara hijau ( c )
METODE LEKAT 31
Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau ( c )
Maulah aku menurutkan dikau ( c )
(Muhammad Yamin)
9) Puisi kontemporer
Kata kontemporer secara umum bermakna masa
kini sesuai dengan perkembangan zaman atau selalu
menyesuaikan dengan perkembangan keadaan zaman.
Selain itu, puisi kontemporer dapat diartikan sebagai
puisi yang lahir dalam kurun waktu terakhir. Puisi
kontemporer berusaha lari dari ikatan konvensional puisi
itu sendiri. Puisi kontemporer seringkali memakai kata-
kata yang kurang memperhatikan santun bahasa,
memakai kata-kata yang makin kasar, ejekan, dan lain-
lain. Pemakaian kata-kata simbolik atau lambang intuisi,
gaya bahasa, irama, dan sebagainya dianggapnya tidak
begitu penting lagi.
Kata kontemporer secara umum bermakna masa
kini sesuai dengan perkembangan zaman atau selalu
menyesuaikan dengan perkembangan keadaan zaman.
Selain itu, puisi kontemporer dapat diartikan sebagai
puisi yang lahir dalam kurun waktu terakhir. Puisi
kontemporer berusaha lari dari ikatan konvensional puisi
itu sendiri. Puisi kontemporer seringkali memakai kata-
kata yang kurang memperhatikan santun bahasa,
memakai kata-kata yang makin kasar, ejekan, dan lain-
lain. Pemakaian kata-kata simbolik atau lambang intuisi,
gaya bahasa, irama, dan sebagainya dianggapnya tidak
begitu penting lagi.
Tokoh-tokoh puisi kontemporer di Indonesia saat
ini, yaitu sebagai berikut:
a) Sutardji Calzoum Bachri dengan
b) tiga kumpulan puisinya O, Amuk, dan O Amuk
Kapak Ibrahim Sattah dengan kumpulan puisinya
Hai Ti
c) Hamid Jabbar dengan kumpulan puisinya Wajah
Kita
METODE LEKAT 32
Puisi kontemporer dibedakan menjadi 3 yaitu :
a) Puisi mantra adalah puisi yang mengambil sifat-sifat
mantra. Sutardji Calzoum Bachri adalah orang yang
pertama memperkenalkan puisi mantra dalam puisi
kontemporer.
Ciri-ciri mantra adalah:
(1) Mantra bukanlah sesuatu yang dihadirkan untuk
dipahami melainkan sesuatu yang disajikan
untuk menimbulkan akibat tertentu;
(2) Mantra berfungsi sebagai penghubung manusia
dengan dunia mister;
(3) Mantra mengutamakan efek atau akibat berupa
kemanjuran dan kemanjuran itu terletak pada
perintah;
Contoh:
Shang Hai
ping di atas pong
pong
di atas ping
ping ping bilang pong
pong pong bilang ping
mau pong? bilang ping
mau mau bilang pong
mau ping? bilang pong
mau mau bilang ping
ya pong ya ping
ya ping ya pong
tak ya pong
tak ya ping
ya tak ping
ya tak pong
sembilu jarakMu merancap nyaring
(Sutardji Calzoum Bachri)
(4) Mengutamakan unsur kelakar; pengarang
memanfaatkan semua unsur puisi berupa bunyi,
rima, irama, pilihan kata dan tipografi untuk
METODE LEKAT 33
mencapai efek kelakar tanpa ada maksud lain
yang disembunyikan (tersirat).
Contoh:
Sajak Sikat Gigi
Seseorang lupa menggosok giginya sebelum
tidur
Di dalam tidur ia bermimpi
Ada sikat gigi menggosok-gosok mulutnya
supaya terbuka
Ketika ia bangun pagi hari
Sikat giginya tinggal sepotong
Sepotong yang hilang itu agaknya
Tersesat di dalam mimpinya dan tak bisa
kembali
Dan ia berpendapat bahwa, kejadian itu terlalu
berlebih-lebihan
(Yudhistira Ardi Nugraha)
b) Puisi mbeling adalah bentuk puisi yang tidak
mengikuti aturan. Aturan puisi yang dimaksud ialah
ketentuan-ketentuan yang umum berlaku dalam
puisi. Puisi ini muncul pertama kali dalam majalah
Aktuil yang menyediakan lembar khusus untuk
menampung sajak, dan oleh pengasuhnya yaitu
Remy Silado, lembar tersebut diberi nama "Puisi
Mbeling". Kata-kata dalam puisi mbeling tidak perlu
dipilih-pilih lagi. Dasar puisi mbeling adalah main-
main. Ciri-ciri puisi mbeling adalah:
(1) Menyampaikan kritik sosial terutama terhadap
sistem perekonomian dan pemerintahan.
