DISUSUN OLEH :
IJLAL MAZTA
I1B117040
PATRA WARDANA
I1B118054
SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di Indonesia terdapat beberapa etnis yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Dari tiap
etnis tersebut memiliki ciri khasnya masing-masing.Salah satu perbedaan tersebut dapat ditinjau dari
bahasa.Salah satu contoh etnis yang ada di Indonesia adalah Suku Melayu. Suku Melayu terkhusus di
Sumatra atau Jambi memiliki ragam bahasa (dialek ).
Bahasa merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
Bahasa adalah sebagai suatu sistem lambang bunyi yang bersifat arbitrer yang kemudian ditambah
dengan yang digunakan oleh sekelompok anggota masyarakat yang berinteraksi dan mengidentifikasi
diri ,Chaer (1994) dalam Chaer (2005). Menurut Keraf (1997:1) bahasa ialah alat komunikasi antara
anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia, sedangkan menurut
ahli bahasa yang lain yaitu Tarigan (1989:4) beliau memberikan dua defenisi bahasa. Pertama, bahasa
adalah suatu sistem yang sistematis, serta sistem generatif. Kedua, bahasa ialah seperangkat lambang-
lambang mana suka ataupun simbol-simbol arbitrer.
Selain defenisi di atas bahasa juga memiliki fungsi bahasa .Fungsi bahasa adalah alasan-
alasan mengapa seseorang berbicara. Fungsi bahasa pada umumnya untuk mengkomunikasikan apa
yang ingin disampaikan. Ada dua macam fungsi bahasa yaitu:
1. Fungsi bahasa yang bersifat intrapersonal (mathetik), yaitu penggunaan bahasa untuk memecahkan
persoalan (problem solving ), mengambil keputusan (decision making), berfikir, mengingat dan
sebagainya.
2. Fungsi bahasa yang bersifat interpersonal (progmatik), yaitu yang menunjukkan adanya suatu pesan
atau keinginan penutur (massage). Biasanya digunakan dalam bentuk kalimat perintah, kalimat tanya
dan kalimat berita.
Fungsi bahasa yang paling utama sejak seorang belajar bahasa adalah untuk komunikasi. Komunikasi
dengan bahasa diadakan melalui dua macam aktifitas yang mendasar yaitu dengan berbicara dan
mendengarkan ,Clark &Clark (1977) dalam Mar‟at (2005)
Salah satu fungsi bahasa seperti yang dibicarakan di atas sebagai alat komunikasi atau alat
interaksi.dalam Webster New Collegiate Dictionary (1981:225) dikatakan : communication is a
process by which information is exchange between individuals through a common system of symbol,
signs, or behavior (komunikasi adalah proses pertukaran informasi antar individual melalui sistem
simbol, tanda atau tingkah laku yang umum). Komunikasi adalah komponen yang sangat penting
sebagai penyampaian pesan.
Komunikasi dilakukan tidak hanya ketika seseorang itu dewasa tetapi sejak di dalam
kandungan seorang anak sudah bisa berkomunikasi dengan cara mendapat rangsangan dari ibunya.
Sampai ketika bayi tersebut lahir, seorang bayi sudah bisa berkomunikasi yaitu dengancara ia akan
menangis ketika la lapar, haus bahkan ketika ia ingin digendong oleh ibunya. Sampai anak tersebut
sudah bisa mengeluarkan bahasa dari mulutnya. Bahasa tersebut disebut bahasa ibu, pada umumnya
bahasa ibu yang pertama kali dikuasi anak untuk menyampaikan keinginan kepada orang terdekatnya.
Hal ini karena orang tua sangat berarti peranannya dalam perkembangan anak tersebut . seorang anak
pula akan meniru apa yang dilakukan oleh orang tuanya.
Proses yang berlangsung di dalam otak anak ketika dia memperoleh bahasa ibunya atau
bahasa pertama disebut sebagai pemerolehan bahasa. Bahasa pertama atau bahasa ibu mendominan
kepada bahasa tempat anak itu tinggal, misalnya seorang anak yang dilahirkan di wilayah Melayu,
dan dari kecil ia mendengarkan bahasa Melayu dari kedua orang tua dan lingkungan sekitarnya
menggunakan bahasa Melayu , maka itulah bahasa ibunya.
