Anda di halaman 1dari 9

PSIKOLOGI SASTRA

MAKALAH

Disusun Untuk Memahami Tugas Mata Kuliah Teori Dan Sejarah Sastra
Dosen Pengampu Assist. Prof. Dody Irawan, M.Hum., M.Pd.

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 6

1. DEWI UTAMI :2303010050


2. RIZKA ANISA DESTIANA :23030010054
3. NAZWA QANAYA BALQIS. :2303070088

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Dengan Memanjatkan Puji Sukur Khadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya,sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.dalam
makalaah ini akan membahas mengenai “PSIKOLOGI SASTRA” yang mana makalah ini
yang mana makalah ini kami buat sebagai tugas pada pembahasan materi pada mata kuliah
Teori Dan Sejarah Sastra.

Dalam Menyusun makalah ini,kami menyadari akan banyak bantuan dari berbagai
pihak baik yang secara langsung maupun tidak langsung serta menguntip juga di berbagai
Perpustakawan,Buku,Jurnal yang berkembang di Indonesia maupun dunia.

Maka pada kesempatan yang baik ini saya mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang mendukung dalam penyelesaikan makalah ini,kami menyadari bahwa
dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna,maka gunakan penyempurnaan isi
makalah ini kami mengharapkan saran dan kritik yang membagun dari berbagai pihak.

Dan kami mengharapkan agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi smua
pihak,baik dalam pengetahuan maupun terapan.

Tsnjung pinang,18 Oktober 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………..……………………………ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………..iii

BAB I……………………………………………………………………………………...1

PENDAHULUAN……….……………………………………………………………………1

A. Latar Belakang……………………………………………………………………..1

B. Rumus Masalah…………………………………………………………………….2

C. Tujuan Penulisan ....................……………………………………………………..2

BAB II…………………………………………………………………………………….1

PEMBAHASAN…………………………..…………………………………………………2

A. Pengertian Psikologi Sastra……………………………………………………….6

B. Hubungan Antara Psikologi Dan Sastra……… ……………………………………


6

C. Fungsi Psikologi Sastra ................


………………………………………………….6

BAB III…………………………………………………………………………………..10

PENUTUPAN……………………………………..…………………………….…………..10

A. Kesimpulan……………………………………………………………………….10

B. Saran……………………………………………………………………………...10
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Psikologi dan sastra merupakan dua ilmu yang berbeda. Namun, kedua ilmu tersebut
saling berhubungan satu sama lainnya. Psikologi mempelajari semua hal mengenai
ilmu kejiwaan dan meneliti alam bawah sadar seseorang, sedangkan sastra merupakan
bidang ilmu yang mempelajari karya seni berupa teks atau tulisan. Menurut Minderop
(2016 : 3) terkait dengan psikologi, sastra menjadi suatu bahan telaah yang menarik
karena sastra bukan sekedar telaah teks yang menjemukan tetapi menjadi bahan kajian
yang melibatkan perwatakan/kepribadian para tokoh rekaan, pengarang karya sastra,
dan pembaca. Psikologi sastra adalah sebuah interdisiplin antara psikologi dan sastra.
Mempelajari psikologi sastra sebenarnya sama halnya dengan mempelajari manusia
dari sisi dalam (Endraswara, 2008 : 14-16). Daya tarik psikologi sastra ialah pada
masalah manusia yang melukiskan potret jiwa. Tidak hanya jiwa sendiri yang muncul
dalam sastra, tetapi juga bisa mewakili jiwa orang lain. Teks yang ditampilkan
melalui teknik dalam teori sastra dapat mencerminkan suatu konsep dari psikologi
sastra yang diusung oleh tokoh fiksional (Minderop, 2016: 59).
B. RUMUS MASALAH

Rumus masalah dalam penulisan makalah ini antara lain:

1. Apakah yang dimaksud dengan psikologi sastra?

2. Apa kaitannya psikologi dan sastra?

3. Mengetahui fungsi Psikologi Sastra

C. TUJUAN PENULISAN PSIKOLOGI SASTRA

Adapun tujuan penulisan makalah sebagai berikut:

