Anda di halaman 1dari 5

Gesang Tri Wahyudi

I1B117012

Jurnalistik

A. Wawancara

Wawancara merupakan sebuah kegiatan tanya-jawab yang dilakukan oleh pewawancara


dengan orang yang diwawancarai untuk meminta keterangan atau informasi terkait suatu hal.
Menurut Lexy J. Moleong (1991), wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh
seseorang dengan narasumbernya untuk mendapatkan informasi tertentu.

 Berdasarkan pelaksanaannya, wawancara terbagi menjadi dua, yaitu :


a. Wawancara Berstukru
Adalah wawancara yang terencana dan berpedoman pada daftar
pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya.
b. Wawancara tak berstruktur
Adalah wawancara yang tidak berpedoman pada daftar pertanyaan atau
wawancara tersamar.

 Berdasarkan jenisnya, wawancara terbagi menjadi 3 jenis, yaitu :


a. Wawancara Bebas
Dalam hal ini pewawancara bebas menanyakan apa saja kepada
narasumbernya, namun harus diperhatikan bahwa pertanyaan-pertanyaan
itu berhubungan dengan data-data yang diinginkannya.
b. Wawancara Terpimpin
Dalam hal ini pewawancara sudah memiliki daftar pertanyaan yang ingin
diajukan secara lengkap dan terperinci.
c. Wawancara Bebas Terpimpin
Merupakan kombinasi dari 2 jenis wawancara yang diaplikasikan dalam
pewawancaraan dengan menanyakan pokok permasalahan dan
penambahan penanyaan bebas yang masih berhubungan dengan pokok
permasalahan yang sedang dibahas.

 Wawancara juga memiliki ciri yang membedaknya dengan dialog lainnya, yaitu :
a. Netral
Pewawancara harus bersikap netral terhadap narasumbernya
dengan tidak memberikan komentar setuju atau tidak setuju
terhadap jaawaban narasumbernya.
b. Ramah
Pewawancara harus mampu menciptakan suasana yang asik dan
menatik agar terciptanya keharmonisan dan minat dari narasumber,
c. Adil
Peawancara harus mampu menempatkan diri sebagai orang yang
memperlakukan narasumber dengan sama.
d. Menghindari Ketegangan
Pewawancara sebaiknya menghindari ketengan yang membuat
suasana dan narasumber menjadi tidak nyaman.

 Dalam melakukan wawancara tentunya harus mempersiapkan segala sesuatunya


sebelum memulai proses wawacanara tersebut. Adapun langkah-langkahnya adalah
sebagai berikut :
a. Menentukan topik wawancara
b. Menentukan narasumber
c. Menentukan tempat
d. Menyusun daftar pertanyaan dengan memperhatikan kelengkapan
isi (5W + 1H)
e. Melakukan wawancara dengan baik, sopan dan santun
f. Mencatat pokok-pokok informasi berdasarkan jawaban narasumber
(Rekam / tulis)
g. Menulis laporan hasil / kesimpulan wawancara
B. Investigasi
Investigasi merupakan kegiatan yang memerlukan keterampilan, keberanian, keuletan
dan keyakinan dalam menggali informasi khusus yang dibutuhkan. Dalam melakukan
investigasi, seseorang harus mengetahui topik atau garis besar kejadian terlebih
dahulu dan mengenali narasumbernya dan tentunya memerlukan taknik dan teknik
dalam menggali informasi dari narasumbernya.

 Taktik dan teknik dalam investigasi


a. Wajib menanyakan 6 hal pokok yang meluputi 5W + 1 H
b. Percaya Diri
Sikap yakin dengan kemampuan diri untuk mengungkap kasus membantu
semangat investigasi serta membuat narasumber bisa lebih terus terang.
c. Komunikasi
Membangun komunikasi dengan narasumber mampu membuat proses
investigasi lebih lancar dan memberikan apa yang investigator inginnkan.
d. Resiko
Sebisa mungkin hindari atau perkecil resiko yang akan didapatkan, hal ini
akan sangat mempergaruhi jalannya investigasi.
d. Informasi yang valid
Investigator harus mampu menyaring informasi yang dapatkannya untuk
dihubungan dengan jawaban-jawaban dari narasumber. Dalam hal ini
informasi yang menyesatkan atau tidak valid harusnya benar-benar
dipahami dan diselidiki.
e. Optimis
Berpikir optimis dan positif akan menjadi senjata ampuh bagi investigator
untuk mencapai hasil yang maksimal dari yang diinginkannya.
f. Waspada
Selalu perhatikan situasi dan jangan lupa diri atau terlena.
g. Pengelolaan
Investiogator mampu mengelola jawaban-jawaban yang diberikan
narasumber dan mampu menemukan celah dan jawaban sebenarnya yang
ingin dicari oleh investigator.
h. Cermat
Mampu menerka jejak pelaku dan apa yang sedang atau akan dilakukan
pelaku ke langkah selanjutnya.
i. Menggunakan alat pendukung
Alat pendukung investigasi ini tentunya berhubungan langsung dengan
investigator dan lapangan, sehingga menyesuaikan kebutuhan.
j. Insting / naluri
Insting ini sangat dibutuhkan oleh investogator untuk dapat masuk lebih
jauh ke permasalah yang sedang diharapinya dan mampu menemukan
runtutan kejadian serta mendaptkan simpulan dari semua jawaban.

 Adapun hal-hal yang perlu dilakukan sebelum dan sudah investigasi adalah sebagai
berikut :
a. Menetukan Tema
b. Merumuskan masalah
c. Menggali bahan / infromasi
d. Komparasi / bandingan dengan jawaban atau data lain
e. Uji data

 Adapaun jenis / teknik investigasi adalah sebagai berikut :


a. Penyamaran
Teknik ini mengharuskan investigator menyamar atau berbaur dengan
objek atau narasumbernya untuk mendapatkan informasi yang diinginkan
tanpa diketahui.
b. Observasi
Kegiatan ini dilakukan untuk menggali informasi dilapangan dengan
menggunakan panca indera agar terlihat jelas apa yang terjadi.
c. Mengecoh
Teknik ini digunakan agar investogator mendapatkan informasi yang
diinginkan dengan mengecok objeknya.
d. Metode Investigasi
Teknik ini menyusuri jejak dan bukti jawaban yang diberikan untuk
melihat apa dan siapa yang terlibat dalam kejadian tersebut.
Sumber :

Aldert Vrij, Lorraine Hope, and Ronald P. Fisher. 2014. Eliciting Reliable Information in
Investigative Interviews, 1(1), 129-136.

Anda mungkin juga menyukai