Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENDEKATAN RESPON PEMBACA DALAM KARYA SASTRA

DISUSUN OLEH

NUR AZIZAH (210110004)

GITA. B (210130016)

RUSLI (52106035)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA

KOLAKA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga materi kuliah “Pendekatan Respon Pembaca
dalam Karya Sastra” dalam bentuk makalah ini dapat dirampungkan.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Dr. Syarifuddin Tunreng, S.S.,
M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Apresiasi Prosa Fiksi yang membimbing
kami dalam pengerjaan tugas makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada teman-teman dan semua pihak yang membantu dalam pembahasan makalah
ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran, masukan, maupun kritik yang
membangun dari berbagai pihak. Akhirnya, kami berharap semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat untuk kita semua, khususnya bagi dunia pendidikan.

Kolaka, 20 November 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1


A. Latar Belakang ................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 2
C. Tujuan.............................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3


A. Hakikat Pendekatan Respon Pembaca dalam Resepsi Sastra ......................... 3
B. Tokoh dan Teori Pokok Pendekatan Respon Pembaca ................................... 4
C. Langkah-Langkah Mengapresiasi Karya Sastra dengan Pendekatan Respon
Pembaca .......................................................................................................... 4
D. Apresiasi Prosa Fiksi dengan Pendekatan Respon Pembaca dalam Cerpen
“Sampan Zulaiha” karya Hasan Al-Banna ...................................................... 5

BAB III PENUTUP ........................................................................................... 9


A. Kesimpulan ................................................................................................... 9
B. Saran .............................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Karya sastra merupakan hasil kreativitas manusia sebagai cerminan
kehidupan manusia. Hal tersebut terlihat dari permasalahan yang di tuangkan di
dalam karya sastra juga sering terjadi di dunia nyata atau sebaliknya. Akan tetapi
karena karya sastra merupakan hasil kreatif manusia, jadi tidak semata-mata karya
sastra tersebut merupakan duplikasi dari kehidupan nyata, melainkan ada unsur
kreatif di dalamnya berlandaskan permasalahan yang ada di dunia nyata. Karya
sastra juga dapat dikatakan sebagai penciptaan kembali oleh pengarang dari suatu
permasalahan yang nyata dengan bahasa sebagai media penyampaiannya. Sebagai
seni yang lahir dari hasil kreatif manusia, karya sastra tidak hanya sebagai media
untuk menyampaikan gagasan, teori, ide atau sistem pemikiran manusia, akan tetapi
harus mampu menciptakan kreasi yang indah dan menyenangkan (Nugraha,
2014:1).
Dalam karya sastra, banyak pendekatan yang digunakan untuk membedah
secara mendalam tentang isi dan hakikat dari karya sastra itu. Salah satu pendekatan
yang sering digunakan untuk menganalisis karya sastra yaitu pendekatan respon
pembaca. Pendekatan respon pembaca merupakan pendekatan yang digunakan
untuk menganalisis sebuah karya sastra dari sudut pandang pembacanya.
Pendekatan respons pembaca menekankan adanya ‘komunikasi antara pembaca dan
karya sastra. Pendekatan ini bertolak pada bagaimana suatu karya sastra bereaksi
dengan pembacanya; pendekatan respon pembaca menginginkan agar pembaca
mengonkretkan hasil bacaannya dengan menggunakan kemampuan imajinasinya;
imajinasi itu berhubungan dengan skemata pembaca terhadap karya sastra,
tradisinya, dan skemata pengetahuannya; pembaca akan mengemukakan kesan
dalam bentuk komentar terhadap karya sastra (Endraswara, 2003:115). Oleh karena
itu, untuk memperdalam pengetahuan pembaca mengenai respon pembaca, dalam
makalah ini akan dibahas lebih lanjut konsep respon pembaca dalam karya sastra,
khususnya cerpen.

