Nim : 20017039
1
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT, yang maha pengasih lagi maha penyayang, Saya
ucapkan puji syukur atas kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya kepada saya, sehingga saya mampu menyelesaikan makalah yang berjudul
Makalah Terkait Literasi Sastra
Makalah yang berisi permasalahan literasi di Indonesia ini disusun dengan semaksimal
mungkin demi memenuhi tugas topik 6 Literasi dan Sastra dengan dosen pengampu ibu Dr.
Yenni Hayati, S.S, M. Hum.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Yenni Hayati, S.S, M. Hum. selaku
dosen yang telah memberikan arahan dalam mengerjakan tugas ini serta kepada semua pihak
yang telah membantu dalam membuat makalah terkait literasi sastra.
Penulisan makalah ini tidak sepenuhnya sempurna, untuk itu kritik dan saran dari
semua pihak sangat bermanfaat terutama bagi saya sendiri agar bisa lebih baik lagi dalam
mengerjakan makalah atau tugas berikutnya. Sekian dari saya, untuk itu saya ucapkan terima
kasih.
2
Daftar Isi
Kata
Pengantar…………………………………………………………………………………2
BAB I Pendahuluan……………………………………………………………………....4
A. Latar Belakang Masalah……………………………………………………………....4
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………......4
C. Tujuan………………………………………………………………………………....4
Daftar Pustaka………… 9
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui bahwa Literasi adalah istilah umum yang merujuk kepada
seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara,
menghitung, dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan
dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga, literasi tidak bisa dilepaskan dari kemampuan
berbahasa.
Sastra adalah ungkapan ekspresi manusia berupa karya tulisan atau lisan
berdasarkan pemikiran, pendapat, pengalaman, hingga ke perasaan dalam bentuk yang
imajinatif, cerminan kenyataan atau data asli yang dibalut dalam kemasan estetis melalui
media bahasa.
Jadi dari pengertian Literasi dan Sastra tersebut dapat kita simpulkan bahwa literasi
sastra adalah cakupan pemberdayaan masyarakat baca untuk mencintai sastra agar nilai –
nilai etika, estetika, dan moral terabsosi secara luas.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
Literasi sastra adalah cakupan pemberdayaan masyarakat baca untuk mencintai sastra
agar nilai – nilai etika, estetika, dan moral terabsosi secara luas.
Dalam Nur Samsiyah (205) mengatakan bahwa Literasi sastra merupakan kegiatan
dan bidang kajian literasi yang berhubungan dengan aspek sastra. Literasi sastra tidak
hanya membaca karya sastra namun juga memahami dan mengajarkan siswa dalam
kehidupan berkarakter melalui pesan moral yang terdapat di dalamnya.
Literasi sastra merupakan kegiatan dan bidang kajian literasi yang berhubungan
dengan aspek sastra. Literasi sastra tidak hanya membaca karya sastra namun juga
memahami dan mengajarkan siswa dalam kehidupan berkarakter melalui pesan moral yang
terdapat di dalamnya. Seseorang dikatakan literat jika ia sudah bisa memahami sesuatu
karena membaca informasi yang tepat dan melakukan sesuatu berdasarkan pemahamannya
terhadap isi bacaan tersebut. Lliterasi sastra tidak sekedar kemampuan membaca dan
menulis sastra. Literasi sastra intinya kemampuan, kepedulian, dan keinginan berolah
sastra. Sebagai sebuah keutuhan keterampilan sastra, kemampuan menonton, meniru,
mendengar, membaca dan menulis sastra perlu diperhatikan. Tidak hanya sebagai bagian
dari pengetahuan yang menjadi bagian dari aktivitas akademik, akan tetapi literasi sastra
diharapkan dan seharusnya mampu menjadi modal bagi siswa dan mahasiswa untuk
menggali dan mengembangkan potensi dalam berapresiasi sastra. Potensi itu yang kita
sebut budaya literasi.
Berdasarkan jangkauan makna literasi, literasi sastra secara spesifik dapat dimasukkan
ke dalam penguasaan dan apresiasi budaya. Literasi sastra rekayasa literasi adalah suatu
jalan menuju pada suatu perubahan dan peningkatan literasi masyarakat dengan metode
dan teknik pemasyarakatan literasi yang mencerdaskan, dan bahwa dalam pembengkelan
sastra (baca-tulis) diperlukan keterampilan berbahasa, menyimak, berbicara, membaca,
menulis, baik dimulai dari bahasa ibu, bahasa Indonesia, dan bahasa asing.
5
3. Manfaat Literasi Sastra
Adapun manfaat Literasi Sastra yaitu:
a. Meningkatkan pengetahuan akan kosa kata.
b. Membuat otak bisa bekerja optimal.
c. Menambah wawasan.
d. Mempertajam diri dalam menangkap suatu informasi dari sebuah bacaan.
e. Mengembangkan kemampuan verbal.
f. Melatih kemampuan berpikir dan menganalisa.
g. Melatih fokus dan konsentrasi.
h. Melatih diri untuk bisa menulis dan merangkai kata dengan baik.
Sastra merupakan hasil budaya dari pemikiran masyarakat yang dituangkan melalui
ekspresidan gagasan. Sastra memiliki banyak macamnya baik sastra lama maupun modern.
