Anda di halaman 1dari 3

KONSEP DASAR RETORIKA

Oleh
Farrah Mawaddah
2153111012
Reguler C 2015

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016

A. Pengertian Retorika
Retorika atau dalam bahasa Inggris rhetoric bersumber dari perkataan latin rhetorica
yang berarti ilmu bicara. Pada abad ke 5 sebelum masehi untuk pertama kali dikenal suatu
ilmu yang mengkaji proses pernyataan antar manusia sebagai fenomena sosial. Ilmu ini
dinamakan dalam bahasa Yunani rhetorike yang di kembangkan di Yunani purba, kemudian
abad-abad berikutnya di kembangkan di Romawi dalam bahasa latin retorika (dalam
bahasa Inggris rhetoric dalam bahasa Indonesia retorika).
Cleanth Brooks dan Robert Penn Warren dalam bukunya, Modern Rhetoric,
mendefinisikan retorika sebagai The art of using language effectively atau seni penggunaan
bahasa secara efektif. Dari pengertian tersebut menjukkan bahwa retorika mempunyai
pengertian sempit; mengenai bicara, dan pengertian luas: penggunaan bahasa, bisa lisan,
dapat juga tulisan. Oleh karena itu, ada sementara orang yang mengartikan retorika sebagai
public speaking atau pidato di depan umum, banyak juga yang beranggapan bahwa retorika
tidak hanya berarti pidato di depan umum, tetapi juga termasuk seni menulis.1
Di Yunani, negara pertama yang menggembangkan retorika di pelopori oleh Georgias.
Menurut Georgias retorika adalah ilmu yang mempelajari dan menelaah proses pernyataan
manusia. Menurut Protagoras mengatakan bahwa retorika adalah kemahiran berbicara bukan
demi kemenangan, melainkan keindahan bahasa. Menurut Socrates, retorika adalah demi
kebenaran dengan dialog sebagai tekniknya, karena dengan dialog kebenaran akan timbul
dengan sendirinya.
Menurut Plato retorika adalah sebagai metode pendidikan dalam rangka mencapai
kedudukan dalam pemerintahan dan dalam rangka upaya mempengaruhi rakyat. Bagi
Aristoteles retorika adalah seni persuasi, suatu uraian yang harus singkat, jelas dan
meyakinkan dengan keindahan bahasa yang disusun untuk hal-hal yang bersifat memperbaiki
(corrective), memerintah (instructive), mendorong (suggestive) dan mempertahankan
(defensive). Menurut cicero kecakapan retorika menjadi ilmu, sistematika retorika mencakup
dua tujuan pokok yang bersikap suassio (anjuran) dan dissuasio (penolakan).

B. Manfaat dan Tujuan Retorika


Onong Uchjana Effendy. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. (Bandung: Remaja
Rosdakarya. 2005) hal. 53
1

Sebelum lebih lanjut mengetahui mamfaat kita berretorika ada baiknya mengetahui
tujuan dari retorika terlebih dahulu. Tujuan retorika adalah persuasi, yang dimaksudkan
dalam persuasi dalam hubungan ini adalah yakinnya pendengar akan kebenaran gagasan hal
yang dibicarakan pembicara. Artinya bahwa tujuan retorika adalah membina saling
pengertian yang mengembangkan kerjasama dalam menumbuhkan kedamaian dalam
kehidupan bermasyarakat lewat kegiatan bertutur, adapun mamfaat dari retorika sangat
banyak,antara lain sebagai berikut:
1.
2.

Membimbing penutur mengambil keputusan yang tepat;


Membimbing penutur secara lebih baik memahami masalah kejiwaan manusia pada

3.
4.

umumnya dan kejiwaan penanggap tutur yang akan dan sedang dihadapi;
Membimbing penutur menemukan ulasan yang baik;
Membimbing penutur mempertahankan diri serta mempertahankan kebenaran dengan
alasan yang masuk akal;

Source:
Rakhmat, Jalaluddin. 2011. Retorika Modern: Pendekatan Praktis. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Uchjana, Onong. 1993. Dinamika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
http://kibutut.blogspot.co.id/2013/06/retorika.html

Anda mungkin juga menyukai