1
2

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dibuat rumusan masalah
sebagai berikut.
1. Bagaimana hakikat pendekatan respon pembaca dalam resepsi sastra?
2. Siapa tokoh pelopor pendekatan respon pembaca beserta teorinya?
3. Bagaimana langkah-langkah mengapresiasi karya sastra dengan pendekatan
respon pembaca?
4. Bagaimana mengapresiasi cerpen Sampan Zulaiha dengan pendekatan respon
pembaca?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami hakikat pendekatan respon pembaca dalam
resepsi sastra.
2. Untuk mengetahui dan memahami tokoh pelopor pendekatan respon pembaca
beserta teorinya.
3. Untuk mengetahui dan memahami langkah-langkah mengapresiasi karya sastra
dengan pendekatan respon pembaca.
4. Untuk mengetahui dan memahami apresiasi cerpen Sampan Zulaiha dengan
pendekatan respon pembaca.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hakikat Pendekatan Respon Pembaca dalam Resepsi Sastra


Pendekatan reader-oriented berkembang pada 1960-an sebagai reaksi atas
dominasi pendekatan text-oriented, seperti new critism. Pendekatan reader-
oriented ini dinamakan dengan teori resepsi, reader response, atau aesthetic
response. Dalam penggunaan, ketiga istilah tersebut hampir bersinonim (Klarer,
2004:92).
Akan tetapi, Adi (2011:174-184) membedakan istilah pendekatan reader
response dengan pendekatan resepsi. Pendekatan reader response menitikberatkan
pada pembentukan estetika dalam sebuah teks, sedangkan pendekatan resepsi lebih
berfokus pada dampak yang timbul, senang tidaknya pembaca, dan latar belakang
penilaian pembaca. Dengan kata lain, resepsi merupakan reader judgment.
Namun demikian, hakikatnya pendekatan reader response dan resepsi
sama-sama mengacu pada keterlibatan pembaca dalam membangun sebuah makna
pada suatu teks. Pendekatan reader response memiliki cakupan yang lebih luas dari
resepsi karena tidak hanya membicarakan penerimaan pembaca, melainkan juga
melibatkan interpretasi pembaca.
Oleh karena itu, pendekatan respons pembaca menekankan adanya
‘komunikasi antara pembaca dan karya sastra. Komunikasi itu bersifat dua arah dan
saling memberikan hubungan timbal balik. Kegiatan merespons karya sastra adalah
pekerjaan membaca tidak hanya mengomunikasikan pesan kepada penerima pasif;
kegiatan ini merupakan aktivitas internal yang mana pembaca mengkreasikan
kembali teks dan menarik makna atas kegiatannya. Pendekatan ini bertolak pada
bagaimana suatu karya sastra bereaksi dengan pembacanya; pendekatan respon
pembaca menginginkan agar pembaca mengonkretkan hasil bacaannya dengan
menggunakan kemampuan imajinasinya; imajinasi itu berhubungan dengan
skemata pembaca terhadap karya sastra, tradisinya, dan skemata pengetahuannya;
pembaca akan mengemukakan kesan dalam bentuk komentar terhadap karya sastra.

3
4

Teks sastra dikatakan berkualitas apabila memenuhi keinginan pembaca


(Endraswara, 2003:115).

B. Tokoh dan Teori Pokok Pendekatan Respon Pembaca


1. Hans Robert Jauss
Tanggapan seorang pembaca tentu akan berbeda satu sama lain. Perbedaan
tanggapan itulah yang disebut oleh Hans-Robert Jauss sebagai horizon of
expectation (horizon harapan) dari pembaca tersebut. Horizon Harapan seseorang
ditentukan oleh tingkat pendidikan, pengalaman, pengetahuan, dan kemampuan
dalam menanggapi sebuah karya sastra (Satinem, 2019:158).
2. Wolfgang Iser
Dalam memahami dan mengkonkretkan karya sastra, Iser menitik beratkan
pada efek (wirkung) yang dirasakan oleh pembaca. Pada dasarnya, konsep utama
teori Iser adalah komunikasi antara pembaca dan teks menghasilkan proses
pemaknaan teks, dalam artian bagaimana dan dalam keadaan seperti apa sebuah
teks dapat bermakna bagi pembacanya. Yang dimaksud dengan komunikasi antara
pembaca dengan teks adalah interaksi antara struktur pembangun teks dan pembaca.
Saat pengarang menciptakan sebuah teks, ia menyediakan aspek-aspek skematik
yang akan menuntun pembaca untuk memaknai teks itu.
3. Norman Holland
Sebagaimana dikutip Adi (2011: 177), Holland meyakini bahwa motif pembaca
sangat mempengaruhi cara mereka membaca. Metode Holland disebut juga metode
analisis transtaktif karena ia percaya bahwa proses membaca mencakup transaksi
antara pembaca dan teks asli.

