LEILA S. CHUDORI
PROPOSAL SKRIPSI
NIM: I1B117040
SASTRA INDONESIA
BAB 1 PENDAHULUAN
A.Id ............................................................................................18
B.Ego ..........................................................................................20
C.Superego ..................................................................................21
A. Faktor personal....................................................................... 22
B. Faktor Situasional................................................................... 27
BAB I
4
PENDAHULUAN
Karya sastra merupakan suatu karya yang artistik, karena karya sastra
terbentuk dari proses imajinatif dan proses realistis objektif. Karakteristik karya sastra
akan menimbulkan berbagai macam pemikiran dan kesimpulan dari pembaca atau
penikmat sebuah karya sastra. Berhadapan dengan karya sastra, berhadapan pula
dengan berbagai ragam kehidupan, berbagai masalah yang dapat membawa manusia
kepada pemikiran yang lebih matang. Manusia sebagai makhluk Tuhan tidak pernah
sangat membutuhkan pemikiran yang tinggi bagi penikmatnya, sebab karya sastra
karya sastra sebagai hasil imajinatif yang menggambarkan potret sosial yang terjadi
bagian dari masyarakat (Wellek dan Werren, 1989: 112). Seorang pengarang tidak
terlepas dari lingkungan sosial yang ada di sekitarnya, karena bagaimanapun juga
Sebagian besar karya sastra lahir dari adaptasi kehidupan masyarakat, bahkan bisa
dikatakan karya sastra merupakan sejarah perjalanan kehidupan manusia yang hakiki.
5
Maxmilaer dalam buku Freud dan Intepretasi Sastra, dalam sastra kita mengetahui
apa yang tidak kita ketahui tentang diri kita sendiri. Sastra menyajikan kebenaran,
kebenaran yang tidak diakui, dan disitulah letak kekuatan sastra, (Apsanti, 1992:20)
Banyak sastrawan yang tampil dengan karyanya yang lebih modern dan
eksotik sehingga mampu membuat gebrakan dan menyihir para pembaca. Salah satu
di antara sastrawan tersebut bernama. Leila Salikha Chudori, Leila salah satu contoh
beberapa karyanya. Leila Salikha Chudori adalah seorang pengarang yang dilahirkan
di Jakarta 12 Desember 1962, sudah menghasilkan beberapa novel dan cerpen. Karya
sastra perlu dikaji secara ilmiah isi atau muatan nilai (value) yang dibawa di
dalamnya dengan bantuan bidang ilmu lain. Hal itu sesuai dengan harapan, Horace
dalam Teeuw (1983:12) yang mengatakan bahwa sebuah karya sastra setidaknya
memiliki dua fungsi utama, yaitu dulce (menghibur) dan utile (bermanfaat).
Hubungan sastra dan psikologi bisa dilihat dari manusia sebagai makluk hidup
juga merupakan objek filsafat yang antara lain membicarakan soal hakekat manusia,
tujuan hidup manusia dan sebagainya. Sekalipun psikologi memisahkan diri dari
filsafat, karena metode yang di tempuh sebagai salah satu sebebnya, tetapi psikologi
masih tetap mempunyai hubungan dengan filsafat, terutama mengenai hal-hal yang
menyangkut sifat hakekat serta tujuan dari ilmu pengetahuan itu. Sastra pada
suasana kejiwaan pengarang, baik suasana piker maupun suasana rasa (Roekhan
dalam Endaswara, 1990:91). Antara sastra dan psikologi dapat bersimbiosis fungsi
6
bagi hidup ini. Keduanya sama-sama berurusan dengan persoalan manusia sebagai
penggunaanya dalam penelitian dan kritik sastra. Dalam konteks ini, psikologi dapat
diberlakukan sebagai alat analisis, baik dalam bentuk umum seperti psikoanalisa yang
Dalam tahun 1893 Freud dan Breur mempublikasikan “Studies on Hysteria” yang
kehidupan psikis mengandung dua bagian yaitu kesadaran (the conscious) dan
yang Tampak di permukaan Laut. Bagian ketidaksadaran, yang jauh lebih besar,
id,ego dan superego. Menurut Freud struktur kepribadian dibagi tiga sistem yaiti,
id ,ego dan super ego. Yaitu, Id adalah sistem kepribadian yang palin dasar Id berada
yaitu merupakan bagian dari ketidaksadaran pikiran manusia Ego mempunyai fungsi
sebagai penyalur keinginan dari Id yang berisi keinginan dan dorongan. Dan Super
7
Ego adalah sistem kepribadian yang berisikan nilai atau aturan yang bersifat evaluatif
Novel sebagai salah satu jenis karya sastra cenderung mengungkap aspek
karya sastra yang memiliki unsur Psikologi seperti, novel Laut Bercerita karya Leila
