Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

SOSIOLOGI PENGARANG, KARYA SASTRA, PEMBACA, DAN PENERBITAN.

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Sosiologi Sastra

Dosen Pengampu : Agus Mahardika, M.Hum.

Disusun oleh :
Kelompok 2
Dona Oftavia 2008110070

Dinah Dianna Nurkharima 2008110072

Nurul Fauziyah 2008110073

Janitsa Lailatul A 2008110077

Faqih Fakhruddin 2008110080

JURUSAN TADRIS BAHASA INDONESIA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON

1443 H./2022 M.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah Nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul
“Sosiologi Pengarang, Karya Sastra, Pembaca, Penerbitan” ini tepat pada waktunya.Adapun
tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Sosiolinguistik.

Berhasilnya makalah ini tidak terlepas dari bantuan maupun didikan yang telah
diberikan kepada kamisehingga kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Agus
Mahardika, M.Hum. selaku dosen mata kuliah Sosiologi Sastra dan kami juga mengucapkan
terima kasih kepada pihak yang telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan
makalah ini. Tentunya ini tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari
berbagai pihak.

Sebagai penulis, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan baik dari
penyusunan hingga tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, penulis
juga mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila menemukan kesalahan dalam
makalah ini.Kami berharap semoga makalah yang saya susun ini memberikan manfaat dan
juga inspirasi bagi pembaca.

Cirebon, 04 Maret 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

1. Latar Belakang ........................................................................................................ 1


2. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
3. Tujuan Penulisan ..................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 3

1. Sosiologi Pengarang ............................................................................................... 3


2. Karya Sastra ........................................................................................................... 4
3. Pembaca .................................................................................................................. 4
4. Penerbitan ............................................................................................................... 5

BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 6

1. Simpulan ................................................................................................................ 6
2. Saran ....................................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sosiologi sastra adalah salah satu pendekatan dalam kajian sastra yang memahami dan
menilai karya sastra dengan mempertimbangkan segi-segi sosial atau kemasyarakatan
(Damono dalam Wiyatmi, 2013, hlm. 5). Seperti namanya, sosiologi sastra adalah upaya
untuk memahami karya sastra melalui perpaduan ilmu sastra dengan ilmu sosiologi. Dalam
wacana ini, sastra berdiri sebagai fenomena masyarakat yang ditelaah dalam kacamata ilmu
sastra dalam hubungannya dengan ilmu sosiologi.

Sosiologi sastra, yang memahami fenomena sastra dalam hubungannya dengan aspek sosial,
merupakan pendekatan atau cara membaca dan memahami sastra yang bersifat interdisipliner
yang melibatkan sosiologi. Oleh karena itu, sebelum menjelaskan hakikat sosiologi sastra
menurut Swingewood (dalam Wiyatmi, 2013, hlm.6) kita harus terlebih dulu mampu
mengetahui batasan sosiologi sebagai sebuah ilmu dan menguraikan perbedaan dan
persamaan antara sosiologi dengan sastra.

Baik sosiologi maupun sastra memiliki objek kajian yang sama, yaitu manusia dalam
masyarakat. Keduanya berusaha memahami hubungan-hubungan antarmanusia dan proses
yang timbul dari hubungan-hubungan tersebut di dalam masyarakat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, yang menjadi rumusan masalah adalah sebagai berikut

1. Apa yang dimaksud Sosiologi Pengarang


2. Apa yang dimaksud Karya Sastra?
3. Apa yang dimaksud dengan Pembaca?
4. Apa yang dimaksud dengan Penerbit?

1
C. Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan pengertian dan pemahaman
bagi kita, yaitu pemahaman tentang Sosiologi Pengarang, Karya Sastra, Pembaca, dan
Penerbit dalam lingkup Sosiologi Sastra.