C. Langkah-Langkah Mengapresiasi Karya Sastra dengan Pendekatan


Respon Pembaca
Ada beberapa langkah-langkah yang dapat dijadikan acuan dalam
mengapresiasi karya sastra dengan pendekatan respon pembaca, yaitu sebagai
berikut.
1. Engaging, mengikutsertakan perasaan atau unsur emosional pembaca terhadap
karya sastra;
5

2. Describing and problem solving, merinci atau memecahkan masalah saat


pembaca menganalisis dan menyatakan kembali karya sastra:
3. Conceiving, memahami karakter, latar, dan bahasa dengan informasi yang
dimilikinya untuk merancang tanggapannya terhadap karya sastra;
4. Explaining, menjelaskan alasan tindakan perbuatan tokoh:
5. Connecting, menghubungkan pengalaman pembaca dengan isi teks;
6. Interpreting, menafsirkan reaksi, deskripsi, konsepsi, dan koneksi pembaca
terhadap tema atau butir episode dari keseluruhan teks;
7. Judging, menilai karakter cerita atau kualitas karya sastra secara keseluruhan
(Satinem, 2019:160).

D. Apresiasi Prosa Fiksi dengan Pendekatan Respon Pembaca dalam Cerpen


“Sampan Zulaikha” karya Hasan Al-Banna
1. Sinopsis Cerpen Sampan Zulaiha karya Hasan Al-Banna
Cerpen ‘Sampan Zulaiha’ mengambil setting sebuah daerah pesisir yang kental
dengan kehidupan keluarga nelayan. Seorang anak kecil bernama Zulaiha,
sangat ingin melaut. Namun keberadaannya sebagai perempuan di masyarakat
yang berpaham patriarki, semakin mengucilkannya dan merendahkan cita-
citanya. Zulaiha menjadi objek yang termarginalkan dan sasaran kekerasan.
Ibunya sendiri, tak bisa berbuat apa-apa ketika tendangan, tamparan, dan hujan
makian menerpa Zulaiha bertubi-tubi. Kekejaman ayah kandungnya tidak
hanya karena stereotip bahwa anak perempuan tidak membanggakan keluarga,
akan tetapi juga kecacatan tubuhnya yang menurut ayahnya adalah aib. Maka
laut menjadi segala tempat Zulaiha melabuhkan pedih luka dan pelipur hatinya.
Zulaiha sangat ingin memeluk laut, seperti laut memeluknya dalam debur
ombaknya yang syahdu. Lantas, bagaimana Zulaiha melaut? Sedangkan
ayahnya tak pernah mengizinkankannya ikut naik ke sampan, apalagi untuk
melaut? Namun tekad Zulaiha sudah sangat kuat. Dia ingin memeluk laut,
menyatu dengan asin air laut, meleburkan lukanya bersama laut, Zulaiha ingin
melaut!
6