(2) Menyampaikan ejekan kepada para penyair
yang bersikap sungguhsungguh terhadap puisi.
Dalam hal ini, Taufik Ismail menyebut puisi
mbeling dengan puisi yang mengkritik puisi.
c) Puisi konkret adalah puisi yang disusun dengan
mengutamakan bentuk grafis berupa tata wajah
hingga menyerupai gambar tertentu. Puisi seperti ini
tidak sepenuhnya menggunakan bahasa sebagai
METODE LEKAT 34
media. Di dalam puisi konkret pada umumnya
terdapat lambang-lambang yang diwujudkan
dengan benda dan/atau gambar-gambar sebagai
ungkapan ekspresi penyairnya.
Contoh:
Doktorandus Tikus I
selusin toga
me
nga
nga
seratus tikus berkampus
diatasnya
dosen dijerat
profesor diracun
kucing
kawin
dan bunting
dengan predikat
sangat memuaskan
(F.Rahardi dalam Soempah)
METODE LEKAT 35
puisi yang pekat dan penuh perenungan
(kontemplatif).
PENGEMBANGAN MODEL
PEMBELAJARAN
Menurut Oliva (1992:413), “models of teaching are
strategies based on theories (and often the research) of
educators, psychologist, philosophers, and others who
question how individual learn” Hal ini berarti setiap model
mengajar atau pembelajaran harus mengandung suatu
rasional yang didasarkan pada teori, berisi serangkaian
langkah strategi yang dilakukan guru maupun siswa, didukung
dengan sistem penunjang atau fasilitas pembelajaran, dan
metode untuk mengevaluasi kemajuan belajar siswa.
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau
suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran
dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat
pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film,
computer, kurikulum dan sebagainya (Joyce, 1992).
Selanjutnya Joyce menyatakan bahwa setiap model
pembelajaran mengarah kepada desain pembelajaran untuk
membantu peserta didik sedemikian rupa sehingga tujuan
pembelajaran tercapai.
Soekamto dkk. dalam Nurulwati (2000) mengemukakan
maksud dari model pembelajaran adalah “kerangka
konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai
tujuan tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para
perancang pembelajaran dan para pengajar dalam
METODE LEKAT 36
merancanakan aktivitas belajar mengajar”. Hal ini sejalan
dengan apa yang dikemukakan oleh Eggen dan Kauchak
bahwa model pembelajaran memberikan kerangka dan arah
bagi guru untuk mengajar.
Joyce & Weil (1992) berpendapat bahwa model
pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat
digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana
pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan
pembelajaran dan membimbing pembelajaran dikelas atau
yang lain. Model pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan,
artinya para guru boleh memilih model pembelajaran yang
sesuai dan efesien untuk mencapai tujuan pendidikan.
Berbagai definisi yang menjelaskan mengenai model
pembelajaran, antara lain:
a. Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk
pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang
disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model
pembelajaran merupakan bingkai dari penerapan suatu
pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.
b. Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual
yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai
tujuan belajar (Burden & Byrd, 1999).
c. Model pembelajaran adalah rancangan yang dibuat oleh
guru untuk membantu seseorang mempelajari suatu
kemampuan atau nilai-nilai baru dalam suatu proses yang
sistematis melalui tahap rencana, pelaksanaan dan
evaluasi dalam konteks kegiatan belajar mengajar. (Knirk
& Gustafon, 2005).
d. Model pembelajaran adalah suatu pegangan praktis dalam
pengelolaan pengajaran di kelas. Model itu mencakup
semua komponen pokok yang harus dipertimbangkan dan
diatur oleh guru (Winkell, 1991).
METODE LEKAT 37
e. Model pembelajaran dapat diartikan sebagai kerangka
konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis
dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk
mencapai tujuan belajar tertentu dan fungsi sebagai
pedoman bagi perancang pengajaran dan para guru dalam
merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar
mengajar. (Udin Winataputra, 1994).
f. Model pembelajaran adalah sekumpulan strategi mengajar
yang digunakan guru agar siswa saling membantu dalam
mempelajari sesuatu (Edgen &Kauchak, 1993:319).
g. Model pembelajaran merupakan bingkai dari penerapan
suatu pendekatan, metode dan teknik pembelajaran. (Dedi
Supriawan & A., Benyamin S, 1990).
h. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu
pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
merencanakan pembelajaran di kelas atau tutorial untuk
menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk
di dalamnya buku-buku, film, computer, kurikulum, dll
(Joyce & Weil, 1992). Selanjutnya Joyce & Weil menyatakan
bahwa setiap model pembelajaran mengarahkan guru
dalam mendesain pembelajaran untuk membantu peserta
didik sedemikian rupa sehingga tujuan pembelajaran
tercapai.
i. Model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas
daripada strategi, metode atau prosedur
pembelajaran.istilah model pembelajaran mempunyai
empat cirri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi/metode
pembelajaran, yakni : (1) rasional teoretis, logis yang
disusun oleh guru, (2) tujuan pembelajaran yang akan
dicapai, (3) langkah-langkah mengajar yang diperlukan
dengan menerapkan model yang baik agar pembelajaran
dapat dilaksanakan secara optimal, (4) lingkungan belajar
yang diperlukan agar tujuan pembelajaran dapat dicapai.
METODE LEKAT 38
j. Model pembelajaran mengarah pada suatu pendekatan
pembelajaran tertentu termasuk tujuannya, sintaksisnya,
lingkungannya, dan system pengelolaannya. Selain itu
dijelaskan pula bahwa model pembelajaran merupakan
langkah yang digunakan dan mekanisme untuk kegiatan
pembelajaran juga sebagai acuan pelaku pendidikan agar
tercapai tujuan yang ingin dicapai.
METODE LEKAT 39
pembelajaran. Dalam pengembangan model pembelajaran,
Sukmadinata (2004) mengemukakan mengenai dasar
pemilihan pembelajaran (pendekatan, model ataupun
prosedur dan metode pembelajaran) yaitu: tujuan
pembelajaran, karakteristik mata pelajaran, kemampuan
siswa dan guru.
Pengembangan model pembelajaran untuk
meningkatkan kemampuan membaca siswa didasarkan pada
pembelajaran sebagai sistem, yang mempertimbangkan
komponen raw input (Siswa sebagai pelajar orang dewasa dan
guru yang memiliki pengalaman mengajar), enviiromental
input (tuntutan lingkungan masyarakat dan perkembangan
ipteks terhadap guru dan siswa), instrumental input (kebijakan
pendidikan guru), kemudian merancang/desain dan
implementasi proses pembelajaran (process), sehingga
menghasilkan kemampuan reflektif (output).
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah
membawa pengaruh terhadap penggunaan alat-alat bantu
mengajar di sekolah-sekolah dan lembaga-lembaga
pendidikan lainnya. Mungkin saja, bagi sekolah-sekolah yang
sudah maju dan mampu, telah menggunakan alat-alat
tersebut sebagai alat bantu mengajar, sehingga pembelajaran
menjadi lebih efektif dan efisien.
Seiring dengan kemajuan teknologi, perkembangan
pendidikan di sekolahan semakin lama semakin mengalami
perubahan dan mendorong berbagai usaha perubahan. Proses
pendidikan di sekolah-sekolah telah menunjukkan
perkembangan pesat pada bidang kurikulum, metodologi
pembelajaran, peralatan dan penilaian. Selain itu, juga terjadi
perubahan pada bidang administrasi pendidikan, organisasi,
personil (SDM), dan supervisi pendidikan. Secara keseluruhan
dapat dikatakan bahwa perubahan yang terjadi merupakan
METODE LEKAT 40
pembaharuan dalam sistem pendidikan yang menyangkut
semua aspek atau komponen yang ada.
Sekarang ini proses pembelajaran di sekolah mulai
disesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi,
sehingga telah terjadi perubahan dan pergesaran paradigma
pendidikan. Misalnya saja, perkembangan pesat dibidang
teknologi internet, dapat mempercepat aliran ilmu
pengetahuan yang dapat menembus batas-batas dimensi
ruang, birokrasi, kemapanan, dan waktu. Dapat dikatakan
bahwa program-program internet bukan hanya data dan
informasi yang dapat di transmisikan dengan kecepatan tinggi,
tetapi ilmu pengetahuan dapat diakses secara cepat oleh
penggunanya. Maka kemampuan, kecepatan dan kesempatan
untuk mengakumulasi, mengolah, menganalisis, mensintesa
data menjadi informasi yang kemudian menjadi ilmu
pengetahuan yang bermanfaat, sangatlah penting artinya
dalam dunia informasi saat ini. Tentu saja, kondisi ini
berpengaruh pada kebiasaan dan budaya pendidikan yang
dikelola dan dilakukan selama ini.