Di dalam pemerolehan bahasa anak ini, akan di paparkan mengenai karakteristik pemerolehan
bahasa, ragam atau jenis pemerolehan bahasa, strategi pemerolehan bahasa dan faktor-faktor yang
mempengaruhi pemerolehan bahasa.
Karakteristik pemerolehan bahasa yaitu:
1. Berlangsungnya dalam situasi informal
2. Pemerolehan bahasa tidak melalui pembelajaran formal
3. Dilakukan tanpa sadar
4. Terjadi dalam konteks bahasa
Ragam atau jenis pemerolehan bahasa menurut Tarigan (1988) dapat ditinjau dari berbagai sudut
pandang, antara lain:
1. berdasarkan bentuk
2. berdasarkan urutan
3. berdasarkan jumlah
4. berdasarkan media
5. berdasarkan keaslian
Ditinjau dari segi bentuk, terdiri dari ragam :
1. pemerolehan bahasa pertama
2. pemerolehan bahasa kedua
3. pemerolehan ulang
Ditinjau dari segi urutan , terdiri dari ragam :
1. pemerolehan bahasa pertama
2. pemerolehan bahasa kedua
Ditinjau dari segi jumlah , terdiri dari ragam :
1. pemerolehan satu bahasa
2. pemerolehan dua bahasa
Ditinjau dari segi media, terdiri dari ragam :
1. pemerolehan bahasa lisan
2. pemerolehan bahasa tulis
Ditinjau dari segi keaslian atau keasingan , terdiri dari ragam
1. pemerolehan bahasa asli
2. pemerolehan bahasa asing
Ada lima strategi yang terdapat dalam pemerolehan bahasa anak. antara lain yaitu:
1.Mengingat
Setiap pengalaman indrawi yang dilalui anak, direkam dalam benaknya. ketika dia
menyentuh, mencerap. mencium, melihat, dan mendengar sesuatu, memori anak menyimpannya.
Panca indra ini sangat penting bagi anak dalam membangun pengetahuan tentang dunianya.
2. Meniru
Tuturan anak cenderung mengalami perubahan. perubahan itu, dapat berupa pengurangan,
penambahan dan penggantian kata atau pengurutan susunan kata. Sedikitnya ada dua peneyebab.
penyebab pertama, berkalitan dengan perkembangan otak., penguasaan kaidah bahasa, serta alat ucap.
Dengan demikian, anak hanya akan mengucapkan tuturan yang telah dikuasainya. Penyebab kedua,
berkenaan dengan aktifitas berbahasa anak. Di satu sisi, secara bertahap dia dapat memahami dan
mengunakan tuturan yang lebih kompleks.
3. Pengalaman langsung
Strategi penting lain yang mempercepat anak menguasai bahasa pertama yang dipelajarinya
adalah berlatih atau praktik berbahasa secara langsung. Anak menggunakan bahasa yang dipelajarinya
baik sewaktu berkomunikasi dengan orang lain ataupun berbicara sendirian. Anak mengalami
langsung kegiatan berbahasa seperti menyimak dan berbicara.
4. Bermain
Anak sering kali berperilaku seperti orang dewasa, misalnya bila beberapa anak perempuan
bermain bersama untuk berperan sebagai anak, bapak, ibu atau kakak dalam permainan rumah-
rumahan. Tanpa disadari mereka berlatih berbicara dan menyimak.
5. Penyederhanaan.
Dalam strategi penyederhanan anak-anak menyederhanakan model tuturan orang dewasa.
Bagi anak itu sendiri, strategi ini tentu tidak disadarinya. Karena pembentukan kaidah bahasa itu
bertahap melalui uji coba dan perbaikan, maka perkembangan tuturan anak pun tidak serumit orang
dewasa.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemerolehan bahasa anak yaitu:
1.Faktor Biologis
Perangkat biologis yang menentukan anak dapat memperoleh kemampuan bahasanyaada tiga,
yaitu otak, alat pendengar dan alat ucap. Proses berbahasa dikendalikan oleh sistem syaraf pusat. Pada
belahan otak sebelah kiri terdapat wilayah Broca yang mempengaruhi dan mengontrol produksi
bahasa. Pada belahan otak sebelah kanan terdapat wilayah Wernicke yang mempengaruhi dan
mengendalikan pemahaman bahasa.