2. Analisis Pendekatan Respon Pembaca dalam Cerpen Sampan Zulaiha


Resepsi pembaca terhadap cerpen Sampan Zulaiha karya Hasan Al Banna
akan dijelaskan berdasarkan dua aspek sesuai batasan Rian T. Segers. Dua aspek
tersebut menyangkut aspek intelektual yang terbagi atas tema, alur, penokohan,
latar, sudut pandang, diksi, amanat, dan aspek emosional.
a. Respon Pembaca Terhadap Aspek Intelektual
1) Tema
Berdasarkan hasil kuesioner yang dibagikan kepada responden, kesepuluh
mahasiswa memberikan pilihan jawaban yang sama terhadap pemilihan tema
yang sesuai untuk cerpen Sampan Zulaiha. “Citra Perempuan yang Mempunyai
Cita-Cita” menjadi tema yang dipilih oleh setiap responden. Berdasarkan
pilihan tersebut, dapat dinyatakan bahwa tanggapan intelektual pembaca adalah
setara.
2) Alur
Dalam kuesioner yang dibagikan kepada responden, aspek pengetahuan
alur terdapat dua pertanyaan. Pertanyaan aspek pengetahuan alur yang pertama
diperoleh hasil sebagai berikut; sepuluh mahasiswa responden, 50% memilih
alur maju dan 50%-nya lagi memilih alur campuran. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa lima dari sepuluh mahasiswa memiliki intelektual yang
berbeda.
3) Penokohan
Dalam aspek pengetahuan penokohan terdapat empat pertanyaan. Pada
pertanyaan pertama dalam variabel penelitian kesepuluh mahasiswa memilih
“berkeinginan tinggi” sebagai karakter dari tokoh Zulaiha. Pertanyaan kedua
tentang apa yang dirasakan oleh tokoh Zulaiha, 50% mahasiswa responden
memilih “kesepian dan sedih”, 40% memilih “mendendam”, dan 10% memilih
“putus asa”.
4) Latar
Aspek pengetahuan latar dibagi atas tiga pertanyaan. Pertanyaan pertama
mengenai latar tempat, 50% mahasiswa responden menjawab “Laut” dan
7

sisanya menjawab “Pesisir Sumatra Utara”. Pertanyaan kedua, 80% menjawab


“iya” dan 20% menjawab tidak untuk menyatakan bahwa sifat latar tempat pada
cerpen Sampan Zulaiha bersifat fungsional (sesuai dengan fungsinya).
Pertanyaan ketiga, 90% mahasiswa responden memilih adanya latar tempat dan
waktu di dalam cerpen Sampan Zulaiha membantu responden berimajinasi dan
merasakan benar-benar situasi waktu dan tempat. Sedangkan 10% responden
memilih kurang membantu. Dari jawaban atau tanggapan tersebut dapat
disimpulkan bahwa pengetahuan responden terhadap aspek latar bervariasi.
5) Sudut Pandang
Berdasarkan hasil penelitian, tanggapan terhadap aspek pengetahuan sudut
pandang diperoleh hasil sebagai berikut: sekitar 90% memilih sudut pandang
orang ketiga serba tahu dan 10% memilih sudut pandang orang pertama. Dapat
disimpulkan bahwa hampir semua mahasiswa responden memilih jawaban yang
sama pada aspek pengetahuan sudut pandang,
6) Diksi
Pada pertanyaan aspek pengetahuan diksi, responden terbagi atas tiga
pendapat. 70% responden berpendapat bahwa diksi atau pemilihan kata dalam
cerpen Sampan Zulaiha, lumayan sulit. 20% berpendapat diksi atau pemilihan
katanya mudah, dan 10% berpendapat bahwa diksi dalam cerpen tersebut sangat
sulit. Sehingga, dapat dinyatakan bahwa pada aspek pengetahuan diksi para
responden memberi tanggapan yang bervariasi.
7) Amanat
Dalam aspek pengetahuan amanat 70% responden memilih “Apapun
kondisi dan rintangan yang dihadapi, tetap semangat meraih cita-cita” sebagai
amanat yang tersirat, sedangkan 30% responden memilih “seberapa keraspun
kamu diperlakukan jangan membalas dendam” sebagai amanat yang tersirat.