Kemajuan dan peranan teknologi sudah sedemikian
menonjol, sehingga penggunaan alat-alat, perlengkapan
pendidikan, media pendidikan dan pengajaran di sekolah-
sekolah mulai disesuaikan dengan kemajuan. Penggunaan
alat-alat bantu mengajar, alat-alat bantu peraga pendidikan,
audio, visual, dan audio-visual serta perlengkapan sekolah
serta perlengkapan peralatan kerja lainnya, mulai disesuaikan
dengan perkembangan tersebut. Maka yang perlu
diperhatikan adalah semua peralatantan dan perlengkapan
sekolah harus disesuaikan dengan tuntutan kurikulum,
metode, materi, dan tingkat kemampuan pembelajar (siswa)
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Ada beberapa aspek
yang menonjol, dalam proses pembelajaran, yaitu metode
pengajaran, media pembelajaran, dan penilaian. Oleh karena
METODE LEKAT 41
itu, para pengajar (guru dan dosen) dapat menerapkan aspek-
aspek pembelajaran tersebut.
Perkembangan teknologi eloktronik dan informasi telah
mempengaruhi penggunaan berbagai jenis media, sebagai
alat bantu dalam proses pembelajaran di kelas tuntutannya,
para pengajar harus mampu menggunakan alat-alat atau
perlengkapan tersebut secara efektif dan efisien. Tetapi di sisi
lain, pengajar juga diisyaratkan untuk menggunakan alat-alat
yang murah, efisien, dan mampu dimiliki sekolah baik yang
dibuat oleh pengajar sendiri, maupun alat-alat komvensional
yang sudah ada dan tidak menolak kemungkinan
menggunakan alat-alat yang sesuai dengan tuntutan
perkembangan kemajuan teknologi.
Pengajar mulai berusaha membiasakan diri untuk
menggunakan peralatan-peralatan, seperti LCD, Video Audio,
Komputer (Laptop), Tab, dan internet dalam pembelajaran di
kelas, dengan berbagai program pembelajaran yang dapat
dikembangkan. Untuk sekolah-sekolah yang sudah maju,
seharusnya sudah berusaha untuk melakukan berbagai upaya
perbaikan pada alat-alat dan perlengkapan pendidikan yang
digunakan. Demikian pula kesedian pengajar untuk
menyesuaikan dan menggunakan alat-alat pendidikan
konpensional yang sudah ada dengan tidak menolak
menggunakan alat-alat yang sesuai dengan kemajuan
teknologi modern. Sekolah-sekolah yang mampu, mungkin
saja telah memiliki peralatan pendidikan yang memadai dan
telah menggunakan jenis media yang disesuaikan dengan
tuntutan perkembangan semua mata pelajaran, seperti
menggunakan hardware dan software pembelajaran. Di
Indonesia telah dicobakan penggunaan radio dan televisi
edukasi (TvE). Sekarang ini mulai dikembangkan pembelajaran
berbasis e-learning. Maka bagi sekolah-sekolah jarak jauh atau
pembelajaran jarak jauh, tentu saja memerlukan
METODE LEKAT 42
perlengkapan pendidikan yang baik dan disesuaikan dengan
perkembangan alat-alat yang digunakan dalam proses
pembelajaran dan pendidikan.
METODE LEKAT 43
METODE LeKat
(Lelang Kata)
LEKAT atau lelang kata yang dimaksud dalam penelitian
ini, diterapkan dalam pembelajaran puisi dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
1) Guru menentukan tema puisi yang akan ditulis di
papan tulis.
2) Setiap siswa secara berurutan/bergantian
menyebutkan satu kata yang berkaitan dengan tema
(inilah yang disebut lelang kata)
3) Setiap kata yang disebutkan mewakili satu baris
dalam puisi.
4) Guru dan siswa membagi kata-kata tersebut menjadi
perwakilan dari tiap bait.
5) Siswa menjadikan satu kata tiap baris tersebut
sebagai kata kunci untuk dilanjutkan menjadi puisi
yang lengkap dan indah.
Sebagai contoh ketika guru menyebut satu tema
puisi yaitu “Aku dan Sahabatku”. selanjutnya tiap siswa
diminta untuk menyebutkan satu kata yang berkaitan
dengan tema tersebut, maka muncullah beberapa kata
yang dituliskan di papan tulis seperti : baik, pandai, setia,
canda, sedih, bahagia, rasa, belajar, kenangan, jauh,
dekat, kawan, lama, baru, rindu, malas, persahabatan,
kebersamaan, suka, kekocakan
Berdasarkan kata-kata tersebut maka dapat
tersusun bait-bait puisi seperti berikut.