1. Mengetahui pengertian psikologi sastra

2. Mempelajari hubungan antara sastra dan psikologi

3. Mengetahui fungsi Psiklogi pendidikan

4. Belajar peka terhadap lingkungan melalui karya sastra


BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PSIKOLOGI SASTRA

Fungsi karya sastra bukan hanya sebagai bahan bacaan dan hiburan untuk pembaca
saja, karya sastra juga merupakan salah satu objek bagi pengarang untuk penyaluran
perasaan, hobi, bahkan kritikan sosial. Kajian sastra memandang karya sastra sebagai
kegiatan kejiwaan baik dari sang penulis maupun para pembacanya (Djojosuroto,
2006). Dalam menuliskan karya sastra, para pengarang pasti menghadirkan tokoh
dengan karakter dan perilaku yang unik untuk menambah daya tarik pada cerita yang
dituliskannya. Bahasan mengenai psikologi pun dapat diketahui dari suatu karya
sastra, entah itu dari segi pengarang, latar belakang penciptaan karya sastra, dari
tokoh fiksi maupun ada di kehidupan nyata yang diciptakan oleh pengarang itu
sendiri.
Pembahas sastra yang menganut aliran psikologi menggunakan pengetahuannya
tentang persoalan-persoalan dan lingkungan psikologis untuk menafsirkan suatu karya
sastra tanpa menghubungkan dengan biografi pengarangnya. Pembahas sastra dapat
mengamati tingkah laku tokoh-tokoh dalam sebuah novel atau drama dengan
memanfaatkan pertolongan pengetahuan psikologi. Andai kata ternyata tingkah laku
tokoh-tokoh tersebut sesuai dengan apa yang diketahuinya tentang jiwa manusia,
maka dia telah berhasil menggunakan teori- teori psikologi modern untuk
menjelaskan dan menafsirkan karya sastra (Hardjana, 1981).
10
Dalam kaitannya dengan sastra, psikologi merupakan ilmu bantu yang relevan karena
proses pemahaman terhadap karya sastra dapat diambil ajaran-ajaran dan kaidah
psikologi. Hal ini didukung oleh pendapat Atmadja (1986) yang mengemukakan
bahwa hubungan psikologi dan sastra adalah di satu pihak karya sastra dianggap
sebagai hasil aktivitas dan ekspresi manusia.

B. HUBUNGAN ANTARA PSIKOLOGI DAN SASTRA

1. Psikologi
Sebelum menguraikan hubungan antara psikologi
dan sastra, yang melahirkan pendekatan psikologi sastra,
terlebih dulu diuraikan pengertian dan cabang-cabang
psikologi. Dalam Pengantar Psikologi Umum, Walgito
(2004:10) mengemukakan bahwa psikologi merupakan
suatu ilmu yang meneliti serta mempelajari tentang
perilaku atau aktivitas-aktivitas yang dipandang sebagai
manifestasi dari kehidupan psikis manusia. Dalam
psikologi, perilaku atau aktivitas yang ada pada individu
atau organisme dianggap tidak muncul dengan sendirinya, tetapi sebagai akibat dari
adanya stimulus atau
rangsang yang mengenai individu atau organisme itu.
Dalam hal ini perilaku atau aktivitas dianggap sebagai
jawaban atau respon terhadap stimulus yang
mengenainya.
Dalam psikologi perilaku manusia dibedakan
menjadi dua, yaitu perilaku yang refleksif dan nonrefleksif. Perilaku yang refleksif
terjadi secara spontan,
misalnya kedipan mata bila kena sinar, gerak lutut jika
kena sentuhan palu, menarik jari jika terkena api, dan
sebagainya. Perilaku refleksif terjadi dengan sendirinya.
Dalam hal ini stimulus yang diterima oleh individu tidak
sampai ke pusat susunan syaraf atau otak, sebagai pusat
kesadaran atau pusat pengendalian perilaku manusia.Kondisinya berbeda dengan
perilaku nonrefleksif yang
dikendalikan atau diatur oleh pusat kedasaran atau otak.
Setelah stimulus diterima oleh reseptor, kemudian
diteruskan ke otak sebagai pusat syaraf, pusat kesadaran,
baru kemudian terjadi respon yang disebut proses
psikologis. Perilaku atau aktivitas atas dasar proses
psikologis inilah yang disebut aktivitas psikologis atau
perilaku psikologis