b. Respon Pembaca Terhadap Aspek Emosional


Kesepuluh responden memiliki tanggapan yang berbeda-beda terhadap
pendapatnya mengenai mengapa responden menyukai cerpen Sampan Zulaiha. Dari
kesepuluh pendapat tersebut, rata-rata responden menyukai cerpen Sampan Zulaiha
karena karakter tokoh Zulaiha yang digambarkan penulis begitu mencuri perhatian
8

pembaca. Konflik yang dibangun pun begitu dekat dengan masalah-masalah yang
sering dihadapi oleh masyarakat Indonesia terkhususnya orang-orang pesisir.
Sementara itu, pada pertanyaan terakhir tentang aspek emosional, kesepuluh
responden berpendapat bahwa responden ikut terbawa arus cerita sehingga baik
penderitaan maupun kebahagiaan tokoh Zulaiha seolah-olah menjadi penderitaan
dan kebahagiaan responden. Dan pada penilaian cerpen Sampan Zulaiha rata-rata
nilai yang didapatkan oleh kesepuluh mahasiswa responden adalah 86/100.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pendekatan respon pembaca merupakan pendekatan yang mengkaji karya sastra
dari sudut pandang pembacanya. Pendekatan respon pembaca tidak hanya
membicarakan penerimaan pembaca, melainkan juga melibatkan interpretasi
pembaca. Dengan kata lain, pendekatan respons pembaca menekankan adanya
‘komunikasi antara pembaca dan karya sastra.
2. Ada beberapa tokoh pelopor pendekatan respon pembaca beserta teori yang
mereka kemukakan, yaitu: Hans Robert Jauss (pencetus teori Horizon Pembaca
yang mengkaji karya sastra berdasarkan perbedaan tanggapan setiap pembaca),
Wolfgang Iser (pencetus teori efek dalam proses pemaknaan teks), serta
Norman Holland (pencetus metode analisis transtaktif).
3. Ada beberapa langkah-langkah yang dapat dijadikan acuan dalam
mengapresiasi karya sastra dengan pendekatan respon pembaca, yaitu
mengikutsertakan unsur emosional, merinci atau memecahkan masalah di
dalam karya sastra, memahami karakter/latar/bahasa sastra, menjelaskan alasan
tindakan tokoh, menghubungkan pengalaman pembaca dengan teks,
menafsirkan tema, serta menilai karakter atau kualitas sastra.
4. Apresiasi prosa fiksi dengan pendekatan respon pembaca dapat dilihat dalam
cerpen Sampan Zulaiha. Resepsi pembaca terhadap cerpen Sampan Zulaiha
dapat dianalisis dari aspek intelektual (berupa tema, alur, latar, penokohan,
sudut pandang, diksi, dan amanat) dan aspek emosional.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis menyarankan kepada pembaca
khususnya kepada mahasiswa yang mengambil jurusan Pendidikan Bahasa
Indonesia jenjang S1 untuk dapat meningkatkan pemahamannya mengenai
“Pendekatan Respon Pembaca dalam Karya Sastra” guna terwujudnya pelaksanaan
proses pembelajaran yang baik khususnya pembelajaran Apresiasi Prosa Fiksi dan

9
10

Puisi sebagai salah satu cabang ilmu bahasa yang harus dikuasai pembelajar di
universitas.
Kami pun menyadari makalah ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh
sebab itu, kami menyarankan kepada para pembaca untuk tetap terus menggali
sumber-sumber yang menunjang terhadap pembahasan makalah ini untuk
perbaikan yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Adi, Ida Rochani. 2011. Fiksi Populer: Teori dan Metode Kajian. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Endraswara. 2003. Metodologi Penelitian Sastra: Epistemologis, Model, Teori, dan
Aplikasi. Yogyakarta: FBS Universitas Negeri Yogyakarta.
Nugraha, F. B. H. 2014. “Nilai Moral dalam Novel Pulang Karya Leila S. Chudori”.
Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Satinem. 2019. Apresiasi Prosa Fiksi: Teori, Metode, dan Penerapannya.
Yogyakarta: Penerbit Deepublish.
Telaumbanua, E. A., Ariani, F., & Panjaitan, M. O. B. 2021. Resepsi Pembaca
Terhadap Cerpen Sampan Zulaiha karya Hasan Al Banna. In Prosiding
Seminar Nasional Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia (SemNas
PBSI)-3 (pp. 345-350). FBS Unimed Press.

11

Anda mungkin juga menyukai