METODE LEKAT 44
Sahabatku yang Kocak
Karya: Rustam E Rasyid
METODE LEKAT 45
HASIL UJI COBA METODE LeKat
Cinta Pertamaku
Karya: Agustina Tyna
METODE LEKAT 47
Sinar Cinta
Karya : Yusriani
Ayah...
Ibu...
Kalian adalah mutiara dalam hidupku
Yang selalu bersinar penuh cinta dan kasih sayang
Ibu...
Serangkaian kata tak dapat menggambarkan dirimu
Kau terlalu indah untuk diibaratkan dengan bunga
Perjuanganmu terlalu keras untuk kusesali dengan air mata
Kebijakanmu tak akan bisa kubalas meski dengan ribuan
prestasi
Ayah...
Kau tak kenal siang atau malam untuk menghidupiku
Tidurpun tak pernah kau nikmati demi kebahagiaanku
Kau seakan buta akan lelah demi kenyamananku
Usia tak kau pedulikan untuk kesuksesanku
Rindu,
Satu kata yang ada di benakku saat ini
Anakmu ini terperangkap dalam ruang rindu dan penyesalan
Kalian yang telah pergi tanpa menunggu hasil kerja kerasmu
ini sukses
Kalian yang telah jauh tanpa menungguku membalas
pengorbananmu
Terimakasih...
Terimakasih untuk setiap cinta untukku
Terimakasih untuk setiap luka yang kau dapat karenaku
Maaf, karena aku tak pernah mengutarakannya saat kita
masih berada di alam yang sama
METODE LEKAT 48
Aku Mencintaimu
Karya: Ina Sutrisno
METODE LEKAT 49
Mutiara Hidupku
Karya : Nurul Soleha
(Ibu),
kau adalah (mutiara) dalam hidupku
tanpa (lelah) kau memberikanku nasehat
di (usiamu) sekarang ini aku ingin
selalu membuatmu tersenyum
(Ayah),
kau adalah pahlawan yang selalu ada
kau selalu bekerja (keras) untuk
memenuhi kebutuhanku tanpa kenal (lelah)
(bijak) itulah sifat yang kau miliki
(Ayah,Ibu)
aku (mencintai) kalian
senyummu yang begitu (indah)
(siang),aku ingin bersama kalian
malam,aku ingin (tidur) di dekat kalian
tapi itu tidak mungkin
aku yang (pergi) (jauh) untuk mencari ilmu
susah untuk terus bersama kalian
Ayah,Ibu
(Anakmu) disini sangat (merindukan) kalian
(kata-kata) ini mewakili ungkapan isi hatiku
METODE LEKAT 50
Cinta Menyatukan Kita
Karya: Ainun Rezki
METODE LEKAT 51
Mutiara Lautan
Karya: Mulyana
METODE LEKAT 52
Ayah.....
Ibu........
Engkau bagaikan mutiara didalam hidupku
Rasa cintamu kepadaku tak tersaingi
Ayah...... Ibu.......
Tolong jangan pernah pergi jauh dariku
Jika kamu ingin anakmu bahagia,maka tetaplah disini
Mungkin anakmu ini yang akan merasakan rindu yang luar
biasa jika kalian pergi jauh
Ayah...... Ibu...
Terima kasih atas kasih sayang yang kau berikan
Aku mencintaimu........Dan itu akan selalu
METODE LEKAT 53
Malaikat Penjaga
Karya: Suci Lestari
METODE LEKAT 54
engkau rela mengabaikan tidur siangmu
untuk menjamin makananku esok lebih enak dari hari ini
dengan usiamu yang tak mudah lagi
METODE LEKAT 55
Takkan Ternilai
Karya: Nurlely
METODE LEKAT 56
Ayahku tersayang
Ibuku tersayang
Kalian bagai mutiara dalam hidupku
Aku cinta kalian
METODE LEKAT 57
Tak Ada Yang Lebih Indah
Karya: Nurhalisa Hamka
METODE LEKAT 58
Ayah, kau adalah pahlawanku
Ibu, kau adalah malaikatku
Yang menjagaku bagai mutiara yang sangat berharga
Dengan penuh cinta dan kasih sayang mu
Ayah....ibu....
Kata-kata cinta dan sayangmu, selalu menjadi ucapan
selamat pagi untukku
Senyuman indahmu, selalu menyabut kepulangan ku
Didikan kerasmu, yang kini menjadikan ku sukses
Dan nasihat bijakmu, yang kini menjadi teman dalam setiap
perlajanan ku
Ayah....ibu....
Siang berganti malam
Kini tidur adalah satu satunya kegiatan kalian
Lelah kini tak terasa lagi
Dan usia kini telah usai.
