Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan
hidayahnya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Adapun judul makalah ini
yaitu “Kritik Sastra Prosa’’. Tak lupa pula ucapan terimakasih kepada teman-teman
yang turut membantu beserta dosen pembimbing kami Bapak Dr. Sehe Madeamin,
M.Pd., dalam mata pelajaran Semantik Bahasa Indonesia.
Demikian makalah ini kami buat semoga dapat memberi manfaat kepada kita
semua khusunya kepada pembaca. Dan kami mohon maaf apabila dalam penulisan ada
yang salah, baik penulisan nama ataupun penulisan lainnya.
Kelompok XI
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kritik sastra merupakan salah satu dari cabang ilmu sastra. Adanya kritik sastra
akan membangun nilai-nilai karya sastra yang dianggap kurang baik. Kritik akan
memberi masukan-masukan mengenai karya sastra tersebut. Kritik sastra berperan
penting dalam perkembangan sastra sebab kritik akan memberikan penilaian,
menunjukkan hal-hal yang bernilai dan yang tidak atau kurang bernilai.
Sastra merupakan sebuah karya sastra yang memiliki ciri dan keunikan dalam
menggambarkan kehidupan yang terdapat di dalam isi karya sastra tersebut. Sebagai
hasil imajinatif, sastra berfungsi sebagai hiburan yang menyenangkan, juga guna
menambah pengalaman batin bagi para pembacanya.
Membicarakan sastra tentunya ia terbagi kedalam tiga jenis yaitu sastra prosa,
puisi, dan drama. Artinya kritik sastra dapat menjadikan puisi, prosa atau drama sebagai
objeknya. Dengan demikian, jenis kritik sastra dapat dibagi lagi menjadi berdasarkan
objeknya, yakni kritik pusi, kritik prosa, kritik drama. Karya sastra mencakupi dirinya,
tersusun dari bagian-bagian yang saling berjalinan erat dan mengharuskan pertimbangan
dan analitis dengan kriteria-kriteria instrinsik dan saling berhubungan dengan unsure
pembentuknya. Jadi unsur intrinsik tidak hanya terbatas pada alur, tema, tokoh, dsb;
tetapi juga mencakup kompleksitas, koherensi dan kesinambungan.
Berdasarkan pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kritik sastra prosa
adalah sebuah ilmu yang menguraikan, mempertimbangkan, dan menilai baik buruknya
sebuah hasil karya sastra prosa (baik berupa roman, novel, cerpen, biografi,kritik,
resensi, dan esai).
6. Jenis-jenis Kritik
a. Kritik sastra intrinsik, yaitu menganalisis karya sastra berdasarkan unsur
intrinsiknya, sehingga akan diketahui kelemahan dan kelebihan yang ada dalam
karya sastra.
b. Kritik sastra ekstrinsik, yaitu menganalisi dengan cara menghubungkan karya sastra
dengan penulisnya, pembacanya, atau masyarakatnya. Disamping itu juga
melibatkan faktor ekstrinsik lain seperti sejarah, psikologi, religious, pendidikan
dan sebagainya.
7. Unsur Pembangun Prosa
Unsur pembangun prosa terdiri atas unsur intrinsik, (tokoh, penokohan, alur, latar,
sudut pandang, gaya bahasa dan tema) dan unsur ekstrinsik (sikap atau amanat yang
ingin disampaikan oleh pengarang).
a. Unsur Intrinsik
1) Tokoh dan Penokohan
Tokoh adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa di dalam cerita.
Penokohan adalah penyajian watak tokoh dan penciptaan citra tokoh di dalam
cerita. Berkaitan dengan tokoh, dikenal tokoh utama dan tokoh bawahan. Tokoh
utama adalah tokoh yang senantiasa ada dalam setiap peristiwa, banyak
berhubungan dengan tokoh lain dan paling banyak dengan tema cerita. Adapun
tokoh bawahan adalah tokoh yang menjadi pelengkap dalam cerita.
2) Latar
Latar adalah unsur dalam suatu cerita yang menunjukkan dimana, bagaimana
dan kapan peristiwa-peristiwa dalam cerita itu berlangsung. Latar ada tiga
macam yaitu: latar suasana, latar waktu dan latar tempat.
3) Alur
Alur adalah unsur yang berwujud jalinan peristiwa, yang memperlihatkan
kepaduan (koherensi) tertentu yang diwujudkan oleh hubungan sebab-akibat,
tokoh, tema atau ketiganya.
4) Sudut pandang
Sudut pandang dapat diartikan sebagai posisi pengarang terhadap peristiwa-
peristiwa di dalam cerita. Ada empat tipe sudut pandang, yaitu: sudut pandang
orang pertama sebagai sentral, sudut pandang orang pertama sebagai pembantu,
sudut pandang orang ketiga serba tahu dan sudut pandang orang ketiga terbatas.
5
5) Gaya bahasa
Gaya bahasa adalah cara khas dalam mengungkapkan pikiran atau persaan
melalui bahasa dalam bentuk lisan atau tulisan.
6) Tema
Tema adalah gagasan, idea tau pikiran utama, yang digunakan sebagai dasar
dalam menuliskan cerita.
b. Unsur Ekstrinsik
1. Amanat
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca
melalui cerita yang dibuatnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kritik sastra prosa adalah sebuah ilmu yang menguraikan, mempertimbangkan,
dan menilai baik buruknya sebuah hasil karya sastra prosa (baik berupa roman, novel,
cerpen, biografi,kritik, resensi, dan esai). Kritik sastra mempunyai beberapa ciri, yaitu
sebagai berikut: Memberikan tanggapan terhadap hasil karya, memberikan
pertimbangan baik dan buruk (kelebihan dan kekurangan) sebuah karya sastra,
Pertimbangan bersifat obyektif, memaparkan kesan pribadi kritikus terhadap sebuah
karya sastra, memberikan alternative atau penyempurnaan, tidak terpengaruh siapa
penulisnya. Unsur pembangun prosa terdiri atas unsur intrinsik, (tokoh, penokohan,
alur, latar, sudut pandang, gaya bahasa dan tema) dan unsur ekstrinsik (sikap atau
amanat yang ingin disampaikan oleh pengarang).
Fungsi kritik sastra adalah bagi pembaca merupakan penuntun untuk dapat
menikmati ciptaan yang dikritik itu, sehingga dapat memberikan pandangannya dan
menghargainya. Bagi seniman atau pengarangnya merupakan petunjuk yang berharga
yang wajib dipertimbangkan untuk kebaikan ciptaan yang akan datang.
3.2 Saran
Semoga dengan adanya makalah ini menambah wawasan para pembaca terutama
diri kami mengenai Kritik Sastra Prosa.
DAFTAR PUSTAKA
Endraswara, Suardi. 2013. Teori Kritik Sastra. Yogyakarta: CAPS (Center for
AcademicPublishing Service).