Oleh:
Aditya Rhama
Riska Fatmawati
M. Deka Tri Z.
2017/2018
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah sudut pandang dalam karya prosa fiksi.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang sudut pandang dalam
kajjian prosa fiksi ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.
Kelompok 4
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Karya sastra adalah karya seni yang indah, Pada perkembangan aspek
estetika tidak hanya berbicara tentang sesuatu yang indah akan tetapi juga terkait
dengan perkembangan kajian sosial, budaya, politik, ekonomi, agama dan
sebagainya (Sugiarti, 2016: 100). Dengan demikian karya sastra tidak hanya
berputar di dalam keindahan saja yang bisa menimbulkan efek menarik untuk
pembaca namun juga terdapat banyak aspek yang lain di dalam sebuah karya
sastra yang memuat banyak informasi dan pengetahuan mengenai aspek sosial,
budaya, politik, ekonomi dan agama.
Fiksi adalah sebuah karya imajiner yang estetis, fiksi menceritakan
berbagai masalah kehidupan manusia dalam interaksinya dengan lingkungan dan
sesama. Fiksi merupakan hasil dialog, dan reaksi pengarang terhadap lingkungan
dan kehidupan. Fiksi merupakan sebuah cerita, dan karenanya terkandung juga di
dalamnya tujuan memberikan hiburan kepada pembaca di samping adanya tujuan
estetik.
Di dalam sebuah karya fiksi memiliki unsur-unsur pembangun dalam
karya fiksi. Seperti unsur instrinsik dan ekstrinsik. Unsur instrinsik dalam sebuah
karya fiksi adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri yang di
dalamnya memuat tentang tema, alur/plot, tokoh dan penokohan, setting, sudut
pandang serta amanat yang akan pengarang sampaikan kepada pembaca.
Sebaliknya dalam unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya
sastra itu, tetapi secara tidak langsung. Unsur-unsur ekstrinsik tersebut meliputi
biografi pengarang, latar belakang pengarang yang mempengaruhi penciptaan
sebuah karya sastra serta nilai-nilai yang terkandung dalam sebuah karya sastra
seperti nilai moral, nilai sosial budaya, nilai pendidikan dan nilai keagamaan.
1
makna karya artistiknya. Selain itu juga akan menjelaskan beberapa macam-
macam dari sudut pandang serta penerapannya dalam prosa fiksi. (kata pengantar
untuk pembahasan selanjutnya)
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.2. Macam-macam Sudut Pandang
Sudut pandang dapat banyak macamnya tergantung dari sudut mana ia
dipandang dan seberapa rinci ia dibedakan. Friedman (dalam Stevick, 1967: 118),
mencari daftar pustaka yang terbaru mengemukakan adanya sejumlah
pemertanyaan yang jawabnya dapat dipergunakan untuk membedakan sudut
pandang. Pemertanyaan yang dimaksud adalah sebagai berikut;
Siapa yang berbicara kepada pembaca (pengarang dalam ketiga atau pertama,
salah satu pelaku dengan “aku”, atau seperti tak seorangpun)?
Dari posisi mana cerita itu dikisahkan (atas, tepi, pusat, depan, atau berganti-
ganti)?
Saluran informasi apa yang dipergunakan narator untuk menyampaikan
ceritanya kepada pembaca (kata-kata, pikiran, atau persepsi pengarang; kata-
kata, tindakan, pikiran, perasaan, atau persepsi tokoh)?
Sejauh mana narator menempatkan pembaca dari ceritanya (dekat, jauh, atau
berganti-ganti).
Selain itu pembedaan sudut pandang juga dilihat dari bagaimana kehadiran
cerita itu kepada pembaca: lebih bersifat penceritaan, telling, atau
penunjukan, showing, naratif, atau dramatik.
(sudut pandang yang dipahami oleh beberapa ahli)
3
Seperti yang ada pada novel Lengking Burung Kasuari karya Nunuk Y.
Kusmiana. “Aku memang terbiasa menyebutkan namaku selengkap-lengkapnya
kalu berkenalan dengan orang baru” (hal. 4). Dalam kutipan tersebut terlihat
tokoh utama adalah “aku”. Oleh karena itu, sudut pandang yang terdapat dalam
novel tersebut adalah sudut pandang pertama.
4
dalam novel tersebut adalah sudut pandang pertama. (beberapa contoh sudut
pandang)
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sudut pandang pengarang dalam berkarya atau membuat karya fiksi pada
umumnya adalah cara pengarang dalam mengambarkan ceritanya melalui tokoh
dengan menggunakan sudut pandang pengarang yang diterapkan kedalam tokoh
atau karya fiksi. Sudut pandan pengarang ada tiga yaitu Sudut Pandang Campuran
(Multiple), Sudut Pandang Pertama: “Aku” (Author Omniscient), Sudut Pandang
Orang Ketiga (Author Participant) yang memiliki fungsinya masing-masing untuk
mengkaji sebuah karya sastra. (Bahasa apa saja )
Daftar Pustaka
Abrams, M.H. A Gloossary of Literary Terms. New York: Holt, Rinehart and
Winston
Stevick, Philip (ed). 1967. The Teory of the Novel. New York: The Free Press.
5
Sugiarti. 2016. Estetika Dalam Novel Jatisaba Karya Ramayda Akmal.
Kembara. Malang: Balai Bahasa Jawa Timur. Universitas
Muhammadiyah Malang.