Ayah....ibu.....
Aku merindukan mu
tapi anak mu ini tak lagi bisa memeluk mu
Kini kalian telah pergi jauh di atas sana
Tapi, meskipun terpisah jauh
Di Balik Ketangguhanmu
Karya: Nurhaliyanti
METODE LEKAT 59
Engkau begitu tangguh dan kuat
Dibalik ketangguhanmu terdapat sosok yang selalu
menguatkanmu
Sosok itu adalah ibu
Jauh
Karya Nurul Fahira
Ayah...
Itulah caraku memanggilmu
Engkau kuat dan berani
Dibalik keberanianmu itu ada sosok yg selalu
menyemangatimu
METODE LEKAT 60
Dialah ibu
Kasih sayang yg kalian berikan
Tidak ternilai oleh apapun
Tidak ada kata yg bisa kuucapkan selain daripada ungkapan
terimakasih untuk kalian
Tidak ada lagi sesuatu yg indah selain kasih sayang dari
kalian
Kerasnya kehidupan ini kalian lewati bersama ku
Tak ada manusia sebijak kalian
Tak ada manusia sekuat kalian
Maafkan aku ayah,ibu anakmu ini
Belum bisa membanggakan mu...
Dan suatu hari nanti aku harus pergi meninggalkan mu
Jauh dari pelukan
Jauh dari kasih sayang kalian
Namun aku akan tetap mengingat pelukan dan kasih sayang
kalian......
METODE LEKAT 61
Bahagiaku Bahagiamu
Karya: Elynana Atyah
Ayah...
pagi, siang, dan malam engkau pergi mencari nafkah
tak ada kata lelah
tak kenal berapa jauh
tak tahu berapa sering kau tak tidur
demi masa depan anakmu
meski kadang engkau keras kepadaku
kutahu....
cinta mu.. kasih mu ...
begitu besar kepadaku
kata kata bijak yang kau sampaikan
akan terus kugenggam
Ibu....
kau bagaikan mutiara yang indah bagiku
yang selalu mengisi relung hatiku
menemani kala gundahku
memeluk kala sedihku
bahagiaku bahagiamu
walau bumi ini kubelah
walau lautan kurenangi
tak akan bisa membalas jasamu
tak akan habis berjuta kata rindu
bila ingin menggambarkan mu
Ayah,Ibu....
walau usia kalian tak lagi muda
aku terus menyayangi kalian
seperti ku menyayangi Tuhan.
METODE LEKAT 62
Takkan Pudar
Karya: Anty
METODE LEKAT 63
Seindah Senyuman
Karya: Muh. Akhsanul Amal
METODE LEKAT 64
Untuk Kalian Berdua
Karya: Kartini
Cintamu,
Kasihmu,
Kau berikan padaku
Tulangmu,
Keringatmu,
Kau berikan padaku
Meski lelah,
kau tetap tersenyum
Meski aku sering berbuat salah
Kau tetap memberikan senyum dan cinta
Tak pernah sedikitpun meminta balasan
Aku tahu,
Semua itu agar aku bahagia
Kau adalah cahaya
Kau adalah mutiara
Kau adalah penuntun jalanku
Maaf,
Jika aku belum bisa membalas
Semua pemberianmu untukku
Tapi aku janji
Doaku selalu menyertaimu
Agar kau bahagia menjalani masa tua
Agar kau selalu tersenyum
Meskipun tak sebesar apa yang kau beri padaku Ibu,
Kau adalah bulanku
Yang selalu di hatiku
Ayah,
Kau adalah mentariku
Yang selalu menyinariku
Ayah, Ibu,
Aku mecintai kalian
Seperti aku mencintai Tuhan
Semoga Tuhan memberikan kebaikan pada kalian
Di taman yang indah nanti
METODE LEKAT 65
Bu, Makasih
Bu, puisi ini untukmu
Puisi ini kutulis untukmu
Meski tak ada kalimat yang melebihi kasihmu
Tak ada kata-kata seindah senyummu
Cinta dan tulusmu sangat berarti
Kau di sisiku,
Memberiku kekuatan
Mengajari keikhlasan
Kini,
Aku tahu apa itu sabar
Apa itu ikhlas
Seperti kau membesarkanku
Seperti kau mendidikku
Dengan sabar dan ikhlas
Kesabaranmu,
Menggendong dengan perutmu selama sembilan bulan
Hingga sakit tuk mengeluarkanku Kau tak pernah marah
dengan semua itu
Kau selalu tersenyum,
Kau selalu mengelusku dan berkata,
“Anakku, sebentar lagi kau bisa menikmati dunia”
Aku berada di ruang cintamu
Terimakasih telah bertaruh dengan nyawamu
Agar aku lahir di dunia ini
Terimakasih telah merawatku dengan ikhlas
Tanpa harap imbalan dariku
Terimakasih atas segalanya
Semoga Tuhan memberimu panjang umur dan sehat
Amin
METODE LEKAT 66
DOAKAN AKU
Karya: M. Syauqi
Ayah,Ibu....