2. Sastra
Secara sederhana kata sastra mengacu kepada dua
pengertian, yaitu sebagai karya sastra dan sebagai ilmu
sastra, yang merupakan salah satu cabang ilmu
pengetahuan. Ketika digunakan dalam kerangka karya
sastra, sastra merupakan hasil karya seni yang diciptakan
pengarang atau pun kelompok masyarakat tertentu
bermediakan bahasa. Sebagai karya seni yang
bermediakan bahasa, karya sastra dipandang sebagai
karya imajinatif.
pendefinisian sastra yang bermacam-macam
tersebut, maka pada kalangan akademik sastra sering kali
juga didefinisikan sesuai dengan kerangka teori yang
mendasarinya. Berdasarkan teori objektif, sastra
didefinisikan sebagai karya seni yang otonom, berdiri
sendiri, bebas dari pengarang, realitas, maupun pembaca.
Berdasarkan teori mimetik karya sastra dianggap sebagai
tiruan alam atau kehidupan. Berdasarkan teori ekspresif
karya sastra dipandang sebagai ekspresi sastrawan, sebagai curahan perasaan atau
luapan perasaan dan pikiran sastrawan, atau sebagai produk imajinasi sastrawan yang
bekerja dengan persepsi-persepsi, pikiran-pikiran atau
perasaan-perasaannya Sementara itu, berdasarkan teori
pragmatik karya sastra dipandang sebagai sarana untuk
menyampaikan tujuan tertentu, misalnya nilai-nilai atau
ajaran kepada pembaca (Abrams, 1981).
Ketika digunakan dalam kerangka ilmu sastra,
maka sastra mengacu pada salah satu cabang ilmu
pengetahuan yang mengkaji karya sastra sebagai objek
formalnya secara bersistem dan terorganisir. Dalam kajian
sastra yang menggunakan pendekatan psikologi sastra
inilah, hubungan antara sastra dan psikologi terjadi.
Peneliti atau kritikus sastra membaca dan mengkaji
karya sastra, pengarang yang menciptakannya, dan
pembaca yang mengalami berbagai proses kejiwaan ketika
membaca dan menanggapi karya yang dibacanya dengan
menggunakan konsep-konsep yang terdapat dalam
psikologi

C. FUNGSI PSIKOLOGI SASTRA

Psikologi sastra memiliki fungsi untuk mengkategorikan pengarang berdasarkan


jenis psikologi dan tipe fisiologisnya. Kelainan-kelainan yang berkaitan dengan kajian
psikologi dapat ditemukan melalui dokumen teori psikologi atau melalui karya sastra
itu sendiri. Proses interpretasi data yang diperoleh melalui karya sastra harus
dicocokkan dengan teori psikologi agar kajiannya bersifat valid. Psikologi sastra juga
berguna untuk menilai suatu karya sastra melalui proses kreatifyang ada dalam diri
pengarang, juga menelaah kondisi jiwa pengarang melaui karya sastranya
BAB III

PENUTUPAN
.
A. KESIMPULAN

Psikologi sastra adalah cabang ilmu kajian sastrayang melihat karya sastra sebagai
aktivitas dan pantulan kejiwaan. Karya sastra sendiri memiliki arti karya cipta yang
berisi permasalahan yang ada di lingkungan sekitar atau permasalahan yang dialami
oleh pengarangnya. Gejala jiwa yang ditemukan oleh pengarang di kehidupan sehari-
hari dituangkan dalam teks.
Psikologi sastra merupakan ilmu lintas disiplin, yang memiliki konsep bahwa sastra
adalah hasil karya cipta dari pengarang yang bisa diabadikan. Sastra tercipta karena
ide kreatif dan suasana hati seorang pengarang, yang mencakup ungkapan perasaan
pengarang tersebut. Oleh karena itu, pengkajian sastra memiliki hubungan yang erat
dengan psikologi

B. SA RAN

Semoga penelitian ini bisa memberikan manfaat bagi yang lainnya teruma pembaca.
Diharapkan kepada masyarakat khususnya kaum muda untuk lebih peduli terhadap
karya sastra yang pernah ada di masing- masing daerah, sehingga karya dapat
dibaca banyak masyarakat dan masyarakat juga lebih peduli terhadap lingkungan,
karna psikologi sastra adalah suatu karya yang mengungkan isi hari pengarang atau
objeknya
Diharapkan kepada para mahasiswa, terkhusus jurusan sastra Indonesia mengkaji
lebih dalam teori dan sejarah sastra yang selama ini kurang diminati.

Anda mungkin juga menyukai