2. Faktor Sosial
Untuk memperoleh kemampuan berbahasa. anak memperlukan orag lain untuk berinteraksi
dan berkomunikasi. Bahasa yang diperoleh anak tidak diwarisi secara genetis tetapi didapat dalam
lingkungan yang menggunakan bahasa. Lingkungan tempat tinggal dan tumbuh seperti keluarga
merupakan salah satu faktor utama yang menentukan pemerolehan bahasa anak.
3. Faktor Intelegensi
Intelegensi adalah daya atau kemampuan anak dalam berfikir atau bernalar. Anak yang
intelegensinya tinggi, tingkat pencapaian bahasanya cenderung lebih cepat, lebih banyak dan lebih
bervariasi khasanah bahasanya dari pada anak-anak yang bernalar sedang atau rendah
4. Faktor Motivasi
Menurut Banson (1988) menyatakan bahwa kekuatan motivasi dapat menjelaskan “ mengapa
seorang anak yang normal sukses mempelajari bahasa ibunya. Sumber motivasi itu ada dua yitu dari
dalam dan dari luar.
Studi tentang bahasa sudah sangat banyak ditemui baik yang murni maupun campuran.Salah
satunya yaitu psikolinguistik. Psikolinguistik adalah salah satu disiplin ilmu yang relatif baru. Disiplin
ini merupakan gabungan interdispliner yakni disiplin “psiko” dan disiplin “linguistik”. Suroso (2016).
Menurut Levelt,(1975) dalam Mar‟at (2005:1) psikolingiustik adalah suatu studi mengenai
penggunaan bahasa dan pemerolehan bahasa oleh manusia. psikolinguistik merupakan suatu ilmu
yang mencoba menerangkan proses-proses psikologi yang berlangsung jika seseorang mengucapkan
kalimat–kalimat yang didengarnya pada waktu komunikasi, dan bagaimana kemampuan berbahasa itu
diperoleh oleh manusia menurut Slobin (1974) dalam Chaer (2003:5).
Dengan demikian penulis tidak terlepas dari objek kajian penelitiannya yaitu: dalam bidang fonologi,
sintaksis dan semantik. Sehingga penulis mengamati bagaimana berbahasa di antara anak-anak itu ,
baik dengan teman sebaya, keluarga maupun lingkungan sekitar tempat . Bahasa yang digunakan pada
penelitian ini adalah bahasa pada anak usia, 3-4 tahun pada masyarakat Melayu Desa Mendalo
Darat,Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi.
Desa Mendalo Darat merupakan salah satu desa yang ada di daerah Jaluko.Pada penelitian ini
penulis mengambil objek kajian ,pada desa Mendalo Darat,dikarenakan pada desa tersebut masih di
dominan oleh suku Melayu, serta adat istiadat dan bahasa yang digunakan masih menggunakan
bahasa menggunakan bahasa Melayu Jambi.
Penulis memilih judul “ Pemerolehan Bahasa Pada Anak Usia 3-4 Tahun Di Desa Mendalo
Darat Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi : kajian Psikolinguistik., sepengetahuan
penulis penelitian mengenai judul ini belum ada yang mengkaji selain itu yang melatar belakangi
penulis memilih judul tersebut adalah pemerolehan bahasa anak mempermudahkan mengejar bahasa
anak, mempelajari pemerolehan bahasa anak dapat mengetahui atau mengatasi perbedaan
perkembangan bahasa anak dan pemerolehan bahasa anak memahami konteks sosial budaya
lingkungan anak dan menghargai keberagaman budaya. Oleh karna itu ,penulis merasa tertarik untuk
menelitinya dan melestarikan serta mengembangkan bahasa Melayu di Kecamatan Jambi Luar Kota.
Data 1
5.2 Saran
Pada anak yang berusia 3-4 tahun merupakan tahap dimana anak akan memulai komunikasi. Pada
tahap ini peran orang tua sangat dibutuhkan dalam pemerolehan bahasa anak tersebut serta peran
orang tua sangat memotivasi untuk berkembangan anak. Dengan demikian ketika anak itu sudah dapat
berkomunikasi bahasa ibu adalah bahasa yang pertama kali digunakan oleh anak tersebut.
Berhubungan dengan penelitian yang telah dilakukan adapun saran-saran yaitu marilah kita menjaga,
merawat, memelihara serta menggunakan bahasa daerah dalam komunikasi sehari-hari. Dan bagi
orang tua marilah kita mengaplikasikan bahasa daerah sejak dini kepada anak .