S. Chudori.
Karya sastra yang dikaji dalam penelitian ini adalah novel yang berjudul Laut
Bercerita karya Leila S.Chidori. Novel tersebut dipilih untuk dikaji karena memiliki
beberapa kelebihan yang dari segi isi dan segi bahasa. Segi isi, novel yang berjudul
Novel merupakan salah satu ragam prosa di samping cerpen, dan roman selain
puisi, dan drama. Novel adalah prosa rekaan yang panjang, menyuguhkan tokoh-
(Sudjiman,1990:55).
tentang Biru Laut Wibisono, Laut memulai kisah 1991 pada sebuah tempat bernama
sebuah aktivitas terlarang. Salah satu kegiatan yang dilakukan laut adalah membahas
8
dan mendiskusikan buku-buku terlarang seperti buku karya Pramoedya Ananta Toer.
Di sini Mereka memiliki tujuan, hasrat dan obsesi untuk meruntuhkan ketidakadilan
yang dilakukan (rezim) pemerintahan saat itu. Meskipun Laut tahu penghilangan
secara paksa adalah resiko yang mungkin terjadi pada dirinya atau selogan “Tembak
(kerusuhan di kantor DPP PDI Jalan Diponegoro). Tak hanya itu, pemerintah juga
riset bertahahun-tahun dan wawanacara terhadap korban, saksi dan kelurga dari
Dengan karya itu, pengarang bermaksud agar masyarakat pembaca merasakan pula
Alasan peneliti memilih novel Laut Bercerita karya Leila s.Chudori adalah
untuk mengetahui faktor-faktor yang memicu kecemasan tokoh utama dan motif
seperti faktor personal yakni biologis dan sosiopsikologis, dan juga faktor situasional
yang terbagi menjadi enam meliputi faktor ekologis, desai dan arsitektur,
yaitu id, ego dan super ego, dalam novel Laut Bercerita sebagai bahan kajian, karena
9
novel ini mempunyai beberapa kelebihan. Pokok permasalahan dalam penelitian ini
adalah obsesi yang dipicu oleh kecemasan dalam novel Laut Bercerita. Leila
tersebut kemudian menjadi motif-motif yang dapat ditemukan di dalam novel Laut
1. Bagaimana keterkaitan tokoh utama dalam novel Laut Bercerita karya Leila
S. Chudori, dengan teori Psikoanalisa Sigmund freud id, ego dan super ego?
2. Faktor apa saja yang menyebabkan Obsesi tokoh utama dalam novel Laut
1. Mengetahui keterkaitan tokoh utama dalam novel Laut Bercerita karya Leila
a. Manfaat Teoretis
sastra yang berasumsi bahwa sastra memiliki hubungan dengan psikologi, dan bahwa
karya sastra dapat dikaji dengan menggunakan teori psikologi sastra. Khususnya
mengenai aspek Obsesi yang diambil tokoh utama dalam novel Laut Bercerita karya
Leila S. Chudori.
b. Manfaat Praktis
memahami aspek obsesi yang di tunjukkan tokoh utama dalam novel Laut Bercerita
BAB II
KAJIAN TEORI
Manusia sebagai makhluk hidup juga merupakan objek dari filsafat yang
antara lain membicarakan soal hakekat manusia, tujuan hidup manusia dan
sebagainya. Sekalipun psikologi pada akhirnya memisahkan diri dari filsafat, karena
metode yang ditempuh sebagai salah satu sebabnya, tetapi psikologi masih tetap
sifat hakekat serta tujuan dari ilmu pengetahuan itu. Sastra pada hakikatnya adalah
pengarang, baik suasana pikir maupun suasana rasa yang ditangkap dari gejala
kejiwaan orang lain (Roekhan dalam Endraswara, 1990:91). Antara sastra dan
psikologi dapat bersimbiosis fungsi bagi hidup ini. Keduanya sama-sama berurusan
dengan persoalan manusia sebagai makhluk individu maupun sosial. Keduanya juga
penggunaannya dalam penelitian dan kritik sastra. Dalam konteks ini, psikologi dapat
diberlakukan sebagai alat analisis, baik dalam bentuk umum, seperti psikoanalisis
terhadap eksplorasi psikoanalitik yang semakin luas untuk mencoba dan menemukan
cara beroperasinya pikiran manusia yang ”normal”. Dalam tahun 1893 Freud dan
Bagian ketidaksadaran, yang jauh lebih besar, berada dibawah permukaan laut,
2003:170).