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. Sosiologi Pengarang
Sosiologi pengarang berhubungan dengan profesi pengarang dan institusi
sastra. Masalah yang dikaji antara lain dasar ekonomi produksi sastra, latar belakang
sosial, status pengarang, dan ideologi pengarang yang terlihat dari berbagai kegiatan
pengarang di luar karya sastra. Dapat dikatakan bahwa sosiologi pengarang adalah
kajian sosiologi sastra yang memfokuskan perhatian pada pengarang sebagai pencipta
karya sastra.
Dalam sosiologi pengarang, pengarang sebagai pencipta karya sastra dianggap
merupakan makhluk sosial yang keberadaannya terikat oleh status sosialnya dalam
masyarakat, ideologi yang dianutnya, posisinya dalam masyarakat, juga hubungannya
dengan pembaca. Dalam penciptaan karya sastra, campur tangan penulis sangat
menentukan, karena realitas yang digambarkan dalam karya sastra ditentukan oleh
pikiran penulisnya.
Meskipun begitu, realitas yang digambarkan dalam karya sastra sering kali
bukanlah realitas apa adanya, tetapi realitas seperti yang diidealkan pengarang. Tidak
heran jika beberapa karya sastra mencampuradukkan realitas dan imajinasi pengarang
di dalamnya. Oleh karena itu, pemahaman terhadap karya sastra melalui sosiologi
pengarang membutuhkan data dan interpretasi sejumlah hal yang berhubungan
dengan pengarang.
Dari berbagai pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup atau
yang menjadi kajian sosiologi pengarang antara lain adalah meliputi:
1. status sosial pengarang,
2. ideologi sosial pengarang,
3. latar belakang sosial budaya pengarang,
4. posisi sosial pengarang dalam masyarakat,
5. masyarakat pembaca yang dituju,
6. mata pencaharian sastrawan (dasar ekonomi produksi sastra),
7. profesionalisme dalam kepengarangan.
Semua hal yang berkaitan dengan pengarang tersebut akan berpengaruh
langsung pada karya sastra yang dibuatnya. Misalnya, status sosial pengarang yang

3
tinggi akan memberikan berbagai perspektif yang berbeda dengan penulis yang
berada di status sosial rendah. Kacamata keduanya akan berbeda jauh bak orang yang
melihat dari atas ke bawah, dan orang yang melihat dari bawah ke atas. Oleh karena
itu perlu dilakukan kajian terhadap latar belakang pengarang untuk mengkaji lebih
jauh mengenai karya sastra yang ditelurkannya.

2. Karya Sastra / Sosiologi Karya Sastra


Sosiologi karya sastra adalah kajian sosiologi sastra yang mengkaji karya sastra
dalam hubungannya dengan masalah-masalah sosial yang ada dalam masyarakat
(Wiyatmi, 2013, hlm. 45). Sosiologi sastra ini berangkat dari teori mimesis Plato,
yang menganggap sastra sebagai tiruan dari kenyataan.

Fokus perhatian sosiologi karya sastra adalah pada isi karya sastra, tujuan, serta
hal-hal lain yang tersirat dalam karya sastra itu sendiri dan yang berkaitan dengan
masalah sosial (Wellek dan Warren, 1994 dalam Wiyatmi, 2013, hlm. 45). Sosiologi
karya sastra mengkaji sastra sebagai cermin masyarakat. Apa yang tersirat dalam
karya sastra dianggap mencerminkan atau menggambarkan kembali realitas yang
terdapat dalam masyarakat.
Beberapa wilayah atau yang menjadi kajian utama dalam sosiologi karya sastra
meliputi:
1. isi karya sastra, tujuan, serta hal-hal lain yang tersirat dalam karya sastra yang
berkaitan dengan masalah sosial;
2. mengkaji sastra sebagai cermin masyarakat atau bias realita dari kenyataan; dan
3. mengkaji sastra sebagai dokumen sosial budaya yang mencatat kenyataan
sosiobudaya suatu masyarakat pada masa tertentu (Junus, 1986).

3. Pembaca
Sosiologi pembaca merupakan salah satu model kajian sosiologi sastra yang
memfokuskan perhatian kepada hubungan antara karya sastra dengan pembaca
(Wiyatmi, 2013, hlm. 60). Hal-hal yang menjadi wilayah kajian sosiologi pembaca
antara lain adalah:
 pembaca dan dampak sosial karya sastra,
 sejauh mana karya sastra ditentukan atau tergantung dari latar sosial,

4
 perubahan dan perkembangan sosial (Wellek dan Warren, 1994 dalam Wiyatmi,
2013, hlm. 60).
Sosiologi pembaca juga mengkaji fungsi sosial sastra, mengkaji sampai berapa jauh
nilai sastra berkaitan dengan nilai sosial.
Pembaca merupakan audiens yang dituju oleh pengarang dalam menciptakan
karya sastranya. Dalam hubungannya dengan masyarakat pembaca atau publiknya,
menurut Wellek dan Warren (1994), seorang sastrawan tidak hanya mengikuti selera
publiknya atau pelindungnya, tetapi juga dapat menciptakan publiknya. Menurutnya,
banyak sastrawan yang melakukan hal tersebut, misalnya penyair Coleridge.
Sastrawan baru, harus menciptakan cita rasa baru untuk dinikmati oleh publiknya.