Engkau adalah mutiara bagiku
Engkau selalu merawatku dengan penuh kasih sayang..
Aku mencintaimu...
Kata indah ini untukmu
Ayah,Ibu
Kau tidak pernah keras dalam mendidikku
Kaulah orang terbijak dalam mendidik aku
Kau tidak pernah mengeluh dalam mendidikku
Ayah,Ibu..
Pagi,siang hingga sore kau banting tulang demi manafkahi
anakmu
Tidurmu pun terbatas Usiamu kini semakin tua
Dan kau tidak pernah lelah ataupun mengeluh
Anakmu kini sudah dewasa
Dan Ia akan pergi jauh untuk mambanggakan
Ayah,Ibu Ia akan merindukan kasih sayang yang telah
Ayah,Ibu berikan
Doakanlah aku
Agar aku sukses dan mengangkat derajatmu
Terimah kasih untuk pengorbananmu
Ayah,Ibu
METODE LEKAT 67
ORANG ORANG TERCINTAKU
Karya: Yuni Sari
METODE LEKAT 68
Wajah Indah Aya Ibu
Nur Rahmatiah
Ayah, ibu
Kutau kalian sudah merawatku dan membesarkanku
Dari kecil hingga sampai bisa seperti sekarang.
Pengorbananmu terhadap anak-anakmu ini begitu besar.
Takkan bisa sebanding dengan apa yang kulakukan saat
ini.
METODE LEKAT 69
Karena banyak hal yang ingin kucapai terutama dalam
menggapai mimpiku
METODE LEKAT 70
Rindu Kasih Sayang
Andi Rahmah
Ayah,Ibu....
Engkau adalah mutiara bagiku
Engkau selalu merawatku dengan penuh kasih sayang..
Aku mencintaimu...
Kata indah ini untukmu Ayah,Ibu
Kau tidak pernah keras dalam mendidikku
Kaulah orang terbijak dalam mendidik aku
Kau tidak pernah mengeluh dalam mendidikku
Ayah,Ibu..
Pagi,siang hingga sore kau banting tulang demi manafkahi
anakmu
Tidurmu pun terbatas
Usiamu kini semakin tua
Dan kau tidak pernah lelah ataupun mengeluh
Anakmu kini sudah dewasa
Dan Ia akan pergi jauh untuk mambanggakan
Ayah,Ibu Ia akan merindukan kasih sayang yang telah
Ayah,Ibu berikan
Doakanlah aku Ayah,Ibu
agar aku sukses dan mengangkat derajatmu
Terimah kasih untuk pengorbananmu
Ayah,Ibu
METODE LEKAT 71
Hanya Kata Orang
Karya: Nurhalisah
METODE LEKAT 72
Doaku Menyertaimu
Sitti Fatimah Khaerunnisa
METODE LEKAT 73
Puisi ini kutulis untukmu
Meski tak ada kalimat yang melebihi kasihmu
Tak ada kata-kata seindah senyummu
Cinta dan tulusmu sangat berarti
Kau di sisiku,
Memberiku kekuatan
Mengajari keikhlasan
Kini, Aku tahu apa itu sabar
Apa itu ikhlas
Seperti kau membesarkanku
Seperti kau mendidikku
Dengan sabar dan ikhlas
Kesabaranmu,
Menggendong dengan perutmu selama sembilan bulan
Hingga sakit tuk mengeluarkanku
Kau tak pernah marah dengan semua itu
Kau selalu tersenyum,
Kau selalu mengelusku dan berkata,
“Anakku, sebentar lagi kau bisa menikmati dunia”
Aku berada di ruang cintamu
Terimakasih telah bertaruh dengan nyawamu
Agar aku lahir di dunia ini
Terimakasih telah merawatku dengan ikhlas
Tanpa harap imbalan dariku
Terimakasih atas segalanya
Semoga Tuhan memberimu panjang umur dan sehat
Amin
METODE LEKAT 74
Cinta Pertamaku
Karya: Niar Nirmala
Ayah…..