1. Id
Id berasal dari bahasa Latin yang berarti ”itu” (dia untuk benda). Id
bersama kita. Ini merupakan wilayah gelap, tidak bisa diakses, tinggal bersama nafsu-
nafsu naluriah, dan satu-satunya realitas adalah kebutuhannya sendiri yang egois. Id
adalah sistem kepribadian yang paling dasar, sistem yang berada di dalam naluri
Rustiana,1991:32-33).
Ciri-ciri Id adalah :
di dalamnya instink-instink.
b. Merupakan sistem yang paling asli di dalam diri seseorang karena dibawa sejak
lahir dan tidak memperoleh campur tangan dari dunia luar (dunia objektif).
batin/dunia subjektif manusia dan sama sekali tidak berhubungan dengan dunia
objektif
mengejar kenikmatan.
2. Ego
Ego berasal dari bahasa Latin yang berarti ”aku”. Ego merupakan bagian dari
pikiran yang bereaksi terhadap kenyataan eksternal dan yang dianggap oleh seseorang
sebagai ”din”. Ego adalah sistem kepribadian yang bertindak sebagai pengarah
realitas. Freud menjelaskan bahwa ego adalah bagian dari id yang berkembang dalam
14
rangka menghadapi ancaman dari dunia luar. Ia mengibaratkan ego dan id dengan
joki dan kudanya. Kuda yanng menyediakan tenaga, tapi jokilah yang menentukan
kemana harus pergi. Ego secara konstan membuat rencana untuk memuaskan id
dengan cara yang terkendali. Umpamanya, seorang anak lapar tapi tahu bahwa
untuk berhubungan secara baik dengan dunia nyata dan menjadi perantara antara
ketegangan dengan mencari objek yang tepat di dunia nyata untuk mengurangi
ketegangan.
c. Proses yang dilalui dalam menemukan objek yang tepat adalah proses sekunder,
yaitu proses berfikir realistis melalui perumusan rencana pemuasaan kebutuhan dan
dan mengontrol jalan yang ditempuh serta memilih objek yang tepat untuk
memuaskan kebutuhan.
3. Superego
Superego adalah sistem kepribadian yang berisikan nilai atau aturan yang
bersifat evaluatif (menyangkut baik dan buruk). Cara kerja superego merupakan
15
kebalikan dan cara kerja id. id ingin memuaskan kebutuhan individual, tidak peduli
tradisional dan cita-cita masyarakat sebagaimana ditafsirkan orang tua kepada anak-
apakah sesuatu benar atau salah, pantas atau tidak sehingga seseorang dapat bertindak
adalah :
2) Mendorong ego untuk lebih mengejar hal-hal yang moralistis daripada yang
realistis.
3) Mengejar kesempurnaan.
Kejiwaan manusia dapat dipengaruhi oleh banyak hal. Ada beberapa pendapat
dalam menentukan interaksi sosial dan masyarkat. Tetapi, Edward Ross, seorang
1. Faktor personal
Adalah faktor yang berasal dari individu itu sendiri, antara lain:
a. Faktor biologis
Dorongan atau faktor biologis pada umumnya berakar pada keadaaan jasmani.
Pada umumnya faktor biologis ini timbul karena tidak adanya balans atau yang
disebut homeostatis. Apabila keseimbangan ini terganggu, maka ada usaha atau
behavior.
b. Faktor sosiopsikologis
komponen konatif.
1) Komponen afektif
a) Motif sosiogenesis
situasi baru dan mengarahkan tindakan yang sesuai. Orang tidak sabar dalam
untuk memberi arti pada apa yang dialami, bila informasi yang diperoleh
terbatas, orang akan mencari jawaban sendiri, orang akan menarik kesimpulan
direnungkan, banyak waktu dan tenaga yang dikeluarkan oleh individu untuk
hal ini adalah suatu pertanyaan “apakah ada sesuatu yang baru” yang ada
sekitar kita. Hal ini berkaitan dengan motif ingin tahu (curiosity motive)
(Rakhmat, 2007:38).