4. Penerbitan Karya Sastra


Meskipun tidak menyebutkan secara eksplisit sosiologi penerbitan dan distribusi
karya sastra, Robert Escarpit (2005) memberikan perhatiannya yang khusus terhadap
keberadaan penerbitan dan distribusi karya sastra. Menurut Escarpit (2005:74)
penerbit memiliki tiga pekerjaan yaitu: memilih, membuat (fabriquer), dan
membagikan buku. Ketiga kegiatan tersebut saling berkaitan, masing-masing
bergantung satu sama lain, dan saling mempengaruhi, serta membentuk suatu siklus
yang merupakan keseluruhan kegiatan penerbitan. Ketiga kegiatan tersebut mencakup
bidang pelayanan terpenting untuk suatu penerbit: komite sastra, kantor penerbitan,
dan bagian komersial.
Penerbitan memiliki fungsi yang amat vital bagi keberadaan sebuah karya (sastra
dan lainnya), karena dialah yang mengantar suatu karya individual ke dalam
kehidupan kolektif (Escarpit, 2005:74). Dalam kehidupan modern, penerbit ibarat
seorang bidan yang mampu melahirkan para penulis karena kar-yanya dicetak,
diterbitkan, dan disebarluaskan kepada masyarakat. Namun, sebelum suatu karya
sampai ke tangan pembaca, penerbit harus menjalankan beberapa kegiatan, mulai dari
memilih naskah, disusul dengan mencetak dan menerbitkannya.
Menurut Junus (1988:11) penerbit telah menggantikan fungsi patron (pelindung
atau induk semang), tetapi dengan tujuan yang berbeda dengan patron, yaitu untuk
mencari keuntungan. Hubungan antara penerbit dengan penulis tetap terjalin selama
mereka masih terikat oleh kontrak. Apabila sistem royalti yang dipilih, dan bukan
sistem beli putus, maka secara berkala penerbit akan melaporkan hasil penjualan buku
kepada penulis dan membagi royaltinya.
5
BAB III

PENUTUP

1. Simpulan
Sosiologi pengarang berhubungan dengan profesi pengarang dan institusi sastra.
Masalah yang dikaji antara lain dasar ekonomi produksi sastra, latar belakang sosial,
status pengarang, dan ideologi pengarang yang terlihat dari berbagai kegiatan
pengarang di luar karya sastra. Dapat dikatakan bahwa sosiologi pengarang adalah
kajian sosiologi sastra yang memfokuskan perhatian pada pengarang sebagai pencipta
karya sastra.
Sosiologi karya sastra adalah kajian sosiologi sastra yang mengkaji karya sastra
dalam hubungannya dengan masalah-masalah sosial yang ada dalam masyarakat
(Wiyatmi, 2013, hlm. 45). Sosiologi sastra ini berangkat dari teori mimesis Plato,
yang menganggap sastra sebagai tiruan dari kenyataan.
Sosiologi pembaca merupakan salah satu model kajian sosiologi sastra yang
memfokuskan perhatian kepada hubungan antara karya sastra dengan pembaca
(Wiyatmi, 2013, hlm. 60).
Penerbitan memiliki fungsi yang amat vital bagi keberadaan sebuah karya (sastra
dan lainnya), karena dialah yang mengantar suatu karya individual ke dalam
kehidupan kolektif (Escarpit, 2005:74).

2. Saran
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran para
pembaca agar dapat memperbaikinya menjadi lebih sempurna. Kepada para pembaca
diharapkan agar lebih memperhatikan pentingnya sosiologi sastra khususnya bagi
mahasiswa.

6
DAFTAR PUSTAKA

Damono, Sapardi Djoko. (1979). Sosiologi Sastra: Sebuah Pengantar Singkat. Jakarta:
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Junus, Umar. (1986). Sosiologi Sastra: Persoalan Teori dan Metode. Kualalumpur:
Dewan Bahasa dan Pustaka Kementerian Pelajaran Malaysia.
Wiyatmi. (2013). Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Kanwa Publisher.
Escarpit, Robert. 2005. Sosiologi Sastra. Diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia oleh
Ida Sundari Husen. Jakarta: Obor.

Anda mungkin juga menyukai