Sastra yang diajarkan di sekolah dasar salah satunya dongeng. Menurut Mulyati (2004)
dilihat dari ragamnya, sastra terbagi ke dalam ragam sastra lisan (dongeng, pantun, cerita
rakyat) dan sastra tulis ( cerita pendek, puisi, drama )
Merujuk pada konsep-konsep di atas bahwa pada dasarnya sastra khususnya cerita anak
merupakan hasil karya seni yang di dalamnya sarat akan pesan moral melalui pesan tersirat
berdasarkan karakter-karakter tokoh anak yang dimainkan di dalamnya. Sementara itu
keluarga sebagai bagian penting yang mampu memantau perkembangan seorang anak dan
mengarahkannya menjadi pribadi- pribadi yang memiliki karakter baik
Anak yang dibesarkan dengan berbagai kalimat perintah larangan, maka tanpa disadari
orang tua telah menggiring anak-anaknya menjadi jiwa-jiwa yang penuh dengan rasa tidak
berani di suatu saat.
Menghadapi tantangan globalisasi yang semakin canggih ini, ada baiknya para orang tua
kembali merevitalisasi kebiasaan-kebiasaan penanaman moralitas anak terhadap kegiatan
bersastra melalui bercerita. Dengan kemajuan teknologi tadi, bukan berarti menutup
segalanya dari kemajuan zaman, namun dapat berjalan beriringan tanpa mengabaikan
kepentingan diantara satu dengan yang lainnya. Saat orang tua mendekatkan anaknya pada
suatu cerita, maka para orang tua dapat melakukannya dengan menggunakan media
literasinya lewat tampilan dalam media teknologi yang dimilikinya. Adapun efek yang akan
dirasakan, adanya kedekatan emosional yang terjalin antara orang tuanya dan anak.
6
sebagai seorang siswa tentunya harus gencar mengikuti kegiatan literasi sastra. Bahkan
kalau di sekolah saat ini enggak ada, tak ada salahnya lho mengajukan hal ini kepada bapak
ibu guru di sekolah.
Menurut ahli, ada beberapa prinsip yang harus ditekankan dlam literasi sastra, misalnya:
Berikut ini beberapa contoh program literasi sekolah yang bisa kamu lakukan untuk
membudayakan membaca:
1.) Punya jadwal rutin untuk mengunjungi perpustakaan untuk membaca berbagai karya
sastra..
2.) Membaca setidaknya satu buku per minggu.
3.) Membuat pohon literasi di setiap kelas.
4.) Membuat mading per kelas dan papan mading di sekolah.
5.) Membuat read corner lain, tak hanya di perpustakaan saja.
7
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Dari materi di atas dapat disimpulkan bahwa Literasi sastra adalah cakupan pemberdayaan
masyarakat baca untuk mencintai sastra agar nilai – nilai etika, estetika, dan moral terabsosi
secara luas.
Dalam Nur Samsiyah (205) mengatakan bahwa Literasi sastra merupakan kegiatan dan
bidang kajian literasi yang berhubungan dengan aspek sastra. Literasi sastra tidak hanya
membaca karya sastra namun juga memahami dan mengajarkan siswa dalam kehidupan
berkarakter melalui pesan moral yang terdapat di dalamnya.
Literasi sastra merupakan sebuah kemampuan dalam menemukenali pesan yang terdapat
dalam sastra baik secara lisan maupun tulis hingga mampu menghasilkan sesuatu yang baru
yang diperoleh melalui proses kreativitas dan inovasi.
Literasi sastra merupakan kegiatan dan bidang kajian literasi yang berhubungan dengan
aspek sastra. Literasi sastra tidak hanya membaca karya sastra namun juga memahami dan
mengajarkan siswa dalam kehidupan berkarakter melalui pesan moral yang terdapat di
dalamnya. Seseorang dikatakan literat jika ia sudah bisa memahami sesuatu karena membaca
informasi yang tepat dan melakukan sesuatu berdasarkan pemahamannya terhadap isi bacaan
tersebut. Lliterasi sastra tidak sekedar kemampuan membaca dan menulis sastra. Literasi
sastra intinya kemampuan, kepedulian, dan keinginan berolah sastra. Sebagai sebuah
keutuhan keterampilan sastra, kemampuan menonton, meniru, mendengar, membaca dan
menulis sastra perlu diperhatikan. Tidak hanya sebagai bagian dari pengetahuan yang
menjadi bagian dari aktivitas akademik, akan tetapi literasi sastra diharapkan dan seharusnya
mampu menjadi modal bagi siswa dan mahasiswa untuk menggali dan mengembangkan
potensi dalam berapresiasi sastra. Potensi itu yang kita sebut budaya literasi.
8
Daftar Pustaka
Solihat, I., & Riansi, E. S. (2018). Literasi cerita anak dalam keluarga berperan sebagai
pembelajaran pembentuk karakter anak sekolah dasar. JPsd (Jurnal Pendidikan Sekolah
Dasar), 4(2), 258-271.
https://perpustakaan.kalbarprov.go.id/index.php/2-publikasi/140-literasi-pengertian-tujuan-
manfaat-dan-contoh#:~:text=Tujuan%20Literasi,-
Nah%2C%20Quipperian%2C%20lalu&text=Menciptakan%20dan%20mengembangkan%20
budi%20pekerti,kepahaman%20seseorang%20terhadap%20suatu%20bacaan