Apabila orang sudah dapat memenuhi kebutuhan biologinya, dan yakin bahwa
kasih sayang, penerimaan orang lain yang hangat amat dibutuhkan manusia.
orang menjadi agresif, kesepian, frustasi, bunuh diri (Packard dalam Rakhmat,
2007:38-39).
eksistensi di dunia. Kita ingin kehadiran kita bukan saja dianggap bilangan,
harga diri, orang akan mencari identitas dirinya. Hilangnya identitas diri akan
keagamaan. Bila manusia kehilangan ilai, tidak tahu apa tujuan hidup
b) Sikap
merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi, dan nilai. Sikap mempunyai
daya pendorong atau motivasi, sikap bukan rekaman masa lalu, sikap
2007:40).
c) Emosi
2) Komponen kognitif
20
keyakinan bahwa sesuatu itu benar atau salah atas dasar bukti, sugesti, otoritas,
3) Komponen konatif
merupakan hasil pelaziman yang berlangsung pada waktu yang lama atau sebagai
reaksi khas yang diulangi berkali-kali. Sedangkan kemauan erat dengan tindakan,
bahkan ada yang mendefinisikan sebagai tindakan yang merupakan usaha seseorang
2. Faktor situasional.
manusia. Faktor situasional adalah faktor yang datang dari luar individu. Menurut
a. Faktor ekologis
pada mata pencaharian bertani dan matahari yang selalu bersinar setiap hari.
Dewasa ini telah tumbuh perhatian dikalangan para arsitek pada pengaruh
arsitektur dapat mempengaruhi pola komunikasi di antara orang yang hidup dalam
antara warga akan lebih terbuka karena mereka tinggal dan mempunyai
c. Faktor temporal
Waktu memberi pengaruh terhadap jiwa seseorang. Hal ini telah banyak teliti
Contoh : Tubuh manusia dari tengah malam sampai pukul 4, fungsi tubuh
manusia berada pada tahap paling rendah, tetapi pendengaran sangat tajam,
pada pukul 10 pada orang introvert, konsentrasi dan daya ingat mereka
perilaku. Pada setiap suasana terdapat pola-pola hubungan yang mengatur perilaku
orang-orang didalamnya.
22
Contoh : Di tempat ibadah orang tidak akan berteriak keras, seperti dalam
acara party orang tidak akan melakukan upacara adat. Dalam suatu kampanye
dengan cara yang berbeda dari pada ketika ia berbicara di hadapan kelompok
e. Faktor teknologi
Contoh : Dengan adanya telepon membuat orang merasa dekat dengan orang-
orang tersayang. Meskipun terpisah jarak dan tidak bisa bertatap muka, hanya
f. Faktor sosial
perilaku manusia. Dalam organisasi, hubungan antara anggota dengan ketua diatur
oleh sistem peranan dan norma-norma kelompok. Karakteristik populasi seperti usia,
g. Faktor psikososial
yang bebas dan terkadang mendapat nilai negative dari khalayak luas.
Situasi permisif (terbuka) memungkinkan orang melakukan banyak hal tanpa rasa
i. Faktor budaya.
dengan latar budaya tertentu akan mempunyai jiwa tertentu pula sesuai dengan latar
budayanya.
sifat pemalas.
Penelitian yang relevan dengan penelitian dalam skripsi ini dilakukanoleh Siti
Rokhana (2009). Rokhana merupakan mahasiswa dari prodi bahasa dan sastra asing,
24
FKIP, Universitas Negeri Semarang. Yang berjudul analisis Tokoh Utama dengan
teoro Paikoanalisis Sigmund Freud pada cerpen hana karya Akutagawa Ryunosuke.
psikoanalisis Sigmund Freud yaitu. Id, Ego dan, Super Ego.tujuan penelitian yaitu
untuk mengetahui aspek psikologi tokoh Naigu, Faktor yang mempengaruhi naigu
Diponegoro yang bernama Raynaldi Susila S.(2018). Dia meneliti tentang Obsesi
Tokoh utama dalam cerpen Filosofi Kopi Karya Dee Lestari. Sama dengan penelitian
saya bagian(2) yaitu bentuk obsesi, tapi disini Reynaldy meneliti dengan
BAB III
METODE PENELITIAN
mengungkapkan kepribadian tokoh utama dalam novel Laut bercerita. Selain itu
secara holistic,dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa,
pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memamfaatkan berbagai
metode alamiah”(moleong,2012:6).
Data dalam penelitian ini adalah teks novel Laut bercerita karya Leila
pada tahun Oktober 2017, cetakan ke 2 Desember 2017, dan yang ke 3 Januari
Objek penelitian ini adalah novel laut bercerita karya Leila s.Chudori
deskriptif. Metode ini bertujuan untuk mengkaji aspek psikologis tokoh utama