Ibu ….,
Kau adalah cinta pertamaku
Bersama dengan ibu kau membesarkanku
Aku adalah salah satu mutiara berhargamu
Yang merupakan bukti cinta kalian berdua
METODE LEKAT 75
I Love You Ibu
Karya: Aeri
Ibu...
engkau yang telah melahirkanku....
engkau telah mengandungku...
9 bulan engkau bersusah payah demi diriku...
kau mutiara bagiku dan tidak ada mutiara indah selain
engkau
Ibu...
terima kasih kau telah merawat dan mengandungku...
kau mendidikku hingga aku menjadi pintar dan
mengetahuinya...
kau telah menasehati aku demi masa depanku...
TERIMA KASIH IBU...
I LOVE YOU IBU...
METODE LEKAT 76
Tentangmu
Karya: Nasjuwita Nasir
Ibu....
Kudengar sebuah cerita tentangmu
Tentang sejarah adanya diriku
Sejarah tentang pengorbanan selama 9 bulammu
Tiada kata yang dapat mengambarkanmu
Ibu......
Kau lebih indah dibandingkan mutiara di laut itu
Cintamu begitu besar terhadap diriku
Sabar dan iklas kau mendidik diriku
Hingga aku tumbuh menjadi dewasa
Oh... Ibu.....
Maafkan salah anakmu ini yang menyakitimu
Anakmu sangat mencintaimu..... Ibu
Engkau Malaikat yang ku sebut IBU...
METODE LEKAT 77
Cinta Kami Padamu
Muharrir Marshal
Ayah,pekeja keras...
Ibu, penyayang...
Bagaikan mutiara yang tak ternilai
Harganya menyayangi,dan mencintai kami anak-anaknya
METODE LEKAT 78
Kataku
Karya: Zulkifli Mangaru
Ya,itulah kataku
Kadang kehidupan itu indah
Kadang kehidupan itu keras
Sebuah kata bijak darinya
METODE LEKAT 79
Tak Pernah Pudar
Karya: Nurkhalizah Jabir
METODE LEKAT 80
Mutiara Cintaku
Ashaolia Lhynk
Ayah...
Ibu...
Engkau bagaikan mutiara
cintamu yang begitu tulus padaku
Ayah...
Ibu...
Engkau adalah cinta sejatiku
METODE LEKAT 81
Cinta Sepanjang Masa
Karya: Adibah Layanah
Ayah...
Ibuu...
Engkau Mutiara dalam hidupku
Cinta kasihmu yang tak pernah terhenti
Ayah... Ibu..
Cintaku sepanjang masa.
METODE LEKAT 82
Mereka, Bukti cinta Allah
Karya: Ainun
METODE LEKAT 83
Demi Kebaikanku
Karya: Zul Inayah Yusuf
Ayah… Ibu…
Kalian begitu baik padaku…
Kalian bekerja keras dari siang sampai malam tanpa lelah
hanya untuk diriku …
Kalian rela tidak tidur hanya demi menjaga diriku....
Kalian membimbing ku dengan tulus dan sabar…
Kalian adalah mutiara yang sangat indah dan berharga yang
pernah kudapatkan...
METODE LEKAT 84
Untuk Sebuah Panggilan
Karya: Fitri Handayani
Ayah..
sebuah kata mutiara yang berharga untuk sebuah panggilan
ayah..
aku ingin memelukmu dan duduk santai denganmu disebuah
tempat yang indah
ayah aku pasti bisa
aku pasti bisa membuat bangga dan tersenyum
melihatku dari jauh
METODE LEKAT 85
Malaikat Penyembuh Luka
Hardiana Hamka SR.
Ibu…
Di sini kutulis cerita tentangmu
Nafas yang tak pernah terjerat dusta
Tekad yang tak koyak oleh masa
Seberapa pun sakitnya kau tetap penuh cinta
Ibu…
Tanpa lelah kau layani kami
Dengan segenap rasa bangga dihati
Tak terbesit sejenak fikirkan lelahmu
Kau terus berjalan diantara duri-duri
Ibu…
Tak pernah kuharap kau cepat tua dan renta
Tak pernah ku ingin kau lelah dalam usia
Selalu kuharapkan kau terus bersamaku
Dengan cinta berikan petuahmu
Ibu..
Kaulah malaikatku
Penyembuh luka dalam kepedihan
Penghapus dahaga akan kasih sayang
Sampai kapanpun itu..
Aku akan tetap mencintaimu...
METODE LEKAT 86
RESAH DAN KERINDUAN
Karya: Rezeky Nur Fitahty Amara
METODE LEKAT 87
Pelukan Kasih Sayang
Nurul Fadliany
METODE LEKAT 88